Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL

HUBUNGAN PEMBELAJARAN DARING DENGAN MOTIVASI


BELAJAR SISWA SMA DI MASA PANDEMI COVID-19
Dibuat Dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Metodologi
Penelitian Kuantitatif

Di Susun Oleh :
Wilda Azhari (12060123373)
3E Psikologi

Dosen Pengampu : Raudhatussalamah, S.Psi, M.A

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
2020/2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan saya kemudahan
sehingga saya dapat menyelesaikan proposal ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-NYA tentu saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan proposal
ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan bagi baginda
Rasulullah SAW yang telah membimbing saya menuju jalan lurus.

Penulisan proposal ini berjudul “Hubungan Pembelajaran Daring Terhadap


Motivasi Belajar Siswa Sma Pada Masa Covid-19”. Adapun penulisan proposal
ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Kuantitatif.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bu. Raudhatussalamah, S.Psi, M.A
selaku dosen mata kuliah Metodologi Penelitian Kuantitatif.

Saya cukup menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna.
Karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan proposal mendatang. Saya berharap semoga proposal ini bisa
menambah pengetahuan berbagai pihak.

Padang Pariaman, 11 Oktober 2021

Wilda Azhari
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR .......................................................................................................
DAFTAR
ISI .......................................................................................................................

BAB I :
PENDAHULUAN ................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan
Masalah ..................................................................................................
C. Tujuan
Penelitian ....................................................................................................
D. Keaslian
Penelitian ..................................................................................................
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat
teoritis ................................................................................................
2. Manfaat
praktis ................................................................................................
BAB II : TINJAUAN
PUSTAKA .....................................................................................
A. Motivasi
Belajar....................................................................................................
1. Pengertian motivasi
belajar…………………………………………………….
2. Aspek – aspek dan Indikator Motivasi
Belajar………………………………..
3. Faktor – faktor yang mempengaruhi Motivasi
Belajar………………………
B. Pembelajaran
Daring......................................................................................................
1. Pengertian pembelajaran daring
2. Aspek – aspek dan Indikator pembelajaran daring
3. Faktor – faktor yang mempengaruhi pembelajaran daring
C. Kerangka
Berpikir……………………………………………………………………
D. Hipotesis .......................................................................................................
............
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Identifikasi Variabel Penelitian
C. Definisi Operasional
D. Populasi dan Sampel Panelitian
E. Metode Pengumpulan Data
F. Reliabilitas dan Validitas
G. Metode Analisis Data
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan penelitian .........................................................
B. Hasil ....................................................................................
