Anda di halaman 1dari 6

Rasa Cemburu Yang Terpuji dan Tercela

khotbahjumat.com/4996-rasa-cemburu-yang-terpuji-dan-tercela.html

:Khutbah Pertama

‫ﻪ ﺇﹺﻟﹶّﺎ ﺍُﷲ‬‫ﺪ ﺃﹶﹾﻥ ﻟﹶﺎ ﺇﹺﻟﹶ‬‫ﻬ‬‫ﺷ‬‫ﻭﺃﹶ‬ ،‫ﻴﺎﹶﻥ‬‫ﺒ‬‫ﻪ ﺍﻟ‬‫ﻤ‬ّ‫ﻋﻠﹶ‬ ‫ﺴﺎﹶﻥ‬‫ﻖ ﺍِﻹﻧ‬‫ﺧﻠﹶ‬ ،‫ﻤﹺﻦ‬‫ﺣ‬‫ﺮ‬‫ﹺﻢ ﺍﻟ‬‫ﻪ ﺍﻟﹶﻜﹺﺮﻳ‬ّ‫ﻠﹶ‬‫ﺪ ﻟ‬‫ﻤ‬‫ﺤ‬‫ﺍﹶﻟﹾ‬
‫ﻩ‬‫ﺪ‬‫ﺒ‬‫ﻋ‬ ‫ﻤﺪﴽ‬ّ‫ﺤ‬‫ﻣ‬ ‫ﺪ ﺃﹶ ﹶّﻥ‬‫ﻬ‬‫ﺷ‬‫ﻭﺃﹶ‬ ،‫ﻥ‬‫ﺴﺎ‬‫ﺣ‬‫ﻭﺍِﻹ‬ ‫ﺩ‬‫ﻮ‬‫ﻭﺍﹸﳉ‬ ‫ﻴﹺﻢ ﺍﹶﳌّﹺﻦ‬‫ﻈ‬‫ﻋ‬ ‫ﻪ‬‫ﻚ ﻟﹶ‬‫ﺷﹺﺮﻳ‬ ‫ﻩ ﻟﹶﺎ‬‫ﺪ‬
‫ﻪ‬‫ﻋﻠﹶﻰ ﺁﻟ‬‫ﻭ‬ ‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﻋﻠﹶ‬ ‫ﻢ‬ّ‫ﺳﻠ‬‫ﻭ‬ ‫ﺻ ﹺّﻞ‬ ‫ّﻢ‬ ‫ﻬ‬ّ‫ﻥ؛ ﺍﹶﻟﻠﹶ‬‫ﺎ‬‫ﺼﻴ‬‫ﻌ‬‫ﻦ ﺍﻟ‬‫ﻣ‬ ‫ﺭ‬‫ﺣ ﹶّﺬ‬‫ﻭ‬ ‫ﺔ ﺍِﷲ‬‫ﻋ‬‫ﻋﺎ ﺇﹺﻟﹶﻰ ﹶﻃﺎ‬‫ﺩ‬ ‫ﻪ‬‫ﻮﻟﹸ‬‫ﺳ‬‫ﺭ‬‫ﻭ‬
.‫ﻥ‬‫ﻤﺎ‬‫ﻭﺍِﻹﻳ‬ ‫ﺪﻯ‬‫ﻭﺍﹸﳍ‬ ‫ﺔ‬‫ﺠﺎﺑ‬‫ﻨ‬‫ﻲ ﺍﻟ‬‫ﻭﻟ‬‫ﻪ ﺃﹶ‬‫ﺤﺎﺑﹺ‬‫ﺻ‬‫ﻭﺃﹶ‬

:‫ﺩ ﺍِﷲ‬‫ﺒﺎ‬‫ﻋ‬ ‫ﻮﹶﻥ‬‫ﻣﻨ‬‫ﺆ‬‫ﻬﺎ ﺍﹸﳌ‬ّ‫ﺪ ﺃﹶﻳ‬‫ﻌ‬‫ﻣﺎ ﺑ‬ّ‫ّﻢ ﺃﹶ‬ ‫ﺛﹸ‬

. ‫ﻴﺎﻩ‬‫ﺩﻧ‬‫ﻭ‬ ‫ﻪ‬‫ﻨﹺ‬‫ﺩﻳ‬ ‫ﻮﹴﺭ‬‫ﻣ‬‫ﻴﹴﺮ ﺃﹸ‬‫ﺧ‬ ‫ ﺇﹺﻟﹶﻰ‬‫ﺪﻩ‬‫ﺷ‬‫ﺭ‬‫ﻭﺃﹶ‬ ،‫ﻭﻗﹶﺎﻩ‬ ‫ّﹶﻘﻰ ﺍَﷲ‬‫ﻣﹺﻦ ﺍﺗ‬ ‫ ﻓﹶﹺﺈ ﹶّﻥ‬،‫ﻌﺎﻟﹶﻰ‬‫ﻮﺍ ﺍَﷲ ﺗ‬‫ّﹸﻘ‬‫ﺗ‬‫ﺍ‬
,Ibadallah

Khotib mewasiatkan kepada diri khotib pribadi dan jamaah sekalian agar senantiasa bertakwa
kepada Allah Ta’ala. Jadikanlah takwa sebagai perhiasan kehidupan Anda. Takwa adalah sebaik-
.baik bekal menuju perjalanan yang panjang. Yaitu perjalanan hidup setelah kematian

,Ayyuhal mukminun

Orang yang mulia adalah mereka yang memiliki tekad yang kuat. Memiliki kecemburuan,
semangat, dan gairah untuk kebaikan terhadap diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling memiliki semangat dan gairah
.agar orang lain mendapat kebaikan. Dan cemburu kalau orang lain melanggar perintah Allah

Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim, terdapat sebuah hadits bahwasanya Nabi shallallahu
,‘alaihi wa sallam mengomentari Saad bin Ubadah yang mengatakan

