Anda di halaman 1dari 255

CEPI RIYANA

MEDIA
PEMBELAJARAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM


KEMENTERIAN AGAMA
REPUBLIK INDONESIA
Tahun 2012

M e d i a Pe M b e l a j a ra n
MEDIA PEMBELAJARAN
Cepy Riyana

Tata Letak & Cover : Rommy Malchan

Hak c pta dan hak moral pada penul s


Hak penerb tan atau hak ekonom pada
D rektorat Jenderal Pend d kan Islam
Kementer an Agama RI

T dak d perkenankan memperbanyak sebag an atau seluruhnya s buku n dalam


bentuk dan dengan cara apapun tanpa se z n tertul s dar D rektorat Jenderal
Pend d kan Islam Kementer an Agama RI.

Cetakan Ke-1, Desember 2009


Cetakan Ke-2, Jul 2012 (Ed s Rev s )

ISBN, 978-602-7774-12-4
Ilustras Cover : Sumber, http://cdn.trendhunterstat c.com/thumbs/pas-a-pas-
nteract ve-educat on-tool.jpeg

Pengelola Program Kualifikasi S-1 melalui DMS

Pengarah : D rektur Jenderal Pend d kan Islam


Penanggungjawab : D rektur Pend d kan T ngg Islam
Tim Taskforce : Prof. Dr. H. Az z Fahrurroz , MA.
Prof.Ahmad Tafs r
Prof. Dr. H. Maksum Muchtar, MA.
Prof. Dr. H. Achmad Hufad, M.E.d.
Dr.s Asep Herry Hemawan, M. Pd.
Drs. Rusd Sus lana, M. S .

Alamat :
Subd t Kelembagaaan D rektorat Pend d kan T nggg Islam
D rektorat Jenderal Pend d kan Islam, Kementer an Agama RI
Lt.8 Jl. Lapangan Banteng Barat Mo. 3-4 Jakarta Pusat 10701
Telp. 021-3853449 Psw.236, Fax. 021-34833981
http://www.pend s.kemenag.go. d/www.d kt s.kemenag.go. d
ema l:kasubd tlembagad kt s@kemenag.go. d/
kas -b n-lbg-pta @pend s.kemenag.go. d

Media PeMbelaj aran


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

dan Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Sekolah melalui Dual Mode System—
selanjutnya ditulis Program DMS—merupakan ikhtiar Direktorat Jenderal Pendidikan

jabatan di bawah binaannya. Program ini diselenggarakan sejak tahun 2009 dan masih
berlangsung hingga tahun ini, dengan sasaran 10.000 orang guru yang berlatar belakang
guru kelas di Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) pada
Sekolah.
Program DMS dilatari oleh banyaknya guru-guru di bawah binaan Direktorat Jenderal

terlebih di daerah pelosok pedesaan. Sementara pada saat yang bersamaan, konstitusi
pendidikan nasional (UU No. 20 Tahun 2003, UU No. 14 Tahun 2007, dan PP No. 74 Tahun
2008) menetapkan agar sampai tahun 2014 seluruh guru di semua jenjang pendidikan

secara individual melalui perkuliahan regular. Selain karena faktor biaya mandiri yang
relatif membebani guru, juga ada konsekuensi meninggalkan tanggungjawabnya dalam
menjalankan proses pembelajaran di kelas.
Dalam situasi demikian, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam berupaya melakukan
terobosan dalam bentuk Program DMS—sebuah program akselerasi (crash program)
di jenjang pendidikan tinggi yang memungkinkan guru-guru sebagai peserta program

pembelajaran tatap muka (TM) dan pembelajaran mandiri (BM). Untuk BM inilah proses
pembelajaran memanfaatkan media modular dan perangkat pembelajaran online (e-
learning).

ME D I A P E M B E LAJ A RA N iii
Buku yang ada di hadapan Saudara merupakan modul bahan pembelajaran untuk
mensupport program DMS ini. Jumlah total keseluruhan modul ini adalah 53 judul. Modul
edisi tahun 2012 adalah modul edisi revisi atas modul yang diterbitkan pada tahun
2009. Revisi dilakukan atas dasar hasil evaluasi dan masukan dari beberapa LPTK yang

dilakukan dengan melibatkan para pakar/ahli yang tersebar di LPTK se-Indonesia, dan
selanjutya hasil review diserahkan kepada penulis untuk selanjutnya dilakukan perbaikan.
Dengan keberadaan modul ini, para pendidik yang saat ini sedang menjadi mahasiswa agar
membaca dan mempelajarinya, begitu pula bagi para dosen yang mengampunya.
Pendek kata, kami mengharapkan agar buku ini mampu memberikan informasi yang
dibutuhkan secara lengkap. Kami tentu menyadari, sebagai sebuah modul, buku ini masih
membutuhkan penyempurnaan dan pendalaman lebih lanjut. Untuk itulah, masukan dan
kritik konstruktif dari para pembaca sangat kami harapkan.
Semoga upaya yang telah dilakukan ini mampu menambah makna bagi peningkatan
mutu pendidikan Islam di Indonesia, dan tercatat sebagai amal saleh di hadapan Allah swt.
Akhirnya, hanya kepada-Nya kita semua memohon petunjuk dan pertolongan agar upaya-
upaya kecil kita bernilai guna bagi pembangunan sumberdaya manusia secara nasional
dan peningkatan mutu umat Islam di Indonesia. Amin
Wassalamu’alaikum wr. wb.

Jakarta, Juli 2012


Direktur Pendidikan Tinggi Islam

Prof. Dr. H. Dede Rosyada, MA

ME D I A P E M B E LAJ A RA N iii
M E D I A PE M B E L A J A RA N
iv

ME D I A P E M B E LAJ A RA N iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................. III


DAFTAR ISI ............................................................................................................. v
HAKIKAT MEDIA DALAM PEMBELAJARAN ............................................................. 3
KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN ................................................................... 23
PEMILIHAN MEDIA .............................................................................................. 55
DASAR PERTIMBANGAN PEMILIHAN MEDIA....................................................... 57
KRITERIA PEMILIHAN MEDIA............................................................................... 69
PROSEDUR PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN................................................. 79
KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN (Cetak dan Elektronik)......................... 97
KONSEP MEDIA CETAK DAN MEDIA ELEKTRONIK .............................................. 101
KARAKTERISTIK MEDIA CETAK ........................................................................... 109
KARAKTERISTIK MEDIA ELEKTRONIK ................................................................. 127
PEMILIHAN DAN PENGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN ................................. 147
PENTINGNYA PEMILIHAN MEDIA ...................................................................... 149
KRITERIA PEMILIHAN MEDIA............................................................................. 161
STRATEGI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN ......................................... 171
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ....................................................... 183
LANGKAH-LANGKAH ......................................................................................... 185
PENGEMBANGAN MEDIA ................................................................................. 185
PEMBUATAN NASKAH MEDIA............................................................................ 205
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 225

Media PeMbelaj aran v


Media PeMbelaj aran v
Media PeMbelaj aran
v

Media PeMbelaj aran v


HAKIKAT MEDIA
DALAM PEMBELAJARAN

Media PeMbelaj ara n


1
Media PeMbelaj aran 10
Media PeMbelaj aran
2

Media PeMbelaj aran 11


HAKIKAT MEDIA
DALAM PEMBELAJARAN

Pendahuluan
Proses pembelajaran yang efekt f, menyenangkan, menar k, dan bermakna bag s swa
d pengaruh oleh berbaga unsur antara la n guru yang memaham secara utuh hakekat,
s fat, dan karakter st k s swa, metode pembelajaran yang berpusat pada keg atan s swa,
sarana belajar s swa yang memada , tersed anya berbaga sumber belajar dan med a yang
menar k dan mendorong s swa untuk belajar, dan la n-la n. Secara khusus, tersed anya
berbaga sumber belajar akan mendukung terhadap penc ptaan kond s belajar s swa
yang menar k dan menyenangkan. Salah satu sumber belajar tersebut adalah med a
pembelajaran.
Meng ngat peran med a pembelajaran d madrasah sangat pent ng dalam menunjang
keberhas lan proses dan pencapa an has l belajar yang d harapkan, pemahaman
guru secara utuh mengena pent ngnya med a sebaga bag an ntegral dalam proses
pembelajaran d madrasahI merupakan salah satu aspek yang harus menjad perhat an
guru.
Dengan mempelajar modul n Anda d harapkan dapat memaham secara mendalam
mengena konsep dasar med a dan kedudukannya dalam pembelajaran. Secara leb h
khusus Anda d harapkan dapat :
1. Menjelaskan kedudukan med a dalam konteks komun kas pend d kan.
2. Menjelaskan kedudukan med a dalam s stem pembelajaran.
3. Menjelaskan pengert an med a pembelajaran.
4. Mer nc pola-pola pembelajaran mula konvens onal h ngga bermed a.
5. Mengidentifikasi perkembangan media.

Untuk membantu Anda mencapa dua kemampuan d atas, dalam modul n d saj kan
pembahasan d serta lat han dalam but r-but r ura an sebaga ber kut:
- Keg atan Belajar 1, memaparkan tentang kedudukan med a dalam konteks komun kas
pend d kan, kedudukan med a dalam s stem pembelajaran, dan pengert an med a
pembelajaran.

Media PeMbelaj aran 12


- Keg atan Belajar 2, membahas mengena pola-pola pembelajaran mula konvens onal
h ngga bermed a dan perkembangan med a.

Agar Anda berhas l dengan ba k dalam mempelajar modul n , ada beberapa petunjuk
belajar yang dapat Anda kut , ya tu:
1. Bacalah dengan cermat bag an pendahuluan modul n sampa Anda memaham
secara tuntas tentang apa, untuk apa, dan baga mana mempelajar modul n .
2. Tangkaplah pengert an dem pengert an dar s modul n melalu pemahaman send r
dan bertukar p k ran dengan mahas swa la n atau dengan tutor Anda.
3. J ka dalam modul n pembahasannya mas h d anggap kurang, upayakan Anda mencar
nformas tambahan dar sumber la n yang relevan.
4. Mantapkan pemahaman Anda melalu keg atan d skus dalam keg atan tutor al dengan
mahas swa la nnya atau teman sejawat sesama pend d k MI

4 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 4


1

A. PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI


Pembelajaran merupakan suatu keg atan yang mel batkan seseorang dalam upaya
memperoleh pengetahuan, keteramp lan dan n la -n la pos t f dengan memanfaatkan
berbaga sumber untuk belajar. Pembelajaran dapat mel batkan dua p hak ya tu s swa
sebaga pembelajar dan guru sebaga fas l tator. Yang terpent ng dalam keg atan
pembelajaran adalah terjad nya proses belajar (learn ng process).Sebab sesuatu d katakan
has l belajar kalau memenuh beberapa c r ber kut : (1) belajar s fatnya d sadar , dalam
hal n s swa merasa bahwa d r nya sedang belajar, t mbul dalam d r nya mot vas -
mot vas untuk mem l k pengetahuan yang d harapkan seh ngga tahapan-tahapan dalam
belajar sampa pengetahuan tu d m l k secara permanen (retens ) betul-betul d sadar
sepenuhnya. (2) has l belajar d peroleh dengan adanya proses, dalam hal n pengetahuan
d peroleh t dak secara spontan tas, nstant, namun bertahap (sequens al). Seorang anak
b sa membaca tentu t dak d peroleh hanya dalam waktu sesaat namun berproses cukup
lama, kemampuan membaca d awal dengan kemampuan mengeja, mengenal huruf, kata
dan kal mat. Seseorang yang t ba-t ba mem l k kecakapan sepert lar dengan kecepatan
t ngg karena ak bat dop ng, bukanlah has l dar keg atan belajar, namun efek dar obat atau
zat k m a yang d konsums nya. (3) Belajar membutuhkan nteraks , khususnya
nteraks yang s fatnya manus aw . Seorang s swa akan leb h cepat mem l k pengetahuan
karena bantuan dar guru, pelat h ataupun nstruktur. Dalam hal n terjad komun kas
dua arah antara s swa dan guru.
Ka tannya bahwa belajar membutuhkan nteraks , hal n menunjukan bahwa
proses pembelajaran merupakan proses komun kas , art nya d dalamnya terjad proses
penyampa an pesan dar seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok
orang (pener ma pesan), Kemp (1975:15) menggambarkan proses komun kas sebaga
ber kut :

channel
Source Message Message received Destinantion of
of Encode and decoded Message
Message

5 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 5


Pesan yang d k r mkan b asanya berupa nformas atau keterangan dar peng r m
(sumber) pesan. Pesan tersebut d ubah dalam bentuk sand -sand atau lambang-lambang
sepert kata-kata, buny -buny , gambar dan sebaga nya. Melalu saluran (channel) sepert
radio, televisi, OHP, film, pesan diterima oleh si penerima pesan melalui indera (mata
dan tel nga) untuk d olah, seh ngga pesan yang d sampa kan oleh penyampa pesan dapat
d ter ma dan d paham oleh s pener ma pesan. L hatlah gambar d bawah n :

7 Gangguan dan Hambatan (Noise and Barrier)

1 Komunikator/ 2 Pesan/ 3 Saluran/


comunicator message channel

Komunikan/
Penerima
5 Balikan/ Feed Back
4 Pesan

6 Gangguan dan Hambatan (Noise and Barrier)

Berdasarkangambard atasmenunjukanbahwakomun kas merupakansebuah s stem


yang d dalamnya terdapat beberapa komponen yang terl bat, d antaranya komun kator,
komun kan, channel, message, feed back dan no se /bar er. Pesan yang d sampa kan
oleh komun kator d teruskan oleh saluran atau channel sampa ke komun kan sebaga
pener ma pesa. D paham atau t daknya sebuah pesan oleh komun kan tergantung dar feed
back yang d ber kan oleh komun kan.
Feedback pos t f menunjukan bahwa pesan d paham dengan ba k, sebal knya
feedback negat f menunjukan pesan mungk n saja t dak d paham dengan benar. Untuk
membantu penyampa an pesan n d perlukan saluran berupa med a pembelajaran.
Faktor yang dapat menyebabkan pesan t dak d paham dengan ba k karena adanya no se
dan bar er atau hambatan dan gangguan, no se n dapat d alam oleh komun kator, b sa
terjad pada komun kan , pada pesan juga pada channel. M salnya s swa t dak mengert
apa yang d jelaskan guru karena kond s perut sedang sak t, berart gangguan ada pada
komun kan, s swa t dak mener ma mater dengan jelas karena saat tu sedang ada
pembangunan seh ngga suasana ber s k mengganggu pendengaran, hal n salurannya

6 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 6


yang terganggu.
Guru tidak entusias, tidak bergairah dalam mengajar sehingga siswa kurang mengerti
apa yang d terangkan gurunya karena guru teresebut sedang ada masalah keluarga, hal
n gangguan pada komun kator.
Sela n faktor-faktor tersebut, terdapat juga beberapa faktor yang dapat mempengaruh
efekt v tas sebuah komun kas , ba k faktor yang terjad pada peng r m maupun pada
pener ma pesan. Ishak (1995:3) menjelaskan d antaranya :
1. Kemampuan berkomun kas penyampa pesan sepert kemampuan bertutur dan
berbahasa dan kemampuan menul s. Sedangkan faktor dar pener ma pesan
d antaranya kemampuan untuk mener ma dan menangkap pesan sepert mendengar,
mel hat, dan meng nterpretas kan pesan.
2. S kap dan pandangan penyampa pesan kepada pener ma pesan dan sebal knya.
M salnya , rasa benc , pandangan negat f, prasangka, merendahkan satu d antara
kedua belah p hak, seh ngga akan men mbulkan kurangnya respon terhadap s psan
yang d sampa kan.
3. T ngkat pengetahuan ba k pener ma maupun penyampa pesan. Sumber pesan yang
kurang memaham nformas yang ng n d capa akan mempengaruh gaya dan s kap
dalam proses penyampa pesan. Sebal knya, pener ma pesan yang kurang mempunya
pengetahuan dan pengalaman terhadap nformas yang d sampa kan t dak akan
mempu mencerna nformas dengan ba k.
4. Latar belang sos al budaya dan ekonom penyampa pesan serta pener ma pesan.
Ketanggapan pener ma pesan dalam merespon nformas tergantung dar s apa dan
oleh s apa pesan tu d sampa kan.

Berdasarkan ura an d atas, jelas tergambar bahwa med a merupakan bag an dar
proses komun kas . Ba k buruknya sebuah komun kas d tunjang oleh penggunaan saluran
dalam komun kas tersbut. Saluran / channel yang d maksud d atas adalah med a. Karena
pada dasarnya pembelajaran merupakan proses komun kas , maka med a yang d masuk
adalah med a pembelajaran.

7 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 7


PESAN
MEDIA

GURU SISWA

Bagan d atas menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran tu terdapat pesan-


pesan yang harus d komun kas kan. Pesan tersebut b asanya merupakan s dar suatu
top k pembelajaran. Pesan-pesan tersebut d sampa kan oleh guru kepada s swa melalu
suatu med a dengan menggunakan prosedur pembelajaran tertentu yang d sebut
metode.
Dalam s stem pembelajaran modern saat n , s swa t dak hanya berperan sebaga
komun kan atau pener ma pesan, b sa saja s swa bert ndak sebaga komun kator atau
penyampa pesan. Dalam kond s sepert tu, maka terjad apa yang d sebut dengan
komunikasi dua arah (two way traffic communication) bahkan komunikasi banyak
arah (multi way traffic communication). Dalam bentuk komunikasi pembelajaran
manapun sangat d butuhkan peran med a untuk leb h men ngkatkan t ngkat keefekt fan
pencapa an tujuan/kompetens . Art nya, proses pembelajaran tersebut akan terjad
apab la ada komun kas antara pener ma pesan dengan sumber/penyalur pesan lewat
med a tersebut. Menurut Berlo (1960), komun kas tersebut akan efekt f j ka d tanda
dengan adanya “area of exper ence” atau daerah pengalaman yang sama antara penyalur
pesan dengan pener ma pesan

B. KEDUDUKAN MEDIA DALAM SISTEM PEMBELAJARAN


Sebelum membahas tentang s stem pembelajaran, k ta paham terleb h dahulu kata
s stem. S stem adalah suatu total tas yang terd r dar sejumlah komponen atau bag an
yang sal ng berka tan dan sal ng mempengaruh satu dengan yang la nnya. Pembelajaran
d katakansebaga s stemkarenad dalamnyamengandungkomponenyangsal ngberka tan
untuk mencapa suatu tujuan yang telah d tetapkan. Komponen – komponen tersebut
mel put : tujuan, mater , metode, med a dan evaluas . Mas ng-mas ng kompone sal ng
berka tan erat merupakan satu kesatuan. Untuk leb h memaham s stem pembelajaran
l hatlah gambar d bawah n .

8 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 8


TUJUAN MATERI

PEMBELAJARAN
EVALUASI METODE

MEDIA

Kedudukan Media dalam Pembelajaran

Proses perancangan pembelajaran selalu d awal dengan perumusan tujuan


nstruks onal khusus sebaga pengembangan dar tujuan nstruks onal umum. Dalam
kur kulum 2006 perumusan nd kator selalu merujuk pada kompetens dasar dan
kompetens dasar selalu merujuk pada standar kompetens . Usaha untuk menunjang
pencapa an tujuan pembelajaran d bantu oleh penggunaan alat bantu pembelajaran yang
tepat dan sesua karakter st k komponen penggunannya. Setelah tu guru menentukan
alat dan melaksansakannya evaluas .
Has l dar evaluas dapat menjad bahan masukan atau umpan bal k keg atan yang telah
dilaksanakan. Apabila ternyata hasil belajar siswa rendah, maka kita mengidentifikasi
bag an-banga n apa yang mengak batkannya. Khususnya dalam penggunaan med a, maka
perlu mel hat baga mana efekt v tas apakah yang menjad faktor penyebabnya.

C. PENGERTIAN MEDIA
Sebelum k ta membahas leb h jauh mengena med a, ba klah k ta s mak dulu
pengert annya. Kata “med a” berasal dar kata lat n, merupakan bentuk jamak dar kata
“medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar. Akan
tetap sekarang kata tersebut d gunakan, ba k untuk bentuk jamak maupun mufrad.
Kemud an telah banyak pakar dan juga organ sas yang member kan batasan mengena
pengert an med a. Beberapa d antaranya mengemukakan bahwa med a adalah sebaga
ber kut :

Ο Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.

9 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 9


Jad med a adalah perluasan dar guru (Schram, 1977).
Ο Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi
perangkat kerasnya (NEA, 1969).
Ο Alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar (Briggs,
1970).
Ο Segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan (AECT,
1977).
Ο Berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa
untuk belajar (Gagne, 1970).
Ο Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat
merangsang p k ran, perasaan, perhat an, dan kemauan s swa untuk belajar (M arso,
1989).

Menurut He n ch, (1993) med a merupakan alat saluran komun kas . Med a berasal
dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah
berart ”perantara” ya tu perantara sumber pesan (a source) dengan pener ma pesan
(a receiver). Heinich mencontohkan media ini seperti film, televisi, diagram, bahan
tercetak (pr nted mater als), komputer, dan nstruktur. Contoh med a tersebut b sa
d pert mbangkan sebaga med a pembelajaran j ka membawa pesan-pesan (messages)
dalam rangka mencapa tujuan pembelajaran. He n ch juga menga tkan hubungan antara
med a dengan pesan dan metode (methods)
Sela n pengert an med a yang telah d ura kan d atas, mas h terdapat pengert an la n
yang d kemukakan oleh beberapa ahl . Coba Anda perhat kan beberapa pengert an med a
pembelajaran ber kut n .
1. Teknolog pembawa pesan yang dapat d manfaatkan untuk keperluan pembelajaran
(Schramm, 1977).
2. Sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti buku, film, video,
sl de, dan sebaga nya. (Br ggs, 1977).
3. Sarana komun kas dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, termasuk teknolog
perangkat kerasnya (NEA, 1969).

Med a pembelajaran selalu terd r atas dua unsur pent ng, ya tu unsur peralatan
atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan yang d bawanya (message/software).
Dengan dem k an perlu sekal Anda camkan, med a pembelajaran memerlukan peralatan
untuk menyaj kan pesan, namun yang terpent ng bukanlah peralatan tu, tetap pesan
atau nformas belajar yang d bawakan oleh med a tersebut.
Perangkat lunak (software) adalah nformas atau bahan ajar tu send r yang akan
d sampa kan kepada s swa, sedangkan perangkat keras (hardware) adalah sarana atau

10 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 1


0
peralatan yang d gunakan untuk menyaj kan pesan/bahan ajar tersebut. Untuk leb h
jelasnya, seba knya perhat kan contoh sederhana ber kut n : Pesawat telev s yang
t dak mengandung pesan/bahan ajar belum b sa d sebut med a pembelajaran, tu hanya
peralatan saja atau perangkat keras saja. Agar dapat d sebut sebaga med a pembelajaran
maka pesawat telev s tersebut harus mengandung nformas atau pesan atau bahan ajar
yang akan d sampa kan. Ada pengecual an, apab la Anda m salnya saja menggunakan
pesawat telev s sebaga alat peraga untuk menerangkan tentang komponen-komponen
yang ada dalam pesawat telev s dan cara kerjanya, maka pesawat telev s yang Anda
gunakan tersebut dapat berfungs sebaga med a pembelajaran.
Dar berbaga pendapat d atas dapat d tar k kes mpulan bahwa (a) med a
pembelajaran merupakan wadah dar pesan, (b) mater yang ng n d sampa kan adalah
pesan pembelajaran, (c) tujuan yang ng n d capa alah rposes pembelajaran. Selanjutnya
penggunaan med a secara kreat f akan memperbesar kemungk nan bag s swa untuk
belajar leb h banyak, mencamkan apa yang d pelajar nya leb h ba k, dan men ngkatkan
penamp lan dalam melakukan keteramp lan sesua dengan yang menjad tujuan
pembelajaran.
Pada awal sejarah pembelajaran, med a hanyalah merupakan alat bantu yang
d pergunakan oleh seorang guru untuk menerangkan pelajaran. Alat bantu yang mula-
mula d gunakan adalah alat bantu v sual, ya tu berupa sarana yang dapat member kan
pengalaman v sual kepada s swa, anatara la n untuk mendorong mot vas belajar,
memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak, dan mempert ngg daya serap atau
retens belajar. Kemud an dengan berkembangnya teknolog , khususnya teknolog aud o,
pada pertengahan abad ke-20 lah rlah lat bantu aud o v sual yang terutama menggunakan
pengalaman yang kongkr t untuk mengh ndar verbal sme. Dalam usaha memanfaatkan
media sebagai alat bantu, Edgar Dale mengadakan klasifikasi menurut tingkat dari yang
pal ng kongkr t ke yang pal ng abstrak.
Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan nama “kerucut pengalaman” dari Edgar
Dale dan pada saat tu d anut secara luas dalam menentukan alat bantu yang pal ng sesua
untuk pengalaman belajar.

11 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 1


1
Pada akh r tahun 1950 teor komun kas mula mempengaruh penggunaan med a,
seh ngga fungs med a sela n sebaga alat bantu juga berfungs sebaga penyalur pesan.
Kemud an dengan masuknya pengaruh teor t ngkah laku dar B.F. Sk nner, mula tahun
1960 tujuan belajar bergeser ke arah perubahan t ngkah laku belajar s swa, karena
menurut teor n membelajarkan orang adalah merubah t ngkah lakunya. Pembelajaran
terprogram (pengajaran berprograma) adalah merupakan produk dar al ran Sk nner
n.
Pada tahun 1965 pengaruh pendekatan s stem mula memasuk khazanah pend d kan
dan pembelajaran. Hal tersebut mendorong d gunakannya med a sebaga bag an
ntegral dalam proses pembelajaran. Perencanaan dan pengembangan pembelajaran
d laksanakan secara s stem k berdasarkan kebutuhan dan karakter st k s swa, serta
d arahkan kepada perubahan t ngkah laku sesua dengan tujuan yang ng n d capa .
Dar s n kemud an berkembang suatu konsep pendekatan s stem, dan memanfaatkan
med a. Perkembangan med a pembelajaran memang meng kut perkembangan teknolog
pend d kan. Apab la d telaah leb h lanjut, berkembangnya parad gma dalam teknolog
pend d kan mempengaruh perkembangan med a pembelajaran, adalah sebaga ber kut
:
a. Dalam parad gma pertama, med a pembelajaran sama dengan alat peraga aud o v sual
yang d paka oleh nstruktur untuk melaksanakan tugasnya.
b. Dalam parad gma kedua, med a d pandang sebaga sesuatu yang d kembangkan
secara s stem k serta berpegang kepada ka dah komun kas .
c. Dalam parad gma ket ga, med a d pandang sebaga bag an ntegral dalam s stem

12 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 1


2
pembelajaran dan karena tu menghendak adanya perubahan pada komponen-
komponen la n dalam proses pembelajaran.

d. Med a pembelajaran, dalam parad gma keempat, leb h d pandang sebaga salah satu
sumber yang dengan sengaja dan bertujuan d kembangkan dan atau d manfaatkan
untuk keperluan belajar.

K ta sekarang berada dalam suatu era nformas , yang d tanda dengan tersed anya
nformas yang mak n banyak dan bervar as , tersebarnya nformas yang mak n meluas
dan seket ka, serta tersaj nya nformas dalam berbaga bentuk dalam waktu yang s ngkat.
Med a telah mempengaruh seluruh aspek keh dupan, walaupun dalam derajat yang
berbeda-beda. D negara-negara yang telah maju med a telah mempengaruh keh dupan
hamp r sepanjang waktu jaga. Bahkan seorang ars tek Amer ka terkemuka, Buckm nster
Fuller dalam Haney & Ulmer, menyatakan bahwa med a adalah orang tua ket ga (guru
adalah orang tua kedua). D ndones a kecenderungan ke arah tu sudah mula tampak,
dengan telah d udarakannya oleh p hak swasta “Telev s Pend d kan” mula tahun 1991,
yang d s arkan ke seluruh pelosok tanah a r.
Dengan konseps yng mak n mantap, fungs med a dalam keg atan pembelajaran
t dak hanya sekedar alat bantu guru, mela nkan sebaga pembawa nformas atau pesan
pembelajaran yang sesua dengan kebutuhan s swa. Dengan dem k an seorang guru
dapat memusatkan tugasnya pada aspek-aspek la n sepert pada keg atan b mb ngan dan
penyuluhan nd v dual dalam keg atan pembelajaran.

D. MANFAAT MEDIA
Perolehan pengetahuan s swa sepert yang d gambarkan oleh Kerucut Pengalaman
Edgar Dale bahwa pengetahuan akan semak n abstrak apab la pesan hanya d sampa kan
melalu kata verbal. Hal n memungk nkan terjad nya verbal sme. Art nya s swa hanya
mengetahu tentang kata tanpa memaham dan mengert makna yang terkandung
d dalamnnya. Hal semacam n akan men mbulkan kesalahan perseps s swa. Oleh
sebab tu, seba knya s swa mem l k pengalaman yang leb h konkr t, pesan yang ng n
d sampa kan benar-benar dapat mencapa sasaran dan tujuan.
Secara umum med a mempunya kegunaan:
1. memperjelas pesan agar t dak terlalu verbal st s.
2. mengatas keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya ndra.
3. men mbulkan ga rah belajar, nteraks leb h langsung antara mur d dengan sumber
belajar.
4. memungk nkan anak belajar mand r sesua dengan bakat dan kemampuan v sual,
aud tor & k nestet knya.

13 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 1


3
5. member rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & men mbulkan
perseps yang sama.

Sela n tu, kontr bus med a pembelajaran menurut Kemp and Dayton, 1985:
1. Penyampa an pesan pembelajaran dapat leb h terstandar
2. Pembelajaran dapat leb h menar k
3. Pembelajaran menjad leb h nterakt f dengan menerapkan teor belajar
4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat d perpendek
5. Kual tas pembelajaran dapat d t ngkatkan
6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan d manapun d perlukan
7. S kap pos t f s swa terhadap mater pembelajaran serta proses pembelajaran dapat
d t ngkatkan
8. Peran guru berubahan kearah yang pos t f

Dalam ka tannya dengan fungs med a pembelajaran, dapat d tekankan beberapa hal
ber kut n :
1. Penggunaan med a pembelajaran bukan merupakan fungs tambahan, tetap mem l k
fungs tersend r sebaga sarana bantu untuk mewujudkan s tuas pembelajaran yang
leb h efekt f.
2. Med a pembelajaran merupakan bag an ntegral dar keseluruhan proses
pembelajaran. Hal n mengandung pengert an bahwa med a pembelajaran sebaga
salah satu komponen yang t dak berd r send r tetap sal ng berhubungan dengan
komponen la nnya dalam rangka menc ptakan s tuas belajar yang d harapkan.
3. Med a pembelajaran dalam penggunaannya harus relevan dengan kompetens yang
ng n d capa dan s pembelajaran tu send r . Fungs n mengandung makna bahwa
penggunaan med a dalam pembelajaran harus selalu mel hat kepada kompetens dan
bahan ajar.
4. Med a pembelajaran bukan berfungs sebaga alat h buran, dengan dem k an t dak
d perkenankan menggunakannya hanya sekedar untuk perma nan atau memanc ng
perhat an s swa semata.
5. Med a pembelajaran b sa berfungs untuk mempercepat proses belajar. Fungs n
mengandung art bahwa dengan med a pembelajaran s swa dapat menangkap tujuan
dan bahan ajar leb h mudah dan leb h cepat.
6. Med a pembelajaran berfungs untuk men ngkatkan kual tas proses belajar-mengajar.
Pada umumnya has l belajar s swa dengan menggunakan med a pembelajaran akan
tahan lama mengendap seh ngga kual tas pembelajaran mem l k n la yang t ngg .
7. Media pembelajaran meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir, oleh karena
tu dapat mengurang terjad nya penyak t verbal sme.

14 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 1


4
Sela n fungs -fungs sebaga mana telah d ura kan d atas, med a pembelajaran n
juga mem l k n la dan manfaat sebaga ber kut:
1. Membuat konkr t konsep-konsep yang abstrak. Konsep-konsep yang d rasakan mas h
bers fat abstrak dan sul t d jelaskan secara langsung kepada s swa b sa d konkr tkan
atau d sederhanakan melalu pemanfaatan med a pembelajaran. M salnya untuk
menjelaskan tentang s stem peredaran darah manus a, arus l str k, berhembusnya
ang n, dsb. b sa menggunakan med a gambar atau bagan sederhana.
2. Menghad rkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar d dapat ke dalam
l ngkungan belajar. M salnya guru menjelaskan dengan menggunakan gambar atau
program telev s tentang b natang-b natang buas sepert har mau dan beruang, atau
hewan-hewan la nnya sepert gajah, jerapah, d nosaurus, dsb.
3. Menamp lkan objek yang terlalu besar atau kec l. M salnya guru akan menyampa kan
gambaran mengena sebuah kapal laut, pesawat udara, pasar, cand , dsb. Atau
menamp lkan objek-objek yang terlalu kec l sepert bakter , v rus, semut, nyamuk,
atau hewan/benda kec l la nnya.
4. Memperl hatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat. Dengan menggunakan
teknik gerakan lambat (slow motion) dalam media film bisa memperlihatkan tentang
l ntasan peluru, melesatnya anak panah, atau memperl hatkan suatu ledakan.
Dem k an juga gerakan-gerakan yang terlalu lambat sepert pertumbuhan kecambah,
mekarnya bunga w jaya kusumah dan la n-la n.

15 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 1


5
Latihan
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengena mater d atas, s lakan Anda
mengerjakan lat han ber kut n !
1. Apakah yang Anda paham tentang med a pembelajaran tu?
2. Baga mana kedudukan med a dalam konteks pend d kan d l ngkungan tempat Anda
mengajar?

Untuk memudahkan Anda dalam mengerjakan lat han d atas, coba perhat kan
rambu-rambu mengerjakan lat han ber kut.
Petunjuk Jawaban Lat han
1. Coba Anda rumuskan pengert an med a tersebut dalam bahasa Anda send r setelah
menelaah apa yang d kemukan para ahl !
2. Kedudukan med a yang d maksud adalah dalam konteks pend d kan sebaga sebuah
s stem. Tentu saja mesk pun secara umum komponennya sama, namun set ap lembaga
termasuk sekolah pada umumnya mem l k kekhasan send r .

16 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 1


6
Test Formatif

Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang
disediakan!
1. Dalam komun kas sebaga suatu s stem terdapat beberapa komponen d antaranya
ya tu, kecual ….
A. commun cator
B. commun can
C. messages
D. encode

2. Ber kut n adalah kond s yang dapat menjad hambatan dalam proses komun kas
pembelajaran ….
B. Guru menjelaskan materi secara jelas dan rinci
C. S swa sangat bersemangat dalam melakukan percobaan d laborator um
D. S kap guru yang kurang mempedul kan jawaban dan tanggapan s swa
E. Med a dan alat peraga yang ada d kelas cukup lengkap dan memada

3. Faktor-faktor yang dapat mempengaruh proses komun kas menjad efekt f adalah
….
A. komun kator dengan kemampuan komun kas yang kurang ba k
B. pengetahuan pember dan pener ma pesan yang cukup ba k
C. s kap benc pener ma pesan kepada pember pesan
D. kekurangtanggapan komun kator terhadap komun kan

4. Dalam komun kas pembelajaran ba k s swa maupun guru dapat bert ndak sebaga
komun kan maupun komun kator. Ber kut n st lah- st lah yang terka t dengan hal
tersebut, kecual ….
A. one way traffic communication
B. two way traffic communication
C. three way traffic communication
D. multy way traffic communication

5. Berlo (1960) mengemukakan bahwa komun kas akan efekt f j ka ….


A. adanya daerah pengalaman (area of exper ence) yang sama antara penyalur pesan
dan pener ma pesan
B. adanya daerah pengalaman (area of exper ence) yang berbeda antara penyalur
pesan dan pener ma pesan
C. adanya daerah pengalaman (area of exper ence) yang hamp r sama antara

17 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 1


7
penyalur pesan dan pener ma pesan

D. adanya daerah pengalaman (area of exper ence) yang t dak berka tan antara
penyalur pesan dan pener ma pesan

6. Pernyataan yang d bawah n yang menunjukkan kedudukan med a dalam s stem


pembelajaran?
A. Med a pembelajaran merupakan komponen yang pal ng pent ng dalam s stem
pembelajaran
B. Med a pembelajaran kurang bermanfaat untuk men ngkatkan kual tas
pembelajaran d band ngkan komponen yang la n
C. Med a pembelajaran merupakan bag an terp sahkan dar proses pembelajaran
yang s stem k
D. Med a pembelajaran merupakan faktor yang sama pent ngnya dengan faktor la n
dalam s stem pembelajaran

7. Pengert an med a menurut Br ggs (1977) adalah ….


A. alat untuk member kan perangsang bag s swa supaya terjad proses belajar
B. sarana komun kas dalam bentuk cetak maupun aud o v sual, termasuk perangkat
kerasnya
C. teknolog pembawa pesan yang dapat d manfaatkan untuk keperluan
pembelajaran
D. segala bentuk saluran yang d pergunakan untuk proses penyaluran pesan

8. D bawah n , pernyataan mana yang pal ng benar ?


A. Peran med a dalam proses pembelajaran d sekolah ya tu sebaga alat bantu guru
mengajar
B. Tujuan utama penggunaan med a pembelajaran d sekolah ya tu terjad nya proses
belajar pada d r s swa
C. Med a pembelajaran d sekolah dent k dengan segala peralatan yang d gunakan
dalam proses pembelajaran
D. Guru merupakan pihak yang paling berkepentingan dalam pemanfaatan media
pembelajaran d TK

9. Med a pembelajaran dapat membantu terjad nya perluasan area of exper ence guru
dan s swa, maksudnya alah ….
A. guru mem l k daerah pengalaman leb h luas dar s swa
B. daerah pengalaman guru dan s swa mendekat kesamaan
C. pengalaman s swa menjad leb h ba k d band ng gurunya
D. s swa menjad leb h banyak memperoleh pengalaman belajar

18 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 1


8
10. Med a pembelajaranmerupakan bag an ntegral dar keseluruhan proses pembelajaran
d sekolah, art nya ….
A. med a pembelajaran meletakkan dasar-dasar yang konkr t untuk melat h proses
berp k r s swa
B. pos s med a pembelajaran sal ng terka t dengan komponen pembelajaran
la nnya
C. med a pembelajaran harus memungk nkan untuk dapat mempercepat proses
belajar
D. med a pembelajaran mem l k fungs ganda ya tu sebaga alat bantu pend d kan
dan fungs h buran

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunc Jawaban Tes Format f 1 yang terdapat pada
bag an akh r modul n . H tunglah jawaban Anda yang benar. Kemud an gunakan rumus d
bawah n untuk mengetahu t ngkat penguasaan Anda terhadap mater Keg atan Belajar
1.

Rumus:

Jumlah jawaban Anda yang benar


T ngkat penguasaan = ------------------------------------------------- x 100%
5

Makna dar t ngkat penguasaan Anda adalah:


90% - 100% = Ba k Sekal
80% - 89% = Ba k
70% - 79% = Cukup
< 70% = Kurang

19 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 1


9
Kunci Jawaban

1. D. encode
2. C. S kap guru yang kurang mempedul kan jawaban dan tanggapan s swa
3. B. pengetahuan pember dan pener ma pesan yang cukup ba k
4. C. three way traffic communicatio
5. A. adanya daerah pengalaman (area of exper ence) yang sama antara penyalur
pesan dan pener ma pesan
6. D. Med a pembelajaran merupakan faktor yang sama pent ngnya dengan faktor
la n dalam s stem pembelajaran
7. A. alat untuk member kan perangsang bag s swa supaya terjad proses belajar
8. B. Tujuan utama penggunaan med a pembelajaran d sekolah ya tu terjad nya
proses belajar pada d r s swa
9. B. daerah pengalaman guru dan s swa mendekat kesamaan
10. B. pos s med a pembelajaran sal ng terka t dengan komponen
pembelajaran la nnya.

20 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 2


0
KLASIFIKASI MEDIA
PEMBELAJARAN

Media PeMbelaj ara n


21
Media PeMbelaj aran 22
Media PeMbelaj aran
22

Media PeMbelaj aran 23


KLASIFIKASI MEDIA
PEMBELAJARAN

Pendahuluan

Pada modul pertama yang sudah Anda pelajar , telah d ura kan mengena konsep dasar
med a pembelajaran. Secara r nc telah d kemukakan bahwa med a sangat membantu
dalam men ngkatkan proses pembelajaran yang pada akh rnya akan berpengaruh
terhadap has l belajar yang d capa oleh s swa. Ura an pada modul pertama tersebut,
mudah-mudahan semak n memperluas wawasan khazah ntelektual seh ngga Anda
betul-betul merasakan betapa pent ngnya keberadaan med a tersebut dalam keg atan
pembelajaran.
Selanjutnya pada modul kedua n akan d jelaskan tentang pengelompokkan atau
klasifikasi media dan karakteristik dari media-media tersebut. Hal ini terkait dengan
sangat beragamnya med a yang dapat d manfaatkan dan d opt mlakan dalam keg atn
pemeblajaran. T dak ada med a yang tepat untuk semua keg atan pembelajaran. Oleh
karena tu untuk men ngkatkan kemampuan s swa tu t dak dapat hanya d hamp r oleh
satu med a saja mela nkan oleh med a la n atau bahkan mungk n harus dengan berbaga
med a.
Secara umum setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda memahami klasifikasi
dan karakter st k med a pembelajaran. Adapun secara khusus d harapkan Anda
memperoleh kemampuan-kemampuan sebaga ber kut:
1. Menjelaskan klasifikasi media menurut para ahli
2. Menjelaskan karakter st k med a aud o, v sual dan aud o v sual.
3. Mengidentifikasi media kelompok kesatu; grafis, bahan cetak.
4. Mengidentifikasi media kelompok kedua; media proyeksi diam.

Kemampuan-kemampuan tersebut sangatlah pent ng d kuasa oleh guru karena


dengan mengenal berbaga med a tersebut maka guru akan sangat teramp l dalam
merencsiswaan, memilih, dan menggunakan media secara tepat. Guru dengan pengenalan
yang sangat terbatas terhadap klasifikasi dan jenis-jenis media tentu tidak akan mampu
mem l h dan menggunakan med a secara var at f karena keterbatasannya tu. La n halnya
dengan mereka yang memiliki wawasan yang luas tentang klasifikasi media tersebut. Dia

Media PeMbelaj aran 24


akan secara selektif menentukan media mana dari sekian banyak jenis dan klasifikasinya
yang pal ng tepat dan cocok dalam mengembangkan kemampuan s swa-s swanya. Sela n
tu, guru tersebut pun t dak akan cenderung hanya pada satu jen s med a yang pal ng
d a kuasa saja apalag sampa mengaba kan med a-med a potens al yang la n. Pr ns pnya
t dak ada satu med a pun yang pal ng cocok, pal ng ampuh untuk mengembangkan
berbaga kemampuan dan keteramp lan s swa. Akan tetap akan selalu terka t dengan
tujuan, karakter st k s swa, mater yang d saj kan, dan la n-la n.
Untuk membantu Anda mencapa kemampuan-kemampuan d atas, pada modul n
d saj kan pembahasan d serta lat han dalam but r-but r ura an sebaga ber kut:
1. Kegiatan Belajar 1, membahas mengenai (a) klasifikasi media menurut para ahli; (b)
media kelompok kesatu; grafis, bahan cetak; dan (c) media kelompok kedua; media
proyeks d am.
2. Kegiatan Belajar 2, memaparkan tentang (a) media kelompok ketiga; media audio,
(b) kelompok keempat; media audio, (c) kelompok kelima; media gambar hidup/film,
(d) kelompok keenam; media televisi, dan (e) kelompok ketujuh; multi media.

Ada beberapa petunjuk yang d harapkan dapat membantu Anda untuk dapat
mempelajar modul n dengan ba k, ya tu:
1. Bacalah dengan cermat bag an pendahuluan modul n sampa Anda memaham
secara tuntas tentang apa, untuk apa, dan baga mana mempelajar modul n .
2. Tangkaplah pengert an dem pengert an dar s modul n melalu pemahaman send r
dan bertukar p k ran dengan mahas swa la n atau dengan tutor Anda.
3. J ka dalam modul n pembahasannya mas h d anggap kurang, upayakan Anda mencar
nformas tambahan dar sumber la n yang relevan.
4. Mantapkan pemahaman Anda melalu keg atan d skus dalam keg atan tutor al dengan
mahas swa la nnya atau teman sejawat sesama pend d k MI

24 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 24


1

Pada keg atan pembelajaran yang telah Anda lakukan, med a pembelajaran apa
yang pernah bahkan mungk n ser ng Anda gunakan? Mungk n akan banyak sekal med a
yang pernah d gunakan, m salnya: untuk pembelajaran bahasa d gunakan rad o, untuk
pembelajaran olah raga d gunakan telev s , untuk pembelajaran IPA d gunakan med a
gambar, dan banyak med a la nnya.
Sesua dengan karakter st k yang d m l k nya, med a pembelajaran dapat
d kelompokkan menurut kr ter a dan karakter st k tertentu. Ada beberapa cara yang
dapat digunakan dalam pengklasifikasian ini. Salah satu cara diantaranya ialah dengan
menekankan pada tekn k yang d pergunakan dalam pembuatan med a tersebut. Sebaga
contoh, seperti gambar, fotografi, rekaman audio, dan sebagainya. Ada pula yang dilihat
dar cara yang d pergunakan untuk meng r mkan pesan, contohnya ada penyampa an
pesan yang d sampa kan melalu s aran telev s , s aran rad o, dan melalu opt k. Berbaga
bentuk presentas med a yang k ta ter ma, membuat k ta sadar bahwa k ta mener ma
nformas dalam bentuk tertentu. Pesan-pesan tersebut dapat berupa bahan cetakan,
buny , bahan v sual, gerakan, dan atau komb nas dar berbaga bentuk nformas n .
Mas h banyak c r yang membedakan med a yang satu dengan yang la n, seh ngga
tidaklah mudah untuk menyusun klasifikasi tunggal yang mencakup semua jenis media.
Faktor lain yang juga mempersulit klasifikasi ini ialah untuk menentukan apa yang
termasuk dan apa yang t dak termasuk med a. Sebaga contoh, beberapa ahl membedakan
antara med a komun kas dan alat bantu komun kas . Yang menjad dasar utama dar
pembedaan n alah apakah suatu sarana komun kas dapat menyampa kan program
secara lengkap atau tidak. Berdasarkan pembedaan ini, film dapat digolongkan sebagai
media, karena film dapat menyampaikan pesan yang lengkap selama waktu putarnya.
Sedangkan overhead transparans (OHT) d golongkan sebaga alat bantu saja, karena
OHT t dak dapat berd r send r karena hanya dapat d gunakan oleh nstruktur untuk
membantu menerangkan pembelajarannya. Walaupun pendapat n masuk akal, tetap d s
n k ta akan membahas med a dalam perspekt f yang leb h luas, ya tu semua alat atau bahan
yang dapat d gunakan untuk keg atan pembelajaran, sesua dengan pengert an med a
pembelajaran sebelumnya.
Sela n alat-alat pembelajaran yang sederhana, mas h ada beberapa tekn k atau s stem
pembelajaran yang sedem k an kompleks, seh ngga jauh meleb h pengert an med a yang
b asa k ta gunakan. Sebaga contoh, s mulator, pengajaran dengan bantuan komputer,

25 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 25


mes n pembelajaran, dan perma nan pend d kan. Oleh karena tu untuk mengembangkan
suatu sistem klasifikasi yang dapat mencakup berbagai macam sarana komunikasi, kita
harus menggunakan pandangan yang luas mengena pengert an med a, ya tu dengan
memasukkan segala sesuatu yang dapat d amb l manfaatnya oleh seorang nstruktur
untuk men ngkatkan pembelajaran. K ta ng n mengembangkan pandangan bahwa tidak
ada satu carapun yang baku dalam pembelajaran dan ingin mendorong para instruktur
agar menganggap berbagai bentuk media itu sebagai pilihan-pilihan untuk digunakan
dalam meningkatkan kegiatan belajar. Memang, ser ngkal med a hanya d gunakan untuk
membantu mengh dupkan keterangan yang d ber kan oleh seorang nstruktur. Akan tetap
d harapkn untuk masa sekarang dan masa yang akan datang, pemanfaatan med a oleh
nstruktur/guru tersebut akan leb h maj nat f dan leb h bermanfaat bag para s swa.
Untuk keperluan pengklasifikasian media itu, pertama-tama harus diketahui “sifat
umum apa yang dimiliki oleh berbagai media, seperti buku, slide, rekaman audio,
yang orang mengenali benda-benda tersebut sebagai bentuk media?” jawabannya
terletak pada fungs nya, ya tu apa yang d lakukan dan baga mana cara melakukannya.
Semuanya menyampa kan pesan yang d susun ke dalam bentuk nformas aud o v sual
yang dasar ataupun leb h. Menurut Rudy Brezt ada l ma bentuk dasar nformas , ya tu
gambar, cetakan, grafik garis, suara, dan gerakan.
Oleh karena mas ng-mas ng mewak l bentuk penyampa an nformas yang berbeda-
beda, k ta akan menyebutnya sebaga bentuk penyaj an. Ist lah n d ber kan oleh Donald
T. Tost dan John R. Ball, oleh karena tu semua med a yang menyampa kan pesan melalu
bentuk-bentuk n akan d sebut media penyaji. Med a penyaj mel put sebag an besar
med a yang populer, dan merupakan salah satu dar kategor pokok med a yang sedang
k ta bahas. D samp ng tu mas h ada dua kategor pokok la n untuk menjar ng semua
sarana yang bermanfaat bag seorang nstruktur, yang akan d jelaskan kemud an.
Menurutbentukinformasiyangdigunakan,kitadapatmemisahkandanmengklasifikasi
med a penyaj dalam l ma kelompok besar, ya tu media visual diam, media visual gerak,
media audio, media audio visual diam, dan media audio visual gerak. Kemud an dapat
k ta tel t med a n untuk membedakan proses yang d paka untuk menyaj kan pesan,
baga mana suara dn atau gambar tu k ta ter ma, apakah melalu penglihatan langsung,
proyeksi optik, proyeksi elektronik atau telekomunikasi. K ta akan paham keempat cara n
sebaga cara penyaj an dar sebuah med a.
Dengan menganal s s med a melalu bentuk penyaj an dan cara penyaj annya, k ta
mendapatkan suatu format klasifikasi yang meliputi tujuh kelompok media penyaji, ya tu
(a) kelompok kesatu; grafis, bahan cetak, dan gambar diam, (b) kelompok kedua; media
proyeksi diam, (c) kelompok ketiga; media audio, (d) kelompok keempat; media audio,
(e) kelompok kelima; media gambar hidup/film, (f) kelompok keenam; media televisi, dan
(g) kelompok ketujuh; multi media.

26 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 26


Perlu k ta ngat bahwa mas h ada med a la n yang t dak termasuk med a penyaj ,
ya tu media objek dan media interaktif. Kedua med a n akan d b carakan secara khusus
setelah selesa membahas mas ng-mas ng ketujuh kelompok med a penyaj .

Kelompok Kesatu :
Media Grafis, Bahan Cetak Dan Gambar Diam

A. MEDIA GRAFIS
Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui
penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol/gambar. Grafis biasanya digunakan
untuk menar k perhat an, memperjelas saj an de, dan meng lustras kan fakta-fakta seh
ngga menar k dan d ngat orang.

copyservices.tamu.edu

Yang termasuk media grafis antara lain :

27 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 27


1. Grafik, ya tu penyaj an data berangka melalu perpaduan antara angka, gar s, dan
s mbol.
2. Diagram, ya tu gambaran yang sederhana yang d rancang untuk memperl hatkan
hubungan t mbal bal k yang b asanya d saj kan melalu gar s-gar s s mbol.
3. Bagan, ya tu perpaduan saj an kata-kata, gar s, dan s mbol yang merupakan r ngkasan
suatu proses, perkembangan, atau hubungan-hubungan pent ng.
4. Sketsa, ya tu gambar yang sederhana atau draft kasar yang meluk skan bag an-bag an
pokok dar suatu bentuk gambar.
5. Poster, ya tu saj an komb nas v sual yang jelas, menyolok, dan menar k dengan
maksud untuk menar k perhat an orang yang lewat.
6. Papan Flanel, yaitu papan yang berlapis kain flanel untuk menyajikan gambar atau
kata-kata yang mudah d tempel dan mudah pula d lepas.
7. Bulletin Board, yaitu papan biasa tanpa dilapisi kain flanel. Gambar-gambar atau
tul san-tul san b asanya langsung d tempelkan dengan menggunakan lem atau alat
penempel la nnya.

Kelebihan Media Grafis


1. Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman s swa terhadap pesan yang
d saj kan.
2. Dapat d lengkap dengan warna-warna seh ngga leb h menar k perhat an s swa.
3. Pembuatannya mudah dan harganya murah.

Kelemahan Media Grafis


1. Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis
yang leb h kompleks.
2. Penyaj an pesan hanya berupa unsur v sual.

B. MEDIA BAHAN CETAK


Med a bahan cetak adalah med a v sual yang pembuatannya melalu proses
pencetakan/pr nt ng atau offset. Med a bahan cetak n menyaj kannya pesannya melalu
huruf dan gambar-gambar yang d lustras kan untuk leb h memperjelas pesan atau
nformas yang d saj kan.
Jen s med a bahan cetak n d antaranya adalah :
1. Buku Teks, ya tu buku tentang suatu b dang stud atau lmu tertentu yang d susun
untuk memudahkan para guru dan s swa dalam upaya mencapa tujuan pembelajaran.
Penyusunan buku teks n d sesua kan dengan urutan (sequence) dan ruang l ngkup
(scope) GBPP tiap bidang studi tertentu.
2. Modul, ya tu suatu paket progaram yang d susun dalam bentuk satuan tertentu dan
d desa n sedem k an rupa guna kepent ngan belajar s swa. Satu paket modul b asanya

28 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 28


mem l k komponen petunjuk guru, lembaran keg atan s swa, lembaran kerja s swa,
kunc lembaran kerja, lembaran tes, dan kunc lembaran tes.
3. Bahan Pengajaran Terprogram, ya tu paket program pengajaran nd v dual, hamp r
sama dengan modul. Perbedaannya dengan modul, bahan pengajaran terprogram
n d susun dalam top k-top k kec l untuk set ap b ngka /halamannya. Satu b ngka
b asanya ber s nformas yang merupakan bahan ajaran, pertanyaan, dan bal kan/
respons dar pertanyaan b ngka la n.

Keleb han Med a Bahan Cetak


1. Dapat menyaj kan pesan atau nformas dalam jumlah yang banyak.
2. Pesan atau nformas dapat d pelajar oleh s swa sesua dengan kebutuhan, m nat,
dan kecepatan mas ng-mas ng.
3. Dapat d pelajar kapan dan d mana saja karena mudah d bawa.
4. Akan leb h menar k apab la d lengkap dengan gambar dan warna.
5. Perba kan/rev s mudah d lakukan.

