PENGORGANISASIAN
INSTALASI RADIOLOGI
RS GUNUNG MARIA
Jln. Sejahtera No. 282, Tomohon
Sulawesi Utara – Indonesia
P. (0431) 351008
F. (0431) 352414
E-mail: rsgunungmaria@yahoo.co.id
2017
DAFTAR ISI
BAB III. FALSAFAH, VISI, MISI, MOTTO DAN TUJUAN RUMAH SAKIT ........... 12
i
BAB I. PENDAHULUAN
Instalasi Radiologi Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon adalah sebuah unit
yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang pencitraan diagnostik yang
berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang
upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Kedudukan Instalasi Radiologi di Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon adalah sangat
penting karena sesuai dengan fungsinya sangat membantu dalam pengelolaan pasien
rumah sakit.
Hal. 1 dari 44
Dengan melihat kompleksitas kerja Instalasi Radiologi , maka perlu disusun
pedoman dalam pengorganisasian Instalasi Radiologi yang sesuai dengan standar
nasional, undang-undang dan peraturan yang berlaku yang menjadi pedoman bagi
semua yang terlibat dalam pelayanan Instalasi Radiologi secara langsung maupun
tidak langsung.
Dalam pedoman ini terdapat visi dan misi Rumah Sakit, struktur organisasi,
hubungan kerja Instalasi Radiologi dengan unit unit lain yang ada di rumah sakit, jenis
dan jumlah tenaga, pelaporan dan lainnya yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pelayanan radiologi yang efektif dan efisien.
Hal. 2 dari 44
BAB II. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
A. SEJARAH SINGKAT
1. Awal Pendirian
Karya kesehatan RS Gunung Maria, diawali oleh misi kesehatan para suster
Tarekat Yesus Maria Yosep (YMY) Netherland, yang mengutus 6 (enam) orang
suster biara ke Minahasa, tepatnya Tomohon. Para Suster-suster tersebut
adalah Sr. Basilissa Heister, Sr. Yosephine van den Berg, Sr. Wenceslas Te
Poel, Sr. Boniface Meyer, Sr. Laetitia Loonen dan Sr. Dosithea Schambergen.
5 Mei 1898 berangkat dari Netherland dengan menggunakan kapal
Tanggal
laut.
Tanggal 18 Juli 1898 tiba di Manado
Tahun 1901 Tarekat YMY membeli sebuah pekarangan dan rumah besar
milik Mayor
Wenas di Kelurahan Kolongan (sekarang) yang dijadikan biara
Walterus.
Tanggal 12 April 1921 Tarekat YMY membeli sebidang tanah yang terletak
di belakang biara Walterus di daerah perbukitan untuk pembangunan sebuah
rumah sakit permanen.
Hal. 3 dari 44
Pada tanggal 10 Februari 1930 malam hari dilakukan Pentahbisan Gedung
Rumah Sakit oleh Mgr. Panis (waktu itu Prefek Apostolik Sulawesi) yang
memberkati bagian utama dari rumah sakit yang bernama “Marienheuvel”.
Pada tanggal 11 Februari 1930, bagian lain dari rumah sakit diberkati oleh
Prefek Apostolik. Rumah Sakit yang baru ini dikepalai oleh Sr. Rosnata. Tanggal
ini diperingati sebagai Hari Berdirinya rumah sakit dengan nama R.K.
Ziekenhuis “Marienheuvel”. Dan sejak April 1954 rumah sakit berganti nama :
Rumah Sakit Gunung Maria.
2. Perkembangan Lanjut
Pada awal dekade ini rumah sakit diambil alih oleh pemerintah Jepang,
sehingga nama rumah sakit diganti dengan nama “Tomohon Byoing”.
Pimpinan rumah sakit pada masa pendudukan Jepang adalah Dr. O. Senduk
(Ahli Bedah).
Selanjutnya setelah Perang Dunia ke-II diambil alih oleh Sekutu dan
diserahkan kepada NICA. Pimpinan rumah sakit pada masa NICA adalah Dr.
Bonnet (1941-1949), Dr. Singal (1949-1954).
Hal. 4 dari 44
c. Dekade III (tahun 1950-1959)
Pimpinan rumah sakit dalam dekade ini adalah Dr. Singal (1949-1954), Dr.
Que Giok Tong (1954-1971). Tenaga dokter-dokter muda yang datang dari
negeri Belanda adalah Dr. Leonie Meier, Dr. Anny Barten (dikenal dengan nama
DR.Dr.J.Barten), Dr. Adelbert V. Ballen, Dr. Kees Reith dan Dr. Jan V.
