Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

PENGAJARAN PENGUKURAN TTV


DI RT 12 dan RT 13 DESA MURUNG SELONG

Pokok bahasan : Pengajaran pengukuran TTV


Sub pokok bahasan : Pengukuran suhu tubuh, nadi, pernapasan dan tekanan darah
Hari/ Tanggal : Sabtu, 3 November 2018
Waktu : 30 menit
Tempat : Poskesdes desa Murung Selong
Pukul pelaksanaan : 16.00 – Selesai

A. Latar Belakang
Dalam melakukan suatu asuhan keperawatan komunitas, pemeriksaan tanda –
tanda vital sangat dibutuhkan, karena dengan pemeriksaan tersebut kita dapat
membuat beberapa diagnosa tentang apa yang dialami pasien/klien. Ada
beberapa pemeriksaan fisik diantaranya adalah pemeriksaan pernafasan, nadi,
tekanan darah dan suhu.
Pemeriksaan tanda – tanda vital merupakan cara yang cepat dan efisien dalam
memantau kondisi klien atau mengidentifikasi masalah dan mengevaluasi
respons terhadap intervensi yang diberikan. Data ini juga memberikan sebagian
keterangan pokok yang memungkinkan diussunnya rencana keperawatan.
Selanjutnya pengambilan tanda – tanda vital ini dilakukan dengan jarak waktu
pengambilan tergantung pada keadaan umum klien.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyuluhan ini adalah setelah dilakukan pengajaran
pengukuran TTV, kader menjadi terlatih dalam mengukur TTV.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pengajaran pengukuran TTV diharapkan:
a. Kader memahami tentang pentingnya pengukuran TTV.
b. Kader memahami manfaat dari pengukuran TTV.
c. Kader mampu melakukan malaksanakan pengukuran TTV mandiri.

C. Sasaran
Ibu-ibu kader di Desa Murung Selong RT 12 dan 13

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi
4. Simulasi

E. Materi
Terlampir

F. Media
Spygmomanometer, stetoskop, thermometer, jam tangan.
G. Kegiatan penyuluhan
Kegiatan penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1. Pembukaan 5 Menit 1. Salam Pembuka 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan 2. Memperhatikan
diri 3. Memperhatikan
3. Menjelaskan 4. Memperhatikan
maksud dan tujuan
4. Kontrak Waktu
2. Isi 10 Menit 1. Menjelaskan 1. Memperhatikan dan
materi tentang mendengarkan
pentingnya 2. Memperhatikan dan
pengukuran TTV mendengarkan
2. Melakukan 3. Mencoba melakukan
demonstrasi pengukuran TTV
pengukuran TTV
3. Melakukan
simulasi
pengukuran TTV
3. Penutup 5 Menit 1. Tanya jawab 1. Bertanya dan
2. Mereview kembali menjawab
materi yang telah 2. Mendengarkan
diberikan 3. Memperhatikan
3. Salam penutup 4. Menjawab salam
H. Seting tempat
: Penyaji

: Moderator

: Fasilitator

: Observer

: Dokomentasi

: Peserta

Keterangan:
1. Penyaji : M. Syaud Faisal
Tugas : Membuka acara, menyampaikan materi
2. Moderator : M. Amin Qutbi
Tugas : Memandu jalannya acara sampai selesai dan menyampaikan
tujuan
3. Tim Pemateri: Lisa Fitriani, Deo Rezkyandri, Alsia Kristi Damayanti,
Sri Linda, Maulidya Rahmah.
4. Dokomentasi : Garpai Juan
Tugas : Mendokumentasikan kegiatan dari awal samapai akhir
kegiatan