C. Analisis tambahan ................................................................
D. Pembahasan ..............
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA …
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Virus corona atau Covid-19 ditemukan di salah satu kota China di Wuhan.
Virus ini muncul pada akhir tahun 2019 dan menyebar ke seluruh dunia pada awal
tahun 2020. Berdasarkan WHO (2020) virus ini menyebar ke seluruh dunia,
namun berita ini diabaikan oleh Pemerintah Indonesia sendiri. Seperti yang diliput
oleh m.Liputan.com (2020) kasus pertama muncul di Depok pada Maret 2020
yang merupakan dua warga depok antara ibu dengan putrinya. Setelah itu
pemerintah langsung mengambil kebijakan dengan mengisolasi dan menutup
gerbang penerbangan baik antar pulau maupun antar negara (internasional).
Kemudian diberlakukannya peraturan dan kebijakan lainnya seperti social
distancing, physcal distancing dan stay home untuk mencegah timbulnya kasus
baru.
Dikutip dari alodokter.com Corona virus adalah kumpulan virus yang bisa
menginfeksi sistem pernapasan. Menurut WHO yang dikutip dari who.int dalam
sesi tanya jawab virus Corona adalah bagian virus seperti Middle East
Respiratory (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang bisa
menjangkit manusia dan hewan, yang dapat menginfeksi saluran pernapasan.
Sedangkan Covid-19 adalah penyakit yang menular dari coronavirus dalam
variasi baru yang ditemukan di bulan Desember 2019. Menurut ahli virus atau
virulogis Sutejo (2020) Virus corona 19 merupakan tipe virus yang umum
menyerang saluran pernapasan, tetapi starin covid-19 memiliki morbilitas dan
mortalitas yang lebih tinggi akibat adanya mutasi genetik yang memungkinkan
transmisi inter-spesies.
Pandemi ini membuat pemerintah membentuk peraturan baru terutama saat
melakukan kegiatan di luar rumah. Dampak yang ditimbulkan selama pandemi
tidak hanya ekonomi, melainkan juga pendidikan. Menurut Syah (dalam
Yunitasari 2020) ia mengatakan bahwa penutupan Sekolah dan Universitas tidak
hanya dilakukan di Indonesia melainkan juga di berbagai negara. Tak ingin
tertinggal dalam pendidikan dimasa pandemi pemerintah meminta guru, siswa,
mahasisiwa dan masyarakat harus bisa berbaur dengan kondisi saat ini yang
didukung dengan teknologi sebagai penunjang sekolah. Walaupun belum terbiasa
diharapkan agar bisa membiasakan diri selama pandemi ini.
Sebagai penggantinya pelaksanaan proses belajar mengajar yang
dilaksankan di sekolah, sekarang dialihkan di rumah masing – masing sebagai
solusi belajar di masa pandemi. Menurut Yunitasari & Hanifah (2020) selama
melaksanakan pembelajaran daring guru dan siswa dapat menggunakan aplikasi
seperti Zoom, Google Meet, Google Classroom, Whatsapp, Telegram, Google
Form, sebagai media pembelajaran dan sarana untuk mengerjakan tugas serta
mengumpulkan tugas. Belajar dari rumah disebut pembelajaran daring (dalam
jaringan) yaitu kegiatan belajar yang dilaksanakan secara online/digital.
Pembelajaran daring merupakan menggunakan jaringan atau akses internet dalam
kegiatan proses belajar mengajar.
Tidak hanya mempengaruhi dibidang pendidikan namun juga
mempengaruhi dibidang budaya. Di masa pandemi ini banyak tercipta budaya
baru seperti menggunakan masker ketika keluar rumah, tidak saling kontak fisik,
selalu mengganti dan mencuci pakaian setelah berpergian, menggunakan
handsanitaizer dan mencuci tangan. Di sisi psikologis timbulnya kecemasan pada
individu saat melakukan kegiatan di luar karena khawatir akan terjangkit oleh
virus ini, timbulnya ketakutan yang dialami pada siswa karena merasa tidak
mampu beradaptasi saat sekolah online, serta merasa stress akibat selalu di rumah.
Menurut survei dari UNICEF (2020) melalui kanal U-Report yang
