Indonesia. Maskapai ini melayani penerbangan domestik maupun internasional. Lion Air
merupakan maskapai pertama di Indonesia yang menggunakan armada jenis Boeing 737-
900ER dengan jumlah yang cukup banyak. Armada maskapai tersebut digunakan untuk
penerbangan domestik dan internasional (Singapura, Kuala Lumpur, Ho Chi Minh).
Perjalanan panjang yang telah ditempuh Lion Air berawal dari penerbangan domestik yang
kecil. Setelah 13 tahun pengalaman di bisnis wisata yang ditandai dengan kesuksesan biro
perjalanan Lion Tours, kakak-beradik Kusnan dan Rusdi Kirana bertekad menjadikan
impian mereka untuk memiliki usaha penerbangan menjadi kenyataan. Dibekali ambisi
yang tinggi dan modal awal 10 juta dolar Amerika Serikat, Lion Air secara hukum
didirikan pada bulan Oktober tahun 1999. Namun pengoperasian baru berjalan di mulai
pada tanggal 30 Juni tahun 2000, dengan menggunakan sebuah pesawat Boeing 737-200.
Saat ini, Rusdi Kirana sebagai salah satu pemilik Lion Air memegang jabatan sebagai
Presiden dan juga Direktur.
Hingga pertengahan 2005, bersama dengan penerbangan internasional lainnya, Lion Air
menempati Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta ; sedangkan perusahaan penerbangan
lokal atau penerbangan domestik menempati Terminal Satu. Faktor tersebut, selain mampu
memberikan para penumpang kemudahan penerbangan sambungan ke Indonesia atau dari
Indonesia ke tujuan internasional lainnya, juga memberikan keuntungan lebih dari segi
prestise. Tetapi kemudian Lion Air dipindahkan ke Terminal 1A dan penerbangan ke
Pulau Sumatera, Batam, Pangkalpinang, dan Palangkaraya dioperasikan di terminal 1B
(mulai 11 Oktober 2010) hingga saat ini. Sedangkan semua penerbangan internasional
Lion Air dilayani dari terminal 2E.
Pada 2005, Lion Air memiliki 24 pesawat penerbangan yang terdiri dari 19 seri
McDonnell Douglas MD-82 dan 5 pesawat DHC-8-301. Untuk memenuhi layanan yang
rendah biaya, armada Lion Air didominasi oleh MD-80 karena efisiensi dan
kenyamanannya. Dalam upaya meremajakan armadanya, Lion Air telah memesan 178
Boeing 737-900ER yang akan diantar bertahap dari 2007 hingga 2014.
PK-LFG Boeing 737 900ER pertama Lion air
Lion Air juga berencana bersaing baik dengan Garuda Indonesia maupun Saudi Arabian
Airlines untuk menerbangi rute-rute umroh bahkan haji dengan pesawat Boeing 747-400. 2
(dua) Pesawat Boeing 747-400 sudah masuk dalam armadanya.
Visi
Menjadikan Lion Air menjadi maskapai yang terdepan pada industry penerbangan
Indonesia.
Misi
Menjadi maskapai swasta efisien inovatif dan profesional dalam menjangkau kota-kota
yang ada di Indonesia
Sampai saat ini armada Lion Air berjumlah sekitar 114 pesawat dengan rincian:
Strength (kekuatan)
Tidak bisa dipungkiri kekuatan dari maskapai Lion Air adalah harga tiket yang murah dan
jadwal yang flexibel. Dengan jadwal flight yang banyak memudahkan penumpang untuk
mengatur waktu keberangkatan. Lantas mengapa harga tiket Lion bisa lebih murah
dibanding yang lain? Salah satu alasannya adalan Lion menggunakan pesawat yang efisien
yaitu Boeing 737 900ER
Melihat spesifikasi diatas, boeing 737 900ER termasuk pesawat yang efisien. Bisa
menampung sampai 210 pax bandingkan dengan pesawat sekelasnya yang hanya 180
seats. Maka dari itu Lion membeli 178 Boeing 737 900ER pada tahun 2008. Disamping
efisien pesawat ini juga telah dilengkapi sistem navigasi terbaru.
