Disusun oleh :
Siti Salmah
NIM. P07220215032
Pemberian medikasi
Beta-adrenergic atau anticholinergik
(bronkodilatasi)
Corticosteroid (engurangi edema jalan
nafas)
Antibiotik (mengatasi infeksi)
Sedasi dan analgesia (Mengurangi nyeri
dan cemas )
Neuromuscular blocking agent (untuk
paralisis otot pernafasan)
Pengkajian Sekunder
Perbaikan Klinis
Membaik
TIDAK YA
Ketika bernapas secara adekuat maka nilai irama dan kualitasnya berada dalam batas normal.
Namun ketika bernapas tidak adekuat harus mengenali dan segera diobati untuk mempertahankan
kehidupan karena kekurangan oksigen atau kelebihan karbon dioksida jika tidak segera diobati maka
dapat menyebabkan kematian, tingkat pernapasan mungkin diluar batas normal antara 12-20 kali per
menit dari pernapasan dewasa. Pernafasan bisa sangat lambat atau sangat cepat dari (dimana udara
yang masuk atau keluar dari pari-paru). Irama dari pernapasan yang tidak reguler/normal dapat
menjadi sulit untuk dinilai. Oleh karena itu pernafasannya akan sulit untuk dilihat(irama nafas) atau
didengar (suara nafas). Menjaga pikiran pasien agar tetap tenang agar dapat menunjukkan tingkat
reguler sebagai upaya untuk pernapasan yang tidak adekuat.
1. Pemberian O2
2. Pemeriksaan suara nafas (auskultasi)
3. Penaturan Posisi Semi Fowler
4. Pemeriksaan ABC
5. Pembukaan jalan nafas Jaw Thrust
1. Tidak melakukan suction (karena hanya dilakukakan pada pasien dengan sumbatan jalan
nafas).
2. Trakeostomi (
3. Tidak dilakukan EKG (Karena kondisi lingkungan tidak memungkinkan dan pasien kambuh
mendadak)
4. Tidak dilakukan monitor saturasi