Kelemahan Med a Bahan Cetak


1. Proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama.
2. Bahan cetak yang tebal mungk n dapat membosankan dan memat kan m nat s swa
untuk membacanya.
3. Apab la j l d dan kertasnya jelek, bahan cetak akan mudah rusak dan sobek.

C. MEDIA GAMBAR DIAM


Med a gambar d am adalah med a v sual yang berupa gambar yang d has lkan melalu
proses fotografi. Jenis media gambar ini adalah foto.

Kelebihan Media Gambar Diam


1. Dibandingkan dengan grafis, media foto ini lebih konkret.
2. Dapat menunjukkan perband ngan yang tepat dar objek yang sebenarnya.
3. Pembuatannya mudah dan harganya murah.

Kelemahan Media Gambar Diam


1. B asanya ukurannya terbatas seh ngga kurang efekt f untuk pembelajaran kelompok
besar.
2. Perband ngan yang kurang tepat dar suatu objek akan men mbulkan kesalahan
perseps .

29 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 29


Kelompok Kedua :
Media Proyeksi Diam

Med a proyeks d am adalah med a v sual yang d proyeks kan atau med a yang
memproyeks kan pesan, d mana has l proyeks nya t dak bergerak atau mem l k sed k t
unsur gerakan.
Jen s med a n d antaranya : OHP/OHT, Opaque Projector, Sl de, dan F lmstr p.

A. MEDIA OHP DAN OHT


OHT (Overhead Transparency) adalah med a v sual yang d proyeks kan melalu alat
proyeks yang d sebut OHP (Overhead Projector). OHT terbuat dar bahan transparan
yang b asanya berukuran 8,5 X 11 nc .

Ada 3 jen s bahan yang dapat d gunakan sebaga OHT, ya tu :


1. Write on film (plastik transparansi), yaitu jenis transparansi yang dapat ditulisi atau
d gambar secara langsung dengan menggunakan sp dol.
2. PPC transparency film (PPC= Plain Paper Copier), yaitu jenis transparansi yang dapat
d ber tul san atau gambar dengan menggunakan mes n photocopy.
3. Infrared transparency film, yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau
gambar dengan menggunakan mes n thermofax.

OHP (Overhead Projector) adalah med a yang d gunakan untuk memproyeks kan
program-program transparans pada sebuah layar. B asanya alat n d gunakan untuk
menggant kan papan tul s.
Ada dua jen s model OHP, ya tu :
1. OHP Classroom, ya tu OHP yang d rancang dan d buat secara permanen untuk
d s mpan d suatu kelas atau ruangan. B asanya mem l k bobot yang leb h berat
d band ngkan dengan OHP jen s portable.
2. OHP Portable, ya tu OHP yang d rancang agar mudah d bawa kemana-mana, seh ngga
ukuran dan bobot beratnya leb h r ngkas.

Keleb han Med a OHT/OHP


1. Dapat d gunakan untuk menyaj kan pesan d semua ukuran ruangan kelas.
2. Menar k, karena memungk nkan penyaj an yang var at f dan d serta dengan warna-
warna yang menar k.
3. Tatap muka dengan s swa selalu terjaga dan memungk nkan s swa untuk mencatat
hal-hal yang pent ng.

30 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 30


4. T dak memerlukan operator secara khusus dan t dak pula memerlukan penggelapan
ruangan.
5. Dapat menyaj kan pesan yang banyak dalam waktu yang relat f s ngkat.
6. Program OHT dapat d gunakan berulang-ulang.

Kelemahan Med a OHT/OHP


1. Memerlukan perencanaan yang matang dalam pembuatan dan penyaj annya.
2. OHT dan OHP merupakan hal yang tak dapat d p sahkan, karena sebuah gambar
dalam kertas b asa t dak b sa d proyeks kan melalu OHP.
3. Urutan OHT mudah kacau, karena merupakan urutan yang lepas.

B. MEDIA OPAQUE PROJEKTOR


Opaque Projector atau proyektor tak tembus pandang adalah med a yang d gunakan
untuk memproyeks kan bahan dan benda-benda yang t dak tembus pandang, sepert buku,
foto, dan model-model ba k yang dua d mens maupun yang t ga d mens . Berbeda dengan
OHP, opaque projector n tak memerlukan transparans , tap memerlukan penggelapan
ruangan. Opaque projector biasanya dapat pula digunakan untuk memproyeksikan film
b ngka /sl de akan tetap t dak d lengkap dengan tape recorder.
Keleb han dan kelemahan med a opaque projector n hamp r m r p dengan kelemahan
dan keleb han med a OHP dan med a Sl de. Oleh karena opaque projector dengan segala
karakter st knya dapat berfungs sebaga OHP dan Sl de Projector.

31 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 31


C. MEDIA SLIDE
Media slide atau film bingkai adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat yang
disebut dengan proyektor slide. Slide atau film bingkai terbuat dari film positif yang kemud
an d ber b ngka yang terbuat dar karton atau plast k. F lm pos t f yang b asa digunakan
untuk film slide adalah film positif yang ukurannya 35 mm dengan ukuran b ngka 2 x
2 nch . Sebuah program sl de b asanya terd r atas beberapa b ngka yang banyaknya
tergantung pada bahan/ mater yang akan d sampa kan.

Kelebihan Media Slide


1. Membantu men mbulkan pengert an dan ngatan yang kuat pada pesan yang
d sampa kan dan dapat d padukan dengan unsur suara.
2. Merangsang m nat dan perhat an s swa dengan warna dan gambar yang kongkr t.
3. Program slide mudah direvisi sesuai dengan kebutuhan, karena filmnya terpisah-
p sah.
4. Peny mpanannya mudah karena ukurannya kec l.

Kelemahan Med a Sl de
1. Memerlukan penggelapan ruangan untuk memproyeks kannya.
2. Pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama, j ka program yang d buatnya
cukup panjang.
3. Memerlukan b aya yang boleh d katakan besar.
4. Hanya dapat menyaj kan gambar yang d am (geraknya terbatas walaupun dengan
menggunakan leb h dar sebuah proyektor.

D. MEDIA FILMSTRIP
Filmstrip atau film rangkai atau film gelang adalah media visual proyeksi diam, yang
pada dasarnya hampir sama dengan media slide. Hanya filmstrip ini terdiri atas beberapa
film yang merupakan satu kesatuan (merupakan gelang, dimana antara ujung yang satu
dengan ujung yang lainnya bersatu). Jumlah frame atau gambar dari suatu filmstrip ada
yang berjumlah 50 buah dan ada pula yang berjumlah 75 buah dengan panjang 100 sampa
dengan 130 cm.
Kelebihanfilmstripdibandingfilmslideadalahmediafilmstripmudahpenggandaannya
karena tidak memerlukan bingkai, juga frame-frame filmstrip tidak akan tertukar karena
merupakan satu kesatuan. Akan tetapi pengeditan dan perbaikan/ revisi filmstrip relatif
agak sukar, karena harus d lakukan d laborator um khusus.

32 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 32


Latihan

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengena mater d atas, s lakan Anda


mengerjakan lat han ber kut n !
• Cobalah Anda identifikasi berbagai jenis media pembelajaran yang dipakai/ digunakan
dalam keg atan pembelajaran d madrasah Anda. Untuk memudahkan Anda dalam
mengerjakan lat han d atas, coba perhat kan rambu-rambu pengerjaan lat han d
bawah n .
• Petunjuk Jawaban Lat han
Gunakan matrik berikut ini untuk memudahkan proses identifikasi tersebut.

Mata Jenis Media


Keterangan
Pelajaran Audio Visual Audio Visual
1.
2.
3.
dst.

Keterangan:
• Kolom mata pelajaran diisi dengan nama mata pelajaran.
• Pada kolom jenis media (audio, visual, audio visual) diisi dengan nama-nama media yang
tersedia.
• Keterangan diisi dengan cocok tidaknya media tersebut dengan mata pelajaran terkait.

Rangkuman

Berdasarkan bentuk penyajian dan cara penyajiannya, media dapat diklasifikasikan ke


dalam tujuh kelompok media penyaji, yaitu (a) kelompok kesatu; grafis, bahan cetak, dan
gambar diam, (b) kelompok kedua; media proyeksi diam, (c) kelompok ketiga; media
audio, (d) kelompok keempat; media audio, (e) kelompok kelima; media gambar hidup/
film, (f) kelompok keenam; media televisi, dan (g) kelompok ketujuh; multi media.
Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui
penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol/gambar. Grafis biasanya digunakan
untuk menar k perhat an, memperjelas saj an de, dan meng lustras kan fakta-fakta seh
ngga menar k dan d ngat orang. Jen s med a kelompok n adalah poster, gambar, grafik,
dan sebagainya. Selain media grafis, ada pula media cetak dan media gambar d am.
Med a cetak adalah med a v sual yang pembuatannya melalu proses pencetakan/

33 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 33


pr nt ng atau offset dan med a gambar d am adalah med a v sual yang berupa gambar
yang dihasilkan melalui proses fotografi.
Med a proyeks d am adalah med a v sual yang d proyeks kan atau med a yang
memproyeks kan pesan, d mana has l proyeks nya t dak bergerak atau mem l k sed k t
unsur gerakan. Jen s med a n d antaranya : OHP/OHT, Opaque Projector, Sl de, dan
F lmstr p.

34 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 34


Tes Formatif

Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang
disediakan !

1. Jen s med a v sual terd r atas med a ….


A. grafik dan model
B. real a dan mock-up
C. med a d proyeks kan dan t dak d proyeks kan
D. telev s dan CD nterakt f

2. Salah satu contoh med a v sual-d am, ya tu ….


A. grafik tentang perkembangan penduduk
B. program rad o pend d kan
C. program telev s pend d kan Indones a
D. pembelajaran melalu modul

3. Gambaran sederhana untuk memperlihatkan tata kerja suatu benda, yaitu ….


A. poster
B. bagan
C. d agram
D. grafik

4. Jen s med a d bawah n dapat member kan pengalaman langsung (direct experience)
kepada s swa ….
A. real a
B. d orama
C. model
D. mock-up

5. Med a aud o b sa d pergunakan dalam suatu pembelajaran apab la….


A. guru mem l k perangkat penunjang la nnya
B. siswa dianggap telah memiliki kemampuan berfikir abstrak
C. d serta dengan penggunaan med a v sual
D. keg atan belajar-mengajar sangat menjenuhkan s swa

6. Jen s alat proyeks yang hanya b sa d gunakan untuk menamp lkan gambar bergerak
ya tu
A. overhead projector

35 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 35


B. sl de projector
C. opaque projector
D. LCD projector

7. Media grafis pada dasarnya memiliki karakteristik ….


A. sama dengan media fotografik
B. agak rum t dan kurang menar k perhat an
C. harganya cukup murah dan mudah d s mpan
D. selalu memerlukan alat proyeks untuk menamp lkannya

8. Bentuk grafik yang bisa digunakan untuk menjelaskan hubungan dua rangkaian data
dengan sangat tel t adalah ….
A. grafik garis
B. grafik lingkaran
C. grafik batang
D. grafik perkembangan

36 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 36


Tindak Lanjut-1

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunc Jawaban Tes Format f 1 yang terdapat pada
bag an akh r modul n . H tunglah jawaban Anda yang benar. Kemud an gunakan rumus d
bawah n untuk mengetahu t ngkat penguasaan Anda terhadap mater Keg atan Belajar
1.

Rumus:

Jumlah jawaban Anda yang benar


T ngkat penguasaan = ------------------------------------------------- x 100%
5

Makna dar t ngkat penguasaan Anda adalah:


90% - 100% = Ba k Sekal
80% - 89% = Ba k
70% - 79% = Cukup
< 70% = Kurang

B la Anda mencapa t ngkat penguasaan 80 % atau leb h, Anda dapat meneruskan


dengan Keg atan Belajar selanjutnya. Bagus, lanjutkan ke Keg atan Belajar 2 !
Tetap b la t ngkat penguasaan Anda mas h d bawah 80 %, Anda harus mengulang Keg
atan Belajar 1 n , terutama bag an-bag an yang belum Anda kuasa . Selamat belajar!

37 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 37


Media PeMbelaj aran 38
Media PeMbelaj aran
38

Media PeMbelaj aran 39


2

Setelah Anda mempelajara keg atan belajar 1, tentunya Anda sudah memaham
tentang klasifikasi media menurut para ahli; media kelompok kesatu; grafis, bahan cetak;
dan media kelompok kedua; media proyeksi diam. Selanjutnya pada kegiatan belajar
2 ini akan dipaparkan tentang: (a) media kelompok ketiga; media audio, (b) kelompok
keempat; media audio, (c) kelompok kelima; media gambar hidup/film, (d) kelompok
keenam; media televisi, dan (e) kelompok ketujuh; multi media.

Kelompok Ketiga :
Media Audio

Med a aud o adalah med a yang penyampa an pesannya hanya dapat d ter ma oleh
ndera pendengaran. Pesan atau nformas yang akan d sampa kan d tuangkan ke dalam
lambang-lambang aud t f yang berupa kata-kata, mus k, dan sound effect.
Jen s med a aud o n d antaranya:

A. MEDIA RADIO
Rad o adalah med a aud o uang penyampa an pesannya d lakukan melalu pancaran
gelombang elektromagnet k dar suatu pemancar. Pember pesan (peny ar) secara
langsung dapat mengkomun kas kan pesan atau nformas melalu suatu alat (m crofon)
yang kemud an d olah dan d pancarkan ke segenap penjuru melalu gelombang
elektromagnet k dan pener ma pesan (pendengar) mener ma pesan atau nformas
tersebut dar pesawat rad o d rumah-rumah atau para s swa mendengarkannya d kelas-
kelas.

Media PeMbelaj aran 40


www.sacbee.com/.../state-budget/

Keleb han Med a Rad o


1. Mem l k var as program yang cukup banyak.
2. S fatnya mob le, karena mudah d p ndah-p ndah tempat dan gelombangnya.
3. Ba k untuk mengembangkan maj nas s swa.
4. Dapat leb h memusatkan perhat an s swa terhadap kata, kal mat atau mus k, seh ngga
sangat cocok d gunakan untuk pengajaran bahasa.
5. Jangkauannya sangat luas, seh ngga dapat d dengar oleh massa yang banyak.
6. Harganya relat f murah.

Kelemahan Med a Rad o


1. S fat komun kas nya hanya satu arah (one way commun cat on).
2. J ka s arannya monoton akan leb h cepat membosankan s swa untuk
mendengarkannya.
3. Program s arannya selintas, seh ngga t dak b sa d ulang-ulang dan d sesua kan dengan
kemampuan belajar s swa secara nd v dual.

B. MEDIA ALAT PEREKAM PITA MAGNETIK


Alat perekam p ta magnet k atau kaset tape recorder adalah med a yang menyaj kan
pesannya melalu proses perekaman kaset aud o. T dak sepert rad o yang menggunakan
gelombang elektromagnet k sebaga alat pemancarannya.

40 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 40


Keleb han Med a Alat Perekam P ta Magnet k
1. P ta rekaman dapat d putar berulang-ulang sesua dengan kebutuhan s swa.
2. Rekaman dapat d hapus dan d gunakan kembal .
3. Mengembangkan daya maj nas s swa.
4. Sangat efekt f untuk pembelajaran bahasa.
5. Penggandaan programnya sangat mudah.

Kelemahan Med a Alat Perekam P ta Magnet k


1. Daya jangkauannya terbatas.
2. B aya penggandaan alatnya relat f leb h mahal d band ng rad o.

Kelompok Keempat :
Media Audio Visual Diam

Med a aud ov sual d am adalah med a yang penyampa an pesannya dapat d ter ma oleh
ndera pendengaran dan ndera pengel hatan, akan tetap gambar yang d has lkannya adalah
gambar d am atau sed k t mem l k unsur gerak.
Jenis media ini antara lain media sound slide (slide suara), film strip bersuara, dan
halaman bersuara.
Keleb han dan kelemahan med a n t dak jauh berbeda dengan med a proyeks d am.
Perbedaannya adalah adanya aspek suara pada med a aud ov sual d am.

Kelompok Kelima : Film


(Motion Pictures)

F lm d sebut juga gambar h dup (mot on p ctures), ya tu serangka an gambar d am


(st ll p ctures) yang meluncur secara cepat dan d proyeks kan seh ngga men mbulkan
kesan h dup dan bergerak. F lm merupakan med a yang menyaj kan pesan aud ov sual
dan gerak. Oleh karenanya, film memberikan kesan yang impresif bagi pemirsanya.
Ada beberapa jenis film, diantaranya film bisu, film bersuara, dan film gelang yang
ujungnya sal ng bersambungan dan proyeks nya tak memerlukan penggelapan ruangan.

41 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 41


www.geocities.com

Kelebihan Media Film


1. Member kan pesan yang dapat d te ma secara leb h merata oleh s swa.
2. Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.
3. Mengatas keterbatasan ruang dan waktu.
4. Leb h real st s, dapat d ulang-ulang dan d hent kan sesua dengan kebutuhan.
5. Memebr kan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruh s kap s swa.

Kelebihan Media Film


1. Harga produks nya cukup mahal.
2. Pembuatannya memerlukan banyak waktu dan tenaga.
3. Memerlukan operator khusus untuk mengoperas kannya.
4. Memerlukan penggelapan ruangan.

Kelompok Keenam :
Televisi

Telev s adalah med a yang dapat menemp lkan pesan secara aud ov sual dan gerak
(sama dengan film). Jenis media televisi diantaranya: televisi terbuka (open boardcast
television), telev s s aran terbatas/TVST (Cole Circuit Televirion/CCTV), dan v deo-
cassette recorder (VCR).

42 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 42


A. MEDIA TELEVISI TERBUKA
Med a telev s terbuka adalah med a aud o-v sual gerak yang penyampa an pesannya
melalu pancaran gelombang elektromagnet k dar satu stas un, kemud an pesan tad
d ter ma oleh pem rsa melalu pesawat telev s .
Keleb han Med a Telev s Terbuka
1. Informas /pesan yang d saj kannya leb h aktual.
2. Jangkauan penyebarannya sangat luas.
3. Member kan pesan yang dapat d ter ma secara leb h merata oleh s swa.
4. Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.
5. Mengatas keterbatasan ruangdn waktu.
6. Member kan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruh s kap s swa.

Kelemahan Media Televisi Terbuka


1. Programnya t dak dapat d ulang-ulang sesua kebutuhan.
2. S fat komun kas nya hanya satu arah.
3. Gambarnya relatif kecil.
4. Kadangkala terjad d stors gambar dan warna ak bat kerusakan atau gangguan
magnet k.

B. MEDIA TELEVISI SIARAN TERBATAS (TVST)


TVST atau CCTV adalah med a aud ov sual gerak yang penyampa an pesannya
d d str bus kan melalu kabel (bukan TV kabel). Dengan perkataan la n, kamera telev s
mengamb l suatu objek d stud o, m salnya guru yang sedang mengajar, kemud an has l

43 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 43


pengamb lan tad d d str bus kan melalu kabel-kabel ke pesawat telev s yang ada d
ruangan-ruangan kelas.
Keleb hantelev s s aranterbatas n d band ngkandengantelev s terbukad antaranya
adalah komun kas dapat d lakukan secara dua arah (hubungan antara stud o dan kelas
d lakukan melalu ntercom), kebutuhan s swa dapat leb h d perhat kan dan terkontrol.
Sedangkan kelemahannya adalah jangkauannya relat f terbatas.

C. MEDIA VIDEO CASSETTE RECORDER (VCR)


Berbeda dengan media film, media VCR perekamannya dilakukan dengan
menggunakan kaset video, dan penayangannya melalui pesawat televisi; sedangkan media
film, perekaman gambarnya menggunakan film selluloid yang positif dan gambarnya
d proyeks kan melalu proyeks ke layar.

pinderlane.com
Secara umum, keleb han med a VCR sama dengan keleb han yang d m l k oleh med a
telev s terbuka. Sela n tu, med a VCR n mem l k keleb han la nnya ya tu programnya
dapat d ulang-ulang. Akan tetap kelemahannya adalah jangkauannya terbatas.

Kelompok Ketujuh :
Multi Media

Pengert an mult med a ser ng d kacaukan dengan pengert an multi image. Mult
med a merupakan suatu s stem penyempa an dengan menggunakan berbaga jen s bahan
belajar yang membentuk suatu un t atau paket. Contohnya suatu modul belajar yang
terd r atas bahan cetak, bahan aud o, dan bahan aud ov sual. Sedangkan mult mage
merupakan gabungan dar beberapa jen s proyeks v sual yang d gabungkan lag dengan
komponen aud o yang kuat, seh ngga dapat d selenggarakan pertunjukan besar yang
cocok untuk penyaj an d suatu aud tor um yang luas.

44 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 44


www.fotosearch.com/DNV218/002v0002dc/

Kelebihan Multi Media


1. S swa mem l k pengalaman yang beragam dar segala med a.
2. Dapat mengh lngkan kebosanan s swa karena med a yang d gunakan leb h
bervar as .
3. Sangat ba k untuk keg atan belajar mand r .

Kelemahan Multi Media


1. B ayanya cukup mahal.
2. Memerlukan perencanaan yang matang dan tenaga yang profes onal.

A. MEDIA OBJEK

Med a objek merupakan med a t g d mens yang menyampa kan nformas t dak dalam
bentuk penyajian, melainkan melalui ciri fisiknya sendiri, seperti ukurannya, bentuknya,
beratnya, susunannya, warnanya, fungs nya, dan sebaga nya.
Med a objek n dapat d bag menjad dua kelompok, ya tu med a objek sebenarnya
dan med a objek pengganti.
Med a objek sebenarnya d bag dua jen s, ya tu med a objek alam dan med a objek
buatan.
Med a objek alam dapat d bag ke dalam dua jen s ya tu oblek alam yang h dup
dan objek alam yang t dak h dup. Sebaga contoh objek alam yang h dup adalah kan,

45 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 45


burung elang, s nga, dan sebaga nya. Sedangkan objek alam yang t dak h dup adalah
batu-batuan, kayu, a r, dan sebaga nya. Objek buatan, ya tu buatan manus a, contohnya
gedung, ma nan, jar ngan transportas dan sebaga nya.
Med a cetak kelompok ke dua terd r atas benda-benda t ruan yang d buat untuk
menggant benda-benda yang sebenarnya. Objek-objek penggant d kenal dengan
sebutan repl ka, model, dan benda t ruan. Replika dapat didefinisikan sebagai reproduksi
stat s dar suatu objek dengan ukuran yang sama dengan benda yang sebenarnya. Model
merupakan sebuah reproduks yang kel hatannya sama, tap b asanya d perkec l atau
d perbesar dalam skala tertentu. Benda tiruan ada dua macam, ya tu pertama merupakan
bangunan yang d buat kurang leb h menyerupa suatu benda yang besar, m salnya bag an
dar sebuah kapal terbang (sayap). Bentuk benda t ruan yang kedua alah bentuk yang
menggambarkan mekan sas kerja suatu benda, m salnya s stem pembakaran automob l.

B. MEDIA INTERAKTIF
Karakter st k terpent ng kelompok med a n adalah bahwa s swa t dak hanya
memperhat kan med a atau objek saja, mela nkan juga d tuntut untuk ber nteraks
selama meng kut pembelajaran. Sed k tnya ada t ga macam nteraks . Interaks yang
pertama alah yang menunjukkan s swa ber nteraks dengan sebuah program, m salnya
s swa d m nta meng s blanko pada bahan belajar terprogram. Bentuk nteraks yang
kedua alah s swa ber nteraks dengan mes n, m salnya mes n pembelajaran, s mulator,
laborator um bahasa, komputer, atau komb nas d antaranya yang berbentuk v deo
nterakt f. Bentuk nteraks ket ga alah mengatur nteraks antara s swa secara teratur
tapi tidak terprogram; sebagai contoh dapat dilihat pada berbagai permainan pendidikan
atau s mulas yang mel batkan s swa dalam keg atan atau masalah, yang mengharuskan
mereka untuk membalas serangan lawan atau kerjasama dengan teman seregu dalam
memecahkan masalah. Dalam hal n s swa harus dapat menyesua kan d r dengan s tuas
yang t mbul karena t dak ada batasan yang kaku mengena jawaban yang benar. Jad
perma nan pend d kan dan s mulas yang beror entas kan pada masalah mem l k potens
untuk member kan pengalaman belajar yang merangsang m nat dan real st s. Oleh karena
tu, guru menganggapnya sebaga sumber terba k dalam urusan med a komun kas .

Latihan

Untuk memperdalam pemahaman Anda tentang mater yang d saj kan pada keg atan
belajar 2 d atas, Anda d m nta untuk mengerjakan lat han ber kut n !
• Imajinasikan berbagai media pembelajaran yang menurut Anda sangat tepat digunakan
dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan karakteristik bahan/ materi pelajaran dan
kompetensi yang ingin dicapai.

46 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 46


• Untuk memudahkan Anda dalam mengerjakan latihan di atas, coba perhatikan rambu-
rambu pengerjaan latihan di bawah ini.
• Petunjuk Jawaban Latihan

Gunakan matrik berikut ini untuk memudahkan proses identifikasi tersebut.

Keterangan:
• Kolom mata pelajaran diisi dengan nama mata pelajaran.
• Pada kolom jenis media (audio, visual, audio visual) diisi dengan nama-nama media yang
tersedia.
• Keterangan diisi dengan cocok tidaknya media tersebut dengan mata pelajaran terkait.

47 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 47


Tes Formatif

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D di depan jawaban yang menurut
pendapat Anda paling benar.

1. Salah satu faktor yang harus d pert mbangkan dalam pem l han med a pembelajaran
adalah ……..
A. Med a tersebut tersed a d toko-toko dan harganya murah
B. Pem l han med a harus berdasarkan tujuan yang jelas
C. Banyaknya jen s med a yang tersed a d sekolah
D. Kemampuan guru dalam menggunakan med a

2. D agram d gunakan untuk ……….


A. Menunjukkan bag an-bag an pent ng dar suatu benda yang d gambarkan
B. Menjelaskan suatu fungs , hubungan atau proses bekerjanya suatu alat
C. Memperl hatkan perband ngan antara satu hal dengan hal la nnya
D. Menyampa kan gagasan dalam bentuk lustras gambar

3. Upaya perawatan media grafis bisa dilakukan dengan cara …….


A. D gulung supaya t dak cepat rusak atau robek
B. B sa d ber b ngka pada bag an atas dan bawahnya
C. D pajang sepanjang waktu d d nd ng-d nd ng sekolah
D. D l pat, kemud an d masukkan kedalam kotak khusus

4. Mengapa perlu ada pem l han med a pembelajaran ....


A. med a yang ada pada umumnya kurang memada
B. jen s med a sangat banyak, juga karakter st knya
C. untuk memudahkan evaluas PBM
D. memperlancar guru menggunakan med a

5. Apab la guru salah atau kel ru dalam mem l h med a, maka yang terjad adalah
....
A. tujuan pembelajaran t dak tercapa dengan ba k
B. mater pelajaran t dak dapat d paham s swa
C. guru sul t mengembangkan KBM
D. penghamburan tenaga dan b aya

6. Objekt v tas sebaga salah satu faktor yang perlu d pert mbangkan dalam pem l han
med a, maksudnya adalah ....

48 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 48


A. med a tersebut harus sesua dengan kur kulum yang berlaku
B. mem l k t ngkat keterbacaan yang t ngg (read b l ty)
C. t dak d dasarkan pada kesenangan pr bad guru
D. ukuran kelas harus sesua dengan jen s med a yang ada

7. Jen s bagan yang cocok untuk menunjukkan suatu s ls lah keluarga, ya tu ....
A. bagan arus
B. bagan pohon
C. bagan tabel
D. bagan organ sas

8. Bagan tabel cocok d gunakan untuk menerangkan ....


A. tar f angkutan udara dar suatu perusahaan penerbangan
B. struktur organ sas sos al kemasyarakatan
C. hubungan satu bag an dengan bag an yang la nnya
D. al ran l str k dar pembangk t sampa ke rumah-rumah

9. Untuk leb h member kan efek penekanan atau penonjolan, maka bagan atau d agram
yang d buat guru perlu d lengkap dengan ....
A. banyak gambar-gambar yang lucu
B. memaka h asan yang dekorat f
C. menggunakan warna-warna yang kontras
D. kal mat yang cukup panjang

10. Bag an-bag an anatom alat pencernaan manus a akan leb h tepat d gunakan melalu
....
A. model penampang
B. model kerja
C. model susun
D. model padat

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunc Jawaban Tes Format f 3 yang terdapat d
bag an akh r Modul n . H tunglah jawaban Anda yang benar, kemud an gunakan rumus d
bawah n untuk mengetahu t ngkat penguasaan Anda terhadap mater Keg atan Belajar
3.

49 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 49


Tindak Lanjut

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunc Jawaban Tes Format f 2 yang terdapat pada
bag an akh r modul n . H tunglah jawaban Anda yang benar. Kemud an gunakan rumus d
bawah n untuk mengetahu t ngkat penguasaan Anda terhadap mater Keg atan Belajar
2.
Rumus:

Jumlah jawaban Anda yang benar


T ngkat penguasaan = ------------------------------------------------- x 100%
5

Makna dar t ngkat penguasaan Anda adalah:


90% - 100% = Ba k Sekal
80% - 89% = Ba k
70% - 79% = Cukup
< 70% = Kurang

Apab la t ngkat penguasaan Anda mencapa 80% ke atas, Bagus! Anda cukup
memaham Keg atan Belajar 3. Anda dapat meneruskan dengan Keg atan Belajar 4. Tetap b
la t ngkat penguasaan Anda mas h d bawah 80%, Anda harus mengulang Keg atan
Belajar 3, terutama bag an yang belum Anda kuasa .

50 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 50


Kunci Jawaban Tes Formatif

1. B. Pem l han med a harus berdasarkan tujuan yang jelas


2. A. Menunjukkan bag an-bag an pent ng dar suatu benda yang d gambarkan
3. B. B sa d ber b ngka pada bag an atas dan bawahnya
4. B. jen s med a sangat banyak, juga karakter st knya
5. A. tujuan pembelajaran t dak tercapa dengan ba k
6. C. t dak d dasarkan pada kesenangan pr bad guru
7. B. bagan pohon
8. A. tar f angkutan udara dar suatu perusahaan penerbangan
9. C. menggunakan warna-warna yang kontras
10. C. model susun

51 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 51


Media PeMbelaj aran
52
PEMILIHAN MEDIA

Media PeMbelaj ara n


53
Media PeMbelaj aran 55
Media PeMbelaj aran
54

Media PeMbelaj aran 56


PEMILIHAN MEDIA

Pendahuluan

Sebaga mana telah d jelaskan pada MODUL - 2, med a mem l k banyak jen s dan
klasifikasinya. Dilihat dari pengadaan media pembelajaran, dapat dikelompokkan ke
dalam dua jen s, ya tu med a yang sudah tersed a d l ngkungan sekolah atau tersed a d
pasaran, dalam hal n med a d rancang secara khusus oleh perusahaan tertentu sesua
dengan kur kulum yang berlaku, d produks secara massal, dan b asanya harganya relat f
murah seh ngga guru dengan mudah dapat mem l k dan menggunakannya karena med a
n sudah s ap paka . Jen s med a sepert n d sebut dengan media by utilization. Jen s
med a yang kedua d sebut dengan media by design.
Jen s med a yang kedua n menuntut guru atau ahl med a untuk merancang med a
sesua dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran tertentu. Mas ng-mas ng jen s med a
tersebut mem l k keleb han dan keterbatasannya. Keleb han dar med a yang s ap
paka adalah hemat dalam waktu, tenaga dan b aya untuk pengadaannya. Sebal knya
untuk mempers apkan med a yang d rancang secara khusus untuk kebutuhan tertentu
memerlukan banyak waktu, tenaga maupun b aya, karena untuk menghas lkan med a
med a yang ba k d perlukan penguj an kesah han dan keandalannya melalu serangka an
keg atan val das protot pnya. Adapun keleb han dar med a n adalah kec l kemungk nan
untuk ket dak sesua an antara med a dengan kebutuhan dan tujuan yang d harapkan
d band ngkan dengan med a s ap paka yang belum tentu sesua dengan kebutuhan,
tujuan dan karakter st k mater serta s swa.
Pada saat pembelajaran, pernahkah Anda mengalam permasalahan bahwa ternyata
med a yang Anda gunakan kurang tepat? dalam kata la n has l belajar s swa t dak
men ngkat, s swa t dak tertar k dengan med a yang k ta saj kan, atau s swa malah b ngung
dan t dak men ngkat mot vas belajarnya, padahal k ta sudah bekerja keras untuk membuat
med a tersebut. Atau Anda pernah merasa b ngung untuk menentukan med a apa yang
harus Anda p l h untuk mater pembelajaran yang sudah Anda s apkan?. Permasalahan
tersebut mungk n saja ser ng d alam guru karena banyaknya jen s med a pembelajaran
atau ingin memilih media pembelajaran yang lebih efisien namun hasilnya memuaskan.
Tentu saja permasalahan tersebut t dak akan terjad apab la Anda memaham baga mana

Media PeMbelaj aran 57


konsep prosedur dan model yang tepat dalam mem l h med a pembelajaran. Oleh karena
tu, pelajar lah MODUL n dengan cermat, seh ngga med a yang anda gunakan benar-
benar d dasarkan atas prosedur pem l han yang tepat, seh ngga sesua yang d harapkan.
Setelah menyelesa kan MODUL n , Anda d harapkan mampu menjelaskan dasar
pert mbangan dalam mem l h med a dengan kr ter a dan prosedur yang benar, sesua
dengan pr ns p-pr ns p pem l han med a. Secara khusus, Anda d harapkan dapat
menjelaskan :
Ο Dasar pertimbangan pemilihan media pembelajaran
Ο Kriteria pemilihan media pembelajaran
Ο Model dan prosedur pemilihan media pembelajaran

Dengan menguasa tujuan tersebut, Anda akan dapat mengetahu beberapa alasan dan
penyebab mengapa orang menggunakan med a, sela n tu dapat mengetahu beberapa
alternat f model pem l han med a dar bebeara ahl , serta mengetahu prosedur dar
mas ng-mas ng model tersebut. Agar tujuan tersebut dapat tercapa , maka MODUL n d
bag menjad beberapa keg atan belajar, sebaga ber kut.

Kegiatan Belajar 1 : Dasar Pem l han Med a Pembelajaran


Kegiatan Belajar 2 : Kr ter a Pem l han Med a Pembelajaran
Kegiatan Belajar 3 : Prosedur Pem l han Med a Pembelajaran.

Untuk keberhas lan Anda dalam mempelajar MODUL n , kut lah semua petunjuk
dengan cermat, Bacalah ura an berulang-ulang, car contoh la nnya yang serupa, kerjakan
lat han dengan d s pl n dan bacalah rangkuman sebelum mengerjakan tes format f.
Keberhas lan mempelajar MODUL n terletak dar ked s pl nan Anda dalam mempelajar
MODUL n dan d harapkan berangsur-angsur kemand r an dalam belajar dapat anda
mlk.

Selamat Belajar !

56 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 56


1

DASAR PERTIMBANGAN
PEMILIHAN MEDIA

A. Alasan Teoritis Pemilihan Media


Anda tentu sudah tahu tentang med a pembelajaran, atau ser ng mel hat baga mana
orang la n menggunakan med a pembelajaran, bahkan mungk n Anda ser ng menggunakan
med a dalam pembelajaran. Memang tepat adanya bahwa med a dent k dengan guru,
mengapa dem k an? Karena med a merupakan salah satu komponen utama dalam
pembelajaran sela n, tujuan, mater , metode dan evaluas , maka sudah seharusnya dalam
pembelajaran guru menggunakan med a. Proses pem l han med a menjad pent ng karena
kedudukan med a yang strateg s untuk keberhas lan pembelajaran.
Alasan pokok pem l han med a dalam pembelajaran, karena d dasar atas konsep
pembelajaran sebaga sebuah s stem yang d dalamnya terdapat suatu total tas yang terd r
atas sejumlah komponen yang sal ng berka tan untuk mencapa tujuan. J ka k ta l hat
prosedur pengembangan desa n nstruks onal maka d awal dengan perumusan tujuan
nstruks onal khusus sebaga pengembangan dar tujuan nstruks onal umum, kemud an
d lanjutkan dengan menentukan mater pembelajaran yang menunjang ketercapa an
tujuan pembelajaran serta menentukan strateg pembelajaran yang tepat. Upaya untuk
mewujudkan tujuan pembelajaran d tunjang oleh med a yang sesua dengan mater ,
strateg yang d gunakan, dan karakter st k s swa. Untuk mengetahu has l belajar, maka
selanjutnya guru menentukan evaluas yang tepat, sesua tujuan dan mater . Apab la
ternyata has l belajar t dak sesua dengan harapan dalam kata la n has l belajar s swa
rendah, maka perlu d telusur penyebabnya dengan menganal s s set ap komponen,
seh ngga k ta dapat mengetahu faktor penyebabnya dengan leb h objekt f.
Anal s s penyebab rendahnya has l belajar dapat men njau ketepatan seluruh
komponen d antaranya : mungk n keberhas lan n d sebabkan karena rumusan tujuan
t dak sesua dengan row nput dan kemampuan awal s swa “entery behaviour level” s swa,
b sa jad tujuan yang d tetapkan t dak sesua dengan t ngkat kemampuan s swa dalam

57 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 57


kata la n terlalu t ngg . Penyebab yang la n b sa dar mater kurang sesua dengan tujuan,
terlalu kompleks, terlalu sul t seh ngga t dak d kuasa sepenuhnya oleh s swa. Apab la

58 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 58


dua komponen telah d anal s s ya tu tujuan dan mater ternyata sudah sesua selanjutnya
perlu d kaj penerapan strateg dan penggunaan med a pembelajaran. Strateg b sa jad t
dak tepat, membuat s swa t dak akt f, menjenuhkan, membosankan, t dak merangsang s
swa untuk akt f seh ngga berpengaruh terhadap has l belajarnya. J ka med a dan
strateg sudah tepat, maka perlu d kaj evaluas yang d gunakan apakah sudah tepat ba k
bentuknya, jen s, nstrumen evaluas dan prosedur evaluas nya.
Mekan sme tersebut jelas menunjukan pendekatan s stem dalam pembelajaran
dengan pengert an bahwa set ap komponen dalam pembelajaran sal ng berka tan
satu sama la n, sal ng ber nteraks , sal ng berhubungan, sal ng terobos dan sal ng
ketergantungan. Ura an d atas juga menggambarkan dengan jelas baga mana kedudukan
med a dalam pembelajaran yang t dak dapat d p sahkan dar keseluruhan s stem
pembelajaran. Penggunaan med a akan men ngkatkan kebermaknaan (meaningful
learning ) has l belajar. Dengan dem k an pem l han med a menjad pent ng art nya dan
n menjad alasan teor t s mendasar dalam pem l han med a.
Pent ngnya pem l han med a dengan mel hat kedudukan med a dalam pembelajaran
dapat kita lihat dengan model sistem pembelajaran yang dikemukakan oleh Gerlach dan
Elly, sebaga ber kut :

Rancangan Menentukan
isi Strategi
Pembelajaran
Penilaian Entery
Behaviour Level
Menentukan
Kelompok
Belajar Siswa
Mengalokasikan Penilaian
Waktu Performance

Mengalokasikan
Ruang Belajar
Perumusan
Tujuan
Pemilihan Media
Pembelajaran

Umpan Balik

Sistem Pembelajaran Gerlach dan Elly

Prosedur pengembangan pembelajaran menurut Gerlach dan Elly dengan


menggunakan pendekatan s stem dapat d jelaskan bahwa perumusan tujuan nstruks onal
merupakan langkah pertama dalam merencanakan pembelajaran sebaga rumusan

59 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 59


t ngkah laku yang harus d m l k oleh s swa setelah selesa meng kut pembelajaran.
Langkah kedua adalah mer nc mater pembelajaran yang d harapkan dapat menunjang
pencapa an tujuan yang telah d tentukan. Perlu juga d lakukan tes “enter ng behavo ur
level” ya tu untuk mengetahu kemampuan awal yang d m l k s swa yang sesua dengan
tujuan pembelajaran sebaga dasar untuk menentukan dar mana guru harus mengawal
pembelajaran.
Tujuan, s dan entery behaviour level menjad dasar untuk menetapkan komponen
pembelajaran yang la nnya, ya tu : menentukan strateg yang harus sesua dengan
karakter st k tujuan maupun mater yang d ber kan juga termasuk mengatur dan
mengelompokan s swa. Pengelompokan s swa d selaraskan dengan waktu yang tersed a,
dan ruang belajar yang tersed a. Penentuan med a yang akan d gunakan merupakan
langkah selanjutnya. Baga mana s swa agar mampu menguasa mater sesua tujuan,
med a apa yang cocok d gunakan. apakah med a cetak?, atau med a elektron k? apakah
med a tersebut d gunakan sebaga alat bantu bag guru sepert OHP, TV, Sl de Projector,
Mult med a Projector, atau d gunakan sepenuhnya oleh s swa dengan b mb ngan guru
sepert pembelajaran berbas s komputer (CAI dan CBI). Menentukan med a yang cocok
d gunakan dalam pembelajaran d sesua kan dengan tujuan, strateg , waktu yang tersed a,
dan fas l tas pendukung la nnya. Seluruh keg atan pembelajaran d akh r dengan pen la an
terhadap penamp lan (performance) s swa d sesua kan dengan tujuan yang d tetapkan, dar
pen la an n guru dapat menentukan umpan bal k untuk melakukan rev s rencana dan
pelaksanaan pembelajaran.
Pengkajian sistem pembelajaran yang dikembangkan oleh Gerlach dan Elly tersebut
menempatkan komponen med a sebaga bag an ntegral dalam keseluruhan s stem
pembelajaran. Dengan dem k an secara teor t s model tersebut menjad dasar alasan
mengapa k ta perlu melakukan pem l han terhadap med a, agar mem l k kesesua an
dengan tujuan (spesification of objective), kesesua an dengan s (spesification of content),
strateg pembelajaran (determination of strategy), dan waktu yang tersed a (alocation of
time)

B. Alasan Praktis Pemilihan Media


Alasan prakt s berka tan dengan pert mbangan-pert mbangan dan alasan s pengguna
sepert guru, dosen, nstruktur mengapa menggunakan med a dalam pembelajaran.
Terdapat beberapa penyebab orang mem l h med a, antara la n d jelaskan oleh Ar f
Sad man (1996:84) sebaga ber kut :
a. Demonstration. Dalam hal n med a dapat d gunakan sebaga alat untuk
mendemonstras kan sebuah konsep, alat, objek, kegunaan, cara mengoperas kan
dan la n-la n. Med a berfungs sebaga alat peraga pembelajaran, m salnya seorang
dosen sedang menerangkan tekn k mengoperas kan Overhead Projector (OHP),
pada saat menjelaskannya menggunakan alat peraga berupa OHP, dengan cara

60 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 60


mendemonstras kan dosen tersebut menjelaskan, menunjukkan dan memperl hatkan
cara-cara mengoperas kan OHP. Contoh la n, seorang guru k m a akan menjelaskan
proses perubahan-perubahan zat dengan menggunakan gelas ukur, sebelum
d lakukan prakt kum, terleb h dahulu guru tersebut memperagakan baga mana cara
menggunakan gelas ukur dengan ba k. Untuk leb h jelas, k ta l hat contoh ket ga,
seorang guru B olog akan membelajarkan s swa tentang bentuk dan struktur sel
dengan menggunakan M kroskop, maka sebelum prakt kum d mula , sebelum s swa
meletakan objek pada m kroskop untuk d amat maka guru tersebut menunjukan
cara kerja M kroskop sesua dengan prosedur yang benar, cara n akan memperlancar
proses belajar dan mengh ndar res ko kerusakan pada alat prakt kum yang d gunakan.
Beberapa alasan tersebut ser ng melandas pengguna dalam menggunakan med a
ya tu bertujuan untuk mendemonstras kan atau memperagakan sesuatu.
b. Familiarity. Pengguna med a pembelajaran mem l k alasan pr bad mengapa a
menggunakan med a, ya tu karena sudah terb asa menggunakan med a tersebut,
merasa sudah menguasa med a tersebut, j ka menggunakan med a la n belum tentu
b sa dan untuk mempelajar nya membutuhkan waktu, tenaga dan b aya, seh ngga
secara terus menerus a menggunakan med a yang sama. M salnya seorang dosen
yang sudah terb asa menggunakan med a Over Head Projector (OHP) dan Over Head
Transparancy (OHT, keb asaan menggunakan med a tersebut d dasarkan atas alasan
karena sudah akrab dan menguasa det l dar med a tersebut, mesk seba knya seorang
guru leb h var at f dalam mem l h med a, dalam konsepnya t dak ada satu med a yang
sempurna, dalam art kata t dak ada satu med a yang sesua dengan semua tujuan
pembelajaran, sesua dengan semua s tuas dan sesua dengan semua karakter st k
s swa.
Med a yang ba k adalah bers fat kontekstual sesua dengan real tas kebutuhan belajar
yang d hadap s swa. J ka k ta l hat pada contoh d atas, med a OHP leb h tepat untuk
mengajarkan konsep dan aspek-aspek kogn t f, dapat d gunakan dalam jumlah s swa
maks mal 50 orang dengan ruangan yang t dak terlalu besar dan s swa cenderung
pas f t dak dapat mel batkan secara opt mal potens mental, emos onal dan motor
sk ll , karena kontrol pembelajaran ada pada guru. Tentu saja OHP kurang tepat untuk
mengajarkan keteramp lan yang menuntut demonstras , praktek langsung yang
lebih membuat siswa aktif secara fisik dan mental. Alasan familiarity tentu saja tidak
selamanya tepat, j ka t dak memperhat kan tujuannya. Mesk dem k an alasan n
cukup banyak terjad dalam pembelajaran.
c. Clarity. Alasan ket ga n mengapa guru menggunakan med a adalah untuk leb h
memperjelas pesan pembelajaran dan member kan penjelasan yang leb h konkr t.
Pada praktek pembelajaran, mas h banyak guru t dak menggunakan med a atau
tanpa med a, metode yang d gunakan dengan ceramah (ekspository ), cara sepert n
memang t dak merepotkan guru untuk meny apkan med a, cukup dengan menguasa
mater , maka pembelajaran dapat berlangsung, namun apakah pembelajaran sepert

61 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 61


n akan berhas l? cara pembelajaran sepert n cenderung akan mengak batkan
verbal st s, ya tu pesan yang d sampa kan guru t dak sama dengan perseps s swa,
mengapa hal n b sa terjad ? Karena nformas t dak bers fat konkr t, j ka guru t dak
mampu secara detil dan spesifik menjelaskan pesan pembelajaran, maka verbalistis
akan terjad . M salnya seorang guru IPA d Sekolah Dasar sedang menjelaskan c r -c r
mahluk h dup, d antaranya bahwa mahluk h dup dapat bernafas dengan nsang dan
paru-paru. J ka guru t dak cermat mengemas nformas dengan ba k hanya berceramah
saja maka s swa yang t dak pernah mel hat bentuk paru-paru dan nsang maka akan
membayangkan bentuk-bentuk la n yang t dak sesua dengan kenyataannya. D s n lah
banyak pengguna med a, mem l k alasan bahwa menggunakan med a adalah untuk
membuat nformas leb h jelas dan konkr t sesua kenyataannya. Alasan n leb h tepat
d p l h guru d band ng dengan alasan kedua d atas.
d. Active Learning. Med a dapat berbuat leb h dar yang b sa d lakukan oleh guru. Salah
satu aspek yang harus d upayakan oleh guru dalam pembelajaran adalah s swa harus
berperan secara aktif baik secara fisik, mental, dan emosional. Dalam prakteknya
guru t dak selamanya mampu membuat s swa akt f hanya dengan cara ceramah,
tanya jawab dan la n-la n namun d perlukan med a untuk menar k m nat atau ga rah
belajar s swa. Sepert pendapat Lesle J. Br ggs (1979) menyatakan bahwa med a
pembelajaran sebaga “the physical means of conveying instructional content..........
book, films, videotapes, etc. Leb h jauh Br ggs menyatakan med a adalah “alat untuk
member perangsang bag peserta d d k supaya terjad proses belajar. Sedangkan
mengenai efektifitas media, Brown (1970) menggaris bawahi bahwa media yang
digunakan guru atau siswa dengan baik dapat mempengaruhi efektifitas program
belajar mengajar. Sebaga contoh seorang guru memanfaatkan teknolog komputer
berupa CD interaktif untuk mengajarkan materi fisika.

Dengan CD nterakt f seorang s swa dapat leb h akt f mempelajar mater dan
menumbuhkan kemand r an belajar, guru hanya mengamat , dan merev u penguasaan
mater oleh s swa. Cara sepert n membuat s swa leb h termot vas untuk belajar,
terleb h kemasan program CD nterakt f dengan mult med a menar k perhat an dan
membuat pesan pembelajaran leb h lengkap dan jelas. Contoh la n dapat d l hat pada
pelat han Emot onal Sp r tual Quest on (ESQ), salah satu tujuan pelat han n adalah
menumbuhkan seopt mal mungk n mot vas peserta untuk berbuat pos t f dengan sp r t
yang besar dan opt mal sas potens nd v du, d antaranya dengan cara mengkaj proses
dan kejad an serta fenomena alam (ayat qauniyyah), untuk mewujudkan tujuan n
d gunakan banyak v sual sas (med a v deo) untuk memperl hatkan tayangan-tayangan
yang mampu men ngkatkan mot vas peserta, dan has lnya secara emp r k terbukt
mampu men ngkatkan mot vas peserta.
Sepert yang d jelaskan d awal, bahwa keberadaan med a dapat d peroleh dengan

62 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 62


cara memanfaatkan yang sudah ada, ba k med a real a ya tu med a alam yang tersed a d
alam sek tar m salnya : gunung, sawah, a r, berbaga jen s batuan, hewan, tumbuhan dan
la n-la n. Med a juga dapat d peroleh dengan cara pembel an.
Ar f Sad man (1996:85) mengemukakan beberapa pert mbangan yang dapat d jad kan
rujukan untuk membel med a, hal tersebut dapat d l hat pada tabel ber kut n :

Apakah media yang dipilih itu


relevan dengan tujuan pembelajaran 
yang ingin dicapai?

Apakah disertai dengan buku manual


(manual book) atau sumber
informasi tentang media tersebut?

Apakah perlu dibentuk tim ahli dan


pengguna media untuk mereviu
media tersebut?
MEDIA

Apakah terdapat media di pasaran 


yang telah divalidasi atau diujicoba?

Apakah media tersebut boleh direviu 


terlebih dahulu sebelum membeli?

Apakah terdapat format reviu yang 


sudah dibakukan?

Tabel d atas menunjukan beberapa pertanyaan yang dapat d jad kan sebaga bahan
pen la an terhadap med a.

