Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN TUGAS MATA KULIAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PSIKOEDUKASI TENTANG “CARA MENGURANGI KEJENUHAN


DAN MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR MAHASISWA
UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI AKADEMIK SELAMA
PEMBELAJARAN ONLINE”

Dosen Pengampu :
Anissa Rizky Andriany, S.Psi., M.Psi., Psikolog

Kelompok 6 (4D) :
Alfriano Tri Maulino 2008015068
Agil Triyani 2008015138
Dea Syafira 2008015188
Ibra Evandril 1808015243
Khafifah Anastasya 2008015103
Vika Putri Delinda 2008015096

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Waramatullahi Wabarakatuh


Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Tiada ucapan
yang pantas penulis panjatkan kecuali rasa syukur yang terdalam dengan ucapan
“Alhamdulillahi rabbilalamin” yang mana atas limpahan rahmat dan hidayah serta karunia
yang diberikan oleh Allah SWT, sehingga penulis berhasil menyelesaikan Hasil Riset Tugas
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam tak lupa
kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, karena atas perjuangan beliaulah kita dapat
hidup di zaman yang terang benderang ini.
Harapan penulis, semoga amal baik yang telah diberikan dapat menjadi amal jariyah yang
selalu mengalir pahalanya sampai hari akhir nanti. Penulis menyadari sepenuhnya laporan ini
masih jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangan baik dari segi bahasa, analisis,
maupun materi yang disampaikan.
Penulis dengan penuh kerendahan dan ketulusan hati memohon maaf atas segala kesalahan
yang ditemukan di dalam makalah ini, maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran agar dapat terus berkembang dan dapat membuat laporan yang lebih baik di masa yang
akan datang. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat menjadi
salah satu sumber kebaikan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Jakarta, 30 Mei 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................2
C. Tujuan ..................................................................................................................................2
BAB 2 KAJIAN TEORI.........................................................................................................3
Landasan Teori Terkait Permasalahan................................................................................3
A. Pembelajaran Online/ E-Learning.......................................................................................3
B. Pengertian Motivasi Belajar.................................................................................................4
C. Aspek-Aspek Motivasi Belajar............................................................................................4
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar.........................................................5
E. Indikator Tingkat Motivasi Belajar......................................................................................7
Landasan Teori Terkait Materi Psikoedukasi.....................................................................7
A. Kejenuhan Pada Pembelajaran Online................................................................................7
B. Konsentrasi Pada Pembelajaran Online...............................................................................8
C. Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar............................................................................11
BAB 3 DESAIN PRODUK...................................................................................................13
A. Proses Pembuatan Produksi Intervensi...............................................................................13
B. Tujuan Produksi Intervensi.................................................................................................14
C. Target Intervensi.................................................................................................................14
BAB 4 IMPLIKASI & EVALUASI PRODUK...................................................................15
A. Strategi Publikasi................................................................................................................15
B. Target Sasaran....................................................................................................................15
C. Ketercapaian Target............................................................................................................15
BAB 5 PENUTUP..................................................................................................................16
A. Kesimpulan.........................................................................................................................16
B. Saran...................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................18
LAMPIRAN
A. Rancangan Asesmen

iii
B. Link Produk dan Screenshot Produk
C. Bentuk Evaluasi & Hasil Evaluasi
D. Absensi

