Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO A BLOK 19 TAHUN 2018

Disusun Oleh :
Kelompok A7

Ferdi Marulitua Simanjuntak 04011181621021


Assyifa Rachmadina 04011181621025
Rifka Purnama Sari 00401181621044
Inggrid Chyntiaputri 04011281621100
Jihan Natra Shafira 04011281621118
Ghita Rahma Putri 04011281621120
Afifah Salshabila 04011281621122
Danti Iwan Gusmana 04011281621129
Nur Haura Zhafirah Lubis 04011281621138
Soviah Naharoh 04011281621216

Tutor : dr. Mutiara Budi Azhar, SU.M.MedSc.

PENDIDIKAN DOKTER UMUM


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun Laporan Tutorial Skenario A Blok
20 ini dengan baik dan tepat waktu.
Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas tutorial yang merupakan
bagian dari sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya. Diharapkan pada kegiatan tutorial ini menjadi sarana bagi kami untuk
belajar lebih aplikatif dalam menjalani profesi dokter nantinya.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dr. Mutiara Budi Azhar,
SU.M.MedSc. atas bimbingannya selaku tutor kami serta semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan laporan tutorial ini.

Kami menyadari laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca guna perbaikan di
kesempatan mendatang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Palembang, Desember 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................3
I. SKENARIO A BLOK 20 2018.................................................................4
II. KLARIFIKASI ISTILAH.......................................................................5
III. IDENTIFIKASI MASALAH................................................................6
IV. ANALISIS MASALAH..........................................................................7
V. HIPOTESIS............................................................................................24
VI. KETERBATASAN ILMU PENGETAHUAN....................................25
VII. LEARNING ISSUE............................................................................25
IX. KERANGKA KONSEP.......................................................................54
X. KESIMPULAN......................................................................................55
DAFTAR PUSAKA.........................................................................................56
I. SKENARIO
Tn. Rudi berusia 54 tahun, datang ke poliklinik RS dengan keluhan nyeri
hebat di lutut kanan saat terbangun tidur. Sebelumnya Tn. Rudi tidak mengalami
trauma dan tidak ada keluhan dengan sendinya sebelum dia tidur. Tn. Rudi pernah
mengalami nyeri serupa pada jempol kaki kiri dan pergelangan kaki kanan 9 bulan
dan 2 tahun yang lalu, beberapa jam setelah banyak mengonsumsi makanan laut
seperti udang, cumi, dan lobster. Tn. Rudi tidak pernah merasakan nyeri sendi lagi
diantara dua episode tersebut. Saat bangun pagi, Tn. Rudi juga merasakan demam
yang tidak tinggi.
Pemeriksaan fisik Umum didapatkan kesadaran kompos mentis, tensi 140/90
mmHg, denyut nadi 90 kali/menit, RR 22x/menit temperatur di axila 37,5 oC, VAS
7, BB 81kg, TB 163 cm
Pada pemeriksaan sendi ditemukan lutut kanan tampak bengkak, warna kulit
kemerahan, tidak ada jejas atau parut, teraba hangat, adanya nyeri tekan dan
gerakan aktif dan pasif terbatas akibat rasa sakit tersebut. Sendi-sendi lain dalam
batas normal.
Hasil Laboratorium : Hb 13,8gr/dL; Leukosit 9800sel/mL; Ureum 34mg/dL;
kreatinin 1,0mg/dL; asam urat darah 11.1mg/dL dan asam urat urin 240mg/24
jam.

