(..................................................) (..............................................)
Mengetahui,
Kepala Ruangan R. 28
(...............................................)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan pendidikan selama 30 menit diharapkan keluarga mengetahui
konsep SLE ( sistemic lupus erythematosus ).
B. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan pendidikan selama 30 menit keluarga mampu :
C. Metode Pembelajaran
Ø Ceramah
Ø tanya jawab
D. Media Pembelajaran
1. LCD
2. Leaflet
E. Materi
Terlampir
F. Kegiatan Penyuluhan
No Tahapan dan Waktu Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Klien dan
keluarga
2. Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
d. Suasana penyuluhan tertib
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
f.Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 5 orang
3. Evaluasi Hasil
Menanyakan kembali materi yang telah disampaikan kepada peserta
penyuluhan (klien dan keluarga):
1. pengertian SLE
2. Penyebab SLE
3. Tanda dan gejala SLE
4. Jenis – jenis SLE
5. Cara Pencegahan SLE
6. Cara Perawatan SLE
Lampiran materi
A. PENGERTIAN LUPUS
Lupus dalam bahasa Latin berarti “anjing hutan/serigala”. Istilah ini mulai
dikenal sekitar satu abad lalu. Hal ini disebabkan penderita penyakit ini pada
umumnya memiliki butterfly rash atau ruam merah berbentuk kupu-kupu di pipi
yang serupa di pipi serigala, tetapi berwarna putih. Penyakit Lupus dalam ilmu
kedokteran disebut dengan Systemic Lupus Erythematosus (SLE), yaitu ketika
penyakit ini sudah menyerang seluruh tubuh atau sistem internal manusia. Dalam
ilmu imunologi atau kekebalan tubuh, penyakit ini adalah kebalikan dari kanker atau
HIV/AIDS. Pada Penyakit Lupus, tubuh menjadi overacting terhadap rangsangan
dari sesuatu yang asing dan membuat terlalu banyak antibodi atau semacam protein
yang malah ditujukan untuk melawan jaringan tubuh sendiri. Dengan demikian,
Penyakit Lupus disebut sebagai autoimmune disease (penyakit dengan kekebalan
tubuh berlebihan). Pada penderita penyakit lupus, antibodi yang berlebihan ini, bisa
masuk ke seluruh jaringan dengan dua cara yaitu :.
- Pertama, antibodi aneh ini bisa langsung menyerang jaringan sel tubuh, seperti
pada sel-sel darah merah yang menyebabkan selnya akan hancur. Inilah yang
mengakibatkan penderitanya kekurangan sel darah merah atau anemia.
- Kedua, antibodi bisa bergabung dengan antigen (zat perangsang pembentukan
antibodi), membentuk ikatan yang disebut kompleks imun, yaitu gabungan antibodi
dan antigen mengalir bersama darah, sampai tersangkut di pembuluh darah kapiler
akan menimbulkan peradangan.
Gejala Lupus dapat terjadi dari ringan sampai berat. Gejala pada sebagian
Odapus cukup ringan. Sedangkan bagi yang lainnya, lupus bisa menjadi masalah
serius dan dapat berakibat fatal bahkan mengancam kelangsungan hidupnya. Pada
kasus satu penyakit ini bisa membuat kulit seperti ruam merah yang rasanya terbakar
(lupus DLE). pada kasus lain ketika system imun yang berlebihan itu menyerang
persendian dapat menyebabkan kelumpuhan (lupus SLE).
C. PENYEBAB LUPUS
1. Faktor Genetik : Tidak diketahui gen atau gen – gen apa yang menjadi
penyebab penyakit tersebut, 10% dalam keluarga Lupus mempunyai
keluarga dekat ( orang tua atau kaka adik ) yang juga menderita lupus,
5% bayi yang dilahirkan dari penderita lupus terkena lupus juga, bila
kembar identik, kemungkinan yang terkena Lupus hanya salah satu dari
kembar tersebut.
2. Faktor lingkungan sangat berperan sebagai pemicu Lupus, misalnya :
infeksi, stress, makanan, antibiotik (khususnya kelompok sulfa dan
penisilin), cahaya ultra violet (matahari) dan penggunaan obat – obat
tertentu.
3. Faktor hormon, dapat menjelaskan mengapa kaum perempuan lebih
sering terkena penyakit lupus dibandingkan dengan laki-laki.
Meningkatnya angka pertumbuhan penyakit Lupus sebelum periode
menstruasi atau selama masa kehamilan mendukung keyakinan bahwa
hormon, khususnya ekstrogen menjadi penyebab pencetus penyakit
Lupus. Akan tetapi hingga kini belum diketahui jenis hormon apa yang
menjadi penyebab besarnya prevalensi lupus pada perempuan pada
periode tertentu yang menyebabkan meningkatnya gejala Lupus masih
belum diketahui.
4. Faktor sinar matahari adalah salah satu kondisi yang dapat
memperburuk gejala Lupus. Diduga oleh para dokter bahwa sinar
matahari memiliki banyak ekstrogen sehingga mempermudah terjadinya
reaksi autoimmune. Tetapi bukan berarti bahwa penderita hanya bisa
keluar pada malam hari. Pasien Lupus bisa saja keluar rumah sebelum
pukul 09.00 atau sesudah pukul 16.00 dan disarankan agar memakai krim
pelindung dari sengatan matahari. Teriknya sinar matahari di negara
tropis seperti Indonesia, merupakan faktor pencetus kekambuhan bagi
para pasien yang peka terhadap sinar matahari dapat menimbulkan
bercak-bercak kemerahan di bagian muka.kepekaan terhadap sinar
matahari (photosensitivity) sebagai reaksi kulit yang tidak normal
terhadap sinar matahari.