‫ﺻﻠﹶّﻰ ﺍُﷲ‬ ‫ﻲ‬ّ‫ﹺﺒ‬ّ‫ ﻓﹶﹶﻘﺎﹶﻝ ﺍﻟﻨ‬،‫ﺼﹶﻔﹴﺢ‬‫ﻣ‬ ‫ﺮ‬‫ﻴ‬‫ﻒ ﹶﻏ‬‫ﻴ‬‫ﺴ‬ّ‫ﻪ ﺑﹺﺎﻟ‬‫ﺘ‬‫ﺮﺑ‬‫ﻀ‬‫ﻲ ﻟﹶ‬‫ﺮﺃﹶﺗ‬‫ﻣ‬‫ﻊ ﺍ‬‫ﻣ‬ ‫ﺟﻠﹰﺎ‬‫ﺭ‬ ‫ﺖ‬‫ﺭﺃﹶﻳ‬ ‫ﻮ‬‫ﻟﹶ‬
،‫ﻣّﻨﹺﻲ‬ ‫ﺮ‬‫ﻴ‬‫ﻪ ﺃﹶﹾﻏ‬ّ‫ﻭﺍﻟﹶﻠ‬ ،‫ﻪ‬‫ﻨ‬‫ﻣ‬ ‫ﺮ‬‫ﻴ‬‫ﺎ ﺃﹶﹾﻏ‬‫ﻮﺍِﷲ ﻟﹶﹶﺄﻧ‬‫ﺪ؟ ﻓﹶ‬‫ﻌ‬‫ﺳ‬ ‫ﺓ‬‫ﺮ‬‫ﻴ‬‫ﻦ ﹶﻏ‬‫ﻣ‬ ‫ﻮﹶﻥ‬‫ﺠﺒ‬‫ﻌ‬‫ »ﺃﹶﺗ‬:‫ﻢ‬ّ‫ﺳﹶﻠ‬‫ﻭ‬ ‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﹶﻠ‬
«‫ﻦ‬‫ﹶﻄ‬‫ﻣﺎ ﺑ‬‫ﻭ‬ ‫ﻬﺎ‬‫ﻨ‬‫ﻣ‬ ‫ﺮ‬‫ﻬ‬‫ﻣﺎ ﹶﻇ‬ ‫ﺶ‬‫ﺣ‬‫ﻮﺍ‬‫ﻡ ﺍﻟﹶﻔ‬‫ّﺮ‬ ‫ﺣ‬ ‫ﻪ‬ّ‫ﺓ ﺍﻟﻠﹶ‬‫ﺮ‬‫ﻴ‬‫ﺟﹺﻞ ﹶﻏ‬‫ﻦ ﺃﹶ‬‫ﻣ‬‫ﻭ‬
Seandainya aku melihat seorang laki-laki bersama dengan istriku, maka pastilah aku akan pukul“
dia dengan pedang, tanpa memukulnya dengan yang tumpul (tapi dengan bagian yang tajam).”
Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menanggapi, “Apakah kalian merasa heran karena
kecemburuan Saad? Demi Allah, aku benar-benar lebih cemburu dari dia. Dan Allah, lebih
1/6
cemburu dari aku. Karena kecemburuan Allah, Dia mengharamkan segala yang keji, yang
”. nampak maupun yang tersembunyi

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa beliau adalah orang yang paling
pencemburu dibanding orang-orang beriman. Dan sifat seorang mukmin itu pencemburu. Allah
mencitai orang-orang yang memiliki sifat pencemburu. Ia cemburu kalau ada orang berbuat
maksiat. Cemburu mengapa orang tersebut lebih mendahulukan nafsunya dibanding menaati
Allah. Cemburu juga terhadap anggota keluarganya. Apabila seseorang, khususnya laki-laki, tidak
memiliki sifat cemburu, ia akan menjadi seorang dayuts. Seseorang yang membiarkan
:kemungkaran terjadi di rumahnya. Sementara terdapat sebuah hadits

«‫ﻮﹲﺙ‬ّ‫ﺩﻳ‬ ‫ﹶﺔ‬ّ‫ﺠﻨ‬‫ﺧﹸﻞ ﺍﻟﹾ‬‫ﺪ‬‫»ﻟﹶﺎ ﻳ‬


.( Dayyuts tidak akan masuk surga.” (HR. Abu Dawud ath-Thayalisi dan Ibnu Khuzaimah“

,Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

.‫ﻡ ﺍُﷲ‬‫ﺮ‬ّ‫ﺣ‬ ‫ﻣﺎ‬ ‫ﻦ‬‫ﻣ‬‫ﺆ‬‫ﻤ‬‫ﻲ ﺍﻟﹾ‬‫ﹾﺄﺗ‬‫ﺮﺓﹸ ﺍِﷲ ﺃﹶﹾﻥ ﻳ‬‫ﻴ‬‫ﻏ‬‫ﻭ‬ ‫ﺭ‬‫ﻐﺎ‬‫ﺇﹺ ﹶّﻥ ﺍَﷲ ﻳ‬
Sesungguhnya Allah itu cemburu dan kecemburuan Allah itu muncul manakala seorang mukmin“
.( mengerjakan apa yang diharamkan oleh Allah.” (HR. Al-Bukhari

Dalam hadits Asma radhiallahu ‘anha, ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
,bersabda

‫ﻻ ﺷ ﻲﺀ ﺃ ﻏ ﲑ ﻣ ﻦ ﺍ ﷲ‬
.( Tidak ada yang lebih pencemburu dibanding Allah.” (HR. al-Bukhari dan Muslim“

Juga dalam Shahihain, dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
,wa sallam bersabda

‫ ﻓ ﻠ ﺬﻟ ﻚ ﺣ ﺮ ﻡ ﺍﻟ ﻔ ﻮ ﺍ ﺣ ﺶ ﻣ ﺎ ﻇ ﻬ ﺮ ﻣ ﻨ ﻬ ﺎ ﻭ ﻣ ﺎ ﺑ ﻄ ﻦ‬، ‫ﻻ ﺃ ﺣ ﺪ ﺃ ﻏ ﲑ ﻣ ﻦ ﺍ ﷲ‬
Tida ada yang lebih pencemburu dibanding Allah. Karena itulah, ia mengharamkan perbuatan“
”. keji yang zahir dan yang batin

Dan orang yang paling pencemburu setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah para
sahabat radhiallahu ‘anhum. Perhatikanlah Umar bin al-Khattab radhiallahu ‘anhu, ia
,mengatakan