Tongeren. Pada permulaan berkarya, para dokter muda ini didampingi oleh
salah seorang suster yang sangat berpengalaman yakni Sr. Paula Schats.
Pada dekade ini RS Gunung Maria ditunjuk sebagai rumah sakit yang
menyelenggarakan perawatan orang-orang miskin dan kurang mampu
sesuai SK Menteri Kesehatan No. 34857/RS tertanggal 29 Mei 1954 yang
diberlakukan mulai 1 Juli 1954. Tahun 1954 rumah sakit mendapat subsidi
dari Kementrian Kesehatan RI.
Pada tahun 1957 terjadi pergolakan Permesta yang mengakibatkan
beberapa bagian dari gedung hancur seperti di bagian Kamar Bedah, listrik
terputus, peralatan medis hancur, instalasi air hancur, persedian pakaian
habis. Pada masa pergolakan Permesta ini nasib rumah sakit terletak pada
Dr. Que Giok Tong dan Sr. Paula Schats yang harus berjuang dengan
keberanian.
Pimpinan rumah sakit Dr. Que Giok Tong. Pengatur rawat 3 orang,
bidan 1 orang, Perakit Rawat 10 orang, Pembantu Perawatan 10 orang,
Djuru Kesehatan 33 orang, Pegawai administrasi 5 orang, Urusan Rumah
Tangga 62 orang. Kapasitas tempat tidur 370 tempat tidur.
Pimpinan Rumah Sakit pada dekade ini adalah Dr Que Giok Tong yang
namanya diganti Dr. J.M. Lucas (1954-1971), Dr. P.E.A. Pangalila (1971-1986).
Ketenagaan pada awal dekade ini adalah sebagai berikut: Dokter 4 orang,
Pengamat Kesehatan 10 orang, Bidan 1 orang, Laboran 1 orang, Asisten
Apoteker 1 orang, Djuru Kesehatan 47 orang, Pegawai Administrasi 5 orang,
Sopir 4 orang, Pegawai rumah tangga 44 orang. Tenaga dokter yang yang
berkarya pada dekade ini berjumlah 27 dokter diantaranya 8 tenaga
Hal. 5 dari 44
dokter spesialis. Awal dekade ini kapasitas tempat tidur rumah sakit
diturunkan dari 370 tt menjadi 277 tt.
Dengan bertambahnya para spesialis maka pelayanan rawat jalanpun
berkembang menjadi Poliklinik Kandungan & Kebidanan, Bedah, Penyakit
Dalam, Saraf, Mata, Jiwa dan Keluarga Berencana
Balai Pengobatan / BKIA yang dilayani oleh Rumah Sakit Gunung
Maria adalah BP/BKIA Bunda setia di Tara-tara, BP/BKIA Kosmas di
Woloan, BP/BKIA Fajar Murni di Tataaran II, BP/BKIA St.Elisabeth di
Kembes, BP St. Blasius di Tombuluan, BP Budi Luhur di Sampiri, BP St.
Anthonius di Poigar, Puskesmas Pembantu St. Yohana di Rumengkor.
Hal. 6 dari 44
Pada masa ini terjadi perubahan nama bangsal perawatan yang diinisiasi oleh
Kepala Bidang Keperawatan Sr. Bernardine Winokan, B.Sc sebagai berikut
Nama Ruang / Nama Lama Nama Baru
Bagian Perawatan
Pria Kelas III Manen dree (M- St. Fransiskus *)
(Interna) III)
Wanita Kelas III Vrowen dree (V- Paula
(Interna dan III) Diambil dari nama Sr. Paula Schats
Kandungan) YMY, untuk menghormati dan
mengenang beliau atas jasanya dalam
pelayanan di rumah sakit terlebih pada
masa pergolakan perang
Obstetrik Kraam Zaal (KZ) Sta. Yohana*)
Anak Kinder Afdeling Sta. Theresia*)
Psikiatri / Neurologi Afdeling St. Xaverius*)
Neurologi (AN)
Kelas I & II Kelas I & II Pria St. Agustinus*)
(Gabungan, Kelas I & II St. Angela*)
Dewasa) Wanita
Khusus pasien TBC Mannen /Vrowen Dihilangkan, ruangan-ruangannya
Pria dan Wanita Afdeling dipakai / ditambahkan untuk Bagian St.
Tuberkolose Fransiskus
(MAT / VAT)
*) Orang Kudus dalan sejarah Gereja Katolik. Menggunakan nama mereka agar
menjadi pelindung bagi pasien yang dirawat di bagian ini serta memberi spirit
bagi petugas yang berkarya di tempat tersebut.