Sebagai pioneer maskapai berbiaya murah di Indonesia, menjadikan nama Lion Air
melekat kuat dimasyarakat. Bisa dibilang status sebagai “pioneer” menjadi kelebihan
tersendiri dibanding dengan kompetitor lainnya. Coba kita flashback ke belakang, sudah
berapa kecelakaan yang dialami Lion Air? Blom lagi insiden delay yang berjam-jam. Tapi
tetap saja masyarakat tidak kapok dengan Lion air. Load factor diatas 70%. Fantastis!
Kelemahan
Kalau ditanya apa kelemahan Lion Air jelas saya akan menjawab DELAY. Tingkat OTP
(On Time Performance) Lion Air jauh sekali dari rata-rata maskpai Indonesia. Banyaknya
kota yang disinggahi satu pesawat menjadi alasan utama. Turn over time dari deboarding
ke boarding biasanya 45 menit. Penumpang yang lelet dalam proses boarding juga menjadi
penyebabnya. Seharusnya ground staff Lion harus cekatan menghandle masalah boarding.
Soal kenyamanan juga Lion masih dibawah ekspektasi. Mulai dari proses check-in,
antriannya sangat panjang. Staff check-in Lion bekerja dengan lamban. Berbeda dengan
staff Sriwijaya atau AirAsia yang cekatan dan efisien. Pelayanan on-board pun tidak ada
yang bisa diharapkan karena memang Lion tidak memberikan makanan dipesawat. Tapi
sifat pramugari yang jutek dan tidak helpful memberikan poin minus buat Lion.
Kualitas pilot Lion Air juga bisa menjadi kelemahan. Pasalnya sebagian besar pilotnya
merupakan junior pilot. Bagus jeleknya pilot bisa diketahui dari caranya mendaratkan
pesawat. Karna fase pendaratan merupakan fase yang paling kritis dan membutuhkan
perhitungan yang sangat matang. Masih ingat dengan kasus kecelakaan Lion Air di
Denpasar? KNKT merilis pre-liminary report yang menyebutkan salah satu penyebab
terjadinya kecelakaan adalah karena saat itu pesawat dikendalikan oleh kopilot yang hanya
mempunyai 900 jam terbang untuk 737 900 sedangkan regulasi mensyaratkan pengalaman
minimal 1.000 jam terbang untuk bisa menerbangkan pesawat.
Peluang
Keadaan geografis Indonesia terdiri dari berbagai pulau. Tentunya cara termudah untuk
menghubungkan satu pulau dengan pulau lain adalah dengan transportasi udara. Hal ini
tentunya bisa menjadi pelaung bisnis bagi Lion Air. Saat ini Lion Air melayani lebih dari
36 kota diseluruh Indonesia, dari Banda Aceh hingga ke Jayapura.
Ancaman
Ancaman dari maskapai berbiaya rendah adalah munculnya rival baru. Kemunculan
AirAsia membuat Lion Air gusar. Mengusung konsep maskapai berbiaya rendah tentunya
akan menjadi rival berat Lion Air. Apalagi AirAsia terkenal dengan pelayanan yang
ciamik, staff dan pramugari yang ramah dan OTP yang baik. Apalagi AirAsia punya jurus
pamungkas yaitu seat pitch yang lebih manusiawi dibanding Lion dan tiket promo yang
sangat menggiurkan.
Dari penjelasan diatas, maka didapat beberapa kekuatan kelemahan peluang dan ancaman
maskapai Lion Air
Strength
- Menggunakan pesawat hi-tech yaitu boeing 737 900ER
Weakness
- On Time Performance masih dibawah rata-rata maskapai lain
- Seatpitch sempit
Opportunity
- Geografis indonesia terdiri dari berbagai pulau
Threat
- Munculnya maskapai baru dikelas yang sama
LION AIR
KELOMPOK 8
RESA WAHYU GIANG A31109280
KHAERUL SATIR A21109118
FAUZI SURJAN A21110115