Senam Kaki Diabetes
Senam Kaki Diabetes
Kontraindikasi
1. Klien mengalami perubahan fungsi fisiologi seperti dipsnu/ nyeri dada
2. Orang yang depresi, khawatir atau cemas
Implementasi
Persiapan alat:
1. Kertas Koran 2 lembar
2. Kursi (jika tindakan dilakukan dalam posisi duduk)
3. Hanskun
Persiapan klien:
1. Kontrak topic, waktu, tempat, dan tujuan dsilaksanakannya senam kaki
Persiapan lingkungan:
1. Ciptakan lingkungan yang nyaman bagi k;ien, jaga privasi klien.
Prosedur pelaksanaan senam kaki
1. Cuci tangan
2. Jika dilakukan dalam posisi nduduk maka posisikan pasien duduk tegak di atas kursi dengan
kaki tidak menyentuh lantai(kaki menganmbang)
3. Dengan meletakkan tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan ke atas lalu
dibengkok kembali ke bawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali
4. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki di lantai, angkat telapak kaki ke atas. Pada kaki
lainnya ,jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki di angkat ke atas. Cara ini
dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan secara bergantian selama 10 kali
5. Tumit kaki diletakkan di lantaibagian ujung diangkat ke atas dan buat gerakan memutar
dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali
6. Jari-jari kaki dilakukan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar dengan
pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali
7. Angkat salah satu lutut kaki dan luruskan. Gerakkan jari-jari kedepan turunkan kembali
secara bergantian kekiri dan kekanan sebanyak 10 kali.
8. Luruskan salah kaki diatas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan gerakan ujung jari kaki
kea rah wajah lalu turunkan kembali ke lantai
9. Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke 8, namun gunakan kedua kaki secara
bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali.
10. Angkat kedua kaki dan luruskan, pertahankan posisi tersebut. Gerakan pergelangan kaki
kedepan dan kebelakang.
11. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki, tuliskan pada udara
dengan kaki dari angka 0-9 lakukan secara bergantian.(yang bergerak bagian paha)
12. Letakkan sehelai Koran dilantai. Bbbbentuk kertas itu menjadi seperti bola dengan kedua
belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semulamenggunakan kedua
belah kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali.
13. Lalu robek Koran menjadi 2 bagian ,pisahkan kedua bagian Koran.
14. Sebagian Koran disobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki
15. Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan ke-2 kaki, lalu letakkan sobekan
kertas pada bagian kertas yang utuh, bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk
bola.
Dokumentasi tindakan
1. Respon klien
2. Tindakan yang dilakukan klien sesuai atau tidak dengan prosedur.
3. Kemampuan klien melakukan senam kaki
Indikasi Terapi dengan Insulin
1. Semua penyandang DM tipe I memerlukan insulin eksogen karena produksi insulin oleh sel
beta tidak ada atau hampir tidak ada.
2. Penyandang DM tipe II tertentu mungkin membutuhkan insulin bila terapi jenis lain tidak
dapat mengendalikan kadar glukosa darah.
3. Keadaan stress berat, seperti pada infeksi berat, tindakan pembedahan, infark miokard akut
atau stroke.
4. DM gestasional dan penyandang DM yang hamil membutuhkan insulinbila diet saja tidak
dapat mengendalikan kadar glukosa darah.
5. Ketoasidosis diabetik.
6. Hiperglikemik hiperosmolar non ketotik.
7. Penyandang DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan suplemen tinggi
kalori, untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat, secara bertahap akan
memerlukan insulin eksogen untuk mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal
selama periode resistensi insulin atau ketika terjadi peningkatan kebutuhaninsulin.
8. Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
9. Kontra indikasi atau alergi terhadap obat hipoglikemi oral.
Sekresi insulin dapat dibagi menjadi sekresi insulin basal (saat puasa atau sebelum makan) dan
insulin prandial (setelah makan).
1) Sekresi insulin basal kira-kira 1 unit/jam dan terjadi diantara waktu makan, waktu malam hari
dan keadaan puasa.
2) Sekresi insulin prandial menghasilkan kadar insulin 5-10 kali lebih besar dari kadar insulin
basal dan diproduksi secara pulsatif dalam waktu 0,5-1 jam sesudah makan dan mencapai puncak
dalam 30-45 menit, kemudian menurun dengan cepat mengikuti penurunan kadar glukosa basal.
Kemampuan sekresi insulin prandial berkaitan erat dengan kemampuan ambilan glukosa oleh
jaringan perifer.
Pada pasien diabetes mellitus tidak memiliki kemampuan untuk mengambil dan
menggunakan gula darah, sehingga kadar gula darah meningkat.
Pada diabetes tipe I, pancreas tidak dapat memproduksi insulin. Sehingga pemberian insulin
eksogen diperlukan. Pada diabetes tipe 2, pasien memproduksi insulin, tetapi sel tubuh tidak
meerespon insulin dengan normal. Namun demikian, insulin juga digunakan pada diabetes tipe 2
untuk mengatasi resistensi sel terhadap insulin.