Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH KEGAWATAN RESPIRASI

“Algoritma Pasien yang mengalami Kegawatan Gagal Napas”

Disusun oleh :
Siti Salmah
NIM. P07220215032

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN 2018
ALGORITMA atau TATALAKSANA GAGAL NAFAS
Ketidakmampuan
Pasien dengan gagal nafas
mempertaghankan pH,
O2, dan CO2 darah arteri
dalam keadaan normal
Pengkajian Primer

Airway dan Breathing Circulation

Tehnik IPPA 1. Kaji tanda tanda syok (bila


 Kaji kepatenan jalan ada)
nafas  Pergerakan dinding 2. Evaluasi denyut nadi distal,
 Buka jalan nafas dada kekuatan dan irama
dengan jaw thrust 3. Takikardia - stress
 Simetris atau tidak
dan head til chin lift pernafasan – shock
 Ada luka atau tidak 4. Bradycardia (darurat
 Adakah obstruksi  Ada jejas atau jantung)
jalan nafas (benda tidak 5. Amati warna kulit, suhu
asing, cairan atau  Pola pernafasan dan kondisi
darah)  Penggunaan otot 6. Carilah perdarahan yang
 Kaji gurgling dan mengancan jiwa
bantu pernafasan
stridor  Adanya suara nafas
tambahan
 Monitor saturasi
 Lakukan suction (5-10  Melakukan
detik)  Pemberian Oksigen perekaman EKG
 Lakukan intubasi
(Pemasangan ETT)
 Trakeostomi (bila
perlu)

Pemberian medikasi
 Beta-adrenergic atau anticholinergik
(bronkodilatasi)
 Corticosteroid (engurangi edema jalan
nafas)
 Antibiotik (mengatasi infeksi)
 Sedasi dan analgesia (Mengurangi nyeri
dan cemas )
 Neuromuscular blocking agent (untuk
paralisis otot pernafasan)
Pengkajian Sekunder

1. Lakukan pemeriksaan Tanda-tanda Vital : Setelah 15 menit


fisik 1. Ulangi 5-15 menit  lakukan pemeriksaan
2. Periksa dada untuk DCAP- 2. Tanda vital harus mencakup AGD,
BTLS : (Deformitas, TD dengan auskultasi,  Saturasi oksigen >90%
Contusio, Abrasi, denyut nadi dan kualitas,
Penetrasi bernafas, Burn, laju dan kualitas respirasi
Tenderness, Laserasi, dan penilaian kulit untuk
Swelling) perfusi. Pemeriksaan
3. Fokus pada 3. Tingkat kesadaran AGD/BGA :
nafas/keadekuatan 4. Pulse oksimeter untuk  pH < 7,35
pernafasan menetukan status perfusi  PCO2 normal
4. Penggunaan otot atau menurun
aksesoris/tambahan,  HCO3 menurun
cuping hidung, pursed (asidosis
lips, letargi dan takipnea metabolik)
5. Amati warna kulit, suhu
dan kondisi
6. Pantau status mental

Perbaikan Klinis

Observasi selama 30 menit

Membaik

TIDAK YA

 Pemberian O2 Pasien bisa


dilanjutkan pindah ke
 Monitor Saturasi ruangan
 Ronthgen
Thoraks
Pembahasan Isi dari video

Ketika bernapas secara adekuat maka nilai irama dan kualitasnya berada dalam batas normal.
Namun ketika bernapas tidak adekuat harus mengenali dan segera diobati untuk mempertahankan
kehidupan karena kekurangan oksigen atau kelebihan karbon dioksida jika tidak segera diobati maka
dapat menyebabkan kematian, tingkat pernapasan mungkin diluar batas normal antara 12-20 kali per
menit dari pernapasan dewasa. Pernafasan bisa sangat lambat atau sangat cepat dari (dimana udara
yang masuk atau keluar dari pari-paru). Irama dari pernapasan yang tidak reguler/normal dapat
menjadi sulit untuk dinilai. Oleh karena itu pernafasannya akan sulit untuk dilihat(irama nafas) atau
didengar (suara nafas). Menjaga pikiran pasien agar tetap tenang agar dapat menunjukkan tingkat
reguler sebagai upaya untuk pernapasan yang tidak adekuat.

Hal yang sudah dilakukan didalam video

1. Pemberian O2
2. Pemeriksaan suara nafas (auskultasi)
3. Penaturan Posisi Semi Fowler
4. Pemeriksaan ABC
5. Pembukaan jalan nafas Jaw Thrust

Hal yang tidak dilakukan didalam yang telah disaksikan :

1. Tidak melakukan suction (karena hanya dilakukakan pada pasien dengan sumbatan jalan
nafas).
2. Trakeostomi (
3. Tidak dilakukan EKG (Karena kondisi lingkungan tidak memungkinkan dan pasien kambuh
mendadak)
4. Tidak dilakukan monitor saturasi

Hal yang seharusnya dilakukan didalam tindakan :

1. Periksa Airway : Suction dan intubasi (bila perlu)


2. Periksa Breathing : Pemberian Oksigen
3. Periksa Circukation : Monitor Saturasi dan Melakukan perekaman EKG

Anda mungkin juga menyukai