Hal. 7 dari 44
Bagian Perawatan untuk pasien psikiatri ditutup, dan jika ada pasien
psikiatri yang berkunjung di rumah sakit ini, ditangani keadaan
kegawatdarutan fisik dan psikiatrinya di Instalasi Rawat Darurat kemudian
dirujuk ke RS Khusus Jiwa Manado. Ruangan bekas Bagian St. Xaverius
(Psikiatri) dijadikan ruang perawatan kelas III khusus pria.
Direktur rumah sakit beralih dari Prof. Dr. A.R.Sumual SpPD-KEMD,
kepada Dr. Anthonius Tumbol, Mkes (MMR) (2006 – 2014.)
B. LEGALITAS
1. Badan Hukum
Hal. 8 dari 44
16 April 1953 Yayasan Yoseph Mengelolah pelayanan Kesehatan
dan Pendidikan
Hal. 9 dari 44
5 Badan Hukum PT. Ratna Timur Tumarendem Manado
Akta Notaris, No. 1, tanggal 07 Oktober 2011
6 Alamat Jalan Jl. Sejahtera No. 282
Kelurahan Kolongan
Kecamatan Tomohon Tengah
Kotamadya Kota Tomohon
Propinsi Sulawesi Utara
7 Telepon. 0431-351008; 0431-351308;
8 Faksimili 0431-352414
9 E-mail rsgunungmaria@yahoo.co.id
10 Web-site www.rsgunungmaria.com
11 Jumlah tempat tidur 228 tempat tidur
Bidang Rincian
Rawat Jalan: Pelayanan Klinik Dokter Umum
Penyakit Gigi dan Mulut
Pelayanan Klinik Dokter Ahli
Penyakit Dalam
Hematologi dan Onkologi Klinik
Kardiologi
Penyakit Anak
Penyakit Bedah
Penuakit Kandungan dan Kebidanan
Penyakit Saraf
Hal. 10 dari 44
Penyakit Mata
Penyakit Telinga, Hidung dan Tenggorok
Penyakit Kulit dan Kelamin
Rehabilitasi Medik
Rawat Inap VIP
Ruang Rawat Inap Pria
Ruang Rawat Inap Wanita
Ruang Rawat Inap Anak-Anak
ICU dan NICU
Unit Gawat Darurat Pelayanan 24 jam
Sarana Penunjang Medik Laboratorium 24 jam
Farmasi 24 jam
Radiodiagnostik
Fisioterapi
USG 4 dimensi
EKG
Spirometri
Ruang Operasi
Gizi
Sarana Penunjang Non Tempat Ibadah
Medik Pemulasaran Jenazah
Kios
ATM Galeri
Pengolahan Air Limbah (Sistem Bio Green)
Incenerator (Bahan Bakar Gas)
Genset
Hal. 11 dari 44
BAB III. FALSAFAH,VISI, MISI, MOTTO DAN TUJUAN RUMAH SAKIT
A. FALSAFAH
B. VISI
C. MISI
Memberikan pelayanan yang berkualitas dan profesiona.
Menjaga Martabat dan Moral Pelayanan.
Berpihak pada kemanusiaan dan kaum lemah yang terpinggirkan.
D. MOTTO
E. TUJUAN
Rumah Sakit pilihan masyarakat yang berkualitas, bermutu dan paripurna.