II. KLARIFIKASI ISTILAH


NO. ISTILAH KLARIFIKASI
1. Nyeri (Pain) - Perasaan tidak nyaman, menderita, atau
nyeri disebabkan oleh rangsangan pada
ujung-ujung syaraf (DORLAND)
- An unpleasant feeling that is conveyed to
the brain by sensory neuron (Miller-
Keane Encyclopedia and dictionary of
Medicine)
2. Sendi (Joint) - Tempat penyatuan atau sambungan
diantara tulang terutama sambungan yang
memungkinkan pergerakan satu tulang
atau lebih (DORLAND)  tambahkan
- The site of juction or union between
bones, especially one that alows motion
of the bone (Farlex Partner Medical
Dictionary)  cari 1 sumber lg
3. VAS (Visual Analog - A testing technique for measuring
Scale) subjective or behavioural phenomena
(pain or dietary consumption) in
which a subject select from a gradient
alternative (from no pain to worst
imaginable pain) arrange in linear
fashion (Meriam-Webster)
- Merupakan suatu garis lurus atau
horizontal sepanjang 10 cm, yang
mewakili intensitas nyeri yang terus
menerus dan pendeskripsi verbal pada
setiap ujungnya, paling sering
digunakan untuk mengukur intensitas
nyeri (Clinical Anestasiology 4th Ed.)
4. Bengkak (Swelling) - Pembesaran bagian tubuh atau daerah
sementara waktu secara abnormal
yang tidak disebabkan oleh proliferasi
sel (DORLAND)
- Transient abnormal enlargement of a
body part or area not due to cell
proliferation (Miller-Keane
Encyclopedia and dictionary of
Medicine)
5. Jejas (Lesion) - Diskontinuitas jaringan patologis atau
traumatis atau hilangnya fungsi suatu
bagian. (DORLAND)
- An abnormal change in structure of an
organ or part due to injury or disease.
(Merriam-Webster)
6. Parut (Fibrosis Tissue) - Formation of fibrous tissue as a
reparative or reactive process, as
opposed to formation of fibrous tissue
as a normal constituent of an organ of
tissue (Farlex Partner Medical
Dictionary)
7. Asam Urat (Uric Acid) - A chemical created when the body breaks
down substances called purines.
(American Accreditation Helth Care
Commision)
- Produk akhir katabolisme purin
(DORLAND)

III. IDENTIFIKASI MASALAH


NO. IDENTIFIKASI MASALAH PRIORITAS
1. Tn. Rudi berusia 54 tahun, datang ke KELUHAN UTAMA
poliklinik RS dengan keluhan nyeri hebat
di lutut kanan saat terbangun tidur.
2. Saat bangun pagi, Tn. Rudi juga KELUHAN TAMBAHAN
merasakan demam yang tidak tinggi.
3. Sebelumnya Tn. Rudi tidak mengalami RPP
trauma dan tidak ada keluhan dengan
sendinya sebelum dia tidur. Tn. Rudi
pernah mengalami nyeri serupa pada
jempol kaki kiri dan pergelangan kaki
kanan 9 bulan dan 2 tahun yang lalu,
beberapa jam setelah banyak
mengonsumsi makanan laut seperti
udang, cumi, dan lobster. Tn. Rudi tidak
pernah merasakan nyeri sendi lagi
diantara dua episode tersebut.
4. Pemeriksaan fisik Umum didapatkan
kesadaran kompos mentis, tensi 140/90
mmHg, denyut nadi 90 kali/menit, RR
22x/menit temperatur di axila 37,5oC,
VAS 7, BB 81kg, TB 163 cm
5. Pada pemeriksaan sendi ditemukan lutut
kanan tampak bengkak, warna kulit
kemerahan, tidak ada jejas atau parut,
teraba hangat, adanya nyeri tekan dan
gerakan aktif dan pasif terbatas akibat
rasa sakit tersebut. Sendi-sendi lain
dalam batas normal.
6. Hasil Laboratorium : Hb 13,8gr/dL;
Leukosit 9800sel/mL; Ureum 34mg/dL;
kreatinin 1,0mg/dL; asam urat darah
11.1mg/dL dan asam urat urin 240mg/24
jam.

IV. ANALISIS MASALAH


1. Tn. Rudi berusia 54 tahun, datang ke poliklinik RS dengan keluhan nyeri
hebat di lutut kanan saat terbangun tidur.
a. Bagaimana anatomi dari lutut?
b. Apa saja etiologi dari nyeri pada kasus ini?
c. Apa hubungan usia dan jenis kelamin dengan keluhan utama pada kasus
ini?
d. Bagaimana mekanisme dari nyeri pada kasus ini?
e. Mengapa keluhan nyeri terjadi ketika bangun?
f. Mengapa nyeri timbul di lutut?