I. Evaluasi
1. Evaluasi struktur:
a. Kontrak dengan peserta H-1, diulangi kontrak pada hari H.
b. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara pengajaran
c. Peserta hadir ditempat penyuluhan sesuai kontrak yang disepakati
2. Evaluasi proses
Peserta dapat berperan aktif selama kegiatan dan mampu menjawab seluruh
pertanyaan yang diajukan fasilitator.
3. Evaluasi hasil
Proses pelaksanaan pengajaran berjalan tepat waktu, peserta yang hadir
keseluruhan berasal dari RT 12 dan RT 13 di Desa Murung Selong kel. Sei
Lulut kec. Banjarmasin Timur, jumlah yang hadir 99% dari seluruh kader
yang hadir.
Lampiran
Materi

Tanda-Tanda Vital
A. Tekanan Darah
1. Pengertian
Tekanan darah adalah kekuatan yang mendorong darah terhadap
dinding arteri, Tekanan ditentukan oleh kekuatan dan jumlah darah yang
dipompa, dan ukuran serta fleksibilitas dari arteri, diukur dengan alat
pengukur tekanan darah danstetoskop. Tekanan darah terus-menerus berubah
tergantung pada aktivitas, suhu, makanan, keadaan emosi, sikap, keadaan
fisik, dan obat-obatan.
Dua angka dicatat ketika mengukur tekanan darah. Angka yang lebih
tinggi, adalah tekanan sistolik, mengacu pada tekanan di dalam arteri ketika
jantung berkontraksi dan memompa darah ke seluruh tubuh. Angka yang
lebih rendah, adalah tekanan diastolik, mengacu pada tekanan di dalam arteri
ketika jantung beristirahat dan pengisian darah. Baik tekanan sistolik dan
diastolik dicatat sebagai “mm Hg” (milimeter air raksa). Perbedaan antara
tekanan sistolik dan diastolik disebut tekanan denyut. Di Indonesia, tekanan
darah biasanya diukur dengantensimeter air raksa.
Jumlah tekanan darah yang normal berdasarkan usia seseorang adalah:
a. Bayi usia di bawah 1 bulan : 85/15 mmHg
b. Usia 1 - 6 bulan : 90/60 mmHg
c. Usia 6 - 12 bulan : 96/65 mmHg
d. Usia 1 - 4 tahun : 99/65 mmHg
e. Usia 4 - 6 tahun : 160/60 mmHg
f. Usia 6 - 8 tahun : 185/60 mmHg
g. Usia 8 - 10 tahun : 110/60 mmHg
h. Usia 10 - 12 tahun : 115/60 mmHg
i. Usia 12 - 14 tahun : 118/60 mmHg
j. Usia 14 - 16 tahun : 120/65 mmHg
k. Usia 16 tahun ke atas : 130/75 mmHg
l. Usia lanjut : 130-139/85-89 mmHg
Seseorang dikategorikan hypertensi berdasarkan tekanan darahnya adalah:
a. Hypertensi rendah : 140 - 159/ 90-99 mmHg
b. Hypertensi sedang : 160 - 169/100-109 mmHg
c. Hypertensi berat : 180 - 209/110-119 mmHg
Seseorang dikatakan hypotensi berdasarkan tekanan darahnya adalah :
a. jika tekanan darahnya lebih kecil dari 110/70 mmHg
Tempat untuk mengukur tekanan darah seseorang adalah:
a. Lengan atas
b. Pergelangan kaki
Alat untuk mengukur tekanan darah :
a. Spygmomanometer
b. Stetoskop