• Pertanyaan pertama mempermasalahkan tentang kesesua an antara med a dan

63 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 63


tujuan, pertanyaan n d tempatkan pal ng awal
karena dasar pokok pem l han med a adalah
kesesua an dengan tujuan. J ka tujuannya “s swa
d harapkan mampu memaham konsep terjad nya
hujan” maka d dalam med a tersebut d nyatakan
secara ekspl s t tujuan tersebut, sela n tu s med a
menggambarkan baga mana proses terjad nya
hujan.
• Pertanyaan kedua, meng ngatkan bahwa
med a harus d serta dengan nformas petunjuk
penggunaan med a, yang d sebut dengan manual book. Informas n pent ng karena
pengguna t dak semuanya dapat langsung menggunakan med a dengan benar.
Beberapa med a tertentu, m salnya med a elektron k d perlukan juga nformas
petunjuk pengoperas an dan cara pemel haraan (ma ntenance). Sebaga contoh med a
OHP, LCD Projector dan kamera Foto / V deo ser ng mengalam kerusakan, padahal
belum lama d bel , kerusakan ser ng terjad pada lensa dan kerusakan mekan k, hal
n terjad karena pengguna t dak mengetahu cara pemel haraan med a, m salnya :
s mpanlah med a tersebut d tempat yang ker ng h ndar kelembaban, gunakan s l con
gel untuk mengh ndar jamur, dengan suhu tertentu dan alat-alat tersebut harus
d nyalakan (d hangatkan) mesk pun t dak d paka m n mal 5 men t dalam sehar .
Petunjuk tersebut tertera dalam manual book, j ka d cermat dan d laksanakan maka
med a akan bertahan lama, t dak cepat rusak.
• Pertanyaan ketiga adalah Apakah perlu d bentuk t m ahl dan pengguna med a untuk
merev u med a tersebut. Hal n d lakukan j ka sekolah akan mengadakan med a
dalam jumlah banyak seh ngga membutuhkan b aya besar, untuk mengh ndar ket dak
cocokan med a tersebut, maka seba knya sekolah membentuk t m yang terd r dar
ahl med a (med a spec al st) dan guru sebaga pengguna yang juga menguasa mater
pelajaran (content spec al st).Secara tekn s, sebelum pembel an maka p hak sekolah
mengamb l beberapa sampel med a untuk d kaj oleh t m ahl , d uj cobakan dalam
l ngkup terbatas oleh pengguna (user) ba k guru maupun s swa, temuan dar t m ahl
tersebut akan d jad kan sebaga dasar jad atau t dak pembel an med a tersebut.
• Pertanyaan keempat adalah Apakah terdapat med a d pasaran yang telah d val das
atau d uj coba? Seba k-ba k med a adalah telah d lakukan val das , sebab proses
val das d lakukan menggunakan prosedur lm ah yang has lnya t dak perlu d ragukan
lag . Med a yang d jual bebas d pasaran t dak semuanya has l dar penguj an, akan
leb h ba k lag kalau sudah d lakukan r set sebelumnya. Hal n tentu saja untuk
mengant s pas po nt pertanyaan ke t ga d atas. J ka ternyata med a tu sudah
dilakukan uji validitas yang dibuktikan dengan data, informasi kalau perlu sertifikasi
uji validitas, maka hal itu lebih baik, karena akan lebih efisien waktu, tenaga dan biaya,
dar pada k ta membentuk t m ahl , namun dem k an k ta harus mencermat dengan

64 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 64


tel t baga mana mereka melakukan uj val d tas tersebut
apakah sudah sesua dengan prosedur atau t dak.
• Pertanyaan kelima adalah Apakah med a tersebut boleh
d rev u terleb h dahulu sebelum membel ? Hal n ka tannya
dengan pertanyaan ket ga ket ka p hak sekolah akan
membentuk t m, proses pembentukan t m n d lakukan
j ka med a yang akan d bel d perbolehkan untuk d rev u.
J ka ya, maka selanjutnya proses rev u d lakukan oleh t m
atau hanya oleh guru send r .
• Pertanyaan Keenam adalah Apakah terdapat format rev u
yang sudah d bakukan? Pertanyaan tersebut menjad pent ng, karena salah satu
syarat uj val d tas adalah menggunakan nstrumen yang juga sudah val d. Instrumen
yang sudah val d dan sudah d bakukan dapat d gunakan oleh s apa saja, t dak harus mel
batkan t m ahl lag . J ka rev u d lakukan oleh sekelompok guru atau guru secara
personal yang mem l k pemahaman terbatas tentang med a tersebut, maka has lnya
t dak representat f untuk mengukur keval dan med a, maka dengan kemampuan yang
terbatas menjad t dak masalah j ka menggunakan nstrumen yang telah d bakukan.
Mengapa nstrumen tersebut dapat mengukur keval dan med a? Karena nstrumen
d has lkan dar serangka an keg atan r set, d kaj oleh beberapa ahl sepert ahl med a,
ahl mater , ahl bahasa dan ahl khusus sesua dengan karakter st k med a tersebut,
m salnya med a nternet, perlu juga d kaj oleh ahl nformat on technolog (IT) yang
has lnya dapat berupa format nstrumen pen la an med a nternet yang sudah vall d,
dapat merev u med a la n asal mas h berka tan dengan nternet.
• Dasar pert mbangan dalam mem l h med a dapat d kaj dalam dua bag an ya tu alasan
secara teor t s dan alasan secara prakt s. Secara teor t s membahas bawa alasan guru
melakukan pem l han med a karena secara teor t k med a mem l k pos s pent ng
sebaga bag an ntegral dalam s stem pembelajaran. Dalam s stem pembelajaran
terdapat sejumlah komponen ya tu : tujuan, mater , strateg , med a, dan evaluas .
Dengan dem k an jelas bahwa med a bag an dar s stem pembelajaran yang perlu
d p l h kesesua annya dengan pembelajaran.
• Proses pemilihan media secara teoritis dapat merujuk pada Gerlach dan Elly
dengan memperhat kan beberapa komponen. Pengkaj an s stem pembelajaran yang
dikembangkan oleh Gerlach dan Elly tersebut menempatkan komponen media sebagai
bag an ntegral dalam keseluruhan s stem pembelajaran. Dengan memperhat kan
kesesuaian dengan tujuan (spesification of objective), kesesuaian dengan isi
(spesification of content), strategi pembelajaran (determination of strategy), dan
waktu yang tersed a (alocat on of t me)
• Secara prakt s, terdapat beberapa penyebab orang mem l h med a, antara la n sebaga
ber kut : Demonstrat on. Dalam hal n med a dapat d gunakan sebaga alat untuk
mendemonstras kan sebuah konsep, alat, objek, kegunaan, cara mengoperas kan dan

65 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 65


la n-la n. Fam l ar ty. Pengguna med a pembelajaran mem l k alasan pr bad mengapa
a menggunakan med a, ya tu karena sudah terb asa menggunakan med a tersebut.
Clar ty, adalah untuk leb h memperjelas pesan pembelajaran dan member kan
penjelasan yang leb h konkr t, seh ngga banyak pengguna med a, mem l k alasan
bahwa menggunakan med a adalah untuk membuat nformas leb h jelas dan konkr t
sesua kenyataannya. Act ve Learn ng. Med a dapat berbuat leb h dar yang b sa
d lakukan oleh guru, d antaranya adalah s swa harus berperan secara akt f ba k
secara fisik, mental, dan emosional. Dalam prakteknya guru tidak selamanya mampu
membuat s swa akt f hanya dengan cara ceramah, tanya jawab dan la n-la n namun
d perlukan med a untuk menar k m nat atau ga rah belajar s swa.
• Beberapa pert mbangan yang dapat d jad kan rujukan untuk membel med a :
Pertanyaan pertama mempertanyakan tentang kesesua an antara med a dan tujuan.
Pertanyaan kedua, meng ngatkan bahwa med a harus d serta dengan nformas
petunjuk penggunaan med a, yang d sebut dengan manual book. Informas n pent ng
karena pengguna t dak semuanya dapat langsung menggunakan med a dengan benar.
Pertanyaan ket ga adalah Apakah perlu d bentuk t m ahl dan pengguna med a
untuk merev u med a tersebut. Pertanyaan keempat adalah Apakah terdapat med a
d pasaran yang telah d val das atau d uj coba? Seba k-ba k med a adalah telah
d lakukan val das , sebab proses val das d lakukan menggunakan prosedur lm ah
yang has lnya t dak perlu d ragukan lag . Pertanyaan kel ma adalah Apakah med a
tersebut boleh d rev u terleb h dahulu sebelum membel ? Pertanyaan Keenam adalah
Apakah terdapat format rev u yang sudah d bakukan?

66 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 66


Tes Formatif

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D di depan jawaban yang menurut
pendapat Anda paling benar!

1. Contoh penggunaan med a yang menggunakan konsep med a by utilization adalah,


kecuali…
a. Menggunakan kertas bekas atau kardus untuk d buat menjad bentuk-bentuk
geometr
b. Memanfaatkan halaman sekolah untuk mata pelajaran Sa n
c. Membel poster dan menyaj kannya d kelas
d. Mengamat struktur daun, s swa d tugaskan membawa berbaga jen s daun

2. Apa yang d maksud dengan entery behaviour dalam pem l han med a?
a. Menentukan kemampuan awal s swa
b. Menganal s s kemampuan awal s swa
c. Menentukan per laku yang d harapkan
d. Mengkaj karakter st k s swa

3. Manakah komponen d bawah n yang t dak sesua dengan konsep Gerlach dan Elly
dalam perancangan s stem pembelajaran yang memperhat kan pem l han med a?
a. Menentukan strateg pembelajaran
b. Mengalokas kan waktu
c. Mengalokas kan b aya
d. Mengalokas kan ruang

4. Manakah contoh pererapan med a yang bertujuan untuk mendemonstrasikan


mater tertentu?
a. S swa menggunakan atr but perang untuk menghayat zaman perjuangan merebut
kemerdekaan
b. S swa menggunakan OHP ket ka memerankan tokoh guru.
c. Guru SMK boga memperlihatkan cara menggunakan mixer dalam membuat kue
d. Poster ant narkoba d pajang d l ngkungan sekolah sebaga bentuk demonstras
ant narkoba.

5. Med a OHP cocok d gunakan guru, j ka s tuas pembelajarannya sebaga ber kut,
kecuali…
a. Jumlah s swa maks mal 50 orang
b. Mengajarkan mater konseptual

67 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 67


c. Mengajarkan sebuah proses kerja sebuah perangkat keras.
d. Waktu yang tersed a terbatas

6. Verbalistis pesan pembelajaran akan terjad j ka guru hanya menggunakan nformas


l san saja, mengapa b san terjad verbal st s?
a. Siswa belum mampu berfikir secara abstrak
b. Informasi guru tidak spesifik dan tidak disertai contoh
c. Med a t dak d gunakan
d. Waktu pembelajaran terbatas

7. Informas apa saja yang b asa ada pada sebuah manual book med a pembelajaran.
a. Daftar harga med a
b. Cara mengoperas kan
c. Cara menggunakan
d. Cara memel hara

8. Uj val d tas med a dapat d lakukan dengan prosedur ilmiah, manakah prosedur
yang kurang tepat?
a. Uj coba terbatas dan luas
b. Uj terhadap keterbacaan med a (med a l teracy)
c. Uj respon pemaka (user response)
d. Uj kesesua an dengan keb jakan

9. Apakah tugas content specialist dalam merev ew med a?


a. Menganal s s kesesua an med a dengan ka dah pembelajaran
b. Menganal s s kesesua an penggunaan bahasa
c. Menganal s s kesesua an dengan tujuan dan mater
d. Menganal s s med a dengan b aya yang d m l k

10. S apakah tokoh med a yang menyatakan bahwa med a sebaga “the physical means of
conveying instructional content...book, films, videotapes, etc.
a. Gerlach dan Elly
b. Brown
c. Br ggs
d. Robert Gagne

68 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 68


Kunci Jawaban-1

Setelah Anda menyelesa kan soal tersebut, cocokkan p l han jawaban Anda dengan
kunc jawaban d bawah n :

1. A 6. D
2. B 7. D
3. C 8. D
4. C 9. C
5. C 10.C

H tunglah jawaban Anda yang benar, kemud an gunakan rumus d bawah n untuk
mengetahu t ngkat penguasaan Anda terhadap mater keg atan belajar.
Rumus:

Jumlah jawaban Anda yang benar


T ngkat penguasaan = ------------------------------------------------- x 100%
5

Makna dar t ngkat penguasaan Anda adalah:


90% - 100% = Ba k Sekal
80% - 89% = Ba k
70% - 79% = Cukup
< 70% = Kurang

Apab la t ngkat penguasaan Anda mencapa 80 % ke atas, Bagus! Anda cukup


memaham keg atan belajar n . Anda dapat meneruskan dengan keg atan belajar
ber kutnya. Tetap b la t ngkat penguasaan Anda mas h d bawah 80 %, Anda harus
mengulang keg atan belajar n , terutama bag an yang belum Anda kuasa .

69 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 69


2

KRITERIA PEMILIHAN MEDIA

A. Kriteria Umum Pemilihan Media

Pada keg atan belajar 1 telah d jelaskan beberapa pert mbangan mengapa orang
melakukan pem l han med a. Secara s ngkat dapat d katakan bahwa dasar pert mbangan
dalam pem l han med a adalah dapat terpenuh nya kebutuhan dan tercapa nya tujuan
pembelajaran, j ka t dak sesua dengan kebutuhan dan tujuan maka med a tersebut t dak
digunakan. Mc. M. Connel (1974) dengan tegas mengatakan “if the medium fits use it”
art nya j ka med a sesua maka gunakanlah. Dengan dem k an cukup sederhana bukan?
Namun dem k an dalam apl kas nya t dak sesederhana tu, d perlukan satu pengkaj an
yang mendalam untuk sampa pada ketepatan dalam mem l h med a. Pertanyaan
mendasar kemud an adalah untuk memperoleh kesesua an tersebut, apakah yang
menjad nd kator atau kr ter anya? Jawaban atas pertanyaan tersebut t daklah mudah,
namun d perlukan anal s s terhadap faktor-faktor yang mempengaruh kesesua an med a.
D antara faktor yang perlu d perhat kan d antaranya : tujuan pembelajaran, karakter st k
s swa, modal tas belajar s swa (aud t f, v sual dan k nestet k), l ngkungan, ketersed aan
fas l tas pendukung, dan la n-la n.
Ada beberapa kr ter a umum yang perlu d perhat kan dalam pem l han med a. Namun
dem k an secara teor t k bahwa set ap med a mem l k keleb han dan kelemahan yang
akan memberikan pengaruh kepada afektifitas program pembelajaran. Sejalan dengan
hal n , pendekatan yang d tempuh adalah mengkaj med a sebaga bag an ntegral dalam
proses pend d kan yang kaj annya akan sangat d pengaruh beberapa kr ter a umum
sebaga ber kut:

70 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 70


Kesesuaian dengan Tujuan Kesesuaian dengan Materi

Kesesuaian dengan
Kesesuaian Karakteristik Siswa
dengan
Fasilitas

Kel sesua
Modu Mediaian denglaajaran
Pembe n Gaya
Belajar Kesesuaian dengan Teori 77

Kriteria pemilihan media

• Kr ter a Pertama, Kesesua an dengan Tujuan ( nstruct onal goals). Perlu d kaj
tujuan pembelajaran apa yang ng n d capa dalam suatu keg atan pembelajaran. Dar
kaj an Tujuan Instruks onal Umum (TIU) atau Tujuan Instruks onal Khusus (TIK)
n b sa d anal s s med a apa yang cocok guna mencapa tujuan tersebut. Sela n tu
anal s s dapat d arahkan pada taksonom tujuan dar Bloom, dkk apakah tujuan tu
bers fat kogn t f, afekt f dan ps komotor k. Beg tu halnya dalam kur kulum berbas s
kompetens (2006), kr ter pem l han med a d dasarkan atas kesesua annya dengan
standar kompetens , kompetens dasar dan terutama nd kator. Sebaga contoh
l hatlah penggalan rencana pelaksanan pembelajaran (RPP) ber kut n yang d amb l
dar kur kulum 2006.

Mata Pelajaran : Teknolog Informas dan Komun kas (TIK)


Kelas :X
Semester :1
Standar Kompetens : Menggunakan s stem operas (operat ng
system) untuk manajemen file dan periferal

Pengalaman Ind kator Med a yang


Kompetens Dasar Mater Pokok
Belajar Pencapa an dplh

71 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 71


Melakukan operas Peran OS § Mencermat § Mendemonstras kan Komputer dan
dasar komputer dalam prosedur prosedur baku software s stem
menggunakan OS komputer mengh dupkan mengh dupkan dan operas
serta memat kan memat kan komputer
komputer § Menunjukan pos s
§ Meng kut OS dan program
penjelasan apl kas yang
peran OS terpasang
pada program § Mendeskr ps kan
komputer per ntah OS yang
§ Mengamat terpasang
secara tel t § Mengelola program
per ntah- apl kas yang sedang
per ntah OS berjalan
yang ada

• Secara ekspl s t tujuan pembelajaran akan d temukan dalam rencana pembelajaran


sepert d atas. Dar kolom d atas, dapat k ta cermat j ka sebuah pembelajaran
TIK akan d laksanakan dengan nd kator sepert tampak d atas, maka nd kator
med a yang sesua adalah apa yang d butuhkan dalam nd kator, j ka nd katornya
adalah Mencermat prosedur mengh dupkan serta memat kan komputer, meng kut
penjelasan peran OS pada program komputer, mengamat secara tel t per ntah-
per ntah OS yang ada. Maka med a yang tepat adalah seperangkat hardware komputer
dan satu CD sofware Operat ng system.
• Kr ter a Kedua, Kesesua an dengan mater pembelajaran ( nstruct onal content), ya tu
bahan atau kaj an apa yang akan d ajarkan pada program pembelajaran tersebut.
Pert mbangan la nnya, dar bahan atau pokok bahasan tersebut sampa sejauhmana
kedalaman yang harus d capa , dengan dem k an k ta b sa mempert mbangkan med a
apa yang sesua untuk penyampa an bahan tersebut. Contohnya dapat d l hat pada
kolom kr ter a dua d atas. D sana tertera dengan jelas mater pembelajaran, m salnya
”Peran OS dalam komputer” dengan dem k an med a yang d nggap tepat adalah sesua
dengan mater yang d ajarkan, j ka pokok mater nya tu maka komputer merupakan
med a yang d anggap pal ng tepat.
• Kr ter a Ket ga, Kesesua an dengan Karakter st k Pebelajar atau s swa. Dalam hal
n med a haruslah fam l ar dengan karakter st k s swa/guru. Ya tu mengkaj s fat-
s fat dan c r med a yang akan d gunakan. Hal la nnya karakter st k s swa, ba k
secara kuant tat f (jumlah) ataupun kual tat f (kual tas, c r , dan keb asaan la n)
dar s swa terhadap med a yang akan d gunakan. Terdapat med a yang cocok untuk
sekelompok s swa, namun t dak cocok untuk s swa yang la n. M salnya, seorang guru
tidak akan menggunakan media video atau film walaupun media tersebut secara
umum d pandang ba k apab la akan d ajarkan pada s swa yang mem l k gangguan

72 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 72


pada ndra pengl hatannya. Dem k an juga untuk med a aud o untuk s swa yang
mengalam gangguan pendengaran. Dengan dem k an pem l han med a harus mel hat

73 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 73


kondisi siswa secara fisik terutama keberfungsian alat indra yang dimilikinya. Selain
pert mbangan tersebut perlu juga d perhat kan aspek kemampuan awal s swa, budaya
maupun keb asaan s swa. Hal n perlu d perhat kan untuk mengh ndar respon negat f
s swa, serta kesenjangan pemahaman antara pemahaman yang d m l k peserta d d k
sebaga has l belajarnya dengan s mater yang terdapat pada med a tersebut.
• Kr ter a Keempat, Kesesua an dengan teor . Pem l han med a harus d dasarkan atas
kesesua an dengan teor . Med a yang d p l h bukan karena fanat sme guru terhadap
suatu med a yang d anggap pal ng d suka dan pa ng bagus, namun d dasarkan atas teor
yang d angkat dar penel t an dan r set seh ngga telah teruj val d tasnya. Pem l
han med a bukan pula karena alasan sel ngan atau h buran semata. Mela nkan med a
harus merupakan bag an ntegral dar keseluruhan proses pembelajaran, yang
fungsinya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
• Kr ter kel ma, Kesesua an dengan gaya belajar s swa. Kr ter a n d dasarkan atas
kond s ps kolog s s swa, bahwa s swa belajar d pengaruh pula oleh gaya belajar
s swa. Bobb DePorter (1999:117) dalam buku “Quantum Learn ng” mengemukakan
terdapat t ga gaya belajar s swa, ya tu : t pe v sual, aud tor al dan k nestet k. S swa
yang mem l k t pe v sual akan mudah memaham mater j ka med a yang d gunakan
adalah media visual seperti TV, Video, Grafis dan lain-lain. Berbeda dengan siswa
dengan t pe aud t f, leb h menyuka cara belajar dengan mendengarkan d band ng
menulis dan melihat tayangan. Untuk mengidentifikasi tipe auditorial ini dapat dilihat
dar keb asaan belajarnya, m salnya : berb cara kepada d r send r saat bekerja,
mudah terganggu oleh ker butan, senang membaca keras dan mendengarkannya,
merasa kesul tan dalam menul s namun mem l k kecerdasan dalam berb cara, belajar
dengan cara mendengarkan dan meng ngat apa yang d d skus kan. T pe k nestet k
leb h suka melakukan d band ngkan membaca dan mendengarkan. C r -c r t pe n
diantaranya : berbicara dengan perlahan, menanggapi perhatian fisik, menyentuh
orang untuk memperoleh perhat an dar orang la n, belajar melalu man pulas dan
praktek, belajar dengan cara berjalan dan mel hat, menggunakan jar telunjuk ket ka
membaca dan la n-la n.
• Kr ter a Keenam, Kesesua an dengan kond s l ngkungan, fas l tas pendukung, dan
waktu yang tersed a. Baga mana bagusnya sebuah med a, apab la t dak d dukung
oleh fas l tas dan waktu yang tersed a, maka kurang efekt f. M salnya guru IPA
merencanakan untuk mengadakan pembelajaran dengan memanfaatkan TV Edu, tentu
saja guru tersebut harus mengalokas kan waktu yang tepat sesua dengan jam tayang
dalam TV edu tersebut. Med a juga terka t dengan user atau penggunannya dalam hal
n guru, j ka guru t dak mem l k kemampuan untuk menggunakan med a tersebut
dengan ba k, maka akan s a-s a, beg tu halnya dengan fas l tas la nnya, m salnya
sekolah d sebuah desa terpenc l membel perangkat komputer untuk mata pelajaran
TIK, namun hal tu menjad t dak berfungs dengan ba k, karena ternyata d sekolah
tersebut belum terpasang al ran l str k.

74 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 74


B. Kriteria Khusus Pemilihan Media

Er ckson (1993) member saran dalam mengembangkan kr ter a pem l han med a
dalam bentuk chek l st sebaga ber kut:

NO PERTANYAAN KET
1 Apakah materinya penting dan berguna bagi siswa? 
2 Apakah dapat menarik minat siswa untuk belajar? 
Apakah ada kaitannya dan mengena secara langsung
3
dengan tujuan pembelajaran? 
Bagaimana format penyajiannya diatur? Apakah
4
memenuhi tata urutan yang teratur? 
5 Bagaimana dengan materinya, mutakhir dan authentik? 
6 Apakah konsep dan kecermatannya terjamin secara jelas? 
7 Apakah isi dan presentasinya memenuhi standar? 
8 Apakah penyajiannya objektif? 
9 Apakah bahannya memenuhi standar kualitas teknis? 
Apakah bahan tersebut sudah melalui pemantapan uji
10
coba atau validasi? 

Tabel d atas menunjukan cara dalam mem l h med a dengan memperhat kan aspek-
aspek yang d pertanyakan d atas, dalam kata la n med anya sudah tersed a dan k ta
t nggal melakukan pem l han dengan cermat.

Sejumlah kr ter a khusus la nnya dalam mem l h med a pembelajaran yang tepat
dapat kita rumuskan dalam satu kata ACTION, yaitu akronim dari; access, cost, technology,
nteract v ty, organ zat on, dan novelty.

CCESS

75 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 75


Kemudahan akses menjad pert mbangan pertama dalam mem l h med a. Apakah med a
yang k ta perlukan tu tersed a, mudah, dan dapat d manfaatkan oleh mur d? M salnya,
k ta ng n menggunakan med a nternet, perlu d pert mbangkan terleb h dahulu apakah ada
saluran untuk koneks ke nternet? Akses juga menyangkut aspek keb jakan, m salnya
apakah mur d d j nkan untuk menggunakannya? Komputer yang terhubung ke nternet
jangan hanya d gunakan untuk kepala sekolah, tap juga guru, dan yang leb h pent ng
untuk mur d. Mur d harus memperoleh akses. Dalam hal n med a harus merupakan
bag an dalam nteraks dan akt v tas s swa, bukan hanya guru yang menggunakan med a
tersebut.

OST

B aya juga harus d pert mbangkan. Banyak jen s med a yang dapat menjad p l han k ta,
pada umumnya med a cangg h b asanya cenderung mahal. Namun, mahalnya b aya tu
harus k ta h tung dengan aspek menfaatnya. Semak n banyak yang menggunakan, maka un
t cost dar sebuah med a akan semak n menurun. Med a yang efekt f t dak selalu
mahal, j ka guru kreat f dan menguasa betul mater pelajaran maka akan memanfaatkan
objek-objek untuk d jad kan sebaga med a dengan b aya yang murah namun efekt f.

ECHNOLOGY

Mungk n saja k ta tertar k kepada satu med a tertentu. Tap k ta perlu perhat kan apakah
teknolog nya tersed a dan mudah menggunakannya? Katakanlah k ta ng n menggunakan
med a aud o v sual d kelas. Perlu k ta pert mbangkan, apakah ada l str k, voltase l str k
cukup dan sesua ?

NTERACTIVITY

Med a yang ba k adalah yang dapat memunculkan komun kas dua arah atau nterakt v tas.
Set ap keg atan pembelajaran yang anda kembangkan tentu saja memerlukan med a
yang sesua dengan tujuan pembelajaran tersebut. Jad kan med a tu sebaga alat bantu
s swa dalam berakt v tas, m salnya puzzel untuk anak SD, s swa dapat menggunakannya
sendiri, menyusun gambar hingga lengkap, flash card dapat dikondisikan dalam bentuk
permainan dan semua siswa terlibat baik secara fisik, intelektual maupun mental.

RGANIZATION

76 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 76


Pert mbangan yang juga pent ng adalah dukungan organ sas . M salnya, apakah p mp nan
sekolah atau yayasan mendukung? Baga mana pengorgan sas annya. Apakah d sekolah
n tersed a satu un t yang d sebut pusat sumber belajar?

OVELTY

Kebaruan dar med a yang anda p l h juga harus menjad pert mbangan. Med a yang
leb h baru b asanya leb h ba k dan leb h menar k bag s swa. D antara med a yang relat f
baru adalah med a yang memanfaatkan teknolog nformas dan komun kas khususnya
penggunaan nternet.

Rangkuman

• Ada beberapa kr ter a umum yang perlu d perhat kan dalam pem l han med a ya tu :
(1) Kesesua an dengan Tujuan ( nstruct onal goals). Perlu d kaj tujuan pembelajaran
apa yang ng n d capa dalam suatu keg atan pembelajaran. (2) Kesesua an dengan
mater pembelajaran ( nstruct onal content), ya tu bahan atau kaj an apa yang akan
d ajarkan pada program pembelajaran tersebut. (3) Kesesua an dengan Karakter st k
Pebelajar atau s swa. Dalam hal n med a haruslah fam l ar dengan karakter st k
s swa/guru. Ya tu mengkaj s fat-s fat dan c r med a yang akan d gunakan. (4)
Kesesua an dengan teor . Pem l han med a harus d dasarkan atas kesesua an dengan
teor . Med a yang d p l h bukan karena fanat sme guru terhadap suatu med a yang
d anggap pal ng d suka dan pa ng bagus, namun d dasarkan atas teor yang d angkat
dar penel t an dan r set seh ngga telah teruj val d tasnya. (6) Kesesua an dengan
gaya belajar s swa. Bobb DePorter (1999:117) dalam buku “Quantum Learn ng”
mengemukakan terdapat t ga gaya belajar s swa, ya tu : t pe v sual, aud tor al dan
k nestet k. (7) Kesesua an dengan kond s l ngkungan, fas l tas pendukung, dan
waktu yang tersed a. Baga mana bagusnya sebuah med a, apa b la t dak d dukung
oleh fas l tas dan waktu yang tersed a, maka kurang efekt f.
• Sejumlah kr ter a khusus la nnya dalam mem l h med a pembelajaran yang tepat dapat
kita rumuskan dalam satu kata ACTION, yaitu akronim dari; access, cost, technology,
nteract v ty, organ zat on, dan novelty.

Tes Formatif

77 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 77


Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D di depan jawaban yang menurut
pendapat Anda paling benar!

1. Dasar pert mbangan utama dalam pem l han med a sepert yang d jelaskan Mc. M.
Connel (1974) adalah….
a. Sesua dengan karakter st k s swa
b. Sesua dengan alokas waktu
c. Sesua dengan tujuan
d. Sesua dengan keb asaan guru

2. Manakah yang t dak termasuk nd kator pem l han med a yang tepat….
a. Kesesua an dengan tujuan
b. Kesesua an dengan karakter st k peserta d d k
c. Kesesua an dengan teor
d. Kesesua an dengan keb asaan pengguna

3. Dalam praktek pembelajaran, dar mana k ta dapat mengetahu tujuan untuk


d sesua kan dengan med a?
a. Pada buku ajar
b. Pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
c. Dar m nat s swa
d. Dar has l pemb caraan dengan guru la n

4. Mengkaj karakter st k s swa pent ng d lakukan dalam pem l han med a, d antaranya
untuk menentukan..
a. Instrumen pen la an
b. M nat s swa terhadap med a
c. Entry behav our level
d. Daya serap s swa terhadap pelajaran

5. Ada beberapa per laku s swa sepert : berb cara dengan perlahan, menanggap
perhatian fisik, menyentuh orang untuk memperoleh perhatian dari orang lain, belajar
melalu man pulas dan praktek, dll. D l hat dar gaya belajar termasuk...
a. Aud t f
b. K nestet k
c. Aud tor al
d. Campuran
6. Er ckson (1993) member saran dalam mengembangkan kr ter a pem l han med a
dalam bentuk chek list kecual ...

78 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 78


a. Apakah mater nya pent ng dan berguna bag s swa?
b. Apakah ada ka tannya dan mengena secara langsung dengan tujuan
pembelajaran?
c. Apakah b aya yang d butuhkan mencukup ?
d. Baga mana dengan mater nya, mutakh r dan authent k?

7. Med a yang leb h baru b asanya leb h ba k dan leb h menar k bag s swa. Ungkapan
n adalah salah satu po nt dalam pem l han med a model ACTION, ya tu termasuk
dalam...
a. Acces
b. Cost
c. Technology
d. Novelty

8. Uj val das med a dapat d lakukan dengan cara..


a. Uj coba terbatas dan luas
b. Rev u oleh fakar med a
c. Pengumpulan dan pengolahan data responden
d. Interest guru menggunakan med a

9. Med a harus memenuh standar kual tas tekn s, d antaranya berc r kan...
a. Mudah d gunakan
b. Sesua dengan tujuan
c. Sesua dengan karakter st k mater
d. Dar seg bahasa sesua , gambar tajam, suara jelas

10. M salnya guru IPA merencanakan untuk mengadakan pembelajaran dengan


memanfaatkan TV Edu, namun ternyata s nyal TV t dak mendukung, berart t dak
memperhat kan aspek...
a. Fas l tas pendukung
b. Kual tas tekn s
c. Kemutakh ran med a
d. B aya

Kunci Jawaban-2

79 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 79


Setelah Anda menyelesa kan soal tersebut, cocokkan p l han jawaban Anda dengan
kunc jawaban d bawah n :

1. C 6. C
2. D 7. D
3. B 8. D
4. C 9. D
5. B 10. A

H tunglah jawaban Anda yang benar, kemud an gunakan rumus d bawah n untuk
mengetahu t ngkat penguasaan Anda terhadap mater keg atan belajar.

Rumus:

Jumlah jawaban Anda yang benar


T ngkat penguasaan = ------------------------------------------------- x 100%
5

Makna dar t ngkat penguasaan Anda adalah:


90% - 100% = Ba k Sekal
80% - 89% = Ba k
70% - 79% = Cukup
< 70% = Kurang

Apab la t ngkat penguasaan Anda mencapa 80 % ke atas, Bagus! Anda cukup


memaham keg atan belajar n . Anda dapat meneruskan dengan keg atan belajar
ber kutnya. Tetap b la t ngkat penguasaan Anda mas h d bawah 80 %, Anda harus
mengulang keg atan belajar n , terutama bag an yang belum Anda kuasa .

80 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 80


3

PROSEDUR PEMILIHAN
MEDIA PEMBELAJARAN

A. Format Pemilihan Media

Prosedur dalam mem l h med a secara umum terbag dalam dua format, Ar f Sad man
(1996:87) mengemukakan dua format tersebut, ya tu flowchart, matrik dan checklist.
Format flowchart menggunakan sistem pengguguran atau eliminasi dalam pengambilan
keputusan pem l han, j ka salah satu ber-ops t dak maka gugur dan berp ndah pada
langkah selanjutnya. Format matr k menangguhkan proses keputusan pem l han sampa
semua kr ter anya d pert mbangkan. Format checkl st sama dengan format matr k, ya tu
menangguhkan proses keputusan pem l han sampa semua kr ter anya d pert mbangkan.
D l hat dar penggunannya d lapangan, model checkl st leb h banyak d gunakan sebaga
bentuk baku sebaga pedoman dalam pem l han med a. Untuk leb h jelas pemahaman
Anda tentang mas ng-mas ng model tersebut s maklah contoh mas ng-mas ng format.

B. Format Flowchart
Cabaceiros dalam Arif Sadiman (1996 :87) memberikan contoh model flowchart
sepert tampak pada bagan ber kut n .

81 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 81


Permintaan ya
Film Ada Daftar Media Lain Tidak Beli

tidak

Media Lain ya Media Lain Tidak Beli


Daftar
tidak
Media Lain tidak Tidak Beli
ya
Media Lain Cegah

tidak Cegah
Izin previu

Evaluasi Beli ya Cegah

Prosedur Evaluasi

Penjelasan Bagan :
Bagan tersebut menjelaskan proses pemilihan media dengan mengikuti alur / flow dengan
s stem pengguguran sampa pada satu keputusan akh r membel atau t dak med a tersebut.
Misalnya pada bagan tersebut ada permintaan pengadaan media bentuk film atau pihak
sekolah menginginkan untuk pengadaan media film. Langkah pertama adalah
mempertanyakan ada atau t dak med a tersebut, j ka ternyata sekolah sudah mem l k nya
maka dengan sendirinya sekolah tidak jadi membeli media film, namun ada pertanyaan
untuk membel med a la n, j ka ternyata juga t dak d setuju berart pembel an med a
t dak jad d lakukan.
Apab la ternyata p hak sekolah t dak mem l k dan d setuju p mp nan sekolah
maka selanjutnya masuk pada alur yang mempertanyakan keberadaan dana yang
d m l k sekolah, apab la dana ada dan mencukup selanjutnya mengajukan permohonan
pembelian dengan memilih media film melalui katalog media.
Seba knya sekolah mem nta p hak penjual untuk d adakan rev u med a untuk
d lakukan evaluas , dan has l dar evaluas tu menjad keputusan akh r antara membel atau
t dak. J ka has l evaluas menunjukan kesesua an med a maka sekolah langsung
mengusulkan untuk jad membel , j ka has l evaluas menunjukan ket dak sesua an, maka
t dak perlu membel , bahkan perlu d cegah untuk, sebab kalau jad d bel pun sekolah
mengalami kerugian dan tidak efisien.
Untuk lebih memperjelas pemahaman Anda tentang model flowchart dalam pemilihan
media, kita simak model Gagne dan Reiser dalam Arif Sadiman (2004). Berbeda dengan

82 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 82


contoh pertama d atas, model n bert t k tolak dar upaya pencapa an tujuan
pembelajaran.

83 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 83


ya
Tujuan Sikap Verbal

Tidak
Tidak
Keterampilan Verbal
Sikap

Fisik? Visual
ya

Tidak Tidak
ya ya
Alat berlatih Komputer Film Teks Audio cetak
Belajar Film Bingkai bergambar
terprogram Kaset Film bingkai
TV Interaktif Video Film rangkai
film

Pemilihan Media untuk Belajar Mandiri (Gagne dan Reiser)

Penjelasan :
Gegne berpendapat bahwa pemilihan media harus berdasar atas analisis terhadap tujuan
pembelajaran. Bagan tersebut menunjukan bahwa pem l han med a d dasarkan atas
karakter st k tujuan, apakah tujuan tersebut bers fat penguasaan s kap verbal? J ka ya,
maka kita harus memilih media yang berorientasi untuk penanaman sikap, seperti : film,
film bingkai, kaset dan video. Apabila tujuan pembelajaran tidak pada penguasaan sikap
namun verbal maka p l hannya apakah bers fat v sual atau t dak. J ka v sual maka med a
yang cocok adalah terks bergambar, film bingkai, film rangkai dan film. Apabila tidak dalam
bentuk v sual maka p l hannya aud o dengan med a cetak. Sela n tujuan bers fat penguasaan
sikap juga keterampilan. Apabila keterampilan berupa fisik maka media yang cocok
adalah alat berlatih, sedangkan apabila keterampilan tidak bersifat fisik maka p l han med
anya adalah komputer, belajar terprogram, CBI dan TV nterakt f.
Pembelajaran d sekolah dasar sudah d mungk nkan untuk menggunakan
pembelajaran mand r , m salnya dengan menggunakan CD pembelajaran nterakt f dengan
kemasan sederhana dan pengawasan dar guru. J ka ada perm ntaan untuk menggunakan
med a tersebut, perlu d anal s s dengan pola tersebut.

C. Format Matriks

84 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 84


P l han la n untuk pem l han med a dapat menggunakan format matr ks, format
n berbentuk kolom yang mengka tkan dan mencocokkan satu var abel med a dengan
var abel la nnya. M salnya jen s med a yang akan d p l h d l hat kond s nya dengan
var abel la n sepert s fatnya, keleb hannya, fungs nya, penggunaannya dan la n-la n.
Untuk leb h jelasnya, W lbur Schram (1977) member contoh anal s s med a d l hat dar
seg pengontrolannya atau kesesua an med a dengan cara pengendal annya.

Kontrol Siap
Untuk di Umpan
Portabel setiap Terkendali Mandiri
Rumah Balik
Media saat
TELEVISI Tidak Ya Tidak Tidak Ya Tidak
RADIO Ya Ya Tidak Tidak Ya Tidak
FILM Ya Ya Ya Sulit Sulit Tidak
VIDEO KASET Tidak Sulit Ya Ya Ya Tidak
SLIDE Ya Ya Ya Ya Ya Tidak
FILM STRIF Ya Ya Ya Ya Ya Tidak
AUDIO KASET Ya Ya Ya Ya Ya Tidak
PIRINGAN
Ya Tidak Ya Ya Sulit Tidak
HITAM
BUKU Ya Ya Ya Ya Ya Ya
TEKS
Ya Ya Ya Ya Ya Ya
PROGRAM
KOMPUTER Ya Ya Ya Ya Ya Ya
PERMAINAN Ya Ya Ya Ya Tidak ya

Penjelasan :
Pada tabel d atas aspek yang d anal s s kesesua annya adalah med a dengan
pengendal annya. Var abel yang termasuk pengendal an d antaranya portabel. Portabel
adalah kemudahan med a tersebut untuk d p ndahkan, d s mpan, d bawa-bawa,
kemudahan untuk memasang (setup) kemudahan untuk menggunakan, dalam kata la n
portabel berart keprakt san med a tersebut untuk d gunakan. Aspek la n yang termasuk
pengendal an med a adalah dapat d gunakan d rumah, s ap d gunakan set ap saat art nya
t dak tergantung pada aspek la n, terkendal , dapat d gunakan secara mend r art nya
s swa pada saat menggunakan med a tersebut t dak selamanya tergantung pada guru,
namun dapat d gunakan oleh s swa. Umpan bal k dalam med a adalah b sa atau t daknya
med a member kan bal kan nformas pada penggunannya, terutama bal kan langsung
dan bukan bal kan tunda.
Baga mana cara menggunakan matr ks tersebut? Menggunakan matr k tersebut
cukuplah mudah, yang harus Anda l hat pertama kal adalah aspek pengendal an dar
med a tersebut, sesua kan dengan kebutuhan pembelajaran yang akan d lakukan. M salnya
Anda ng n mem l k med a yang prakt s, dapat d gunakan d rumah, dapat d gunakan
set ap saat, terkendal dapat d gunakan untuk pembelajaran mand r mesk pun t dak

85 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 85


mem l k umpan bal k, maka p l hannya ada beberapa alternat f med a d antaranya :
slide, film strip, audio kaset, dan buku. Tentu saja Anda dapat memilih salah satu dari
med a tersebut. Cara kedua dapat juga anda berangkat dar med a yang d pl h, kemud an
d cocokan dengan karakter st knya terutama aspek pengendal an dar med a tersebut,
dengan send r nya j ka med a tersebut ternyata t dak sesua dengan karakter st k yang
Anda butuhkan maka t dak akan d p l h dan d gunakan. Mudah bukan?
Sela n contoh d atas, pem l han med a dengan menggunakan format matr k juga dapat
menggunakan nd kator/var abel la n, m salnya Allen membuat nd kator med a d l hat
dar seg keleb han med a tersebut dalam rangka pencapa an tujuan pembelajaran.

TUJUAN
Info Pengenalan Prinsip Keterampi
Faktual Visual Konsep Prosedur Sikap
lan
MEDIA
VISUAL DIAM Sedang Tinggi Sedang Sedang Rendah Rendah
FILM Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang
TELEVISI Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang
OBJEK 3D Rendah Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah
REKAMAN AUDIO Sedang Rendah Rendah Sedang Rendah Sedang
PELAJARAN
Sedang Sedang Sedang Tinggi Rendah Sedang
TERPROGRAM
DEMONSTRASI Rendah Sedang Rendah Tinggi Sedang Sedang
BUKU TEKS CETAK Sedang Rendah Sedang Sedang Rendah sedang
SAJIAN LISAN Sedan Rendah Sedang Sedang Rendah sedang

D. Format Checklist
Format evaluas terhadap med a dapat menggunakan checkl st, sesua dengan st lah
checkl st maka k ta t nggal member kan pen la an dengan member tanda dan member
n la pada rentang pen l an med a. L hatlah contoh ber kut n :

FORMAT EVALUASI MEDIA

1 Judul :.................................................................................
2 Sumber : ................................................................................
3 Prosedur :...............................................................................
4 Tanggal Hak Cipta : ...................................................................
5 Format (Buku, Film, Vide, dst)
6 Uraian format : suara.............warna...............hitam putih...............
7 Bidang Studi : .........................................................................
8 Akan digunakan pada kelas : ........................................................
9 Tujuan Instruksional : ................................................................
............................................................................................
............................................................................................

86 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 86


............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
10 Siswa yang menjadi sasaran : .......................................................
11 Jumlah siswa : .........................................................................
12 Lingkari nomor skala yang mendekati penilaian Anda.

Buruk.............................................. Bagus
Kesesuaian dengan tujuan 1 2 3 4 5
Kosa kata 1 2 3 4 5
Penyusunan materi 1 2 3 4 5
Isi Materi 1 2 3 4 5
Kemungkinan bertahan
1 2 3 4 5
lama
Kecepatan presentasi 1 2 3 4 5
Kesesuian untuk berbagai
1 2 3 4 5
jenis siswa
Kualitas validasi prosedur 1 2 3 4 5
Kualitas pedoman guru 1 2 3 4 5
Kualitas suara 1 2 3 4 5
Kualitas gambar / visual 1 2 3 4 5
13 Penilaian secara umum
1 2 3 4 5
Apakah akan digunakan oleh pengajar pada bidang studi lain?
14 .......................ya, ...........................tidak.

Apakah akan mempergunakannya? Ya....................tidak, ..................


Apakah diperlukan alat atau sarana lain untuk menggunakannya?
............................. ya, ...............................tidak
Saran pembelian : ...................................................... Sekarang
...................................................... Nanti
...................................................... Tidak perlu
Saran dan Komentar : ..........................................................................

Menggunakan format d atas cukuplah mudah k ta t nggal meng s data yang tersed a,
memilih media yang dievaluasi (film, video, Slide, Buku, dll) dan melingkari nomor skala
yang mendekat pen la an kebutuhan med a Anda. Format n dapat d sesua kan dengan
keperluan sekolah tertentu. Sebaga perband ngan, ber kut n Robert He n ch (hal.46)
member contoh format pen la an pem l han med a menggunakan checkl st :

87 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 87


APPARSIAL CHECKLIST MEDIA

Title .............................................................. Format :


Procedur / Distributor ......................................... Audio tape cassete
Lenght..........minute..........production date............ Slide
Filmstrip
Audience / Grade Level ............................ Film
Video cassete
Cost.................. Subject Area............. Other
Objectives
Brief description
Entry capabilities required
Prior knowledge
Reading ability
Math ability
Other

RATING High Medium Low


Likely to arouse student interest 
Accurate of information 
Technical Quality 
Provides meaningful student participation 
Evidence of effectivenes 
Priovidece guidence for dicussion/follow-up 

Requirements :

Equipment
Facilities
Personal

Strong points : Reviewer................


Week points : Position.................

Recommended action............................... Date.....................

2. Prosedur Pem l han Model Assure


Sepert yang telah d ura kan d atas, prosedur pem l han med a dapat d anal s s
dengan menggunakan prosedur menggunakan berbaga format ba k matr k, checkl st
maupun flowchart. Cara lain dalam pemilihan media dapat menggunakan pola ASSURE
model dar He n ch, Molenda dan Russel (hal.34). ASSUR mengandung makna dar mas ng-
mas ng huruf, ya tu Anal s s Learner Character st cs, State Object ves, Slec, Mod fy or
Des gn mater als, Ut l t ze Mater las, Requ re Learner response dan Evaluate. Menurut
model n apab la k ta akan mem l h med a lakukan dengan meng kut prosedur sesua
tahapan ASSURE Untuk leb h jelasnya k ta ura kan mas ng-mas ng kata tersebut.

88 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 88


Analisis Learner Characteristics
Tahap pertama adalah melakukan anal s s terhadap karakter st k s swa.
Secara gar s besar karakter st k s swa terbag dua, ya tu karakter st k umum
dan khusus. Karakter st k khusus berka tan dengan us a, pengalaman
belajar sebelumnya, latar belakang keluarga, sos al budaya, dan ekonom .
Karakter st k khusus berkenaan dengan pengetahuan, sk ll dan s kap tertentu yang
d m l k s swa. Terleb h pembelajaran yang d t ngkat Sekolah Dasar, secara ps kolog s anak
pada jenjang pend d kan awal menuntut nformas yang konkr t, jelas t dak verbal st k,
sederhana dan d perlukan pola pembelajaran yang leb h menyenangkan (joyfull learn ng)
yang juga penting pembelajaran sesuai dengan keterampilan berfikir siswa. Keterampilan
berp k r terd r dar keteramp lan berp k r dasar dan keteramp lan berp k r kompleks.

Menurut Presse sen (dalam Costa, 1985) proses berp k r dasar merupakan gambaran
dar proses berp k r ras onal d mana proses berp k r ras onal merupakan sekumpulan
proses mental dar yang sederhana menuju yang kompleks. Sementara tu menurut
Novak (1979) proses berp k r dasar mel put proses mental yang merupakan gambaran
berp k r ras onal yang terd r dar sepuluh kemampuan ya tu menghafal (recalling),
membayangkan (imagining), mengelompokkan (classifiying), menggeneral sas kan
(generalizing), memband ngkan (comparing), mengevaluas (evaluating), menganal s s
(analizing), mens ntes s (synthesizing), mendeduks (deducing), dan meny mpulkan
(infering). Keteramp lan berp k r kompleks merupakan perpaduan dar keteramp lan
berp k r ras onal dengan proses berp k r kompleks yang mel put pemecahan masalah,
pembuatan keputusan, berp k r kr t s, dan berp k r kreat f.

State Object ves


Langkah selanjutnya menentukan tujuan pembelajaran atau kompetens
yang d harapkan tercapa . Pengkaj an terhadap tujuan atau kompetens
n akan d jad kan p jakan untuk prosedur selanjutnya. J ka k ta ka tkan
dengan kur kulum berbas s kompetens maka tujuan tersebut berupa :
(1) Standar Kompetens Peserta D d k, merupakan ukuran kemampuan
m n mal yang mencakup kemampuan, pengetahuan, keteramp lan dan s kap yang harus
d capa , d ketahu , dan mah r d lakukan oleh peserta d d k pada set ap t ngkatan dar
suatu mater yang d ajarkan, (2) kompetens Dasar, merupakan penjabaran standar
kompetens peserta d d k yang cakupan mater nya leb h semp t d band ng dengan standar
kompetens peserta d d k, dan (3( Ind kator Pencapa an, merupakan nd kator pencapa an
hasil belajar berupa kompetensi dasar yang lebih spesifik yang dapat dijadikan ukuran
untuk men la ketercapa an has l pembelajaran. Kompetens apa yang ng n d capa ?
Hall & Jones (1976: 48) membag kompetens menjad 5 macam, ya tu: (a) Kompetens

89 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 89


kogn t f yang mencakup pengetahuan, pemahaman, dan perhat an, (b) Kompetens afekt f
yang menyangkut n la , s kap, m nat, dan apres as ,(c) Kompetens penamp lan yang
menyangkut demonstrasi keterampilan fisik atau psikomotorik, (d) Kompetensi produk
atau konsekuens yang menyangkut keteramp lan melakukan perubahan terhadap p hak
la n, (e) kompetens eksplorat f atau ekspres f, menyangkut pember an pengalaman yang
mempunya n la kegunaan d masa depan, sebaga has l samp ng yang pos t f.

Select, Mod fy or Des gn mater als.


Selanjutnya adalah kegiatan memilih media, memodifikasi media yang
sudah ada atau merancang sesua kebutuhan. Langkah n d lakukan sesua
dengan langkah dua d atas ya tu penentuan tujuan/kompetens . Pem l han
media dapat menggunakan format checklist, matrik ataupun flowchart.
Jen s med a yang akan d l p h menurut Anderson yakn : aud o, cetak, aud o
– cetak proyeks v sual d am, proyek v sual d am dengan aud o, v sual gerak , v sual gerak
dengan aud o, benda dan komputer.

Ut l t ze Mater alas
Setelah med a tersebut d p l h mana yang sesua dengan karakter st k
s swa, sesua dengan tujuan pembelajaran lalu langkah selanjutnya
d gunakan dalam pembelajaran. Menggunakan med a dalam pembelajaran
perlu d perhat kan langkah-langkah menggunakannya. Hal n akan
berbeda pada set ap med a yang k ta p l h. Hal-hal yang perlu d perhat kan
dalam penggunaan med a yakn : s apkan waktu yang cukup (m salnya 10 men t) untuk
pers apan dan pemasangan med a, past kan med a tersebut dapat d gunakan hal n
dapat d ketahu dengan cara d cobakan terleb h dahulu sebelum langsung d gunakan.
Med a seyogyannya membuat s swa akt f, guru t dak boleh terlalu mengandalkan med a,
m salnya OHP. J ka ternyata ada masalah, m salnya sambungan l str k t dak berfungs
maka guru b sa menggunakan alternat f la n. Sela n tu med a-med a tertentu sepert v
deo membutuhkan waktu yang cukup lama seh ngga guru harus cermat mengalokas kan
waktu. Ses tanya jawab, rev u pembelajaran dar guru dan kalau perlu d adakan postes
harus tetap d perhat kan.

Requ re Learner respose


Selanjutnya perlu d amat baga mana respon s swa terhadap penggunaan
med a tersebut. K ta harus ngat bahwa sasaran akh r dalam sebuah
pembuatanmed aadalahharusdapatd paham ,d mengert danmemudahkan
s swa. Fokus med a t dak hanya pada kemasan saja namun leb h pent ng

90 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 90


adalah kejelasan pesan. Sebaga guru yang langsung ber nteraks dengan s swa, tentunya
dapat mengamat baga mana respon s swa terhadap med a yang k ta saj kan. Respon n
dapat berupa respon pos t f dan respon negat f. Respon s swa dapat d l hat dar ekspres ,
pendapat langsung per hal med a ketertar kan med a tersebut, mudah atau sul tnya
memaham pesan pembelajaran dalam med a tersebut serta baga mana mot vas s swa
setelah meny mak pembelajaran dengan med a. Respon s swa yang d maksud d s n t dak
sama dengan evaluas has l belajar, namun leb h berupa perseps dan tanggapan s swa
terhadap med a. Untuk mel hat respon n guru dapat langsung menanyakannya kepada
s swa atau membuat angket sederhana khusus mengungkap respon ketertar kan s swa
dan keterbacaan med a (med a l teracy)tersebut. M salnya seorang guru bahasa Inggr s
d SD menggunakan med a Flash Card untuk melat h pembendaharaan kosa kata dengan
cara perma nan. Untuk mengetahu respon s swa, guru b sa langsung menanyakan apakah
anak-anak senang dengan perma nan Flash Card n ?, apakah anak-anak leb h semangat
dengan perma nan n dan la n-la n.

Evaluate
Tahap akh r dalam pem l han med a model ASSURE adalah melakukan
evaluas . Evaluas pada hak katnya merupakan suatu proses membuat
suatu keputusan tentang n la suatu objek. Keputusan evaluas (value
judgement) t dak hanya d dasarkan atas has l pengukuran (qunt tat f )
mela nkan juga has l pengamatan (quant tat f), ba k yang d lakukan dengan
pengukuran ( measurement) maupun bukan pengukuran (non measurement) pada
akh rnya menghas lkan suatu keputusan tentang n la satu objek yang d n la . Evaluas
d arahkan untuk mengukur penguasaan s swa terhadap mater yang d ber kan dengan
menggunakan med a. Evaluas d lakukan dengan dua jen s ya tu evaluas pada saat proses
pembelajaran dan evaluas akh r pembelajaran. Esens evaluas yang d lakukan adalah
memband ngkan dengan tujuan yang telah d tetapkan sebelumnya. Evaluas bertujuan
untuk : (1) mengetahu t ngkat pencapa an kompetens s swa, (2) mengukur pertumbukan
dan perkembangan s swa, (3) mend agnos s kesul tan belajar s swa, (4) mengetahu
has l pembelajaran, (5) mengetahu pencapa an kur kulum, (6) mendorong s swa untuk
belajar dan (7) mendorong guru untuk mengajar leb h ba k. Dengan dem k an, pen la an
berfungs untuk kepent ngan s swa dan guru.

3. Prosedur Pem l han Model Anderson


Dar beberapa komponen dalam s stem pembelajaran, dengan dem k an prosedur
pem l han med a hendaklah mengacu pada keterka tan dengan komponen la nnya. Hal
n lah yang mendasar Anderson (1976) untuk membuat satu model pem l han med a
yang mengacu pada keterka tannya dengan komponen la n. Komponen yang menjad

91 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 91


fokus perhat an adalah tujuan, metode dan karakter st k med a tu send r . Tujuan
berka tan dengan efekt v tas med a yang d buat, art nya ba k atau t daknya sebuah
med a yang d p l h dapat d l hat dar ketercapa an tujuannya, semak n banyak tujuan
pembelajaran tercapa maka semak n ba k med a tersebut, beg tu juga sebal knya.
Metode berkenaan dengan cara penyampa an med a tersebut kepada s swa. Dalam
hal n perlu d d perhat kan jumlah s swa, keadaan fas l tas belajar, sarana pendukung
dan waktu yang tersed a. Untuk leb h jelasnya l hatlah bagan Model Anderson (1976)
ber kut n :

PESAN
Langkah I

Langkah II

Tentukan
Metode

Media
P b l j

Langkah III Tentukan

Langkah IV

Evaluasi
Langkah V kelebihan / Media

Langkah VI
Media

Merencanakan
pengembangan dan

Model Pemilihan Media menurut Anderson


Penjelasan :

Anderson membag proses pem l han med a menjad enam langkah, mas ng-mas ng
langkah d kaj sampa pada akh r langkah ya tu melakukan keg atan perancangan dan
produks med a.

92 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 92


1. Langkah awal adalah menentukan karakteristik pesan yang akan d sampa kan,
apakah pesan tersebut berupa fakta, konsep, gagasan, hukum, teor yang s fatnya
konseptual, atau pesan tersebut berupa nstruks , penugasan-penugasan tertentu
yang mengarah pada penguasaan sk ll atau keteramp lan.
3. Selanjutnya tahap dua mengkaj baga mana metode yang tepat sesua dengan
karakter st k pesan pembelajaran. Hal n perlu d kaj secara langsung dengan
mengka tkan kebutuhan akan med a pembelajaran atau t dak menggunakan med a.
Apab la pesan tersebut berupa pesan-pesan pembelajaran, maka d butuhkan med a
pembelajaran bukan med a yang la n. Contoh j ka pesan tersebut berupa pesan umum,
nformas publ k, pol t k dan ekonom maka leb h cocok menggunakan med a masa
dan bukan med a pembelajaran.
3. Pesan pembelajaran perlu d anal s s leb h operas onal terutama ka tannya dengan
karakter st k tujuan, k ta b sa mengamb l Teor Bloom et al. (1956: 17) menganal s s
kompetens menjad t ga aspek, mas ng-mas ng dengan t ngkatan yang berbeda-beda:
Kompetens kogn t f, mel put t ngkatan pengetahuan, pemahaman, apl kas , anal s s,
s ntes s, dan pen la an. Kompetens afekt f, mel put pember an respons, pen la an,
apres as , dan nternal sas . Kompetens ps komotor k, mel put keteramp lan gerak
awal, sem rut n, dan rut n. Hal n berhubungan dengan med a yang cocok dengan
karakter st k tersebut
4. Selanjutnya menentukan med a yang cocok dan sesua dengan tujuan dan sesua
dengan karakter st k s swa, ba k dar seg jumlahnya, maupun dar seg karakter st k
la nnya, atau med a yang sesua dengan kemampuan produks , fas l tas yang d m l
dan b aya yang tersed a.
5. Evaluas perlu d lakukan untuk mempert mbangkan leb h matang keleb han dan
kekurangan med a yang telah menjad p l han. Keg atan n dapat d lakukan dengan
cara merev u oleh beberapa p hak yang terka t, sepert guru, atau s swa. Apab la
cocok, maka akan langsung d produks dan apab la t dak maka harus kembal pada
langkah IV untuk mem l h alternat f med a yang la nnya.
6. Langkah terakh r adalah melakukan perencanaan untuk pengembangan dan produks
med a. Tahap n dapat d lakukan dengan

93 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 93


Rangkuman

• Prosedur dalam mem l h med a secara umum terbag dalam t ga format, Ar f


Sadiman (1996:87) mengemukakan tiga format tersebut, yaitu flowchart, matrik
dan checklist. Format flowchart menggunakan sistem pengguguran atau eliminasi
dalam pengamb lan keputusan pem l han, j ka salah satu ber-ops t dak maka gugur
dan berp ndah pada langkah selanjutnya. Format matr k menangguhkan proses
keputusan pem l han sampa semua kr ter anya d pert mbangkan. Format checkl st
sama dengan format matr k, ya tu menangguhkan proses keputusan pem l han
sampa semua kr ter anya d pert mbangkan. D l hat dar penggunaannya d lapangan,
model checkl st leb h banyak d gunakan sebaga bentuk baku sebaga pedoman dalam
pem l han med a. Untuk leb h jelas pemahaman Anda tentang mas ng-mas ng model
tersebut s maklah contoh mas ng-mas ng format.

