Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN KEBUTUHAN DASAR FISIOLOGIS: OKSIGENASI


DI RUANG EDELWEIS ATAS RSUD KARDINAH TEGAL
LP MINGGU KE 1

Oleh:

Nama : Aisyah
NIM : 180104005

PRAKTIK PROFESI NERS STASE KEPERAWATAN DASAR PROFESI


UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
TAHUN 2018
A. DEFINISI

Oksigenasi adalah memberikan aliran gas oksigen (O2) lebih dari

21% pada tekanan 1 atmosfer sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam

tubuh. (Kristina (2013) Sedangkan menurut Andarmayo, 2012 oksigenasi

merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling mendasar. Keberadaan

oksigen merupakan salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses

metabolisme dan untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel

tubuh.

Oksigen merupakan salah satu kebutuhan yang diperlukan dalam

proses kehidupan karena oksigen sangat berperan dalam proses metabolisme

tubuh. Kebutuhan oksigen didalam tubuh harus terpenuhi karena apabila

berkurang maka akan terjadi kerusakan pada jaringan otak dan apabila

berlangsung lama akan menyebabkan kematian. Proses pemenuhan

kebutuhan oksigen pada manusia dapat dilakukan dengan cara pemberian

oksigen melalui saluran pernafasan, pembebasan jalan nafas dari sumbatan

yang menghalangi masuknya oksigen, memulihkan dan memperbaiki organ

pernafasan agar berfungsi secara normal (Taqwaningtyas, Ficka (2013)

Pemberian oksigen berupa pemberian oksigen ke dalam paru-paru

melalui saluran pernapasan menggunakan alat bantu oksigen. Pemberian

oksigen kepada klien dapat melalui tiga cara, yaitu melalui kateter nasal,

kanula nasal, dan masker oksigen .


B. FISIOLOGI KEBUTUHAN OKSIGENASI

1. Ventilasi

Merupakan proses keluar masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam

alveoli atau dari alveoli ke atmosfer. Proses ventilasi di pengaruhi oleh

beberapa hal, yaitu adanya perbedaan tekanan antara atmosfer dengan

paru.

Proses ventilasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor :

a) Adanya konsentrasi oksigen di atmosfer

b) Adanya kondisi jalan napas yang baik

c) Adanya kemampuan toraks dan alveoli pada paru-paru dalam

melaksanakan ekspansi atau kembang kempis.

2. Difusi Gas

Difusi gas merupakan pertukaran antara oksigen dialveoli dengan

kapiler paru dan CO2 di kapiler dengan alveoli. Proses pertukaran ini

dipengaruhi oleh beberapa Faktor, yaitu luasnya permukaan paru, tebal

membran respirasi.

Perbedaan tekanan dan konsentrasi O2 (hal ini sebagai mana O2 dari

alveoli masuk kedalam darah oleh karena tekanan O2 dalam rongga

alveoli lebih tinggi dari tekanan O2 dalam darah vena pulmonalis, masuk

dalam darah secara difusi).

3. Transportasi Gas

Transportasi gas merupakan proses pendistribusian O2 kapiler ke

jaringan tubuh dan Co2 jaringan tubuh ke kapiler. Transportasi gas dapat
dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu curah jantung (kardiak output),

kondisi pembuluh darah, latihan (exercise), perbandingan sel darah

dengan darah secara keseluruhan (hematokrit), serta eritrosit dan kadar

Hb.

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN

OKSIGENASI

Faktor presipitasi atau pencetus dari adanya gangguan oksigenasi yaitu :

1. Faktor Fisiologi

Menurunnya kapasitas pengikatan O2 seperti pada anemia. Menurunnya

konsentrasi O2 yang di inspirasi seperti pada obstruksi saluran nafas bagian

atas. 3. Hipovolemia sehingga tekanan darah menurun mengakibatkan

transport O2 terganggu. Meningkatnya metabolisme seperti adanya infeksi,

demam, ibu hamil, luka, dan lain-lain. Kondisi yang mempengaruhi

pergerakan dinding dada seperti pada kehamilan, obesitas, penyakit kronik TB

paru.

2. Faktor perkembangan.

Pada dewasa, mudah terpapar faktor risiko kardiopulmoner. System

pernafasan dan jantung mengalami perubahan fungsi pada usia tua /

lansia.

3. Perilaku atau gaya hidup. Nutrisi mempengaruhi fungsi

kardiopilmonar. Obesitas yang berat menyebabkan penurunan

ekspansi paru. Latihan fisik meningkatkan aktivitas fisik


metabolisme tubuh dan kebutuhan oksigen. Gaya hidup perokok

dikaitkan dengan sejumlah penyakit termasuk penyakit jantung,

PPOK, dan kanker paru.

4. Faktor lingkungan seperti polusi, suhu lingkungan dan ketinggian

tempat dari permukaan laut.