D. JENIS-JENIS LUPUS
Jenis-jenis penyakit Lupus ada 3 yaitu :
1. Discoid Lupus – organ tubuh yang terkena hanya bagian kulit!
Dapat dikenali dari ruam yang muncul dimuka, leher dan kulit kepala, ruam
di sekujur tubuh, berwarna kemerahan, bersisik, kadang gatal. Pada
Lupus jenis ini dapat didiagnosa dengan menguji biopsi dari ruam. Pada
discoid lupus hasil biopsi akan terlihat ketidak normalan yang ditemukan
pada kulit tanpa ruam. Dan, jenis ini pada umumnya tidak melibatkan organ-
organ tubuh bagian dalam. Oleh karena itu, tes ANA (pemeriksaan darah
yang digunakan untuk mengetahui keberadaan sistemik lupus – hasilnya
bisa saja bersifat negatif pada pasien pengidap discoid lupus. Akan tetapi
pada sebagian besar pasien dengan jenis discoid lupus – hasil pemeriksaan
ANA-nya positif, tetapi masih dalam tingkatan atau titer yang rendah. 10%
pasien Discoid dapat menjadi SLE.
2. Drug-Induced Lupus – lupus yang timbul akibat efek samping obat.
Pada lupus jenis ini baru muncul setelah odapus menggunakan jenis obat
tertentu dalam jangka waktu yang panjang. Ada 38 jenis obat yang dapat
menyebabkan Drug Induced. Salah satu contoh faktor yang mempengaruhi
DIL adalah akibat penggunaan obat-obatan hydralazine( untuk mengobati
darah tinggi ) dan procainamide ( untuk mengobati detak jantung yang tidak
teratur ). Tapi tidak semua penderita yang menggunakan obat-obatan ini
akan berkembang menjadi drug induced Lupus, hanya sekitar 4% orang-
orang yang menggunakan obat-obatan tersebut yang akan berkembang
menjadi drug induced dan gejala akan mereda apabila obat-obatan tersebut
dihentikan.Gejala dari drug-induced lupus (DIL) serupa dengan sistemik
lupus. Umumnya gejala akan hilang dalam jangka waktu 6 bulan setelah
obat dihentikan. Pemeriksaan Tes AntiNuclear Antibody ( ANA ) dapat tetap
positif.
3. Sistemic Lupus Erythematosus.
Lupus ini lebih berat dibandingkan dengan discoid lupus – karena gejalanya
menyerang banyak organ tubuh atau sistim tubuh pasien Lupus. Pada
sebagian orang hanya kulit dan sendinya saja yang terkena , akan tetapi pada
sebagian pasien lupus lainnya menyerang organ vital organ: Jantung – Paru,
Ginjal, Syaraf, Otak.
E. CARA PENCEGAHAN LUPUS
Karena penyakit ini menyerang bagian kulit sebaiknya hindari terpaan sinar
matahari secara langung dan berkelebihan. Selain itu anda juga harus berganti
pola hidup anda dengan pola hidup sehat seperti olah raga yang teratur
mengganti menu makanan anda dengan di banyaki sayuran dan buah-buahan.
Dalam makanan sendiri anda juga harus memperhatikan kandungannya, untuk
lebih baiknya sebaiknya konsumsi makanan yang mengandung banyak vitamin
D dan protein. Selain itu waspadai juga penyakit yang menyerang bagian
pencernaan, namun karena penyakit ini termasuk penyakit genetik sehingga ada
juga yang di sebabkan oleh keturunan. Secara ringkas, dapat disebutkan cara
pencegahan penyakit Lupus ialah :
1. Menghindari stress
2. Menjaga agar tidak langsung terkena sinar matahari
3. mengurangi beban kerja yang berlebihan
4. menghindari pemakaian obat tertentu.
F. PERAWATAN
Lupus merupakan penyakit kronis yang menyebabkan inflamasi di persendian,
ginjal, kulit, jantung, paru-paru dan sel darah. Lupus merupakan penyakit autoimun –
dengan kata lain, ia disebabkan sistem imum tubuh menyerang sel, jaringan, dan
organ sehat. Lupus masih belum dimengerti sepenuhnya – sebab pastinya tidak
diketahui, walaupun genetik dianggap sebagai faktor. Masih belum ada obat untuk
lupus. Namun, beberapa pilihan perawatan ada. Saat digunakan secara efektif,
perawatan ini biasanya membolehkan penderita lupus hidup selama dan dengan
kualitas sama seperti bukan penderita.
DAFTAR PUSTAKA
Dongoes M. E. et all, 1989, Nursing Care Plans, Guidelines for Planning Patient
Care, Second Ed, F. A. Davis, Philadelpia.
Harsono (ED), 1996, Kapita Selekta Neurologi , Second Ed, Gajah Mada University
Press, Yogyakarta.