Tetap berperan aktif bersama pemerinah menigkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
Hal. 12 dari 44
BAB IV. STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
Hal. 13 dari 44
BAB V. STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RADIOLOGI RS GUNUNG
MARIA TOMOHON
DIREKTUR
WAKIL DIREKTUR
BIDANG MEDIS
KEPALA BIDANG
PENUNJANG
MEDIS
KEPALA
INSTALASI
RADIOLOGI
PENANGGUNG JAWAB
RUANGAN RADIOLOGI
Hal. 14 dari 44
BAB VI. URAIAN JABATAN
1. Pengertian
Kepala Instalasi Radiologi Rumah Sakit Gunung Maria adalah seorang
tenaga profesional yang diberi tugas dan tanggung jawab terhadap seluruh
kegiatan pelaksanaan pelayanan Radiologi di Rumah Sakit Gunung Maria yang
efektif dan efisien
2. Persyaratan
Adapun syarat Kepala Instalasi Radiologi Rumah Sakit Gunung Maria
adalah sebagai berikut :
3. Tanggungjawab
Adapun tanggung jawab Kepala Instalasi Radiologi Rumah Rumah Sakit
gunung Maria adalah sebagai berikut:
Hal. 15 dari 44
4. Uraian Tugas
Adapun uraian tugas Kepala Instalasi Radiologi adalah sebagai berkut:
1) Menyusun rencana kerja tahunan yang mengacu kepada Master Plan dan
Rencana Strategis ( RENSTRA ) Rumah Sakit dan kebutuhan material serta
alat atau fasilitas kerja yang diperlukan pada Instalasi Radiologi
2) Membuat rencana kerja dan kebutuhan Instalasi setiap tahunnya, serta
evaluasi dari rencana kerja dan kebutuhan tersebut
3) Mengupayakan Pelayanan Penunjang Medis yang baik, tepat, cepat kepada
pasien sesuai standar Pelayanan Penunjang Medis, serta visi dan misi
Rumah Sakit gunung Maria, sehingga pasien mendapat kesembuhan yang
optimal dan dapat dipertanggung jawabkan
4) Mengadakan pertemuan staf di instalasi dan diskusi yang ada di instalasi
tersebut
5) Mengevaluasi pelaksanaan Standar Prosedur Operasional di Instalasi
Radiologi
6) Membuat laporan berkala dan tahunan di lingkungan Instalasi Radiologi
7) Berperan serta dalam kegiatan lain yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit
8) Meningkatkan mutu pelayanan bekerjasama dengan Tim Mutu Rumah Sakit
Gunung Maria
9) Menjalin kerjasama dengan tenaga medis dan non medis di Rumah Sakit
gunung Maria
10) Memberi rekomendasi atas penilaian prestasi kerja, permohonan cuti, promosi
/ mutasi jabatan dan kemampuan bawahannya
5. Hasil Kerja
Adapun hasil kerja Kepala Instalasi Radiologi Rumah Sakit gunung Maria
adalah sebagai berikut:
Hal. 16 dari 44
6. Wewenang
Adapun wewenang Kepala Instalasi Radiologi Rumah Rumah Sakit
gunung Maria adalah sebagai berikut:
1. Pengertian
Radiolog adalah dokter spesialis radiologi yang ditunjuk oleh Rumah
Sakit gunung Maria dan diberi tugas dan tanggung jawab terhadap seluruh
kegiatan pelaksanaan pelayanan Radiologi di Rumah Sakit gunung Maria
2. Persyaratan
Adapun syarat Dokter Spesialis Radiologi Rumah Sakit gunung Maria
adalah sebagai berikut :
Hal. 17 dari 44
4. Uraian Tugas
Adapun uraian tugas Radiolog Instalasi Radiologi Rumah Sakit gunung
Maria adalah sebagai berikut:
5. Hasil Kerja
Adapun hasil kerja Radiolog Instalasi Radiologi Rumah Sakit gunung
Maria adalah sebagai berikut :
Hal. 18 dari 44
6. Wewenang
Adapun wewenang Radiolog Rumah Sakit gunung Maria adalah sebagai
berikut:
1. Pengertian
Penanggung Jawab Radiologi Rumah Sakit Santa Maria adalah seorang
tenaga Radiografer professional yang diberi wewenang dalam membantu
melaksanakan tugas supervisi pelayanan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit
Gunung Maria.