D. MACAM-MACAM GANGGUAN YANG MUNGKIN TERJADI PADA

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR

Menurut Herdman, T. Heather (2014) diagnosa keperawatan yang lazim

terjadi pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi

diantaranya adalah :

1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas (00031)

Domain II : Keamanan/Perlidungan

Kelas 2 : Cedera Fisik

Definisi : Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau

obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan kebersihan jalan

napas.

Batasan Krakteristik:

Tidak ada batuk, suara napas tambahan, perubahan pola napas, perubahan

frekuensi napas, sianosis, kesulitan verbalisasi, penurunan bunyi napas,

dispnea, sputum dalam jumlah yang berlebihan, batuk yang tidak efektif,

ortopnea, gelisah, mata terbuka lebar.


Faktor yang berhubungan:

Mukus berlebihan, terpajan asap, benda asing dalam jalan napas, sekresi

yang bertahan, perokok pasif, perokok.

2. Ketidakefektifan pola nafas (00032)

Domain 4 : Aktivitas/Istirahat

Kelas 4 : Respons Kardiovaskular/Pulmonal

Definisi : Inspirasi dan/atau ekspansi yang tidak memberi ventilasi

adekuat.

Batasan Krakteristik:

Pola napas abnormal, perubahan ekskursi dada, bradipnea, penurunan

tekanan ekspirasi, penurunan tekanan inspirasi, penurunan ventilasi

semenit, penurunan kapasitas vital, dispnea, peningkatan diameter

anterior-posterior, pernapasan cuping hidung, ortopnea, fase ekspansi

memanjang, pernapasan bibir, takipnea, penggunaan otot bantu

pernapasan, penggunaan posisi tiga-titik.

Faktor yang berhubungan:

Ansietas, posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru, keletihan,

hiperventilasi, obesitas, nyeri dan keletihan otot pernapasan.

3. Hambatan pertukaran gas (00030)

Domain 3 : Eliminasi dan Pertukaran

Kelas 4 : Fungsi Respirasi

Definisi : Kelebihan atau deficit pada oksigenasi dan/atau eliminasi

karbon dioksida pada membran alveolar-kapiler.


Batasan Karakteristik:

Gas darah arteri abnormal, Ph arteri abnormal, pola pernapasan abnormal,

warna kulit abnormal, konfusi, penurunan karbon dioksida (CO2),

diaforesis, dispnea, sakit kepala saat bangun, hiperkapnia, hipoksemia,

hipoksia, iritabilitas, napas cuping hidung, gelisah, samnolen, takikardi,

gangguan penglihatan.

Faktor yang berhubungan:

Akan dikembangkan

Kondisi terkait:

Perubanhan membran alveolar-kapiler, ketidakseimbangan ventilasi-

perfusi.

E. ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian

a) Tanda-tanda vital

1) TD : 148/79 mmHg

2) Nadi : 76 x/mnt

3) RR : 27 x/mnt

4) Suhu :36

b) Pernafasan (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)

Inspeksi

1) Pengembangan dada : simetris

2) Pernafasan : Cepat
3) Retraksi Interkosta : Terlihat

Pasien mengeluh sesak nafas, dan sering terjadi pada malam hari.

Palpasi :-

Perkusi :-

Auskultasi : Vesikuler

a) Suara tambahan : Weezing

2. Diagnosa keperawatan yang mungkin timbul

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan mukus

berlebihan.

3. Rencana Asuhan Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan NOC NIC

Ketidakefektifan Respiratory Status : Airway Airway Management


bersihan jalan nafas Patency (0410) (3140)
berhubungan dengan Indikator Awa tujuan 1. Monitor
l
mukus berlebihan perubahan suara
Frekuensi 2 5
pernapasan nafas setiap hari
menunjukan
2. Pantau TTV
nilai normal
Dispnea saat 3 5 setiap hari
istirahat 3. Berikan posisi
berkurang
Penggunaan 2 5 semifowler setiap
otot bantu pasien dispnea
nafas
berkurang atau gelisah
Keterangan: 4. Kolabosi
1. Sangat berat pemberian terapi
2. Berat obat
3. Cukup bronkodilator
4. Ringan combivent dan
5. Tidak ada keluhan pulmicort.

DAFTAR PUSTAKA

Taqwaningtyas, F. 2013. Asuhan Keperawatan Ketidakefektifan Bersihan Jalan


Napas Pada An.F Dengan Infeksi Saluran Pernafasan Atas (Ispa) Di
RuangFlamboyan Rsud Sukoharjo. Program Studi Diii Keperawatan
Sekolah Tinggi Kesehatan Kusuma Husada. Surakarta

Andarmoyo, Sulistyo. 2012. Keperawatan Keluarga Konsep Teori, Proses dan


Praktik Keperawatan.Yogyakarta : Graha Ilmu.

Herdman, T. Heather. (2012). Diagnosis Keperawatan Defenisi dan Klasifikasi


2012-2014. Penerbi Buku Kedokteran. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai