Anda di halaman 1dari 13

PROTAP MANAJEMEN FISIOTERAPI KESEHATAN WANITA

“IBU HAMIL DENGAN PERMASALAHAN PINGGANG


BAWAH”

OLEH :

RAHMAWATI

C13115013

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2018
BAB I

LOW BACK PAIN PADA IBU HAMIL

1. Definisi
Nyeri punggung bawah (Low back pain) adalah sindroma klinik yang ditandai dengan
gejala utama nyeri atau perasaan lain yang tidak enak di daerah tulang punggung bagian
bawah. Pada umumnya ibu-ibu hamil mengeluh adanya nyeri pinggang selama masa
kehamilannya.
2. Epidemiologi
Nyeri pinggang ini terjadi pada hampir sekitar 50% sampai 80% ibu hamil yang ringan
bersifat akut sampai menjadi kronik. Sekitar 10% nyeri pinggang tersebut menjadi berat
sehingga mengganggu kemampuan bekerja atau aktivitas normal selama hamil.
Lebih dari sepertiga wanita mengalami nyeri punggung bawah pada setiap tahap selama
kehamilan (Young & Jewell 2002).
Ostgaard & Andersson (1991), menunjukkan bahwa nyeri punggung bawah terjadi dua kali
lebih sering pada wanita yang telah mengalami low back pain sebelum hamil, dan terjadi
lebih banyak pada wanita yang telah hamil sebelumnya.
3. Gambaran Umum
4. Etiologi
Ada banyak penyebab nyeri pada punggung bawah selama masa kehamilan.
a. Yang pertama melibatkan mekanika perubahan didalam, seperti perubahan
postur bayi didalam perut yang semakin besar dan bertambah pula beratnya,
beban yang diakibatkan perut ini memainkan peranan punggung bawah
(lumbal ) untuk condong lebih kedepan. Hal ini menciptakan ketegangan dan
tekanan yang bertambah pada tulang belakang dan menyebabkan nyeri pada
punggung bawah.
b. Mekanisme yang kedua melibatkan pelepasan dari hormon estrogen dan
relaxin. Hormon ini yang mengatur ikatan sendi untuk mengurangi dan
merenggang selama kehamilan untuk mengakomodasi bayi yang tumbuh di
dalam. Ikatan sendi menghubungkan sambungan yang berbeda dari tulang
panggul dan tulang belakang. Maka jika ikatan sendi pada bagian sisi atas
tulang panggul menjadi lebih lemah atau merenggang dibanding sebelah ( satu
sisinya ) dan menyebabkan ketidakseimbangan, hal ini dapat menyebabkan
ketegangan otot dan nyeri.
5. Patofisiologi
Rasa nyeri dan pegal pegal di bagian punggung bawah sebenarnya
disebabkan kerena pergeseran titik keseimbangan tubuh akibat beban berat pada
perut. Pada saat hamil, setengah dari berat tubuh terletak didepan. Untuk menjaga
keseimbangan, tanpa sadar biasanya bahu akan condong kebelakang. Posisi tubuh
yang salah dan dipaksakan secara menetap inilah yang menyebabkan ketegangan
otot pada bagian punggung. Spasme pada otot punggung ini akan terus
berlangsung selama kehamilan jika tidak ditangani, karena postur yang
menyebabkan spasme ini mengakibatkan nyeri pada punggung bawah.
Perubahan patologi ditandai dengan adanya nyeri yang bertambah saat melakukan
gerakan ( nyeri gerak ), dan juga adanya nyeri saat dilakukan penekanan ( nyeri
tekan ), kesalahan sikap misalnya cara duduk, cara berdiri, dan berjalan, nyeri
berkurang saat digunakan untuk berbaring. ( Dr. David imrie, 1995 )
6. Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala yang timbul akibat Low Back Pain During Pregnancy adalah
sebagai berikut :
a. Keluhan nyeri pada punggung bawah
b. Spasme otot punggung bawah
c. Keterbatasan LGS trunk
BAB II