2. Persyaratan
Adapun syarat Penanggung Jawab Radiologi Rumah Sakit Gunung Maria
Tomohon adalah sebagai berikut :
3. Tanggungjawab
Adapun tanggung jawab Penanggung Jawab Radiologi Rumah Sakit
Santa Maria Pekanbaru adalah sebagai berikut :
Hal. 19 dari 44
1) Secara fungsional bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala
Instalasi Radiologi dan secara struktural bertanggung jawab kepada wadir
Penunjang Medis
4. Uraian Tugas
Adapun uraian tugas Penanggung Jawab Radiologi Rumah Sakit Gunung
Maria adalah sebagai berikut :
1) Menyusun daftar bahan dan alat yang dibutuhkan dalam 1 ( satu ) tahun
2) Membuat / menyusun daftar dinas / jadwal kerja bawahannya untuk dinas
pagi / sore dan mengatur pelaksanaannya
3) Memonitor semua hasil bacaan radiologi
4) Mengkoordinir dan mengawasi agar sistem pencatatan, pelaporan, dan
pengarsipan dilakukan secara terpadau
5) Bekerjasama dan menjalin hubungan kerja yang baik dan harmonis dengan
satuan organisasi / karyawan lainnya yang berkaitan dalam pelaksanaan
tugasnya
6) Mengusulkan sistem, metode kerja, prosedur pelayanan dan administrasi
yang lebih efektif dan efisien kepada Kepala Instalasi Radiologi
7) Mengajukan penyesuaian tenaga dan sarana yang dibutuhkan kepada Kepala
Instalasi Radiologi untuk menjamin kelancaran kegiatan pada instalasinya
8) Menghadiri pertemuan dan rapat koordinasi dengan bawahannya secara
periodik dan setiap kali diperlukan
9) Menilai prestasi kerja dan kemampuan bawahannya, mengajukan promosi,
mutasi, kenaikan gaji berkala, kepada Kepala Instalasi Radiologi
5. Hasil Kerja
Adapun hasil kerja Penanggung Jawab Radiologi Rumah Sakit Gunung
Maria Tomohon adalah sebagai berikut :
1) Daftar dinas
2) Daftar bahan dan alat yang dibutuhkan dalam 1 tahun
3) Perencanaan kebutuhan tenaga
Hal. 20 dari 44
6. Wewenang
Adapun wewenang Penanggung Jawab Radiologi Rumah Sakit Santa
Maria Pekanbaru adalah sebagai berikut :
D. Radiografer
1. Pengertian
Radiografer adalah Penata Rontgen yang ditunjuk oleh Rumah Sakit
Gunung Maria untuk melakukan tindakan Radiografi dan pelayanan Radiologi
lainnya di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon
2. Persyaratan
Adapun persyaratan dan kualifikasi Radiografer Instalasi Radiologi
Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon adalah sebagai berikut :
3. Tanggungjawab
Adapun tanggung jawab Radiografer Instalasi Radiologi Rumah Sakit
Gunung Maria adalah sebagai berikut :
Hal. 21 dari 44
4. Uraian Tugas
Adapun uraian tugas Radiografer Instalasi Radiologi Rumah Sakit
Gunung Maria Tomohon adalah sebagai berikut :
5. Hasil Kerja
Adapun hasil kerja Radiografer Instalasi Radiologi Rumah Sakit Gunung
Maria adalah sebagai berikut :
6. Wewenang
Adapun wewenang Radiografer Rumah Sakit Gunung Maria adalah
sebagai berkut:
Hal. 22 dari 44
E. Petugas Proteksi Radiasi ( PPR )
1. Pengertian
Petugas Proteksi Radiasi adalah seorang tenaga professional yang
ditunjuk oleh Rumah Sakit Gunung Maria sebagai penanggung jawab untuk
perizinan alat – alat dengan sumber radiasi pengion dan proteksinya di Instalasi
Radiologi
Persyaratan
2. Tanggungjawab
Adapun tanggung jawab Petugas Proteksi Radiasi Instalasi Radiologi
Rumah Sakit Gunung Maria adalah sebagai berikut :
3. Uraian Tugas
Adapun uraian tugas Petugas Proteksi Radiasi adalah sebagai berikut :
Hal. 23 dari 44
7) Memelihara rekaman
8) Mengidentifikasi kebutuhan dan mengorganisasi kegiatan pelatihan
9) Melaporkan kepada Pemegang Izin setiap kejadian kegagalan operasi yang
berpotensi kecelakaan radiasi
4. Hasil Kerja
Adapun hasil kerja Petugas Proteksi Radiasi Instalasi Radiologi Rumah
Sakit Gunung Maria adalah sebagai berikut :
5. Wewenang
Adapun wewenang Petugas Proteksi Radiasi Instalasi Radiologi adalah
sebagai berikut :
F. Staff Administrasi
1. Pengertian
Staff Administrasi Instalasi Radiologi Rumah Sakit Gunung Maria adalah
orang yang ditunjuk oleh Rumah Sakit gunung Maria untuk bertanggung jawab
terhadap sistem pencatatan, arsip, dokumentasi dan operasional administrasi di
Instalasi Radiologi
Hal. 24 dari 44
2. Persyaratan
Adapun syarat staf Administrasi Instalasi Radiologi Rumah Sakit gunung
Maria adalah sebagai berikut :
3. Tanggungjawab
Adapun Tanggung Jawab staff Administrasi adalah sebagai berikut :
4. Uraian Tugas
Adapun uraian tugas staff admin Administrasi Instalasi Radiologi adalah
sebagai berikut :
5. Hasil Kerja
Adapun Hasil Kerja staff admin Administrasi Instalasi Radiologi adalah
sebagai berikut :
Hal. 25 dari 44
G. Petugas Kamar Gelap
1. Pengertian
Petugas Kamar Gelap Instalasi Radiologi Rumah Sakit Gunung Maria
adalah orang yang ditunjuk oleh Rumah Sakit Gunung Maria untuk bertanggung
jawab terhadap akurasi prosesing film maupun cairan pencucian film.
