Lembar dokumentasi
DOKUMEN Lembar observasi skala nyeri
TERKAIT
Form pengumpulan data
Skala Nyeri 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sebelum
pemberian
terapi musik
nature sound
Sesudah
pemberian
terapi musik
nature sound
KETERANGAN
0-3 = nyeri ringan
4-6 = nyeri sedang
7-10 = nyeri hebat
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. ASUHAN KEBIDANAN
1. ASUHAN KEBIDANAN PADA KESEHATAN REPRODUKSI NN. ERNI
UMUR 19 TAHUN DENGAN DISMENORE
DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan Utama
NN. Erni mengatakan bahwa pada hari ke-3 mengalami nyeri perut bagian
bawah dan nyeri punggung serta merasa panas pada punggungnya.
Pada Skala VAS : NN. Erni mengalami nyeri dalam derajat berat dengan
skoring 7
Pada lembar deskripsi pre test : nyeri pada punggung bawah (nyeri banget),
dan nyeri sedikit pada perut.
2. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 Tahun.
Siklus : 28 hari Teratur
Lama : 7-8 hari.
Sifat darah : Hari ke 1 dan ke-3 Bergumpal. Hari ke-4 dst encer
Dismenorroe : Ya
Banyaknya Darah : 3-5xganti pembalut
HPM : 1 April 2018
Keluhan : 3 hari sebelum menstruasi merasa nyeri payudara,
paha dan lengan.
3. Riwayat kesehatan
a. Penyakit yang pernah/sedang diderita
NN. Erni mengatakan Tidak ada penyakit yang diderita
b. Penyakit keluarga
NN. Erni mengatakan keluarganya Tidak memiliki penyakit ginekologi
Nenek ada riwayat dismenore
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda Vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 88 kali per menit
Pernafasan : 19 kali per menit
Suhu : 37 °C
d. TB : 162 cm
e. BB : 53 kg
f. IMT : 19,9 kg/m2 (normal)
g. Mata : Konjungtiva merah muda
h. Mulut : Bibir merah muda
i. Abdomen : Tidak teraba pembesaran pada abdomen
j. Skala FACE : NN. Erni tergolong face hurts even more dengan
skoring 6
ANALISA
Diagnosa : NN. Erna Umur 19 tahun dengan Dismenore berat
Masalah : tidak ada
PENATALAKSANAAN
Tanggal 4 April 2018 Jam 09.30 WIB
1. Menjelaskan hasil pengkajian
Hasil : NN Erni memahami jika sedang mengalami dismenore berat
2. Menyiapkan lingkungan nyaman dan tenang.
Evaluasi: Kegiatan dilakukan di lantai II Laboratorium Kebidanan
Pascasarjana. Ruangan dalam kondisi hening dan sejuk.
3. Kontrak waktu dan menjelaskan tujuan
Evaluasi: NN. Erni mengerti penjelasan tim peneliti dan bersedia menjadi
responden dengan menandatangani lembar informed consent
4. Memastikan responden tidak dalam kondisi lapar dan tidak ingin BAK
Evaluasi : NN Erni tidak lapar dan tidak igin BAK
5. Menganjurkan NN. Erni berbaring, kepala disanggah dengan bantal dan
mata terpejam
Evaluasi: NN. Erni mengambil posisi terlentang pada 5 menit awal
kemudian berubah posisi dengan posisi miring kanan dengan kaki dan
tangan tertekuk
6. Menganjurkan NN. Erni melakukan relaksasi nafas dengan cara mengatur
nafas secara teratur, Tarik nafas dalam dan dihembuskan secara perlahan-
lahan.
Evaluasi: NN. Erni bisa mengikuti irama nafas untuk memfokuskan
menikamati musik
7. Melakukan terapi nature sound sambil menganjurkan NN. Erni
membayangkan hal-hal yang menyenangkan dan damai sesuai irama yang
didengarkan selama 30 menit.
Evaluasi: Nn.Erni merasa tenang, perasaan sangat nyaman, dan merasakan
nyeri perut yang semakin berkurang saat relaksasi
8. Mengkaji nyeri menstruasi dengan menggunakan skala VAS, FACE, dan
lembar diskrpsi nyeri menstruai sebelum pemberian terapi music nature
sound
Evaluasi:
Skala VAS :
NN. Erni mengalami nyeri dalam derajat ringan dengan skoring 3
Skala FACE:
NN. Erni tergolong face hurts little bit dengan skoring 2
Lembar diskripsi posttest: Tubuh terasa lebih rileks, tenang, nyaman, nyeri
perut samar-samar menghilang, nyeri pada punggung mereda.