diperoleh dari SMS, Facebook Messenger, dan WhatsApp menerima lebih 4.000
tanggapan dari siswa di 34 provinsi. Pertanyaan yang ditanyakan seputar
bagaimana menjalani pembelajaran jarak jauh dan bagaimana perasaan mereka
tentang dibukanya sekolah kembali. Hasil survei menunjukkan bahwa dua pertiga
atau 66 % dari 60 juta siswa mengatakan bahwa mereka tidak nyaman belajar di
rumah dan 87% mengatakan bahwa mereka ingin belajar di sekolah kembali. Saat
ditanya lebih jauh mengenai tantangan yang dihadapi selama belajar di rumah,
38% siswa mengatakan bahwa mereka kekurangan bimbingan dari guru, dan 35%
mengatakan terkendala jaringan internet yang buruk dan 62% siswa mengatakan
mereka butuh bantuan kuota internet.
Menurut data Kemendikbud pada 11 September 2020 terdapat 50% siswa
tidak memiiki ponsel sebagai akses dukung proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Dari 44 juta siswa nomor ponsel yang terdaftar hanya 21,7 juta per September
2020. Hal ini bisa berdampak pada hilangnya kesempatan belajar bagi siswa serta
penurunan kemampuan belajar. Dampak yang dapat dirasakan ialah adanya
ketimpangan pada teknologi yang terjadi antara sekolah yang berada di desa dan
di kota, kemudian terbatasnya potensi yang dimiliki guru dalam memanfaatkan
aplikasi pembelajaran, hubungan antara guru dan wali murid yang terbatas, serta
memiliki kendala dalam internet dan kuota. Mengenai kuota internet Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (2020) telah megeluarkan bantuan dengan dana
Rp7,2 triliun sebagai bantuan agar siswa dan mahasiswa tidak mengalami
kesulitan dalam memenuhi untuk membeli kuota internet selama belajar di rumah.
Masalah utama yang dihadapi pendidikan Indonesia selama belajar jarak
jauh ialah mengenai kualitas belajar siswa, salah satunya minat belajar yang
rendah dapat mempengaruhi rendahnya motivasi siswa dalam belajar dan tingkat
keberhasilan belajar. Menurut survey KPAI (2020) pada tanggal 13 – 21 April
2020 yang dilakukan di 20 provinsi pada 54 kabupaten/kota di Indonesia,
respondennya merupakan guru dan siswa yang menunjukkan bahwa 79,9% siswa
mengatakan bahwa tak adanya interaksi pada saat pembelajaran. Yang artinya
guru hanya memberikan tugas dan menagih tugas tanpa ada interaksi seperti tanya
jawab saat proses belajar berlangsung. Namun 20,1% mengatakan adanya
interaksi antara guru dan siswa pada saat belajar. Hal inilah yang menyebabkan
turunnya motivasi siswa dalam menuntut ilmu di masa pandemi. Karena
kurangnya interaksi, tidak memahami materi, tugas yang diberikan dinilai berat
serta merasa kelelahan dan stress akibat harus belajar sendiri, sehigga tugas yang
diberikan tertumpuk.
Kemudian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
mengungkapkan bahwa adanya penurunan nilai hasil belajar siswa karena materi
yang disampaikan tidak sebaik saat belajar tatap muka serta masih banyak guru
diberbagai daerah yang belum mahir dalam menggunakan teknologi internet.
Kondisi ini yang menyebabkan guru kesulitan dalam mengontrol belajar akibat
terbatas gerak dalam ruang virtual dan tidak semua siswa mampu
menyeimbangkan kemampuan belajarnya melalui virtual karena tidak terbiasa dan
tingkat kemampuan konsentrasi siswa yang berbeda – beda. Akibatnya banyak
diantara siswa SMA untuk memilih bermain sosial media seperti membuka
aplikasi Instagram, tik-tok, twitter, dan game.
Faktor yang mempengaruhi dalam membangun motivasi belajar siswa
terdapat faktor dari dalam dan (internal) dari luar (ekstenal). Menurut Ricardo &
Meilani (2017) ia mengatakan bahwa yang mendorong tumbuhnya minat belajar
ialah dari rasa suka atau tertarik pada aktivitas belajar tanpa ada paksaan dari
siapapun untuk belajar. Faktor luar dipengaruhi oleh cara mengajar guru apakah
