Anda di halaman 1dari 13

PENDIDIKAN FORMAL, PENDIDIKAN INFORMAL,

DAN PENDIDIKAN NONFORMAL


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3

BAB III PENUTUP .................................................................................. 9

A. Kesimpulan ................................................................................... 9
B. Saran .................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 10


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada kita, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah
yang berjudul “PENDIDIKAN FORMAL, INFORMAL DAN NONFORMAL” inimembahas
mengenai pengertian dan pembahasan dari masing-masing topik yang dibahas.

Dalam penulisan makalah ini, kami banyak mendapat bantuan dari berbagai referensi
buku dan website, dan kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam penyusunan makalah ini.

Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan
kesalahan, sehingga masih jauh dari kesempurnaan. Hal itu disebabkan oleh keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangundari para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.

Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat
banyak kesalahan.

Palu, 08 September 2018

KELOMPOK 6
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat dan Negara menurut Undang-
undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1.
Sistem pendidikan terbagi menjadi tiga jalur, yaitu pendidikan formal, pendidikan
nonformal, dan pendidikan informal. Perbedaan dari ketiga pendidikan tersebut
menurut Coombs 1973 dalam Sudjana (2000:22-23) yaitu :
1. Pendidikan formal adalah kegiatan yang sistematis, berstruktur, brtingkat,
berjenjang, dimulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi dan setaraf
dengannya.
2. Pendidikan nonformal adalah setiap kegiatan terorganisasi dan sistematis, di luar
sistem persekolahan yang mapan, dilakukan secara mandiri atau merupakan
bagian penting dari kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk
melayani peserta didik dalam mencapai tujuan belajarnya.
3. Pendidikan informal adalah proses berlangsung sepanjang usia sehingga setiap
orang memperoleh nilai, sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang bersumber
dari pengalaman hidup sehari-hari , pengaruh lingkungan termasuk didalamnya
adalah pengaruh kehidupan keluarga, hubungan dengan tetangga, lingkungan
pekerjaan dan permainan, pasar, perpustakaan, dan media masa.

Dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa pendidikan formal


terdiri atas pendidikan dasar (SD, SMP), menengah (SMA) dan pendidikan tinggi.
Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak
usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan,
pendidikan kesetaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan
keaksaraan, serta pendidikan lainnya yang ditujukan untuk mengembangkan
potensi peserta didik.
Sedangkan pendidikan formal adalah pendidikan didalam keluarga dan lingkungan
merupakan pendidikan pertama kali yang didapat sejak lahir.
Pola asuh keluarga sangat mempengaruhi anak, jika sejak kecil anak diajarkan
tentang pendidikan dini yang baik, maka anak akan mengikuti perkembangan hingga
dewasa pula dengan baik, dan sebaliknya jika anak diberi pendidikan dini yang salah
maka anak akan mengikuti perkembangan hingga dewasa. Dari hal ini kerjasama
keluarga sangat mempengaruh perkembangan anak.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pendidikan formal ?
2. Apa itu pendidikan informal ?
3. Apa itu pendidikan nonformal ?
4. Coba jelaskan perbedaan antara pendidikan formal dan nonformal !
5. Coba jelaskan persamaan antara pendidikan nonformal dan pendidikan formal !
6. Coba jelaskan perbedaan antara pendidikan nonformal dan informal
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENDIDIKAN FORMAL, INFORMAL DAN


NONFORMAL SERTA PERSAMAAN DAN PERBEDEDAANYA

Berikut ini adalah pengertian pendidikan Formal, Informal dan Nonformal; serta
persamaan dan perbedaan ketiganya menurut Hamijoyo (1973) (Faisal, 1981) dan Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003.

a. PENGERTIAN PENDIDIKAN FORMAL, INFORMAL DAN NONFORMAL

1. PENDIDIKAN FORMAL

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan formal didefinisikan


Sebagai berikut “ Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang
Yang terdiri atas pedidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi”.
Sedangkan,Axin (1976) (Soedomo, 1989) mendefinisikan pendidikan formal sebagai
kegiatan belajar Yang disengaja, baik oleh warga belajar maupun pembelajarannya didalam
suatu latar yang Distruktur sekolah.