9. Memberikan konseling bahwa terapi nature sound bisa dijadikan sebagai
alternatif teknik elaksasi untuk mengurangi nyeri haid, dan bisa diterapkan
sendiri oleh responden.
Hasil : NN Vita memahami penjelasan dan berencana menerapkannya
LAMPIRAN
2. ASUHAN KEBIDANAN PADA KESEHATAN REPRODUKSI NN. VITA
UMUR 19 TAHUN DENGAN DISMENORE
DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan Utama
NN. Vita mengatakan bahwa menstruasi pada hari ke-3 mengalami sedikit
nyeri pada perut bawah dan merasa nyeri dipunggung
Pada Skala VAS : NN. Vita mengalami nyeri dalam derajat berat dengan
skoring 7
Pada lembar diskripsi keadaan Pretest: Nyeri pada perut bagian bawah dan
punggung nyeri serta panas
2. Riwayat Menstruasi
Menarche : 14 Tahun.
Siklus : 26-30 hari Teratur
Lama : 7-10 hari.
Sifat darah : Hari ke 1 dan ke-2 Bergumpal. Hari ke-3 dst encer
Dismenorroe : Ya
Banyaknya Darah : 4x ganti pembalut
HPM : 1 April 2018
3. Riwayat kesehatan
a. Penyakit yang pernah/sedang diderita
NN. Vita mengatakan Tidak ada penyakit yang diderita
b. Penyakit keluarga
NN. Vita mengatakan kakak nya mengalami nyeri haid
NN Vita Mengatakan Ibunya menderita hipertensi
4. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari - hari
a. Pola nutrisi Makan Minum
Frekuensi 3-4x 5-6x/hari
Porsi 2 centong nasi 7-8 gelas air putih
1 potong ayam 2 gelas es teh
Jarang makan sayur 1 gelas kopi
Dan buah 1 gelas susu
b. Pola aktifitas
Kegiatan sehari hari :
NN. Vita kuliah setiap hari dari jam 8 pagi sampai dengan jam 3 sore.
setelah pulang kuliah NN. Vita memasak, menyuci, belajar dan nonton TV.
Istirahat/tidur : 6 jam/hari
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda Vital
Tekanan darah : 90/60 mmHg
Nadi : 88 kali per menit
Pernafasan : 19 kali per menit
Suhu : 37,3 °C
d. TB : 152 cm
e. BB : 43 kg
f. IMT : 18,6 kg/m2 (normal)
g. Mata : Konjungtiva merah muda
h. Mulut : Bibir merah muda
i. Abdomen : Tidak teraba pembesaran pada abdomen
j. Skala FACE : NN. Vita termasuk dalam face hurts even more dengan
skoring 6
ANALISA
Diagnosa : NN. Vita Umur 19 tahun dengan dismenore berat
Masalah : jarang makan sayur
PENATALAKSANAAN
Tanggal 4 April 2018 Jam 09.30 WIB
1. Menjelaskan hasil pengkajian
Evaluasi : NN Vita memahami jika sedang mengalami dismenore berat
2. Menyiapkan lingkungan nyaman dan tenang.
Evaluasi: Kegiatan dilakukan di lantai II Laboratorium Kebidanan
Pascasarjana. Ruangan dalam kondisi hening dan sejuk.
3. Kontrak waktu dan jelaskan tujuan
Evaluasi: NN. Vita mengerti penjelasan tim peneliti dan bersedia menjadi
responden dengan menandatangani lembar informed consent
4. Memastikan responden tidak dalam kondisi lapar dan tidak ingin BAK
Evaluasi : NN Vita tidak lapar dan sudah BAK
5. Menganjurkan NN. Vita berbaring, kepala disanggah dengan bantal dan
mata terpejam
Evaluasi: NN. Vita mengambil posisi terlentang pada 5 menit awal
kemudian berubah posisi dengan posisi miring kanan dengan kaki dan
tangan tertekuk
6. Menganjurkan NN. Vita melakukan relaksasi nafas dengan cara mengatur
nafas secara teratur, Tarik nafas dalam dan dihembuskan secara perlahan-
lahan.
Evaluasi: NN. Vita bisa mengikuti irama nafas untuk memfokuskan
menikamati musik
7. Melakukan terapi nature sound sambil menganjurkan NN. Vita
membayangkan hal-hal yang menyenangkan dan damai sesuai irama yang
didengarkan selama 30 menit.
