Muhammad
Muhammad
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmatdan karunia-Nya
kepada kita, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah
mengenai pengertian dan pembahasan dari masing-masing topik yang dibahas.Dalam penulisan makalah
ini, kami banyak mendapat bantuan dari berbagai referensi buku dan website, dan kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telahmembantu kami dalam penyusunan makalah
ini.Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dankesalahan, sehingga
masih jauh dari kesempurnaan. Hal itu disebabkan oleh keterbatasankemampuan dan pengetahuan
kami. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritikyang bersifat membangundari para pembaca.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam
penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan.Palu, 08 September 2018
BAB 1PENDAHULUAN
Latar BelakangPendidikan adalah usaha sadar dan terencana mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untukmemiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat dan Negara menurut Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 pasal 1
ayat 1.Sistem pendidikan terbagi menjadi tiga jalur, yaitu pendidikan formal, pendidikannonformal, dan
pendidikan informal. Perbedaan dari ketiga pendidikan tersebutmenurut Coombs 1973 dalam Sudjana
(2000:22-23) yaitu :1.
Pendidikan formal adalah kegiatan yang sistematis, berstruktur, brtingkat, berjenjang, dimulai dari
sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi dan setarafdengannya.2.
Pendidikan nonformal adalah setiap kegiatan terorganisasi dan sistematis, di luarsistem persekolahan
yang mapan, dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas,
yang sengaja dilakukan untukmelayani peserta didik dalam mencapai tujuan belajarnya.3.
Pendidikan informal adalah proses berlangsung sepanjang usia sehingga setiaporang memperoleh nilai,
sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang bersumberdari pengalaman hidup sehari-hari , pengaruh
lingkungan termasuk didalamnyaadalah pengaruh kehidupan keluarga, hubungan dengan tetangga,
lingkungan pekerjaan dan permainan, pasar, perpustakaan, dan media masa.Dalam UU Sisdiknas No. 20
Tahun 2003 dijelaskan bahwa pendidikan formalterdiri atas pendidikan dasar (SD, SMP), menengah
(SMA) dan pendidikan tinggi.Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan
anakusia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan kesetaraan,
pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikankeaksaraan, serta pendidikan lainnya yang
ditujukan untuk mengembangkan potensi peserta didik
Rumusan Masalah1.
Coba jelaskan persamaan antara pendidikan nonformal dan pendidikan formal !6.
BAB IIPEMBAHASANA.
Berikut ini adalah pengertian pendidikan Formal, Informal dan Nonformal; serta persamaan dan
perbedaan ketiganya menurut Hamijoyo (1973) (Faisal, 1981) dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003.
a.
PENDIDIKAN FORMAL
Sebagai berikut “ Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang
dikan tinggi”.
Sedangkan,Axin (1976) (Soedomo, 1989) mendefinisikan pendidikan formal sebagaikegiatan belajar
Yang disengaja, baik oleh warga belajar maupun pembelajarannya didalamsuatu latar yang Distruktur
sekolah.Sehubungan dengan pendidikan formal tersebut, Faisal (1981) berpendapat bahwaPendidikan
formal adalah pendidikan sistem persekolahan. Di samping itu, ia jugamencoba memberi ciri-ciri
pendidikan formal secara lebih rinci, yakni terstandarisasilegalitas formalnya, jenjangnya, lama
belajarnya , paket kurikulumnya, persyaratan pengelolaannya,persyarataan usia dan tingkat
pengetahuan peserta didiknya, perolehan dankeberartian ijazahnya, prosedur evaluasi belajarnya,
sekuensi penyajian materi dan latihan-latihannya, persyaratan presensinya, waktu liburnya, serta
sumbangan pendidikannya.Dari definisi dan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa
pendidikanformal mempunyai ciri:1.
Berstruktur;3.
Berjenjang; dan
Unduh
0 penilaian
6K tayangan
13 halaman
Informasi Dokumen
Data diunggah
Judul Asli
Hak Cipta
Format Tersedia
Opsi Berbagi
Salin Tautan
Salin Tautan
0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat
Unduh
DAFTAR ISI
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmatdan karunia-Nya
kepada kita, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah
mengenai pengertian dan pembahasan dari masing-masing topik yang dibahas.Dalam penulisan makalah
ini, kami banyak mendapat bantuan dari berbagai referensi buku dan website, dan kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telahmembantu kami dalam penyusunan makalah
ini.Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dankesalahan, sehingga
masih jauh dari kesempurnaan. Hal itu disebabkan oleh keterbatasankemampuan dan pengetahuan
kami. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritikyang bersifat membangundari para pembaca.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam
penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan.Palu, 08 September 2018KELOMPOK 6
BAB 1PENDAHULUAN
A.
