Anda di halaman 1dari 2

Tinjauan Fiqhi Jinayah

Dalam literatur Pidana Islam dijumpai dua istilah, yaitu:


1. Kata Jinayah
2. Kata Jarimah
Kedua kata tersebut sering digunakan secara bergantian
dengan maksud yg sama. Namun demikian, terdapat ahli yang
membedakan arti keduanya. Untuk memahaminya, dapat
digunakan dua pendekatan, yaitu: pendekatan bahasa dan
pendekatan istilah.
Pendekatan bahasa:
Kata ‫ جنا ية‬berasal dari kata ‫ جنى‬yang berarti “memetik”/
berbuat dosa. Misalnya pada kalimat:
‫( جنى الثمرات‬memetik buah dari pohon).
Kata ‫ جنا ية‬berarti perbuatan dosa/salah

‫جا ني الذ نو ب‬

Pendekatan Istilah
Abd.Kadir Audah (at-Tasyri’ al-Jina’i al-Islamiy, juz I, h.670
menyatakan bahwa jinayah, yaitu:
‫جنا ية هي فعل محرم شرعا سواء وقع الفعل على نفس‬
.‫او ما ل او غير ذا لك‬

Terjemahnya:
Suatu tindakan yang dilarang oleh syara’ krn dpt menimbulkan
bahaya bagi jiwa dan harta atau selainnya.

Selain itu, terdapat juga definisi jinayah yang lain, yaitu:


“Suatu tindakan yang dilarang oleh syara’ karena dapat
menimbulkan bahaya bagi jiwa dan harta”.
Selanjutnya, kata “jarimah” diartikan sebagai:

‫الجر يمة هي محظو را ت شر عية زجر هللا تعا لى عنها بحد او تعز ير‬

Terjemahnya:
Perbuatan-perbuatan yg dilarang oleh syara’ yang diancam oleh
Allah swt. dengan hukuman had dan ta’zir.

Selain istilah jinayah dan jarimah dalam system hukum pidana


Islam, juga dikenal suatu istilah, yaitu Uqubah.

‫العقو بة هي الجزاء المقرر لمصلحة الجما عة علي عصيا ن‬


‫امر الشارع‬
Terjemahnya:
Balasan yang ditetapkan untuk kemashlahatan masyarakat
karena terjadinya pelanggaran atas ketentuan syara’.

Jika dihubungkan dengan pemahaman dasar tentang fiqhi,


maka fiqhi jinayah dapat dimaknai sebagai:
“Ilmu tentang hukum syara’ yang berkaitan dengan masalah
perbuatan yang dilarang (jarimah) dan hukumannya (uqubah)
yang diambil dari dalil-dalil terperinci”.

Anda mungkin juga menyukai