Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH TERAPI KOMPLEMENTER

BUDAYA MENGATASI DISMINORE TANPA JAMU

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap bulan, secara periodic seseorang wanita normalmengalami menstruasi. Di dalam
menstruasi, terkadang disertainyeri haid (disminore). Disminore adalah nyeri haid yang
merupakan suatu gejala dan bukan merupakan suatu penyakit timbul akibat kontraksi distrikmik
miomentrium yang menampilkan satu atau lebih gejala mulai dari ringan sampai berat pada perut
bagian bawah, bokong, dan nyeri spamodik pada sisi medial paha.
Beberapa tahun yang lalu, nyeri haid hanya dianggapsebagai penyakit psikosomatilk.
Akan tetapi,karena keterukaan informas dan pesatnya ilmu pengetahuan berkembang, nyeri haid
mulai banyak di bahas. Banyak ahli yang menyumbangkan pikiran dan temuanuntuk mengatasi
nyeri haid.
Dahulu, wanita yang menderita nyeri haid hanya bisa menyembunyikan rasa sakitnya
tetepi dengan berkembangnya teknologi dan pengetahuan kebiasaan kebiasaan muncul yang
dilakukan wanita dalam mengurangi rasa nyerinya misalnya dengan cara mengkrompres dengan
air hangat.

B. Rumusan Masalah
Apa saja kebiasaan wanita dalam mengurangi rasa sakit (disminore) selain menggunakan jamu?

C. Tujuan
Untuk mengetahui kebiasaan wanita dalam mengurangi rasa haid (disminore) selain dengan
jamu.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Dismenore merupakan nyeri perut karena kram rahim yang terjadi selama
menstruasi. Dismenore primer (tidak ditemukan penyebabnya) sering terjadi, kemungkinan lebih
dan 50% wanita mengalaminya dan 15% di antaranya mengalami nyeri yang hebat. Biasanya
dismenore primer timbul pada masa remaja, yaitu sekitar 2-3 tahun setelah menstruasi pertama.
Nyeri pada dismenoreprimer berasal dari kontraksi rahim yang dirangsang oleh prostaglandin.
Nyeri dirasakan semakin hebat ketika bekuan atau potongan jaringan dari lapisan rahim melewati
serviks (leher rahim), terutama jika saluran serviksnya sempit. Faktor lainnya yang bisa
memperburuk dismenore adalah rahim menghadap ke belakang (retroversi), kurang berolahraga,
stres psikis atau stres sosial. Dismenore sekunder (yang disebabkan kelainan kandungan), lebih
jarang ditemukan dan terjadi pada 25% wanita yang mengalami dismenore. Penyebabnya dapat
bervariasi yaitu endometriosis,peradangan tuba falopii, perlengketan abnormal antara organ di
dalam perut, pemakaian kontrasepsi IUD. Dismenore sekunder biasanya mulai timbul pada usia
20 tahun.
Dismenore yang banyak dirasakan wanita yaitu nyeri pada perut bagian bawah, dapat
menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hiiang-
timbul, sesaat sebelum atau selama menstruasi dan mencapai puncaknya daiam waktu 24 jam
dan setelah 2 hari akan menghilang. Pada beberapa kasus dapat disertai sakit kepala, mual,
sembelit atau diare dan sering buang air kecil,

B. Cara Mengurangi Rasa Nyeri Haid ( Disminore)


Untuk mengurangi dan mengatasi nyeri haid agar tidak sampai mengganggu aktivitas,
inilah beberapa cara yang bisa lakukan:
1. Minuman Hangat
Banyak wanita yang mengaku bahwa nyeri atau sakit saat menstruasi
berkurang jika mereka mengonsumsi minuman atau makanan hangat (atau hangat
yang sedikit panas).
2. Berbaring
Berbaring di tempat tidur atau sofa dapat mengurangi nyeri yang
dialami, terutama jika sering mengalami nyeri di punggung ketika
menstruasi. Beri bantal untuk menyangga lutut , pejamkan mata, tarik napas
panjang, buang perlahan. Lakukan terus sampai merasa nyaman.
3. Kompres Perut.
Nyeri atau kram pada perut dapat berkurang dengan mengompresnya
dengan air hangat. Bisa memakai alat kompres khusus atau menggunakan
handuk yang telah direndam air hangat dan diperas.
4. Yoga
Rasa sakit saat menstruasi terjadi karena otot-otot sekitar perut
dan pelvic yang kejang. Nyeri ini biasanya terasa pada tiga hari pertama
menstruasi. Ada beberapa posisi yoga yang bisa dilakukan untuk
mengatasinya.
1) Kapalabhati (Bersila)
Ini adalah posisi paling mudah dalam yoga. Posisi ini untuk melatih
pernafasan, membersihkan paru-paru. Efek rileks akan terasa saat latihan
posisi ini. Karena tubuh rileks, otot-otot yang kejang pun akan mengendur.