‫ﻦ‬‫ﻤ‬‫ ﻟ‬:‫ﺖ‬‫ ﻓﹶﹸﻘﹾﻠ‬،‫ﺼﹴﺮ‬‫ﺟﺎﻧﹺﹺﺐ ﻗﹶ‬ ‫ّﺿﺄﹸ ﺇﹺﻟﹶﻰ‬ ‫ﻮ‬‫ﺘ‬‫ﺮﺃﹶﺓﹲ ﺗ‬‫ﻣ‬‫ ﻓﹶﹺﺈﹶﺫﺍ ﺍ‬،‫ﺔ‬ّ‫ﻨ‬‫ﺠ‬‫ﻲ ﺍﻟﹾ‬‫ﻨﹺﻲ ﻓ‬‫ﺘ‬‫ﺭﺃﹶﻳ‬ ‫ﻢ‬‫ﺎﺋ‬‫ﺎ ﻧ‬‫ﻤﺎ ﺃﹶﻧ‬‫ﻨ‬‫ﻴ‬‫ﺑ‬
.‫ﺖ‬‫ﻴ‬ّ‫ﻮﻟﹶ‬‫ﻚ ﻓﹶ‬‫ﺮﺗ‬‫ﻴ‬‫ﺕ ﹶﻏ‬‫ﺮ‬‫ﺮ ﻓﹶﹶﺬﹶﻛ‬‫ﻤ‬‫ﻌ‬‫ﻫﹶﺬﺍ ﻟ‬ ‫ﻫﹶﺬﺍ؟ ﻗﹶﺎﻟﹸﻮﺍ‬
2/6
Ketika aku sedang tidur, aku bermimpi berada di Surga, tiba-tiba ada seorang wanita berwudhu“
di samping sebuah istana, lalu kutanyakan, ‘Untuk siapa istana ini?’ Dia menjawab, ‘Ini untuk
”. Umar.’ Kemudian aku teringat pada kecemburuannya, lantas aku berbalik pergi

,Mendengar ucapan tersebut, Umar menangis. Ia berkata

‫ﺃ ﻋﻠﻴ ﻚ ﺃ ﻏ ﺎ ﺭ ﻳ ﺎ ﺭ ﺳ ﻮ ﻝ ﺍ ﷲ‬
”. Apakah pantas aku cemburu kepadamu wahai Rasulullah“

,Ibadallah

Apabila rasa cemburu telah hilang, hati akan mati dan agama pada diri seseorang akan melemah
bahkan sirna. Di antara bentuk hilang atau lemahnya rasa cemburu adalah campur baurnya laki-
laki dan wanita. Kemudian meremehkan hal ini. Contoh lainnya adalah hilangnya rasa malu.
Seorang perempuan keluar rumah kapanpun yang ia kehendaki. Memakai pakaian apapun yang
.dia suka. Berbicara dengan siapapun yang dia inginkan

Contoh lain adalah dalam pemanfaatan internet. Menggunakannya untuk sesuatu yang dilarang
agama. Berlebih-lebihan dalam bersosial media. Tanpa aturan dan memperhatikan rambu-
.rambunya. Dan wali mereka tidak memperhatikan anak-anak dalam hal ini

Contoh lainnya adalah seseorang melakukan perbuatan dosa secara terang-terangan. Bahkan
berbangga dengannya. Seperti membuka jilbab dan menampakkan aurat tanpa rasa malu dan
bersalah. Menggunakan pakaian-pakaian yang ketat dan sempit. Pakaian-pakaian yang
mengundang fitnah. Sedangkan para wali tidak mengambil tindakan apapun. Hanya diam melihat
.kemungkaran ini

,Ibadallah

:Lemahnya rasa cemburu disebabkan oleh beberapa hal. Di antaranya

Pertama: lemah iman. Saat iman seseorang kuat, kuat pula rasa cemburunya. Apabila iman
.lemah, maka lemah pula rasa cemburunya. Bahkan bisa jadi hilang

Kedua: Jauhnya dari bimbingan adab-adab Islam. Islam datang dengan akhlak yang mulia. Dan
.melarang akhlak yang hina dan rendah

Ketiga: Over dosis dalam menggunakan sosial media. Siapa yang sering bersosial media, dia
akan melihat banyak hal. Ia akan melihat hal-hal yang dilarang syariat. Kemudian ia menjadi
.biasa dengan perkara tersebut

.Keempat: Teman yang buruk. Setiap teman akan berperangaruh bagi temannya

Kelima: Bergaul dengan orang-orang non Islam, fasik, ateis, dan orang-orang yang rusak
akhlaknya. Kita lihat sekarang, sebagian kaum muslimin bertaklid kepada mereka dalam gaya
.hidup mereka. Mengapa ini bisa terjadi? Karena pergaulan mereka yang salah

.Keenam: Perang pemikiran dengan berbagai macam bentuknya

.Ketujuh: Cinta dunia dengan segala perhiasannya yang fana

3/6
Kedelapan: Melakukan perbuatan dosa. Di antara dampak dosa adalah memadamkan cahaya
cemburu. Semakin seseorang banyak dan intens dalam berbuat dosa, semakin hilang rasa
cemburu di hatinya. Rasa tersebut akan sangat lemah. Sampai-sampai ia tidak menganggap
buruk perbuatan buruk. Baik yang ia lakukan ataupun yang orang lain lakukan. Apabila sudah
.sampai keadaan demikian, ia telah memasuki pintu kebinasaan

,Ibadallah

Inilah di antara sebab yang dapat menyebabkan rasaca cemburu itu hilang. Sebenarnya masih
banyak sebab-sebab yang lain. Ketika kita telah mengetahui sebab-sebab tersebut, yang harus
kita lakukan adalah menjauhinya. Memohon kepada Allah pertolongan dan keteguhan. Berdiri
tegak di atas kebenaran dan kebaikan. Ingatlah! Kita semua adalah pemimpin yang akan dimintai
.tanggung jawab terhadap apa yang kita pimpin

Seseorang harus bersungguh-sungguh melawan hawa nafsunya dan seruan setan. Ia harus
melakukan amar makruf nahi mungkar sekalipun terhadap dirinya. Kemudian mengarahkan
dirinya kepada kebaikan. Kemudian bersabar di atas jalan tersebut dan berharap pahala di sisi
Allah. Dan bagi orang tua, hendaknya menjauhkan anak-anak mereka dari sebab-sebab
kerusakan. Serta bersemangat menempuh jalan yang dapat mengantarkan kepada kebaikan dan
.perbaikan

‫ﻢ‬‫ﻠﻴﹸﻜ‬‫ﻫ‬‫ﻭﺃﹶ‬ ‫ﻢ‬‫ﺴﹸﻜ‬‫ﻮﺍ ﻗﹸﻮﺍ ﺃﹶﻧﹸﻔ‬‫ﻣﻨ‬‫ﻦ ﺁ‬‫ﺬﻳ‬ّ‫ﻬﺎ ﺍﻟﹶ‬ّ‫ﺎ ﺃﹶﻳ‬‫ } ﻳ‬: ‫ﺃﻋﻮﺫ ﺑﺎﷲ ﻣﻦ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ ﺍﻟﺮﺟﻴﻢ‬
‫ﻢ‬‫ﻫ‬‫ﺮ‬‫ﻣ‬‫ﻣﺎ ﺃﹶ‬ ‫ﻪ‬ّ‫ﺼﻮﹶﻥ ﺍﻟﹶﻠ‬‫ﻌ‬‫ﺩ ﻟﹶّﺎ ﻳ‬‫ﺪﺍ‬‫ﺷ‬ ‫ﻏﹶﻠﺎﹲﻅ‬ ‫ﹶﻜﹲﺔ‬‫ﻣﹶﻠﺎﺋ‬ ‫ﻬﺎ‬‫ﻴ‬‫ﻋﹶﻠ‬ ‫ﺭﹸﺓ‬‫ﺠﺎ‬‫ﺤ‬‫ﻭﺍﻟﹾ‬ ‫ﺱ‬‫ﻨّﺎ‬‫ﻫﺎ ﺍﻟ‬‫ﺩ‬‫ﻭﻗﹸﻮ‬ ‫ﺭﺍ‬‫ﺎ‬‫ﻧ‬
. [6 : ‫ ]ﺍﻟﺘﺤﺮﱘ‬. { ‫ﺮﻭﹶﻥ‬‫ﻣ‬‫ﺆ‬‫ﻣﺎ ﻳ‬ ‫ﻌﻠﹸﻮﹶﻥ‬‫ﹾﻔ‬‫ﻭﻳ‬
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan“
bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
.[mengerjakan apa yang diperintahkan.” [Quran At-Tahrim: 6