Latar BelakangPendidikan adalah usaha sadar dan terencana mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untukmemiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat dan Negara menurut Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 pasal 1
ayat 1.Sistem pendidikan terbagi menjadi tiga jalur, yaitu pendidikan formal, pendidikannonformal, dan
pendidikan informal. Perbedaan dari ketiga pendidikan tersebutmenurut Coombs 1973 dalam Sudjana
(2000:22-23) yaitu :1.
Pendidikan formal adalah kegiatan yang sistematis, berstruktur, brtingkat, berjenjang, dimulai dari
sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi dan setarafdengannya.2.
Pendidikan nonformal adalah setiap kegiatan terorganisasi dan sistematis, di luarsistem persekolahan
yang mapan, dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas,
yang sengaja dilakukan untukmelayani peserta didik dalam mencapai tujuan belajarnya.3.
Pendidikan informal adalah proses berlangsung sepanjang usia sehingga setiaporang memperoleh nilai,
sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang bersumberdari pengalaman hidup sehari-hari , pengaruh
lingkungan termasuk didalamnyaadalah pengaruh kehidupan keluarga, hubungan dengan tetangga,
lingkungan pekerjaan dan permainan, pasar, perpustakaan, dan media masa.Dalam UU Sisdiknas No. 20
Tahun 2003 dijelaskan bahwa pendidikan formalterdiri atas pendidikan dasar (SD, SMP), menengah
(SMA) dan pendidikan tinggi.Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan
anakusia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan kesetaraan,
pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikankeaksaraan, serta pendidikan lainnya yang
ditujukan untuk mengembangkan potensi peserta didik.
Rumusan Masalah1.
Coba jelaskan persamaan antara pendidikan nonformal dan pendidikan formal !6.
Coba jelaskan perbedaan antara pendidikan nonformal dan informal
BAB IIPEMBAHASANA.
Berikut ini adalah pengertian pendidikan Formal, Informal dan Nonformal; serta persamaan dan
perbedaan ketiganya menurut Hamijoyo (1973) (Faisal, 1981) dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003.
a.
PENDIDIKAN FORMAL
Sebagai berikut “ Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang
dikan tinggi”.
Berstruktur;3.
Berjenjang; dan
4.
Penyelenggaraanya disengaja.
2.
PENDIDIKAN INFORMAL
Pendidikan Informal menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah jalur pendidikan keluarga
dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.Sementara menurut Axin (1976)
(Soedomo,1989) , pendidikan informal adalah pendidikandimana warga belajar tidak sengaja belajar dan
pembelajar tidak sengaja untuk membantuwarga belajar.Adapun ciri-ciri pendidikan informal seperti
yang diungkapkan oleh Faisal (1981)antar lain sama sekali tidak terorganisasi, tidak berjenjang
kronologis, tidak ada ijazah, tidakdiadakan dengan maksud menyelenggarakan pendidikan, lebih
merupakan hasil pengalaman belajar individual-mandiri.Contoh: pendidikan sebagai akibat dari fungsi
keluarga, mediamassa, acara keagamaan, pertunjukan seni, hiburan, kampanye, partisipasi dalam
organisasi,dan lain-lain.
3.
PENDIDIKAN NONFORMAL
Pendidikan nonformal dapat didefinisikan sebagai jalur pendidikan diluar pendidikanformal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang (Undang-Undang Nomor20 Tahun 2003). Sedangkan
menurut Axin (1976) (Soedomo,1989), pendidikan nonformaladalah kegiatan belajar yang disengaja oleh
warga belajar dan pembelajar didalam suatu lataryang diorganisasi (Berstruktur) yang terjadi di luar
sistem persekolahan.Adapun menurut Faisal (1981) pendidikan nonformal mempunyai ciri sebagai
berikut:(1) berjangka pendek pendidikannya, (2) program pendidikannya merupakan paket yangsangat
khusus, (3) persyaratan pendaftarannya lebih fleksibel, (4) sekuensi materi lebihluwes, (5)tidak
berjenjang kronologis, (6) perolehan dan keberartian ijazah tidak seberapaterstandardisasi. Contoh:
kursus, penataran, dan latihan.Sementara itu, menurut Kleis
et al.
