Anda di halaman 1dari 7

10-Step Knowledge Management Road Map

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Fase 1 – Langkah 1
1. Mengidentifikasi HW, SW, Network, Procedure, dan Memahami peran dari setiap
HW, SW, Network, Prosedur, serta menghubungkannya dengan Knowledge
Management Strategy.
HW: Sebutkan hardwarenya dan Jelaskan perannya terkait dengan KM.
SW: Sebutkan softwarenya dan Jelaskan perannya terkait dengan KM.
NETWORK: Sebutkan jaringannya (topologi, area, dll) dan Jelaskan perannya terkait
dengan KM.
PROSEDUR: Sebutkan prosedur tiap bidang dalam penggunaan HW, SW,
NETWORK dan Jelaskan peranan prosedur tiap bidang terkait dengan KM.
2. Memahami Knowledge Management Technology Framework dan komponen-
komponennya.
Setiap HW, SW, dan Network yang sudah di sebutkan pada point 1 berdasarkan
perannya, dipetakan masuk kepada meta komponen apa saja. Terdapat 5 meta
komponen, yaitu: (1) Knowledge Flow, (2) Information Mapping, (3) Information
sources, (4) Information and knowledge exchange, (5) Intelligent agent and network
mining. (Buat bagan seperti pada E-Book Amrit Tiwana Hal. 131).

3. Analisis, memetakan pengaruh, dan pembangunan KM Technology Framework dan


komponen-komponennya (Buat bagan seperti pada E-Book Amrit Tiwana Hal. 133).

4. Merancang Knowledge Server sebagai pondasi untuk mengintegrasikan teknologi


perusahaan: (1) Teknologinya apa terhubung dengan Data, Informasi, dan
Pengetahuan apa, (2) Melakukan analisis kebutuhan bisnis awal untuk mengevaluasi
Knowledge Server yang sesuai/relevan/dibutuhkan, (3) Mengintegrasikan komponen-
komponen KM Technology (HW, SW, Network) menjadi Knowledge Management
System, (4) Mengidentifikasi celah dan keterbatasan infrastruktur KMS (HW, SW,
Network), (5) Mengidentifikasi langkah-langkah untuk meningkatkan infrastruktur
perusahaan agar menjadi investasi (Lihat Amrit Tiwana Hal. 134-152).

Fase 1 – Langkah 2
1. Menggeser perusahaan dari Strategic Programming menjadi Strategic Planning. Dari
yang merencanakan strategi berdasarkan aktivitasnya menjadi merencanakan strategi
melalui pemikiran berdasarkan tujuan dan Menggeser praktik desain sistem dan
keputusan bisnis dari pemikiran yang salah berdasarkan data-data sebelumnya
(evaluasi).
2. Membangun pengetahuan berdasarkan Analisis SWOT dan memetakan pengetahuan
untuk perusahaan, kompetitor, dan lingkungan bisnis perusahaan.
3. Menentukan fokus pengetahuan kodifikasi atau personalisasi (Lihat Amrit Tiwana
Hal. 164-165).
4. Menganalisis celah pengetahuan dan mengidentifikasi bagaimana manajemen
pengetahuan dapat memperbaiki celah tersebut.

5. Fokus pengetahuan yang ditentukan didistribusikan melalui KMS seperti apa dan
Sebelum membangun KMS, tentukan pertanyaan yang mendiagnosis KMS yang
relevan bagaimana (Lihat Amrit Tiwana Hal. 167-170).
6. Membuat link Strategy - Knowledge Management Strategy – Knowledge
Management Technology dan Menegaskan dan memvalidasi Strategy - Knowledge
Management sudah sesuai atau belum (Lihat Amrit Tiwana Hal. 171).

Fase 2 – Langkah 3
1. Mengidentifikasi, menyeleksi, dan mengkategorikan teknologi ke dalam “seven layer
KMS architecture”. Berfokus kepada 2 area teknologi, yaitu storage and retrieval dan
communications (Amrit Tiwana Hal. 215-247).
2. Membuat elemen infrastruktur untuk Searching, Indexing, dan Retrieval untuk
memudahkan user dalam menemukan pengetahuan yang relevan dalam sistem (Amrit
Tiwana Hal. 247-253).
3. Memahami komponen teknologi yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan
knowledge management strategy di organisasi dengan menggunakan SECI Model.

Fase 2 – Langkah 4
1. Pada audit proses pertama, diminta untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan
mengukur pengetahuan melalui penggunaan Bohn’s Framework.
a. Dimensi yang dilihat untuk mengaudit:
i. Posisi perusahaan berada.
ii. Posisi kompetitor berada.
iii. Kemjuan perusahaan selama ini.
iv. Langkah dan arah untuk menggerakan perusahaan pada hingga
mencapai posisi saat ini.
b. Lihat Bohn’s Stage of Knowledge Growth (Amrit Tiwana Hal. 264). Lihat
Ranking Charetiristic of Knowledge Work and Process Along Each Stage and
the Effects of Each Stage on Them (Amrit Tiwana Hal 265). Kombinasikan
Bohn’s dan Ranking Characteristic menjadi “Stages of Knowledge
Growth: Where Doses Your Company Stand” (Amrit Tiwana Hal. 265).