Evaluasi: Nn. Vita merasa tenang, perasaan sangat nyaman, dan merasakan
nyeri perut yang semakin berkurang saat relaksasi
8. Mengkaji nyeri menstruasi dengan menggunakan skala VAS, FACE, dan
lembar diskrpsi nyeri menstruai sebelum pemberian terapi music nature
sound
Evaluasi:
Skala VAS :
NN. Vita mengalami nyeri dalam derajat ringan dengan skoring 3
Skala FACE:
NN. Vita tergolong face hurts little bit dengan skoring 2
Lembar diskripsi posttest: nyeri perut bagian bawah hamper hilang dan
punggung tidak panas.
9. Memberikan konseling bahwa terapi natue sound bisa dijadikan sebagai
alternatif teknik elaksasi untuk mengurangi nyeri haid, dan bisa diterapkan
sendiri oleh responden. Serta konseling tentang motivasi untuk
memperbanyak makan sayur.
Evaluasi : NN Vita memahami penjelasan dan berencana menerapkannya.
LAMPIRAN
3. ASUHAN KEBIDANAN PADA KESEHATAN REPRODUKSI NN. SRI
UMUR 18 TAHUN DENGAN DISMENORE
DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan Utama
NN. Wahyuni mengatakan bahwa pada hari ke-1 saat ini mengalami nyeri perut
bagian bawah dan nyeri punggung serta ketika jalan merasa gemetar.
Pada Skala VAS : NN.Sri mengalami nyeri dalam derajat sedang dengan
skoring 6
Pada Lembar diskripsi keadaan Pretest: Nyeri perut, kaki gemetar, punggung
sakit, perasaan ingin marah terus.
2. Riwayat Menstruasi
Menarche : 14 Tahun.
Siklus : 29-30 hari Teratur
Lama : 7-8 hari.
Sifat darah : Hari ke 1 dan ke-3 bergumpal. Hari ke-4 dst encer
Dismenorroe : Ya
Banyaknya Darah : 4xg anti pembalut
HPM : 4 April 2018
Keluhan : merasa pusing kadang sampai sesak nafas pada hari
ke 1-3 menstruasi
3. Riwayat kesehatan
c. Penyakit yang pernah/sedang diderita
NN. Sri mengatakan tidak ada penyakit yang sedang diderita
d. Penyakit keluarga
NN. Sri mengatakan ibunya mempunyai riwayat dismenorea
Ibu dan bapaknya menderita hipertensi
4. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari - hari
c. Pola nutrisi Makan Minum
Frekuensi 1-2x/hari 4-5x/hari
Porsi 1 centong nasi 3-4 gelas air es
2 potong tempe 1 gelas kopi
Jarang makan
Sayur dan buah
d. Pola aktifitas
Kegiatan sehari hari :
Ketika mengalami nyeri haid NN. Sri merasa aktivitasnya terganggu. Dia
merasa malas, lemas, sulit konsentrasi belajar dan ingin baringan di tempat
tidur. Dia juga jarang melakukan olahraga setiap hari
Pola istirahat : 6 jam/hari
5. Keadaan Psiko Sosial Spiritual
NN. Sri mengatakan mudah tersinggung dan marah ketika mengalami
nyeri menstruasi
Hubungan NN. Sri dengan keluarga baik
Hubungan NN. Sri dengan teman-teman baik
NN. Sri taat beribadah.
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda Vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 88 kali per menit
Pernafasan : 19 kali per menit
Suhu : 37 °C
d. TB : 157 cm
e. BB : 48 kg
f. IMT : 19,5 kg/m2 (normal)
g. Mata : Konjungtiva pucat sclera putih
h. Mulut : Bibir merah muda
i. Abdomen : Tidak teraba pembesaran pada abdomen
j. Skala FACE :NN.Sri termasuk dalam face hurts even more dengan
skoring 6
ANALISA
Diagnosa : NN. Sri Umur 18 tahun dengan dismenore sedang
Masalah : jarang makan sayur dan buah, suspek anemia, mudah tersinggung
dan marah
PENATALAKSANAAN
Tanggal 4 April 2018 Jam 09.30 WIB
1. Menjelaskan hasil pengkajian
Evaluasi : NN Sri memahami jika sedang mengalami dismenore sedang
2. Menyiapkan lingkungan nyaman dan tenang.
Evaluasi: Kegiatan dilakukan di lantai II Laboratorium Kebidanan
Pascasarjana. Ruangan dalam kondisi hening dan sejuk.