Sehubungan dengan pendidikan formal tersebut, Faisal (1981) berpendapat


bahwaPendidikan formal adalah pendidikan sistem persekolahan. Di samping itu, ia juga
mencoba memberi ciri-ciri pendidikan formal secara lebih rinci, yakni terstandarisasi
legalitas formalnya, jenjangnya, lama belajarnya , paket kurikulumnya, persyaratan
pengelolaannya,persyarataan usia dan tingkat pengetahuan peserta didiknya, perolehan dan
keberartian ijazahnya, prosedur evaluasi belajarnya, sekuensi penyajian materi dan latihan-
latihannya, persyaratan presensinya, waktu liburnya, serta sumbangan pendidikannya.

Dari definisi dan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendidikan


formal mempunyai ciri:

1. Merupakan sistem persekolahan;

2. Berstruktur;

3. Berjenjang; dan
4. Penyelenggaraanya disengaja.

2. PENDIDIKAN INFORMAL

Pendidikan Informal menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah jalur


pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.
Sementara menurut Axin (1976) (Soedomo,1989) , pendidikan informal adalah pendidikan
dimana warga belajar tidak sengaja belajar dan pembelajar tidak sengaja untuk membantu
warga belajar.

Adapun ciri-ciri pendidikan informal seperti yang diungkapkan oleh Faisal (1981)
antar lain sama sekali tidak terorganisasi, tidak berjenjang kronologis, tidak ada ijazah, tidak
diadakan dengan maksud menyelenggarakan pendidikan, lebih merupakan hasil pengalaman
belajar individual-mandiri.Contoh: pendidikan sebagai akibat dari fungsi keluarga, media
massa, acara keagamaan, pertunjukan seni, hiburan, kampanye, partisipasi dalam organisasi,
dan lain-lain.

3. PENDIDIKAN NONFORMAL

Pendidikan nonformal dapat didefinisikan sebagai jalur pendidikan diluar pendidikan


formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang (Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003). Sedangkan menurut Axin (1976) (Soedomo,1989), pendidikan nonformal
adalah kegiatan belajar yang disengaja oleh warga belajar dan pembelajar didalam suatu latar
yang diorganisasi (Berstruktur) yang terjadi di luar sistem persekolahan.

Adapun menurut Faisal (1981) pendidikan nonformal mempunyai ciri sebagai berikut:
(1) berjangka pendek pendidikannya, (2) program pendidikannya merupakan paket yang
sangat khusus, (3) persyaratan pendaftarannya lebih fleksibel, (4) sekuensi materi lebih
luwes, (5)tidak berjenjang kronologis, (6) perolehan dan keberartian ijazah tidak seberapa
terstandardisasi. Contoh: kursus, penataran, dan latihan.

Sementara itu, menurut Kleis et al. (1986) (Nurdin, 1988),ciri-ciri pendidikan


nonformal adalah ssebagai berikut: (1) biasanya berkaitan dengan misi yang mendesak dan
praktis, (2) tempat pendidikan biasanya diluar kelas atau disituasi belajar yang sebenarnya,
(3) bukti memilikiilmu pengetahuan dinilai dari keterampilannya, bukan dari sertifikatnya,
(4) biasanya tidak terlalu terikat dengan ketentuan yang ketat, (5) isi, staf atau strukturnya
tidak terorganisasi, (6) peserta biasanya bersifat sukarela, (7) biasanya merupakan aktivitas
sampingan, (8) pelajaran jarang bertingkat dan berurutan, (9) biaya pendidikan biasanya lebih
murah dari pendidikan formal, (10) persyaratan penerimaan pesertanya lebih ringan, (11)
penilaian keberhasilan peserta berdasarkan kemampuan mendemonstrasikan keterampilan,
dan ( 12) tidak terbatas untuk peserta dan kurikulum tertentu, tetapi dapat diperbarui dan
dikembangkan.