menyenangkan atau tidak (monosssston), dukungan keluarga dalam membantu
meringankan siswa dalam belajar, dan memberikan arahan yang membangun.
Beberapa penelitian mengungkapkan hubungan pembelajaran daring dengan
motivasi diantaranya menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Cahyani, dkk (2021) mengatakan bahwa motivasi belajar pada siswa yang
mengikuti pembelajaran daring atau online di tengah situasi pandemi Covid-19
ini menurun. Ini juga didukung oleh penelitian lain yang dilakukan oleh Syafari
dan Montessori (2021) yang mengungkapkan bahwa pembelajaran daring
memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa dan juga memiliki
pengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa, artinya semakin baik
pembelajaran daring yang diberikan oleh guru, maka semakin baik pula
motivasi belajar dan hasil belajar siswa.
Berdasarkan penjelasan dari penelitian di atas dapat diketahui bahwa sangat
penting motivasi bagi siswa dalam perubahan sistem belajar di masa pandemi
Covid-19 ini. Adanya penurunan motivasi belajar dipengaruhi oleh kondisi atau
lingkungan belajar yang tidak kondusif dan tidak mendukung dalam belajar
sehingga siswa merasa tidak bisa fokus dalam mengikuti proses belajar. Jika
kondisi belajar mendukung akan memunculkan dampak postif seperti bangkitnya
rasa semangat belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tersampaikan dengan
baik. Jika lingkungan belajar telah mendukung maka akan berdampak pada hasil
belajar. Hasil belajar merupakan proses yang diperoleh selama mengikuti
pembelajaran dan akan terlihat berhasil apabila siswa telah mencapai tujuan
pembelajaran dengan cara memperlihatkan perubahan tingkah laku dan
keterampilan pada anak tersebut.
Urgensi dari motivasi belajar selama pembelajaran daring ialah keberhasilan
siswa dalam proses belajar baik mengenali lingkungan, memahami materi,
menganalisa berbagai masalah, mencari informasi atau belajar mandiri maupun
mampu menarik kesimpulan yang diperoleh selama belajar. Jika komunikasi antar
guru dan murid tidak lancar maka pemahaman siswa selama belajar semakin
menurun. Hal ini akan berdampak pada kemampuan kognitif siswa, kurangnya
literasi digital dan hasil belajar yang diperoleh tidak sesuai yan diinginkan oleh
guru dan orangtua siswa. Karena dari proses belajar dan hasil belajar akan
menentukan seberapa besarnya tingkat keberhasilan dalam belajar. Seperti mulai
dari proses pemahaman materi hingga bagaimana siswa beradaptasi dengan
lingkungannya yang sesuai mereka pelajari selama proses belajar daring. Yang
menghasilkan tingkah laku dan keterampilan atau prestasi dari siswa tersebut.
Agar tidak menurunnya motivasi siswa setiap belajar maka dibutuhkan
dorongan atau dukungan dari keluarga terdekat, teman sebaya, dan guru. Guru
atau pendidik harus bisa mencari cara lain/alternatif dalam meningkatkan minat
belajar siswa selama pandemi misalnya belajar dari menonton video, belajar
dengan suasan yang nyaman atau santai, lebih banyak berinteraksi, memberikan
kata – kata positif atau selalu menyemangatinya, memberikan apresiasi terhadap
usaha yang diberikan, saling menghargai, dan mendampingi anak setiap belajar
atau mengalami kesulitan. Karena semakin baik pembelajaran yang diberikan oleh
guru maka semakin baik pula motivasi dan hasil belajar anak. Serta tetap
memberikan perhatian mengenai menjaga kesehatan itu penting baik fisik maupun
psikis karena akan berdampak pada stamina dan semangat belajar siswa.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan dapat dirumuskan
sebagai pertanyaan berikut rumusan masalah dari penelitian ini “Apakah ada
hubungan antara pembelajaran daring dengan motivasi belajar siswa SMA di
masa pandemi covid-19?”