‫ﹴﺐ‬‫ﻦ ﹸﻛ ﹺّﻞ ﹶﺫﻧ‬‫ﻣ‬ ‫ﻦ‬‫ﻴ‬‫ﻤ‬‫ﻠ‬‫ﺴ‬‫ﹺﺮ ﺍﳌﹸ‬‫ﺴﺎﺋ‬‫ﻭﻟ‬ ‫ﻢ‬‫ﻭﻟﹶﹸﻜ‬ ‫ﻲ‬‫ﺮ ﺍَﷲ ﻟ‬‫ﻔ‬‫ﻐ‬‫ﺘ‬‫ﺳ‬‫ﻭﺃﹶ‬ ‫ﻮﹶﻝ‬‫ﻫﹶﺬﺍ ﺍﻟﹶﻘ‬ ‫ﻮﹸﻝ‬‫ﺃﹶﻗﹸ‬
     
:Khutbah Kedua

‫ﺪ ﺃﹶﹾﻥ ﻟﹶﺎ‬‫ﻬ‬‫ﺷ‬‫ﻭﺃﹶ‬ ،‫ﺿﻰ‬‫ﺮ‬‫ﻭﻳ‬ ‫ﺎ‬‫ﻨ‬ّ‫ﺭﺑ‬ ‫ﺐ‬ّ‫ﺤ‬‫ﻤﺎ ﻳ‬‫ﻪ ﹶﻛ‬‫ﻴ‬‫ﺭﻛﴼ ﻓ‬‫ﺒﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ﻴﺮﴽ ﹶﻃّﻴﹺﺒﴼ‬‫ﺜ‬‫ﻤﺪﴽ ﹶﻛ‬‫ﺣ‬ ‫ﻪ‬ّ‫ﻠﹶ‬‫ﺪ ﻟ‬‫ﻤ‬‫ﺤ‬‫ﺍﹶﻟﹾ‬
‫ﺻﻠﹶّﻰ ﺍُﷲ‬ ‫ﻪ؛‬‫ﻮﻟﹸ‬‫ﺳ‬‫ﺭ‬‫ﻭ‬ ‫ﻩ‬‫ﺪ‬‫ﺒ‬‫ﻋ‬ ‫ﻤﺪﴽ‬ّ‫ﺤ‬‫ﻣ‬ ‫ﺪ ﺃﹶ ﹶّﻥ‬‫ﻬ‬‫ﺷ‬‫ﻭﺃﹶ‬ ،‫ﻪ‬‫ﻚ ﻟﹶ‬‫ﺷﹺﺮﻳ‬ ‫ﻩ ﻟﹶﺎ‬‫ﺪ‬‫ﺣ‬‫ﻭ‬ ‫ﻪ ﺇﹺﻟﹶّﺎ ﺍُﷲ‬‫ﺇﹺﻟﹶ‬
. ‫ﻦ‬‫ﻴ‬‫ﻌ‬‫ﻤ‬‫ﺟ‬‫ﻪ ﺃﹶ‬‫ﺤﺎﺑﹺ‬‫ﺻ‬‫ﻭﺃﹶ‬ ‫ﻪ‬‫ﻋﹶﻠﻰ ﺁﻟ‬‫ﻭ‬ ‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﻋﹶﻠ‬ ‫ﻢ‬ّ‫ﺳﹶﻠ‬‫ﻭ‬

:‫ﺩ ﺍِﷲ‬‫ﺒﺎ‬‫ﻋ‬ ‫ﺪ‬‫ﻌ‬‫ّﻣﺎ ﺑ‬ ‫ﺃﹶ‬


4/6
.‫ﻥ ﺍِﷲ‬‫ﻮﺍ‬‫ﺿ‬‫ﻠّﹸﻎ ﺇﹺﻟﹶﻰ ﹺﺭ‬‫ﺒ‬‫ﺩ ﻳ‬‫ﺯﺍ‬ ‫ﺮ‬‫ﻴ‬‫ﺧ‬ ‫ﻋﹶﻠﺎ‬‫ﻭ‬ ‫ﺟ ﹶّﻞ‬ ‫ﻮﻯ ﺍِﷲ‬‫ﹾﻘ‬‫ ﻓﹶﹺﺈ ﹶّﻥ ﺗ‬،‫ﻌﺎﻟﹶﻰ‬‫ﻮﺍ ﺍَﷲ ﺗ‬‫ّﹸﻘ‬‫ﺗ‬‫ﺍ‬
,Ayyuhal mukminun

,Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

‫ﻲ‬‫ﺮﹸﺓ ﻓ‬‫ﻴ‬‫ﻐ‬‫ﺐ ﺍُﷲ ﺍﻟﹾ‬ّ‫ﺤ‬‫ﻲ ﻳ‬‫ﺘ‬ّ‫ﺮﹸﺓ ﺍﻟﹶ‬‫ﻴ‬‫ﻐ‬‫ﺾ ﺍُﷲ ﻓﹶﺎﻟﹾ‬  ‫ﻐ‬‫ﺒ‬‫ﻣﺎ ﻳ‬ ‫ﻬﺎ‬‫ﻨ‬‫ﻣ‬‫ﻭ‬ ‫ﺐ ﺍُﷲ‬ّ‫ﺤ‬‫ﻣﺎ ﻳ‬ ‫ﺮﹶﺓ‬‫ﻴ‬‫ﻐ‬‫ﻦ ﺍﻟﹾ‬‫ﻣ‬ ‫ﺇﹺ ﹶّﻥ‬
‫ﺔ‬‫ﺒ‬‫ﺮﻳ‬ّ‫ﻴﹺﺮ ﺍﻟ‬‫ﻲ ﹶﻏ‬‫ﺮﹸﺓ ﻓ‬‫ﻴ‬‫ﻐ‬‫ﺾ ﺍُﷲ ﺍﻟﹾ‬  ‫ﻐ‬‫ﺒ‬‫ﻲ ﻳ‬‫ﺘ‬ّ‫ﺮﹸﺓ ﺍﻟﹶ‬‫ﻴ‬‫ﻐ‬‫ﻭﺍﻟﹾ‬ ‫ﺔ‬‫ﺒ‬‫ﺮﻳ‬ّ‫ﻟ‬
Ada jenis cemburu yang dicintai Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan ada pula yang dibenci-Nya.“
Yang disukai, yaitu cemburu tatkala ada sangkaan atau tuduhan. Sedangkan yang dibenci adalah
.( yang tidak beralasan.” (HR. al-Baihaqi