2. Persyaratan
Adapun syarat Petugas Kamar Gelap Instalasi Radiologi adalah sebagai
berikut :
3. Tanggungjawab
Adapun tanggung jawab Petugas Kamar Gelap Instalasi Radiologi
Rumah Sakit gunung Maria adalah sebagai berikut :
4. Uraian Tugas
Adapun uraian tugas Petugas Kamar Gelap Instalasi Radiologi Rumah
Sakit gunung Maria adalah sebagai berikut :
Hal. 26 dari 44
6) Membersihkan prosessing film setiap 1 minggu sekali dan berkala 1 bulan
sekali
7) Menjaga kebersihan kamar gelap
8) Bertanggung jawab terhadap alat-alat yang ada dikamar gelap
9) Mengantar hasil rontgen ke bagian administrasi
10) Membersihkan alat-alat kesehatan yang telah dipakai
11) Membantu mengangkat pasien ke ruang pemeriksaan
5. Hasil Kerja
Adapun hasil kerja Petugas Kamar Gelap Instalasi Radiologi Rumah Sakit
Gunung Maria adalah sebagai berikut :
Hal. 27 dari 44
BAB VII. TATA HUBUNGAN KERJA
I.RAWAT
Rekam
Medis JALAN
Logistik
Instalasi PENDAFTA
Umum
Radiologi RAN
TEKNISI
OPRTOR
LABORATORI
Logistik
UM
Farmasi
SEKRETARIAT
Hal. 28 dari 44
B. KETERKAITAN HUBUNGAN KERJA INSTALASI RADIOLOGI DENGAN UNIT
LAIN
1. Logistik Farmasi
Kebutuhan obat dan alat medis di Instalasi Radiologi, diperoleh dari
bagian logistik farmasi dengan prosedur permintaan sesuai SPO terlampir.
2. Logistik Umum
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di Instalasi
Radiologi, diperoleh dari logistik umum dengan prosedur permintaan sesuai
dengan SPO
3. Kasir
Apabila ada pasien dari Instalasi Rawat Inap melakukan pemeriksaan
radiologi, maka tenaga administrasi Instalasi Radiologi akan membuat kuitansi
atas nama pasien yag dilakukan pemeriksaan radiologi tersebut. Kuitansi
tersebut kemudian diantar ke bagian Kasir untuk penagihan.
4. Teknisi
Kerusakan alat medis dan non medis di Instalasi Radiologi akan
dilaporkan dan diajukan perbaikan ke bagian umum dengan prosedur
permintaan perbaikan sesuai dengan SPO yang berlaku.
5. Operator
Apabila Instalasi Radiologi membutuhkan sambungan telephone keluar
Rumah Sakit maka bagian Instalasi Radiologi akan meminta bantuan ke bagian
operator dengan cara menekan angka 0 (nol) pada pesawat telephone.
Hal. 29 dari 44
6. Rekam Medis
Apabila pasien yang dirawat telah menjalani pemeriksaan radiologi, maka
hasil interpretasi / ekspertise dari dokter spesialis radiologi akan dilampirkan
pada status rekam medis pasien.
7. Laboratorium
Pasien Instalasi Radiologi yang akan dilakukan tindakan Radiologi
dengan Media kontras melalui Intra Vena, harus di check terlebih dahulu Ureum
serta Kreatine nya. Bila pasien belum melakukan pemeriksaan Ureum Kreatine,
maka petugas Radiologi akan mengarahkan pasien ke Laboratorium untuk
diperiksa, dengan membawa formulir pemeriksaan Laboratorium yang telah
dibuatkan oleh dokter Radiologi/Klinisi
Hal. 30 dari 44
tersebut ke ruangan Radiologi dengan membawa surat permintaan rontgen dari
dokter pengirim dan di daftar di bagian administrasi Instalasi Radiologi.
12. Perinatologi
Jika pasien dari Perinatologi akan dilakukan pemeriksaan Radiologi, maka
perawat dari Kamar Bayi perinatologi harus mengantar pasien tersebut ke
ruangan Radiologi dengan membawa surat permintaan rontgen dari dokter
pengirim dan di daftar di bagian administrasi Instalasi Radiologi.