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka dapat dirumuskan tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan pembelajaran
daring dengan motivasi belajar siswa SMA di masa pandemi covid-19.
D. Keaslian Penelitian
Peneliti yang dilakukan oleh peneliti yang bertemakan pembelajaran
daring dan motivasi belajar. Sebagai bahan referensi penelitian ditemukan
beberapa penelitian yang terkait dengan variabel yang akan diteliti, yaitu;
1. Penelitian yang dilakukan oleh Elvania Rachim (2020) dengan judul
“Hubungan pelaksanaan pembelajaran daring dengan minat belajar siswa
mi pada masa pandemi covid- 19 di Desa Krincing Secang Magelang tahun
2020” menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
pelaksanaan pembelajaran daring dengan minat belajar siswa MI. Penelitian
ini memiliki subjek sebanyak 30 siswa dari kelas IV- VI. Penelitian ini
menunjukkan bahwa semakin baik pelaksanaan pembelajaran daring maka
semakin baik pula minat belajar siswa. Persamaan dengan penelitian yang
dilakukan terletak pada variabel (X) pembelajaran daring dan variabel (Y)
minat belajar dengan menggunakan pendekatan korelasional. Sedangkan
perbedaannya terletak pada subjek penelitian dan tempat.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Susilawati & Supriyatno dengan judul
“Online Learning Through WhatsApp Group in Improving Learning
Motivation in the Era and Post Pandemic COVID -19” menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan terhadap peningkatan pembelajaran
online melalui WhatsApp Group untuk meningkatkan motivasi belajar
mahasiswa di masa pandemi covid-19 dan setelah pandemi. Penelitian ini
memiliki subjek mahasiswa semester empat jurusan MPI UIN Maulana
Malik Ibrahim Malang sebanyak 30 mahasiswa. Persamaan dengan
penelitian yang dilakukan terletak pada variabel (Y) motivasi belajar dengan
menggunakan pendekatan kuesioner. Sedangkan perbedaannya terletak pada
subjek penelitian, tempat, dan variabel (X) pembelajaran daring melalui
group WhatsApp.
3. Penelitian ini dilakukan oleh Nurfallah M & Pradipta R (2021) dengan judul
"Motivasi Belajar Matematika Siswa Sekolah Menengah Selama
Pembelajaran Daring di Masa Pandemi COVID-19". Hasil penelitian ini
menunjukkan terdapat hubungan dalam kategori sedang antara motivasi
belajar matematika SMP dengan pembelajaran daring selama masa
pandemi. Penelitian ini memiliki subjek sebanyak 415 siswa yang tersebar
di empat sekolah menengah di Bekasi. Penelitian ini memiliki persamaan
dalam menggunakan metode kuantitatif. Perbedaan penelitian ini terletak
pada variabel (X) pembelajaran daring dan variabel (Y) motivasi belajar
matematika, subjek penelitian dan penggunaan metode pendekatan survei.
4. Penelitian ini dilakukan oleh Hayati (2021) dengan judul "Pengaruh
Pembelajaran Daring Terhadap Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam
Siswa Kelas XI di SMAN 1 Driyorejo Gresik". Hasil penelitian ini
menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pembelajaran daring
dengan motivasi belajar PAI selama masa pandemi. Sehingga dengan
mengetahui penyebab rendahnya motivasi belajar dapat membantu guru
agar motivasi belajar meningkat lagi selama pandemi. Penelitian ini
memiliki subjek 360 peserta didik kelas XI SMA N 1 Driyorejo Gresik.
Penelitian ini memiliki persamaan dalam menggunakan metode kuantitatif,
subjek penelitian, variabel (X) pembelajaran daring dan variabel (Y)
motivasi belajar. Sedangkan perbedaannya terletak dalam penggunaan
metode pendekatan yaitu angket dan dokumentasi.