Cemburu tatkala ada sangkaan adalah adanya dugaan keburukan. Yaitu ketika tampak tanda-
tanda kerusakan dan keburukan pada sesuatu, kemudian seseorang merasa tidak suka dengan
.hal itu. Cemburu seperti ini terpuji. Adapun kalau tanpa alasan, cemburu yang demikian tercela

Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, “Cemburu yang terpuji adalah cemburu yang sesuai
dengan kecemburuan Allah Ta’ala. Yaitu cemburu ketika batasan-batasan Allah dilanggar.
”. Seperti seseorang melakukan perbuatan keji secara zahir maupun batin

‫ﺪ‬‫ﺒ‬‫ﻋ‬ ‫ﹺﻦ‬‫ﺪ ﺑ‬‫ّﻤ‬ ‫ﺤ‬‫ﻣ‬ ‫ﻴﺎِﺀ‬‫ﻘ‬‫ﺗ‬‫ﺪ ﺍَﻷ‬‫ﺳّﹺﻴ‬‫ﻭ‬ ‫ﻴﺎِﺀ‬‫ﻭﻟ‬‫ﻣﺎﹺﻡ ﺍَﻷ‬‫ﻋﹶﻠﻰ ﺇﹺ‬ -‫ﻢ ﺍُﷲ‬‫ﻋﺎﹸﻛ‬‫ﺭ‬- ‫ﻮﺍ‬‫ﻤ‬ّ‫ﻠ‬‫ﺳ‬‫ﻭ‬ ‫ﻮﺍ‬‫ﺻﻠّﹸ‬‫ﻭ‬
‫ﻨّﹺﺒّﹺﻲ‬‫ﻋﻠﹶﻰ ﺍﻟ‬ ‫ﺼﻠّﹸﻮﹶﻥ‬‫ﻪ ﻳ‬‫ﺘ‬‫ﹶﻜ‬‫ﻣﻠﹶﺎﺋ‬‫ﻭ‬ ‫ﻪ‬ّ‫ ﺇﹺ ﹶّﻥ ﺍﻟﻠﹶ‬ :‫ﻪ ﻓﹶﹶﻘﺎﹶﻝ‬‫ﺘﺎﺑﹺ‬‫ﻛ‬ ‫ﻲ‬‫ﻚ ﻓ‬‫ﻢ ﺍُﷲ ﺑﹺﹶﺬﻟ‬‫ﺮﹸﻛ‬‫ﻣ‬‫ﻤﺎ ﺃﹶ‬‫ﺍِﷲ ﹶﻛ‬
‫ﺻﹶﻠّﻰ ﺍُﷲ‬ ‫ﻭﻗﹶﺎﹶﻝ‬ ،[56:‫ﴼ ]ﺍﻷﺣﺰﺍﺏ‬ ‫ﻠﻴﻤ‬‫ﺴ‬‫ﻤﻮﺍ ﺗ‬ّ‫ﻠ‬‫ﺳ‬‫ﻭ‬ ‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﻋﹶﻠ‬ ‫ﺻﻠّﹸﻮﺍ‬ ‫ﻮﺍ‬‫ﻣﻨ‬‫ﻦ ﺁ‬‫ﺬﻳ‬ّ‫ﻬﺎ ﺍﻟﹶ‬ّ‫ﺎ ﺃﹶﻳ‬‫ﻳ‬
. ((‫ﺮﺍ‬‫ﺸ‬‫ﻋ‬ ‫ﻬﺎ‬‫ﻪ ﺑﹺ‬‫ﻴ‬‫ﻋﻠﹶ‬ ‫ﻪ‬ّ‫ﺻﻠﹶّﻰ ﺍﻟﻠﹶ‬ ‫ﺻﻼﹰﺓ‬ ‫ّﻲ‬ ‫ﻋﻠﹶ‬ ‫ﺻﻠﹶّﻰ‬ ‫ﻦ‬‫ﻣ‬ )) :‫ﻢ‬ّ‫ﺳﻠﹶ‬‫ﻭ‬ ‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﻋﻠﹶ‬