B. Nadi
1. Pengertian
Nadi adalah denyut nadi yang teraba pada dinding pembuluh darah arteri
yang berdasarkan systol dan gystole dari jantung. Denyut nadi adalah jumlah
denyut jantung, atau berapa kali jantung berdetak per menit. Mengkaji denyut
nadi tidak hanya mengukur frekuensi denyut jantung, tetapi juga mengkaji
irama jantung dan kekuatan denyut jantung.
Denyut merupakan pemeriksaan pada pembuluh nadi atauarteri. Ukuran
kecepatannya diukur pada beberapa titik denyut misalnya denyut arteri
radialis pada pergelangan tangan, arteri brachialis pada lengan atas, arteri
karotis pada leher, arteri poplitea pada belakang lutut, arteri dorsalis
pedis atau arteri tibialis posterior pada kaki. Pemeriksaan denyut dapat
dilakukan dengan bantuan stetoskop.
Denyut nadi dapat berfluktuasi dan meningkat pada saat berolahraga,
menderita suatu penyakit, cedera, dan emosi.
Jumlah denyut nadi yang normal berdasarkan usia seseorang adalah:
a. Bayi baru lahir : 140 kali per menit
b. Umur di bawah umur 1 bulan : 110 kali per menit
c. Umur 1 - 6 bulan : 130 kali per menit
d. Umur 6 - 12 bulan : 115 kali per menit
e. Umur 1 - 2 tahun : 110 kali per menit
f. Umur 2 - 6 tahun : 105 kali per menit
g. Umur 6 - 10 tahun : 95 kali per menit
h. Umur 10 - 14 tahun : 85 kali per menit
i. Umur 14 - 18 tahun : 82 kali per menit
j. Umur di atas 18 tahun : 60 - 100 kali per menit
k. Usia Lanjut : 60 -70 kali per menit
Jika jumlah denyut nadi di bawah kondisi normal, maka disebut bradicardi.
Jika jumlah denyut nadi di atas kondisi normal, maka disebut tachicardi.
Tempat-tempat menghitung denyut nadi adalah:
a. Ateri radalis : Pada pergelangan tangan
b. Arteri temporalis : Pada tulang pelipis
c. Arteri caratis : Pada leher
d. Arteri femoralis : Pada lipatan paha
e. Arteri dorsalis pedis : Pada punggung kaki
f. Arteri politela : Pada lipatan lutut
g. Arteri bracialis : Pada lipatan siku
C. Suhu
1. Pengertian
Pemeriksaan suhu digunakan untuk menilai kondisi metabolisme di
dalam tubuh, dimana tubuh menghasilkan panas secara kimiawi melalui
metabolisme darah. Keseimbangan suhu harus diatur dalam pembuangan dan
penyimpanannya di dalam tubuh yang diatur oleh hipotalamus.
Pemeriksaan suhu akan memberikan tanda suhu inti yang secara ketat
dikontrol karena dapat dipengaruhi oleh reaksi kimiawi.Suhu tubuh normal
seseorang bervariasi, tergantung pada jenis kelamin, aktivitas, lingkungan,
makanan yang dikonsumsi, gangguan organ, waktu. Suhu tubuh normal,
menurut American Medical Association, dapat berkisar antara 97,8˚F atau
setara dengan 36,5˚C sampai 99˚F atau 37,2˚C.
Seseorang dikatakan bersuhu tubuh normal, jika suhu tubuhnya berada pada
<36˚C Seseorang dikatakan bersuhu tubuh rendah (hypopirexia/hypopermia),
jiak suhu tubuhnya>36˚C.
Seseorang dikatakan bersuhu tubuh tinggi/panas jika:
a. Demam : Jika bersuhu 37,5 ˚C - 38˚C
b. Febris : Jika bersuhu 38˚C - 39˚C
c. Hypertermia : Jika bersuhu > 40˚C
Suhu tubuh seseorang dapat diambil melalui :
a. Oral
Suhu dapat diambil melalui mulut baik menggunakantermometer kaca
klasik atau yang lebih modern termometer digital yang menggunakan probe
elektronik untuk mengukur suhu tubuh.
b. Dubur
Suhu yang diambil melalui dubur (menggunakan termometer gelas atau
termometer digital) cenderung 0,5-0,7˚ lebih tinggi daripada ketika diambil
oleh mulut.
c. Aksilaris
Temperatur dapat diambil di bawah lengan dengan
menggunakan termometer gelas atau termometer digital.Suhu yang diambil
oleh rute ini cenderung 0,3-0,4˚ lebih rendah daripada suhu yang diambil
oleh mulut.
d. Telinga
Termometer khusus dengan cepat dapat mengukur suhugendang telinga,
yang mencerminkan suhu inti tubuh (suhu dari organ-organ internal).
Mungkin suhu tubuh abnormal karena demam (suhu tinggi) atau
hipotermia (suhu rendah). Demam ditandai ketika suhu tubuh meningkat di
atas 37˚C secara oral atau 37,7˚C melalui dubur, menurut American
Medical Association. Hipotermia didefinisikan sebagai penurunan suhu
tubuh di bawah 35˚C.
Termometer
D. Pernapasan
1. Pengertian
Merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai proses
pengambilan oksigen dan pengeluaran karbondioksida. Menilai frekuensi,
irama, kedalaman dan tipe atau pola pernapasan.
Tingkat respirasi atau respirasi rate adalah jumlah seseorang
mengambil napas per menit. Tingkat respirasi biasanya diukur ketika
seseorang dalam posisi diam dan hanya melibatkan menghitung jumlah napas
selama satu menit dengan menghitung berapa kali dada meningkat.
Respirasi dapat meningkat pada saat demam, berolahraga, emosi.
Ketika memeriksa pernapasan, adalah penting untuk juga diperhatikan
apakah seseorang memiliki kesulitan bernapas.
Pola pernapasan adalah:
a. Pernapasan normal (euphea)
b. Pernapasan cepat (tachypnea)
c. Pernapasan lambat (bradypnea)
d. Sulit/sukar bernapas (oypnea)
Jumlah pernapasan seseorang adalah:
a. Bayi : 30 - 40 kali per menit
b. Anak : 20 - 50 kali per menit
c. Dewasa : 16 - 24 kali per menit
Stopwacth
DAFTAR PUSTAKA