Berdasarkan uraian dari beberapa hasil penelitian maka dapat disimpulkan


bahwa masing-masing hasil penelitian memiliki persamaan dan perbedaan.
Keunikan dari penelitian ini terlihat dari tema yang serupa dan dibahas secara
spesifik yaitu pembelajaran daring dan motivasi belajar. Serta penilaian ini
merupakan fenomena baru khususnya di masa pandemi covid-19 ini.

E. Manfaat penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi untuk memberikan
sumbangsih pada ranah psikologi Pendidikan dan menambah wawasan ilmu
pengetahuan, khususnya mengenai pembahasan hubungan pembelajaran
daring dengan motivasi belajar siswa SMA di masa pandemi covid-19.
2. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa, guru, orang tua dan
elemen lainnya agar dapat memahami dinamika motivasi belajar pada siswa
yang bersekolah dengan metode pembelajaran daring.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(BUKU, JURNAL)
A. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Menurut Uno, dalam (Syafari & Montessori) mengatakan bahwa
motivasi belajar adalah suatu dorongan yang berasal dari dalam (internal)
dan dari luar (eksternal) pada siswa yang sedang melakukan belajar untuk
belajar tingakah laku yang didukung dengan beberapa indiktor lainnya.
Indikator yang dimaksud ialah adanya keinginan individu untuk berhasil,
kebutuhan dalam belajar, cita – cita atau masa depan, dan penghargaan
dalam belajar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar ialah
dorongan atau keinginan individu dalam melakukan sesuatu untuk
memenuhi kebutuhannya yang membutuhkan usaha atau proses
penguasaan ilmu yang dilandaskan dari pengalaman.
Kata motivasi belajar terdiri dari dua kata yaitu motivasi dan
belajar. Motivasi berasal dari kata motif yang artinya dorongan perilaku
individu secara sadar ataupun tidak sadar yang mengarahkan menuju pada
tujuan dalam hidupnya. Motivasi sendiri ialah keinginan atau alasan
indvidu dalam melakukan sesuatu yang timbul dengan adanya kebutuhan
yang ingin dipenuhi. Menurut Mc Donald dalam (Cahyani, Listiana &
Larasati, tahun) bahwa motivasi ialah suatu perubahan energi yang terjadi
pada individu yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi atau
tindakan untuk mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan pengertian belajar ialah proses atau usaha yang
dilakukan individu dalam menuntut ilmu dari yang awalnya tidak tahu
menjadi tahu dan dalam bertindak di kehidupannya lebih baik. Menurut
Hamalik (2001) mengatakan bahwa pengertian belajar ialah memperteguh
kelakuan melalui pengalaman, maksudnya ialah belajar adalah proses
bukan hasil ataupun mengingat tapi belajar adalah mengalami dalam
bentuk penguasaan latihan dan perubahan perilaku.
Semacam kesimpulan dari semua tokoh diatas yang mengandalkan
pemikiran si peneliti

2. Aspek – aspek dan Indikator Motivasi Belajar


Intrinsic dan ekstrinsik menurut Uno
Menurut Gowing, 2020 (Cahyani, Listiana, & Larasati) ada empat
poin aspek-aspek motivasi belajar, adapun penjelasannya sebagai berikut:
a. Dorongan untuk mencapai sesuatu peserta didik merasa terdorong
untuk berjuang demi mewujudkan keinginan dan harapan-harapannya.
b. Komitmen, dengan memiliki komitmen yang tinggi, peserta didik
memiliki kesadaran untuk belajar, mampu mengerjakan tugas dan
mampu menyeimbangkan tugas.
c. Inisiatif peserta didik dituntut untuk memunculkan ide - ide baru yang
akan menunjang keberhasilan dan kesuksesannya dalam
menyelesaikan proses pendidikannya.
d. Memiliki sikap yang optimis, sikap gigih, tidak menyerah dalam
mengejar tujuan dan selalu percaya bahwa tantangan selalu ada, tetapi
setiap dari kita memiliki potensi untuk berkembang dan bertumbuh
lebih baik lagi.

Menurut carver, scheier dan sergerstom (dalam Salsabila, 2020) mengatakan

Selain aspek-aspek motivasi belajar, terdapat beberapa indikator


yang mempengaruhi motivasi belajar menurut Uno (2017) yaitu:

a. Kemauan dan keinginan berhasil


b. Dorongan dan kebutuhan dalam belajar
c. Harapan dan cita-cita masa depan
d. Penghargaan dalam belajar
e. Kegiatan yang menarik dalam belajar
f. Lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang
siswa belajar dengan baik.
Semacam kesimpulan dari semua tokoh diatas yang mengandalkan
pemikiran si peneliti

3. Faktor – faktor yang mempengaruhi Motivasi Belajar


Motivasi belajar akan berpengaruh pada hasil belajar dan terpengaruh dari
kematangan psikologis siswa dan kondisi fisiologis, yang dijabarkan oleh Dimyati
dan Mudjiono (2009), yaitu:
a. Cita-cita dan aspirasi siswa.
Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar siswa baik ekstrinsik maupun
ekstrinsik. Sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi
diri.
b. Kemampuan siswa. Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan
kemampuan atau kecakapan dalam pencapaiannya. Kemampuan akan
memperkuat motivasi untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan.