(1986) (Nurdin, 1988),ciri-ciri pendidikannonformal adalah ssebagai berikut: (1) biasanya berkaitan
dengan misi yang mendesak dan praktis, (2) tempat pendidikan biasanya diluar kelas atau disituasi
belajar yang sebenarnya
(3) bukti memilikiilmu pengetahuan dinilai dari keterampilannya, bukan dari sertifikatnya,(4) biasanya
tidak terlalu terikat dengan ketentuan yang ketat, (5) isi, staf atau strukturnyatidak terorganisasi, (6)
peserta biasanya bersifat sukarela, (7) biasanya merupakan aktivitassampingan, (8) pelajaran jarang
bertingkat dan berurutan, (9) biaya pendidikan biasanya lebihmurah dari pendidikan formal, (10)
persyaratan penerimaan pesertanya lebih ringan, (11) penilaian keberhasilan peserta berdasarkan
kemampuan mendemonstrasikan keterampilan,dan ( 12) tidak terbatas untuk peserta dan kurikulum
tertentu, tetapi dapat diperbarui dandikembangkan.Dari pendapat Kleis
et al
diterapkan di indonesia perlu penyesuaian. Contohnya ciri nomor 3 dimana “bukti memiliki
ilannya” , kenyataan
yang sering kita lihat dinegeri kita bahwa pada pendidikan nonformal, kursus inggrismisalnya, sertifikat
TOEFL diperlukan untuk melanjutkan pendidikan S2 atau S3.Disamping itu, terdapat tumpang tindih,
seperti ciri-ciri nomor 4 dan 12, keduanya
menjelaskan hal yang sama, yaitu ketentuan tidak ketat (luwes). Pada ciri nomor 6, “peserta biasanya
bersifat sukarela”, sebaiknya tidak dicantumkan karena pada setiap pendidikan yang
b.
0 penilaian
6K tayangan
13 halaman
Informasi Dokumen
Data diunggah
Judul Asli
Hak Cipta
Format Tersedia
Opsi Berbagi
Salin Tautan
Salin Tautan
0%0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat
0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat
Unduh
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmatdan karunia-Nya
kepada kita, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah
mengenai pengertian dan pembahasan dari masing-masing topik yang dibahas.Dalam penulisan makalah
ini, kami banyak mendapat bantuan dari berbagai referensi buku dan website, dan kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telahmembantu kami dalam penyusunan makalah
ini.Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dankesalahan, sehingga
masih jauh dari kesempurnaan. Hal itu disebabkan oleh keterbatasankemampuan dan pengetahuan
kami. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritikyang bersifat membangundari para pembaca.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam
penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan.Palu, 08 September 2018KELOMPOK 6
BAB 1PENDAHULUAN
A.
Latar BelakangPendidikan adalah usaha sadar dan terencana mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untukmemiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat dan Negara menurut Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 pasal 1
ayat 1.Sistem pendidikan terbagi menjadi tiga jalur, yaitu pendidikan formal, pendidikannonformal, dan
pendidikan informal. Perbedaan dari ketiga pendidikan tersebutmenurut Coombs 1973 dalam Sudjana
(2000:22-23) yaitu :1.
Pendidikan formal adalah kegiatan yang sistematis, berstruktur, brtingkat, berjenjang, dimulai dari
sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi dan setarafdengannya.2.
Pendidikan nonformal adalah setiap kegiatan terorganisasi dan sistematis, di luarsistem persekolahan
yang mapan, dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas,
yang sengaja dilakukan untukmelayani peserta didik dalam mencapai tujuan belajarnya.3.
Pendidikan informal adalah proses berlangsung sepanjang usia sehingga setiaporang memperoleh nilai,
sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang bersumberdari pengalaman hidup sehari-hari , pengaruh
lingkungan termasuk didalamnyaadalah pengaruh kehidupan keluarga, hubungan dengan tetangga,
lingkungan pekerjaan dan permainan, pasar, perpustakaan, dan media masa.Dalam UU Sisdiknas No. 20
Tahun 2003 dijelaskan bahwa pendidikan formalterdiri atas pendidikan dasar (SD, SMP), menengah
(SMA) dan pendidikan tinggi.Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan
anakusia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan kesetaraan,
pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikankeaksaraan, serta pendidikan lainnya yang
ditujukan untuk mengembangkan potensi peserta didik.
Rumusan Masalah1.
Coba jelaskan persamaan antara pendidikan nonformal dan pendidikan formal !6.
BAB IIPEMBAHASANA.
Berikut ini adalah pengertian pendidikan Formal, Informal dan Nonformal; serta persamaan dan
perbedaan ketiganya menurut Hamijoyo (1973) (Faisal, 1981) dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003.
a.