• Cara la n dalam pem l han med a dapat menggunakan pola ASSURE model dar
He n ch, Molenda dan Russel (hal.34). ASSURE mengandung makna dar mas ng-
mas ng huruf, ya tu Anal s s Learner Character st cs, State Object ves, Select, Mod fy or
Des gn mater als, Ut l t ze Mater las, Requ re Learner respose dan Evaluate. Menurut
model n apab la k ta akan mem l h med a lakukan dengan meng kut prosedur sesua
tahapan ASSURE.

• Anderson membag proses pem l han med a menjad enam langkah, ya tu : (1)
menentukankarakter st kpesanyangakand sampa kan,apakahpesantersebutberupa
fakta, konsep, gagasan, hukum, teor yang s fatnya konseptual, atau pesan tersebut
berupa nstruks , penugasan-penugasan tertentu yang mengarah pada penguasaan
sk ll atau keteramp lan. (2) Mengkaj metode yang tepat sesua dengan karakter st k
pesan pembelajaran. (3) Pesan pembelajaran perlu d alanal s s leb h operas onal
terutama ka tannya dengan karakter st k tujuan, (4) Selanjutnya menentukan med a
yang cocok dan sesua dengan tujuan dan sesua dengan karakter st k s swa, ba k
dar seg jumlahnya, maupun dar seg karakter st k la nnya, atau med a yang sesua
dengan kemampuan produks , fas l tas yang d m l k dan b aya yang tersed a, (5)
Evaluas perlu d lakukan untuk mempert mbangkan leb h matang keleb han dan
kekurangan med a yang telah menjad p l han. Dan (6) melakukan perencanaan untuk
pengembangan dan produks med a.

94 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 94


Tes Formatif

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D di depan jawaban yang menurut
pendapat Anda paling benar!

1. D l hat dar formatnya, prosedur pem l han med a dapat menggunakan format sebaga
ber kut, kecual …
a. Checkl st
b. Matr ks
c. Flowchart
d. Jalur

3. Format menggunakan s stem pengguguran atau el m nas dalam pengamb lan


keputusan pem l han, j ka salah satu ber-ops t dak maka gugur dan berp ndah pada
langkah selanjutnya, adalah format...
a. Checkl st
b. Matr ks
c. Flowchart
d. Jalur

3. Format Matr ks dalam pem l han med a yang d anggap sesua untuk pembelajaran,
menekankan pada….
a. Kesesua an dengan kr ter a
b. Kemampuan sekolah untuk mem l k nya
c. S stem pengguguran alur pem l han
d. Efisiensi dan efektivitas media

4. Gagne dan Reiser mengemukakan format pemilihan dengan cara flowchart yang
menekankan pada ....
a. Pencapa an tujuan
b. Kesesua an mater
c. Gaya belajar siswa
d. Alokas waktu yang tersed a

5. J ka Anda ng n mem l k med a yang prakt s, dapat d gunakan d rumah, dapat


d gunakan set ap saat, terkendal dapat d gunakan untuk pembelajaran mand r
mesk pun t dak mem l k umpan bal k, maka menurut W lbur Schram (1977)
p l hannya ada beberapa alternat f med a d antaranya, kecual ...
a. sl de

95 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 95


b. film strip
c. aud o kaset
d. Telev s

6. Apab la menggunakan format Allen, m salnya k ta ng n med a yang nfo faktualnya


sedang, pengenalan v sual sedang, prosedur t ngg , keteramp lan sedang dan s kap
sedang, maka p l hannya adalah...
a. Pelajaran terprogram
b. V sual d am
c. F lm
d. Demonstras

7. Pada model assure, k ta harus menentukan salah satu med a yang d anggap sesua
dengan berbaga karakter st k yang d butuhkan, maka termasuk pada tahapan...
a. Anal s s Learner Character st cs
b. State Object ves
c. Select, Mod fy or Des gn mater als
d. Ut l t ze Mater las

8. Yang d maksud Require Learner respose pada model ASSURE adalah...


a. Mengukur kemampuan akh r s swa
b. Mencermat daya serap s swa terhadap pelajaran
c. Mengamat ketertar kan dan keterbacaan med a
d. Daya tangkap s swa

9. Tahap V dalam pem l han med a menurut Anderson ber s tentang...


a. menentukan karakter st k pesan yang akan d sampa kan
b. mengkaj baga mana metode yang tepat sesua dengan karakter st k pesan
pembelajaran
c. menentukan med a yang cocok dan sesua dengan tujuan dan sesua dengan
karakter st k s swa
d. Melakukan Evaluas

10. Pesan pembelajaran perlu d anal s s leb h operas onal terutama ka tannya dengan
karakter st k tujuan, hal tersebut salah satu s dar tahapan model Anderson, ya tu
tahap…
a. I
b. II
c. III
d. IV

96 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 96


Kunci Jawaban-3

Setelah Anda menyelesa kan soal tersebut, cocokkan p l han jawaban Anda dengan
kunc jawaban d bawah n :

1. D 6. A
2. C 7. C
3. A 8. C
4. A 9. D
5. D 10.C

H tunglah jawaban Anda yang benar, kemud an gunakan rumus d bawah n untuk
mengetahu t ngkat penguasaan Anda terhadap mater keg atan belajar.

Rumus:

Jumlah jawaban Anda yang benar


T ngkat penguasaan = ------------------------------------------------- x 100%
5

Makna dar t ngkat penguasaan Anda adalah:


90% - 100% = Ba k Sekal
80% - 89% = Ba k
70% - 79% = Cukup
< 70% = Kurang

Apab la t ngkat penguasaan Anda mencapa 80 % ke atas, Bagus! Anda cukup


memaham keg atan belajar n . Anda dapat meneruskan dengan keg atan belajar
ber kutnya. Tetap b la t ngkat penguasaan Anda mas h d bawah 80 %, Anda harus
mengulang keg atan belajar n , terutama bag an yang belum Anda kuasa .

97 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 97


KARAKTERISTIK MEDIA
PEMBELAJARAN
(Cetak dan Elektronik)
4

Media PeMbelaj ara n


95
Media PeMbelaj aran 99
Media PeMbelaj aran
96

Media PeMbelaj aran 10


0
KARAKTERISTIK MEDIA
PEMBELAJARAN
(Cetak dan Elektronik)

Pendahuluan
Keberhas lan pembelajaran d sekolah/madrasah salah satunya d pengaruh oleh
kemampuan guru menggunakan med a pembelajaran dengan tepat sesua dengan
kebutuhan pembelajaran. Baga mana guru dapat menggunakan med a dan mem l hnya
dengan tepat kalau guru tersebut t dak mengetahu karakter st k set ap med a tersebut.
Sebaga lustras , seorang guru namanya Pak Ahmad akan menjelaskan mater Tareh
s ls lah keturunan nab dan rosul dar Nab Adam A.S., h ngga Nab Muhammad, SAW.
Untuk memv sual sas kan baga mana alur s ls lah tersebut agar jelas untuk s swa, maka Pak
Ahmad berfikir keras untuk membuat media yang cocok untuk materi tersebut, maka
jatuhlah p l han pada med a bagan, tepatnya bagan pohon, karena dengan bagan tersebut
dapat memv sual sas kan dengan jelas s ls lah keturuna Nab Adam AS. Apa yang d lakukan
Pa Ahmad sudah tepat, yakn mem l h med a dengan memperhat kan karakter st k med a
dengan karakter st k mater .
Pak Ahmad sudah menerapkan azas kekonkr tan dalam mengelola proses
pembelajaran. Maksudnya, guru harus mampu menjad kan apa yang d ajarkannya sebaga
sesuatu yang konkr t (nyata) seh ngga mudah d paham oleh s swa. Hal n sesua dengan
t ngkat perkembangan s swa d us a sekolah/madrasah yang mas h berada pada masa
konkr t. Untuk mewujudkan azas kekonkr tan dalam pembelajaran d sekolah/madrasah
dasar d butuhkan adanya med a pembelajaran yang tepat.
Pada bag an n , Anda akan d ajak untuk memaham berbaga hal yang terka t dengan
karakter st k med a pada dua kelompok besar ya tu med a cetak (pr nted mter al) dan
med a elektron k. Pada bag an n Anda d harapkan mampu memaham berbaga
karakter st k med a cetak dan elektron k, seh ngga dengan bekal tersebut dapat mem l h
dan menggunakannya dalam pembelajaran seh ngga pada akh rnya proses pembelajaran
akan efekt f d sekolah/madrasah. Secara leb h khusus, setelah mengkaj modul n , Anda
d harapkan mem l k kemampuan-kemampuan sebaga ber kut:
1. Menjelaskan konsep med a cetak
2. Menjelaskan konsep med a elektron k
3. Menjelaskan karakter st k med a cetak bagan

Media PeMbelaj aran 10


1
4. Menjelaskan karakteristik media cetak grafik
5. Menjelaskan karakter st k med a cetak poster
6. Menjelaskan karakter st k med a cetak kom k dan foto
7. Menjelaskan karakter st k med a elektron k OHP
8. Menjelaskan karakter st k med a elektron k Aud o
9. Menjelaskan karakter st k med a elektron k LCD Proyektor

Kemampuan-kemampuan tersebut sangatlah pent ng d kuasa oleh guru-guru d


sekolah/madrasah agar proses pembelajaran dapat berjalah secara efekt f. Meng ngat
pent ngnya peranan med a pembelajaran, maka guru harus menjad kannya sebaga bag an
tak terp sahkan ( ntegral) dalam keseluruhan proses pembelajaran d sekolah/madrasah.
Penggunaan med a dalam proses pembelajaran akan menumbuhkan kebermaknaan
belajar d mana para s swa akan leb h tertar k, merasa senang, dan termot vas untuk
belajar, serta menumbuhkan rasa ng n tahu (cur os ty) terhadap sesuatu yang
d pelajar nya. Untuk membantu Anda dalam memperoleh kemampuan-kemampuan d
atas, pada bag an n akan d saj kan pembahasan dan lat han dalam but r-but r ura an
sebaga ber kut :
1. Konsep med a cetak
2. Konsep med a elektron k
3. Karakter st k med a cetak bagan
4. Karakteristik media cetak grafik
5. Karakter st k med a cetak poster
6. Karakter st k med a cetak kom k dan foto
7. Karakter st k med a elektron k OHP
8. Karakter st k med a elektron k Aud o
9. Karakter st k med a elektron k LCD Proyektor

Untuk membantu Anda dalam mempelajar modul n , ada ba knya d perhat kan
beberapa petunjuk belajar ber kut n :
1. Bacalah dengan cermat bag an pendahuluan modul n sampa Anda memaham
secara tuntas tentang apa, untuk apa, dan baga mana mempelajar modul n .
2. Baca sep ntas bag an dem bag an dan temukan kata-kata kunc dar kata-kata yang
d anggap baru. Car lah dan baca pengert an kata-kata kunc tersebut dalam kamus
yang Anda m l k .
3. Tangkaplah pengert an dem pengert an dar s modul n melalu pemahaman send r
dan tukar p k ran dengan mahas swa la n atau dengan tutor Anda
4. J ka pembahasan dalam modul n mas h d anggap kurang, upayakan untuk dapat
membaca dan mempelajar sumber-sumber la nnya yang relevan untuk menambah
wawasan Anda dan mengadakan perband ngan-perband ngan.

Media PeMbelaj aran 10


2
Media PeMbelaj aran
98

Media PeMbelaj aran 10


3
5. Mantapkan pemahaman Anda dengan mengerjakan lat han dalam modul dan melalu
keg atan d skus dalam keg atan tutor al dengan mahas swa la nnya atau teman
sejawat sesama guru
6. Jangan d lewatkan untuk mencoba menjawab soal-soal yang d tul skan pada set ap
akh r keg atan belajar. Hal n berguna untuk mengetahu apakah Anda sudah
memaham dengan benar kandungan modul n .

Media PeMbelaj aran 10


4
Media PeMbelaj aran 10
5
Media PeMbelaj aran
100

Media PeMbelaj aran 10


2
1

KONSEP MEDIA CETAK


DAN MEDIA ELEKTRONIK

A. Media Cetak

1. Pengert an Med a Cetak


Med a cetak merupakan med a pembelajaran yang sangat umum d gunakan oleh
para guru, namun mas h sed k t sekal para guru yang mem l k kemampuan untuk
mengembangkannya. Hal n karena para guru sudah terb asa menggunakan med a
cetak yang sudah jad dan beredar luas d pasaran. Hal tersebut t daklah kel ru, namun
ketergantungan tersebut menyebabkan para guru t dak kreat f untuk menul s dan
mengembangkan mater ajar sesua dengan karakter st k s swa yang d hadap nya.
Karena yang ada dar mater ajar cetak yang selama n d gunakan adalah adanya suatu
penyeragaman untuk semua s swa d seluruh Indones a, ba k yang t nggal d kota-kota
besar maupun yang d t nggal d daerah pedesaan. Untuk tu sangatlah pent ng j ka para
guru mem l k pengetahuan dan kemampuan yang memada tentang med a cetak yang
ba k untuk menunjang proses pembelajaran.
Med a cetak dapat d art kan sebaga perangkat bahan yang memuat mater atau s
pelajaran untuk mencapa tujuan pembelajaran yang d tuangkan dengan menggunakan
teknolog cetak. Suatu med a cetak memuat mater yang berupa de, fakta, konsep, pr ns p,
ka dah atau teor yang tercakup dalam mata pelajaran sesua dengan d s pl n lmunya
serta nformas la nnya dalam pembelajaran.
Bahan ajar perlu d kembangkan dan d organ sas kan agar pembelajaran t dak jauh
dari tujuan/kompetensi yang akan dicapai dan diharapkan akan efektif dan efisien.
Efektif artinya pembelajaran akan berhasil baik dan efisien berarti tidak memerlukan
waktu yang lama. Dalam proses pembelajaran med a cetakmem l k pos s yang sangat
strateg s untuk menyampa kan mater yang akan d ajarkan. Keberadaannya sebaga
pedoman belajar bag s swa saat t dak bertemu gurunya secara langsung, m salnya saat
para s swa belajar d rumah. Maka bahan ajar harus mem l k kemampuan ber nteraks

101 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 101


untuk membelajarkan s swa.
Meng ngat peran yang d sandangnya, maka bahan ajar t daklah sama dengan buku
teks. J ka buku teks bers fat umum dan hanya memuat mater pelajaran saja maka med a
cetakt daklah dem k an. Med a cetakleb h bers fat khusus dan lengkap. Art nya khusus
bag s apa bahan ajar tersebut d tujukan seh ngga sangat sesua dengan calon penggunanya
dan lengkap berart hal-hal yang d pandang perlu dalam proses pembelajaran juga
d cantumkan pada bag an karakter st k med a cetaktersebut. Sela n tu penyusunannya
harus sesua dengan kur kulum sekolah yang d gunakan.
J ka mel hat fenomena kur kulum yang k n tengah berlaku d negara k ta ya tu
kur kulum tungkat satuan pend d kan, maka seorang guru t dak b sa lag dengan
beg tu saja mem l h med a cetak yang dapat d gunakan untuk pembelajaran s swa. Pert
mbangan yang pal ng mendasar adalah apakah med a cetaktersebut sangat sesua dengan
kur kulum yang berlaku d sekolah. Pemberlakuan kur kulum tersebut member ruang
sekal gus sebuah tuntutan bag para guru untuk mengembangkan med a cetakyang sesua
dengan kur kulum d sekolahnya dan tentunya sesua dengan karakter st k s swa yang d
hadap nya.

2. S fat Dasar Med a Cetak


C r khas med a cetak adalah d buat menggunakan teknolog cetak (pr nted
technology), med a cetak mem l k karakter st k harus mampu membelajarkan
penjelaskan dan pengalaman v sual pada s swanya (v sual l teracy) art nya nformas yang
d saj akn oleh med a tersebut dapat d paham sepenuhnya oleh s swa. Seba knya med a
cetak mampu membelajarkan s swa secara mand r (self- nstruct onal). Art nya med a
cetak harus mempunya kemampuan menjelaskan yang sejelasjelasnya untuk membantu
s swa dalam proses pembelajaran, ba k dalam b mb ngan guru maupun secara mand r .
Proses pembelajaran yang ba k adalah bukan hanya menyampa kan mater yang harus
d kuasa s swa, tetap juga merangsang s swa agar termot vas untuk belajar mand r ,
karena kemampuan belajar mand r adalah kemampuan yang harus d m l k SDM masa
mendatang agar dapat selalu men ngkatkan kual tas d r nya dan keberadaan med a cetak
mampu mengakomodas hal tersebut.
Med a cetak bers fat ber s pesan (message) yang dapat d paham dengan mudah
oleh s swa (self-conta ned) art nya memuat hal-hal yang sangat d perlukan dalam proses
pembelajaran. Hal-hal tersebut adalah tujuan pembelajaran/kompetens , prasyarat ya tu
mater -mater pelajaranyangmendukungatauperlud pelajar terleb hdahulusebelumnya,
prosedur pembelajaran, mater pembelajaran yang tersusun s stemat s, lat han/tugas-
tugas, soal-soal evaluas beserta kunc jawaban dan t ndak lanjut yang harus d kerjakan
oleh s swa. Sela n karakter st k yang telah d sebutkan d atas, med a cetak juga mem l k
karakter st k mampu membelajarkan peserta d d k (self- nstruct onal mater al), art nya

102 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 102


dalam med a cetak harus mampu mem cu s swa untuk akt f dalam proses belajarnya
bahkan membelajarkan s swa untuk dapat men la kemampuan belajarnya send r . J ka
s swa belajar menggunakan med a kom k Islam , maka perlu d lengkap soal-soal lat han
yang dapat menguj keberhas lan belajar s swanya.

B. Jenis-Jenis Media Cetak


Media cetak identik dengan media grafis, hal tersebut ada benarnya, karena media
cetak pada hakikatnya mengkombinasikan unsur-unsur grafis yaitu perpaduan unsur
gambar, tul san dan kata-kata atau pesan, secara umum med a cetak dapat d l hat pada
jen s-jen s ber kut n :
1. Sket, ya tu coretan kasar/sederhana yang merupakan outl ne yang memperl hatkan
frofil suatu objek tertentu tanpa memperlihatkan rinciannya.
2. Gambar dapat diartikan sebagai coretan yang sengaja diwujudkan secara visual
berbentuk dua dimensi sebagai curahan fikiran/perasaan seseorang.
3. Bagan adalah gabungan antara tul san dan gambar yang memperl hatkan daftar
sejumlah nformas atau kemajuan melalu waktu dan ruang, tentang orang, gagasan,
objek atau s tuas .
4. D agram merupakan penyederhanaan penggambaran yang memperl hatkan hubungan
t mbal bal k dengan menggunakan gar s-gar s dan lambang-lambang geometr s b asa
tanpa ada unsur gambar.
5. Grafik memiliki makna yaitu penggambaran data berangka , bertitik, bergaris,
bergambar yang memperl hatkan hubungan t mbal bal k.
6. Poster ya tu penggambaran yang d tunjukan sebaga pember tahuan, per ngatan,
penggugah selara, dalam d sa n dan warna mencolok (contras) seh ngga sep ntas
mudah d tangkap maknannya.
7. Kartun merupakan satu bentuk luk san yang menggambarkan karakter tentang
orang gagasan atau s tuas dengan tujuan untuk mempengaruh op n masyarakat ,
bers fat pol t s dar pada h buran.
8. Kom k : Bentuk kartun dengan pewatakan sama,membentuk cer ta bersambung
bers fat h buran dan lelucon.

C. Media Elektronik

1. Pengert an Med a Elektron k


Taukah Anda apa yang d maksud dengan med a elektron k?, ya, med a yang dapat
berfungs dengan bantuan tenaga l str k. Med a jen s n pada umumnya termasuk
med a kompleks, karena untuk menggunakannya d perlukan beberapa persyaratan
d antaranya:
a) D perlukan ketersed aan l str k yang memada sesua dengan kebutuhan

103 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 103


med annya, daya yang d butuhkan sesua dengan daya pada med a/alat tersebut.
M salnya untuk OHP membutuhkan 90WATT.
b) Terdapat prosedur khusus dalam pengoperas annya (SOP), j ka prosedur tersebut
t dak d penuh dengan ba k, mak b sa berak bat fatal terutama untuk kekuatan
med a tersebut. B sakah Anda member contoh med annya? Ya, m salnya LCD
Projector merupakan med a elektron k, j ka k ta mengh dupkan atau memat kan
t dak dengan cara yang benar maka akan berak bat pada rusaknya alat terutama
pada bag an lampu.
c) D butuhkan pers apan sebelumnya, art nya j ka k ta akan menggunakan med a
elektron k, maka perlu d cobkan dulu nyala atau t dak, berfungs atau t daknya
alat tersebut. Hal n pent ng karena terkadang ada bag an-bag an tekn s yang b sa
t ba-t ba error. M salnya pada OHP yang ser ng bermasalah pada lampu, blower dan
stop kontaknya, pada Sl de Suara pada sound yang t dak berfungs .
d) D perlukan penglaman dan kemampuan khsus dar penggunannya sepert
halnya med a komputer sebaga salah satu jen s med a elektron k membutuhkan
keteramp lan mengoperas kan komputer, m n mal dasarnya.

Namun dem k an, dar beberapa persyaratan tekn s tersebut, secara umum med a
elektron k mem l k keleb han yang cukup banyak, d antaranya dapat mengemas pesan
pembelaaran leb h menar k, mult med a, seh ngga dapat mengakomodas seluruh
kebutuhan belajar s swa, sepert v sual, aud t f dan k nestet k.

2. Jen s – Jen s Med a Elektron k


Terdapat berbaga jen s med a yang termasuk kategor med a elektron k, sepert yang
telah d ura kan d atas, med a yang dapat d gunakan dengan kekuatan daya l str k,
seh ngga salah satu persyaratan utama d sekolah/madrasah harus tersed a l str k.
Ber kut jen s-jen s med a elektron k.
a) Overhead projector : Med a n d s ngkat dengan OHP ya tu med a yang termasuk
projected v sual mampu memproyeks kan objek pada layar (screen) seh ngga
terl hat leb h besar dan leb h jelas. OHP dapat berfungs j ka d lengkap dengan
plast k transparan (OHT)
b) Sl de Projector. Adalah med a yang dapat memproyeks kan pesan dalam bentuk
film positif pada layar monitor sehingga terlihat jelas dengan ciri khas dapat
berwarna sesua warna asl nya, berbeda dengan OHP yang t dak terlalu jelas untuk
memunculkan warna. Keleb han la n dar med a Sl de adalah dapat d lengkap
dengan suara (Sound Sl de), seh ngga dapat d tamp lkan send r tanpa bantuan
langsung dar guru.
c) Telev s . Past Anda sudah tahu apa tu telev s bukan, karena med a n t dak
as ng lag d masyarakat sebaga med a masa yang pada umumnya menyaj kan

104 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 104


nformas , ber ta, dan h buran. Sudah sejak tahun 50-an TV d jad kan sebaga
med a pembelajaran, karena s fatnya mampu menyaj kan objek bergerak dengan
leb h jelas dan menar k.
d) Rad o. Med a n pun past nya sudah Anda kenal, ya tu med a yang dapat
d dengarkan saja karena nformas d saj kan dalam bentuk aud t f. Dalam
dun a pend d kan med a rad o juga sudah lama d gunakan sebaga med a untuk
pend d kan jarak jauh. S aran pend d kan dapat d dengarkan oleh s swa pada
tempat yang berbeda-beda sehingga mampu mengatasi keterbatasan geografis.
e) Mult med a Projector. Jen s apa med a n ? Masyarakat ser ng menyebutnya dengan
med a LCD projector adalah med a yang termasuk kategor med a proyeks yang leb
h cangg h saat n sebaga penyempurnaan dar med a OHP, Sound Sl de dan V
deo Projector.
f) Komputer. Med a n k ta kenal sebaga alat yang mem l k fungs cukup banyak
(multy funct on) yang dapat membantu manus a dalam berakt v tas, termasuk
bekerja. Karena fungs nya tu komputer juga termasuk salah satu med a
pembelajaran yang cukup d gemar saat n karena mampu menyaj kan pesan
pembelajaran t dak hanya penyaj an tetap juga b sa nterakt f.

Rangkuman

Untuk memaham pembahasan dalam keg atan I d atas, s maklah rangkuman sebaga
ber kut :
§ Untuk memaham dan mampu menggunakan med a pembelajaran dengan ba k, maka
seorang guru harus mem l k pengatahuan tentang karakter st k med a pembelajaran,
dengan beg tu maka akn dapat mem l h med a sesua karakter st k mater nya.
§ Med a cetak adalah med a yang dalam pembuatannya menggunakan teknolog cetak
(pr nted technology), yang termasuk ke dalam med a cetak d antaranya : sket, gambar,
diagram, bagan, grafik, foto, komik, kartun, dan poster.
§ Med a elektron k adalah med a yang dapat d operas kan dengan menggunakan tenaga
l str k, seh ngga untuk menggunakan med a n sekolah/madrasah harus ter stalas
listrik terlebih dahulu. Jenis media elektronik diantaranya ; OHP, Sound Slide, TV,
Rad o/ Aud o, Mult med a Projector dan Komputer.

105 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 105


Tes Formatif

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D di depan jawaban yang menurut
pendapat Anda paling benar!

1. Pernyataan d bawah n adalah makna dar med a cetak, kecual ...?


A. Med a yang dalam pembuatannya menggunakan teknolog cetak (prented
mater al)
B. Termasuk dalam kelompok media grafis karena ada kombinasi pesan dan
gambar
C. Perangkat bahan yang memuat mater atau s pelajaran untuk mencapa tujuan
pembelajaran yang d tuangkan dengan menggunakan teknolog cetak
D. Med a yang d has lkan dar alat elektron k cetak.

2. Manakah yang kurang tepat sebaga c r khas dar med a cetak adalah…
A. D buat menggunakan teknolog cetak (pr nted technology)
B. Med a cetak mem l k karakter st k harus mampu membelajarkan penjelaskan
dan pengalaman v sual pada s swanya (v sual l teracy)
C. Seba knya med a cetak mampu membelajarkan s swa secara mand r (self-
nstruct onal)
D. Dapat d buat secara mudah dengan b aya yang sangat murah (easy create)

3. “Med a cetak harus mempunya kemampuan menjelaskan yang sejelasjelasnya untuk


membantu s swa dalam proses pembelajaran, ba k dalam b mb ngan guru maupun
secara mand r ” adalah pengert an dar ….
A. v sual l teracy
B. easy create
C. Self-Instruct onal
D. Self Conta ned

4. Coretan kasar/sederhana yang merupakan outline yang memperlihatkan frofil suatu


objek tertentu tanpa memperl hatkan r nc annya. Adalah pengert an dar ….
A. Sketsa
B. Gmbar
C. Bagan
D. Poster

5. Yang membedakan antara grafik dengan diagram adalah….


A. Grafik menyajikan data dalam bentuk angka – angka

106 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 106


B. D agram menyaj kan data dalam bentuk stat st ka
C. Grafik cocok untuk mengajarkan materi yang berhubungan dengan proses
D. D agram terd r dar d agram gar s, batang, l ngkaran dan gambar
6. C r utama med a elektron s adalah….
A. Membutuhkan keahl an khusus untuk mengoperas kannya.
B. Membutuhkan tenaga l str k yang memada .
C. Terdapat prosedur khusus dan j ka t dak d lakukan dengan ba k akan berak bat
pada rusaknya alat
D. Hanya d khususkan pada s swa tertentu saja.

7. Dar beberapa persyaratan tekn s tersebut, secara umum med a elektron k mem l k
keleb han ya tu….
A. Mudah d gunakan dan t dak ada persayaratan khusus
B. B aya pengadaannya relat f murah
C. Dapat mengemas pesan pembelaaran leb h menar k dan mult med a
D. T dak perlu pengalaman dan keahl an khusus untuk menggunakannya

8. Terdapat berbaga jen s med a yang termasuk kategor med a elektron k, kecual …
A. LCD Projector
B. Fl p Chart
C. Sound Sl de
D. F lm Str p

9. Med a yang cukup bnayak d gemar saat n sebaga penyempurnaan dar OHP, dan
Sound Sl de adalah….
A. Infocus
B. V deo Projector
C. Telev s Kabel
D. Mult med a Projector

10. Salah satu keleb han dar med a komputer yang t dak d m l k oleh med a la n
dalah…
A. B sa v sual
B. B sa aud o
C. B sa nterakt f
D. B sa aud o v sual

107 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 107


Setelah Anda menyelesa kan soal tersebut, cocokkan p l han jawaban Anda dengan
kunc jawaban d bawah n :

1. D 6. B
2. A 7. C
3. C 8. B
4. A 9. D
5. A 10.C

H tunglah jawaban Anda yang benar, kemud an gunakan rumus d bawah n untuk
mengetahu t ngkat penguasaan Anda terhadap mater keg atan belajar.

Rumus:

Jumlah jawaban Anda yang benar


T ngkat penguasaan = ------------------------------------------------- x 100%
5

Makna dar t ngkat penguasaan Anda adalah:


90% - 100% = Ba k Sekal
80% - 89% = Ba k
70% - 79% = Cukup
< 70% = Kurang

Apab la t ngkat penguasaan Anda mencapa 80 % ke atas, Bagus! Anda cukup


memaham keg atan belajar n . Anda dapat meneruskan dengan keg atan belajar
ber kutnya. Tetap b la t ngkat penguasaan Anda mas h d bawah 80 %, Anda harus
mengulang keg atan belajar n , terutama bag an yang belum Anda kuasa .

108 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 108


2

KARAKTERISTIK MEDIA CETAK

Sepert yang telah d ura kan pada bag an d atas, terdapat beberapa jen s med a cetak,
namun dalam modul n t dak semua med a cetak dapat d ura kan. Beberapa med a cetak
yang dijelaskan dalam modul ini meliputi : (1) Bagan, (2) grafik, (3) Poster Pendidikan, (4)
Kom k, dan (5) Foto. K ta s mak mas ng-mas ng karakter st knya yang mel put : konsep,
jen s, dan cara menggunaannya.

A. BAGAN

Pengert an Bagan
Sebelum k ta mengetahu baga mana cara menggunakan med a bagan dalam
pembelajaran, alangkah ba knya kalau k ta paham apa tu bagan. Bagan menurut
Nana Sudjana (2005:27) adalah kombinasi antara media grafis, gambar dan foto yang
d rancang untuk memv sual sas kan secara log s dan teratur mengena fakta pokok atau
gagasan. Sebaga med a v sual, bagan merupakan med a yang membantu menyaj kan
pesan pembelajaran melalu v sual sas dengan tujuan mater yang kompleks dapat
d sederhanakan seh ngga s swa mudah untuk mencerna mater tersebut.
Kegunaan bagan adalah untuk menunjukan hubungan, keterka tan, perband ngan,
jumlah yang relatif, perkembangan tertentu, proses tertentu mengklasifikasian dan
pengorgan sas an, untuk leb h jelasnya, l hatlah contoh bagan d bawah n :

109 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 109


Contoh Bagan Alir

Mater sepert apa yang dapat d buat dalam bentuk bagan? Sebaga seorang guru yang
kreatif, hendaknya guru mampu mengidentifikasi materi-materi kompleks yang dapat
d buat bagan seh nga leb h sederhana, d antara mater yang ada d sekolah/madrasah
dasar yang dapat d buat bagan d antaranya:
- Hubungan antara MPR, pres den, wak l pres den, dewan perwak lan rakyat, mahkamah
agung dan mentr dalam susunan pemer ntahan Republ k Indones a.
- Baga mana proses terjad nya hujan, yang d gambarkan dalam bentuk s klus hujan.
- Baga mana lah rnya undang-undang
- S ls lah Nab Muhammad SAW
- Mawar s
- Tareh, dan la n-la n.

Jenis – Jenis Bagan


Terdapat beberapa jen s bagan, d antaranya : bagan pohon, bagan arus, bagan al r,
dan bagan waktu atau bagan tabel.
a. Bagan pohon adalah bagan yang v sual sas nya menggambarkan suatu proses dar
bawah atau dasar yang terd r dar beberapa akar menuju batang tunggal. Cabang-
cabang tersebut menggambarkan perkembangan serta hubungan. M salnya bagan
s ls lah, l hatlah contoh d bawah n :

110 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 110


Contoh bagan pohon

b. Bagan Al r merupakan kebal kan dar bagan arus. Bagan al r berfungs untuk
mempertunjukan baga mana berbaga unsurn pent ng d komb nas kan seh ngga
membentuk satu produks . Bagan al r dapat d gunakan untuk memperl hatkan, sal ng
ketergantungan dar berbaga unsur.
c. Bagan arus merupakan jen s med a bagan yang berfungs untuk mempertunjukan
fungs , hubungan, dan proses. M salnya mater tentang proses kepem mp nan
ndustr , proses penyul ngan a r m neral, proses penambangan m nyak bum , proses
pembuatan tahu dan sebaga nya. L hatlah contoh bagan al r ber kut n :

Contoh Bagan Arus

111 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 111


d. Bagan Tabel. Bagan tabel tentu sudah t dak as ng lag bag k ta, bentuk-bentuk
penyaj an pesan dalam bentuk tabel merupakan bag an dar bagan tabel. Is dar
bagan tabel ya tu urutan hubungan yang terdapat pada gar s waktu atau tabel.

NO NAMA SISWA NO.INDUK ALAMAT KELAS


1
2
3

Contoh Bagan Tabel

Cara Menggunakan Bagan dalam Pembelajaran


a. Pem l han Bagan. Bagan yang akan d saj kan d kelas tentu saja harus berka tan dengan
materi yang akan disampaikan. Guru yang kreatif dapat merancang bagan sendiri
dengan terleb h dahulu menganal s s mater dan mempers apkannya untuk d buat
dalam bentuk bagan. J ka hal tersebut t dak memungk nkan guru dapat memanfaatkan
bagan yang sudah ada dengan cara mencar bagan-bagan prakt s yang sudah d buatkan
orang la n yang d jual secara masal. Bagan yang ba k haruslah mem l k kesesua an
dengan mater t dak m ss concept atau t dak terdapat kesalahan-kesalahan konsep,
data atau nformas . Sela n tu harus menar k yang d tanda dengan pem l han warna
yang tepat, harmon s dan t dak terkesan terlalu rame. Informas yang d saj kan dalam
bentuk teks mem l k keterbacaan t ngg (v sual l teracy) seh ngga dalam jarak agak
jauh mas h terbaca dengan ba k.

b. Mempers apkan ruang kelas. Sebelum med a bagan d saj kan guru seba knya
memperhat kan kond s kelas. Apakah kelas cukup cahaya? Karena bagan adalah
med a v sual yang membutuhkan ntens tas cahaya d ruangan yang cukup. Perhat kan
juga d mana bagan tu akan d tempel? Hal n pent ng karena t dak mungk n bagan
terus d pegang oleh guru saat guru menerangkan, namun perlu d tempel d d nd ng.
S apkan d nd ng yang kosong mudah untuk menempelkan bagan tersebut dan past kan
pos s nya dapat d l hat dar semua arah.

c. Mempers apkan s swa. Dalam pembelajaran, s swa dapat d desa n dengan berbaga
macam pola pengaturan, termasuk penggunaan bagan. J ka penggunaan bagan untuk
s swa dalam kelompok besar (b g group) maka s swa d pers apkan dengan cara
klas kal dan t dak perlu pengelompokan secara khusus. Sebal knya j ka s swa perlu
d kelompokan makan s apkanlah terleb h dahulu pola pengatuannya, berdasarkan

112 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 112


apa pengelompokannya, berapa jumlah mas ng-mas ng kelompoknya, dan sebaga nya
seh ngga j ka pengaturan n secara spontan d p k rkan oleh guru pada saat d kelas

113 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 113


akan meny ta waktu. Dengan dem k an guru perlu mem k rkannya dar awal sebelum
pembelajaran d mula .

d. Mempersiapkan pertanyaan dan penugasan yang mengaktifkan siswa. Hendaklah


guru mempers apkan bentuk penugasan sepert apa yang dapat mel batkan s swa
secara akt f dalam pembelajaran dengan menggunakan bagan tersebut. Bagan t dak
berart sepenuhnya m l k guru sebaga alat bantu untuk menjelaskan mater namun,
pel batan s swa untuk mencar konsep dan pemahaman secara mendalam melalu
nteraks akt f harus pula d p k rkan oleh guru.

e. Penggunaan saat pembelajaran berlangsung. Tempatkan bagan sebaga pusat


perhat an s swa, pengalaman belajar yang d peroleh s swa sedapat mungk n d saj kan
melalu bagan, oleh sebab tu past kan semua s swa dapat mel hat secara jelas dan
terl bat secara langsung. Pos s guru berada pada tempat yang representat f, dengan
tatapan mata yang terbag kesemua penjuru kelas, dengan antus asme mengajar guru
dapat mengaktifkan siswa untuk belajar.

B. GRAFIK

Pengertian :
Secara sederhana grafik dapat diartikan sebagai media yang memvisualisasikan data- data
dalam bentuk angka. Grafik menggambarkan hubungan satu dua atau lebih data atau grafik
dengan data yang sama menggambarkan hubungan penting dari suatu data. Tujuan
pembuatan grafik adalah menunjukan perbandingan, informasi kualitatif dengan cepat
serta sederhana. Data-data dalam bentuk ura an deskr pt f yang ruwet dann komplek
dapat disederhanakan dengan menggunakan grafik.

Jenis grafik
Terdapat beberapa jenis grafik yang umum digunakan, yaitu : grafik garis, grafik
batang, grafik lingkaran, dan grafik bergambar.

a. Grafik Garis : Berfungsi untuk melukiskan kecenderungan-kecenderungan atau


menghubungkan dua ringkasan data, Jika ada data yang berkelanjutan maka grafik gar
s cocok d gunakan untuk memperl hatkan perkembangan keberlanjutannya.
Lihatlah contoh grafik garis di bawah ini.

114 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 114


PEROLEHAN HASILBELAJAR

Contoh Grafik Garis

b. Grafik Batang : Grafik batang merupakan grafik yang paling sederhana, mudah untuk
d paham serta menggambarkan data dalam bentuk batang-batang ba k secara vert kal
dar atas ke bawah maupun secara hor zontal dar samp ng. Panjangnya batang
menggambarkan prosentase data, sedangkan lebarnya berukuran sama. Namun
dem k an data yang dapat d perband ngkan t dak terlalu banyak maks mal delapan
data. Untuk leb h memperjelas pesan dan perband ngan antar batang d perlukan
warna-warna yang berbeda.
PEROLEHAN HASILBELAJAR

Contoh Grafik Batang

c. Grafik Lingkaran : Visualisasi data dibuat dalam bentuk lingkaran. Cocok digunakan
apab la guru akan menggambarkan tentang pecahan angka atau b langan dalam
bentuk satuan, puluhan, ratusan dan la n-la n. M salnya pecahan dalam bentuk

115 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 115


tengahan, pertigaan dan perempatan. Selain itu penggunaan media grafik lingkaran
dapat d v sual sas kan dalam bentuk 3 d mens hal n sela n akan membuat nformas
semak n jelas, juga med a akan terl hat leb h ndah, seh ngga dengan send r nya
ketertarikan siswa pada media ini akan semakin besar. Untuk membuat grafik
l ngkaran 3D saat n bukan lag hal yang sul t, k ta cukup menggunakan software
M crosoft Excel dengan membuat tabel terleb h dahulu dan memasukan angka-
angkanya maka dengan send r nya data dapat d buat dalam bentuk l ngkaran dengan
p l han 3 D yang k ta ng nkan. L hat contoh ber kut n :

PEROLEHAN HASILBELAJAR

Contoh Grafik Lingkaran

i. Penggunaan Grafik dalam Pembelajaran


o Grafik divisualisasikan dengan bantuan objek dalam bentuk garis, batang dan
gambar. Menamp lkan pesan dala bentuk-bentuk sepert tu mempermudah
penyerapan nformas oleh s swa. Terleb h j ka gambar-gambar tersebut sudah
dikenali siswa sebelumnya. Grafik paling baik digunakan oleh dalam pembelajaran
pada mater berupa r ngkasan pelajaran setelah s swa memperoleh nformas la n
dar berbaga sumber ba k buku atau penjelasan sebelumnya dar guru send r .
o Para s swa t dak akan mengalam kesul tan dalam memaham pesan yang d saj kan
melalui grafik, hal tersebut disebabkan karena grafik sendiri bukan sesuatu yang
asing bagi siswa. Mereka sebelumnya mungkin melihat contoh grafik dari majalah,
koran tabliod atau internet. Namun yang terpenting grafik menggambarkan
nformas secara r ngkas.
o Memperoleh grafik sekarang ini bukanlah sesuatu yang sulit. Sekedar mencarikan
contoh grafik guru dengan mudah dapat memperolehnya di majalah, koran, dan
internet. Jika grafik ingin disesuaikan dengan materi, maka dengan mudah guru
dapat membuatnya send r . Terdapat beberapa program apl kas melalu komputer

116 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 116


untuk membuat grafik dengan mudah. Guru tinggal memasukan data, memilih
bentuk grafik yang dikehendaki, memilih warna dan langsung dapat memiliki
grafik yang menarik. Misalnya membuat grafik mellaui program Microsoft Word,
Excel dan powerpo nt.

C. KOMIK

Pengert an :
Komik dapat didefinisikan sebagai bentuk kartun yang mengungkapkan karakter
dan menerapkan suatu cer ta dalam urutan yang erat hubungannya dengan gambar
dan d rancang untuk member kan h buran kepada para pembaca. Pada awalnya kom k
d c ptakan bukan untuk keg atan pembelajaran, namun untuk kepent ngan h buran
semata.

Kom k dalam pembelajaran


Beg tu maraknya kom k d masyarakat dan beg tu t ngg nya kesukaan akan-akan
terhadap kom k hal tersebut meng lham untuk d jad kannya kom k sebaga med a
pembelajaran. Salah satu keleb han dar kom k sepert penel t an yang d lakukan
Thornd ke, d ketahu bahwa anak yang membaca kom k leb h banyak m salnya dalam
sebulan m n mal satu buah buku kom k maka sama dengan membaca buku-buku
pelajaran dalam set ap tahunnya, hal n berdampak pada kemampuan membaca s swa
dan penguasaan kosa kata jauh leb h banyak dar s swa yang t dak menyuka kom k.
Keleb han kom k yang la nnya adalah penyaj annya mengandung unsur v sual dan
cer ta yang kuat. Ekspres yang d v sual sas kan membuat pembaca terl bat secara
emos onal seh ngga membuat pembaca untuk terus membacanya h ngga selesa . Hal n lah
yang juga meng nsp ras kom k yang s nya mater -mater pelajaran. Kecenderungan yang
ada s swa t dak beg tu menyuka buku-buku teks apalag yang t dak d serta gambar dan
lustras yang menar k. Padahal secara empr k s swa cenderung leb h menyuka buku
yang bergambar, yang penuh warna dan d v sual sas kan dalam bentuk real st s maupun
kartun. Kom k pembelajaran d harapkan mampu men ngkatkan m nat s swa untuk
membaca seh ngga pada akh rnya mampu men ngkatkan has l belajar s swa.
Kom k cocok untuk mengajarkan mater -mater dalam pelajaran agama Islam,
mengajarkan berbaga hal pada peserta d d k sepert ak dah ahlak, tata cara ber badah
sepert tata cara berwudlu, shalat, pengurusan jenazah, dan cer a-cer ta lepas yang
mengandung n la pend d kan akhlak mul a. Penggunaan kom k relevan dengan
kond s ps kolog s anak, terleb h bag s swa yang berada pada SD/D n yah pada kelas
awal (1,2,3) karena mereka menyuka cer ta, v sual sas dengan gambar. Pada praktek
pembelajarannya kom k dapat d ntegras kan pada berbaga mata pelajaran, sepert

117 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 117


bahasa Indones a, agama, IPA dan IPS dalam penyaj annya b sa d gunakan d kelas secara
klas kal juga dapat d gunakan dengan penugasan-penugasan sepert s swa d tugaskan
untuk membaca kom k d rumah dan pada pertemuan selanjutnya dapat d rev u sama-
sama dengan guru d kelas dengan melaporkan has l bacaan s swa d rumah.

Contoh visualisasi Komik pendidikan


Sumber : http://prasetya.brawijaya.ac.id/image/komik.jpg

D. POSTER
Salah satu kekuatan yang tampak pada med a cetak la n sebaga med a penyampa
pesan ya tu poster. Poster mampu mempengaruh per laku, s kap dan tata n la masyarakat
untuk berubah atau melakukan sesuatu. Hal yang membuat poster mem l k kekuatan
untuk d cerna oleh orang yang mel hat karena poster leb h menonjolkan kekuatan pesan,
v sual dan warna. Hal tersebut sesua dengan pandangan Nana Sudjana (2005:51) bahwa
poster adalah med a yang mengkomb nas kan antara v sual dar rancangan yang kuat
dengan warna serta pesan dengan maksud untuk menangkap perhat an orang yang
lewat tetap cukup lama menanamkan gagasan yang berart dalam ngatannya. Namun dem
k an, d masyarakat poster leb h banyak d gunakan untuk kepent ngan propaganda b sn
s, promos , sos al dan penanaman-penanaman n la d masyarakat. M salnya poster yang
bertema tentang d larang merokok, h ndar obat-obatan terlarang, membel produk
dalam neger , membel produk sebuah perusahaan tertentu, gerakan orang tua asuh,
gerakan keluarga berencana, budayakan membayar pajak, dan la n-la n. Dengan v sual
sas yang kuat dan menyentuh, banyak masyarakat yang tergerak hat nya untuk
melakukan sepert yang d nformas kan dalam poster.
Kekuatan poster n kemud an d manfaatkan pula untuk kepent ngan pembelajaran,
banyak poster-poster yang sengaja d pasang d l ngkungan sekolah/madrasah ba k d luar
kelas atau d dalam kelas yang bertujuan agar s swa dapat berper laku pos t f, berd s pl n

118 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 118


yang ba k, mem l k n la pos t f dan mem l k pengetahuan tentang sesuatu hal. M salnya :
poster tentang cara penanggulangan demam berdarah, poster tentang gaya h dup bers h,
poster tentang mengh ndar penggunaan obat terlarang, dan la n-la n.
Poster yang d buat untuk pend d kan dan pend d kan pada pr ns pnya merupakan
gagasan yang d wujudkan dalam bentuk lustras objek gambar yang d sederhanakan
yang d buat dengan ukuran besar. Tujuannya untuk menar k perhat an, membujuk,
memot vas atau memper ngatkan pada gagasan pokok, fakta atau per st wa tertentu.
Poster perlu d desa n dengan memperhat kan perpaduan antara kesederhanaan dengan
d nam ka yang ada d tambah dengan warna yang mencolok dan kekontrasan yang t ngg
seh ngga mudah terbaca dan menar k perhat an. Secara umum poster mm l k kegunaan,
ya tu :
(1) memotivasi siswa; dalam hal ini poster dalam pembelajaran sebagai pendorong atau
memot vas keg atan belajar s swa. Pesan poster t dak ber s tentang nformas namun
berupa ajakan, renungan, persuas agar s swa mem l k dorongan yang t ngg untuk
melakukan sesuatu d antaranya belajar, mengerjakan tugas, menjaga kebers han,
bekerjasama, dan la n-la n.

(2) peringatan; dalam hal ini poster berisi tentang peringatan-peringatan terhadap suatu
pelaksanaan aturan hukum, aturan sekolah/madrasah atau per ngtan-per ngatan
tentang sos al, kesehatan bahkan keagamaan. M salnya “Buanglah sampah pada
tempatnya”, atau “ Kebers han sebag an dar Iman”, “Sudahkah Anda shalat sebelum
d shalatkan”, dan la n-la n.

(3) Pengalaman kreatif. Proses belajar mengajar menuntut kreatifitas siswa dan guru, pola
pembelajaran klas kal ya tu s swa hanya d ber kan nformas dar guru saja, t dak
membuat pembelajaran leb h ba k dan kreat f. Melalu poster pembelajaran b sa
leb h kreat f, s swa d tugaskan untuk membuat de, cer ta, karangan dar sebuah poster
yang d pajang. D skus kelas akan leb h h dup manakala guru menggunakan alat bantu
poster sebaga bahan d skus .

Penggunaan Poster dalam Pembelajaran


Menggunakan poster untuk pembelajaran dapat d lakukan dengan dua cara ya tu :
(1) D gunakan sebaga bag an dar keg atan belajar mengajar, dalam hal n poster
d gunakan saat guru menerangkan sebuh mater kepada s swa, beg tu halnya s swa
dalam mempelajar mater menggunakan poster yang d sed akan oleh guru. Poster
yang d gunakan n harus relevan dengan tujuan dan mater . Poster d sed akan guru
ba k dengan cara membuat send r maupun dengan cara membel / menggunakan yang
sudah ada. Dalam penggunannya poster d pasang d tengah kelas pada saat d butuhkan
dan d tanggalkan lag setelah pembelajaran selesa . M saknya guru membelajarkan

119 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 119


s swa tentang tekn k menul s karangan narat f tentang pent ngnya buang sampah pada
tempatnya. Kemud a guru memasang sebuah poster tentang ak bat membuang sampah
sembarangan. Guru menugaskan siswa untuk mengamati poster tersebut lalu kemudian
s swa d per ntahkan untuk membuat karangan berdasarkan poster tersebut.

Contoh Visualisasi Poster


Sumber : http://divapress-online.com/katalog/Jika_igin_cepat_kaya_shadaqah_ok.jpg

(2) D gunakan d luar pembelajaran yang bertujuan untuk memot vas s swa, sebaga
per ngatan, ajakan, propaganda atau ajakan untuk melakukan sesuatu yang post t f dan
penanaman n la -n la sos al dan keagamanaan. Dalam hal n poster t dak d gunakan
saat pembelajaran namun d pajang d dalam kelas atau d sek tar sekolah/madrasah
d tempat yang strateg s agar terl hat dengan jelas oleh s swa. M salnya ajakan untuk
raj n menabung, senant asa membuang sampah pada tempatnya, meng ngatkan untuk
melaksanakan badah, t dak mencontek, dan la n-la n. Perbedaan antara poster yang
d gunakan dalam pembelajaran dan d luar pembelajaran t dak mem l k perbedaan yang
mendasar. Perbedaannya hanya pada peny mpanan, dan tema-tema yang d p l h, untuk
poster pembelajaran biasanya mengangkat tema-tema yang spesifik sesuai dengan kur
kulum, sedangkan poster untuk pajangan b asanya menggunakajn tema-tema umum dan
un versal seh ngga t dak lapuk oleh zaman. Kedua jen s poster tersebut j ka d l hat dar
tekn k dan pr ns p-pr ns p pembuatannya sama t dak mem l k perbedaan.

120 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 120


E. MEDIA FOTO
Foto merupakan salah satu med a pembelajaran yang cukup populer dan sudah
lama d gunakan dalam pembelajaran. Hal n karena foto cukup prakt s, sederhana,
mudah d gunakan t dak membutuhkan alat proyeks dan t dak membutuhkan peralatan
tambahan. Med a foto termasuk kategor gambar d am (st ll p cture) art nya saj an v sual
dalam foto t dak bergerak. Foto dapat d gunakan untuk pembelajaran secara nd v dual,
kelompok kec l atau juga kelompok besar.

Contoh foto pembelajaran

Penggunaan Foto dalam Pembelajaran


1. Pergunakanlah foto untuk tujuan-tujuan pembelajaran yang spesifik, yaitu dengan cara
mem l h gambar tertentu yang akan mendukung penjelasan nt atau pokok- pokok
pembelajaran. Sebab tujuan pokok tu akan mengarahkan s swa kejelasan mater ,
keyterl batan med a secara langsung dengan mater dan ketertar kan s swa terhadap
mater pembelajaran semak n t ngg .
2. Memadukan foto dengan bahan belajar yang la nnya. Bahan belajar yang b asa
d gunakan s swa d antaranya buku, modul, makalah, LKS, CD pembelajaran, poster
dan la n-la n. Bahan-bahan tersebut perlu d lengkap dengan foto yang ber s
bjek real st s, dengan dem k an akan menambah jelas bahan-bahan ajar tersebut,
mengh ndar perseps yang beragam, dan menar k m nat belajar s swa. M salnya buku
d lengkap dengan lustras foto, CD nterakt f d s s p foto, beg tu juga pembelajaran
langsung (face to face) guru sesekal menunjukan foto yang ada ka tannya dengan
mater yang d ajarkan.

120 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 120


3. Pergunakanlah gambar sesua kebutuhannya t dak terlalu banyak, namun mem l k
relevans t ngg dengan mater yang sedang d ajarkan. Jumlah gambar yang sed k t
namun terp l h akan leb h ba k dar pada gambar yang banyak tetap kurang
member kan makna. Ilustras foto yang berleb han justru akan menganggu konsentras
dan fokus perhat an s swa akan terbag kepada gambar-gambar tersebut. Jad yang
terpent ng adalah pemusatan perhat an pada gagasan utama.
4. Kurang lah penambahan kata-kata pada lustras foto. Foto sangat pent ng dalam
mengembangkan kata-kata atau cer ta atau gagasan baru. M salnya pada pelajaran
sejarah, s swa dengan mengamat gambar-gambar cand gaya Jawa Tengah dan Jawa
T mur menjelaskan mengapa bentuknya t dak sama apa c r -c r yang membedakan
satu dengan yang lainnya. Gurun pasir misalnya, mungkin tidak begitu dikenali oleh
s swa yang berada d daerah pegunungan trop s, beg tu juga dengan st lah mall
t dak akrab d tel nga s swa yang berada d daerah terpenc l. Dengan menggunakan
foto itulah siswa akan memperoleh kejelasan informasi verbal. Guru seyogiannya
menyadar bahwa dengan mengurang deskr ps kata-kata atau verbal kepada foto-
foto yang d tunjukannya akan d rasakan manfaatnya terutama bag para s swa pemula
belajar membaca.
5. Pembelajaran mand r melalu fotonovela. Fotonovela adalah pengemasan med a foto
yang d gabungkan dengan format novel atau cer ta. Dalam hal n foto t dak saj kan
untuk menjelaskan satu mater secara terp sah-p sah sepert halnya pada foto label,
namun foto merupakan bag an dar sebuah alur cer ta. Pors antara cer ta dalam
bentuk teks dengan saj an foto leb h banyak saj an foto, teks hanya mempertegas alur
cer tanya saja. Fotonovela dapat d gunakan oleh s swa untuk mempelajar sebuah
mater secara nd v dual atau belajar mand r . M salnya fotonovela tentang c r -c r
mahluk h dup, pencemaran d l ngkungan k ta, proses pembuatan kertas daur ulang
dan la n-la n.