B. Pembelajaran Daring
Pembelajaran daring berasal dari dua kata yaitu pembelajaran dan
daring. Menurut Menurut Ertikanto (2016) pembelajaran ialah suatu sistem
yang membantu siswa dalam belajar dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Dalam sistem tersebut sudah mencakup dalam proses mengatur, mengorganisir
dan mendorong siswa agar melakukan proses belajar.
Semacam kesimpulan dari semua tokoh diatas yang mengandalkan
pemikiran si peneliti

C. Kerangka Berpikir
Pandemi menyebabkan pembelajaran daring
Efek pembelajaran daring thd motivasi…
Urgensi
Pandemi

Pembelajaran Motivasi
daring belajar

D. Hipotesis
Hipotsesis adalah blablbal…., dan dalam penelitian ini hipotesis yang
didapat berupa
“ada hubungan antara Pembelajaran Daring dengan Motivasi Belajar
Siswa”
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif korelasional
anatara variabel pembelajaran daring (X) dan motivasi belajar (Y). Tujuan dari
penelitian ini ialah untuk menguji secara empiris hubungan antara variabel
pembelajaran daring dengan motivasi belajar siswa SMA di masa pandemi
covid-19. Azwar (2010) mengatakan bahwa pendekatan kuantitatif
menekankan analisis pada data numerikal (angka) yang di olah dengan metode
statistika.

B. Identifikasi Variabel Penelitian


Adapun variable yang akan diteliti yaitu :
1. Variabel Independen (X): Pembelajaran daring
2. Variabel Dependen (Y): Motivasi belajar

C. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini yaitu:
1. Pembelajaran Daring
2. Motivasi Belajar
Motivasi belajar pada siswa SMA motivasi belajar adalah dorongan
atau keinginan siswa SMA dalam melakukan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhannya yang membutuhkan usaha atau proses penguasaan ilmu
yang dilandaskan dari pengalaman. Motivasi belajar siswa SMA dapat
dukur berdasarkan indikator diungkapkan oleh Uno (2017) berupa
kemauan, dorongan, harapan …….

Definisi dari tokoh + aspek / indikator / dimensi / kompnen +


operasional penelitian
D. Populasi dan Sampel Panelitian
Definisi populasi menurut ahli (Sugiyono, Azawar, Kurcor).
Definisi sampel menurut ahli (SDA)
Kriteria populasi (siswa SMA Sisinchin?)

Populasi : Siswa SMA kelas 11 (N : 160 mungkin barusan)

Tabel Populasi Siswa Kelas XI

No Kelas Jumlah
1 XI IPA 1 40
2 XI IPA 2 40
3 XI IPS 1 40
4 XI IPS 2 40
Jumlah 160

Sampel : Sebagian kecil dari populasi (ex: rumus slovin),


mungkin dapat 60. Maka cukup meneliti 60 siswa

Tabel Sampel Siswa Kelas XI yang akan digunakan

No Kelas Jumlah
1 XI IPA 1 12
2 XI IPA 2 18
3 XI IPS 1 16
4 XI IPS 2 14
Jumlah 60

E. Teknik Sampling

Definisi teknik sampling menurut ahli (SDA)

Random :

 Simple random sampling


 Stratified random sampling
 Dsb
Non Random :

 Quota
 Accidental
 Jenuh
 dsb

F. Metode Pengumpulan Data


Definisi pengumpulan data,
Adapun instrument pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :
1. Pembelaran Daring
2. Motivasi Belajar
Instrumen yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar yaitu skala
motivasi yang digunakan oleh Loysiana (2016) yang disusun menggunakan
teori motivasi menurut Uno (2008) dengan indikator blablabla yang terdiri
dari 40 item.