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada tahun 2020 dunia sedang dilanda wabah penyakit, yaitu corona virus (COVID-
19).Virus ini pertama kali muncul di Wuhan, China pada Desember 2019. Gejala yang
muncul seperti gejala flu, yaitu demam, batuk, lemas, dan sesak nafas. COVID-19 dapat
menular dengan mudah melalui batuk atau napas yang dikeluarkan oleh penderita
COVID-19. Penularan COVID-19 sangatlah cepat sehingga Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) menetapkan COVID-19 sebagai epidemi global pada 11 Maret 2020.
COVID-19 telah menjadi pandemi, sehingga pemerintah di berbagai negara
menetapkan aturan lockdown atau karantina. Pemerintah Indonesia sendiri telah
menetapkan aturan Penetapan Sosial Berskala Besar (PSBB), yaitu membatasi kegiatan di
luar rumah seperti kegiatan pembelajaran jarak jauh yang dilakukan secara online.
Pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan melalui media, baik media
cetak (modul) maupun non-cetak menggunakan komputer/laptop/tablet/smartphone,
internet, siaran radio dan televisi.
Pembelajaran online ini tentunya memiliki beberapa gangguan yang berdampak kepada
mahasiswa, yaitu mengalami kejenuhan dalam belajar yang dapat mengakibatkan motivasi
belajar menurun. Berdasarkan hasil riset, responden merasa jenuh dengan pembelajaran
online yang membuat motivasi akademiknya tidak stabil, cenderung menurun dan merasa
malas untuk mengulang materi. Sumber masalah lain dari responden adalah kondisi
lingkungan tempat belajar yang membuat responden menjadi tidak fokus dan cara dosen
mengajar yang tidak sesuai dengan cara belajar mahasiswa. Hal ini membuat motivasi
akademik responden tidak stabil, cenderung menurun.
Sejalan dengan faktor yang mempengaruhi motivasi akademik menurut Dimyati dan
Mudjiono, bahwa kondisi lingkungan, kemampuan belajar, dan upaya dosen dalam
mengajar turut mempengaruhi motivasi akademik mahasiswa. Selain itu, responden juga
sering menyepelekan materi kuliah dan menunda untuk mengerjakan tugas. Hal ini
menunjukkan bahwa motivasi akademik responden menurun. Karena indikator tingkat
motivasi akademik menurut Handoko dan Sadirman, salah satunya adalah ketekunan
dalam mengerjakan tugas.
Untuk menjawab permasalahan ini, kelompok 6 melakukan psikoedukasi mengenai
cara mengurangi kejenuhan dan meningkatkan fokus belajar selama pembelajaran online.

5
psikoedukasi ini sangat penting diberikan kepada mahasiswa yang jenuh dengan suasana
pembelajaran online yang hanya menatap layar laptop selama berjam-jam. Selain itu,
psikoedukasi ini juga penting diberikan kepada mahasiswa yang tidak fokus dan mudah
terdistraksi dengan kondisi lingkungan belajar yang tidak kondusif. Psikoedukasi ini
penting diberikan supaya motivasi akademik mahasiswa selama pembelajaran online
meningkat.

B. Tujuan
a. Untuk mengetahui faktor penyebab kejenuhan, konsentrasi dan motivasi belajar
mahasiswa selama pembelajaran online.
b. Untuk mengetahui cara mengurangi kejenuhan dan meningkatkan konsentrasi selama
pembelajaran online serta strategi meningkatkan motivasi belajar.

C. Manfaat
A) Bagi Masyarakat
1) Memperluas wawasan dan pengetahuan pengetahuan mengenai faktor penyebab
kejenuhan dan kosentrasi belajar yang mempengaruhi motivasi belajar.
2) Dapat mengetahui dan menerapkan cara mengurangi kejenuhan dan meningkatkan
konsentrasi belajar supaya motivasi belajar meningkat selama pembelajaran online.

B) Bagi Mahasiswa
Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan wacana untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan tentang meningkatkan motivasi akademik
mahasiswa khususnya yang berhubungan dengan kejenuhan dan konsentrasi belajar
serta dampaknya terhadap motivasi akademik mahasiswa selama pembelajaran online.

6
BAB II
LANDASAN TEORI

Landasan Teori Terkait Permasalahan:


A. Pembelajaran Online/ E-Learning
Pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran yang dilakukan dengan tidak
bertatap muka langsung, tetapi menggunakan platform yang dapat membantu proses
belajar mengajar yang dilakukan meskipun jarak jauh. Tujuan dari adanya pembelajaran
daring ialah memberikan layanan pembelajaran bermutu dalam jaringan yang bersifat
masif dan terbuka untuk menjangkau peminat ruang belajar agar lebih banyak dan lebih
luas (Sofyana & Abdul, 2019:82 dalam
https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpap/article/download/8503/4094).
Menurut Dabbagh dan Ritland (2005:15 dalam Novita Arnesi dan Abdul Hamid K.)
pembelajaran online adalah sistem belajar yang terbuka dan tersebar dengan
menggunakan perangkat pedagogi (alat bantu pendidikan), yang dimungkinkan melalui
internet dan teknologi berbasis jaringan untuk memfasilitasi pembentukan proses belajar
dan pengetahuan melalui aksi dan interaksi yang berarti. Pembelajaran daring adalah
pembelajaran yang mampu mempertemukan mahasiswa dan dosen untuk melaksanakan
interaksi pembelajaran dengan bantuan internet (Kuntarto, E., 2017, dalam Ali Sadikin
dan Afreni Hamidah 2020:214-224).
Ada beberapa aplikasi juga dapat membantu kegiatan belajar mengajar, misalnya
WhatsApp, Zoom Meeting, Google Meet, Google Classroom, Web Blog, Edmodo dan
lain-lain. Pemerintah juga mengambil peran dalam menangani ketimpangan kegiatan
belajar selama pandemi covid 19 ini. Melansir laman resmi Kemendikbud RI, ada 12
platform atau aplikasi yang bisa diakses pelajar untuk belajar di rumah yaitu (1) Rumah
Belajar; (2) Meja Kita; (3) Icando; (4) Indonesiax; (5) Google For Education; (6) Kelas
Pintar; (7) Microsoft Office 365; (8) Quipper School (9) Ruang Guru; (10) Sekolahmu;
(11) Zenius; (12) Cisco Webex.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran online/e-learning
pembelajaran yang dilakukan dengan tidak bertatap muka secara langsung, melainkan
dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan media internet ataupun jaringan komputer
lain dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam penggunaan
teknologi internet.