Dari pendapat Kleis et al.(1986) mengenai ciri-ciri pendidikan nonformal, jika


diterapkan di indonesia perlu penyesuaian. Contohnya ciri nomor 3 dimana “bukti memiliki
ilmu pengetahuan tidak dinilai dari sertifikatnya, tetapi dari keterampilannya” , kenyataan
yang sering kita lihat dinegeri kita bahwa pada pendidikan nonformal, kursus inggris
misalnya, sertifikat TOEFL diperlukan untuk melanjutkan pendidikan S2 atau S3.
Disamping itu, terdapat tumpang tindih, seperti ciri-ciri nomor 4 dan 12, keduanya
menjelaskan hal yang sama, yaitu ketentuan tidak ketat (luwes). Pada ciri nomor 6, “peserta
biasanya bersifat sukarela”, sebaiknya tidak dicantumkan karena pada setiap pendidikan yang
diikuti, baik pendidikan nonformal,formal, ataupun informal, peserta bersifat sukarela.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan nonformal


sekurang-kurangnya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: (1) merupakan pendidikan luar
sistem persekolahan, (2) jarang berjenjang, dan (3) tidak ketat ketentuan-ketentuannya.

b. PERSAMAAN ANTARA PENDIDIKAN FORMAL DAN NONFORMAL

Persamaan antara pendidikan formal dan nonformal antara lain: (1) berbeda dengan
pendidikan informal, medan pendidikan keduanya memang diadakan untuk
menyelenggarakan pendidikan yang bersangkutan, (2) materi pendidikan diprogram secara
tertentu, (3) ada peserta didik tertentu yang diharapkan datang kebidangnya, (4) mempunyai
jam belajar tertentu, (5) diadakan evaluasi pelaksanaan programnya, (6) diselenggarakan oleh
pemerintah dan atau swasta.
c. PERBEDAAN ANTARA PENDIDIKAN FORMAL DAN NONFORMAL

Seperti halnya antara pendidikan informal dan nonformal, ada beberapa perbedaan antara
pendidikan formal dan pendidikan nonformal . Perbedaan tersebut antara lain mengenai
tempat , penjenjangan, waktu, umur peserta didik, orientasi studi, materi, penyajian materi,
evaluasi, ijazah, persyaratan kelembagaan, perlengkapan, pengajar, peserta didik, dan biaya.
Pada prinsipnya, ketentuan pendidikan formal lebih ketat daripada ketentuan pendidikan
nonformal. Untuk mengetahui lebih jelas perbedaan kedua jenis pendidikan tersebut,
perhatikan tabel berikut.

Pendidikan Formal Pendidikan Nonformal

(1) (2)

1. Selalu dibagi atas jenjang. 1. Pada umumnya tidak dibagi atas


jenjang.

2. Waktu penyampaian lebih


2. Waktu penyampaian lebih panjang.
pendek.
3. Umur peserta didik disuatu jenjang
3. Umur peserta didik disuatu
relatif homogen.
kursus tidak perlu sama.
4. Berorientasi studi jangka panjang .
4. Berorientasi studi jangka
pendek dan cepat kerja.

5. Merupakan respons kebutuhan 5. Merupakan respons kebutuhan


umum dan relatif jangka panjang. khusus yang mendesak.

6. Materi pelajaran lebih banyak


bersifat praktis dan khusus.
6. Materi pelajaran lebih banyak
bersifat akademis dan umum. 7. Ijazah kurang memegang
peranan penting, terutama bagi
7. Ijazah memegang peranan penting
penerima peserta didik pada
terutama bagi penerima peserta
tingkat pendidikan lebih tinggi.
didik pada tingkatan pendidikan
lebih tinggi. 8. Pada umumnya terjadi diluar
kelas.
8. Umumnya terjadi dikelas.
9. Biaya pendidikan lebih murah.

10. Merupakan kegiatan


9. Biaya pendidikan lebih mahal.
sampingan.
10. Merupakan kegiatan utama.
11. Kurikulum dan materi lebih
luwes.

11. Kurikulum dan materi lebih ketat. 12. Persyaratan kelembagaan lebih
luwes.

13. Persyaratan perlengkapan lebih


12. Persyaratan kelembagaan lebih
luwes.
ketat.
14. Persyaratan pengajar lebih
13. Persyaratan perlengkapan lebih
luwes.
ketat.
15. Persyaratan peserta didik lebih
14. Persyaratan pengajar lebih ketat.
luwes.