2) Dhanurasana (Posisi busur)


Posisi ini akan memperkuat otot punggung. Posisi ini juga bisa mengatasi masalah
pencernaan seperti asam lambung berlebih. Seringkali saat sedang menstruasi, perut akan
kembung dan bergas. Dengan melakukan posisi Dharusana, masalah perut kembung dapat
diatasi.
3) Pavanamuktasana
Gerakan ini secara harfiah berarti membuang angin. Sesuai dengan namanya, gerakan ini
juga sering dipakai untuk mengatasi masalah pencernaan dan nyeri di sekitar perut.
4) Viparita Karani (sikap Lilin)
Berbaring dengan mengangkat pinggul hingga kaki lurus ke atas ternyata dapat mengatasi
sakit kepala yang datang saat menstruasi. Gerakan ini bisa melancarkan peredaran darah hingga
kepala, sehingga rasa nyeri dapat hilang.
5) Bhastrika Pranayama
Ada 3 tahap dalam pelaksanaan bhastrika pranayama, tahap pertama dilakukan dengan
pelan, kedua lebih cepat, kemudian yang ketiga dilakukan dengan cepat.
Posisi: Duduk dengan sikap bersimpuh (vajrasana)
Teknik:
a. Kepalkan kedua tangan letakkan sejajar bahu, kemudian luruskan keatas dan tarik kembali
kebawah dengan mengucapakan So-Ham mengikuti gerakan tangan sebanyak 3 kali. Saat
mengucapkan So tangan keatas dan pada saat mengucapkan Ham tangan ke bawah. (jangan lupa
kunci bagian kemaluan, pusar dan tenggorokan kita).
b. Kemudian dengan posisi yang sama seperti di atas ucapan So diganti dengan menarik nafas
melalui hidung dan Ham mengeluarkan nafas mengikuti irama gerakan tangan.
Catatan: Lakukan teknik ini sebelum dan sesudah haid, jangan melakukan teknik ini pada saat
haid.
Manfaat
Sangat baik untuk mengurangi rasa sakit menjelang datangnya haid dan peredaran darah yang
kurang lancar. Latihan ini juga bisa mengurangi stres, mengurangi lemah yang timbul karena
banyak mengeluarkan darah, juga bisa megurangi pusing atau sakit kepala yang timbul saat haid.

6) Kapalbhati Pranayama
Posisi:
Duduk dengan sikap duduk bersimpuh (vajrasana)
Teknik:
Tariklah perut kedalam dengan bantuan tangan sambil menghembuskan nafas melalui hidung
dengan bersuara. Tapi pada saat menarik nafas jangan bersuara, tarik dengan lembut. Terus
menerus lakukan teknik pernafasan ini Selama 1 menit. Teknik pernafasan ini perlu dilakukan
dibawah bimbingan seorang guru karena memiliki efek samping bila salah digunakan.

Manfaat:
Kapalbhati pranayama ini dapat menghasilkan rasa panas pada perut, sehingga masalah-masalah
pada saat haid akan dapat teratasi, begitu pula pada peredaran darah akan normal kembali.
Jerawatpun akan mulai hilang, sehingga wajah akan lebih bersinar.
7) Suryabedhi Pranayama
Posisi:
Duduk dengan sikap bersimpuh (vajrasana), kedua tangan diatas paha
Teknik:
a. Tutuplah hidung kanan dengan ibu jari tangan kanan kemudian tarik nafas melalui hidung kiri,
tahan beberapa saat sesuai kemampuan kemudian hembuskan melalui hidung kanan dengan
menutup hidung kiri. Ulangi pelaksanaan ini 3 kali.
b. Tutup hidung kiri dengan ibu jari tangan kiri kemudian tarik nafas melalui hidung kanan, tahan
beberapa saat sesuai kemampuan kemudian hembuskan melalui hidung kiri dengan menutup
hidung kanan. Ulangi pelaksanaan ini sebanyak 3 kali dan jangan lupa untuk mengunci bagian
tenggorokan, pusar dan kemaluan kita)
Manfaat:
Dengan teknik suryabedhi pranayama ini kita mendapat cukup oksigen untuk sirkulasi darah.
8) Markatasan
Posisi:
Terlentang dengan posisi savasana (posisi tidur)
Teknik:
Tariklah nafas dan angkatlah paha kiri Anda dan letakkan ke sebelah kanan, lalu wajah
menghadap kekiri. Tarik nafas lalu tahan dalam posisi ini untuk beberapa saat, lalu kembali ke
posisi semula sambil menghembuskan nafas. Lakukan 2 sampai 3 kali. Ulangi gerakan tersebut
pada kaki kiri.
9) Ustrasan
Posisi:
Berdirilah pada posisi setengah berdiri
Teknik:
Mulailah tarik nafas sambil miringkan tubuh ke belakang satu persatu tangan menyentuh tumit.
Ulurkan leher kebelakang dan biarkan berat badan bertumpu pada kedua lengan. Pada saat tubuh
dalam posisi kebelakang tahanlah nafas dan hembuskan pada saat telah kembali pada posisi awal
yaitu berdiri diatas lutut.
Manfaat:
Melaui pose ini, leher akan mendapatkan istirahat total dan darah mulai lancar sehingga tidak
lagi sakit kepala, stres dan migren.
10) Suptavajrasan
Posisi:
Duduk dengan sikap bersimpuh (vajrasana),
Teknik:
Rentangkanlah kedua betis hingga ke dua mata kaki dalam menyentuh tanah. Peganglah tumit
dan tariklah nafas lau telentangkan badan ke belakang sambil menghembuskan nafas, pada saat
yang bersamaan letakkanlah ke dua tangan di belakang kepala. Biarkanlah nafas normal sejenak,
dan peganglah tumit anda, tarik nafas lalu kembali pada posisi semula. Lakukanlah 2 atau 3 kali
setiap hari.
Manfaat:
Sangat baik untuk wanita yang mengalami rasa sakit pada saat haid.
11) Dhanurasana
Posisi:
Ambilah posisi telungkup
Teknik:
Tekuk kedua kaki dan pegang pergelangan kaki dengan kedua tangan. Sambil menarik nafas,
angkatlah kaki ke atas sampai badan melengkung membentuk busur. Pertahankan posisi ini
dengan menahan nafas dan keluarkan pada saat kembali ke posisi awal.
Manfaat:
Pose ini dapat memijat organ-organ dan otot-otot perut dengan kuat. Dengan pose ini semua
jenis nafas dalam tubuh mulai berfungsi seimbang.