MANAJEMEN FISIOTERAPI

1. Anamnesis Umum

Nama : Riska Nazar


Umur : 27 tahun
Alamat : BTP
Pekerjaan : PNS
Agama : Islam
Hobi : Traveling

2. Anamnesis Khusus
Keluhan utama ialah nyeri pada punggung bawah. Terasa sejak minggu ke-8
kehamilan. Saat ini pasien sedang mengandung 5 bulan dan merupakan kehamilan pertama.
Nyeri timbul saat duduk, berdiri, jongkok, berjalan lama dan mudah lelah. Nyeri berkurang
saat berbaring. Pasien sempat berkonsultasi ke dokter saat memeriksakan kandungannya,
namun dirujuk ke fisioterapis. Pasien tidak mengonsumsi obat untuk menghilangkan nyeri.

Vital Sign
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 72 x/menit
Pernapasan Perut : 20 x/menit
Berat Badan : sebelum hamil 52 kg, sekarang 68 kg
Tinggi Badan : 155 cm
Suhu : 360C

3. Assimetry
Wajah agak pucat, menahan nyeri
Bahu condong kedepan
Dapat dilihat saat pasien masuk, apabila lengan mendorong pinggang, sangat hati hati
ketika akan duduk, ekspresi wajah kesakitan saat pasien melakukan gerakan dengan
modalitas punggung
3.1. PFGD
Pemeriksaan fungsi dasar tidak dilakukan, dikarenakan melihat dari postur tubuh sang
ibu yang sedang hamil yang menyebabkan pemeriksaan fungsi dasar menjadi sulit
bahkan membahayakan.
3.2.Spesifik Test
Pemeriksaan tingkat nyeri dengan skala VAS (Nilai 6)
Penguluran LGS (Limitasi dan Nyeri)
Palpasi dilakukan untuk mengetahui apakah ada inflamasi ataupun nyeri tekan

a. Berdiri (kaki sedikit berjauhan, untuk keseimbangan)


○ Cek keterbatasan, stiffness, dan nyeri pada trunk saat digerakkan fleksi, ekstensi,
dan side fleksi.
b. Duduk (paha dan kaki tersokong, lengan menyilang di dada)
○ Cek range dan observasi keterbatasan, stiffness dan nyeri pada trunk saat rotasi.
c. Berbaring
○ Minta pasien untuk mengangkat kepala dan fleksi leher, beri tekanan untuk
memeriksa dura dan akar saraf pada regio thorakal dan lumbal.
○ Cek SLR pasif untuk tanda2 dura dan akar saraf regio lumbal dan sacrum dan
untuk memunculkan nyeri pada sendi facet lumbal.
4. Diagnosa
Low back pain e.c kehamilan 3 bulan yang lalu.
5. Problem Fisioterapi
5.1. Anatomical Impairment
Nyeri dan spasme pada otot-otot punggung
5.2. Functional Limitation
Sulit duduk, jongkok, berjalan, dan berdiri lama
5.3. Participation Restrictive
Sulit kerja dikantor dan sulit bepergian jauh karena punggung yang nyeri.
6. Planning
6.1.Jangka Panjang
Membantu pasien berktivitas normal dan mencegah nyeri bertambah parah
6.2.Jangka Pendek
6.2.1. Menghilangkan nyeri
6.2.2. Menghilangkan spasme otot punggung bawah
7. Intervensi

No Problem Modalitas Dosis

1 Kecemasan Komter F= 1 x sehari


. I = pasien fokus
T = wawancara,
motivasi
T = 3 menit
2. Nyeri dan relaksasi Infrared F = 1 kali seminggu
otot I = ± 10 mA
T = lokal
T = 10 menit

3. Spasme Exercise F = 1 x sehari


Therapi I=-
T=Skin rolling,Massage
tranversal, Friction
T = 3 menit

4. Keterbatasan ROM Exercise F = 1 x sehari, setiap


Regio Lumbal Therapy hari
I=
T = PROMEX
T = 1 Menit
5. Gangguan postur Exercise F = 3x seminggu
I = 3x 8 repetisi
T=Bugnet, Bridging
T=3 menit