2. Membuat Team Audit berdasarkan kompetensi dan bidang yang berbeda (Amrit
Tiwana Hal. 271).
3. Pada audit proses kedua mengaudit untuk mendapatkan knowledge asset. Perhatikan
langkah-langkahnya (Amrit Tiwana Hal. 275).
a. Defining Goals: tentukan tujuan untuk knowledge audit pada organisasi
(Contohnya ada pada Amrit Tiwana Hal. 276-277).
b. Constraint-Based Pruning: memangkas atau memfilter kembali tujuan menjadi
kalimat yang mengidentifikasikan tujuan seutuhnya.
c. Determining Ideal State: menentukan keadaan ideal atau terbaik yang masuk
akal dalam mengukur pengetahuan (Amrit Tiwana Hal. 277-279).
d. Selecting the Audit Method: banyak metode dalam mengaudit. Salah satunya
APO KM Assessment dan Amces KM Assessment (Lihat Referensi KM di
Google Drive). Saat mengaudit paling tidak harus memperhatikan
pengetahuan karyawan, reputasi organisasi, dan budaya organisasi.
e. Documenting Knowledge Assets: mendokumentasikan aset-aset pengetahuan
melalui pertanyaan yang mengindikasikan keberhasilan KM (Amrit Tiwana
Hal 282-283).

4. Setelah audit, menentukan knowledge spot (K-Spots) yang membahas keseluruhan


organisasi eksternal atau internal yang membuktikan investasi teknologi mampu dan
ampuh dalam mengarahkan knowledge management. Buat juga gambar dan tentukan
k-spot organisasi (Amrit Tiwana Hal. 288-290).

Fase 2 – Langkah 5
1. Membuat Team KM.
a. Team KM terdiri dari 4 tipe, yaitu:
i. Internal IT Departement.
ii. Expertise.
iii. External vendor, kontraktor, partner, atau konsultan.
iv. End users dan front-line/office staff.
b. Kriteria team.
i. Team harus beragam dengan kemampuan dan bidang yang berbeda-
beda.
ii. Small size member.
iii. Dipimpin oleh CKO.
iv. Setiap anggota team harus memahami maksud dari pembangunan KM,
konteks organisasi, batasan teknologi, batasan keuangan, dan tujuan
jangka panjang dan pendek. Hal ini dapat dilihat saat anggota ditanyai
pertanyaan (Lihat Amrit Tiwana Hal. 308).

Fase 2 – Langkah 6
1. Berdasarkan “Seven Layer KMS Architecture”, buat blueprintnya.

2. Buat komponen arsitekturnya – memetakan keterhubungan tiap komponen teknologi


KMS (Lihat Amrit Tiwana Hal. 334).

3. Buat Integrative komponen KMS – memetakan client server dari komponen teknologi
KMS (Lihat Amrit Tiwana Hal. 335-336).
4. Pembangunan atau Pembelian KMS – Penentuan pemilihan KMS.
5. Merancang Design User Interface.
6. Merancang Design Network.
7. Pembuktian KMS di masa mendatang dengan menjelaskan bagian dan langkah
substantif untuk memastikan bahwa KMS tidak menjadi usang karena teknologi dan
bisnis berkembang (Lihat Amrit Tiwana Hal.343-347).

Fase 2 – Langkah 7
1. Berdasarkan “Seven Layer KMS Architecture”, buat KMSnya (teknologinya).
a. Membangun layer interface (Cth: Platform Web) (Lihat Amrit Tiwana Hal.
355).
b. Membangun layer akses dan autentikasi (Cth: Network) (Lihat Amrit Tiwana
Hal. 380).
c. Membangun layer collaboration (Menghubungkan dan menyebarkan informasi
dengan berbagai device dan people untuk digunakan dalam memperoleh
pengetahuan. Cth: Virtual Folders, Automatic Full Text Indexing, Artificial
Intelligence, Mobile AI) (Lihat Amrit Tiwana Hal. 383).
d. Membangun layer Aplikasi (Cth: direktori, yellow pages, collaborative tools,
video conference software and hardware, DSS), Transport (Cth: Software
Network, Protokol), dan Repositori (Database) (Lihat Amrit Tiwana Hal. 394).
e. Mengintegrasikan keseluruhan teknologi yang sudah ada dengan teknologi
yang baru - middleware (Cth: berbagai Sistem Operasi dengan keterhubungan
database dan penggunaan software yang kompatibel) (Lihat Amrit Tiwana
Hal. 396).

Fase 3 – Langkah 8
1. A
2. B
3. C

Fase 3 – Langkah 9
1. A
2. B
3. C

Fase 4 – Langkah 10
1. A
2. B
3. C

Anda mungkin juga menyukai