7
B. Pengertian Motivasi Belajar
Menurut Hamzah B. Uno (2011: 23 dalam Asih 2015:9) “motivasi belajar adalah
dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan
tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur-unsur yang
mendukung. Indikator-indikator tersebut, antara lain: adanya hasrat dan keinginan
berhasil, dorongan dan kebutuhan dalam belajar, harapan dan cita-cita masa depan,
penghargaan dalam belajar, dan lingkungan belajar yang kondusif.”
Selain itu, Winkel (2005: 160 dalam Asih 2015:9), menyebutkan motivasi belajar
adalah keseluruhan daya penggerak psikis didalam siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Sejalan dengan pendapat di atas, Sardiman A. M
(2007: 75 dalam Asih 2015:9), menjelaskan motivasi belajar adalah seluruh daya
penggerak didalam diri siswayang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga
tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat dicapai.”
Motivasi belajar juga merupakan kebutuhan untuk mengembangkan diri secara
optimum sehingga mampu berbuat yang lebih baik, berprestasi dan kreatif (Abraham
Maslow dalam Asih 2015:9).Menurut Clayton Alderfer (dalam Asih 2015:9), motivasi
Belajar adalah dorongan eksternal dan internal yang menyababkan seseorang (individu)
bertindak dan berbuat mencapai tujuan, sehingga perubahan tingkah laku pada diri siswa
diharapkan terjadi.
Jadi, motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal yang ada pada diri siswa
Yng menimbulkan kegiatan belajar demi mencapai suatu tujuan untuk berpretasi dan
kreatif.

C. Aspek-Aspek Motivasi Belajar


Menurut Marilyn K. Gowing (dalam Adhetya Cahyani, dkk. 2020:127) ada empat
poin aspek-aspek motivasi belajar, adapun penjelasannya sebagai berikut:
a) Dorongan Mencapai Sesuatu
Peserta didik merasa terdorong untuk berjuang demi mewujudkan keinginan dan
harapan-harapannya.
b) Komitmen
Komitmen adalah salah satu aspek yang cukup penting dalam proses belajar. Dengan
memiliki komitmen yang tinggi, peserta didik memiliki kesadaran untuk belajar,
mampu mengerjakan tugas dan mampu menyeimbangkan tugas.
8
c) Inisiatif
Peserta didik dituntut untuk memunculkan inisiatif-inisiatif atau ide-ide baru yang
akan menunjang keberhasilan dan kesuksesannya dalam menyelesaikan proses
pendidikannya, karena ia telah mengerti dan bahkan memahami dirinya sendiri,
sehingga ia dapat menuntun dirinya sendiri untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat
bagi dirinya dan juga orang di sekitarnya.
d) Optimis
Sikap gigih, tidak menyerah dalam mengejar tujuan dan selalu percaya bahwa
tantangan selalu ada, tetapi setiap dari kita memiliki potensi untuk berkembang dan
bertumbuh lebih baik lagi.
Kemudian aspek-aspek motivasi belajar menurut Frandsen (dalam Adhetya Cahyani,
dkk. 2020:127),yaitu :
a) Memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap hal baru. Oleh karena itu, selalu
terdorong untuk belajar, demi mengejar cita-citanya.
b) Kreatif, peserta didik terus berpikir dan menciptakan sesuatu yang baru, sehingga
membuat dirinya berbeda dengan yang lainnya.
c) Menginginkan simpati dari orang tua, guru dan teman-temannya. Sebagai manusia
biasa, kita menginginkan suatu pujian sebagai bentuk penghargaan terhadap apa yang
telah kita lakukan maupun kita capai.
d) Memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru. Tidak menutup
kemungkinan, ketika kegagalan menghampiri kita, pasti terbesik rasa kecewa, tetapi
bukan berarti membuat kita putus asa dan menyerah, melainkan harus terus berjuang
demi menjemput kesuksesan kita.
e) Merasa aman ketika telah menguasai materi pelajaran.
f) Memberlakukan ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari belajar. Setiap dari kita
pasti telah mengetahui dan percaya bahwa ketika melakukan hal yang baik, akan
mendapatkan hasil yang baik pula, begitu pun sebaliknya. Dengan memiliki
pemikiran seperti ini, akan memicu peserta didik untuk terus semangat dalam belajar.