PENGERTIAN PENDIDIKAN FORMAL, INFORMAL DAN NONFORMAL1.
PENDIDIKAN FORMAL
Sebagai berikut “ Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang
dikan tinggi”.
Berstruktur;3.
Berjenjang; dan
4.
Penyelenggaraanya disengaja.
2.
PENDIDIKAN INFORMAL
Pendidikan Informal menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah jalur pendidikan keluarga
dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.Sementara menurut Axin (1976)
(Soedomo,1989) , pendidikan informal adalah pendidikandimana warga belajar tidak sengaja belajar dan
pembelajar tidak sengaja untuk membantuwarga belajar.Adapun ciri-ciri pendidikan informal seperti
yang diungkapkan oleh Faisal (1981)antar lain sama sekali tidak terorganisasi, tidak berjenjang
kronologis, tidak ada ijazah, tidakdiadakan dengan maksud menyelenggarakan pendidikan, lebih
merupakan hasil pengalaman belajar individual-mandiri.Contoh: pendidikan sebagai akibat dari fungsi
keluarga, mediamassa, acara keagamaan, pertunjukan seni, hiburan, kampanye, partisipasi dalam
organisasi,dan lain-lain.
3.
PENDIDIKAN NONFORMAL
Pendidikan nonformal dapat didefinisikan sebagai jalur pendidikan diluar pendidikanformal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang (Undang-Undang Nomor20 Tahun 2003). Sedangkan
menurut Axin (1976) (Soedomo,1989), pendidikan nonformaladalah kegiatan belajar yang disengaja oleh
warga belajar dan pembelajar didalam suatu lataryang diorganisasi (Berstruktur) yang terjadi di luar
sistem persekolahan.Adapun menurut Faisal (1981) pendidikan nonformal mempunyai ciri sebagai
berikut:(1) berjangka pendek pendidikannya, (2) program pendidikannya merupakan paket yangsangat
khusus, (3) persyaratan pendaftarannya lebih fleksibel, (4) sekuensi materi lebihluwes, (5)tidak
berjenjang kronologis, (6) perolehan dan keberartian ijazah tidak seberapaterstandardisasi. Contoh:
kursus, penataran, dan latihan.Sementara itu, menurut Kleis
et al.
(1986) (Nurdin, 1988),ciri-ciri pendidikannonformal adalah ssebagai berikut: (1) biasanya berkaitan
dengan misi yang mendesak dan praktis, (2) tempat pendidikan biasanya diluar kelas atau disituasi
belajar yang sebenarnya,
(3) bukti memilikiilmu pengetahuan dinilai dari keterampilannya, bukan dari sertifikatnya,(4) biasanya
tidak terlalu terikat dengan ketentuan yang ketat, (5) isi, staf atau strukturnyatidak terorganisasi, (6)
peserta biasanya bersifat sukarela, (7) biasanya merupakan aktivitassampingan, (8) pelajaran jarang
bertingkat dan berurutan, (9) biaya pendidikan biasanya lebihmurah dari pendidikan formal, (10)
persyaratan penerimaan pesertanya lebih ringan, (11) penilaian keberhasilan peserta berdasarkan
kemampuan mendemonstrasikan keterampilan,dan ( 12) tidak terbatas untuk peserta dan kurikulum
tertentu, tetapi dapat diperbarui dandikembangkan.Dari pendapat Kleis
et al
diterapkan di indonesia perlu penyesuaian. Contohnya ciri nomor 3 dimana “bukti memiliki
ilannya” , kenyataan
yang sering kita lihat dinegeri kita bahwa pada pendidikan nonformal, kursus inggrismisalnya, sertifikat
TOEFL diperlukan untuk melanjutkan pendidikan S2 atau S3.Disamping itu, terdapat tumpang tindih,
seperti ciri-ciri nomor 4 dan 12, keduanya
menjelaskan hal yang sama, yaitu ketentuan tidak ketat (luwes). Pada ciri nomor 6, “peserta biasanya
bersifat sukarela”, sebaiknya tidak dicantumkan karena pada setiap pendidikan yang
b.
Persamaan antara pendidikan formal dan nonformal antara lain: (1) berbeda dengan pendidikan
informal, medan pendidikan keduanya memang diadakan untukmenyelenggarakan pendidikan yang
bersangkutan, (2) materi pendidikan diprogram secaratertentu, (3) ada peserta didik tertentu yang
diharapkan datang kebidangnya, (4) mempunyai jam belajar tertentu, (5) diadakan evaluasi pelaksanaan
programnya, (6) diselenggarakan oleh pemerintah dan atau swasta.
c.