121 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 121


Latihan

Terdapat beberapa jenis media yang termasuk kategori media grafis, diantaranya :
grafik, bagan, diagram, kartun, komik, poster, flipchart, flashcard, mural, foto dan lain-lain.
Mas ng-mas ng med a mem l k sed k t perbedaan dalam penyaj annya. Untuk lat han,
coba ilustrasikan salah satu media grafis di atas, bagaimana cara penggunannya dalam
pembelajaran, jelaskan langkah-langkahnya dan apa yang perlu d pers apkannya.

Petunjuk jawaban latihan


Untuk menyelesa kan tugas lat han d atas dengan ba k, kut lah langkah-langkah d
bawah n .
2. Kenali terlebih dahulu media grafis mana yang Anda pilih, bagaimana karakteristiknya
; cirinya, dan sifatnya.
3. Untuk menjelaskan secara s stermat s dalam penggunaan med a tersebut, hal yang
perlu diperhatikan adalah; kegiatan persiapan penggunaan, kegiatan saat penggunaan
dan keg atan setelah med a tersebut d gunakan.
4. Untuk menunjukan bahwa med a tersebut ba k untuk s swa kemukakan baga mana
keterl batan s swa dalam menggunakan med a tersebut, seh nga tergambar s swa
berperan serta secara akt f.

Rangkuman

- Langkah-langklah dalam penggunaan bagan mel put : (1) Pem l han Bagan, ya tu
harus berka tan dengan tujuan dan mater yang akan d sampa kan, pem l han warna
yang tepat, Informas yang d saj kan mem l k keterbacaan t ngg (v sual l teracy).(2)
Mempers apkan ruang kelas. Apakah kelas cukup cahaya? d mana bagan tu akan d
tempel? (3) Mempers apkan s swa. (4) Mempers apkan pertanyaan dan penugasan
yang mengaktifkan siswa. (5) Penggunaan saat pembelajaran berlangsung yaitu
mengatur peran dan pos s guru yang ba k.
- Penggunaan grafik dalam pembelajaran harus mmeperhatikan hal-hal berikut : (1)
Grafik berupa ringkasan pelajaran, (2) grafik menggambarkan informasi secara
ringkas, (3) untuk membuat grafik dengan mudah maka guru dapat menggunakan
aplikasi melalui komputer Guru tinggal memasukan data, memilih bentuk grafik
yang dikehendaki, memilih warna dan langsung dapat memiliki grafik yang menarik.
Misalnya membuat grafik mellaui program Microsoft Word, Excel dan powerpoint.
- Kom k dapat juga d gunaka sebaga med a pembelajaran yang d sebut dengan kom k
pembelajaran. C r nya adalah s dan s tuas nya bermuatan mater pelajaran sekolah/

122 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 122


madrasah sesua dengan kur kulum, dapat d gunakan secara nd v du atau d pandu
oleh guru d kelas.
- Menggunakan poster untuk pembelajaran dapat d lakukan dengan dua cara ya tu :
(1) D gunakan sebaga bag an dar keg atan belajar mengajar, dalam hal n poster
d gunakan saat guru menerangkan sebuh mater kepada s swa, beg tu halnya s swa
dalam mempelajar mater menggunakan poster yang d sed akan oleh guru. (2)
D gunakan d luar pembelajaran yang bertujuan untuk memot vas s swa, sebaga
per ngatan, ajakan, propaganda atau ajakan untuk melakukan sesuatu yang post t f
dan penanaman n la -n la sos al dan keagamanaan.
- Penggunaan Foto dalam Pembelajaran dapat d lakukan dengan memperhat kan hal-
hal berikut : (1) Pergunakanlah foto untuk tujuan-tujuan pembelajaran yang spesifik,
ya tu dengan cara mem l h gambar tertentu yang akan mendukung penjelasan nt
atau pokok-pokok pembelajaran. (2) memadukan foto dengan bahan belajar yang
la nnya. (3) Pergunakanlah foto sesua kebutuhannya (4) Kurang lah penambahan
kata-kata pada lustras foto. (5) d gunakan melalu pembelajaran mand r dalam
bentuk fotonovela.

123 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 123


Tes Formatif

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D di depan jawaban yang menurut
pendapat Anda paling benar!

1. Med a apakah yang cocok untuk mengajarkan tentang “Baga mana proses terjad nya
hujan yang d gambarkan dalam bentuk s klus hujan”…
A. grafik
B. bagan
C. d agram
D. poster

2. Bagan cocok untuk mengajarkan mater -mater d bawah n , contoh mater yang
cocok untuk bagan, kecual …
A. s l s lah Nab Muhammad SAW
B. Hubungan antara MPR, pres den, wak l pres den, dalam susunan pemer ntahan
Republ k Indones a
C. Pertumbuhan penduduk Indones a 5 tahun terakh r
D. Baga mana proses lah rnya undang undang

3. J ka ada mater tentang “proses Ibadah Haj dar awal h ngga akh r” leb h cocok
menggunakan jen s med a…
A. bagan tabel
B. bagan arus
C. bagan al r
D. bagan pohon

4. Pengertian grafik yang lebih tepat terdapat dalam pernyataan di bawah ini, yaitu …..
A. Med a yang menggambarkan hubungan pent ng dar suatu data
B. Med a yang menamp lkan data berangka
C. Med a yang menunjukan pos s data angka dengan data gambar
D. Menjelaskan keterka tan antarab data berangka

5. Di bawah ini terdapat beberapa jenis media grafik, manakah yang tidak termasuk
jenis media grafik?
A. grafik garis
B. grafik lurus
C. grafik lingkaran
D. grafikbatang

124 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 124


6. Kom k mem l k bnayak keleb han, salah satu keleb han kom k untuk pembelajaran
adalah sebaga ber kut, kecual ...
A. kosa kata s swa leb h men ngkat
B. mudah dalam pembuatanya
C. leb h menar k karena d penuh gambar
D. budaya baca s swa men ngkat

7. Manakah pernyataan d bawah n yang t dak sesua untuk menggambarkan poster


untuk pembelajaran
A. d gunakan untuk memot vas s swa untuk melakukan hal yang post t f
B. Ber s tentang larangan dan per ngatan
C. Bertujuan untuk profokas
D. Bers fat propaganda

8. Salah satu jen s med a cetak adalah Foto, ya tu jen s med a yang termaus k kategor
st ll p cture, yang mengandung makna…
A. t dak dapat d proyeks kan
B. dapat d gerakan
C. mengandung banyak makna
D. gambar d am

9. V sual sas pada med a foto yang cocok untuk pembelajaran, seba knya d desa n
dengan memperhat kan hal-hal ber kut, kecual …
A. mengutamakan kesederhanaan
B. terdapat focus of nterest
C. d rekayasa dengan sen t ngg
D. mengutamakan keasl an

10. Med a foto yang d kemas untuk pembelajaran nd v dual, yang d komb nas kan
dengan cer ta, adalah…
A. foto novela
B. foto label
C. foto gen c
D. foto rangka

125 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 125


Setelah Anda menyelesa kan soal tersebut, cocokan p l han jawaban Anda denan
kunc jawaban d bawah n :

1. B 6. B
2. C 7. C
3. B 8. D
4. A 9. C
5. B 10. A

H tunglah jawaban Anda yang benar, kemud an gunakan rumus d bawah n untuk
mengetahu t ngkat penguasaan Anda terhadap mater keg atan belajar.

Rumus:

Jumlah jawaban Anda yang benar


T ngkat penguasaan = ------------------------------------------------- x 100%
5

Makna dar t ngkat penguasaan Anda adalah:


90% - 100% = Ba k Sekal
80% - 89% = Ba k
70% - 79% = Cukup
< 70% = Kurang

Apab la t ngkat penguasaan Anda mencapa 80 % ke atas, Bagus! Anda cukup


memaham keg atan belajar n . Anda dapat meneruskan dengan keg atan belajar
ber kutnya. Tetap b la t ngkat penguasaan Anda mas h d bawah 80 %, Anda harus
mengulang keg atan belajar n , terutama bag an yang belum Anda kuasa .

126 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 126


3

KARAKTERISTIK
MEDIA ELEKTRONIK

Sepert yang telah d ura kan d atas, terdapat berbaga jen s med a yang termasuk
kategor elektron s. Agar guru dapat menggunakannya dengan tepat dalam keg atan
pembelaaran maka harus mengetahu karakter st k med a elektron k dengan ba k.
Sebaga contoh Pa Abdul seorang guru Agama, pada suatu har ng n mengajar mater
Sejarah Perkembangan Islam d Indones a dengan menggunakan OHP, namun ket ka
sedang pembelajaran terl hat s swa malah kel hatan b ngung, ternyata v sual sas OHT
yang d tamp lkan Pa Abdul t dak jelas, tul san d buat panjang-panjang sepert dalam buku
dengan karakter huruf yang kec l d bawah 12 karakter seh ngga wajar saja kalau s swa
t dak dapat membacanya dengan jelas. Apa yang d lakukan pa Abdul adalah kurang tepat,
mesk pun n atnya ba k untuk menggunakan med a namun tekn k yang d gunakannya t dak
tepat. Maka d s n lah pent ngnya memaham karakter st k med a elektron k tersebut.
Pada bag an n Anda akan d b mb ng untuk memaham karakter st k beberapa med a
elektron k yang d gunakan dalam pembelajaran saat n terutama OHP, dan OHTnya,
med a Aud o, dan Mult med a Projector.

A. OVERHEAD PROJECTOR

1. Fungs OHP
Pada dasarnya Overhead Projector (HP) atau Over Head Transparancy (OHT) berguna
untuk memproyeks kan transparan ke arah layar yang jaraknya relat p pendek, dengan
has l gambar/tul san yang cukup besar. Proyektor n d rencanakan d buat untuk dapat
d gunakan oleh guru d depan kelas dengan penerangan yang normal, seh ngga tetap
terjad komun kas antara guru dengan s swa.

127 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 127


OHP/OHT secara umum d gunakan untuk:
a. Penggant papan tul s dengan menggunakan pen khusus yang d tul skan pada
lembaran transparan/plast k (acetate) atau gulungan transparan (scroll).
b. Tempat menunjukkan/memproyeks kan transparan yang telah d s apkan
sebelumnya.
c. Tempat menunjukkan bayangan (s lhoutte) suatu benda.
d. Tempat menunjukkan model-model barang kec l ba k dalam bentuk gerak atau
d am.
e. Untuk mendemonstras kan suatu percobaan. Contoh : baga mana gaya magn t bekerja
terhadap serbuk bes .
f. Untuk menunjukkan diagram aliran suatu sistem tertentu. Contoh : dengan filter
khsus dapat d tunjukkan d agram al ran suatu ca ran.
g. Untuk memperl hatkan suatu s stem tertentu. Contoh : kecepatan membukanya rana
pada alat photo/tustel model S. L. R (single lens reflect).

2. Jen s-jen s OHP


Overhead projector sampa saat n ada 2 macam, ya tu :
a. OHP type standard (standar lecture haal type) adalah OHP kelaran lama yang
b asanya berukuran agak besar namun kokoh dan cenderung kuat art nya t dak
cepat rusak, namun kekurangannya t dak r ngan untuk d bawa-bawa atau st lah
la nnya t dak fortable.
b. OHP type portable ( r ngan, mudah d bawa) adalah med a OHP generas sekarang
sebaga penyempurnaan dar generas sebelumnya, keleb hannya sela n daya
pancar leb h besar, juga menjad r ngan seh ngga dapat d bawa kemana saja k ta
perg .

3. Bag an-bag an Pokok OHP dan Cara Kerjanya


Saat n walaupun banyak type dan merk OHP yang d pergunakan, namun bag an-
bag an pokok dar OHP tersebut pada pr ns pnya sama. D bawah n akan d jelaskan
bag an pokok dan cara kerja dar OHP.

128 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 128


Projector head Lensa fresnel

Tempat
Transparan

Focus Control

Bagian-bagian OHP (Model Standar)

a. Kepala Proyektor (Proyector Head).


Kepala Projektor adalah suatu bag an yang ber s lensa-lensa objekt ve dan kaca
pemantul untuk mengarahkan s nar ke arah layar.
b. Pengontrol Focus (Focus Cotrol)
Dengan memutar-mutar bag an n kepala proyektor akan bergerak na k/turun untuk
memperjelas (memfocus) gambar pada layar).
c. Tempat transparan/benda yang akan d proyeks kan (project on stage).
d. Lensa fresnel (fresnel lens), ya tu kondensor khusus yang berguna untuk memusatkan
cahaya yang memancar dar lampu ke arah kepala proyeks .
e. Scroll atau rol penggulung transparan.
- Lampu (project on lamp).
- Pemantul (reflector).
- K pas pend ng n (van).
- Rumah/badan proyektor.
- Sw tch/saklar pengatur untuk mengh dupkan dan memat kan lampu dan motor
pada k pas.

Dar bag an-bag an pokok d atas dapat d jelaskan cara kerja OHP type model stanrd
dan model portable, sepert pada gambar d bawah n . Pos s / Letak Layar Dengan Ohp.
Pos s layar dan letaknya juga harus d atur, seh ngga gambar pada layar t dak m r ng atau
sebag an mengec l. Hal n dapat d lakukan dengan mengatur s nar yang d pancarkan
dar proyektor jatuh tegak lurus pada layar. Apab la peny mpanan proyektor t dak sejajar
dengan layar akan men mbulkan d stors bayangan. Ada dua kemungk nan d stors ya tu

129 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 129


d stors hor zontal dan d stors vert kal. D stors vert kal d sebabkan peny mpanan
proyektor terlalu t ngg dar layar (d stors kebawah) atau terlalu ke bawah dar pos s

131 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 131


layar (d stors ke atas). Sedangkan d stors hor zontal d sebabkan oleh peny mpanan
proyektor terlalu ke k r atau terlalu ke kanan dar pos s layar.

4. Tekn k-Tekn k Penyaj an


Untuk dapat menggunakan OHP dengan ba k, seba knya seorang guru harus
memperhat kan hal-hal ber kut n :
1. Pada waktu penggunaan OHP, guru dapat melakukannya samb l berd r . Pada waktu
pos s berd r guru jangan menutup OHP terhadap layar maupun menghalang
pandangan s swa terhadap layar.
2. B la sw tch/saklar k pas pend ng nan dan lampu d tekan, segera s nar OHP
men mpa layar. Aturlah pos s yang seba k mungk n agar gambar pada layar t dak
m r ng atau kurang datar/s metr s.
3. Pada waktu menjelaskan pada transparan d OHP, gunakan penunjuk (po nter)
atau pens l ke arah bag an-bag an pent ng yang sedang d saj kan.
4. B la selesa t ap tahap penyaj an penggunaan OHP dan guru akan menjelaskan
leb h lanjut, mat kan terleb h dahulu OHP dan al hkan perhat an s swa dar layar
kembal ke guru.
5. Penjelasan leb h lanjut mengena hal-hal pent ng perlu d tekankan pada waktu
penyaj an. Hal-hal yang rum t (complex) perlu d saj kan dengan menggunakan
tekn k berlap s (overlay) atau memaka penutup (mask ng) dan membukanya
sed k t dem sed k t.
6. Presentas dengan menggunakan OHP, untuk membuat penamp lan yang leb h
menar k.

5. Penggunaan OHP
a. Pada saat penyaj an, k ta dapat menggunakan alat penunjuk, hal n berujuan untuk
memfokuskan perhat an peserta d d k pada mater yang sedang d sampa kan.
b. Dengan menggunakan pens l atau po nter, guru dapat menekankan perhat an
s swa pada hal-hal yang d pent ngkan. Penunjuk d letakkan d atas transparans
bukan layar.
c. Menul s langsung
d. Menul s d atas transparan pada waktu menyaj kan sangat menar k perhat an
bahkan pada transparan yang telah d s apkan sebelumnya, dapat d tambahkan
tul san, pada waktu penyaj an dengan pen khusus. Pen yang d gunakan mempunya
spes p kas warna, ukuran ( kec l, sedang dan besar) dan jen s (prmanen dan
solubel).
e. Menunjukkan dengan membuka sed k t dem sed k t
f. Tekn k n pent ng untuk mengontrol s swa agar hanya memperhat kan masalah
yang d saj kan secara urut, dengan menutup bag an yang belum d proyeks kan.

130 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 130


g. Menjelaskan cara kerja benda
1. Guru dapat menjelaskan cara kerja benda yang kecil, diletakkan di atas OHP,
seh ngga benda kerja tersebut dapat d l hat dengan jelas baga mana letak dan
kerja benda yang d proyeks kan.
h. Menunjukkan benda dengan ukuran kec l
. Dapat juga menjelaskan/ menunjukkan roda g g yang ukurannya terlalu kec l,
seh ngga dapat d demonstras kan putaran roda g g .
j. Penyaj an dengan tumpang t nd h (Overlay)
k. Konsep de yang rum t dapat d sederhanakan dengan cara sepert n . Lembar
transparan pertama yang telah termuat de dasar. Ide keterangan ber kutnya
dapat d tumpangkan pada transparan pertama, seh ngga akan memperjelas dar
urutan penyaj an tersebut.
l. Mengh dupkan dan memat kan
m. Dengan mensw tch saklar on-off yang terdapat pada OHP perhat an s swa akan
dapat d arahkan, b la memat kan lampu s swa akan mengarahkan perhat an
kepada guru dan b la lampu d h dupkan kembal perhat an s swa akan terbawa
pada layar.

6. Membuat Overhead Transparans (OHT)


Dalam membuat transparan banyak cara yang d pergunakan dar yang sederhana
sampa yang rum t atau memaka alat pembuat/untuk mengkopy transparan yang d sebut
“transparan maker” cara pembuatan transparan adalah sebaga ber kut:
a. Langsung pada Transparan (acatate)
Bahan dasar transparan berupa sejen s plast k t p s yang d sebut acetate d jual
d pasaran dalam kemasan 100 lembar dengan tebal 2 atau 3 macam yang berbeda.
Yang umum d paka dengan DIN – A.4, 210 x 297 mm dengan tebal 0,08 mm. Pembuatan
langsung pada transparan dapat d kerjakan 2 cara ya tu:
1. Menuls/meluk s dengan pen khusus yang berwarna warn (Transparance pen)
2. Menggunakan set huruf (letter ng set) atau ser ng d sebut rugos.
3. Dalam prakteknya dua cara d atas d komb nas kan atau d paka secara bersama
untuk menghas lkan transparan yang telah d rencanakan terleb h dahulu.

b. Membuat transparan dengan cara Reproduks


Yang d maksud dengan reproduks d s n adalah memperbanyak dengan gambar/
tul san/ s yang pers s sama. Alat reproduks yang banyak d paka adalah mes n foto
copy, dan termofax .
Untuk membuat transparan jen s n d perlukan pers apan-pers apan sebaga
ber kut:

131 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 131


1). Membuat lembar asl (or g nal) yang umumnya d sebut “Master” d tul s/d ber
lustras dengan alat tul s yang berkadar karbon t ngg , m salnya t nta c na. Untuk
membuat transparan pada bahan asetat b asanya masker harus d buat dengan
karbon khusus (master dapat d foto copy).
2). S apkan mes n pembuat transparan (transparency copy maker) . mes n pembuat
transparan bentuknya hampir sama dengan mesin di fhoto copy biasa.
3). Siapkan film pembuat transparan (tersedia dalam beberapa jenis dan warna). Film
n ada 2 (dua) macam ya tu:
¡ F lm proses panas ada 2 permukaan, yang mengk lap dan buram. Untuk s ap
masuk mes n transparan, bag an buram harus d tempelkan langsung pada
gambar/tul san pada master. Pada produk 3 M b asanya d ber tanda potongan
sudut pada transparannya.
¡ Asetat b asa dengan menggunakan karbon khusus. Master d buat pada suatu
kertas merupakan t ndasan dengan karbon khusus dar gambar/ lustras yang
direncanakan. Pemasangan pada mesin, seperti untuk pemasangan film.
¡ Atur tombol pengatur buat peny naran (yang mempengaruh gelap/terangnya
hasil photo copy; pada umumnya pada kedudukan menengah. Hidupkan
mesin/motornya, coba lebih dahulu dengan guntingan film transparan kecil
untuk mengecek has lnya/kerjanya.

Kalau semua pers apan sudah d lakukan, ber kut adalah langkah membuatnya:
¡ Susun bahan transparan dengan masternya. Master menghadap ke atas dan
bers nggungan langsung dengan bahan. Untuk pembuatan dengan jen s transparan
film, letakan film tersebut dengan yang buram melekat langsung diatas master.
¡ Masukan kedalam mes n pembuat transparan, pasangan bahan dan master d atas
tertar k masuk kedalam mes n dan akan segera keluar kembal .
¡ Setelah keluar dar mes n, p sahkan antara master dan transparannya. Untuk
transparan jen s bahan b asa, langsung transparan tersebut s ap paka , tetap untuk
jenis film transparan tranparex (dari agfa gevaert), langkah
n belum selesa d lanjutkan dengan: F lm has l mes n copy
n d cuc dalam a r dengan mes n khusus transparex dengan
segera. Waktu memasukan film, bagian yang mengkilat
menghadap keluar (kebawah). B la sekal d masukan has lnya
kurang bers h, proses n d ulang-ulang 3 atau 4 kal . B la tetap
belum bers h, proses pada 2) (masuk mes n copy) harus d ulang
kembal dengan pengaturan pengaturan (setel d al controlnya)
kearah “l ghter”/kurang peny naran. B la has l terlalu t p s
(lemah), setel kearah “darker”. Pada gambar d perl hatkan
gambar-gambar dar has l peny naran yang terlalu kuat, yang
tepat dan peny naran yang terlalu lemah. Untuk memudahkan

132 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 132


peny mpanan dan pemaka annya, has l transparan d ber b ngka khusus yang dapat
d s mpan dalam map tebal (ordner).

B. MEDIA AUDIO
Penggunaan med a aud o dalam pembelajaran sudah cukup lama d lakukan, hal n
d sebabkan karena dalam komun kas sehar -har pemanfaatan aud o menjad bag an
pent ng. L hatlah baga mana orang berkomun kas melalu telpon,
hand phone, rad o s aran, tave recorder, handy talk e dan la n-la n.
Med a aud o dapat d art kan sebaga bahan pembelajaran yang
d saj kan dalam bentuk aud t f yang dapat merangsang p k ran,
perasaan, perhat an, dan kemauan s swa seh ngga terjad proses
belajar mengajar (Nana Sudjana, 2005:129). Penggunaan med a
aud o untuk pembelajaran d antaranya :
1. Rad o pend d kan. Rad o bers fat peny aran secara langsung
kepada masyarakat luas bahkan ser ng d sebut mass med a,
mem l k jangkauan luas, mem l k jadwal s aran tetap.
Penggunaan rad o untuk pembelajaran sudah lama d gunakan
terutama untuk pend d kan jarak jauh dan pend d kan
terbuka m salnya SMP terbuka. Penggunannya adalah
pada jam tertentu yang sudah d jadwalkan nformas ba k
langsung maupun has l rekaman d s arkan melalu rad o dan s swa mendengarkannya
dengan seksama yang d lengkap juga dengan modul. Med a n cukup efekt f untuk
menjangkau siswa dengan latar geografis yang tersebar dan sulit terjangkau.
2. Alat perekam. Alat perekam sekal gus berfungs untuk memperdengarkan aud o
(player) pada umumnya menggunakan tape yang menggunakan bahan p ta magnet k
atau kaset aud o. Sesua perkembangan teknolog , saat n alat perekam aud o sekal gus
player menggunakan data dan proses d g tal, m salnya Pod, MP3 player bahkan
handphone yang d lengkap rad o dan aud o player. Kedua jen s player tersebut dapat
d gunakan untuk pembelajaran. Mater pelajaran terleb h dahulu d s apkan kemud an
d rekam dan d saj kan ba k d kelas class cal dengan jumlah s swa banyak maupun
untuk belajar secara mand r . Mater pelajaran yang dapat d saj kan d antaranya :
pembelajaran mus c l teracy (pembacaan sajak), keg atan dokumentas , pembelajaran
bahasa as ng, dan mater -mater la n yang memungk nkan untuk d saj kan melalu
med a rad o.
3. Laborator um bahasa. Laborator um bahasa adalah alat untuk melat h s swa
mendengarkan dan berb cara dalam bahasa as ng dengan jalan menyaj kan mater
pelajaran yang d pers apkan sebelumnya, med a yang d gunakan adalah alat perekam.
Dalam laborator um bahasa, s swa duduk send r -send r d dalam kotak b l k akust k

133 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 133


dan kotak suara. S swa mendengar suara guru yang duduk d ruang kontrol lewat
hadphone. Pada saat d a men rukan ucapak guru d a juga mendengarkan suaranya

134 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 134


send r lewat handsheetnya. Seh ngga d a dapat memband ngkan suara gurunya
dengan suaranya dan dapat memperba k kesalahannya.

C. MULTIMEDIA PROJECTOR

1. Perangkat Presentasi
Ada berbaga jen s perangkat presentas yang k n banyak d gunakan untuk
pembelajaran, mula dar OHP, sampa med a yang leb h cangg h dar OHP, m salnya
v sual zer, atau proyektor v deo, mula dar yang berteknolog tabung (CRT - Cathode Ray
Tube) maupun sol d state (LCD, DLP, D-ILA, dan LCOS). Mesk k n jarang terl hat, toh OHP
mas h b sa d b lang mem l k keunggulan, sepert mater presentas b sa Anda ubah saat tu
juga. Atau, b lamana ada masukkan dar aud ens, Anda b sa langsung mencantumkannya
ke bahan presentas Anda. Hanya sayangnya, OHP mas h memerlukan med um berupa
kertas transparan, yang belum tentu b sa menyaj kan tamp lan v sual yang b sa memukau
aud ens Anda. Ada kalanya Anda ng n menamp lkan bahan-bahan presentas dengan
mengut p dar sebuah text book, atau dar dokumen-dokumen lama m l k Anda, yang t dak
sempat Anda p ndahkan ke transparan. Atau, Anda seorang dosen elektron ka dan ng n
menamp lkan suatu obyek t ga d mens , m salnya sebuah pr nted c rcu t board (PCB) ke
hadapan mahas swa Anda, namun Anda t dak sempat memotretnya. Jelas, OHP t dak
mungk n melakukan tu semua. Kemud an, muncul perangkat presentas yang d sebut
v sual zer, atau leb h lengkapnya v deo v sual zer document camera. Perangkat presentas ,
yang sebenarnya leb h m r p dengan perangkat mag ng capture n t dak hanya mampu
menamp lkan transparans , tetap juga dokumen-dokumen kertas, obyek-obyek 3D, atau
film negatif maupun positif sekalipun. Untuk output-nya, visualizer mampu menampilkan
bahan presentas ke mon tor v deo atau proyektor. Bahkan, untuk beberapa t pe v sual zer
dar pabr kan tertentu, fungs -fungs dar v sual zer dan proyektor d gabung dalam satu
perangkat. Sayangnya, v sual zer merupakan perangkat stat s, t dak portable, seh ngga
t dak mudah d bawa ke mana-mana.
J ka Anda ng menjad guru yang melek teknolog dan dapat menamp lkan presentas
leb h menar k, mult med a projector mungk n menjad p l han utama. Dulu, mungk n
Anda sudah akrab dengan proyektor CRT, sebuah perangkat proyektor bertubuh
tambun berteknolog tabung, lengkap dengan t ga lensa d depannya. Sudah barang
tentu perangkat semacam tu t dak mudah untuk d bawa-bawa, karena beratnya saja
b sa mencapa 75 k logram! B asanya, penempatan proyektor CRT bers fat permanen,
m salnya d ruang-ruang kelas, aud tor um maupun d ruang b oskop pr bad . Namun,
perkembangan teknolog , terutama teknolog d g tal yang terus men ngkat, proyektor
pun mengalam sentuhan d g tal. K n , hamp r sebag an besar pasar proyektor d kuasa
oleh proyektor d g tal. Mula dar yang berteknolog LCD (L qu d Crystal D splay), DLP

135 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 135


(D g tal L ght Process ng), sampa teknolog terbaru yang k n tengah beranjak populer,
LCOS (L qu d Crystal on S ngle Crystal S l con). T dak heran, karena proyektor d g tal
n memang bobotnya relat f r ngan, dan harganya pun relat f jauh d bawah proyektor
CRT. Untuk melakukan mengajar sudah sangat memungk nkan guru untuk menggunakan
Mult med a Projector atau leb h d kenal dengan LCD Projector

CRT (Cathode LCD (Liquid DLP (Digital


Ray Tube) Crystal Light
Display) Processing),

LCOS (Liquid Crystal


on Single Crystal
Silicon)

Gambar perkembangan multimedia projector

2. Keleb han Mult med a Projector


Pertanyaan n leb h menekankan mengapa menggunakan st lah mult med a?
Sebab mult med a projector adalah sebuah alat proyeks yang mampu menamp lkan
unsur-unsur med a sepert gambar, teks, v deo, an mas , v deo ba k secara terp sah
maupun gabungan d antara unsur-unsur med a tersebut dan dapat d koneks kan dengan
perangkat elektron ka la nnya sepert komputer, TV, Kamera, VCD/DVD Player, V deo
Player dll. yang dapat d gunakan untuk keg atan presentas , pembelajaran, pemutaran
film, dll. Multimedia projector dapat dikoneksikan dengan perangkat media yang lain
sepert komputer (PC), Laptop, VCD?DVD player, kamera, dan la n-la n.

LAPTOP
KOMPUTER

KAMERA
VIDEO PLAYER

136 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 136


Koneks dengan berbaga med a tersebut sangat memungk nkan tergantung dar
ada atau t daknya fas l tas sambungan dar mas ng-mas ng med a tersebut apakah
menggunakan kabel RCA, S-V deo, USB, P erw re, komputer dll.

Beberapa port (koneksi kabel) Multimedia Projector

3. Karakter st k Mult med a Proyektor


Mas ng-mas ng teknolog proyektor mem l k keleb han dan kekurangannya.
Namun, secara umum, kual tas gambar yang d proyeks kan, apapun teknolog nya, sangat
tergantung pada karakter st k resolus , kecerahan, warna dan contrast rat o-nya.
- Resolusi. Resolus adalah jumlah p xel yang dapat d has lkan, yang d ekspres kan
sebaga resolus p xel hor zontal dan vert kal. Resolus “sesungguhnya” dar sebuah
proyektor adalah jumlah p xel maks mum yang dapat d proyeks kannya. Semak n
t ngg t ngkat resolus nya, semak n t ngg det l gambar yang dapat d tamp lkannya
(l hat Tabel 1). Berb cara mengena tren resolus proyektor, sebag an besar k n mula
beralih ke resolusi XGA (1024x768). Sebelum ada XGA terdapat VGA (480X640),
SVGA (800X600)
- Kecerahan. T ngkat kecerahan (br ghtness) adalah ukuran lum nans (atau cahaya
yang d ter ma) yang b asanya d ukur dalam satuan ANSI (Amer can Nat onal Standard
Inst tute) lumens. Semua proyektor menggunakan sebuah lampu untuk menc ptakan
cahaya proyeksi. Keefisienan desain proyektor sangat menentukan seberapa besar
br ghtness loss secara nternal. Sebuah proyektor berlumens t ngg umumnya
berharga leb h t ngg d band ngkan yang berlumens rendah. Ukuran lumens n juga
sangat tergantung pada kebutuhan, m salnya. t ngkat kecerahan cahaya d dalam
suatu ruang
- Warna. Warna adalah ukuran dar corak dan saturas cahaya. Sebuah proyektor
yang ba k harus mampu mereproduks secara akurat warna-warna yang d k r m
dar sumber. Sebuah proyektor mencampurkan warna-warna merah, h jau dan b ru
(atau cyan, magenta, kun ng, dan h tam dalam kasus skema warna CMYK) untuk

137 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 137


mereproduks warna-warna la nnya.
- Contrast Ratio. Contrast rat o adalah ukuran perband ngan antara warna h tam dan
put h. T ngkat contrast rat o yang t ngg merupakan nd kas mengena seberapa ba k
suatu gambar b sa tamp l ba k d layar proyeks , khususnya dalam hal kehalusan
det l warna. B asanya d ukur dengan dua metoda, Full On/Off dan ANSI. Jad , b la
Anda hendak memband ngkan contrast rat o dua buah proyektor, past kan keduanya
menggunakan metoda yang sama. Umumnya, metoda Full On/Off member kan n la
contrast rat o yang leb h t ngg d band ngkan ANSI.

D pasaran k n banyak d jumpa berbaga jen s proyektor d g tal dengan berbaga


jen s teknolog dan karakter st k yang sangat bervar as . Namun, untuk presentas , orang
k n cenderung mem l h proyektor d g tal, karena sela n kual tasnya mampu menamp lkan
gambar yang ba k, bobotnya pun r ngan, seh ngga mudah d bawa. T dak sepert proyektor
CRT yang membutuhkan tekn s tramp l untuk men-sett ng-nya, proyektor d g tal relat f
sangat mudah d operas kan. Harganya (mesk d rasakan mas h t ngg untuk ukuran
kantong), tetap mas h jauh d bawah proyektor CRT. B la Anda tetap memutuskan untuk
menggunakan OHP, tu sah-sah saja, karena ujung-ujungnya toh t ngkat kebutuhan dan
kemampuan fulus Anda juga yang akan berb cara.

4. Cara Penggunaan Mult med a Projector


a. Cara meng nstalas Projector. Dalam meng nstalas prokector sebelum d gunakan,
seba knya pos s projector dan komputer (atau med a la nnya) dalam keadaan mat ,
h ndar pemasangan komputer pada projector dalam keadaan menyala, atau juga
sebal knya. Kalau komputer yang leb h dulu menyala, maka seba knya komputer d
restart untuk kemud an d pasang dan baru d nyalakan lag .
b. Pada saat memat kan projector, dapat menggunakan remote dengan menekan
tombol on/off, d tekan dua kal seh ngga muncul pertanyaan turn off your projector?
Kemud an tekan, maka lampu akan mat . Perhat an !! dalam mencabut saluran l str k
dar projector, lampu projector harus sudah berwarna merah, yang menunjukan
s ap untuk d mat kan (standby). Ingat dalam keadaan akt f lampu nd kator dalam
projector berwarna h jau. Jangan sekal -kal mencabut l str k sementara lampu mas h
menyala atau k pas blower yang ada dalam projector mas h akt f. Kesalahan dalam
memat kan projector n akan berak bat putusnya lampu projector. Apab la putus,
maka lampu dapat d gant dengan membuka peny mpanan lampu dan d gant kan
dengan yang baru.

138 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 138


c. Kond s Lensa, Lensa projector yang berada d depan harus dalam keadaan bers h.
Cara members hkannya dapat menggunakan bahan spon (ka n lembut ) yang t dak
mengandung banyak lemak, h ndar sentuhan langsung dengan tangan tanpa d ber
alas, Sebab lemak yang ada d tangan akan menempel pada lensa, dan akan mengalam
kesul tan untuk kembal members hkan.

d. Tutup Lensa, untuk mengh ndar lensa t dak cepat kotor atau terh ndar dar benturan,
maka seba knya sela n dalam keadaan d gunakan tutup lensa dalam keadaan tertutup.
Tutup lensa b asanya agak kurang d aba kan sebab ukurannya kec l tetap fungs nya
cukup t ngg , maka untuk mengh ndar supaya tutup lensa tu t dak h lang gunakanlah
tal yang menghubungkan antara tutup lensa dengan tal .
e. Vent las . Pada set ap LCD projector terdapat vent las udara yang berfungs untuk
mengatur s rkulas udara yang keluar dan masuk. S rkulas n d atur oleh blower
yang ada d dalam LCD. Fungs Blower n untuk menstab lkan suhu LCD supaya t dak

139 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 139


panas yang bersumbner dar lampu. Oleh sebab tu, past kan vent las selalu dalam
keadaan bers h dar kotoran atau debu dan juga b arkan terbuka jangan d tutup oleh

140 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 140


apapun m salnya lakban, solas dll.

f. Tas LCD, untuk pengamanan saat membawa LCD, t dak sembarangan menggunakan
tas, tetap menggunakan tas yang d desa n khusus seh ngga apab la terjad benturan
kond s LCD dapat terjaga, tas yang ba k untuk LCD b asanya d lap s dengan busa yang
agak tebal. Dap[at membuat send r atau membel . B asanya apab la k ta membel
ber kut dengan tasnya secara free.
g. Koneks Kabel. Members hkan koneks kabel cukup pent ng untuk menjaga serat
kabel agar t dak rusak, sela n tu dalam membuka dan memasang kabel, seba knya
hat -hat . Kecerobohan dalam memasang dan membuka kabel berak bat putusnya
salah satu serat dalam kebel yang akan berak bat fatal terhadap tamp lan proyeks .

h. L patan Kabel. Pada saat mel pat kabel LCD atau kabel komputer seba knya t dak
terlalu menuk k atau terlelu berl pat, buatlah l patan kabel agak besar. Cara mel pat
kabel n akan mempengaruh kekuatan kabel, j ka l patannya terlalu kec l maka serat
yang ada d dalam kabel tersebut akan cepat rusak bahkan b sa putus yang berak bat
t dak normalnya kond s LCD Projector

141 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 141


i. Gunakan UPS/ Stabilizer. Kerusakan LCD Projector pada umumnya sering terjadi
d ak batkan karena mat l str k secara mendadak pada saat projector sedang bekerja
(menyala). Keser ngan mat l str k secara mendadak akan mengak batkan putusnya
lampu dan kerusakan s stem (konslet ng). Untuk mengatas nya seba knya koneks l
str k seba knya menggunakan UPS untuk meny mpan arus l str k sementara,
seh ngga apab la l str k mat mas h sempat untuk memat kan secara normal.

Latihan

Terdapat beberapa jen s med a yang termasuk kategor med a elektron k, d antaranya
OHP, TV, Rad o, Sl de, Mult med a Projector dan la n-la n. Mas ng-mas ng med a mem l k
perbedaan dalam penyaj annya. Untuk lat han, coba jelaskan salah satu med a elektron k
d atas, baga mana cara penggunannya dalam pembelajaran, jelaskan langkah-langkahnya
dan apa yang perlu d pers apkannya.

Petunjuk jawaban latihan

Untuk menyelesa kan tugas lat han d atas dengan ba k, sepert halnya pada lat han
d keg atan belajar sebelumnya, kut lah langkah-langkah d bawah n .
1. Kenal terleb h dahulu med a elektron k mana yang Anda p l h, baga mana

140 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 140


karakteristiknya ; cirinya, dan sifatnya.
2. Untuk menjelaskan secara s stermat s dalam penggunaan med a tersebut, hal yang
perlu diperhatikan adalah; kegiatan persiapan penggunaan, kegiatan saat penggunaan
dan keg atan setelah med a tersebut d gunakan.
3. Untuk menunjukan bahwa med a tersebut ba k untuk s swa kemukakan baga mana
keterl batan s swa dalam menggunakan med a tersebut, seh nga tergambar bashwa
s swa berperan serta secara akt f.

Rangkuman

- Overhead projector (OHP) dan Overhead Transparancy merupakan salah satu


med a elektron k yang sal ng berka ta. OHP merupakan perangkat keras untuk
memproyeks kannya dan OHT perangkat yang ber s pesan pembelajarannya. Med a ini
cukup baik digunakan guru terutama untuk mengajarkan konsep, mengefisiensikan
waktu, art nya dengan waktu terbatas, banyak mater yang tersampa kan. Dapat
d gunakan dengan jumlah yang relat f banyak.
- Med a aud o termasuk jen s med a yang ber s pesan aud t f. Melalu med a n yang
dapat d kemas dalam bentuk kaset, rad o s aran dan laborator um bahasa, para s swa
mempelajar mater ba k secara nd v dual, berkelompok atau secara masal.
- Mult med a projector merupakan med a yang relat f baru sebaga perkembangan dar
med a OHP. Med a n mem l k banyak keleb han karena mampu memv sual sas kan
mater dengan berbaga med a (mult med a) ya tu teks, suara, gambar, an mas , v deo.
S swa sekolah/madrasah dasar yang cenderung menyuka gambar, suara, warna dan
an mas cocok j ka guru menggunakan med a tersebut.

141 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 141


Tes Formatif

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D di depan jawaban yang menurut
pendapat Anda paling benar!

1. P l hlah yang tepat manakah pernyataan d bawah n yang berupakan keleb han dar
OHP
a. Mudah dalam pembuatannya
b. B aya pembuatannya sangat murah
c. Saat penyaj an guru tetap dapat mengontrol s swa
d. Set ap guru past b asa menggunakannya

2. Pada saat guru menggunakan OHP d hadapan s swa, d manakah pos s berd r guru
yang tepat?
a. d depan OHP
b. d sebelah k r OHP
c. d sebelah kanan OHP
d. d belakang OHP

3. Dalam pembuatan med a OHP, baga mana seba knya pesan pembelajaran d tuangkan
ke dalam OHP?
a. r ngkasan mater nya saja
b. ura an mater lengkap
c. langsung d copy dar buku teks
d. d buat ura an deskr pt f

4. Baga mana seba knya lampu OHP d gunakan pada saat guru sedang menerangkan
mater pembelajaran?
a. Lampu terus d nyalakan selama mengajar
b. Set ap l ma men t sekal seba knya lampu d nyalakan
c. Seser ng mungk n, b ar hemat
d. Set ap akan menggant sl de baru, lampu d mat kan

5. Untuk memfokuskan pada apa yang sedang d terangkan melalu OHP, mana yang t dak
tepat d lakukan guru dalam menujuk OHT?
a. menggunakan alat penujuk sepert p ns l
b. menggunakan pen laser
c. menggunakan penutup OHT
d. menggunakan tangan langsung

142 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 142


6. Untuk menjangkau siswa yang luas, dengan letak geografis yang jauh dari kota, jenis
med a aud o yang cocok d antaranya…
a. aud o kaset
b. s aran rad o pend d kan
c. laborator um bahasa
d. sms vo ce melalu HP

7. Penggunaan med a aud o terutama s aran rad o harus tetap memperhat kan
has l belajar s swa untuk menentukan ketercapa an tujuan pembelajaran, maka
seba knya…
a. tes has l belajar d s arakan juga melalu rad o
b. guru harus had r saat s swa mendengarkan rad o
c. d ntegras kan dengan bahan cetak sepert modul
d. segera d ber kan tes setelah sa aran rad o

8. Med a proyeks setelah v sual zer yang banyak d gunakan saat n adalah…
a. L qu d Crystal D splay (LCD)
b. Cathode Ray Tube (CRT)
c. D g tal L ght process ng (DLP)
d. L qu d Crystal on S ngle Crystal S l con (LCOS)

9. Ukuran perband ngan antara warna h tam dan put h dalam Mult med a Projector
d sebut dengan…
a. Warna
b. Contras rat o
c. Br ghtness
d. Resolus

10. Manakah t ndakan d bawah n yang t dak boleh d lakukan yang dapat meyebabkan
LCD leb h cepat rusak?
a. Menyambunglkan kabel komputer saat LCD sedang akt f
b. Menutup lensa saat LCD sedang menyala
c. Mencabut saluran l str k secara mendadak saat LCD menyala
d. Memasang kabel mon tor t dak tepat

143 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 143


Kunci Jawaban

Setelah Anda menyelesa kan soal tersebut, cocokan p l han jawaban Anda denan
kunc jawaban d bawah n :

1. C 6. B
2. B 7. C
3. A 8. A
4. D 9. B
5. D 10. C

H tunglah jawaban Anda yang benar, kemud an gunakan rumus d bawah n untuk
mengetahu t ngkat penguasaan Anda terhadap mater keg atan belajar.

Rumus:

Jumlah jawaban Anda yang benar


T ngkat penguasaan = ------------------------------------------------- x 100%
5

Makna dar t ngkat penguasaan Anda adalah:


90% - 100% = Ba k Sekal
80% - 89% = Ba k
70% - 79% = Cukup
< 70%= Kurang

Apab la t ngkat penguasaan Anda mencapa 80 % ke atas, Bagus! Anda cukup


memaham keg atan belajar n . Anda dapat meneruskan dengan keg atan belajar
ber kutnya. Tetap b la t ngkat penguasaan Anda mas h d bawah 80 %, Anda harus
mengulang keg atan belajar n , terutama bag an yang belum Anda kuasa .

144 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 144


PEMILIHAN DAN
PENGUNAAN
MEDIA PEMBELAJARAN
5

Media PeMbelaj ara n


145
Media PeMbelaj aran 146
Media PeMbelaj aran
146

Media PeMbelaj aran 147


PEMILIHAN DAN PENGUNAAN
MEDIA PEMBELAJARAN

Sebaga seorang guru, pernahkah anda menghadap kesul tan dalam menjelaskan
suatu meter pelajaran kepada s swa? M salnya, anda ng n menjelaskan tentang seekor
b natang yang d sebut har mau kepada s swa SD/D n yah kelas awal. Atau anda ng n
menjelaskan tentang pesawat terbang kepada mur d anda yang berada d pedalaman
Ir an, Sulawes , kal mantan atau d tempat la n yang t dak ada pesawat terbang. Atau anda
ng n menjelaskan tentang apa tu supermarket kepada s swa yang berada d kampung.
Menghadap masalah tersebut, b asanya ada cara yang mungk n anda lakukan. D antaranya
anda mungk n akan bercer ta tentang har mau, pesawat terbang atau supermarket. Anda
b sa bercer ta mungk n karena pengalaman, membaca buku, cer ta orang la n, atau pernah
mel hat gambar ket ga objek tu. Apab la mur d anda tersebut sama sekal belum tahu,
belum pernah mel hat dar telev s atau gambar d buku m salnya, maka betapa sul tnya
anda menjelas hanya dengan kata-kata tentang objek tersebut. Kalau anda seorang
yang ahl bercer ta, tentu cer ta anda akan sangat menar k bag mur d-mur d. Namun
t dak semua orang d ber kan karun a kepanda an bercer ta. Penjelasan dengan kata-
kata mungk n akan menghab skan waktu yang lama, pemahaman mur d juga berbeda
sesua dengan pengetahuan mereka sebelumnya, bahkan bukan t dak mungk n akan
men mbulkan kesalahan perseps .
Sela n cara d atas, mungk n saja Anda membawa mur d stud w sata mel hat objek
tu. Cara n merupakan yang pal ng efekt f d band ngkan dengan cara la nnya. Namun
berapa b aya yang harus d tanggung, dan berapa lama waktu d perlukan? Cara n
walaupun efektif tapi tidak efisien. Tidak mungkin untuk belajar semua orang harus
mengalam segala sesuatu. M salnya orang Kal mantan sul t apa b la harus datang ke
kota Bandung hanya untuk mel hat proses pembuatan kapal terbang d PT IPTN atau ke
bandara-bandara yang terdapat pesawat terbang. Cara la n adalah anda membawa gambar,
foto, film, video tentang objek tersebut. Cara ini akan sangat membantu anda dalam
member kan penjelasan. Sela n menghemat kata-kata, menghemat waktu, penjelasan
andapun akan leb h mudah d mengert oleh mur d, menar k, membangk tkan mot vas
belajar, mengh langkan kesalahan pemahaman, serta nformas yang anda sampa kan

Media PeMbelaj aran 148


menjad kons sten.
Beberapa cara d atas adalah keg atan yang real dapat d lakukan dan d p l h oleh guru
dalam pembelajaran, namun pertanyaannya adalah cara manakah yang pal ng efekt f?
cara pertama sebaga nformas verbal, cara kedua berupa pengalaman nyata, sedangkan
cara ket ga nformas melalu med a. D antara ket ga cara tersebut, cara ket ga adalah cara
yang pal ng b jaksana d lakukan. Med a k ta perlukan agar pembelajaran leb h efekt f dan
efisien. Untuk memperoleh nilai efektifitas yang tinggi dari sebuah media pembelajaran
t daklah mudah guru seyog annya harus memaham cara dan tekn k dalam menggunakan
med a tersebut.
Setelah menyelesa kan modul n , Anda d harapkan mampu memaham cara dan
tekn k dalam penggunaan med a dalam praktek pembelajaran berdasarkan jen s-jen s
med a yang d p l h. Secara khusus, Anda d harapkan dapat memaham :
a. Pent ngnya pem l han med a pembelajaran
b. Kr ter a pem l han med a pembelajaran
c. Strateg Penggunaan med a pembelajaran

Dengan menguasa tujuan tersebut, Anda akan dapat mem l k kemampuan untuk
menggunakan secara apl kat f berbaga med a dalam pembelajaran ya tu tekn k
penggunaan media pembelajaran, penggunaan media grafis dalam pembelajaran
seperti komik, poster, foto, grafik dan bagan. Dan pengunaan media elektronik dalam
pembelajaran sepert med a OHP, med a aud o, dan mult med a projector.
Agar tujuan tersebut dapat tercapa , maka bag an n d bag menjad beberapa
keg atan belajar, sebaga ber kut.

Keg atan Belajar 1 : Pent ngnya Pem l han Med a


Keg atan Belajar 2 : Kr ter a Pem l han Med a Pembelajaran
Keg atan Belajar 3 : Strateg Penggunaan Med a Elektron k

Untuk keberhas lan Anda dalam mempelajar bag an n , kut lah semua petunjuk
dengan cermat, Bacalah ura an berulang-ulang, car contoh la nnya yang serupa, kerjakan
lat han dengan d s pl n dan bacalah rangkuman sebelum mengerjakan tes format f.
Keberhas lan mempelajar bag an n terletak dar ked s pl nan Anda dalam mempelajar
bag an n dan d harapkan berangsur-angsur kemand r an dalam belajar dapat anda
mlk.