3. Kontrak waktu dan jelaskan tujuan
Evaluasi: NN. Sri mengerti penjelasan tim peneliti dan bersedia menjadi
responden dengan menandatangani lembar informed consent
4. Memastikan responden tidak dalam kondisi lapar dan tidak ingin BAK
Evaluasi : NN Sri tidak lapar dan tidak igin BAK
5. Menganjurkan NN. Sri berbaring, kepala disanggah dengan bantal dan mata
terpejam
Evaluasi: NN. Sri mengambil posisi terlentang pada 5 menit awal kemudian
berubah posisi dengan posisi miring kanan dengan kaki dan tangan tertekuk
6. Menganjurkan NN. Sri melakukan relaksasi nafas dengan cara mengatur
nafas secara teratur, Tarik nafas dalam dan dihembuskan secara perlahan-
lahan.
Evaluasi: NN. Sri bisa mengikuti irama nafas untuk memfokuskan
menikamati musik
7. Melakukan terapi nature sound sambil menganjurkan NN. Sri
membayangkan hal-hal yang menyenangkan dan damai sesuai irama yang
didengarkan selama 30 menit.
Evaluasi: Nn. Sri merasa tenang, perasaan sangat nyaman, dan merasakan
nyeri perut yang semakin berkurang saat relaksasi
8. Mengkaji nyeri menstruasi dengan menggunakan skala VAS, FACE, dan
lembar diskrpsi nyeri menstruai sebelum pemberian terapi music nature
sound
Evaluasi:
Skala VAS :
NN.Sri mengalami nyeri dalam derajat ringan dengan skoring 2
Skala FACE:
NN.Sri tergolong face hurts little bit dengan skoring 2
Lembar diskripsi posttest: Tubuh terasa lebih nyaman, nyeri perut hampir
hilang, perasaan lebih baik, mood sangat baik
9. Memberikan konseling bahwa terapi nature sound bisa dijadikan sebagai
alternatif teknik elaksasi untuk mengurangi nyeri haid, dan bisa diterapkan
sendiri oleh responden. Serta konseling tentang motivasi untuk
memperbanyak makan sayur dan buah, menjelaskan tentang anemia.
Evaluasi : NN Sri memahami penjelasan dan berencana menerapkannya.
LAMPIRAN
B. RINGKASAN HASIL PEMBERIAN TERAPI MUSIK TERHADAP
RESPONDEN
Responden dalam asuhan holistik ini berjumlah 3 orang yang masih berusia
remaja, yaitu usia 18 dan 19 tahun. Sebelum diberikan terapi musik, responden di
tanyakan apakah sudah sarapan dan apakah ingin BAK, jika belum sarapan kami
minta untuk makan snak yang telah disediakan, dan jika ingin BAK kami
persilahkan untuk ke kamar mandi terlebih dahulu, setelah itu pasien diminta dalam
posisi berbaring, mata terpejam, atur pernafasan dan rileks. Terapi musik yang
dipilih adalah nature sound yaitu suara air gemericik diiringi suara jangkrik dan
burung yang diberikan selama 30 menit. Pada 10 menit pertama pemberian terapi,
ketiga responden masih belum rileks, terbukti dengan perpindahan posisi tidur,
namun 20 menit terakhir responden rileks dengan posisi tidur miring dan badan
menekuk (membungkuk).
Sebelum pemberian terapi 2 orang dalam derajat dismenore berat dan 1 orang
dalam derajat dismenore sedang dengan berbagai keluhan yaitu nyeri punggung,
nyeri perut dan kaki gemetar, ada pula keluhan mudah tersinggung dan marah
(mood tidak baik). Setelah diberikan terapi nature sound ketiga responden dalam
derajat dismenore ringan. Responden mengatakan nyeri perut hampir hilang
(mereda), nyeri punggung mereda meskipun masih ada yang agak nyeri namun rasa
panas pada punggung mereda, merasa nyaman (rileks) dan mood yang tidak baik
menjadi baik.