13. HCU
Jika pasien dari ruangan HCU akan dilakukan pemeriksaan Radiologi,
maka perawat dari ruangan HCU harus menghubungi Instalasi Radiologi untuk
melakukan tindakan radiologi
14. Fisioterapi
Jika pasien dari ruangan fisioterapi akan dilakukan pemeriksaan
Radiologi, maka perawat dari ruangan fisioterapi harus menghubungi Instalasi
Radiologi untuk melakukan tindakan radiologi
15. HRD
Jika petugas Instalasi Radiologi berhalangan masuk kerja maka pj harus
melaporkanhal tersebut ke bagian hrd.
Hal. 31 dari 44
16. BENDAHARA
Bagian yang membayar semua keperluan logistik/peralatan maupun
diklat/seminar bagi petugas radiologi
17. PENDAFTARAN
Semua pasien yang akan melakukan pemeriksaan radiologi dari luar
Rumah Sakit Gunung Maria harus melewati bagian pendaftaran untuk diinput ke
sistem
18. SEKRETARIAT
Jika instalasi radiologi akan mengirimkan monitor perorangan TLD
ataupun surat menyurat yang masuk maupun keluar dari radiologi akan melalui
bagian sekretariat
Hal. 32 dari 44
BAB VIII. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
2. Tujuan
Tujuan penyusunan analisa kebutuhan ketenagaan Instalasi Radiologi
adalah sebagai berikut:
Hal. 33 dari 44
Pemeriksaan rutin konvensional non kontras perhari mencapai ± 10
pemeriksaan.
Data-data:
1 orang radiographer di RS. Gunung Maria Tomohon memiliki beban
kerja perminggu: 42 jam / minggu.
Waktu kerja efektif sesuai dengan peraturan pemerintah : 42 jam/minggu.
Total pemeriksaan rata-rata: 13.33 menit = 0.222 jam.
Beban kerja per bulan: 42 jam X 4 minggu = 168 jam/bulan.
Dalam seminggu terdapat 6 hari kerja efektif.
Dalam setahun ada 48 minggu.
Rumusnya ;
T(pp) x T(tb)
Hal. 34 dari 44
Keterangan :
T(a) : Waktu pemeriksaan rata-rata.
Jadi :
= 0.222 jam x (42x4) jam/bln x 6 hari x 10 pemeriksaan
42 jam/minggu x 48 minggu
= 2216
1800
3. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil yaitu:
Untuk tenaga radiographer pada pemeriksaan rutin ,jumlah yang memadai
adalah sebanyak 2 orang radiographer dengan asumsi bahwa sudah
termasuk dengan jumlah radiographer yang libur dan lepas jaga malam.
Jumlah tersebut merupakan asumsi untuk tenaga radiographer pada sebuah
instansi radiologi dengan jumlah pemeriksaan rata-rata 10 pemeriksaan
perhari dan memiliki 1 buah pesawat radiografi dengan kapasitas diatas 300
mA.
Hal. 35 dari 44
B. KUALIFIKASI PERSONIL
Seiring dengan semakin banyaknya jumlah pasien di RS. Gunung Maria
Tomohon, khususnya Instalasi Radiologi, maka jumlah ketenagaan karyawan radiologi
harus disesuaikan dengan meningkatnya kebutuhan pasien akan pelayanan Radiologi.
Hal ini berguna agar pelaksanaan pelayanan radiologi dapat terlaksana dengan cepat,
tepat dan hasilnya sangat memuaskan.
4. Petugas Kamar Gelap : Tenaga yang dasar pendidikanya minimal SLTA atau
sederajat yang sudah diberikan pelatihan tentang proses pencucian film.
C. POLA KETENAGAAN
Pola ketenagaan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Gunung Maria adalah seperti
pada tabel berikut :
Hal. 36 dari 44
1 Staf Medis Pendidikan minimal S1 2 orang
Radiologi Kedokteran + spesialis
Memiliki Surat Tanda Register
(STR) dan Surat Izin Praktek
(SIP)
Dapat bekerja dalam tim
Sehat jasmani dan rohani
2 Penanggung Pendidikan minimal DIII 1 orang
Jawab Radiografi
Radiografer Memiliki STR
Pengalaman minimal 3 tahun
Dapat bekerja dalam tim
Sehat jasmani dan rohani
3 Radiografer Pendidikan minimal DIII 1 orang
Radiografi
Memiliki STR
Dapat bekerja dalam tim
Sehat jasmani dan rohani
4 Petugas PPR Medik Tingkat II 1orang
Proteksi Memiliki SIB
Radiasi Sehat jasmani dan rohani
(PPR) Medik
Hal. 37 dari 44
BAB IX. KEGIATAN ORIENTASI
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1. Umum:
Agar pegawai baru memperoleh gambaran tentang semua kegiatan di
instalasi radiologi sehingga dapat memahami tugas dan kewajibannya dan dapat
menjalankan tugasnya dengan baik.