15. Persyaratan siswa lebih ketat.

d. PERBEDAAN ANTARA PENDIDIKAN INFORMAL DAN NONFORMAL

Terdapat beberapa perbedaan antara pendidikan informal dan pendidikan nonformal.


Pada prinsipnya, perbedaanya terletak pada maksud penyelenggaraannya. Pada pendidikan
informal, tidak dimaksudkan khusus untuk pendidikan, pendidikan tersebut hanya diperoleh
dari pengalaman, baik dikeluarga maupun diluar keluarga.Sedangkan pada pendidikan
nonformal,memang sengaja dimaksudkan untuk pendidikan. Untuk mengetahui lebih jelas
perbedaan kedua jenis pendidikan tersebut, perhatikan tabel berikut.
Pendidikan Informal Pendidikan nonformal

1. Tidak pernah diselenggarakan 1. Dapat diselenggarakan dalam


secara khusus disekolah. gedung sekolah.

2. Tidak diadakan pertama-tama 2. Memang diadakan bagi


dengan maksud menyelenggarakan kepentingan penyelenggaraan
pendidikan. pendidikan.

3. Pendidikan tidak diprogramkan 3. Pendidikan diprogram secara


secara tertentu. tertentu.

4. Tidak ada waktu belajar tertentu. 4. Ada waktu belajar tertentu.

5. Metode mengajar tidak formal. 5. Metode mengajar lebih formal.

6. Tidak ada evaluasi yang sistematis. 6. Ada evaluasi yang sistematis.

7. Umumnya tidak diselenggarakan 7. Diselenggarakan oleh pemerintahan


pemerintah. dan swasta.

Penjelasan diatas adalah secara garis besar saja. Jika pembaca ingin mengetahui lebih
dalam, disarankan untuk membaca literatur pendukung, seperti Cooms, et al. (1973). Non-
formal Education for ruler Development;New Path to Learning for Rular children and Youth,
USA; McCal (1971). Non-formal Education; A definition, USA.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan adalah usaha manusia dalam meningkatkan pengetahuan tentang alam


sekitarnya. Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang meyelanggarakan
pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis
pendidikan. Ketiga aspek tersebut merupakan faktor yang sangat mempengaruhi
keberhasilan pendidikan dan prestasi belajar seseorang. Dalam pergaulannya di
masyarakat,individu harus mempunyai etika dan sopan santun. Untuk mendapatkan
pembelajaraan sopan santun dan etika ini di mulai dari pendidikan nonformal dalam
keluarga,dari pendidikan formal di sekolah dan pendidikan informal di masyarakat.

B.Saran

Untuk peningkatan prestasi belajar individu dalam menempuh pendidikan yang


berkualitas, maka saran yang penulis berikan antara lain :

a. Meningkatkan kertetarikan individu terhadap pendidikan dengan berusaha mengambil


hikmah dan pelajara yang berhasal dari ketiga lingkungan pendidikan.
b. Berusaha meningkatkan imam dan taqwa, sehingga individu dapat berprilaku dan
berbuat sesuai dengan ajaran agama yang mulia.

Meningkatkan peran serta lingkungan pendidikan semaksimal mungkin untuk dapat


membimbing dan mengarahkan individu untuk lebih berprestasi dalam pendidikan mereka.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Ir. H. Suprijanto. Pendidikan Orang Dewasa Dari Teori Hingga Aplikasi

Faisal (1981). Perbedaan Pendidikan Nonformal Dan Informal

Axin (1976). Pendidikan Nonformal

Kleis et al. (1986) (Nurdin, 1988). Ciri-ciri Pendidikan Nonformal

Rahman (1989) (Klies et al. 1986) (Faisal 1981). Perbedaan Pendidikan Nonformal Dan
Formal

Soedomo (1989) (Axin 1976). Pendidikan Informal

Soedomo (1989) (Axin 1976). Pendidikan Formal

Hamijoyo (1973) (Faisal 1981). Pengertian Pendidikan Formal, Nonformal Dan Informal

Anda mungkin juga menyukai