148 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 148


1

PENTINGNYA
PEMILIHAN MEDIA

A. Alasan Teoritis Pemilihan Media


Anda tentu sudah tahu tentang med a pembelajaran, atau ser ng mel hat baga mana
orang la n menggunakan med a pembelajaran, bahkan mungk n Anda ser ng menggunakan
med a dalam pembelajaran. Memang tepat adanya bahwa med a dent k dengan guru,
mengapa dem k an? Karena med a merupakan salah satu komponen utama dalam
pembelajaran sela n, tujuan, mater , metode dan evaluas , maka sudah seharusnya dalam
pembelajaran guru menggunakan med a. Proses pem l han med a menjad pent ng karena
kedudukan med a yang strateg s untuk keberhas lan pembelajaran.
Alasan pokok pem l han med a dalam pembelajaran, karena d dasar atas konsep
pembelajaran sebaga sebuah s stem yang d dalamnya terdapat suatu total tas yang terd r
atas sejumlah komponen yang sal ng berka tan untuk mencapa tujuan. J ka k ta l hat
prosedur pengembangan desa n nstruks onal maka d awal dengan perumusan tujuan
nstruks onal khusus sebaga pengembangan dar tujuan nstruks onal umum, kemud an
d lanjutkan dengan menentukan mater pembelajaran yang menunjang ketercapa an
tujuan pembelajaran serta menentukan strateg pembelajaran yang tepat. Upaya untuk
mewujudkan tujuan pembelajaran d tunjang oleh med a yang sesua dengan mater ,
strateg yang d gunakan, dan karakter st k s swa. Untuk mengetahu has l belajar, maka
selanjutnya guru menentukan evaluas yang tepat, sesua tujuan dan mater . Apab la
ternyata has l belajar t dak sesua dengan harapan dalam kata la n has l belajar s swa
rendah, maka perlu d telusur penyebabnya dengan menganal s s set ap komponen,
seh ngga k ta dapat mengetahu faktor penyebabnya dengan leb h objekt f.
Anal s s penyebab rendahnya has l belajar dapat men njau ketepatan seluruh
komponen d antaranya : mungk n keberhas lan n d sebabkan karena rumusan tujuan
t dak sesua dengan row nput dan kemampuan awal s swa “entery behav our level” s swa,
b sa jad tujuan yang d tetapkan t dak sesua dengan t ngkat kemampuan s swa dalam
kata la n terlalu t ngg . Penyebab yang la n b sa dar mater kurang sesua dengan tujuan,
terlalu kompleks, terlalu sul t seh ngga t dak d kuasa sepenuhnya oleh s swa. Apab la

149 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 149


dua komponen telah d anal s s ya tu tujuan dan mater ternyata sudah sesua selanjutnya
perlu d kaj penerapan strateg dan penggunaan med a pembelajaran. Strateg b sa jad t
dak tepat, membuat s swa t dak akt f, menjenuhkan, membosankan, t dak merangsang s
swa untuk akt f seh ngga berpengaruh terhadap has l belajarnya. J ka med a dan
strateg sudah tepat, maka perlu d kaj evaluas yang d gunakan apakah sudah tepat ba k
bentuknya, jen s, nstrumen evaluas dan prosedur evaluas nya.
Mekan sme tersebut jelas menunjukan pendekatan s stem dalam pembelajaran
dengan pengert an bahwa set ap komponen dalam pembelajaran sal ng berka tan
satu sama la n, sal ng ber nteraks , sal ng berhubungan, sal ng terobos dan sal ng
ketergantungan. Ura an d atas juga menggambarkan dengan jelas baga mana kedudukan
med a dalam pembelajaran yang t dak dapat d p sahkan dar keseluruhan s stem
pembelajaran. Penggunaan med a akan men ngkatkan kebermaknaan (mean ngful
learn ng ) has l belajar. Dengan dem k an pem l han med a menjad pent ng art nya dan
n menjad alasan teor t s mendasar dalam pem l han med a.
Pent ngnya pem l han med a dengan mel hat kedudukan med a dalam pembelajaran
dapat kita lihat dengan model sistem pembelajaran yang dikemukakan oleh Gerlach dan
Elly, sebaga ber kut :

Rancangan Menentukan
isi Strategi
Pembelajaran
Penilaian Entery
Behaviour Level
Menentukan
Kelompok
Belajar Siswa

Mengalokasikan Penilaian
Waktu Performance

Mengalokasikan
Ruang Belajar
Perumusan
Tujuan
Pemilihan Media
Pembelajaran

Umpan Balik

Sistem Pembelajaran Gerlach dan Elly

150 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 150


Prosedur pengembangan pembelajaran menurut Gerlach dan Elly dengan
menggunakan pendekatan s stem dapat d jelaskan bahwa perumusan tujuan nstruks onal
merupakan langkah pertama dalam merencanakan pembelajaran sebaga rumusan
t ngkah laku yang harus d m l k oleh s swa setelah selesa meng kut pembelajaran.
Langkah kedua adalah mer nc mater pembelajaran yang d harapkan dapat menunjang
pencapa an tujuan yang telah d tentukan. Perlu juga d lakukan tes “enter ng behavo ur
level” ya tu untuk mengetahu kemampuan awal yang d m l k s swa yang sesua dengan
tujuan pembelajaran sebaga dasar untuk menentukan dar mana guru harus mengawal
pembelajaran.
Tujuan, s dan entery behav our level menjad dasar untuk menetapkan komponen
pembelajaran yang la nnya, ya tu : menentukan strateg yang harus sesua dengan
karakter st k tujuan maupun mater yang d ber kan juga termasuk mengatur dan
mengelompokan s swa. Pengelompokan s swa d selaraskan dengan waktu yang tersed a,
dan ruang belajar yang tersed a. Penentuan med a yang akan d gunakan merupakan
langkah selanjutnya. Baga mana s swa agar mampu menguasa mater sesua tujuan,
med a apa yang cocok d gunakan. apakah med a cetak?, atau med a elektron k? apakah
med a tersebut d gunakan sebaga alat bantu bag guru sepert OHP, TV, Sl de Projector,
Mult med a Projector, atau d gunakan sepenuhnya oleh s swa dengan b mb ngan guru
sepert pembelajaran berbas s komputer (CAI dan CBI). Menentukan med a yang cocok
d gunakan dalam pembelajaran d sesua kan dengan tujuan, strateg , waktu yang tersed a,
dan fas l tas pendukung la nnya. Seluruh keg atan pembelajaran d akh r dengan pen la an
terhadap penamp lan (performance) s swa d sesua kan dengan tujuan yang d tetapkan, dar
pen la an n guru dapat menentukan umpan bal k untuk melakukan rev s rencana dan
pelaksanaan pembelajaran.
Pengkajian sistem pembelajaran yang dikembangkan oleh Gerlach dan Elly tersebut
menempatkan komponen med a sebaga bag an ntegral dalam keseluruhan s stem
pembelajaran. Dengan dem k an secara teor t s model tersebut menjad dasar alasan
mengapa k ta perlu melakukan pem l han terhadap med a, agar mem l k kesesua an
dengan tujuan (spesification of objective), kesesuaian dengan isi (spesification of content),
strateg pembelajaran (determ nat on of strategy), dan waktu yang tersed a (alocat on of
t me)

B. Alasan Praktis Pemilihan Media


Alasan prakt s berka tan dengan pert mbangan-pert mbangan dan alasan s pengguna
sepert guru, dosen, nstruktur mengapa menggunakan med a dalam pembelajaran.
Terdapat beberapa penyebab orang mem l h med a, antara la n d jelaskan oleh Ar f
Sad man (1996:84) sebaga ber kut :
a. Demonstrat on. Dalam hal n med a dapat d gunakan sebaga alat untuk

151 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 151


mendemonstras kan sebuah konsep, alat, objek, kegunaan, cara mengoperas kan
dan la n-la n. Med a berfungs sebaga alat peraga pembelajaran, m salnya seorang
dosen sedang menerangkan tekn k mengoperas kan Overhead Projector (OHP),
pada saat menjelaskannya menggunakan alat peraga berupa OHP, dengan cara
mendemonstras kan dosen tersebut menjelaskan, menunjukkan dan memperl hatkan
cara-cara mengoperas kan OHP. Contoh la n, seorang guru k m a akan menjelaskan
proses perubahan-perubahan zat dengan menggunakan gelas ukur, sebelum
d lakukan prakt kum, terleb h dahulu guru tersebut memperagakan baga mana cara
menggunakan gelas ukur dengan ba k. Untuk leb h jelas, k ta l hat contoh ket ga,
seorang guru B olog akan membelajarkan s swa tentang bentuk dan struktur sel
dengan menggunakan M kroskop, maka sebelum prakt kum d mula , sebelum s swa
meletakan objek pada m kroskop untuk d amat maka guru tersebut menunjukan
cara kerja M kroskop sesua dengan prosedur yang benar, cara n akan memperlancar
proses belajar dan mengh ndar res ko kerusakan pada alat prakt kum yang d gunakan.
Beberapa alasan tersebut ser ng melandas pengguna dalam menggunakan med a
ya tu bertujuan untuk mendemonstras kan atau memperagakan sesuatu.

b. Fam l ar ty. Pengguna med a pembelajaran mem l k alasan pr bad mengapa a


menggunakan med a, ya tu karena sudah terb asa menggunakan med a tersebut,
merasa sudah menguasa med a tersebut, j ka menggunakan med a la n belum tentu
b sa dan untuk mempelajar nya membutuhkan waktu, tenaga dan b aya, seh ngga
secara terus menerus a menggunakan med a yang sama. M salnya seorang dosen
yang sudah terb asa menggunakan med a Over Head Projector (OHP) dan Over Head
Transparancy (OHT, keb asaan menggunakan med a tersebut d dasarkan atas alasan
karena sudah akrab dan menguasa det l dar med a tersebut, mesk seba knya seorang
guru leb h var at f dalam mem l h med a, dalam konsepnya t dak ada satu med a yang
sempurna, dalam art kata t dak ada satu med a yang sesua dengan semua tujuan
pembelajaran, sesua dengan semua s tuas dan sesua dengan semua karakter st k
s swa. Med a yang ba k adalah bers fat kontekstual sesua dengan real tas kebutuhan
belajar yang d hadap s swa. J ka k ta l hat pada contoh d atas, med a OHP leb h
tepat untuk mengajarkan konsep dan aspek-aspek kogn t f, dapat d gunakan dalam
jumlah s swa maks mal 50 orang dengan ruangan yang t dak terlalu besar dan s swa
cenderung pas f t dak dapat mel batkan secara opt mal potens mental, emos onal
dan motor sk ll , karena kontrol pembelajaran ada pada guru. Tentu saja OHP kurang
tepat untuk mengajarkan keteramp lan yang menuntut demonstras , praktek langsung
yang lebih membuat siswa aktif secara fisik dan mental. Alasan familiarity tentu saja
t dak selamanya tepat, j ka t dak memperhat kan tujuannya. Mesk dem k an alasan
n cukup banyak terjad dalam pembelajaran.

152 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 152


c. Clar ty. Alasan ket ga n mengapa guru menggunakan med a adalah untuk leb h
memperjelas pesan pembelajaran dan member kan penjelasan yang leb h konkr t.
Pada praktek pembelajaran, mas h banyak guru t dak menggunakan med a atau
tanpa med a, metode yang d gunakan dengan ceramah (ekspos tory ), cara sepert n
memang t dak merepotkan guru untuk meny apkan med a, cukup dengan menguasa
mater , maka pembelajaran dapat berlangsung, namun apakah pembelajaran sepert
n akan berhas l? cara pembelajaran sepert n cenderung akan mengak batkan
verbal st s, ya tu pesan yang d sampa kan guru t dak sama dengan perseps s swa,
mengapa hal n b sa terjad ? Karena nformas t dak bers fat konkr t, j ka guru t dak
mampu secara detil dan spesifik menjelaskan pesan pembelajaran, maka verbalistis
akan terjad . M salnya seorang guru IPA d Sekolah Dasar sedang menjelaskan c r -c r
mahluk h dup, d antaranya bahwa mahluk h dup dapat bernafas dengan nsang dan
paru-paru. J ka guru t dak cermat mengemas nformas dengan ba k hanya berceramah
saja maka s swa yang t dak pernah mel hat bentuk paru-paru dan nsang maka akan
membayangkan bentuk-bentuk la n yang t dak sesua dengan kenyataannya. D s n lah
banyak pengguna med a, mem l k alasan bahwa menggunakan med a adalah untuk
membuat nformas leb h jelas dan konkr t sesua kenyataannya. Alasan n leb h tepat
d p l h guru d band ng dengan alasan kedua d atas.

d. Act ve Learn ng. Med a dapat berbuat leb h dar yang b sa d lakukan oleh guru. Salah
satu aspek yang harus d upayakan oleh guru dalam pembelajaran adalah s swa harus
berperan secara aktif baik secara fisik, mental, dan emosional. Dalam prakteknya
guru t dak selamanya mampu membuat s swa akt f hanya dengan cara ceramah,
tanya jawab dan la n-la n namun d perlukan med a untuk menar k m nat atau ga rah
belajar s swa. Sepert pendapat Lesle J. Br ggs (1979) menyatakan bahwa med a
pembelajaran sebaga “the phys cal means of convey ng nstruct onal content..........
book, films, videotapes, etc. Lebih jauh Briggs menyatakan media adalah “alat untuk
member perangsang bag peserta d d k supaya terjad proses belajar. Sedangkan
mengenai efektifitas media, Brown (1970) menggaris bawahi bahwa media yang
digunakan guru atau siswa dengan baik dapat mempengaruhi efektifitas program
belajar mengajar. Sebaga contoh seorang guru memanfaatkan teknolog komputer
berupa CD interaktif untuk mengajarkan materi fisika. Dengan CD interaktif seorang
s swa dapat leb h akt f mempelajar mater dan menumbuhkan kemand r an belajar,
guru hanya mengamat , dan merev u penguasaan mater oleh s swa. Cara sepert
n membuat s swa leb h termot vas untuk belajar, terleb h kemasan program CD
nterakt f dengan mult med a menar k perhat an dan membuat pesan pembelajaran
leb h lengkap dan jelas. Contoh la n dapat d l hat pada pelat han Emot onal Sp r tual
Quest on (ESQ), salah satu tujuan pelat han n adalah menumbuhkan seopt mal
mungk n mot vas peserta untuk berbuat pos t f dengan sp r t yang besar dan
opt mal sas potens nd v du, d antaranya dengan cara mengkaj proses dan kejad an

153 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 153


serta fenomena alam (ayat qaun yyah), untuk mewujudkan tujuan n d gunakan
banyak v sual sas (med a v deo) untuk memperl hatkan tayangan-tayangan yang
mampu men ngkatkan mot vas peserta, dan has lnya secara emp r k terbukt mampu
men ngkatkan mot vas peserta.

Sepert yang d jelaskan d awal, bahwa keberadaan med a dapat d peroleh dengan
cara memanfaatkan yang sudah ada, ba k med a real a ya tu med a alam yang tersed a d
alam sek tar m salnya : gunung, sawah, a r, berbaga jen s batuan, hewan, tumbuhan dan
la n-la n. Med a juga dapat d peroleh dengan cara pembel an.
Ar f Sad man (1996:85) mengemukakan beberapa pert mbangan yang dapat d jad kan
rujukan untuk membel med a, hal tersebut dapat d l hat pada tabel ber kut n :


Apakah media yang dipilih itu relevan
dengan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai?


Apakah disertai dengan buku manual
(manual book) atau sumber informasi
tentang media tersebut?


Apakah perlu dibentuk tim ahli dan
pengguna media untuk mereviu media
tersebut?
MEDIA

Apakah terdapat media di pasaran


yang telah divalidasi atau diujicoba?

Apakah media tersebut boleh direviu
terlebih dahulu sebelum membeli?

Apakah terdapat format reviu yang
sudah dibakukan?

Tabel di atas menunjukan beberapa pertanyaan yang dapat dijadikan sebagai
bahan penilaian terhadap media.

154 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 154


- Pertanyaan pertama mempermasalahkan tentang kesesua an antara med a dan tujuan,
pertanyaan n d tempatkan pal ng awal karena dasar pokok pem l han med a adalah
kesesua an dengan tujuan. J ka tujuannya “s swa d harapkan mampu memaham
konsep terjad nya hujan” maka d dalam med a tersebut d nyatakan secara ekspl s t
tujuan tersebut, sela n tu s med a menggambarkan baga mana proses terjad nya
hujan.

- Pertanyaan kedua, meng ngatkan bahwa med a harus d serta dengan nformas
petunjuk penggunaan med a, yang d sebut dengan manual book. Informas n pent ng
karena pengguna t dak semuanya dapat langsung menggunakan med a dengan benar.
Beberapa med a tertentu, m salnya med a elektron k d perlukan juga nformas
petunjuk pengoperas an dan cara pemel haraan (ma ntenance). Sebaga contoh med a
OHP, LCD Projector dan kamera Foto / V deo ser ng mengalam kerusakan, padahal
belum lama d bel , kerusakan ser ng terjad pada lensa dan kerusakan mekan k, hal
n terjad karena pengguna t dak mengetahu cara pemel haraan med a, m salnya :
s mpanlah med a tersebut d tempat yang ker ng h ndar kelembaban, gunakan s l con
gel untuk mengh ndar jamur, dengan suhu tertentu dan alat-alat tersebut harus
d nyalakan (d hangatkan) mesk pun t dak d paka m n mal 5 men t dalam sehar .
Petunjuk tersebut tertera dalam manual book, j ka d cermat dan d laksanakan maka
med a akan bertahan lama, t dak cepat rusak.

- Pertanyaan ket ga adalah Apakah perlu d bentuk t m ahl dan pengguna med a untuk
merev u med a tersebut. Hal n d lakukan j ka sekolah akan mengadakan med a
dalam jumlah banyak seh ngga membutuhkan b aya besar, untuk mengh ndar ket dak
cocokan med a tersebut, maka seba knya sekolah membentuk t m yang terd r dar
ahl med a (med a spec al st) dan guru sebaga pengguna yang juga menguasa mater
pelajaran (content spec al st).Secara tekn s, sebelum pembel an maka p hak sekolah
mengamb l beberapa sampel med a untuk d kaj oleh t m ahl , d uj cobakan dalam
l ngkup terbatas oleh pengguna (user) ba k guru maupun s swa, temuan dar t m ahl
tersebut akan d jad kan sebaga dasar jad atau t dak pembel an med a tersebut.

- Pertanyaan keempat adalah Apakah terdapat med a d pasaran yang telah d val das
atau d uj coba? Seba k-ba k med a adalah telah d lakukan val das , sebab proses
val das d lakukan menggunakan prosedur lm ah yang has lnya t dak perlu d ragukan
lag . Med a yang d jual bebas d pasaran t dak semuanya has l dar penguj an, akan
leb h ba k lag kalau sudah d lakukan r set sebelumnya. Hal n tentu saja untuk
mengant s pas po nt pertanyaan ke t ga d atas. J ka ternyata med a tu sudah
dilakukan uji validitas yang dibuktikan dengan data, informasi kalau perlu sertifikasi
uji validitas, maka hal itu lebih baik, karena akan lebih efisien waktu, tenaga dan biaya,
dar pada k ta membentuk t m ahl , namun dem k an k ta harus mencermat dengan

155 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 155


tel t baga mana mereka melakukan uj val d tas tersebut apakah sudah sesua dengan
prosedur atau t dak.

- Pertanyaan kel ma adalah Apakah med a tersebut boleh d rev u terleb h dahulu
sebelum membel ? Hal n ka tannya dengan pertanyaan ket ga ket ka p hak sekolah
akan membentuk t m, proses pembentukan t m n d lakukan j ka med a yang akan
d bel d perbolehkan untuk d rev u. J ka ya, maka selanjutnya proses rev u d lakukan
oleh t m atau hanya oleh guru send r .

- Pertanyaan Keenam adalah Apakah terdapat format rev u yang sudah d bakukan?
Pertanyaan tersebut menjad pent ng, karena salah satu syarat uj val d tas adalah
menggunakan nstrumen yang juga sudah val d. Instrumen yang sudah val d dan
sudah d bakukan dapat d gunakan oleh s apa saja, t dak harus mel batkan t m ahl lag .
J ka rev u d lakukan oleh sekelompok guru atau guru secara personal yang mem l k
pemahaman terbatas tentang med a tersebut, maka has lnya t dak representat f untuk
mengukur keval dan med a, maka dengan kemampuan yang terbatas menjad t dak
masalah j ka menggunakan nstrumen yang telah d bakukan. Mengapa nstrumen
tersebut dapat mengukur keval dan med a? Karena nstrumen d has lkan dar
serangka an keg atan r set, d kaj oleh beberapa ahl sepert ahl med a, ahl mater ,
ahl bahasa dan ahl khusus sesua dengan karakter st k med a tersebut, m salnya
med a nternet, perlu juga d kaj oleh ahl nformat on technolog (IT) yang has lnya
dapat berupa format nstrumen pen la an med a nternet yang sudah vall d, dapat
merev u med a la n asal mas h berka tan dengan nternet.

Rangkuman

- Dasar pert mbangan dalam mem l h med a dapat d kaj dalam dua bag an ya tu alasan
secara teor t s dan alasan secara prakt s. Secara teor t s membahas bawa alasan guru
melakukan pem l han med a karena secara teor t k med a mem l k pos s pent ng
sebaga bag an ntegral dalam s stem pembelajaran. Dalam s stem pembelajaran
terdapat sejumlah komponen ya tu : tujuan, mater , strateg , med a, dan evaluas .
Dengan dem k an jelas bahwa med a bag an dar s stem pembelajaran yang perlu
d p l h kesesua annya dengan pembelajaran.

- Proses pemilihan media secara teoritis dapat merujuk pada Gerlach dan Elly
dengan memperhat kan beberapa komponen. Pengkaj an s stem pembelajaran yang
dikembangkan oleh Gerlach dan Elly tersebut menempatkan komponen media sebagai
bag an ntegral dalam keseluruhan s stem pembelajaran. Dengan memperhat kan

156 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 156


kesesuaian dengan tujuan (spesification of objective), kesesuaian dengan isi
(spesification of content), strategi pembelajaran (determination of strategy), dan
waktu yang tersed a (alocat on of t me)

- Secara prakt s, terdapat beberapa penyebab orang mem l h med a, antara la n


d jelaskan oleh Ar f Sad man (1996:84) sebaga ber kut : Demonstrat on. Dalam hal
n med a dapat d gunakan sebaga alat untuk mendemonstras kan sebuah konsep,
alat, objek, kegunaan, cara mengoperas kan dan la n-la n. Fam l ar ty. Pengguna
med a pembelajaran mem l k alasan pr bad mengapa a menggunakan med a, ya tu
karena sudah terb asa menggunakan med a tersebut, merasa sudah menguasa med a
tersebut, j ka menggunakan med a la n belum tentu b sa dan untuk mempelajar nya
membutuhkanwaktu,tenagadanb aya,seh nggasecaraterusmenerus amenggunakan
med a yang sama. Clar ty. Alasan ket ga n mengapa guru menggunakan med a adalah
untuk leb h memperjelas pesan pembelajaran dan member kan penjelasan yang leb h
konkr t, seh ngga banyak pengguna med a, mem l k alasan bahwa menggunakan
med a adalah untuk membuat nformas leb h jelas dan konkr t sesua kenyataannya.
Act ve Learn ng. Med a dapat berbuat leb h dar yang b sa d lakukan oleh guru,
diantaranya adalah siswa harus berperan secara aktif baik secara fisik, mental, dan
emos onal. Dalam prakteknya guru t dak selamanya mampu membuat s swa akt f
hanya dengan cara ceramah, tanya jawab dan la n-la n namun d perlukan med a untuk
menar k m nat atau ga rah belajar s swa.

- Ar f Sad man (1996:85) mengemukakan beberapa pert mbangan yang dapat d jad kan
rujukan untuk membel med a : Pertanyaan pertama mempertanyakan tentang
kesesua an antara med a dan tujuan. Pertanyaan kedua, meng ngatkan bahwa med a
harus d serta dengan nformas petunjuk penggunaan med a, yang d sebut dengan
manual book. Informas n pent ng karena pengguna t dak semuanya dapat langsung
menggunakan med a dengan benar. Pertanyaan ket ga adalah Apakah perlu d bentuk
t m ahl dan pengguna med a untuk merev u med a tersebut. Pertanyaan keempat
adalah Apakah terdapat med a d pasaran yang telah d val das atau d uj coba?
Seba k-ba k med a adalah telah d lakukan val das , sebab proses val das d lakukan
menggunakan prosedur lm ah yang has lnya t dak perlu d ragukan lag . Pertanyaan kel
ma adalah Apakah med a tersebut boleh d rev u terleb h dahulu sebelum membel ?
Pertanyaan Keenam adalah Apakah terdapat format rev u yang sudah d bakukan?

157 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 157


Tes Formatif

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D di depan jawaban yang menurut
pendapat Anda paling benar!

1. Contoh penggunaan med a yang menggunakan konsep med a by ut l zat on adalah,


kecual …
A. Menggunakan kertas bekas atau kardus untuk d buat menjad bentuk-bentuk
geometr
B. Memanfaatkan halaman sekolah untuk mata pelajaran Sa n
C. Membel poster dan menyaj kannya d kelas
D. Mengamat struktur daun, s swa d tugaskan membawa berbaga jen s daun

2. Apa yang d maksud dengan entery behav our dalam pem l han med a?
A. Menentukan kemampuan awal s swa
B. Menganal s s kemampuan awal s swa
C. Menentukan per laku yang d harapkan
D. Mengkaj karakter st k s swa

3. Manakah komponen di bawah ini yang tidak sesuai dengan konsep Gerlach dan Elly
dalam perancangan s stem pembelajaran yang memperhat kan pem l han med a?
A. Menentukan strateg pembelajaran
B. Mengalokas kan waktu
C. Mengalokas kan b aya
D. Mengalokas kan ruang

4. Manakah contoh pererapan med a yang bertujuan untuk mendemonstras kan mater
tertentu?
A. S swa menggunakan atr but perang untuk menghayat zaman perjuangan merebut
kemerdekaan
B. S swa menggunakan OHP ket ka memerankan tokoh guru.
C. Guru SMK boga memperlihatkan cara menggunakan mixer dalam membuat kue
D. Poster ant narkoba d pajang d l ngkungan sekolah sebaga bentuk demonstras
ant narkoba.

5. Med a OHP cocok d gunakan guru, j ka s tuas pembelajarannya sebaga ber kut,
kecual …
A. Jumlah s swa maks mal 50 orang
B. Mengajarkan mater konseptual

158 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 158


C. Mengajarkan sebuah proses kerja sebuah perangkat keras.
D. Waktu yang tersed a terbatas

6. Verbal st s pesan pembelajaran akan terjad j ka guru hanya menggunakan nformas


l san saja, mengapa b san terjad verbal st s?
A. Siswa belum mampu berfikir secara abstrak
B. Informasi guru tidak spesifik dan tidak disertai contoh
C. Med a t dak d gunakan
D. Waktu pembelajaran terbatas

7. Informas apa saja yang b asa ada pada sebuah manual book med a pembelajaran.
A. Daftar harga med a
B. Cara mengoperas kan
C. Cara menggunakan
D. Cara memel hara

8. Uj val d tas med a dapat d lakukan dengan prosedur lm ah, manakah prosedur yang
kurang tepat?
A. Uj coba terbatas dan luas
B. Uj terhadap keterbacaan med a (med a l teracy)
C. Uj respon pemaka (user response)
D. Uj kesesua an dengan keb jakan

9. Apakah tugas content spec al st dalam merev ew med a?


A. Menganal s s kesesua an med a dengan ka dah pembelajaran
B. Menganal s s kesesua an penggunaan bahasa
C. Menganal s s kesesua an dengan tujuan dan mater
D. Menganal s s med a dengan b aya yang d m l k

10. S apakah tokoh med a yang menyatakan bahwa med a sebaga “the phys cal means of
conveying instructional content...book, films, videotapes, etc.
A. Gerlach dan Elly
B. Brown
C. Br ggs
D. Robert Gagne

159 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 159


Kunci Jawaban

Setelah Anda menyelesa kan soal tersebut, cocokkan p l han jawaban Anda dengan
kunc jawaban d bawah n :

1. A 6. D
2. B 7. D
3. C 8. D
4. C 9. C
5. C 10.C

H tunglah jawaban Anda yang benar, kemud an gunakan rumus d bawah n untuk
mengetahu t ngkat penguasaan Anda terhadap mater keg atan belajar.

Rumus:

Jumlah jawaban Anda yang benar


T ngkat penguasaan = ------------------------------------------------- x 100%
5

Makna dar t ngkat penguasaan Anda adalah:


90% - 100% = Ba k Sekal
80% - 89% = Ba k
70% - 79% = Cukup
< 70% = Kurang

Apab la t ngkat penguasaan Anda mencapa 80 % ke atas, Bagus! Anda cukup


memaham keg atan belajar n . Anda dapat meneruskan dengan keg atan belajar
ber kutnya. Tetap b la t ngkat penguasaan Anda mas h d bawah 80 %, Anda harus
mengulang keg atan belajar n , terutama bag an yang belum Anda kuasa .

160 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 160


2

KRITERIA PEMILIHAN MEDIA

A. Kriteria Umum Pemilihan Media

Pada keg atan belajar 1 telah d jelaskan beberapa pert mbangan mengapa orang
melakukan pem l han med a. Secara s ngkat dapat d katakan bahwa dasar pert mbangan
dalam pem l han med a adalah dapat terpenuh nya kebutuhan dan tercapa nya tujuan
pembelajaran, j ka t dak sesua dengan kebutuhan dan tujuan maka med a tersebut t dak
digunakan. Mc. M. Connel (1974) dengan tegas mengatakan “if the medium fits use it”
art nya j ka med a sesua maka gunakanlah. Dengan dem k an cukup sederhana bukan?
Namun dem k an dalam apl kas nya t dak sesederhana tu, d perlukan satu pengkaj an
yang mendalam untuk sampa pada ketepatan dalam mem l h med a. Pertanyaan
mendasar kemud an adalah untuk memperoleh kesesua an tersebut, apakah yang
menjad nd kator atau kr ter anya? Jawaban atas pertanyaan tersebut t daklah mudah,
namun d perlukan anal s s terhadap faktor-faktor yang mempengaruh kesesua an med a.
D antara faktor yang perlu d perhat kan d antaranya : tujuan pembelajaran, karakter st k
s swa, modal tas belajar s swa (aud t f, v sual dan k nestet k), l ngkungan, ketersed aan
fas l tas pendukung, dan la n-la n.
Ada beberapa kr ter a umum yang perlu d perhat kan dalam pem l han med a. Namun
dem k an secara teor t k bahwa set ap med a mem l k keleb han dan kelemahan yang
akan memberikan pengaruh kepada afektifitas program pembelajaran. Sejalan dengan
hal n , pendekatan yang d tempuh adalah mengkaj med a sebaga bag an ntegral dalam
proses pend d kan yang kaj annya akan sangat d pengaruh beberapa kr ter a umum
sebaga ber kut:

161 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 161


Kesesuaian dengan Tujuan Kesesuaian dengan Materi

Kesesuaian MEDIA
Kesesuaian dengan
dengan PEMBELAJARAN Karakteristik Siswa
Fasilitas

Kesesuaian dengan Gaya Kesesuaian dengan Teori


Belajar

1. Kesesua an dengan Tujuan ( nstruct onal goals). Perlu d kaj tujuan pembelajaran
apa yang ng n d capa dalam suatu keg atan pembelajaran. Dar kaj an Tujuan
Instruks onal Umum (TIU) atau Tujuan Instruks onal Khusus (TIK) n b sa d anal s s
med a apa yang cocok guna mencapa tujuan tersebut. Sela n tu anal s s dapat
d arahkan pada taksonom tujuan dar Bloom, dkk apakah tujuan tu bers fat kogn t f,
afekt f dan ps komotor k. Beg tu halnya dalam kur kulum berbas s kompetens (2006),
kr ter pem l han med a d dasarkan atas kesesua annya dengan standar kompetens ,
kompetens dasar dan terutama nd kator. Sebaga contoh l hatlah penggalan rencana
pelaksanan pembelajaran (RPP) ber kut n yang d amb l dar kur kulum 2006.

Mata Pelajaran : Teknolog Informas dan Komun kas (TIK)


Kelas :X
Semester :1
Standar Kompetens : Menggunakan s stem operas
(operating system) untuk manajemen file dan periferal

Kompetens Pengalaman
Mater Pokok Ind kator Pencapa an Med a yang d p l h
Dasar Belajar

Melakukan Peran OS § Mencermat § Mendemonstras kan Komputer dan


operas dasar dalam prosedur prosedur baku software s stem
komputer komputer mengh dupkan mengh dupkan operas
menggunakan OS serta memat kan dan memat kan
komputer komputer
§ Meng kut § Menunjukan pos s
penjelasan OS dan program
peran OS apl kas yang
pada program terpasang
komputer § Mendeskr ps kan
§ Mengamat per ntah OS yang
secara tel t terpasang
per ntah- § Mengelola program
per ntah OS apl kas yang sedang
yang ada berjalan

162 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 162


§ Secara ekspl s t tujuan pembelajaran akan d temukan dalam rencana pembelajaran
sepert d atas. Dar kolom d atas, dapat k ta cermat j ka sebuah pembelajaran TIK
akan d laksanakan dengan nd kator sepert tampak d atas, maka nd kator med a
yang sesua adalah apa yang d butuhkan dalam nd kator, j ka nd katornya adalah
Mencermat prosedur mengh dupkan serta memat kan komputer, meng kut
penjelasan peran OS pada program komputer, mengamat secara tel t per ntah-
per ntah OS yang ada. Maka med a yang tepat adalah seperangkat hardware
komputer dan satu CD sofware Operat ng system.

2. Kesesua an dengan mater pembelajaran ( nstruct onal content), ya tu bahan atau


kaj an apa yang akan d ajarkan pada program pembelajaran tersebut. Pert mbangan
la nnya, dar bahan atau pokok bahasan tersebut sampa sejauhmana kedalaman yang
harus d capa , dengan dem k an k ta b sa mempert mbangkan med a apa yang sesua
untuk penyampa an bahan tersebut. Contohnya dapat d l hat pada kolom kr ter a dua
d atas. D sana tertera dengan jelas mater pembelajaran, m salnya ”Peran OS dalam
komputer” dengan dem k an med a yang d nggap tepat adalah sesua dengan mater
yang d ajarkan, j ka pokok mater nya tu maka komputer merupakan med a yang
d anggap pal ng tepat.
3. Kesesua an dengan Karakter st k Pebelajar atau s swa. Dalam hal n med a haruslah
fam l ar dengan karakter st k s swa/guru. Ya tu mengkaj s fat-s fat dan c r med a
yang akan d gunakan. Hal la nnya karakter st k s swa, ba k secara kuant tat f (jumlah)
ataupun kual tat f (kual tas, c r , dan keb asaan la n) dar s swa terhadap med a yang
akan d gunakan. Terdapat med a yang cocok untuk sekelompok s swa, namun t dak
cocok untuk s swa yang la n. M salnya, seorang guru t dak akan menggunakan med a
video atau film walaupun media tersebut secara umum dipandang baik apabila akan
d ajarkan pada s swa yang mem l k gangguan pada ndra pengl hatannya. Dem k an
juga untuk med a aud o untuk s swa yang mengalam gangguan pendengaran.
Dengan demikian pemilihan media harus melihat kondisi siswa secara fisik terutama
keberfungs an alat ndra yang d m l k nya. Sela n pert mbangan tersebut perlu juga
d perhat kan aspek kemampuan awal s swa, budaya maupun keb asaan s swa. Hal
n perlu d perhat kan untuk mengh ndar respon negat f s swa, serta kesenjangan
pemahaman antara pemahaman yang d m l k peserta d d k sebaga has l belajarnya
dengan s mater yang terdapat pada med a tersebut.
4. Kesesua an dengan teor . Pem l han med a harus d dasarkan atas kesesua an dengan
teor . Med a yang d p l h bukan karena fanat sme guru terhadap suatu med a yang
d anggap pal ng d suka dan pa ng bagus, namun d dasarkan atas teor yang d angkat
dar penel t an dan r set seh ngga telah teruj val d tasnya. Pem l han med a bukan
pula karena alasan sel ngan atau h buran semata. Mela nkan med a harus merupakan
bag an ntegral dar keseluruhan proses pembelajaran, yang fungs nya untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.

163 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 163


5. Kesesua an dengan gaya belajar s swa. Kr ter a n d dasarkan atas kond s ps kolog s
s swa, bahwa s swa belajar d pengaruh pula oleh gaya belajar s swa. Bobb DePorter
(1999:117) dalam buku “Quantum Learn ng” mengemukakan terdapat t ga gaya
belajar s swa, ya tu : t pe v sual, aud tor al dan k nestet k. S swa yang mem l k t pe
v sual akan mudah memaham mater j ka med a yang d gunakan adalah med a v sual
seperti TV, Video, Grafis dan lain-lain. Berbeda dengan siswa dengan tipe auditif,
leb h menyuka cara belajar dengan mendengarkan d band ng menul s dan mel hat
tayangan. Untuk mengidentifikasi tipe auditorial ini dapat dilihat dari kebiasaan
belajarnya, m salnya : berb cara kepada d r send r saat bekerja, mudah terganggu
oleh ker butan, senang membaca keras dan mendengarkannya, merasa kesul tan
dalam menul s namun mem l k kecerdasan dalam berb cara, belajar dengan cara
mendengarkan dan meng ngat apa yang d d skus kan. T pe k nestet k leb h suka
melakukan d band ngkan membaca dan mendengarkan. C r -c r t pe n d antaranya
: berbicara dengan perlahan, menanggapi perhatian fisik, menyentuh orang untuk
memperoleh perhat an dar orang la n, belajar melalu man pulas dan praktek, belajar
dengan cara berjalan dan mel hat, menggunakan jar telunjuk ket ka membaca dan
la n-la n.
6. Kesesua an dengan kond s l ngkungan, fas l tas pendukung, dan waktu yang tersed a.
Baga mana bagusnya sebuah med a, apab la t dak d dukung oleh fas l tas dan
waktu yang tersed a, maka kurang efekt f. M salnya guru IPA merencanakan untuk
mengadakan pembelajaran dengan memanfaatkan TV Edu, tentu saja guru tersebut
harus mengalokas kan waktu yang tepat sesua dengan jam tayang dalam TV edu
tersebut. Med a juga terka t dengan user atau penggunannya dalam hal n guru, j ka
guru t dak mem l k kemampuan untuk menggunakan med a tersebut dengan ba k,
maka akan s a-s a, beg tu halnya dengan fas l tas la nnya, m salnya sekolah d sebuah
desa terpenc l membel perangkat komputer untuk mata pelajaran TIK, namun hal
tu menjad t dak berfungs dengan ba k, karena ternyata d sekolah tersebut belum
terpasang al ran l str k.

B. Kriteria Khusus Pemilihan Media

Er ckson (1993) member saran dalam mengembangkan kr ter a pem l han


med a. Pem l han med a d lakukan dengan memperhat kan sudah atau belumnya k ta
mempert mbangkan beberapa hal dar med a tersebut hubungannya dengan kegunaan
(ut l ty), ketepatannya untuk s swa, foramt yang d gunakannya, dan standar-standar yang
yang ada. Format n dapat juga d gunakan untuk member kan pen la an terhadap med a
yang telah d buat, seberapa besar ketepatannya. Untuk lengkapnya dapat Anda cobakan
dengan mel hat tabel ber kut n :

164 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 164


NO PERTANYAAN Ket
1 Apakah materinya penting dan berguna bagi siswa? 
2 Apakah dapat menarik minat siswa untuk belajar? 
3
Apakah ada kaitannya dan mengena secara langsung dengan
tujuan pembelajaran? 
4
Bagaimana format penyajiannya diatur? Apakah memenuhi
tata urutan yang teratur? 
5 Bagaimana dengan materinya, mutakhir dan authentik? 
6 Apakah konsep dan kecermatannya terjamin secara jelas? 
7 Apakah isi dan presentasinya memenuhi standar? 
8 Apakah penyajiannya objektif? 
9 Apakah bahannya memenuhi standar kualitas teknis? 
10
Apakah bahan tersebut sudah melalui pemantapan uji coba
atau validasi? 
Kriteria Pemilihan Media (Ericson, 1993)

Tabel d atas menunjukan cara dalam mem l h med a dengan memperhat kan aspek-
aspek yang d pertanyakan d atas, dalam kata la n med anya sudah tersed a dan k ta
t nggal melakukan pem l han dengan cermat.

Sejumlah kr ter a khusus la nnya dalam mem l h med a pembelajaran yang tepat
dapat kita rumuskan dalam satu kata ACTION, yaitu akronim dari; access, cost, technology,
nteract v ty, organ zat on, dan novelty.

Kemudahan akses menjad pert mbangan pertama dalam mem l h med a. Apakah med a
yang k ta perlukan tu tersed a, mudah, dan dapat d manfaatkan oleh mur d? M salnya,
k ta ng n menggunakan med a nternet, perlu d pert mbangkan terleb h dahulu apakah ada
saluran untuk koneks ke nternet? Akses juga menyangkut aspek keb jakan, m salnya
apakah mur d d j nkan untuk menggunakannya? Komputer yang terhubung ke nternet
jangan hanya d gunakan untuk kepala sekolah, tap juga guru, dan yang leb h pent ng
untuk mur d. Mur d harus memperoleh akses. Dalam hal n med a harus merupakan
bag an dalam nteraks dan akt v tas s swa, bukan hanya guru yang menggunakan med a
tersebut.

165 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 165


B aya juga harus d pert mbangkan. Banyak jen s med a yang dapat menjad p l han k ta,
pada umumnya med a cangg h b asanya cenderung mahal. Namun, mahalnya b aya tu
harus k ta h tung dengan aspek menfaatnya. Semak n banyak yang menggunakan, maka un
t cost dar sebuah med a akan semak n menurun. Med a yang efekt f t dak selalu
mahal, j ka guru kreat f dan menguasa betul mater pelajaran maka akan memanfaatkan
objek-objek untuk d jad kan sebaga med a dengan b aya yang murah namun efekt f.

Mungk n saja k ta tertar k kepada satu med a tertentu. Tap k ta perlu perhat kan apakah
teknolog nya tersed a dan mudah menggunakannya? Katakanlah k ta ng n menggunakan
med a aud o v sual d kelas. Perlu k ta pert mbangkan, apakah ada l str k, voltase l str k
cukup dan sesua ?

Med a yang ba k adalah yang dapat memunculkan komun kas dua arah atau nterakt v tas.
Set ap keg atan pembelajaran yang anda kembangkan tentu saja memerlukan med a yang
sesua dengan tujuan pembelajaran tersebut. Jad kan med a tu sebaga alat bantu s swa
dalam berakt v tas, m salnya puzzel untuk anak SD/MI, s swa dapat menggunakannya
sendiri, menyusun gambar hingga lengkap, flash card dapat dikondisikan dalam bentuk
permainan dan semua siswa terlibat baik secara fisik, intelektual maupun mental.

Pert mbangan yang juga pent ng adalah dukungan organ sas . M salnya, apakah p mp nan
sekolah atau yayasan mendukung? Baga mana pengorgan sas annya. Apakah d sekolah
n tersed a satu un t yang d sebut pusat sumber belajar?

166 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 166


Kebaruan dar med a yang anda p l h juga harus menjad pert mbangan. Med a yang
leb h baru b asanya leb h ba k dan leb h menar k bag s swa. D antara med a yang relat f
baru adalah med a yang memanfaatkan teknolog nformas dan komun kas khususnya
penggunaan nternet.

Rangkuman

- Ada beberapa kr ter a umum yang perlu d perhat kan dalam pem l han med a ya tu :
(1) Kesesua an dengan Tujuan ( nstruct onal goals). Perlu d kaj tujuan pembelajaran
apa yang ng n d capa dalam suatu keg atan pembelajaran. (2) Kesesua an dengan
mater pembelajaran ( nstruct onal content), ya tu bahan atau kaj an apa yang akan
d ajarkan pada program pembelajaran tersebut. (3) Kesesua an dengan Karakter st k
Pebelajar atau s swa. Dalam hal n med a haruslah fam l ar dengan karakter st k
s swa/guru. Ya tu mengkaj s fat-s fat dan c r med a yang akan d gunakan. (4)
Kesesua an dengan teor . Pem l han med a harus d dasarkan atas kesesua an dengan
teor . Med a yang d p l h bukan karena fanat sme guru terhadap suatu med a yang
d anggap pal ng d suka dan pa ng bagus, namun d dasarkan atas teor yang d angkat
dar penel t an dan r set seh ngga telah teruj val d tasnya. (6) Kesesua an dengan
gaya belajar s swa. Bobb DePorter (1999:117) dalam buku “Quantum Learn ng”
mengemukakan terdapat t ga gaya belajar s swa, ya tu: t pe v sual, aud tor al dan
k nestet k. (7) Kesesua an dengan kond s l ngkungan, fas l tas pendukung, dan
waktu yang tersed a. Baga mana bagusnya sebuah med a, apa b la t dak d dukung
oleh fas l tas dan waktu yang tersed a, maka kurang efekt f.

- Sejumlah kr ter a khusus la nnya dalam mem l h med a pembelajaran yang tepat dapat
kita rumuskan dalam satu kata ACTION, yaitu akronim dari; access, cost, technology,
nteract v ty, organ zat on, dan novelty.

167 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 167


Tes Formatif

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D di depan jawaban yang menurut
pendapat Anda paling benar!

1. Dasar pert mbangan utama dalam pem l han med a sepert yang d jelaskan Mc. M.
Connel (1974) adalah….
A. Sesua dengan karakter st k s swa
B. Sesua dengan alokas waktu
C. Sesua dengan tujuan
D. Sesua dengan keb asaan guru

2. Manakah yang t dak termasuk nd kator pem l han med a yang tepat….
A. Kesesua an dengan tujuan
B. Kesesua an dengan karakter st k peserta d d k
C. Kesesua an dengan teor
D. Kesesua an dengan keb asaan pengguna

3. Dalam praktek pembelajaran, dar mana k ta dapat mengetahu tujuan untuk


d sesua kan dengan med a?
A. Pada buku ajar
B. Pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
C. Dar m nat s swa
D. Dar has l pemb caraan dengan guru la n

4. Mengkaj karakter st k s swa pent ng d lakukan dalam pem l han med a, d antaranya
untuk menentukan..
A. Instrumen pen la an
B. M nat s swa terhadap med a
C. Entry behav our level
D. Daya serap s swa terhadap pelajaran

5. Ada beberapa per laku s swa sepert : berb cara dengan perlahan, menanggap
perhatian fisik, menyentuh orang untuk memperoleh perhatian dari orang lain, belajar
melalu man pulas dan praktek, dll. D l hat dar gaya belajar termasuk...
A. Aud t f
B. K nestet k
C. Aud tor al
D. Campuran

168 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 168


6. Er ckson (1993) member saran dalam mengembangkan kr ter a pem l han med a
dalam bentuk chek l st kecual ...
A. Apakah mater nya pent ng dan berguna bag s swa?
B. Apakah ada ka tannya dan mengena secara langsung dengan tujuan
pembelajaran?
C. Apakah b aya yang d butuhkan mencukup ?
D. Baga mana dengan mater nya, mutakh r dan authent k?

7. Med a yang leb h baru b asanya leb h ba k dan leb h menar k bag s swa. Ungkapan
n adalah salah satu po nt dalam pem l han med a model ACTION, ya tu termasuk
dalam...
A. Acces
B. Cost
C. Technology
D. Novelty

8. Uj val das med a dapat d lakukan dengan cara..


A. Uj coba terbatas dan luas
B. Rev u oleh fakar med a
C. Pengumpulan dan pengolahan data responden
D. Interest guru menggunakan med a

9. Med a harus memenuh standar kual tas tekn s, d antaranya berc r kan...
A. Mudah d gunakan
B. Sesua dengan tujuan
C. Sesua dengan karakter st k mater
D. Dar seg bahasa sesua , gambar tajam, suara jelas

10. M salnya guru IPA merencanakan untuk mengadakan pembelajaran dengan


memanfaatkan TV Edu, namun ternyata s nyal TV t dak mendukung, berart t dak
memperhat kan aspek...
A. Fas l tas pendukung
B. Kual tas tekn s
C. Kemutakh ran med a
D. B aya

169 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 169


Kunci Jawaban

Setelah Anda menyelesa kan soal tersebut, cocokkan p l han jawaban Anda dengan
kunc jawaban d bawah n :

1. C 6. C
2. D 7. D
3. B 8. D
4. C 9. D
5. B 10. A

H tunglah jawaban Anda yang benar, kemud an gunakan rumus d bawah n untuk
mengetahu t ngkat penguasaan Anda terhadap mater keg atan belajar.

Rumus:

Jumlah jawaban Anda yang benar


T ngkat penguasaan = ------------------------------------------------- x 100%
5

Makna dar t ngkat penguasaan Anda adalah:


90% - 100% = Ba k Sekal
80% - 89% = Ba k
70% - 79% = Cukup
< 70% = Kurang

Apab la t ngkat penguasaan Anda mencapa 80 % ke atas, Bagus! Anda cukup


memaham keg atan belajar n . Anda dapat meneruskan dengan keg atan belajar
ber kutnya. Tetap b la t ngkat penguasaan Anda mas h d bawah 80 %, Anda harus
mengulang keg atan belajar n , terutama bag an yang belum Anda kuasa .

170 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 170


3

STRATEGI PENGGUNAAN
MEDIA PEMBELAJARAN

A. Penggunaan Media Berdasarkan Tempat


Pembelajaran adalah satu keg atan belajar mengajar yang mel batkan s swa dan guru
dengan menggunakan berbaga sumber belajar ba k dalam s tuas kelas maupun d luar
kelas. Dalam art med a yang d gunakan untuk pembelajaran t dak selalu dent k dengan
s tuas kelas dalam pola pengajaran konvens onal namun proses belajar tanpa kehad ran
gurupun dan leb h mengandalkan med a termasuk dalam keg atan pembelajaran.
M salnya e-learn ng, pembelajaran nd v dual dengan CD nterakt f, v deo nterakt f dan
la n-la n. Berdasarkan tempat penggunannya, terdapat beberapa tekn k penggunaan
med a pembelajaran, ya tu :

1. Penggunaan med a d kelas. Pada tekn k n med a d manfaatkan untuk menunjang


tercapa nya tujuan tertentu dan penggunaannya d padukan dengan proses belajar
mengajar dalam s tuas kelas. Dalam merencanakan pemenfaatan med a tersebut
guru harus mel hat tujuan yang akan d capa , mater pembelajaran yang mendukung
tercapa nya tujuan tersebut, serta strateg belajar mengajar yang sesua untuk
mencapa tujuan tersebut. Med a pembelajaran yang d p l h haruslah sesua dengan ket
ga hal tersebut, alah tujuan, mater dan strateg pembelajaran. Yang terpent ng dalam
hal n med a tersebut d saj kan d ruang kelas d mana guru dan s swa had r bersama-
sama ber nteraks secara langsung (face to face). Tentu saja med a yang dapat d gunakan
d kelas adalah yang memungk nkan d l hat dar s s b aya, berat dan ukuran, kemampuan
s swa dan guru untuk menggunakannya, dan t dak membahayakan bag penggunannya.
Dalam kontesk n med a harus prakt s, ekonom s, mudah untuk d gunakan (user
fr endly).

171 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 171


2. Penggunaan med a d luar kelas
Sepert yang telah d s nggung d atas, terdapat med a yang penggunaannya d luar
s tuas kelas. Dalam hal n med a t dak secara langsung d kendal kan oleh guru,
namun d gunakan oleh s swa send r tanpa nstruks guru atau melalu pengontrolan
oleh orang tua s swa. Penggunaan med a pembelajaran d luar s tuas kelas dapat
d bedakan dalam dua kelompok utama, ya tu penggunaan med a t dak terprogram
dan penggunaan med a secara terprogram, s maklah penjelasannya ber kut n .

a. Penggunaan med a t dak terprogram


Penggunaan med a dapat terjad d masyarakat luas. Hal n ada ka tannya dengan
keberadaan med a massa yang ada d masyarakat, m salnya telev s , rad o, penggunaan
film melalui CD/DVD ROM, penggunaan media ini bersifat bebas yaitu bahwa media itu
d gunakan tanpa d kontrol atau d awas dan t dak terprogram sesua tuntutan kur kulum
yang d ber kan oleh guru atau sekolah. Pembuat med a mend str bus kan program med a
tersebut d masyarakat, ba k dengan cara d perjualbel kan maupun d d str bus kan
secara bebas dengan harapan med a tu akan d gunakan orang dan cukup efekt f untuk
mencapa tujuan tertentu.
Pemaka med a dalam menggunakannya menurut kebutuhan mas ng-mas ng.
B asanya mereka menggunakannya secara perorangan. Dalam menggunakan med a n
mereka t dak d tuntut untuk mencapa t ngkat pemahaman tertentu. Mereka juga t dak
d harapkan untuk member kan umpan bal k kepada s apapun dan juga t dak perlu
meng kut tes atau uj an. Seh ngga penggunaan med a d dasarkan atas n s at f send r
tanpa d suruh oleh p hak sekolah, med anya pun dapat d peroleh d mana saja, m salnya
d toko buku, supermarket, pameran pend d kan, dan la n-la n. Sebaga contoh jen s
penggunaan med a sepert n alah :
- Penggunaan kaset pelajaran bahasa Inggr s
K ta dapat menjumpa d toko d sek tar tempat t nggal k ta manyak d jual kaset
pelajaran bahasa Inggr s yang d buat untuk melengkap buku-buku pelajaran bahasa
Inggr s tertentu. Orang yang merasa memerlukan program tersebut dapat membel nya
secara bebas. T dak hanya s swa sekolah tap juga orang tua atau masyarakat umum.
Menggunakannyapun secara bebas juga, art nya kaset tu dapat d gunakan kapan saja,
d mana saja dan untuk kepent ngan apa saja semuanya tergantung kepada pem l k
kaset tu send r . T dak ada orang yang kut mengaturnya. Has l yang d capa nyapun
tergantung pada orang tu send r secar perorangan. Dalam st lah med a konsep n
d sebut med a as a tools, med a yang berfungs sebaga alat untuk mempelajar mater
tertentu.
- Penggunaan s aran rad o untuk pend d kan
Pada saat n banyak s aran rad o atau telev s yang bers fat pend d kan. Program-
program tu d s arkan dengan maksud untuk menyampa kan pesan-pesan pend d kan

172 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 172


tertentu. M salnya s aran pelajaran bahasa Inggr s, Matemat ka, Bahasa Indones a dan
la n-la n. Penggunaan program tu kebanyakan t dak d kontrol oleh penyelenggara
s aran. Program tersebut d s arkan dengan harapan d dengarkan dan d manfaatkan
oleh orang. Dalam hal n penyelenggara s aran t dak mengatur baga mana program
tu d dengarkan dan d manfaatkan. Penyelengara s aran juga t dak mengevaluas has l
penggunaan program tersebut. Art nya penyelenggara s aran t dak men la sampa
seberapa jauh pesan yang telah d sampa kan kepada pendengar tu dapat d ter ma
oleh pendengar dan apa pengaruhnya terhadap kemampuan keteramp lan dan s kap
pendengar. Penggunaan med a n bers fat terbuka, s apapun dapat menggunakannya
sela n s swa juga yang la nnya.
b. Penggunaan Med a Secara Terprogram
Penggunaan med a secara terprogram adalah bahwa med a tersebut d gunakan dalam
suatu rangka an keg atan yang d atur secara s stemat k untuk mencapa tujuan tertentu
d sesua kan dengan tuntutan kur kulum yang sedang berlaku. B la med a tu berupa
med a pembelajaran, sasaran d d k (aud ence) d organ sas kan dengan ba k h ngga
mereka dapat menggunakan med a tu secara teratur, berkes nambungan dan meng kut
pola belajar mengajar tertentu.
B asanya s swa d atur dalam kelompok-kelompok belajar. Set ap kelompok d ketua oleh
p mp nan kelompok dan d superv s oleh seorang tutor. Sebelum memanfaatkan med
a, tujuan pembelajaran yang akan d capa d bahas atau d tentukan terleb h dahulu. Kemud
an mereka dapat belajar dar med a tersebut secara berkelompok atau secara
perorangan.
Anggota kelompok d harapkan dapat ber nteraks ba k dalam d skus maupun
dalam bekerjasama untuk memecahkan masalah, memperdalam pemahaman atau
penyelesa an tugas-tugas tertentu. Has l belajar mereka d evaluas secara teratur.
Untuk keperluan evaluas n pembuat program med a perlu menyed akan alat evaluas
tersebut. Pelaksanaan evaluas d latur oleh para tutor menggunakan kunc jawaban yang
telah d sed akan oleh pembuat program. Ber kut n beberapa contoh penggunaan med a
secara terprogram:
- Penggunaan rad o d SLTP Terbuka
Penggunaan rad o sebaga med a pembelajaran d laksanakan d luar kelas, sesua
dengan karakter st k SLTP terbuka ya tu sebag an besar belajar menggunakan bahan
berupa modul, belajar d mana saja saat mereka bekerja atau berma n. Tatap muka
pors nya hanya sed k t ya tu pada saat d sekolah nduk dan d tempat keg atan belajar
(TKB). Modul-modul yang d ber kan kepada mereka bers fat modul ntegrated ya tu
menggabungkan antara bahan cetak dengan med a berupa kaset, s aran rad o, sound
sl de, v deo dan la n-la n. Beg tu halnya pada saat s swa menggunakan s aran rad o
pend d kan, mereka mendengar dan meny mak s aran rad o pend d kan d sesua kan
dengan bahan cetaknya, yang d serta dengan penugasan dan evaluas belajar, dengan

173 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 173


dem k an jelas bahwa penggunaan med a s aran rad o tersebut terprogram yang
d sesua kan dengan tujuan dan kur kulum.

- Penggunaan E-Learn ng d beberapa sekolah d Indones a


E-learn ng adalah s stem pembelajaran yang memanfaatkan med a elektron k
sebaga alat untuk membantu keg atan pembelajaran. Sebag an besar berasums
bahwa elektron k yang d maksud d s n leb h d arahkan pada penggunaan teknolog
komputer dan nternet. Melalu komputer, s swa dapat belajar secara nd v dual ba k
secara terprogram maupun t dak terprogram. Secara t dak terprogram s swa dapat
mengkases berbaga bahan belajar dan nformas d nternet menggunakan fas l tas
d nternet sepert mes n pencar data (search engg ne). Secara bebas s swa dapat
mencar bahan dan nformas sesua dengan m nat mas ng-mas ng tanpa adanya
ntervens dar s apapun. Sebag an besar komputer juga ser ng d manfaatkan untuk
h buran sepert berma n games, namun dem k an hal tersebut t dak dapat d h ndar
sebab penggunaan med a elektron k terutama nternet bebas d gunakan.

Internet juga dapat d gunakan secara terprogram, salah satunya dengan program
e-learn ng. Pada program n sekolah atau p hak penyelenggara menyed akan sebuah
s tus/web e-learn ng yang menyed akan bahan belajar secara lengkap ba k yang bers fat
nterakt f maupun non nterakt f. Keg atan s swa dalam mengakses bahan belajar melalu
e-lern ng dapat d deteks apa yang mereka pelajar , baga mana progresnya, baga mana
kemajuann belajarnya, berapa skor has l belajarnya dan la n-la n. D Indones a pada
umumnya mas h bers fat blended e-lern ng, ya tu e-learn ng bukan alat pembelajaran
utama mela nkan sebaga bahan dan alat pelengkap dar pembelajaran konvens onal.
Pembelajaran dengan kontrol guru d kelas mas h tetap dom nan, s swa belum secara
total tas menggunakan nternet sebaga s stem pembelajarannya. Internet baru berfungs
sebaga suplemen dan belum sebaga komplemen atau penggant PBM konvens onal.