2. Khusus
(a) Pegawai baru memahami misi dan tujuan radiologi, juga memahami
kegiatan keadministrasian dan kegiatan pelayanan di radiologi.
(b) Pegawai baru dapat memahami tugas dan kewajibannya selaku staf di
instalasi radiologi.
(c) Pegawai baru memahami dan dapat menjalankan kebijakan prosedur yang
berlaku di instalasi radiologi.
(d) Sebagai persiapan untuk mengikuti pelatihan sehingga dapat dijalani
dengan baik
C. METODOLOGI
Pelaksanaan program orientasi pegawai baru instalasi radiologi dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
Hal. 38 dari 44
1. Ceramah dan Diskusi
Ceramah dan diskusi yang akan diberikan secara bergantian sesuai
dengan jadwal, oleh kepala instalasi, Pj. Radiologi serta para pelaksana
radiologi. Materi yang diberikan adalah sebagai berikut:
a. Untuk Radiografer
Pemahaman mengenai misi dan tujuan radiologi
Pemahaman mengenai struktur organisasi dan uraian tugas
Standar Prosedur Operasional di Instalasi Radiologi
Pemeriksaan yang dikerjakan di radiologi
Pengenalan, penggunaan, pemeliharaan fasilitas dan sarana di radiologi
Keselamatan kerja di radiologi
Pembuangan limbah
b. Untuk Tenaga Administrasi
Pemahaman mengenai misi dan tujuan radiologi
Pemahaman mengenai struktur organisasi dan uraian tugas
Pencatatan indentitas pasien seperti no urut, nama, umur, jenis
pemeriksaan, dan daftar tarif pemeriksaan radiologi
Pengenalan, penggunaan dan pemeliharaan fasilitas dan sarana di
radiologi
Keselamatan kerja di radiologi
Registrasi dan billing
c. Untuk Petugas Kamar Gelap
● Pemahaman mengenai misi dan tujuan radiologi
● Pemahaman mengenai struktur organisasi dan uraian tugas
Pengenalan, penggunaan, pemeliharaan fasilitas dan sarana di radiologi
Keselamatan kerja di radiologi
Pembuangan limbah
Hal. 39 dari 44
2. Pelatihan
Pelatihan akan dipandu penangung jawab radiologi dan Petugas Proteksi
Radiasi serta dimonitor oleh kepala instalasi radiologi
D. JADWAL PELAKSANAAN
Lama orientasi dan pelatihan dilakukan sesuai status karyawan
E. EVALUASI
Evaluasi dilakukan oleh kepala instalasi radiologi bersama penanggung jawab
radiologi pada 1 bulan pertama, 6 bulan pertama, lalu evaluasi terakhir pada 1
tahun pertama.
F. PELAPORAN
Pelaporan dilakukan setelah masa orientasi dan evaluasi selesai dilakukan.
Hal. 40 dari 44
BAB X. PERTEMUAN / RAPAT
Hal. 41 dari 44
BAB XI. PELAPORAN
A. PENGARSIPAN
Setiap kegiatan dan tindakan pelayanan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit
Gunung Maria di dokumentasikan dan diarsipkan. Kegiatan mendokumentasikan
dan pengarsipan ini dilakukan oleh Petugas Administrasi, adapun dokumentasi dan
pengarsipan itu antara lain :
Pengarsipan hasil expertise foto rontgen yang sudah dibaca oleh dokter
spesialis radiologi ( contoh hasil ekspertise terlampir )
B. PELAPORAN
Dalam pengelolaan administrasi radiologi, selain dengan pengarsipan dokumen
tindakan Radiologi, juga disertai dengan pelaporan yang terdiri dari :
a. jumlah kunjungan pasien rontgen dalam satu hari yang meliputi pasien IGD,
Rawat Inap, dan Rawat Jalan/Rujukan
b. Jumlah pemakaian film yang terpakai
2. Pembuatan laporan sensus bulanan Instalasi Radiologi
Laporan ini dibuat untuk menghitung seluruh jumlah pasien radiologi dalam satu
bulan. Laporan ini meliputi :
a. Rontgen konvensional
b. USG
Hal. 42 dari 44