‫ﻋﹶﻠﻰ ﺁﹺﻝ‬‫ﻭ‬ ‫ﻢ‬‫ﻴ‬‫ﻫ‬‫ﺮﺍ‬‫ﻋﹶﻠﻰ ﺇﹺﺑ‬ ‫ﺖ‬‫ﻴ‬ّ‫ﺻﹶﻠ‬ ‫ﻤﺎ‬‫ﺪ ﹶﻛ‬‫ﻤ‬ّ‫ﺤ‬‫ﻣ‬ ‫ﻋﹶﻠﻰ ﺁﹺﻝ‬‫ﻭ‬ ‫ﺪ‬‫ﻤ‬ّ‫ﺤ‬‫ﻣ‬ ‫ﻋﹶﻠﻰ‬ ‫ﺻ ﹺّﻞ‬ ‫ّﻢ‬ ‫ﻬ‬ّ‫ﺍﹶﻟﹶﻠ‬
‫ﺖ‬‫ﺭﹾﻛ‬‫ﺎ‬‫ﻤﺎ ﺑ‬‫ﺪ ﹶﻛ‬‫ّﻤ‬ ‫ﺤ‬‫ﻣ‬ ‫ﻋﻠﹶﻰ ﺁﹺﻝ‬‫ﻭ‬ ‫ﺪ‬‫ّﻤ‬ ‫ﺤ‬‫ﻣ‬ ‫ﻋﻠﹶﻰ‬ ‫ﻙ‬‫ﺎﹺﺭ‬‫ﻭﺑ‬ ،‫ﺪ‬‫ﻴ‬‫ﻣﹺﺠ‬ ‫ﺪ‬‫ﻴ‬‫ﻤ‬‫ﺣ‬ ‫ﻚ‬ّ‫ﻢ ﺇﹺﻧ‬‫ﻴ‬‫ﻫ‬‫ﺮﺍ‬‫ﺇﹺﺑ‬
‫ﻋﹺﻦ ﺍﹸﳋﻠﹶﹶﻔﺎِﺀ‬ ‫ّﻢ‬ ‫ﻬ‬ّ‫ﺽ ﺍﻟﻠﹶ‬
 ‫ﺭ‬‫ﻭﺍ‬ .‫ﺪ‬‫ﻴ‬‫ﻣﹺﺠ‬ ‫ﺪ‬‫ﻴ‬‫ﻤ‬‫ﺣ‬ ‫ﻚ‬ّ‫ﻢ ﺇﹺﻧ‬‫ﻴ‬‫ﻫ‬‫ﺮﺍ‬‫ﻋﻠﹶﻰ ﺁﹺﻝ ﺇﹺﺑ‬‫ﻭ‬ ‫ﻢ‬‫ﻴ‬‫ﻫ‬‫ﺮﺍ‬‫ ﻠﹶﻰ ﺇﹺﺑ‬
‫ﻋﹺﻦ‬ ‫ّﻢ‬ ‫ﻬ‬ّ‫ﺽ ﺍﻟﹶﻠ‬
 ‫ﺭ‬‫ﻭﺍ‬ ،‫ﻠّﹴﻲ‬‫ﻋ‬‫ﻭ‬ ‫ﻤﺎﹶﻥ‬‫ﻋﹾﺜ‬‫ﻭ‬ ‫ﺮ‬‫ﻤ‬‫ﻋ‬‫ﻭ‬ ‫ﹾﻜﹴﺮ‬‫ﻦ ﺃﹶﺑﹺﻲ ﺑ‬‫ﻴ‬‫ﺪﻳﹺ‬‫ﻬ‬‫ﺔ ﺍﹶﳌ‬‫ّﻤ‬ ‫ﻦ ﺍﹶﻟﹾﹶﺄﺋ‬‫ﺪﻳ‬‫ﺷ‬‫ّ ﺍ‬
‫ﻢ‬‫ﻬ‬‫ﻌ‬‫ﻣ‬ ‫ﻨّﺎ‬‫ﻋ‬‫ﻭ‬ ،‫ﻦ‬‫ﺪﻳ‬ّ‫ﻮﹺﻡ ﺍﻟ‬‫ﻥ ﺇﹺﻟﹶﻰ ﻳ‬‫ﺴﺎ‬‫ﺣ‬‫ﻢ ﺑﹺﹺﺈ‬‫ﻬ‬‫ﻌ‬‫ﹺﺒ‬‫ﻦ ﺗ‬‫ﻣ‬‫ﻭ‬ ‫ﻦ‬‫ﻴ‬‫ﻌ‬‫ﺘّﺎﺑﹺ‬‫ﻋﹺﻦ ﺍﻟ‬‫ﻭ‬ ،‫ﻦ‬‫ﻴ‬‫ﻌ‬‫ﻤ‬‫ﺟ‬‫ﺔ ﺃﹶ‬‫ﺤﺎﺑ‬‫ّﺼ‬ ‫ﺍﻟ‬
. ‫ﻦ‬‫ﻴ‬‫ﻣ‬‫ﺮ‬‫ﻡ ﺍَﻷﹾﻛ‬‫ﺮ‬‫ﺎ ﺃﹶﹾﻛ‬‫ﻚ ﻳ‬‫ﺴﺎﻧﹺ‬‫ﺣ‬‫ﻭﺇﹺ‬ ‫ﻚ‬‫ﻣ‬‫ﺮ‬‫ﻭﹶﻛ‬ ‫ﻚ‬‫ﻤّﻨﹺ‬‫ﺑﹺ‬

5/6
‫ﺍﹶﻟﹶﻠّ‪‬ﻬ ‪ّ‬ﻢ ﺃﹶ‪‬ﻋ ‪ّ‬ﺰ ﺍِﻹ‪‬ﺳﹶﻠﺎ‪‬ﻡ ‪‬ﻭﺍﹸﳌ‪‬ﺴ‪‬ﻠ‪‬ﻤ‪‬ﻴ‪‬ﻦ‪ ،‬ﻭﺃﹶ‪‬ﺫ ﹶّﻝ ﺍﻟّ‪‬ﺸ‪‬ﺮ‪‬ﻙ ‪‬ﻭﺍﹸﳌ‪‬ﺸﹺﺮ‪‬ﻛ‪‬ﻴ‪‬ﻦ‪ ،‬ﻭ‪‬ﺩّ‪‬ﻣ‪‬ﺮ ﺃﹶ‪‬ﻋ‪‬ﺪﺍَﺀ ﺍﻟّ‪‬ﺪﻳ‪‬ﻦ‪،‬‬
‫‪‬ﻭﺍ‪‬ﺣﹺﻢ ‪‬ﺣ‪‬ﻮ‪‬ﺯﹶﺓ ﺍﻟّ‪‬ﺪﻳ‪‬ﻦ ﻳ‪‬ﺎ ‪‬ﺭّ‪‬ﺏ ﺍﻟ‪‬ﻌﺎﻟﹶ‪‬ﻤ‪‬ﻴ‪‬ﻦ ﺍﹶﻟﻠﹶّ‪‬ﻬّ‪‬ﻢ ﺁ‪‬ﻣﻨّ‪‬ﺎ ﻓ‪‬ﻲ ﺃﹶ‪‬ﻭﹶﻃﺎﻧﹺﻨ‪‬ﺎ ‪‬ﻭﺃﹶ‪‬ﺻ‪‬ﻠ‪‬ﺢ ﺃﹶﺋ‪ّ ‬ﻤﺘ‪‬ﻨ‪‬ﺎ ‪‬ﻭ‪‬ﻭﻟﹶﺎﹶﺓ‬
‫ﺃﹸ‪‬ﻣ‪‬ﻮﹺﺭﻧ‪‬ﺎ ‪‬ﻭﺍ‪‬ﺟ‪‬ﻌﹾﻞ ﹺﻭﻟﹶﺎﻳ‪‬ﺘ‪‬ﻨﺎ ﻓ‪‬ﻴ‪‬ﻤ‪‬ﻦ ‪‬ﺧﺎﻓﹶ‪‬ﻚ ‪‬ﻭﺍﺗ‪ّ‬ﹶﻘﺎ‪‬ﻙ ‪‬ﻭﺍﺗ‪ّ‬ﺒ‪‬ﻊ ﹺﺭ‪‬ﺿﺎ‪‬ﻙ ﻳ‪‬ﺎ ‪‬ﺭ ‪ّ‬ﺏ ﺍﻟ‪‬ﻌﺎﻟﹶ‪‬ﻤ‪‬ﻴ‪‬ﻦ‪ .‬ﺍﹶﻟﹶﻠّ‪‬ﻬ ‪ّ‬ﻢ‬
‫‪‬ﻭﻓّ‪‬ﻖ ‪‬ﻭﻟ‪‬ﻲ ﺃﹶ‪‬ﻣﹺﺮﻧ‪‬ﺎ ﻟ‪‬ﻬ‪‬ﺪﺍ‪‬ﻙ ‪‬ﻭﺍ‪‬ﺟ‪‬ﻌﹾﻞ ‪‬ﻋ‪‬ﻤﻠﹶ‪‬ﻪ ﻓ‪‬ﻲ ﹺﺭ‪‬ﺿﺎ‪‬ﻙ‪ ،‬ﻭﺃﹶ‪‬ﻋ‪‬ﻨ‪‬ﻪ ‪‬ﻋﻠﹶﻰ ﹶﻃﺎ‪‬ﻋﺘ‪‬ﻚ‪ ،‬ﻭ‪‬ﺳ‪‬ﺪ‪‬ﺩ‪‬ﻩ ﻓ‪‬ﻲ‬
‫ﺃﹶﻗﹾ‪‬ﻮﺍﻟ‪‬ﻪ ‪‬ﻭﺃﹶ‪‬ﻋ‪‬ﻤﺎﻟ‪‬ﻪ ﻳ‪‬ﺎ ﹶﺫﺍ ﺍﻟﹾ‪‬ﺠﹶﻠﺎﹺﻝ ‪‬ﻭﺍِﻹﹾﻛ‪‬ﺮﺍﹺﻡ‪.‬‬