B. Variasi Penggunaan Media


D l hat dar var s penggunaannya, med a dapat d gunakan ba k secara perorangan,
kelompok atau s swa dalam jumlah yang sangat banyak (massal).
- Med a dapat d gunakan secara perorangan
Med a dapat d gunakan oleh seseorang send r an saja atau st lahnya nd v dual
learn ng, banyak med a yang memang d rancang untuk d gunakan secara perorangan.
Med a sepert n b asanya d lengkap dengan petunjuk penggunaan yang jelas (manual
book) seh ngga orang dapat menggunakannya secara mend r . Art nya orang tu t dak
bertanya kepada orang la n tentang baga mana cara menggunakannya, alat apa yang
d perlukan, dan baga mana mengetahu bahwa a telah berhas l dalam belajar. Buku
petunjuk tu b asanya mengandung keterangan tentang tujuan pembelajaran yang akan

174 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 174


d capa , gar s besar s , urutan cara mempelajar nya, komponen-komponen med a tu,
alat yang d perlukan untuk menggunakannya dan alat evaluas yang b asanya terd r
dar soal tes. B la dalam suatu ruangan ada beberapa orang yang belajar menggunakan
med a secara perorangan seba knya meas ng-mas ng menempat tempat khusus
(karel) seh ngga t dak sal ng menganggu. Karel alah meja belajar yang d sekat-sekat
menjad bang an kec l yang hanya cukup untuk duduk seorang. T ap karel d lengkap
dengan perlengkapan media seperti tape recorder, proyektor film bingkai, earphone,
layar kec l dan sebaga nya.

- Med a dapat d gunakan secara berkelompok


Pembelajaran dapat berlangsung dengan jumlah s swa yang cukup banyak (b g group)
atau bers fat kelompok. Kelompok tu dapat berupa kelompok kec l dengan anggota 2
sampa 8 orang. Atau berupa kelompok besar yang beranggotakan 9 sampa dengan 40
orang. Med a yang d rancang untuk d gunakan secara berkelompok juga memerlukan
buku petunjuk. Buku petunjuk n b asanya d tujukan kepada p mp nan kelompok
tutor atau guru. Keuntungan belajar menggunakan med a secara berkelompok alah
bahwa kelompok tu dapat melakukan d skus tentang bahan yang sedang d pelajar .
D skus dapat d lakukan ba k sebelum maupun sesudah mereka menggunakan
med a tu. Med a yang d gunakan secara berkelompok harus memenuh beberapa
persyaratan, ya tu :
a. Suara yang d saj kan oleh med a tu harus cukup keras seh ngga semua anggota
kelompok dapat mendengarnya.
b. Gambar atau tulisan dalam media tersebut harus cukup besar sehingga dapat
d l hat oleh semua anggota kelompok tu.
c. Perlu alat penyaji yang dapat memperkeras suara (amlifier) dan membesarkan
gambar (proyektor).

- Med a yang d gunakan secara masal


Orang yang jumlahnya puluhan, ratusan, bahkan r buan dapat menggunakan med a
tersebut secara bersama-sama. Med a yang d rancang sepert n b asanya d s arkan
melalu pemancar, sepert rad o, telev s , atau d gunakan dalam ruang yang besar
seperti film 35 mm. Untuk memudahkan orang yang belajar dengan menggunakan med
a sepert n seba knya kepada para peserta d ber kan bahan tercetak
sebelumnya. Bahan tercetak tersebut set daknya harus memuat tujuan pembelajaran
yang akan d capa , gar s besar s , petunjuk t ndak lanjut, dan bahan sumber la n yang
dapat d pelajar untuk memperdalam pemahaman. Bahan cetakan n d ber kan jauh
sebelum saat penggunaan med a d lakukan. Dengan dem k an para peserta dapat
meny apkan d r dalam meng kut program med a tersebut.

175 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 175


Med a yang d gunakan secara masal d antaranya telev s edukas yang d s ngkat
“TVe” yang d luncurkan oleh Pusat Teknolog Komun kas (PUSTEKKOM) Depd knas.
TVe d rancang untuk memenuh kebutuhan akan s aran yang bernuansa pend d kan dan
pembelajaran, seh ngga program-program yang d luncurkan sarat dengan pengetahuan,
keteramp lan serta mend d kan tentang n la -n la yang pos t f. Med a n bers fat masal
karena d s arkan ke seluruh Indones a sepert halnya telev s -telev s suasta yang la nnya.
Pada jam-jam tertentu s swa dapat mempelajar berbaga mater pelajaran sepert :
Matemat ka, F s ka, Bahasa Inggr s, Bahasa Indones a dan la n-la n.

Latihan

Med a yang terdapat d sek tar k ta mem l k berbaga macam dan ragam, pada
BAGIAN sebelumnya Anda telah mengetahui berbagai jenis media pembelajaran yang ada
di masyarakat. Cobalah Anda membuat identifikasi media-media yang telah Anda kuasi
berdasarkan tempat penggunannya dan juga berdasarkan var as penggunaan. Untuk
memudahkan, buatlah dalam bentuk matr k ber kut n :

IDENTIFIKASI MEDIA BERDASARKAN PENGGUNANNYA

DI Luar T dak
MEDIA Kelas Terprogram Ind v dual Kelompok massal
Kelas Terprogram

Petunjuk Latihan
Untuk menjawab lat han tersebut dengan benar, kut lah beberapa petunjuk lat han
ber kut n :
- Cara menjawab latihan tersebut terlebih dahulu Anda harus mengidentifikasi atau
menul skan sebanyak mungk n jen s med a yang Anda ketahu , m salnya OHP, Sl de, dan
sebaga nya.
- Kemud an untuk meng s nya Anda bubuhkan saja pada kolom tersebut tanda (ü)
sesua kategor nya, dan bubuhkan tanda (X) untuk med a yang t dak sesua dengan
kategor d atas.

176 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 176


- Untuk dapat menjawab dengn ba k, set ap jen s med a tersebut l hatlah baga mana
med a tersebut d gunakan, l hat juga karakter st knya. M salnya telev s adalah med a
yang termasuk med a dapat d gunakan d kelas, d luar kelas, dan bers fat masal.

Rangkuman

- Berdasarkan tempat penggunannya, terdapat beberapa tekn k penggunaan


med a pembelajaran, ya tu : (1) Penggunaan med a d kelas. Pada tekn k n med a
d manfaatkan untuk menunjang tercapa nya tujuan tertentu dan penggunaannya
d padukan dengan proses belajar mengajar dalam s tuas kelas. (2) Penggunaan
med a d luar kelas. Dalam hal n med a t dak secara langsung d kendal kan oleh guru,
namun d gunakan oleh s swa send r tanpa nstruks guru atau melalu pengontrolan
oleh orang tua s swa. Penggunaan med a pembelajaran d luar s tuas kelas dapat
d bedakan dalam dua kelompok utama, ya tu penggunaan med a t dak terprogram
dan penggunaan med a secara terprogram.

- Berdasarkan Var as Penggunaannya, med a dapat d gunakan secara perorangan,


kelompok atau massal. (a) secara perorangan / nd v dual learn ng, med a sepert
n b asanya d lengkap dengan petunjuk penggunaan yang jelas (manual book)
seh ngga orang dapat menggunakannya secara mend r . (b) med a dapat d gunakan
secara berkelompok, dalam hal n pembelajaran dapat berlangsung secara kelompok.
(c) med a yang d gunakan secara masal, med a yang d rancang sepert n b asanya
d s arkan melalu pemancar, sepert rad o, telev s , atau d gunakan dalam ruang yang
besar seperti film 35 mm.

177 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 177


Tes Formatif

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D di depan jawaban yang menurut
pendapat Anda paling benar!

1. Berdasarkan tempatnya med a dapat d gunakan d …


a. kelas dan d luar kelas
b. sekolah dan luar sekolah
c. ruangan dan d luar ruangan
d. nyata dan maya

2. Penggunaan med a harus d sesua kan dengan konsep pembelajaran, art nya dapat
d gunakan…, kecual
a. d mana saja
b. selalu dalam s tuas kelas
c. d dalam maupun d luar kelas
d. dengan guru atau tanpa guru

3. Salah satu karakter st k med a yang d gunakan dalam s tuas kelas adalah…
a. menunjang tercapa nya tujuan tertentu dan penggunaannya d padukan dengan
proses belajar mengajar
b. sesua dengan m nat s swa
c. d gunakan secara bebas
d. d sesua kan dengan kemampuan guru untuk menggunakan med a tersebut

4. Salah satu karakter st k med a yang d gunakan d luar s tuas kelas adalah…
a. t dak secara langsung d kendal kan oleh guru
b. murah dan terjangkau oleh s swa
c. d ber kan penugasan dan evaluas oleh guru
d. waktu penggunaanya sesua jam belajar

5. Manakah contoh ber kut yang t dak mengambarkan penggunaan med a secara t dak
terprogram!
a. s swa meny mak percakapan bahasa Inggr s d TVRI
b. s And belajar F s ka dar CD yang d bel nya d toko buku
c. s swa merangkum s d alog dar kaset yang d tugaskan guru
d. s swa mencar nformas d nternet

178 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 178


6. Apa keuntungan penggunaan med a secara t dak terprogram?
a. guru t dak harus repot untuk mengontrol s swanya
b. leb h banyak mater pelajaran yang tersampa kan
c. waktu belajar s swa leb h banyak
d. s swa belajar berdasarkan m nat

7. Manfaat med a yang terkontrol adalah…


a. Membantu mempermudah tugas guru
b. d gunakan dalam keg atan yang d atur secara s stemat k untuk mencapa tujuan
c. mempermudah pencapa has l belajar s swa
d. s swa t dak harus mem l k send r

8. Manakah yang t dak termasuk contoh med a yang d gunakan secara terkontrol
a. rad o pend d kan untuk SMP terbuka
b. rad o s aran olah raga dan budaya
c. s swa belajar dengan e-learn ng
d. s swa melengkap nformas modul dar Tve

9. Blended laern ng adalah pembelajaran yang bers fat…


a. pencampuran antara bahan cetak dengan elektron k
b. penggabungan beberapa med a
c. menggunakan e-learn ng
d. gabungan med a konvens onal dan modern

10. Salah satu c r med a yang d gunakan secara perseorangan ( nd v dual learn ng)
adalah…
a. d lengkap dengan manual book
b. tempat penggunaanya d luar sekolah
c. waktu penggunaannya d luar jam sekolah
d. selalu ada penugasan nd v dual

179 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 179


Kunci Jawaban

Setelah Anda menyelesa kan soal tersebut, cocokan p l han jawaban Anda denan
kunc jawaban d bawah n :

1. A 6. D
2. A 7. C
3. A 8. B
4. A 9. B
5. C 10. A

H tunglah jawaban Anda yang benar, kemud an gunakan rumus d bawah n untuk
mengetahu t ngkat penguasaan Anda terhadap mater keg atan belajar.

Rumus:

Jumlah jawaban Anda yang benar


T ngkat penguasaan = ------------------------------------------------- x 100%
5

Makna dar t ngkat penguasaan Anda adalah:


90% - 100% = Ba k Sekal
80% - 89% = Ba k
70% - 79% = Cukup
< 70% = Kurang

Apab la t ngkat penguasaan Anda mencapa 80 % ke atas, Bagus! Anda cukup


memaham keg atan belajar n . Anda dapat meneruskan dengan keg atan belajar
ber kutnya. Tetap b la t ngkat penguasaan Anda mas h d bawah 80 %, Anda harus
mengulang keg atan belajar n , terutama bag an yang belum Anda kuasa .

180 Media PeMbelaj aran


PENGEMBANGAN
MEDIA PEMBELAJARAN

Media PeMbelaj ara n


181
Media PeMbelaj aran 182
Media PeMbelaj aran
182

Media PeMbelaj aran 183


PENGEMBANGAN
MEDIA PEMBELAJARAN

Pendahuluan

Med a merupakan salah satu faktor penentu keberhas lan pembelajaran. Melalu
med a proses pembelajaran b sa leb h menar k dan menyenangkan (joyfull learn ng),
m salnya s swa yang mem l k ketertar kan terhadap warna maka dapat d ber kan med a
dengan warna yang menar k. Beg tu juga halnya dengan s swa yang senang berkreas selalu
ng n menc ptakan bentuk atau objek yang d ng nkannya, s swa tersebut dapat d ber kan
med a yang sesua , sepert plast s n, med a balok bangun ruang, atau d ber kan med a
gambar lengkap dengan catnya. Dengan menggunakan med a berteknolog sepert halnya
komputer, amat membantu s swa dalam belajar, sepert belajar berh tung, membaca dan
memperkaya pengetahuan. Program perma nan (games) pada komputer banyak yang
ber s tentang pembelajaran yang d kemas sangat menyenangkan buat s swa, seh ngga
s swa seolah t dak merasa sedang belajar.
Aspek pent ng la nnya penggunaan med a adalah membantu memperjelas pesan
pembelajaran. Informas yang d sampa kan secara l san terkadang t dak d paham
sepenuhnya oleh s swa, terleb h apab la guru kurang cakap dalam menjelaskan mater .
D s n la h peran med a, sebaga alat bantu memperjelas pesan pembelajaran.
Contohnya D dalam kur kulum IPA-SD/MI 2006, konsep hewan dan benda d ajarkan
pada kelas III sebaga awal s swa mener ma pelajaran IPA secara tersend r . Untuk
memperoleh gambaran tentang konsep hewan dan benda d ber kan mater tentang empat
konsep, konsep kongkr t, konsep abstrak, konsep dengan atr but kr t s abstrak, dan konsep
yang berdasarkan pr ns p. Konsep hewan d ajarkan dengan tujuan agar s swa mampu
mengenal hewan l ar dan hewan pel haraan serta mampu mengelompokkan hewan
berdasarkan cara berkembang b aknya dar nformas dan has l pengamatan (D knas,
2006). Keg atan belajar mengajar d tekankan pada akt v tas s swa dengan melakukan
pengamatan terhadap hewan yang terdapat d l ngkungan s swa. Hewan pel haraan
dan hewan l ar dapat d jad kan sebaga pengalaman belajar bag s swa SD/MI dengan
mengamat cara h dup, cara berkembang b ak, dan tempat h dup. Konsep benda d ajarkan
dengan tujuan, agar s swa mampu mengenal s fat-s fat benda padat, benda ca r, dan benda

Media PeMbelaj aran 184


gas. Dar tujuan tersebut d rancang keg atan pembelajaran member kan akt v tas s swa
melakukan percobaan sederhana untuk mengenal s fat benda padat, ca r, dan gas. Melalu

Media PeMbelaj aran 185


percobaan n tentu saja s swa memerlukan bahan dan alat berupa sumber belajar ba k
yang naya maupun buatan untuk memaham konsep benda dan dapat mengapl kas kan
dalam keh dupan sehar -har . Contoh la nnya apab la Anda ng n menjelaskan tentang
seekor b natang yang d sebut gajah kepada s swa SD/MI kelas awal. Atau anda ng n
menjelaskan tentang kereta ap kepada mur d anda yang berada d Kal mantan, Ir an,
atau d tempat la n yang t dak ada kereta ap . Atau anda ng n menjelaskan tentang apa
tu pasar terapung, tentu saja d perlukan med a seh ngga persepes s swa dengan objek
sebenarnya adalah sama.
Keberhas lan penggunaan med a, t dak terlepas dar baga mana med a tu
d rencanakan dengan ba k. Med a yang dapat mengubah per laku s swa (behav our
change) dan men ngkatkan has l belajar s swa tertentu, t dak dapat berlangsung secara
spontan tas, namun d perlukan anal s s yang komprehens f dengan memperhat kan
berbaga aspek yang dapat mempengaruh keberhas lan pembelajaran. Aspek-aspek
tersebut d antaranya tujuan, kond s s swa, fas l tas pendukung, waktu yang tersed a dan
kemampuan guru untuk menggunakannya dengan tepat. Semua aspek tersebut perlu
d tuangkan dalam sebuah perencanaan pembuatan med a. Dengan dem k an, pelajar lah
bag an n dengan cermat seh ngga Anda mampu merancang med a dengan ba k seh ngga
pada akh rnya akan mampu men ngkatkan mutu pembelajara.
Setelah menyelesaikan bagian ini, Anda diharapkan mampu menjelaskan bagaimana sistematika dan
komponen-komponen dalam perencanaan media serta mampu membuat naskah media. Secara khusus,
Anda diharapkan dapat :
- Mengidentifikasi langkah-langkah dalam pengembangan media pembelajaran.
- Dapat membuat naskah med a pembelajaran

Dengan menguasa tujuan tersebut, Anda akan dapat mengetahu aspek-aspek dalam
perencanaan med a pembelajaran, serta penjelaskan set ap aspek dalam perencanaan
med a pembelajaran, berbaga format naskah med a seta baga mana membuat naskah
med a. Agar tujuan tersebut dapat tercapa , maka bag an n d bag menjad beberapa
keg atan belajar, sebaga ber kut.
- Keg atan Belajar 1 : Langkah-langkah pengembangan med a ed a
- Keg atan Belajar 2 : Tekn k Penul san Naskah Med a

Untuk keberhas lan Anda dalam mempelajar bag an n , kut lah semua petunjuk
dengan cermat, Bacalah ura an berulang-ulang, car contoh la nnya yang serupa, kerjakan
lat han dengan d s pl n dan bacalah rangkuman sebelum mengerjakan tes format f.
Keberhas lan mempelajar bag an n terletak dar ked s pl nan Anda dalam mempelajar
bag an n dan d harapkan berangsur-angsur kemand r an dalam belajar dapat anda
mlk.

184 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 184


1

LANGKAH-LANGKAH
PENGEMBANGAN MEDIA

A. Hakikat Pengembangan Media

D l hat dar pengadaannya med a dapat menggunakan yang sudah ada yang d buat
oleh p hak tertentu (produsen med a) dan k ta dapat langsung menggunakannya, beg tu
juga med a yang s fatnya alam ah yang tersed a d l ngkungan sekolah juga termasuk yang
dapat langsung d gunakan. Sela n tu, k ta juga dapat membuat med a send r sesua
dengan kebutuhan. D s n lah d perlukannya perencanaan, j ka k ta mem l k med a
dengan cara membel yang sudah ada, keg atan perencanaan med a t dak terlalu banyak
d lakukan, cukup dengan mencocokan mater yang akan d ajarkan dengan med a yang
tersed a. Berbeda halnya j ka k ta membuat med a send r berdasarkan kebutuhan, dalam
hal n d perlukan anal s s terhadap berbaga aspek, seh ngga pas dengan kebutuhan.
B la k ta akan membuat program med a pembelajaran k ta d harapkan dapat
melakukannya dengan pers apan dan perencanaan yang tel t . Dalam membuat
perencanaan tu ada beberapa pertanyaan yang perlu k ta jawab. Pertama k ta perlu
bertanya mengapa k ta ng n membuat program med a tu? Apakah pembuatan med a
tersebut ada ka tannya dengan keg atan pembelajaran tertentu untuk mencapa tujuan
tertenu pula? Untuk s apakah program med a tersebut k ta buat? Untuk orang dewasakah,
anak-anak, mahas wakah, s swa Sekolah/Madrasahkah atau masyarakat pada umumnya?
Kalau k ta sudah mengetahu s apa sasaran k ta, pertanyaan k ta belum seles , mas h
perlu d tanyakan baga mana karakter st k sasaran s swa tersebut? Betulkan med a
yang k ta buat tersebut betul-betul d butuhkan oleh mereka? Perubahan per laku apa
yang d harapkan akan terjad pada d r s swa setelah menggunakan med a tersebut?
Sebal knya j ka s swa t dak menggunakan med a tersebut apakah akan terjad kerug an
secara ntelektual? K ta perlu juga mem k rkan mater apa yang perlu d saj kan melalu med
a tu supaya pada d r s swa terjad perubahan per laku yang nyata sesua harapan.

185 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 185


Pertanyaan-pertanyaan tersebut t dak hanya menjad pem k ran dan de- de semata,
namun harus d t ndak lanjut dengan cara menul skannya seh ngga akan terwujud sebuah
dokumen perencanaan med a. Jad hak kat perencanaan t dak cukup dengan n at dan
de cemerlang dalam membuat med a, namun perlu d pers apkan dalam bentuk naskah
perencanaan med a.

B. Langkah-langkah Pengembangan Media


Apakah langkah-langkah dalam perencanaan med a? Secara umum dapat d r nc
sebagai berikut : (1). Identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa, (2) Perumusan tujuan
nstruks onal (instructional objective), (3) Perumusan but r-but r mater yang terper nc
, (4) Mengembangkan alat pengukur keberhas lan, (4) menul skan naskah med a, (5)
merumuskan nstrumen dan tes dan rev s . Untuk leb h jelasnya, l hatlah pada flow chart
berikut ini.

Prosedur Pengembangan Media

Perumusan Butir-butir
Materi

ya
Perumusan Alat
Identifikasi Pengukur
Kebutuhan & Keberhasilan
Karakteristik
Siswa

REVISI ?
GBPM

Perumusan
Tujuan Tidak

Penulisan Naskah
Media

NASKAH
siap produksi
Tes / Uji Coba

186 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 186


Penjelasan :
1. Identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa
Sebuah perencanaan med a d dasarkan atas kebutuhan (need), apakah kebutuhan
tu? Salah satu nd kator adanya kebutuhan karena d dalamnya terdapat kesenjangan
(gap). Kesenjangan adalah adanya ket daksesua an antara apa yang seharusnya atau apa
yang d harapkan dengan apa yang terjad . Dalam pembelajaran yang d maksud dengan
kebutuhan adalah adanya kesenjangan antara kemampuan, keteramp lan dan s kap s swa
yang k ta ng nkan dengan kemampuan, keteramp lan dan s kap s swa yang mereka
m l k sekarang. J ka yang k ta ng nkan s swa menguasa 1500 kosa kata bahasa Inggr s,
sedangkan s swa hanya menguasa 800 kata, maka terjad kesenjangan 700 kata lag .
Dalam hal n d butuhkan sebuah pembelajaran baga mana men ngkatkan kemampuan
penguasaan kosa kata seh ngga sampa pada target 1500 kata.
Contoh la n m salnya pada S swa SD/MI, mereka d harapkan mem l k keteramp lan
dalam membaca, menul s dan berh tung. Ternyata dalam kenyataannya mereka baru
dapat mambaca saja, seh ngga kebutuhannya adalah baga mana supaya mereka b sa
menul s dan berh tung. Beg tu halnya j ka s swa d harapkan mem l k kemampuan
untuk menjumlahkan, mengal kan dan membag , namun ternyata mereka baru b sa
menjumlahkan saja. Dengan dem k an kebutuhnnya adalah men ngkatkan kemampuan
mengal kan dan membag . T dak hanya pada pengetahuan dan keteramp lan, pada aspek
s kap juga ser ng terjad kesenjangan yang mendorong kebutuhan. M salnya s swa SD/
MI d harapkan sudah berper laku h dup sehat dengan raj n menggosok g g , membuang
sampah pada tempatnya, mand dua kal sehar , selalu berpaka an rap dan t dak jajan
sembarangan. Namun dalam kenyataannya t dak sesua dengan harapan, dengan dem k an
terjad kebutuhan baga mana men ngkatkan s kap s swa untuk h dup bers h.
Adanya kebutuhan, seyogyannya menjad dasar dan p jakan dalam membuat med a
pembelajaran, sebab dengan dorongan kebutuhan n lah med a dapat berfungs dengan
ba k. M salnya dalam pembelajaran bahasa Inggr s pada umumnya s swa merasa kesul tan
untuk membuat kal mat dengan bahasa Inggr s d tambah perasaan malu dan takut untuk
berbicara. Guru yang kreatif dapat menciptakan sebuah media yang disebut kantung ajaib.
Dalam kantung tersebut d s dengan berbaga benda b sa apa saja, m salnya buah, sapu
tangan, makanan, batu, tanah l at dan la n-la n. Juga d sed akan tul san yang d l pat yang
s nya kata-kata tertentu. Dengan sebuah perma nan mas ng-mas ng s swa d pers lahkan
untuk mengamb l tul san dan dar tul san tu d a harus mengembangkannya menjad
kal mat, beg tu juga dengan benda-benda yang ada d kantung aja b tersebut sebaga
bahan untuk mengembangkan kal mat dalam bercer ta dalam bahasa Inggr s.
Kesesua an med a dengan s swa menjad dasar pert mbangan utama, sebab hamp r
t dak ada satu med a yang dapat memenuh semua t ngkatan us a, dalam hal n Barbara
B. Seels (1994:98) mengatakan bahwa d perlukan Informas tentang gaya belajar s swa
atau learning style. Beberapa learning style yang dapat diidentifikasi dari siswa adalah

187 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 187


(1) Tact le/K nesthet c Para s swa memperoleh has l belajar opt mal apab la d s bukan
dengan suatu akt v tas. Mereka t dak ng n hanya membaca tetap kut terl bat langsung
melakukan send r . (2) V sual/Perceptual. Para s swa memperoleh has l belajar opt mal
dengan penglihatan. Demonstrasi dari papan tulis, diagram, grafik dan tabel adalah semua
alat yang berharga untuk mereka Pelajar t pe v sual selalu ng n mel hat gambar, d agram,
flow chart, time line, film, dan demonstrasi. (3) Auditory. Pelajar menyukai informasi
dengan format bahasa l san. Has l belajar d peroleh melalu mendengarkan ceramah
kuliah dan mengambil bagian pada diskusi kelompok. (4) Aktif versus Reflektif Aktif:
Pelajar cenderung untuk mempertahankan dan memaham nformas yang terba k apa
dengan melakukan sesuatu secara akt f dengan mend skus kan atau menerapkannya dan
menjelaskannya pada orang lain. (5) Reflektif :Pelajar suka memikirkan sesuatu dengan
tenang “Mari kita fikirkan terlebih dulu” adalah tanggapan pelajar yang yang reflektif. (6)
Seqwential Versus Global Seqwential : Pelajar menyukai untuk berproses step-by-step,
terhadap suatu cara dan hasil akhir yang sempurna. (7) Global: Pelajar menyukai suatu
kht sar atau “ gambaran besar” dar apa yang mereka akan lakukan sebelum menuju
pembelajaran dengan proses yang kompleks.
Kebutuhan akan med a dapat d dasarkan atas tuntutan kur kulum. S swa kelas enam
SD/MI pada akh r tahun d harapkan mem l k sejumlah kemampuan, keteramp lan dan
s kap yang telah d rumuskan dalam kur kulum. Pada awal tahun ajaran tentulah guru
menghadap kesenjangan untuk mencapa target kur kulum seh ngga pada akh r tahun
kemampuan tu sudah dapat d m l k s swa.
Med a yang d gunakan s swa, haruslah relevan dengan kemampuan yang d m l k s
swa. M salnya seorang s swa yang ng n belajar ucapan dan percakapan dalam bahasa Inggr
s melalu kaset aud o, hanya akan dapat meng kut nya j ka s swa tersebut telah mem l
k kemampuan awal berupa penguasaan kosa kata dan dapat menyusun kal mat
sederhana. J ka k ta t dak memperhat kan kemampuan tersebut ket ka d ber kan med a
tersebut s swa akan mengalam kesul tan. Dalam hal n perlu d perhat kan bahwa
program yang terlalu mudah akan membosankan bag s swa dan sed k t sekal manfaatnya
bag s swa karena s swa t dak memperoleh tambahan kemampuan yang seharusnya.
Sebal knya program med a yang terlalu sul t akan membuat s swa frustas . Kemampuan
dan keteramp lan yang seharusnya d m lk oleh s swa t dak dapat terpenuh dan terserap
dengan ba k, seh ngga t dak terjad perubahan per laku pada d r s swa. In lah yang harus
d h ndar dalam perancangan med a pembelajaran.

2. Perumusan Tujuan
Tujuan merupakan sesuatu yang sangat pent ng dalam keh dupan karena dengan
tujuan akan mempengaruh arah dan t ndakan k ta. Dengan tujuan tu pulalah k ta dapat
mengetahu apakah target sudah dapat tercapa atau t dak. Baga manakah pent ngnya
tujuan dalam keh dupan? K ta l hat contoh ber kut n :

188 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 188


Contoh -1
Seorang kakak member kan ad knya yang baru kelas 6 SD/MI uang sejumlah 100.000,
lalu kemud an s Kakak b lang : “D k, kakak mau perg kul ah dulu, perg lah kamu ke
Mall, n h uangnya”. Tentu saja s Ad k senang, kebetulan a lag butuh sekal uang untuk
membeli sepatu baru yang kebetulan sepatu lamanya sudah lusuh. Dengan tanpa berfikir
lag s Ad k langsung membel kan sebuah sepatu yang d suka nya. J ka k ta s mak dalam
kasus n , apakah s Kakak perlu memarah ad knya? Karena telah membelanjakan uang
untuk membel sepatu? Tentu saja t dak ada alasan bag s Kakak untuk marah karena
dalam kasus tersebut s Kakak t dak member kan per ntah yang jelas, tujuan t dak secara
jelas d sampa kan Kakak dengan dem k an t dak ada tolak ukur untuk memarah Ad k.

Contoh – 2
Karena shampo kesayangannya hab s, maka sebelum mand , Kak Ema menyuruh
ad knya Ade untuk membel kan shampo, maka Kak Ema member kan uang 5000 uang
dengan berkata : “De, bel n Kakak shampo ya. .” Dengan senang hat Ade perg ke toko
dekat rumahnya untuk membel shampo, namun sesampa nya d toko Ade b ngung
karena a t dak tahu harus membel shampo merek apa, yang berukuran besar atau
kec l?, akh rnya a memutuskan untuk membel salah satu shampo yang d kenalnya.
Sesampa nya d rumah Kak Ema terkejut dan jengkel karena shampo yang d bel Ade
t dak sesua dengan kesukaannya. Apab la k ta amat pada kasus n tujuan sudah ada,
d band ng contoh 2 d atas, namun sayangnya tujuan tersebut t dak d rumuskan dengan
jelas dan kurang spesifik, maka wajarlah jika terjadi salah penafsiran.
Dalam pembelajaran tujuan juga merupakan faktor yang sangat pent ng, karena
tujuan tu akan menjad arah kepada s swa untuk melakukan per laku yang d harapkan
dengan tujuan tersebut. Cotohnya :
Dengan menggunakan gambar, s swa SD/MI d harapkan mem l k pengetahuan untuk
membedakan hewan karn vora, herb vora dan omn vora dengan benar.
Dengan tujuan tersebut ba k guru maupun s swa mem l k kejelasan apa yang harus
d capa , apa yang harus d lakukan untuk mewujudkan tujuan tersebut, mater apa yang
harus d s apkan guru, dan baga mana menyampa kannya, sudah tergambar dengan
jelas. Dengan tujuan yang jelas sepert tu, maka dengan mudah guru dapat mengetahu
sejauhmana s swa mempu mencapa tujuan tu.
Tujuan yang ba k, ya tu yang jelas, terukur,operas onal, t dakmudah untuk d rumuskan
oleh guru, d perlukan lat han, penelaahan terhadap kur kulum dan pengalaman saat
melakukan pembelajaran d kelas. Namun, sebaga patokan, seba knya perumusan tujuan
haruslah mem l k ketentuan sebaga ber kut :
a. Learner Oriented. Dalam merumuskan tujuan, harus selalu berpatokan pada
per laku s swa, dan bukan per laku guru. Seh ngga dalam perumusannya kata-kata

189 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 189


s swa secara ekspl s t d tul skan. Sela n tu, per laku yang d harapkan d capa harus
mungk n dapat d lakukan s swa dan bukan per laku yang t dak mungk n d lakukan
s swa. Tujuan tu beror entas pada has l, seh ngga secara kuant tas dapat d ukur.
Contoh :
S swa Sekolah/Madrasah kelas III dapat menyebutkan t ga jen s b natang yang
tergolong herb vora dengan benar.
(tujuan tersebut ba k, karena beror entas pada s swa), dan rumusan tujuan tersebut
t dak d buat sepert n :
Guru menerangkan tiga contoh binatang yang tergolong pemakan rumput atau
Herb vora. (Tujuan tersebut t dak ba k karena beror entas pada per laku guru)
padahal dalam pembelajaran yang harus mem l k perubahan per laku adalah s swa,
bukan guru.
b. Operational. Perumusan tujuan harus dibuat secara spesifik dan operasional sehingga
mudah untuk mengukur tingkat keberhasilannya. Tujuan yang spesifik ini terkait
dengan penggunaan kata kerja. Kata kerja yang umum akan menghas lkan per laku
atau t ndakan s swa yang juga bers fat umum, namun sebal knya kata kerja yang
khusus akan menghas lkan per laku yang khusus pula.
Contohnya : s swa d harapkan memaham proses alam ah terjad nya hujan. Kata kerja
yang d gunakan adalah memaham , kata n bers fat umum mas h d perlukan kata-
kata kerja la n yang d jad kan nd kator untuk menentukan bahwa s swa memaham ,
m salnya kata menjelaskan, menyebutkan, menunjukan, mer nc dan la n-la n adalah
kata kerja yang lebih spesifik dan operasional. Begitu halnya dengan program media
yang d kembangkan, tujuan pembelajaran yang ada pada med a tersebut haruslah
spesifik dan operasional.
Contoh : Guru Sekolah/Madrasah kelas IV mengajarkan IPS dengan menggunakan
med a peta dan globe. Rumusan tujuan yang mungk n d kembangkan adalah :
1. S swa dapat menyebutkan pulau-pulau besar yang ada d Indones a dengan
benar
2. S swa dapat mengurutkan pulau-pulau yang ada berdasarkan ukuran luas, jumlah
penduduk dan kekayaan alam.
3. S swa dapat mengumpulkan buny mus k khas yang ada d set ap pulau yang ada
d Indones a.

b. ABCD. Untuk memudahkan merumuskan tujuan pembelajaran, Baker (1971)


membuat formula tekn k perumusan tujuan pembelajaran dengan rumus ABCD
dengan penjelasan sebaga ber kut :

190 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 190


Audience, artinya sasaran sebagai pembelajar yang perlu

A dijelaskan secara spesifik agar jelas untuk siapa tujuan


tersebut diberikan. Sasaran yang dimaksud di sini misalnya
siswa SD/MI kelas IV, Siswa SMP kelas 2, siswa SMA kelas 3
dan lainͲlain.

Behaviour, adalah perilaku spesifik yang diharapkan dilakukan

B
atau dimunculkan siswa setelah pembelajaran berlangsung.
Behaviour ini di rumuskan dalam bentuk kata kerja, contohnya:
menjelaskan, menyebutkan, merinci, mengidentifikasi,
memberikan contoh dan sebagainya.

C
Conditioning, yaitu keadaan yang harus dipenuhi atau
dikerjakan siswa pada saat dilakukan pembelajaran, misalnya :
dengan cara mengamati, tanpa membaca kamus, dengan
menggunakan kalkulator, dengan benar dan sebagainya.

Degree, adalah batas minimal tingkat keberhasilan terendah

D
yang harus dipenuhi dalam mencapai perilaku yang
diharapkan. Penentuan ini tergantung pada jenis bahan
materi, penting tidaknya materi. Contoh : 3 buah, minimal
80%, empat jenis, dan sebagainya.

3. Perumusan Mater
T t k tolak perumusan mater pembelajaran adalah dar rumusan tujuan. Mater
berka tan dengan substans s pelajaran yang harus d ber kan. Mater perlu d susun
dengan memperhat kan kr ter a –kr ter a tertentu, d antaranya :
(1) sahih atau valid, mater yang d tuangkan dalam med a untuk pembelajaran
benar-benar telah teruj kebenarannya dan kesah hannya. Hal n juga berka tan
dengan keaktualan mater seh ngga mater yang d s apkan t dak ket nggalan
jaman, dan member kan kontr bus untuk masa yang akan datang.
(2) Tingkat kepentingan (significant), dalam mem l h mater perlu d pert mbangkan
pertanyaan sebaga ber kut, sejauhmana mater tersebut pent ng untuk d pelajar ?
Pent ng untuk s apa? D mana dan mengapa?.Dengan dem k an mater yang
d ber kan kepada s swa tersebut benar-benar yang d butuhkannya.
(3) kebermanfaatan (utility) kebermanfaatan yang d maksud haruslah d pandang
dar dua sudut pandang ya tu kebermanfaatan secara akadem s dan non akadem s,
secara akadem s mater harus bermanfaat untuk men ngkatkan kemampuan
s swa, sedangkan non akadem s mater harus menjad bekal berupa l fe sk ll ba k
berupa pengetahuan apl kat f, keteramp lan dan s kap yang d butuhkannya dalam
keh dupan kesehar an.
(4) Learnability artinya sebuah program harus d mungk nkan untuk d pelajar ,
ba k dar aspek t ngkat kesul tannya (t dak terlalu mudah, sul t ataupun sukar)
dan bahan ajar tersebut layak d gunakan sesua dengan kebutuhan setempat.

191 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 191


(5) Menar k m nat ( nterest) mater yang d p l h hendaknya menar k m nat dan
dapat memot vas s swa untuk mempelajar nya leb h lanjut. Set ap mater yang
d ber kan kepada s swa harus men mbulkan ke ng n tahuan leb h lanjut, seh ngga
memunculkan dorongan leb h t ngg untuk belajar secara akt f dan mand r .

Beg tu halnya dengan mater dalam sebuah program med a, kr ter a mater yang
d ura kan tersebut berlaku juga untuk mater pada med a. Sebuah program med a
d dalamnya haruslah ber s mater yang harus d kuas oleh s swa. J ka tujuan sudah
d rumuskan dengan ba k dan lengkap, maka tekn k perumusan mater t daklah sul t,
t nggal k ta menggant kata kerjanya. L hatlah contoh rumusan tujuan dan baga mana
merumuskannya menjad mater :

Contoh : Rumusan Tujuan :


a. S swa dapat menyebutkan pulau-pulau besar yang ada d Indones a dengan benar
b. S swa dapat mengurutkan pulau-pulau yang ada berdasarkan ukuran luas, jumlah
penduduk dan kekayaan alam.
c. S swa dapat mengumpulkan buny mus k khas yang ada d set ap pulau yang ada d
Indones a.

Contoh : Rumusan materi dar tujuan d atas :


a. Nama pulau-pulau besar yang ada d Indones a
b. Pulau-pulau yang ada berdasarkan ukuran luas, jumlah penduduk dan kekayaan
alam.
c. Jen s buny dan mus k khas yang ada d set ap pulau yang ada d Indones a.

4. Perumusan Alat Pengukur Keberhas lan


Pembelajaran yang k ta lakukan haruslah d ukur apakah tujuan pembelajaran sudah
tercapa atau t dak? Untuk mengukur hal tersebut, maka d perlukan alat pengukur has l
belajar yang berupa tes, penugasan atau daftar cek per laku. Alat pengukur keberhas lan
belajar n perlu d kembangkan dengan berp jak pada tujuan yang telah d rumuskan dan
harus sesua dengan mater yang sudah d s apkan. Yang perlu d kur adalah t ga kemampuan
utama ya tu pengetahuan, keteramp lan dan s kap yang telah d rumuskan secara r nc
dalam tujuan. Dengan dem k an terdapat hubungan yang erat antara tujuan, mater dan tes
pengukur keberhas lan. Hubungan antara tujuan, mater dan tes haruslah relevan.
Penyusunan mater d dasarkan atas rumusan tujuan, setelah mater selesa d rumuskan
selanjutnya membuat tem tes berdasarkan tujuan dan mater tersebut, untuk leb h
jelasnya, l hatlah contoh penul san tujuan,mater dan tes sesua dengan contoh d atas.

192 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 192


Mata Pelajaran: IPS
media : Peta dan Globa
Sasaran : S swa kelas IV

TUJUAN POKOK MATERI TES

1. S swa dapat menyebutkan 1. Nama pulau-pulau besar 1. Sebutkan m n mal 5 nama


m n mal 5 pulau-besar yang ada yang ada d Indones a. nama pulau besar yang ada
d Indones a dengan benar. d Indones a
2. Pulau-pulau yang ada
2. S swa dapat mengurutkan pulau- berdasarkan ukuran luas, 2. Tunjukan pulau yang ada d
pulau yang ada berdasarkan jumlah penduduk dan Indones a yang yang
ukuran luas, jumlah penduduk kekayaan alam. menghas lkan m nyak bum ?
dan kekayaan alam.
3. Jen s buny dan mus k khas 3. Sebutkan Jen s buny dan
3. S swa dapat mengumpulkan yang ada d set ap pulau yang mus k khas yang ada d set ap
buny mus k khas yang ada ada d Indones a. pulau yang ada d Indones a?
d set ap pulau yang ada d
Indones a.

C. Penulisan Garis Besar Program Media (GBPM)


GBPM merupakan petunjuk yang dijadikan pedoman oleh para penulis naskah di dalam
penulisan naskah program media. GBPM dibuat dengan mengacu pada analisis kebutuhan,
tujuan, dan materi. Untuk program media, GBPM disusun setelah dilakukan telaah topik
yang akan d buat programnya. Keg atan telaah top k n perlu d lakukan , karena t dak
semua topik yang ada dalam GBPP cocok untuk dibuat media tertentu misalnya video
atau rad o. M salnya top k-top k yang ber s mater pembelajaran yang bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan ps komotor k yang memerlukan penjelasan v sual. Top k-
top k yang menamp lkan kemampuan ps komotor k leb h cocok d produks untuk med a
v deo atau med a cetak atau tatap muka d kelas. m salnya.: Rumus-rumus yang sul t
yang menghendak waktu lama untuk penjelasannya b la d tamp lkan d layar TV. Rumus
n akan leb h jelas kalau d saj kan d depan kelas. Untuk program rad o , mater yang
cocok adalah mater pembelajaran yang memerlukan dukungan khayal v sual yang sul t
d saj kan d depan kelas. M salnya program-program apres as atau program pengayaan
yang s fatnya kogn t f . Beberapa manfaat yang dapat d peroleh dar saj an med a n
antara la n adalah :
- Terjad nya persamaan perseps .
- Effisien : tidak memerlukan penjelasan yang panjang.
- Effekt f: sampa ke sasaran
- Mot vat f dan rekreat f.

193 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 193


Berdasarkan hasil telaah yang dilakukan, topik-topik yang sudah teridentifikasi
dimasukkan ke dalam topik-topik GBPM berikut TPU (Tujuan Pembelajaran Umum) dan
TPK (Tujuan Pembelajaran Khususnya). Telaah top k n akan sangat membantu dalam
tahap-tahap selanjutnya, m salnya dalam hal kompl kas produks nya, apakah program
yang d maksud memerlukan bantuan dokumentas (rekaman aud o yang d rekam untuk
bahan dokumentas yang pent ng, m salnya p dato pres den) atau cukup d lakukan
l putan secara l ve? Kemud an juga apakah mater yang d maksud dalam top k berada d sek
tar keg atan perekaman atau harus d amb l d tempat la n ? Apakah untuk rekaman
dokumentas tertentu harus d bel dar sebuah Product on House ataukah cukup d copy
dar stock program yang ada ? Berapa lama program akan d s arkan ? 10 atau 20 men t
? dsb. Hal-hal yang dem k an tentunya akan berpengaruh pula dalam penyusunan budget
produks , karena pelaksanaan perekaman d satu tempat dan perekaman d tempat yang
berp ndah-p ndah akan membawa konsekuens b aya , dem k an pula lama (duras )
program yang ber mbas pada penggunaan bahan baku, ed t ng, llustras mus k dan
la n-la n.
Untuk penyusunan program Rad o/Aud o Instruks onal, d samp ng sebaga acuan
materi GBPM juga bermanfaat untuk menentukan jumlah topik dan sub topik yang saling
berhubungan dalam program audio/radio tersebut. GBPM dapat juga digunakan untuk
mempred ks (antisipasi) durasi program. Untuk program instruksional identifikasi topik
yang akan d tamp lkan seyogyanya mengandung unsur-unsur sebaga contoh ber kut :

GARIS BESAR PROGRAM MEDIA (GBPM)


Nama Mata Kul ah : ………………………………………………………………………..
Top k : ………………………………………………………………………..
Deskr ps Top k : ………………………………………………………………………..
SD/MI : ………………………………………………………………………..
Med a : ………………………………………………………………………..
Judul : ………………………………………………………………………..
Penul s : ………………………………………………………………………..
Penelaah Mater : ………………………………………………………………………..
Penelaah Med a : ………………………………………………………………………..

Pokok Sub Pokok


No Kompetens Dasar Bentuk Penyaj an Daftar Pustaka
Bahasan Bahasan

194 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 194


Contoh – 1

Mata Pelajaran : IPS


Satuan Pend d kan : SD/MI
Kelas : II
Catur Wulan : 2
: S swa dapat mengetahu macam
TPU macam usaha per kanan dan cara
pemel haraan kan sampa panen.
Pokok Bahasan : Usaha Per kanan
Sub Pokok Bahasa : Per kanan Darat
Top k : Penangkapan kan

Tujuan Pembelajaran Pokok-pokok Mater Judul Buku Acuan

1 2 3 4

S swa dapat menjelaskan : • Pengert an per kanan USAHA Sr Hestu n ng-s h.,d.k.k.
• pengert an per kanan darat. PERIKANAN GEOGRAFI
darat • Usaha-usaha DARAT untuk SLTP, Kelas II,
• Macam-macam usaha per kanan darat Kan s us, Yogyakarta,
per kanan • Wahana per kanan 1997
darat. darat Sugeng HR, Beter nak
• Wahana keg atan • Berbaga cara kan
per kanan darat penangkapan kan d kolam, Aneka Ilmu,
• Cara-cara penangkapan darat Jkt 1990
kan.

Penjabaran Materi
Tujuan d lakukan pembuatan jabaran mater tersebut adalah untuk mempermudah
pelaksanaan penul san naskah programnya d samp ng mengant s pas duras , jumlah
topik dalam GBPM juga dapat digunakan untuk mengkalkulasi biaya produksi.
Setelah GBPM dibuat , maka berdasarkan topik-topik yang sudah ditelaah dilakukan
penul san jabaran mater nya. Sepert tad sudah d sampa kan jabaran mater d perlukan
karena tidak semua penulis naskah program adalah penulis GBPM dan jabaran materinya.
Seh ngga untuk tu d perlukan penjabaran top k-top k dalam pokok-pokok saj an
programnya. Dengan jabaran n penul s naskah program dapat mempunya gambaran
tentang v sual dan naras yang akan d saj kan ber kut bag an-bag an yang memerlukan
nteraks dengan pendengarnya.

195 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 195


Bentuk dar JM tersebut secara umum adalah sebaga ber kut :

Mata Pelajaran : Geografi


Satuan Pend d kan : SLTP
Kelas : II
Catur wulan :2
Pokok Bahasan : Usaha Per kanan
Sub Pokok Bahasan : Per kanan darat

TPK Pokok-pokok isi program Pokok-pokok narasi

S swa dpt menjelaskan • Pengert an tentang usaha • Penjelasan mengena usaha


pengert an per kanan per kanan secara umum, per kanan secara umum
darat d mula dar potens per kanan • Penjelasan tentang cara usaha
d Indones a yang merupakan per kanan darat.
negara kepulauan. • Penjelasan tentang pemb b tan
• Kemud an ura an berp ndah ke ben h kan, pem jahan, dan
penjelasan tentang per kanan pemel haraan b b t, dan
darat pemel haraan .
• Melalu suatu adegan fragmen • Penjelasan keg atan panen kan
rad o d jelaskan tentang dan pemasarannya.
cara pemb b tan ben h kan,
pem jahan, pemel haraan b b t
dan la n sebaga nya.
• Penjelasan mengena cara
memanen kan yang benar, serta
pemasaran has l panen.

Untuk program pembelajaran, jabaran mater n sangat d perlukan terutama j ka


penul s bukan orang yang menguasa mater atau b dang stud yang akan d tul snya.
Suatu kesalahan dar seg mater merupakan penyebaran kesalahan ke seluruh sasaran
yang memanfaatkan program aud o atau rad o n , karena program d dengar oleh banyak
orang/s swa yang menjad sasaran dar program.
Di dalam program pembelajaran, penyusunan GBPM dan jabaran materi melibatkan
: ahli materi, yakn orang yang menguasa s atau mater , umumnya ahl mater n
berasal dar perguruan t ngg juga b sa dar guru send r . Tugasnya adalah men la
naskah program dar kelayakan mater nya. Yang kedua adalah ahli media . Ahl med a
n men la dar seg pem l han med anya, dan juga seg estet ka program d t njau dar
seg kela kan med anya. Dan yang terakh r adalah pengembang pembelajaran, yang
umumnya adalah guru kelas. Mereka berpengalaman dalam menyampa kan mater d
kelas. Ia bertugas untuk mengembangkan isi GBPM dan jabaran materi. Dalam hal ini
GBPM dan jabaran materi yang dikembangkan walaupun sudah dianggap memadai

196 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 196


karena d susun berdasarkan pengalaman mengajar d kelas, keabsahan program ba k
dar seg s ataupun med a, naskah program yang telah d tul s mas h perlu d per ksa lag
oleh ahli materi dan ahli media . Terlepas dari masalah di atas, pembuatan GBPM dan
jabaran mater juga d perlukan, khususnya dalam pengembangan program aud o/rad o
nstruks onal, dengan alasan :
• Kemungk nan kesalahan mater dapat d h ndarkan.
• Terh ndar dar kemungk nan meny mpang dar tujuan yang d tentukan.
• Keandalannya terjaga.
• Kekurangan dan kelemahan dapat d perba k atau d rev s .

Beberapa Tips dalam pengembangan GBPM dan Jabaran Materi :

Topik program :
Merupakan salah satu bag an dar pokok bahasan. Satu pokok bahasan dapat
d kembangkan ke dalam beberapa top k. Top k-top k n b asanya juga dapat k ta jumpa
dalam kur kulum.

Judul program :
Dar top k yang telah d telaah dan d p l h , kemud an d tentukan judul program.
Sedapat mungk n judul d buat menar k, namun juga t dak meny mpang dar mater yang
ada d dalamnya. Dengan judul yang “menar k” maka d harapkan t mbul rasa ng n tahu
calon pem rsa/sasaran program tentang s program d dalamnya.

Sasaran :
Sasaran adalah mereka yang menjad target dar program yang d saj kan.
Pengembangan program yang ba k d dasarkan pada kesesua an kebutuhan dar yang
memanfaatkan program dengan mater yang d saj kan.. Oleh karenanya mater yang
d saj kan harus sesua dengan t ngkat pemahaman sasaran.

Tujuan Pembelajaran :
TPU (Tujuan Pembelajaran Umum) dan TPK (Tujuan Pembelajaran Khusus) atau
nd kator d rumuskan sesua dengan pengembangan, pendalaman, ataupun pengayaan
materi di dalam GBPM. TPU menyangkut kemampuan yang bersifat umum yang biasanya
t dak mudah d ukur atau d amat . C r rumusan dalam TPU b asanya menggunakan
kata-kata : memaham , mengetahu , membayangkan, dan sebaga nya. TPU d kut p dar
kur kulum yang d gunakan sebaga acuan. Dalam kur kulum berbas s kompetens TPU
sama dengan kompetens dasar yang sudah ada pada buku kur kulum. TPK merupakan

197 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 197


penjabaran dar TPU yang s fatnya operas onal (dapat d ukur, d amat , dan d n la ).
Kata-kata yang d gunakan untuk merumuskan TPK juga bers fat operas onal, m salnya
: menyebutkan, membuat, mendemonstras kan. Hal n sama dengan penjabaran sebuah
nd kator.

Pokok Materi :
Merupakan has l jabaran dar tujuan pembelajaran khusus juga dar nd kator.

Format Sajian :
Penentuan format saj an berdasarkan jumlah mater yang d saj kan, yang mengacu
ke daya tar k sasaran. Apab la mater nya banyak dan waktunya terbatas, maka program
dengan naras adalah p l han terba k. Namun untuk mater yang t dak terlalu banyak,
sedang waktunya relat f panjang , maka format drama akan leb h menar k. Melalu
pengulangan-pengulangan mater , program dapat d saj kan secara leb h jelas.

Duras :
Lama putar program terbatas. Umumnya untuk program med a pembelajaran jen s
v deo / TV, sound sl de, program rad o, berlangsung sek tar 15-20 men t. Leb h dar tu
perhat an penonton sudah t dak terfokus ke s saj an.

Contoh – 1
GARIS BESAR PROGRAM MEDIA (GBPM)
COMPUTER ASSISTED INSTRUCTIO (CAI)

Nama Mata Kul ah : Komputer dan Med a Pembelajaran


Top k : Mengenal Komputer dan Med a Pembelajaran
Deskr ps Top k : Program n akan membahas tentang konsep dasar elemen komputer,
fungs dan kegunaan elemen dasar komputer dan prosedur kerja
s stem komputer yang mel put nput proses dan output serta v deo
tutor al apl kas nternet. Sela n tu d bahas pula med a pembelajaran
mel put hak kat, keunggulan, jen s dan v deo tutor al desa n
presentas dengan M crosoft Power Po nt
Standar Kompetens : Memaham konsep dasar komputer dan med a pembelajaran dan
memanfaatkan komputer sebaga med a pembelajaran
Med a : CAI / MMI
Judul : Mengenal Komputer dan Med a Pembelajaran

198 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 198


Penul s : Cep R yana, M.Pd.
http://cep r yana.blogspot.com
: Ema l : cheppy@up .edu

Kompetens
No Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Bentuk Penyaj an
Dasar
1 Menjelaskan Hak kat Komputer § Pengert an Komputer
hak kat komputer : § Fungs Komputer Teks dan an mas
pengert an, fungs § Keunggulan Komputer
dan keunggulan
2 Menjelaskan Fungs Elemen § Fungs dan kegunaan
komponen- Dasar S stem hardware, software dan Tek, an mas , v deo dan
komponen Komputer bra nware dalam sound
komputer mel put elemen dasar komputer
perangkat keras
(hardware)
dan perangkat
keras (software)
komputer
3 Mengidentifi- Mengope-ras kan § Standar
kas Standar Komputer yang Mengoperas kan
Mengoperas - benar (SOP Komputer yang benar Tek, an mas , v deo dan
kan Komputer Komputer (SOP Komputer) : sound
yang benar (SOP mengh dupkan dan
Komputer) : memat kan.
mengh dup-kan § Pemel haraan komputer
dan memat kan. (Trouble Shoot ng)
4 Menjelaskan Apl kas nternet § Pengert an nternet
apl kas untuk pembela- § Sejarah Internet Tek, an mas , v deo
nternet untuk jaran § Apl kas nternet tutor al dan sound
pembelajaran § Ma l
§ Chatt ng
§ Brows ng

5 Menjelaskan Hak kat Med a § Pengert an med a


hak kat med a Pembela-jaran § Kedudukan med a Tek, an mas , dan
pembelajaran dalam pembelajaran sound
pengert an,
kedudukan dalam
PBM.
6 Mengidentifi-kasi Jen s-Jen s Med a § Med a V sual
jen s-jen s med a Pembela-jaran § Med a Aud o Teks, an mas , dan
pembelajaran § Med a Aud o V sual sound
§ Real a

199 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 199


7 Menjelaskan Fungs med a § Fungs med a
fungs med a pembela-jaran pembelajaran untuk Teks, an mas , dan
pembelajaran untuk efekt v - efektivitas dan efisiensi sound
untuk efekt v tas tas dan efisiensi pembelajaran
dan efisiensi pembela-jaran
pembelajaran

201 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 201


8 Mendeskr ps -kan Prosedur dalam § Model ASSURE
prosedur dalam mengem-bangkan § Model ACCESS
mengembangkan med a pembela- § Pendekatan S stem Teks, an mas , dan
med a jaran sound
pembelajaran

9 Membuat med a Pembua-tan med a § Perencanaan / Desa n


pembelajaran pembela-jaran § Operas dasar
berbas s berbas s komputer PowerPo nt Teks, an mas , v deo
komputer dengan dengan Power- § Tekn k presentas yang tutor al dan sound
PowerPo nt Po nt Presenta- ba k
Presentat on t on

Latihan

Buatlah sebuah rancangan med a pembelajaran sesua dengan b dang lmu yang Anda
kuasa . Lakukanlah dengan meng kut prosedur tahapan-tahapan perancangan med a,
lakukan anal s s permasalahan yang Anda hadap dalam pembelajaran yang solus nya
adalah dibutuhkannya sebuah media. Buatlah GBPM dengan sistematika sesuai dengan
mater d atas.