2. Saat bangun pagi, Tn. Rudi juga merasakan demam yang tidak tinggi.
a. Apa saja etiologi demam?
b. Apa hubungan keluhan utama dengan keluhan tambahan?

3. Sebelumnya Tn. Rudi tidak mengalami trauma dan tidak ada keluhan dengan
sendinya sebelum dia tidur. Tn. Rudi pernah mengalami nyeri serupa pada
jempol kaki kiri dan pergelangan kaki kanan 9 bulan dan 2 tahun yang lalu,
beberapa jam setelah banyak mengonsumsi makanan laut seperti udang, cumi,
dan lobster. Tn. Rudi tidak pernah merasakan nyeri sendi lagi diantara dua
episode tersebut.
a. Apa makna klinis dari Tn. Rudi tidak mengalami trauma dan tidak ada
keluhan dengan sendinya sebelum dia tidur?
b. Apa makna klinis dari Tn. Rudi pernah mengalami nyeri serupa pada
jempol kaki kiri dan pergelangan kaki kanan 9 bulan dan 2 tahun yang
lalu, beberapa jam setelah banyak mengonsumsi makanan laut seperti
udang, cumi, dan lobster?
c. Apa makna klinis Tn. Rudi tidak pernah merasakan nyeri sendi lagi
diantara dua episode tersebut?
d. Apa hubungan nyeri sendi dengan mengonsumsi seafood?

4. Dari pemeriksaan fisik umum didapatkan kesadaran kompos mentis, tensi


140/90 mmHg, denyut nadi 90 kali/menit, RR 22x/menit temperatur di axila
37,5oC, VAS 7, BB 81kg, TB 163 cm
a. Apa interpretasi dari hasil pemeriksaan fisik umum di atas?
b. Bagaimana mekanisme dari hasil pemeriksaan fisik umum yang
abnormal?
c. Apa hubungan obesitas dengan keluhan nyeri pada lutut?

5. Pada pemeriksaan sendi ditemukan lutut kanan tampak bengkak, warna kulit
kemerahan, tidak ada jejas atau parut, teraba hangat, adanya nyeri tekan dan
gerakan aktif dan pasif terbatas akibat rasa sakit tersebut. Sendi-sendi lain
dalam batas normal.
a. Apa interpretasi dari hasil pemeriksaan sendi di atas?
b. Bagaimana mekanisme dari hasil pemeriksaan sendi yang abnormal?
6. Hasil Laboratorium : Hb 13,8gr/dL; Leukosit 9800sel/mL; Ureum 34mg/dL;
kreatinin 1,0mg/dL; asam urat darah 11.1mg/dL dan asam urat urin 240mg/24
jam.
a. Apa interpretasi dari hasil pemeriksaan laboratorium di atas?
b. Bagaimana mekanisme dari hasil pemeriksaan laboratorium yang
abnormal?
c. Bagaimana metabolisme purin?
d. Bagaimana hubungan asam urat darah dengan asam urat urin?

V. HIPOTESIS
Tn. Rudi, 54 tahun, menderita Gout Arthritis et causa diet tinggi purin

LEARNING ISSUE
1. Anatomi, histologi dan fisiologi lutut (Tulang, Sendi)
2. Metabolisme Purin (Makanan yang mengandung tinggi purin)
3. Gout Arthritis
1. Diagnosis banding
2. Algoritma
3. Diagnosis kerja
4. Definisi
5. Epidemiologi
6. Etiologi
7. Klasifikasi
8. Faktor resiko
9. Manifestasi klinis
10. Patogenesis
11. Patofisiologi
12. Pemeriksaan fisik
13. Pemeriksaan penunjang
14. Tatalaksana farmakologi & nonfarmakologi (recipe)
15. KIE
16. Komplikasi
17. Prognosis
18. KDU

Anda mungkin juga menyukai