Alimul H. A. Aziz. 2009. Kebutuhan Dasar Manusia Jilid 1. Jakarta: Salemba


Medika.

Depkes RI.1994. Prosedur Perawatan Dasar. Jakarta. http://www.deherba.com


Keterampilan Dasar Praktik Klinik
Keperawatan./.html#ixzz2N9JXT

Yuni Kusmiati. 2010. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Keperawatan. Yogyakarta:


Fitramaya
DAFTAR HADIR PESERTA
PENGAJARAN PENGUKURAN TANDA-TANDA VITAL
DI WILAYAH RT 12 DAN RT 13 KELURAHAN SEI LULUT KECAMATAN,
BANJARMASIN TIMUR
T.A 2018/2019

Hari/Tanggal : Sabtu / 03 November 2018


Tempat : Poskesdes Desa Murung Selong Kelurahan, Sei Lulut
..Kecamatan, Banjarmasin Timur
Waktu : 16.00 WITA

NO NAMA WILAYAH RT TANDA TANGAN

1. 1…………
2. 2…………
3. 3…………
4. 4…………
5. 5…………
6. 6…………
7. 7…………
8. 8…………
9. 9…………
10. 10…………
11. 11…………
12. 12…………
13. 13…………
14. 14…………
15. 15…………
16. 16…………
17. 17…………
18. 18…………
19. 19…………
20. 20…………
21. 21…………
22. 22…………
23. 23…………
24. 24…………
25. 25…………
26. 26…………
27. 27…………
28. 28…………
29. 29…………
30. 30…………
31. 31…………
32. 32…………
33. 33…………
34. 34…………
35. 35…………
36. 36…………
37. 37…………
38. 38…………
39. 39…………
40. 40…………
41. 41…………
42. 42…………
43. 43…………
44. 44…………
45. 45…………
46. 46…………
47. 47…………
48. 48…………
49. 49…………
50. 50…………
LEMBAR PERSETUJUAN
SAP PENGAJARAN TTV
DESA MURUNG SELONG RT 12 DAN RT 13 KELURAHAN SEI LULUT
KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR

Mengetahui,

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

Titin Rusnawati, SKM Angga Irawan, Ns.,M.Kep


NIP. 1965 1126 198412 2002 NIK. 19.44.2011.053

Anda mungkin juga menyukai