5. Senam Menstruasi
Selain cara-cara di atas mengurangi nyeri haid atau disminorea adalah dengan
melakukan senam. Dalam hasil penelitian yang dilakuakan Fathinu pada 2009 menunjukan
bahwa senam haida mampu mengurangi nyeri saat haid, dengan sayarat gerakan dilakukan benar
dan tepat. Senam haid dapat dilakukan 3 hari sebelum haid.
Senam haid mampu mengurangi nyeri haid karena senam merupakan salah satu tehnik
relaxsasi yang mampu menstimulasi tubuh untuk menghasilkan endomorpin (morpin dalam
tubuh). (Harry, 2007). Selain itu dalam laporan penelian ditunjukan bahwa olahragawati lebih
sedikit mengalami disminore dibandingkan dengan wanita yang tidak senam/ berolahraga.
Berikut ada 5 gerakan senam untuk membantu mengatasi keluhan sakit/nyeri saat haid:
1. Berbaring dengan tangan di samping badan, rapatkan kedua kaki dan tekuklah kaki. Mulailah
dengan menarik dalam napas dan pejamkan mata anda (ulangi 4 kali).
2. Selanjutnya tetap sama, namun angkat kaki anda sampai membentuk sudut 90 derajat antara
betis dan paha. (ulangi 4kali)
3. Posisi seperti orang sujud namun letakkan kepala diatas lengan(ulangi 4 kali)
4. Tidur telentang, kaki lurus kemudian putar badan dan kaki kanan menyilang kaki kiri (ulangi
4x)
5. Posisi merangkak, dengan salah satu kaki diangkat lurus dan 1 lutut menumpu (ulangi 4 x)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dismenore merupakan nyeri perut karena kram rahim yang terjadi selama
menstruasi. Dismenore primer (tidak ditemukan penyebabnya) sering terjadi, kemungkinan lebih
dan 50% wanita mengalaminya dan 15% di antaranya mengalami nyeri yang hebat. Dismenore
sekunder (yang disebabkan kelainan kandungan), lebih jarang ditemukan dan terjadi pada 25%
wanita yang mengalami dismenore. Untuk mengurangi dan mengatasi nyeri haid agar tidak
sampai mengganggu aktivitas, inilah beberapa cara yang bisa lakukan:
1. Minuman Hangat.
2. Berbaring.
3. Kompres Perut.
4. Kapalabhati (Bersila)
5. Dhanurasana (Posisi busur)
6. Pavanamuktasana
7. Viparita Karani (sikap Lilin)
8. Bhastrika pranayama
9. KapalbhatiI pranayama
10. Suryabedhi pranayama
11. Markatayasan
12. Ustrasan
13. Suptravajasan
14. Dhanurasana
DAFTAR PUSTAKA

http://www.vemale.com/kesehatan/13853-7-cara-mengatasi-nyeri-haid.html
http://sitaaerobic.blogspot.com/2010/03/mengatasi-nyeri-haid-dengan-teknik-yoga.html

Anda mungkin juga menyukai