Nomor Aspek Indikator Item Jumlah


1 Intrinsik Keingnan
Harapan
Dorongan
2 Ekstrinsik Penghargaan
Atensi
Lingkungan
Jumlah 40

https://repository.usd.ac.id/8146/2/121114034_full.pdf
G. Reliabilitas dan Validitas Data
1. Validitas
Definisi validitas menurut ahli (SDA)
Validitas konstruk (SDA)
Kriteria item yang valid (SDA)

2. Reliabilitas
3. Definisi Reliabitas menurut ahli (SDA)
4. Kriteria skala yang reliabel (SDA)

Validitas : untuk menganalisa item

Yang diukur optimsime, tapi ada item “saya mencintai keluarga saya”,
maka perlu di chek apakah item menggambarkan variable yang ingin diukur

Reliabilitas : untuk menganalisa skala/instrumen

Gabungan dari semua item


H. Teknik Analisi Data
2 langkah :
 Analisis : normalitas, homogenitas dan linearitas (diterima atau engga),
menggunkan saphiro-wilk
 Analisis korelasi/perbandingan/eksperimen, yang cara tergantung
o Kalau normal, maka lanjut uji parametrik
 Pearson = korelasi
 T-test = perbandingan / eksperimen
o Kalau tidak normal, maka lanjut uji non-parametrik
 Spearman = korelasi
 Wilcoxon = perbandingan / eksperimen

Contoh tapi ga 100% bener : http://repository.uin-suska.ac.id/55248/


DAFTAR PUSTAKA

Abidin,dkk. 2020. Efektivitas Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemi


Covid-19. Universitas Indraprasta PGRI Jakarta. Research and
Development Journal Of Education. DOI:
http://dx.doi.org/10.30998/rdje.v1i1.7659

Cahyani, dkk. 2020. Motivasi Belajar Siswa SMA pada Pembelajaran Daring di
Masa Pandemi Covid-19. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta: Jurnal Pendidikan Islam Volume 3 No. 01

Dian Dwi Atmaja S. 2021. Analisis Motivasi Belajar Siswa Kelas X MIA
Terhadap Pembelajaran Daring Biologi pada Masa Pandemi (Covid-19) Di
SMA Negeri Se Kabupaten Tebo. Skripsi. Program Studi Pendidikan
Biologi Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi.

Nurfallah & Pradipta. 2021. Motivasi Belajar Matematika Siswa Sekolah


Menengah Selama Pembelajaran Daring di Masa Pandemi COVID-19.
Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 05 No. 03.

Patmi,dkk. 2021. Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Motivasi dan Hasil


Belajar Kognitif Peserta Didik di SMA Negeri 3 Tanjung Jabung Timur
Provinsi Jambi. Universitas Jambi. EKSAKTA : Jurnal Penelitian dan
Pembelajaran MIPA. Volume 6 Nomor 2

Rachim E. 2020. Hubungan Pelaksanaan Pembelajaran Daring dengan Minat


Belajar Siswa MI Pada Masa Pandemi Covid- 19 di Desa Krincing Secang
Magelang tahun 2020. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Iain Salatiga

Susilawati & Supriyatno. 2020. Online Learning Through WhatsApp Group in


Improving Learning Motivation in the Era and Post Pandemic COVID -
19. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan. Volume. 5
Nomor. 6

Syafari. Montessori. 2021. Analisis Pembelajaran Daring Terhadap Motivasi


Belajar Dan Prestasi Belajar Siswa Dimasa Pandemi Covid-19.
Universitas Negeri Padang. Jurnal Basicedu: Volume 5 Nomor 3

Ulwiyah Mutia Hayati. 2021. Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Motivasi


Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas Xi Di Sman 1 Driyorejo
Gresik. Skripsi. Progam Pendidikan Agama Islam Jurusan Pendidikan
Islam Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan
UIN Sunan Ampel Surabaya.

Yunitasari. Hanifah. 2020. Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Minat


Belajar Siswa pada Masa COVID-19. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Ampel. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 2 Nomor 3

Anda mungkin juga menyukai