Petunjuk Latihan

Untuk dapat membuat perencanaan yang benar, beberapa hal dapat Anda lakukan :
1. Lakukan anal s s kebutuhan, dalam hal n apakah terjad kesenjangan antara
kemampuan yang seharusnya s swa m l k dengan kond s yang terjad sekarang, hal
n menjad dasar untuk perumusan tujuan terhadap med a yang akan d buat.
2. P k rkanlah t ngkat kepent ngan med a tersebut, sejauhmana med a tersebut pent ng
untuk d rancang, apakah akan mampu men ngkatkan has l belajar s swa.
3. Anal s s juga kemungk nan med a tu untuk d produks (v s b l ty), jangan sampa t
dak d perhat kan hal-hal tekn s seh ngga pada saat akan d buat terhent karena
kond s t dak mendukung.
4. J ka tujuan sudah d rumuskan, med a yang akan d buat sudah d tetapkan, maka
selanjutnya Anda buat GBMP dengan lengkap.

200 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 200


Rangkuman

• Hak kat perencanaan adalah mempers apkan segala sesuatu yang d butuhkan dalam
pembuatan med a. Dalam perencanaan n t dak cukup dengan n at dan de cemerlang
dalam membuat med a, namun perlu d pers apkan dalam bentuk draft perencanaan
med a.
• S stemat ka perencanaan med a secara umum dapat d r nc sebaga ber kut : (1).
Identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa, (2) Perumusan tujuan instruksional
( nstruct onal object ve), (3) Perumusan but r-but r mater yang terper nc , (4)
Mengembangkan alat pengukur keberhas lan, (4) menul skan naskah med a, (5)
merumuskan nstrumen, tes dan rev s .
• GBPM merupakan petunjuk yang dijadikan pedoman oleh para penulis naskah
di dalam penulisan naskah program media. GBPM dibuat dengan mengacu pada
analisis kebutuhan, tujuan, dan materi. Untuk program media, GBPM disusun setelah
d lakukan telaah top k yang akan d buat programnya.

201 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 201


Tes Formatif

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D di depan jawaban yang menurut
pendapat Anda paling benar!
1. Ber kut n adalah pertanyaan-pertanyaan yang perlu d perhat kan dalam perencanaan
med a, kecual …
A. Mengapa k ta ng n membuat program med a tu?
B. Apakah pembuatan med a tersebut ada ka tannya dengan keg atan pembelajaran
tertentu untuk mencapa tujuan tertentu pula?
C. Untuk s apakah program med a tersebut k ta buat?
D. Apa hubungan antara program med a yang d buat dengan kelancaran
pembelajaran?

2. Dalam pembuatan perencanaan med a k ta perlu memperhat kan learning style dar
s swa sebaga subjek pembelajaran, hal tersebut termasuk pada aspek…
A. Identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa.
B. Perumusan tujuan nstruks onal (instructional objective)
C. Perumusan but r-but r mater yang terper nc
D. Mengembangkan alat pengukur keberhas lan.

3. Pent ngnya perencanaan med a d antaranya supaya t dak terjad kesalahan konsep
(miss concept), maka d s n lah d perlukan tahapan….
A. Mengembangkan alat pengukur keberhas lan
B. Menul skan naskah med a
C. Merumuskan nstrumen dan tes dan rev s
D. Perumusan but r-but r mater yang terper nc

4. Salah satu uraian dalam kegiatan mengidentifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa
adalah, kecual ….
A. Mengidentifikasi modelitas belajar siswa
B. Mengidentifikasi gaya belajar (learning style)
C. Menganal sa kesenjangan kemampuan s swa
D. Menentukan m nat dan perhat an s swa.

5. Dalam keg atan tes atau uj coba naskah, yang d lakukan d antaranya, kecual …
A. Menguj keterbacaan naskah
B. Menguj bahasa yang d gunakan
C. Menguj kesesua an s naskah
D. Menguji efisiensi biaya

202 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 202


6. Pada t pe belajar Aktif versus Reflektif Aktif, karakter st knya adalah...
A. Pelajar cenderung untuk mempertahankan dan memaham nformas yang
terba k dengan melakukan sesuatu secara akt f dengan mend skus kan atau
menerapkannya dan menjelaskannya pada orang la n.
B. Pelajar suka memikirkan sesuatu dengan tenang “Mari kita fikirkan terlebih dulu”
adalah tanggapan pelajar yang yang reflektif
C. Pelajar menyuka untuk berproses step-by-step, terhadap suatu cara dan has l
akh r yang sempurna.
D. Pelajar menyuka suatu kht sar atau “ gambaran besar” dar apa yang mereka
akan lakukan sebelum menuju pembelajaran dengan proses yang kompleks.

7. Pada rumusan tujuan “S swa dapat menyebutkan 8 pulau besar yang ada d Indones a
dengan benar”, manakah yang d maksud dengan degree?
A. S swa
B. 8 pulau besar
C. Dengan benar
D. Menyebutkan

8. Mater yang d s apkan pada program med a harus bers fat Learnab l ty art nya…
A. Haruslah d pandang dar dua sudut pandang ya tu kebermanfaatan secara
akadem s dan non akadem s
B. Sebuah program harus d mungk nkan untuk d pelajar , ba k dar aspek t ngkat
kesul tannya (t dak terlalu mudah, sul t ataupun sukar).
C. Benar-benar telah teruj kebenarannya dan kesah hannya.
D. Dapat d ajarkan kepada s swa dengan mudah.

9. Manakah yang tidak termasuk komponen dari Garis Besar Program Media (GBPM)…
A. Kompetens dasar
B. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
C. Ura an Mater
D. Bentuk saj an
10. Manakah yang tidak termasuk manfaat dari GBPM!
A. Kemungk nan kesalahan mater dapat terjad
B. Terh ndar dar kemungk nan meny mpang dar tujuan yang d tentukan.
C. Keandalannya terjaga.
D. Kekurangan dan kelemahan dapat d perba k atau d rev s .

203 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 203


Kunci Jawaban

Setelah Anda menyelesa kan soal tersebut, cocokkan p l han jawaban Anda dengan
kunc jawaban d bawah n :

1. D 6. A
2. A 7. B
3. D 8. B
4. D 9. C
5. D 10.A

H tunglah jawaban Anda yang benar, kemud an gunakan rumus d bawah n untuk
mengetahu t ngkat penguasaan Anda terhadap mater keg atan belajar.

Rumus:

Jumlah jawaban Anda yang benar


T ngkat penguasaan = ------------------------------------------------- x 100%
5

Makna dar t ngkat penguasaan Anda adalah:


90% - 100% = Ba k Sekal
80% - 89% = Ba k
70% - 79% = Cukup
< 70% = Kurang

Apab la t ngkat penguasaan Anda mencapa 80 % ke atas, Bagus! Anda cukup


memaham keg atan belajar n . Anda dapat meneruskan dengan keg atan belajar
ber kutnya. Tetap b la t ngkat penguasaan Anda mas h d bawah 80 %, Anda harus
mengulang keg atan belajar n , terutama bag an yang belum Anda kuasa .

204 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 204


2

PEMBUATAN NASKAH MEDIA

A. Pengertian Naskah Media


Ist lah naskah mungk n t dak beg tu as ng buat Anda karena st lah n juga d gunakan
untuk membuat med a cetak sepert halnya buku, koran, majalah dan sebaga nya. Namun
dem k an secara umum naskah dalam perencanaan program med a dapat d art kan
sebagai pedoman tertulis yang berisi informasi dalam bentuk visual, grafis dan audio
sebaga acuan dalam pembuatan med a tertentu, sesua dengan tujuan dan kompetens
tertentu. Secara sederhana naskah juga dapat berupa gambaran umum med a atau juga
outl ne med a yang akan d buat. Mengapa naskah perlu d buat? Hal n perlu d lakukan
karena med a pembelajaran yang mengandung s mater dan tujuan yang d harapkan
tercapa , melalu naskah n lah tujuan dan mater tersebut d tuangkan dengan kemasan
sesua dengan jen s med a, seh ngga med a yang d buat benar-benar akan mem l k
kesesua an dengan tujuan.
Apakah set ap jen s med a membutuhkan naskah? Dapat d past kan bahwa set ap
med a apapun yang akan d buat membutuhkan naskah dan perlu d buat naskahnya,
karena fungs dar naskah adalah pedoman bag pengguna dan terutama pembuat med a.
Contohnya seorang programmer pembuat med a pembelajaran berbantuan komputer,
dalam memprogram med a tersebut mengacu pada naskah, j ka t dak ada naskah maka
t dak mungk n program tu akan terwujud. D l hat dar formatnya naskah mem l k
bermacam-macam jen s, t ap jen s mem l k bentuk yang berbeda. Namun dem k an
d l hat dar fungs nya sama, ya tu sebaga penuntun dalam memproduks med a, unsur-
unsur aud o, teks dan v sual yang harus d tamp lkan dalam med a beserta urutannya
dengan jelas tertera dalam naskah.
Baga mana naskah b sa terwujud?, pertanyaan n perlu k ta kaj bersama, karena
naskah yang ba k, t dak d buat secara spontan tas namun mel put beberapa tahapan.
Tahapan pertama adalah berawal dar adanya de dan gagasan yang d sesua kan dengan
tujuan pembelajaran. Selanjutnya pengumpulan data dan nformas , penul san s nops s
dan treatment, penul san naskah, pengkaj an naskah atau rev u naskah, rev s naskah
sampai naskah siap untuk diproduksi, lihatlat pada flowchart berikut :

205 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 205


Ide / Gagasan

Pengumpulan
Informasi /
Penelitian

Penulisan
Prosedur sinopsis dan
Feedback
Pengembangan treatment Revisi Naskah

Naskah
Penulisan
naskah /
Skenario

Pengkajian/Review

ya
REVISI ?

Tidak

NASKAH
FINAL

Penjelasan :
Pembuatan naskah med a d awal dengan de atau gagasan. Menghas lkan med a yang
bagus d perlukan kreat v tas dan de cemerlang. Dengan dem k an d perlukan pem k ran
k ra-k ra de sepert apa yang menar k namun tetep mem l k substans mater yang jelas.
Contoh : J ka k ta akan membuat program med a v deo untuk s swa SD/MI Kelas IV dengan
judul “B asakan Membuang Sampah pada Tempatnya”, dengan judul yang sama k ta dapat
mengembangkannya menjad beberapa de. Untuk leb h jelasnya ber kut n beberapa de
/ gagasan yang b sa d kembangkan:

Judul : B asakan Membuang Sampah pada Tempatnya


Tujuan : Para s swa d harapkan mem l k keb asaan untuk
membuang sampah pada tempatnya.
Sasaran : S swa Kelas IV SD/MI
Jen s Med a : V deo

206 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 206


Melalu format drama, d k sahkan dalam sebuah keluarga
yang mem l k satu anak lak -lak . Anak n mem l k
keb asaan buruk membuang sampah sembarangan, h ngga
suatu saat a kena batunya. Ia terjatuh h ngga harus masuk
ke rumah sak t karena kak nya terk l r gara-gara meng njak
kul t p sang yang d buangnya. Semenjak kejad an tulah a
t dak lag membuang sampah sembarangan.

Sebuah banj r hebat terjad d sebuah kampung, semua


rumah tergusur oleh derasnya a r yang terus meluap yang
hamp r menenggelamkan se s rumah. Seorang anak sangat
pan k dan ketakutan, berusaha mera h apa saja yang b sa
d a ra h untuk t dak terbawa hanyut a r, tap rupayanya a
hamp r tenggelam. Untungnya a langsung terbangun dar
m mp nya, rupanya a m mp buruk karena merasa bersalah
ser ng membuang sampah ke selokan dekat rumahnya.
Semenjak m mp tu a raj n membuang sampah d tempat
yang d sed akan.

Video dibuat dengan film animasi. Sekelompok lalat dan


nyamuk sedang berd skus hebat, memb carakan nas bnya
yang merana karena kekurangan makanan dan m numan,
keluarga lalat dan nyamuk banyak yang busung lapar
dan hamp r mat , karena l ngkungan d sek tarnya bers h
t dak ada sampah berserakan sed k tpun. Hal n ak bat
masyarakat berpola h dup bers h, t dak membuang sampah
sembarangan

Tahap kedua dalam pengembangan naskah adalah mengumpulkan data dan nformas
untuk membuat, melengkap dan memperkaya naskah tersebut. Mengumpulan bahan n
dapat d lakukan dengan cara mengkaj l teratur, melakukan survey sederhana atau juga
terleb h dahulu d lakukan penel t an secara mendalam. M salnya j ka k ta akan membuat
med a v deo dokumenter tentang keh dupan suku asmat d Ir an jaya. Pada saat k ta
membuat naskah, maka sela n k ta mempelajar dar buku tentang suku Asmat mungk n
leb h ba k, k ta melakukan observas langsung ke lokas nya, berd alog, mengamat dan
nformas yang k ta peroleh sebaga bahan untuk membuat naskah.

207 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 207


Tahap ket ga adalah membuat s nops s dan treatmen. S nops s secara s ngkat dapat
d art kan sebaga r ngkasan program atau r ngkasan cer ta. s nops s n d perlukan un-
tuk member kan gambaran secara r ngkas dan padat tentang tema atau pokok mater
yang akan d garap. Tujuan utamanya adalah mempermudah pemesan menangkap
konsepnya, mempert mbangkan kesesua an gagasan dengan tujuan yang ng n d capa
dan menentukan persetujuannya. Dalam st lah yang leb h sederhana s nops s dapat
d art kan sebaga r ngkasan cer ta.
Konsep s nops s juga ser ng d gunakan untuk keg atan sen yang la n, m salnya
dongeng, cer ta bersambung, kom k, pementasan teater, novel, med a aud o, med a sl de
dan sebagainya. Pada dasarnya konsep sinopsis untuk film/video hampir sama dengan
st lah s pos s untuk yang la nnya. Dalam penul sannya, t dak d ura kan dengan kal mat yang
panjang tetap cukup beberapa kal mat saja, namun tercakup d dalamnya : tema, event
dan alur yang d kemas dengan kal mat yang sederhana dan mudah d paham .

Contoh Sinopsis.
Contoh-1
”Ep sode menggambarkan suatu kecelakaan kapal ’Imp an’. Dua orang, seorang kakek
dan cucu gad snya, berhas l menyelamatkan d r ke panta pulau karang”.
( F lm : “Terdampar d Pulau Karang”.)

Contoh-2
“V sual sas v deo n memperl hatkan proses pembuatan patung real st k (patung
kepala manus a) dengan tekn k cetak ulang atau cor bagan semen. D mula dengan
pengenalan alat dan bahan, desa n, pembuatan model, pembuatan cetakan,
pengecoran, penyempurnaan dan penyelesa aan akh r.
(film pembelajaran Judul : Patung realistik Dengan Bahan Semen)

Contoh-3
F lm n menggambarkan perjuangan seorang lelak muda yang berusaha bertahan
h dup dan berusaha keluar dar sebuah pulau terpenc l ak bat kecelakaan pesawat
terbang, h ngga akh rnya d a selamat.
(film Layar Lebar “Case Away”).

Sedangkan treatment merupakan pengembangan dar s nops s. S nops s dan


treatment khususnya dibuat untuk media sound slide, film, video, program media audio.
Set ap med a seba knya mem lk s nops s, namun untuk treatment t dak perlu semua
med a, terbatas pada med a yang membutuhkan gambaran alur cer ta atau plot program
dari awal hingga akhir penayangan. Misalnya pada program video, film, slide, film strip dan
la n-la n. Secara sederhana yang d maksud dengan treatment sepert halnya seorang

208 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 208


anak yang menceritakan kembali film yang dia tonton kepada temannya dari mulai hingga
film berakhir. Untuk lebih jelasnya, berikut kita simak contoh sinopsis sebuah video
pembelajaran yang kemud an d jabarkan dalam sebuah treatment.
Treatment, Agak berbeda dengan s nops s, treatment mencoba member kan ura an
r ngkas secara deskr pt f (bukan temat s) tentang baga mana suatu ep sode cer ta atau
rangka an per st wa pembelajaran (instructional event) nant nya akan d garap. Kalau pada
s nops s penul sannya d buat sedem k an s ngkat, akan tetap dalam treatment semua
alur cer ta yang akan ada dalam v deo tersebut d ura kan dar awal kemunculan gambar
sampa program berakh r d ura kan secara deskr pt f. Secara sederhana, penul san
treatment sama dengan kita menceritakan kembali pengalaman menonton film kepada
orang lain, dimana kita bercerita bagaimana kronologis jalan cerita film tersebut. Namun
dem k an dalam pembuatan storyboard belum menggunakan st lah- st lah tekn s dalam
tekn k v deo, penggunaan st lah tekn s baru d lakukan pada pembuatan shooting skript.
Sebaga lustras pemband ng, d bawah n akan anda l hat suatu tratment yang
d kembangkan dengan tema yang sama.ya tu “’Terdampar d Pulau Karang”.

Contoh Treatment-1
“Cer ta d awal dengan fajar meny ngs ng d ufuk t mur sebuah pulau karang yang,
sep dan gersang. D kejauhan mas h nampak samar-samar bangka kapal “Imp an”
yang terdampar. Dua Bosak tubuh kel hatan bergelantungan pada seb lah papan yang
terapung-apung t dak jauh dar tempat kejad an. Dengan susah payah mereka, mula
berenang-renang menempuh gelombang dan berjalan tersuruk-suruk menuju panta
pulau karang yang gersang d r ng gemer c knya r ak gelombang a r laut yang k n
telah mula reda, dan seterusnya”.

Contoh Treatment-2
Judul : Patung Real st k Dengan Bahan Semen
V sual sas d awal dengan penayangan judul program, kemud an tampak ruang
stud o patung yang memperl hatkan berbaga jen s patung, khusus pada patung yang
d buat dar bahan semen d tayangkan leb h lama. Setelah tu, tayangan bergant pada
alat-alat dan bahan-bahan yang ada d sek tar stud o, d tata dengan rap d atas meja
peraga. Ber kutnya kata pengantar d sampa kan oleh presenter pengetahuan dasar-
dasar mematung dan langkah-langkah mematung. V sual sas ber kutnya sebaga
keg atan n d tayangkan peragaan oleh presenter tentang cetak ulang atau tekn k
cor. Keg atan n n d awal dengan keg atan desa n, pembuatan model, cetakan,
pengecoran, h ngga penyempurnaan dan penyelesa an akh r.

209 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 209


C. Jenis Naskah Media

a. Naskah Med a Aud o


Med a aud o adalah med a yang menyaj kan nformas dalam bentuk aud o atau suara
dan untuk mener ma nformas tersebut menggunakan ndra pendengaran. Format sud o
yang dapat d saj kan adalah suara manus a (narat f), mus k, lagu / vocal, dan sound efek.
Dengan format tersebut nformas d kemas sedem k an rupa seh ngga membutuhkan
daya maj nas untuk membuat program aud o leb h h dup dan menar k. D l hat dar
bentuknya yang termasuk med a aud o d antaranya aud o rekaman, rad o s aran dan
aud o d laborator um bahasa.
Saj an nformas dalam med a aud o dapat d kemas menjad beberapa format saj an,
d antaranya :
- D alog atau D skus . Format n menyaj kan dua orang atau leb h yang mem l k
kedudukan yang sama, memb carakan satu tema yang ber s mater pembelajaran.
Keleb han format n menyaj kan nformas yang d bahas oleh dua atau leb h orang
yang mem l k pemahaman yang berbeda, seh ngga nformas menjad leb h banyak.
- Tutor al. C r khas dar format n d dalamnya terl bat dua p hak, ya tu s swa yang
d ber b mb ngan dan tutor yang member kan b mb ngan. Pola tutor al b asanya leb h
nterakt f dan terb mb ng, mater yang d bahas b sa leb h ntens f karena jumlah s swa
sed k t m salnya satu atau dua orang.
- Magaz ne. Sesua dengan namanya magaz ne ya tu majalah, maka nformas yang
d saj kan pada program aud o jen s magaz ne leb h banyak dan bervar as . Namun
dem k an nformas tersebut t dak terlalu d bahas secara mendalam.
- Drama. Format n menyaj kan nformas dalam bentuk saj an drama. Sepert halnya
drama, maka d perlukan adanya penokohan, alur cer ta atau plot yang jelas, ada
konflik dan penyelesaian konflik. Format drama banyak digunakan untuk menyajikan
nformas pembelajaran, karena salah satu keleb hannya menar k dan t dak
membosankan, namun jangan sampa substans mater menjad teraba kan.

Untuk dapat membuat naskah aud o yang ba k, terleb h dahulu harus memaham
unsur-unsur dalam med a aud o, seh ngga unsur-unsur tersebut dapat d komb nas kan
dalam naskah dengan ba k. Unsur yang d maksud adalah :
1. Naratif atau suara yang d has lkan dar suara manus a, ba k dalam bentuk saj an
nforma s oleh narator, d alog antar pema n ataupun monolog atau b cara send r . Yang
perlu d perhat kan adalah penggunaan bahasa. Bahasa yang d gunakan pada program
aud o adalah bahasa percakapan, bahasa l san dan bukan bahasa buku atau bahasa
tul san, dengan dem k an gunakanlah kal mat tunggal, kal mat yang pendek-pendek, kal
mat yang panjang atau kal mat majemuk sul t untuk d cerna oleh pendengar. Sedapat
mungk n k ta menyaj kan nformas dengan kal mat sederhana namun mudah

210 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 210


d cerna, h ndar menggunakan kata as ng yang orang t dak tahu art nya, kalaupun
terpaksa harus menggunakannya, maka d perlukan nformas penjelasnya.
2. Musik. Mus k merupakan bag an pent ng dalam program aud o setelah naras .
Mus k mem l k fungs untuk men mbulkan suasana yang mendorong s swa untuk
memudahkan mencerna nformas . Sela n tu mus k juga men mbulkan ketertar kan
s swa, mengurang kebosanan. Mus k juga dapat mempengaruh kej waan
pendengarnya, j ka saj an nformas leb h bers fat ajakan persuas f maka d perlukan
mus k dengan b t yang cepat dan semangat. Juga sebal knya j ka pesan bertema
kesed han dan mus k yang d tamp lkan bernada cer a maka akan men mbulkan
kejanggalan. Dengan dem k an d perlukan pem l han mus k yang sesua .
• Mus k Tema : Mus k yang menggambarkan watak atau s tuas tertentu sesua dengan
program saj an. Mus k tema d buat secara khas, harus berbeda dengan mus k yang
sudah ada seh ngga menjad con c r khas dar sebuah program aud o. Seh ngga j ka
orang la n d manapun mendengar sebuah mus k tema tertentu maka langsung d a
tahu bahwa ada program tersebut.
• Mus k Trans s : D gunakan untuk menghubungkan dua adegan, duras mus k n t dak
perlu panjang cukup 15 sampa 20 det k. Hal n perlu d perhat kan karena pergant an
adegan tanpa d serta dengan mus k trans s , membuat perp ndahan menjad kaku,
t dak smooth.
• Mus k Jembatan : Mus k n hamp r m r p fungs nya dengan mus k trans s . Terutama
d gunakan untuk menanda perp ndahan antar adegan yang s tuas nya berbeda.
M salnya s tuas d dalam ruangan, berp ndah ke luar rungan, s tuas masa sekarang
kembal mencer takan s tuas masa lalu dan sebaga nya.
• Mus k Latar Belakang. Jen s mus k n d sebut juga “background mus c” d gunakan
untuk mememperkuat sebuah s tuas tertentu. Mus k n meng r ng saj an utama
m salnya d alog, drama, narator. Karena s fatnya pelengkap untuk menambah suasana
leb h kondus f, maka perlu d atur ntens tas volume mus k latar belakang n t dak
terlalu dom nan, j ka d prosentas kan cukup dengan 25% dar 100% volume suara.

3. Peristilahan Teknis. Membuat naskah aud o d perlukan pengetahuan tentang st lah-


s lah tekn s, d antaranya “
• ANNOUNCER (ANN) : P hak yang member nformas tentang suatu acara akan d
sampa kan. Dapat juga d katakan bahwa announcer berfungs untuk membuka sebuah
program aud o.
• NARRATOR (NAR) : Fungs nya hamp r sama dengan fungs announcer, namun kalau
narator meng nformas kan saj an mater . Jad narator sudah berada d dalam program.
Apa yang d sampa kan oleh narator sudah menjad bag an dar s program aud o.
• MUSIK : Mus k perlu d tul skan d dalam naskah, yang menunjukan bahwa pada
adegan tersebut perlu d s s pkan mus k yang sesua .
• SOUND EFFECT (FX) : Adalah suara-suara yang terdapat dalam program aud o untuk

211 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 211


mendukung terc ptanya suasana atau s tuas tertentu. Sound Effect dapat berupa
suara alam ah, atau sengaja d buat dengan man fulas tertentu. M salnya suara burung
berk cau, suara gaduh, suara kerama an, suara letusan, dan la n-la n.
• FADE IN DAN FADE OUT : Adalah s mbol yang art nya bahwa pada adegan tersebut
mus k masuk secara perlahan (fade n) dan j ka mus k sedang berjalan maka
h langnyapun secara perlahan (fade out).
• OFF MIKE: S tuas d mana suara yang d t mbulkan seolah-olah dar kejauhan. Untuk
men mbulkan efek n sumber suara harus menjauh m ke.
• IN-UP-DOWN-UNDER-OUT : S mbol n menjelaskan bahwa mus k masuk secara
perlahan (IN), kemud an na k (UP) setelah mus k na k secara opt mal maka d perlukan
untuk kembal turun secara cepat (DOWN), kemud an mus k perlaha rendah dan terus
bertahan rendah selama beberapa men t (UNDER) sampa akh rnya mus k perlahan
h lang (OUT).

4. Format Naskah
Format naskah aud o yang umum d gunakan adalah menggunakan format dua kolom,
sepert contoh ber kut n :

NO PELAKU / JENIS SUARA TEKS / ISI SUARA

Untuk leb h jelasnya, l hatlah contoh naskah d bawah n .

b. Naskah Med a V deo


Med a v deo adalah med a yang menyaj kan nformas dalam bentuk suara dan v sual.
Unsur suara yang d tamp lkan berupa : naras , d alog, sound effect dan mus k, sedangkan
unsur v sual berupa : gambar / foto d am (st ll mage), gambar bergerak (mot on p cture),
an mas , dan teks.

1. Format Naskah
Keterangan-keterangan yang d dapat dar bas l eksper men coba-coba dengan
storyboard tersebut kemud an d tuangkan dalam bentuk skr p atau naskah program
menurut tata urutan yang dianggap sudah benar. Dalam pembuatan program film maupun
v deo, skr p atau naskah program n merupakan daftar rangka an per st wa yang akan

212 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 212


d paparkan gambar dem gambar dan penuturan dem penuturan menuju tujuan per laku
belajar yang ingin dicapai. Format penulisan skrip untuk program film dan program
video pada prinsipnya sama, yaitu dalam bentuk halaman berkolom dua; sebelah kiri
untuk menamp lkan bentuk v sual sas nya dan sebelah kanan untuk segala sesuatu yang
berhubungan dengan suara termasuk d alog, naras , mus k maupun efek suara. Tujuan
utama suatu skr p atau naskah program adalah sebaga peta atau bal1an pedoman bag
sutradara dalam mengendal kan penggarapan substans mater ke dalam suatu program.
Karena tu skr p yang ba k akan d lengkap dengan tujuan, sasaran, s nops s, treatment.
Yang terpent ng dalam sebuah storyboard termuat unsur v deo dan aud o, memudahkan
bag pema n, sutradara dan kameramen dalam keg atan lat han dan pers apan shoot ng.
Para pema n yang berperan dalam v deo tersebut menghapalkan naskah dan d alog
berdasarkan naskah.

VIDEO AUDIO

Pada kolom video ber s semua kejad an/event yang perlu d v sual sas kan dalam
keseluruhan isi film dari awal sampai akhir program. Apa yang k ta ng nkan tampak
dalam layar mon tor d s kan dalam kolom v deo n .
Pada kolom Audio ber s semua unsur aud o ba k berupa suara manus a (narator
atau presenter), mus k, dan sound effect.
Contoh Naskah Skenar o :

Judul : Memanfaatkan Perpustakaan Sekolah

NO VIDEO AUDIO
SCENE Muncul Logo pembuka, pembuat program MUSIK JINGGLE
1 disertai tulisan PROYEK PENGEMBANGAN
PERPUSTAKAAN UMUM DAN SEKOLAH
d susul dengan persembahan judul
MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN
SEKOLAH
2 An mas pembuka ber s cupl kan cupl kan MUSIK INSTRUMEN
v deo s swa sedang membaca, tumpukan
buku, rak-rak buku, s swa sedang membuka
katalog, dll d serta tul san kerabat kerja.

213 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 213


3 Pemandangan suasana kota, gedung-gedung
bert ngkat h ruk p kuk orang lalu lalang NARRATOR (OFF CAMP) :
dan beberapa fas l tas belajar sepert Kemajuan Indones a saat n sangat d tunjang
perpustakaan oleh kual tas sumber daya manus a yang
mampu bersa ng dengan negara la n. Salah
satu cara untuk mewujudkan sumber daya
yang t ngg adalah dengan menumbuhkan
m nat membaca sejak us a d n . Perpustakaan
adalah solus untuk menumbuhkan m nat
baca anak mula d t ngkat Sekolah/Madrasah.

Dan seterusnya…

SCENE Suatu s ang d sebuah Sekolah/Madrasah,


4 tampak lokas sekolah dar luar
5 D sebuah ruangan kelas, seorang guru Mus k
sedang mengajar d hadapan 30 orang s swa.

6 Dar halaman sekolah, terl hat seorang guru SUARA BEL


keluar dar kelas menghamp r lonceng,
sejenak mel hat jam dan langsung memukul
lonceng.
7 Kembal ke ruangan kelas, d mana seorang Guru : “Ada yang mau bertanya ?”
guru sedang mengajar. S swa (Terd am)
Guru : “Kalau tidak ada yang
bertanya, kal an boleh keluar”
8 Anak-anak berhamburan keluar ruangan Suara r uh anak-anak
untuk ber st rahat.

9 D sebuah sudut halaman sekolah, tampak S swa-1 : “ Kamu sedang baca buku apa?”
seorang s swa perempuan sedang asy k S swa-2 :”Buku Sejarah”
membaca, d hamp r oleh 3 orang temannya. S swa-3 :”Bukunya baru bel ya?”
S swa-2 :”Enggak kok, aku baru bel dar
perpustakaan”
S swa-1 dan S swa-2 (b cara bersamaan) :
“Perpustakaan”
S swa-2 : “Iya, perpustakaan sekolah K ta”
S swa-1 :”Emang bukunya boleh
d p njam dan d baca?”
S swa-2 : “Boleh”
S swa-3 : “Ada buku apa saja d
sana?”
S swa-2 :”Banyak deh”
S swa-3:” Kalau beg tu antar kam ke sana
ya..”
dan seterusnya..

2. Shoot ng Skr pt / Skenar o


B la d atas d sebutkan bahwa skr p terutama d tujukan untuk bahan pegangan
sutradara dan pema n, skenar o leb h merupakan petunjuk operas onal dalam
pelaksanaan produks atau pembuatan programnya. Jad skenar o sangat bermanfaat
bag tekn s dan kerabat produks yang akan melaksanakannya dengan tanggung jawab
tekn s operas onal. Petugas yang membutuhkan d antaranya : ed tor/penyunt ng gambar,

214 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 214


kameramen, pencatat adegan, sound man, dll. Dalam skenario inilah beda antara film dan
v deo akan tampak karena v deo mempunya efek v sual tertentu yang t dak d m l k oleh
media film, misalnya dissolve, wipe, superimpose, split image, dan sebagainya.
Pengaruh la n yang juga akan tercerm n dalam penul san skenar o adalah beda dalam
pendekatannya. Bila dalam pendekatan film perpindahan umumnya bersifat ’cut- to-cut’
dan pengamb lannya boleh meloncat-loncat dengan pengelompokan menurut keadaan
waktu, cuaca, lokas maupun s fatnya (d dalam atau d luar gedung stud o), perp ndah-
an dalam pendekatan v deo dapat trans s onal dan bers fat sekuens al. Dengan s ngkat,
skenar o untuk program v deo mempergunakan leb h banyak st lah- st lah atau ”bahasa”
produks dan petunjuk-petunjuk tekn s operas onal bag kerabat dan tekn s produks .

Contoh shooting skript / skenario

NO VIDEO AUDIO
SCENE MUSIK JINGGLE
1 IN BLACK FI-FU
ZI : LOGO PERPUSTAKAAN NASIONAL

CAPTION (FI/FO):
PROYEK PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN
UMUM DAN SEKOLAH

CAPTION JUDUL (FI/FO)


MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

2 MUSIK INSTRUMEN
IN BLACK
ECU : Membuka Buku (Slow Mot on)

DISSOLVE TO
CU : S swa Sedang Membaca
INS :CAPTION
Ide Cer ta :
Drs. Rachmat Nataw jaya
DISSOLVE TO
ZI : Plang Perpustakaan
DISSOLVE TO
Tumpukan Buku

CUT TO
PAN LEFT : Rak Buku D Perpustakaan

Dan seterusnya….

215 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 215


3 DISSOLVE TO
HA : Patung Bundaran Hotel Indones a NARRATOR (OFF CAMP) :
Kemajuan Indones a saat n sangat
CUT TO INS. d tunjang oleh kual tas sumber daya
Gedung-Gedung Bertingkat manus a yang mampu bersa ng dengan
negara la n. Salah satu cara untuk
CUT TO mewujudkan sumber daya yang t ngg
LS : Orang Lalu Lalang adalah dengan menumbuhkan m nat
membaca sejak us a d n . Perpustakaan
DISSOLVE TO ; adalah solus untuk menumbuhkan m nat
PAN LEFT ; Ruangan disebuah perpustakaan baca anak mula d t ngkat Sekolah/
Madrasah.
Dan seterusnya…..

Dan seterusnya…

SCENE
3 IN BLACK
FI /ESTABLISHING SHOOT :

ZI : Perpustakaan sekolah, DISSOLVE TO :


PAN RIGHT : setting sekolah dari luar

4 CUT TO :
LS : Keg atan belajar mengajar d dalam kelas Mus k
CUT TO ;
S swa sedang memperhat kan guru mengajar.

5 CUT TO SUARA BEL


LS Dan PAN LEFT :
Seorang guru keluar dar kelas menghamp r
lonceng

CUT TO
ECU : jam tangan guru

CUT TO :
HA : guru sedang memukul lonceng.

6 CUT TO Guru : “Ada yang mau bertanya ?”


LS : d ruangan kelas, guru mengajukan S swa (Terd am)
pertanyaan kepada s swa. Guru : “Kalau tidak ada yang
bertanya, kal an boleh keluar”
7 CUT TO : Suara r uh anak-anak
LS : Anak-anak berhamburan keluar ruangan
untuk ber st rahat.
CUT TO :
ECU : kak ka s swa berlar an

Media PeMbelaj aran 216


Media PeMbelaj aran
216

Media PeMbelaj aran 217


8 LA : D sebuah sudut halaman sekolah, S swa-1 : “ Kamu sedang baca buku
tampak seorang s swa perempuan sedang as k apa?”
membaca, d hamp r oleh 3 orang temannya. S swa-2 :”Buku Sejarah”
] S swa-3 :”Bukunya baru bel ya?”
CUT TO S swa-2 :”Enggak kok, aku baru bel
CU : s swa 1 dar perpustakaan”
CUT TO OSS : s swa 2 S swa-1 dan S swa-2 (b cara bersamaan)
CUT TO : s swa 3 : “Perpustakaan”
CUT TO OSS : s swa 2 S swa-2 : “Iya, perpustakaan sekolah
CUT TO ; siswa 1 dan 3 K ta”
S swa-1 :”Emang bukunya boleh
Dan seterusnya… d p njam dan d baca?”
S swa-2 : “Boleh”
S swa-3 : “Ada buku apa saja d
sana?”
S swa-2 :”Banyak deh”
S swa-3:” Kalau beg tu antar kam ke
sana ya..”
dan seterusnya..

Dengan dem k an seorang penul s naskah dan shoot ng skr pt v deo harus memaham
st lah- st lah tekn s yang ada dalam tekn k produks v deo.

3. Petunjuk pengambilan Gambar


Petunjuk pengamb lan gambar adalah pos s pengamb lan oleh kamera pada objek
yang d amb l. Secara mendasar terdapat 3 cara pengamb lan, ya tu :
1. Long shot (LS), ya tu pengamb lan yang memperl hatkan latar secara keseluruhan
dalam segala d mens dan perband ngannya.
2. Medium shot (MS), ya tu pengamb lan yang memperl hatkan pokok sasarannya
secara leb h dekat dengan mengesamp ngkan latar-belakang maupun deta l yang
kurang perlu.
3. Close-up (CU), ya tu pengamb lan yang memfokuskan pada subjeknya atau bag an
tertentu. La nnya d kesamp ngkan supaya perhat an tertuju ke s tu.

Kadang-kadang d luar ket ga pengamb lan dasar (basic shots) tersebut orang mas h
menambahkan dua lag , ya tu XLS (extreme long shot) dan XCV (extreme close-up).
Sedangkan d antara LS dan CU d tambahkan dua lag , yaitu MLS (medium long shot) d
antara LS dan MS, dan MCU (medium close-up) d antara MS dan CU.

4. Gerakan Kamera
V sual sas yang tampak pada layar pada dasarnya has l dar kerja kamera v deo
yang merekam objek dengan pos s yang berbeda-beda. Perbedaan letak dan pos s
serta gerakan objek yang tampak pada layar adalah ak bat dar gerakan-gerakan yang

Media PeMbelaj aran 218


d t mbulkan dar kamera. Seorang skr ptwr ter harus mengetahu petunjuk-petunjuk
yang berhubungan dengan gerakan kamera, sepert :
1. pan right, menggerakkan kamera kekanan
2. pan left, menggerakkan kamera ke k r
3. tilt up, menggerakkan kamera ke atas
4. tilt down, menggerakkan kamera ke bawah
5. zoom in, mengatur pengamb lan ke arah CU
6. zoom out, mengatur pengamb lan ke arah LS
7. dolly in (track n), mendorong kamera ke arah subjek
8. dolly out (track out), menar k kamera menjauh subjek camera follow, kamera
meng kut ke mana perg nya subjek.

5. Efek V sual Dasar


Sela n gerakan kamera, perubahan v sual yang d t mbulkan pada v deo dan
d ak batkan oleh efek v sual. Edef v sual dasar n ser ng d sebut dengan transition devise
.Penggunaan efek v sual dasar sepert :
1. fade in, pengamb lan oleh kamera tertentu mula masuk perlahan Iahan.
2. fade out, pengamb lan oleh kamera tertentu mula memutar secara perlahan.
3. super atau superimpose, penamp lan sesuatu (b asanya t tel atau capt on) ke atas
pengamb lan yang ada.
4. dissolve, pembauran secara perlahan menggant kan yang sebelumnya.
5. wipe, menggant pengamb lan sebelumnya dengan efek penghapusan.

Pentahapan dar konsep ke skenar o n t daklah merupakan keharusan, m salnya ada


yang menganggap storyboard t dak perlu sebab koreks atas kelancaran arus cer tera dan
kont nu tas akan d laksanakan dalam proses penyunt ngan (ed t ng). Bahkan tata urutan
atau sekuens nstruks onal ep dose b asanya sudah ter kat pada gar s cer teranya (plot).
Kadang-kadang t dak d bedakan antara skr p dan skenar o. Seh ngga hanya terdapat
tiga langkah saja dalam teknik penulisan naskah (film maupun ”video), yaitu sinopsis,
treatment, dan skenar o sepert yang d kemukakan Yusach B ran. Dalam hal yang
dem k an yang d sebut skr p atau naskah program adalah keseluruhan kumpulan bahan
yang tersebut d atas.

c. Naskah Med a Cetak


Med a yang cukup banyak d gunakan guru dalam pembelajaran adalah jen s med a
grafis. Apa saja jenis media grafis itu? Media grafis adalah media yang dihasilkan dengan
cara d cetak melalu tekn k manual atau d buat dengan cara menggambar atau meluk s,

218 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 218


tekn k pr nt ng, sablon, atau offset, seh ngga med a n d sebut juga med a printed
matterial atau bahan-bahan yang tercetak. yang termasuk media grafis diantaranya

219 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 219


: bagan, poster, grafik, diagram, karikatur, komik pendidikan, dan media foto. Dalam
perkembangannya membuat med a cetak menjad leb h prakt s d band ngkan dengan
cara manual. Membuat media grafis dengan manual menuntut keterampilan dan keahlian
khusus ya tu menggambar dan meluk s dan k ta sadar kemampuan n t dak semua guru
memilikinya. Kemudahan dalam pembuatan media grafis sekarang ini karena dibantu
dengan menggunakan komputer.
Prosedur umum dalam merancang media grafis dapat dilakukan dengan mengikuti
langkah-langkah sebaga ber kut :
• Pertama mengidentifikasi program, dalam hal ini tentukanlah : Nama mata pelajaran,
pokok bahasan dan sub pokok bahasan, tujuan pembelajaran atau kompetens yang
d harapkan, dan sasaran, sasaran yang d maksud d s n adalah s swa yang akan
menggunakan med a tersebut pos s nya berada d kelas berapa, dan semester berapa.
• Kedua, mengkaj l teratur, dalam membuat med a cetak n guru selanjutnya
menentukan s mater yang akan d saj kan pada kedua med a tersebut. Perlu d ketahu
bahwa menentukan s yang akan d saj kan pada med a cetak dan med a presentas
bukan mem ndahkan semua s dalam buku teks, namun perlu d kemas sedem k an
rupa seh ngga mater pelajaran dapat d v sual sas kan leb h tepat, merangkum mater
yang d sampa kan, jelas dan menar k m nat dan perhat an s swa.
• Ketiga membuat naskah. Naskah untuk media grafis berisi sketsa visual yang akan
ditampilkan berisi objek gambar, grafik, diagram,objek foto dan isi pesan visual
dalam bentuk teks. Naskah untuk med a presentas berupa storyboard dengan format
double colom ber s kolom v sual yang d s dengan semua tamp lan dalam bentuk
v sual dan kolom aud o.
• Keg atan Produks . Med a cetak dapat d buat secara manual atau menggunakan
komputer. Cara manual berart d perlukan keteramp lan khusus untuk menggambar,
melukis atau membuat dekorasi objek grafis. Bahan-bahan yang digunakan berupa
med a kanvas atau kertas, cat a r atau cat m nyak, kuas, m nyak, berbaga bentuk dan
bahan kertas, spon, steryoform, dan la n-la n. Cara kedua menggunakan komputer
grafis menggunakan software aplikasi pengolah gambar dan dicetak secara digital
menggunakan pr nter warna.

220 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 220


Proses Pengembangan Media Cetak

Naskah media grafis tidak selengkap media audio dan video, namun cukup
mempers apkannya dalam bentuk sketsa atau outl ne v sual. Sketsa berhubungan dengan
bentuk objek, banyaknya objek dan jen s objek yang akan d v sual sas kan. Dalam naskah,
objek t dak d buat secara utuh namun dalam bentuk sketsa menggunakan pens l atau
sp dol warna h tam.
Outl ne v sual, berhubungan dengan kompos s dan pengaturan penempatan set ap
objek yang d tamp lkan, m salnya teks akan d tempatkan d mana, apa s teksnya, berapa
karakternya. Begitu juga dengan gambar, foto atau grafis, bagaimana penempatannya,
seh ngga terl hat harmon s.

Latihan

Buatlah sebuah naskah med a dengan lengkap, p l h salah satu med a yang Anda
minati apakah media audio, video, pembelajaran interaktif, atau media grafis.

Petunjuk Latihan

Untuk dapat membuat naskah med a yang ba k, Anda harus melakukan hal-hal
ber kut n .
1. Amat dan kenal karakter st k med a yang akan anda buat naskahnya. Pelajar juga
GBPM yang sudah dibuat. Hal ini akan mejadi pertimbangan dalam menguraikannya
menjad naskah. M salnya j ka yang d p l h naskah aud o, maka anda harus berma n

220 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 220


kata membuat kal mat yang mampu mendeskr ps kan mater dengan ba k, karena
med a aud o sangat mengandalkan aspek pendengaran.
2. Dalam membuat naskah, t dak terlepas dar hal-hal tekn s. M salnya untuk med a
v deo terdapat hal tekn s cara pengamb lan gambar, sudut pengamb lan gambar,
gerakan kamera, v sual dasar, an mas dan sound efek. Maka pelajar terleb h dulu
st lah- st lah tekn s tersebut.
3. Perlu d perhat kan duras waktu, j ka naskah dalam bentuk v deo dapat d perk rakan
satu lembar naskah akan berduras kurang leb h satu men t, jad j ka k ta akan
membuat naskah untuk duras 20 men t maka d butuhkan 20 lembar naskah.
4. Mesk naskah sudah menuangkan maj nas , gagasan dan khayalan, namun tetap
harus beror entas pada pencapa an tujuan yang d bukt kan dengan kejelasan pesan
pembelajaran. M salnya naskah dalam bentuk v deo, unsur drama berfungs sebaga
bumbu, pelengkap saja saj an mater tetap yang utama, dapat d sampa kan oleh
narator atau presenter.
5. Naskah yang sudah Anda buat perlu d val das terutama aspek kebenaran s , bahasa
yang d gunakan, duras dan kesesua annya dengan aud ence / s swa.

Rangkuman

• Secara umum naskah dalam perencanaan program med a dapat d art kan sebaga
pedoman tertulis yang berisi informasi dalam bentuk visual, grafis dan audio sebagai
acuan dalam pembuatan med a tertentu, sesua dengan tujuan dan kompetens
tertentu. Secara sederhana naskah juga dapat berupa gambaran umum med a atau
juga outl ne med a yang akan d buat.
• Fungs naskah adalah sebaga pedoman bag pengguna dan terutama pembuat med a.
Seorang programmer pembuat med a pembelajaran berbantuan komputer, mengacu
pada naskah, j ka t dak ada naskah maka t dak mungk n program tu akan terwujud.
• Tahapan pembuatan naskah mel put : de dan gagasan yang d sesua kan dengan tujuan
pembelajaran. Selanjutnya pengumpulan data dan nformas , penul san s nops s dan
treatment, penul san naskah, pengkaj an naskah atau rev u naskah, rev s naskah
sampa naskah s ap untuk d produks .
• S nops s secaras ngatdapat d art kansebaga r ngkasan program atau r ngkasan cer ta.
Sedangkan treatment merupakan ura an r ngkas secara deskr pt f (bukan temat s)
tentang baga mana suatu ep sode cer ta atau rangka an per st wa pembelajaran
( nstruct onal event) akan d saj kan. Dalam treatment semua alur cer ta yang akan
ada dalam med a tersebut d ura kan dar awal sampa program berakh r.

221 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 221


Tes Formatif

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D di depan jawaban yang menurut
pendapat Anda paling benar!

1. Salah satu ak bat negat f apab la keg atan pembuatan med a tanpa d serta dengan
naskah adalah…
b. Mempercepat proses produks
c. Sul t untuk menentukan kesesua an dengan tujuan
d. T dak teruj val d tasnya
e. Membutuhkan waktu pembuatan yang lama

2. Baga mana hubungan antara tujuan dan mater dengan naskah program med a?
a. Tujuan dan mater t dak secara jelas terdapat pada naskah
b. Acuan naskah adan tujuan dan mater
c. Dalam pembuatan naskah tujuan tidak lagi di fikirkan karena sudah dibuat dalam
GBPM
d. Tujuan dan Mater bag an dar naskah.

3. Apa yang dapat d lakukan dalam rangka pengumpulan nformas untuk membuat
naskah?
d. Cukup dengan mengkaj l teratur saja
e. Berd skus dengan p hak terka t
f. Observas
g. Penel t an, observas , l teratur

4. Ura an r ngkas secara deskr pt f tentang baga mana suatu ep sode cer ta atau
rangka an per st wa pembelajaran (instructional event) akan d saj kan, merupakan
pengert an dar …
a. S nops s
b. Skenar o
c. Treatment
d. Naskah

5. Ist lah- st lah tekn s dalam program perencanaan med a v deo terdapat pada…
a. Skr pt
b. Shoot ng skr pt
c. Naskah
d. Storyboard

222 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 222


6. P hak yang member nformas tentang suatu acara akan d sampa kan, yang berfungs
untuk membuka sebuah program aud o adalah…
a. Narator
b. Presenter
c. Dubber
d. Announcer

7. Pengamb lan yang memperl hatkan latar secara keseluruhan dalam segala d mens
dan perband ngannya adalah…
a. Long shot (LS)
b. Med um shot (MS)
c. Close-up (CU)
d. Extreme close-up

8. Gerakan kamera berupa dolly out (track out) berart …


a. Menggerakkan kamera ke kanan
b. Mengatur pengamb lan ke arah CU
c. Menar k kamera menjauh subjek
d. Kamera meng kut ke mana perg nya subjek

9. Manakah jenis media di bawah ini yang tidak termasuk kategori jenis media grafis…
a. Poster, Kom k
b. Liflet, Booklet
c. Transparans , Sl de
d. Gambar, lukisan

10. Naskah dalam program media grafis, berbeda dengan media audio dan video, naskah
dalam media grafis berupa…
a. Outl ne
b. Sketsa
c. Skr pt
d. Storyboard

223 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 223


Kunci Jawaban

Setelah Anda menyelesa kan soal tersebut, cocokkan p l han jawaban Anda dengan
kunc jawaban d bawah n :
1. B 6. D
2. B 7. A
3. D 8. C
4. C 9. C
5. B 10. B

H tunglah jawaban Anda yang benar, kemud an gunakan rumus d bawah n untuk
mengetahu t ngkat penguasaan Anda terhadap mater keg atan belajar.

Rumus:

Jumlah jawaban Anda yang benar


T ngkat penguasaan = ------------------------------------------------- x 100%
5

Makna dar t ngkat penguasaan Anda adalah:


90% - 100% = Ba k Sekal
80% - 89% = Ba k
70% - 79% = Cukup
< 70% = Kurang

Apab la t ngkat penguasaan Anda mencapa 80 % ke atas, Bagus! Anda cukup


memaham keg atan belajar n . Anda dapat meneruskan dengan keg atan belajar
ber kutnya. Tetap b la t ngkat penguasaan Anda mas h d bawah 80 %, Anda harus
mengulang keg atan belajar n , terutama bag an yang belum Anda kuasa .

224 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 224


Daftar Pustaka

Adam, JS et al, Research, Pr nc ple and Pract ce n V sual Commun cat on, John Ball and
Franc s C.Byrmes, 1960
Adey, P. (1989). Adolescent development and school sc ence. Internat onal Journal of
Sc ence Educat on, 79:98. England.
Aless M. Sthephen & S.R., Troll p. 1984 Computer Based Instruct on Method &
Development, New Jersley : Prent ce-Hall, Inc.
Anderson, RH, Pem l han dan Penggunaan Med a Pembelajaran, Jakarta Un vers tas
Terbuka dan pusat Antar Un vers tas d Un vers tas Terbuka
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Divisi Buku Perguruan Tinggi PT.RajaGrafindo
Persada (Rajawal Press), Jakarta, 1997
Barbara B. Seels, Rita C. Richey, 1994 , Instructiuonal Technology : The Definition and
Doma ns of The F eld, AECT Wash ngton DC.
Bates, A. W. 1995. Technology, Open Learn ng and D stance Educat on. London:
Routledge.
Cep R yana, 2004, Strateg mplementas Teknolog Informas dan Komun kas dengan
menerapkan Konsep Instruct onal Technology, Jurnal Edutech, Jurusan Kurtek
Bandung.
Dale, E. Aud ov sual Method n Teach ng. (Thr d Ed t on) New York: The Dryden Press,
Holt, R neheart and W nson, Inc.
Depd kbud. (1993). Kur kulum SD/MI 1994. Jakarta: Depd kbud. Dr ve, R. (1988).
Chang ng concept ons. Journal of Research n Educat on, 161-96.
Gerlach, S. Vernon, 1980, Teaching and Media, New Jersey: Prentice-Hall., Inc.
He n ch, Molenda, Russel, Instruct onal Med a and The New Technology of Instruct on,
John W ley and Sons Inct New York, 1981
He n ch, R., Molenda, M., & Russel, J.D. (1996). (3rd Ed). Instruct onal technology for
teach ng and learn ng: Des gn ng nstruct on, ntegrat ng computers and us ng
med a. Upper Saddle R ver, NJ.: Merr l Prent ce Hall.
Kemp, Jerrold E, Des gn ng effect ve Instruct on, MacM llan Publ sher, New York, 1994.
Kemp,Jer Old E. Plann ng and Produc ng Aud o-V sual Mater als, Crowell Harper and Row,
Publ sher, New York, 1975

225 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 225


Kenj K tao,. 1998. Internet Resources: ELT, L ngu st cs, and Commun cat on. Japan:
E chosha.
Molenda, He n ch Russell, Instruct onal Med a and The New Technology of Instruct on,
John W ley & Son, Canada, 1982.
Nana Sudjana, Ahmad R fa , Med a Pengajaran, S nar Baru Algend ndo, Bandung, 2005
Sad man Ar ef, Med a Pend d kan, Pengert an Pengembangan dan Pemanfaatan, Rajawal
, Jakarta, 1990.
Smeltzer, K. Denn s, 1992, Computer Med ated Commun cat on : An Analys s of the
Relat osh p of Message Structure and Message Intent. Journal Educat onal
Technology

226 Media PeMbelaj aran Media PeMbelaj aran 226

Anda mungkin juga menyukai