‫ﺍﹶﻟﹶﻠّ‪‬ﻬ ‪ّ‬ﻢ ﺁ‪‬ﺕ ﻧ‪‬ﹸﻔ‪‬ﻮ‪‬ﺳ‪‬ﻨﺎ ﺗ‪‬ﹾﻘ‪‬ﻮﺍ‪‬ﻫﺎ‪ ،‬ﻭ‪‬ﺯ ‪ّ‬ﻛ‪‬ﻬﺎ ﺃﹶﻧ‪‬ﺖ ‪‬ﺧ‪‬ﻴ‪‬ﺮ ‪‬ﻣ‪‬ﻦ ‪‬ﺯ ﹶّﻛﺎ‪‬ﻫﺎ ﺃﹶﻧ‪‬ﺖ ‪‬ﻭﻟ‪‬ﻴّ‪‬ﻬﺎ ‪‬ﻭ‪‬ﻣ‪‬ﻮﻟﹶﺎ‪‬ﻫﺎ‪.‬‬
‫ﺍﹶﻟﻠﹶّ‪‬ﻬّ‪‬ﻢ ﺇﹺﻧ‪ّ‬ﺎ ﻧ‪‬ﺴﹶﺄﻟﹸ‪‬ﻚ ﺍﹸﳍ‪‬ﺪﻯ ‪‬ﻭﺍﻟﺘّ‪‬ﹶﻘﻰ ‪‬ﻭﺍﻟ‪‬ﻌ ﹶّﻔﹶﺔ ‪‬ﻭﺍﻟ‪‬ﻐ‪‬ﻨﻰ‪ .‬ﺍﹶﻟﻠﹶّ‪‬ﻬّ‪‬ﻢ ﺃﹶ‪‬ﺻ‪‬ﻠ‪‬ﺢ ﹶﺫﺍ‪‬ﺕ ﺑ‪‬ﻴﻨﹺ‪‬ﻨﺎ‪ ،‬ﻭﺃﹶﻟ‪ّ‬ﻒ‬
‫ﺑ‪‬ﻴ‪‬ﻦ ﻗﹸﻠﹸ‪‬ﻮﺑﹺ‪‬ﻨﺎ‪ ،‬ﻭﺍ‪‬ﻫ‪‬ﺪﻧ‪‬ﺎ ‪‬ﺳﺒ‪‬ﹶﻞ ﺍﻟ ‪ّ‬ﺴﹶﻠﺎﹺﻡ‪ ،‬ﻭﺃﹶ‪‬ﺧﹺﺮ‪‬ﺟ‪‬ﻨﺎ ‪‬ﻣ‪‬ﻦ ﺍﻟّﹸﻈﻠﹸ‪‬ﻤﺎ‪‬ﺕ ﺇﹺﻟﹶﻰ ﺍﻟﻨّ‪‬ﻮﹺﺭ‪ ،‬ﻭﺑ‪‬ﺎﹺﺭ‪‬ﻙ ﻟﹶ‪‬ﻨﺎ ﻓ‪‬ﻲ‬
‫‪ ‬ﻨ‪‬ﺎ ‪‬ﻭﺃﹶﺑ‪‬ﺼﺎﹺﺭﻧ‪‬ﺎ ‪‬ﻭﻗﹸ ‪ّ‬ﻮﺗ‪‬ﻨ‪‬ﺎ ‪‬ﻣﺎ ﺃﹶ‪‬ﺣﻴ‪‬ﻴﺘ‪‬ﻨ‪‬ﺎ‪ .‬ﺍﹶﻟﻠﹶّ‪‬ﻬّ‪‬ﻢ ﺇﹺﻧ‪ّ‬ﺎ ﻧ‪‬ﺴﹶﺄﻟﹸ‪‬ﻚ ‪‬ﻋﹾﻠﻤﴼ ﻧ‪‬ﺎﻓ‪‬ﻌﺎ‪ ،‬ﻭﻧ‪‬ﻌ‪‬ﻮﹸﺫ ﺑﹺ‪‬ﻚ‬
‫ﺍﻟﹶﻠّ‪‬ﻬ ‪ّ‬ﻢ ‪‬ﻣ‪‬ﻦ ‪‬ﻋﹾﻠﹴﻢ ﻟﹶﺎ ﻳ‪‬ﻨﹶﻔ‪‬ﻊ‪ ،‬ﺍﹶﻟﹶﻠّ‪‬ﻬ ‪ّ‬ﻢ ‪‬ﻋ‪‬ﻠّ‪‬ﻤ‪‬ﻨﺎ ‪‬ﻣﺎ ﻳ‪‬ﻨﹶﻔ‪‬ﻌ‪‬ﻨﺎ ‪‬ﻭﺍﻧ‪‬ﹶﻔ‪‬ﻌ‪‬ﻨﺎ ﺑﹺ‪‬ﻤﺎ ‪‬ﻋﹶﻠ‪‬ﻤ‪‬ﺘ‪‬ﻨﺎ ‪‬ﻭﹺﺯ‪‬ﺩﻧ‪‬ﺎ ‪‬ﻋﹾﻠﻤﴼ ﻳ‪‬ﺎ‬
‫‪‬ﺣّ‪‬ﻲ ﻳ‪‬ﺎ ﻗﹶﻴّ‪‬ﻮ‪‬ﻡ ﻳ‪‬ﺎ ﹶﺫﺍ ﺍﹶﳉﻠﹶﺎﹺﻝ ‪‬ﻭﺍِﻹﹾﻛ‪‬ﺮﺍﹺﻡ ‪.‬‬