6. Gangguan gerak Full Weight F = 2x sehari


bearing I=-
T = Full weight bearing
T = 15 menit
8. Evaluasi
Sebelum melakukan teratment pasien mengalami nyeri pada punggung bawah begitu pula
saat berjalan, duduk, berdiri ataupun mengangkat beban yang lama sehingga pasien
mengalami keterbatasan gerak. Saat dilakukan tes VAS setelah pemberian 3X terapi,
nyerinya semakin berkurang hingga menjadi 2. Peningkatan luas gerak sendi juga terjadi.
9. Home Program
a. Waktu berdiri dan berjalan
-Jangan memakai sepatu dengan hak tinggi
-Jangan berdiri waktu yang lama, selingi dengan duduk
-Berdiri dengan satu kaki diletakkan lebih tinggi untuk mengurangi
hiperlordosis lumbal

-Berjalanlah dengan posisi tegak, rileks dan jangan tergesa – gesa


b. lifting (mengangkat)
-Mengangkat beban berat harus dihindari atau diangkat sedikit demi sedikit.
-Agar lebih efisien, dan meminimalkan risiko, beban harus dipegang dekat dengan pusat
massa. Ini akan menjadi semakin lebih sulit ketika perkembangan kehamilan.
-Bila mengambil sesuatu di tanah, jangan membungkuk, tapi tekuklah lutut.
-Bila mengangkat benda berat, renggangkan kedua kaki lalu tekuklah lutut
dan punggung tetap tegak dan angkatlah barang tersebut sedekat
mungkin dengan tubuh.
-Penting untuk terus menjaga postur berdiri dan berjalan yang baik setiap waktu, bukan
hanya selama kehamilan.
-Berdiri untuk waktu yang lama harus dihindari karena dapat berefek negatif pada sistem
peredaran darah.
-Aktifitas berjalan dapat diterima oleh sebagian besar orang, akan tetapi berjalan dalam
waktu yng lama selagi membawa barang, dapat memprovokasi nyeri.
c. Waktu duduk
Pilihlah tempat duduk dengan kriteria :
-Busa jangan terlalu lunak
-Punggung kursi yang ada bantalannya
-Bila duduk seluruh punggung harus sebanyak mungkin kontak dengan kursi
-Bila duduk waktu lama, letakkan satu kaki lebih tinggi dari yang satunya
d. Waktu tidur
-Waktu tidur punggung dalam keadaan mendatar. Jangan pakai alas dari per /
kasur yang rata dan padat
-Posisi Lying bisa sangat tidak nyaman selama kehamilan. Kenyamanan beristirahat dan
posisi tidur sangat penting.
-Dukungan tambahan mungkin diperlukan dalam bentuk bantal, atau kasur empuk, untuk
mendapatkan tidak hanya posisi nyaman tapi juga akan memfasilitasi 'positioning' untuk
mencegah timbulnya gejala.
-

Kenyamanan pada posisi lying dapat ditingkatkan dengan memberi bantal di bawah
paha.
DAFTAR PUSTAKA

Asslid,sabeth.2001.healing muscle pain.amerika


De wolf,Dr,a,n.1994.Pemeriksa alat penggerak tubuh.Houten
Kisner,Carolyn.1996.therapeutique exercise foundation and technique.Canada
Ridolfi,ray.frazen sussane.2001.shiatsu untuk wanita.new york
http://www.kompas.com/kompas-cetak/031/13/ilpeng/684461.htm
http://www.dinkesjatim.go.id/spn-file/trenggalek.com//
http://electrahealthfloor.com//
http://www.chiroweb.com/archives/12/15/28.html
http://www.mayoclinic.com/health/pregnancy/HQ00302
http://www.greenjournal.org/cgi/content/abstract/104/1/65
http://www.spine-health.com/topics/conserv/preg/preg01.html
http://www.babycenter.com/0_low-back-pain-during-pregnancy_9402.bc

Anda mungkin juga menyukai