C. PEMBAHASAN
Dismenore adalah nyeri perut bagian bawah, terkadang rasa nyeri tersebut
meluas hingga ke pinggang, punggung bagian bawah dan paha.(1) Hal tersebut
seperti yang dialami ketiga responden, yaitu nyeri haid yang dirasakan tidak hanya
pada bagian perut namun saampai punggung, bahkan ada satu responden yang
sampai merasakan kakinya gemetar. Menurut Utomo (2015), nyeri menstruasi ini
dapat diatasi dengan terapi farmakologis dan terapi non farmakologis. Terapi
farmakologis di berikan dengan cara meminum obat anti nyeri atau istilah farmasi
analgesik, sedangkan terapi non farmakologis dapat diatasi dengan berbagai cara,
salah satunya adalah dengan mendengarkan musik (2) Musik di definisikan sebagai
ilmu atau seni yang menggunakan rangkaian nada atau suara. Sedangkan terapi
musik merupakan sebuah aktivitas terapeutik yang menggunakan musik sebagai
media untuk memperbaiki, memelihara mengembangkan mental, fisik dan
kesehatan emosi.(3)
Terapi musik yang diberikan terhadap responden memberikan hasil baik,
dimana ketiga responden mengalami penurunan derajat dismenore (nyeri haid),
yaitu dari berat dan sedang menjadi ringan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
Desi (2014) yang menyatakan bahwa ada pengaruh terapi musik terhadap
penurunan derajat nyeri menstruasi pada remaja putri di MAN Padang Jopang tahun
2014, dimana rata-rata derajat nyeri sebelum dilakukan terapi musik adalah nyeri
sedang, sedangkan sesudah dilakukan terapi musik menjadi nyeri ringan.(4)
Mendengarkan musik dapat memproduksi hormon endophrin dalam tubuh yang
dapat menghambat transmisi impuls nyeri di sistem saraf pusat, Sehingga sensasi
nyeri menstruasi dapat berkurang. Musik juga dapat mengurangi kontraksi otot,
melalui sistem limbik yang kemudian dihantarkan kepada sistem saraf yang
mengatur kontraksi otot-otot tubuh.(5)
Nature sound (musik suara alam) merupakan salah satu jenis musik yang
digunakan dalam terapi musik. Dalam asuhan holistik kali ini, terapi musik nature
sound yang dipilih terbukti menurunkan rasa nyeri pada masa menstruasi
(dismenore) pada semua responden, baik rasa nyeri pada perut bagian bawah
maupun punggung. Hal ini sesuai dengan penelitian yang menyatakan bahwa terapi
musik suara alam pada area non ritis secara signifikan menurunkan nyeri pada
(6)
kelompok intervensi, pada responden pasien operasi coronary angioplasty.
Nature sounds musik merupakan bentuk integratif musik klasik dengan suara-suara
alam. Musik ini terdiri dari belakang suara ombak lautan atau gemerisik pepohonan
dan suara alam lainnya. Musik yang di dengarkan berupa suara alam tanpa adanya
lirik tersebut, akan lebih mudah diterima oleh semua orang.(7) salah satu responden
menyatakan bahwa pada saat diberikan perlakuan, dia merasa sedang berada di tepi
sungai, di bawah pohon beringin yang besar, terkena hembusan angin, dan
mendengar suara air bergemuruh serta suara bunyi burung. Hal tersebut
menunjukkan bahwa natural sound dapat membawa kita seakan benar-benar di
alam.
Menurut Kaskatis (2012) musik adalah cara membangkitkan respons
emosional dengan baik, melalui mekanisme system hormone endorphin.(8) Hormon
endorpin yang dihasilkan tubuh dapat menciptakan suasana yang menyenangkan
sehingga dapat meminimalkan rasa takut, cemas dan nyeri, serta memberikan
perasaan yang positif dan meningkatkan mood.(6) Hal tersebut sesuai dengan hasil
asuhan yang diberikan tim, dimana salah satu responden sebelum diberikan terapi
musik memiliki mood yang kurang baik, yaitu mudah tersinggung dan mudah
marah, dan setelah diberikan terapi menyatakan perasaan lebih baik dan mood
semakin baik. Sedangkan berkaitan dengan rasa nyaman ada 2 responden yang
menyatakan setelah diberikan terapi musik menyatakan merasa nyaman dan rileks.
Nature sound dalam asuhan ini diberikan selama 30 menit dan telah
memberikan hasil yaitu menurunkan derajad dismenore. Hal ini sesuai dengan
penelitian Forooghy M dkk (2015) dimana pemberian terapi musik selama 20-40
menit, dapat menurunkan nyeri pada pasien operasi coronary angioplasty secara
signifikan.(6)
Dalam asuhan ini penatalaksanaan yang diberikan tidak hanya berkaitan
dengan diagnosa dismenore saja, namun semua permasalahan yang ditemui pada
saat pengkajian juga di berikan penatalaksanaan. Misalnya untuk permasalahan
tentang konsumsi buah dan sayur serta dugaan anemia diberikan konseling sesuai
tema tersebut. Tim juga menjelaskan bahwa terapi musik nature sounds ini
memungkinkan untuk di lakukan secara mandiri.
Responden sangat antusias terhadap pengenalan terapi musik nature sounds ini.
Terlebih ketika telah merasakan manfaatnya dan mengetahui kemudahan dalam
menggunakannya ketiga responden menyatakan berminat untuk menerapkannya
pada waktu yang akan datang, bahkan bersedia untuk berbagi informasi tersebut
kepada teman-temannya.
DAFTAR PUSTAKA