‫‪‬ﺭﺑ‪ّ‬ﻨﺎ ﺇﹺﻧ‪ّ‬ﺎ ﹶﻇﻠﹶ‪‬ﻤ‪‬ﻨﺎ ﺃﹶﻧ‪‬ﹸﻔ‪‬ﺴ‪‬ﻨﺎ ‪‬ﻭﺇﹺﹾﻥ ﻟﹶ‪‬ﻢ ﺗ‪‬ﻐ‪‬ﻔ‪‬ﺮ ﻟﹶ‪‬ﻨﺎ ‪‬ﻭﺗ‪‬ﺮ‪‬ﺣ‪‬ﻤ‪‬ﻨﺎ ﻟﹶ‪‬ﻨﹸﻜ‪‬ﻮﻧ‪ّ ‬ﻦ ‪‬ﻣ‪‬ﻦ ﺍﹶﳋﺎ‪‬ﺳﹺﺮﻳ‪‬ﻦ‪ ،‬ﺍﹶﻟﻠﹶّ‪‬ﻬ ‪ّ‬ﻢ‬
‫ﺍﹾﻏ‪‬ﻔ‪‬ﺮ ﻟﹶ‪‬ﻨﺎ ﹸﺫﻧ‪‬ﻮﺑ‪‬ﻨﺎ ﹸﻛﹶﻠّ‪‬ﻪ ‪‬ﺩﻗﹶّ‪‬ﻪ ‪‬ﻭﹺﺟﹶﻠّ‪‬ﻪ ﺃﹶ ‪ّ‬ﻭﻟﹶ‪‬ﻪ ‪‬ﻭﺁ‪‬ﺧ‪‬ﺮ‪‬ﻩ ‪‬ﺳ ‪ّ‬ﺮ‪‬ﻩ ‪‬ﻭ‪‬ﻋﹶﻠّ‪‬ﻨ‪‬ﻪ‪ ،‬ﺍﹶﻟﹶﻠّ‪‬ﻬ ‪ّ‬ﻢ ﺍﹾﻏ‪‬ﻔ‪‬ﺮ ﻟﹶ‪‬ﻨﺎ ‪‬ﻣﺎ ﻗﹶ ‪ّ‬ﺪ‪‬ﻣ‪‬ﻨﺎ‬
‫‪‬ﻭ‪‬ﻣﺎ ﺃﹶ ‪ّ‬ﺧ‪‬ﺮﻧ‪‬ﺎ ‪‬ﻭ‪‬ﻣﺎ ﺃﹶ‪‬ﺳ‪‬ﺮ‪‬ﺭﻧ‪‬ﺎ ‪‬ﻭ‪‬ﻣﺎ ﺃﹶ‪‬ﻋﻠﹶ‪‬ﻨّﺎ ‪‬ﻭ‪‬ﻣﺎ ﺃﹶ‪‬ﺳ‪‬ﺮﹾﻓ‪‬ﻨﺎ ‪‬ﻭ‪‬ﻣﺎ ﺃﹶﻧ‪‬ﺖ ﺃﹶ‪‬ﻋﻠﹶ‪‬ﻢ ﺑﹺ‪‬ﻪ ‪‬ﻣ‪‬ﻨّﺎ‪ ،‬ﺃﹶﻧ‪‬ﺖ ﺍﳌﹸﹶﻘ ‪ّ‬ﺪ‪‬ﻡ‬
‫‪‬ﻭﺃﹶﻧ‪‬ﺖ ﺍﹸﳌ‪‬ﺆّ‪‬ﺧ‪‬ﺮ ﻟﹶﺎ ﺇﹺﻟﹶ‪‬ﻪ ﺇﹺﻟﹶّﺎ ﺃﹶﻧ‪‬ﺖ‪.‬‬

‫‪‬ﺭﺑ‪ّ‬ﻨ‪‬ﺎ ﺁﺗ‪‬ﻨ‪‬ﺎ ﻓ‪‬ﻲ ﺍﻟّ‪‬ﺪﻧ‪‬ﻴﺎ ‪‬ﺣ‪‬ﺴﻨ‪‬ﹰﺔ ‪‬ﻭﻓ‪‬ﻲ ﺍﻵ‪‬ﺧ‪‬ﺮ‪‬ﺓ ‪‬ﺣ‪‬ﺴﻨ‪‬ﹰﺔ ‪‬ﻭﻗ‪‬ﻨ‪‬ﺎ ‪‬ﻋﹶﺬﺍ‪‬ﺏ ﺍﻟﻨّ‪‬ﺎﹺﺭ ‪.‬‬

‫‪‬ﻋ‪‬ﺒﺎ‪‬ﺩ ﺍِﷲ‪ :‬ﺍﹸﹾﺫﹸﻛ‪‬ﺮ‪‬ﻭﺍ ﺍَﷲ ﻳ‪‬ﹾﺬﹸﻛ‪‬ﺮﹸﻛ‪‬ﻢ‪ ،‬ﻭﺍ‪‬ﺷﹸﻜ‪‬ﺮ‪‬ﻭ‪‬ﻩ ‪‬ﻋﻠﹶﻰ ﻧﹺ‪‬ﻌ‪‬ﻤ‪‬ﻪ ﻳ‪‬ﹺﺰ‪‬ﺩﹸﻛ‪‬ﻢ‪  ،‬ﻭﻟﹶ‪‬ﺬﹾﻛ‪‬ﺮ ﺍﻟﻠﹶّ‪‬ﻪ ﺃﹶﹾﻛ‪‬ﺒ‪‬ﺮ‬
‫‪‬ﻭﺍﻟﹶﻠّ‪‬ﻪ ﻳ‪‬ﻌﹶﻠ‪‬ﻢ ‪‬ﻣﺎ ﺗ‪‬ﺼ‪‬ﻨ‪‬ﻌﻮﹶﻥ ‪. ‬‬
‫‪Oleh Tim KhotbahJumat.com‬‬
‫‪Artikel www.KhotbahJumat.com‬‬

‫‪6/6‬‬

Anda mungkin juga menyukai