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar


Menurut Dimyati dan Mudjiono (1994:89-92 dalam Asih 2015:10) ada beberapa
faktor yang mempengaruhi motivasi belajar,yaitu:
a) Cita-Cita dan Aspirasi

9
Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu sangat lama, bahkan sepanjang hayat. Cita-
cita untuk ”menjadi seseorang” akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan
pelaku belajar. Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar intrinsik maupun ektrinsik
sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri.
b) Kemampuan Belajar
Dalam belajar dibutuhkan berbagai kemampuan.Kemampuan ini meliputi beberapa
aspek psikis yang terdapat dalam diri peserta didik.Misalnya pengamatan, perhatian,
ingatan, daya pikir dan fantasi.Di dalam kemampuan belajar ini, sehingga
perkembangan berfikir peserta didik menjadi ukuran. Peserta didik yang taraf
perkembangan berfikirnya konkrit (nyata) tidak sama dengan peserta didik yang
berfikir secara operasional (berdasarkan pengamatan yang dikaitkan dengan
kemampuan daya nalarnya). Jadi siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi
biasanya akan memperoleh kesuksesan yang lebih.
c) Kondisi Jasmanani dan Rohani Peserta Didik
Peserta didik adalah makhluk yang terdiri dari kesatuan psikofisik. Jadi kondisi
peserta didik mempengaruhi motivasi belajarnya. Ketika peserta didik memiliki
kesehatan dan panca inderanya dapat bekerja secara maksimal, peserta didik memiliki
peluang untuk mencapai keberhasilan dalam proses pendidikannya.
d) Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan merupakan unsur-unsur yang datangnya dari luar diri peserta
didik. Lingkungan peserta didik juga sebagaimana lingkungan individu pada
umumnya ada tiga yaitu lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Jadi
lingkungan yang menghambat atau mendukung berasal dari ketiga lingkungan
tersebut. Hal ini dapat dilakukan misalnya dosen dengan mengelola kelas,
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, menampilkan diri yang menarik
agar peserta didik termotivasi dalam belajar.
e) Unsur-unsur Dinamis dalam Belajar
Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya dalam
proses belajar mengajar tidak stabil kadang lemah,bahkan kadang tidak sama sekali.
Perasaan, ingatan, keinginan, dan pengalaman yang dimiliki peserta didik turut
mempengaruhi motivasi belaja, baik langsung maupun tidak langsung.
f) Upaya Dosen dalam Mempelajarkan Peserta Didik
Upaya yang dimaksud disini adalah bagaimana dosen membelajarkan peserta
didiknya dalam memahami materi yang diberikan.
10
E. Indikator Tingkat Motivasi Belajar
Menurut Handoko (1992: 59 dalam Suharni dan Purwanti 2018:138), untuk
mengetahui kekuatan motivasi belajar peserta didik, dapat dilihat dari beberapa indikator
sebagai berikut:
a) Kuatnya kemauan untuk berbuat
b) Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar
c) Kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas yang lain
d) Ketekunan dalam mengerjakan tugas.
Sedangkan menurut Sardiman (2001:81 dalam Suharni dan Purwanti (2018:139)
motivasi belajar memiliki indikator sebagai berikut:
a) Tekun menghadapi tugas.
b) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)
c) Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah orang dewasa.
d) Lebih senang bekerja mandiri
e) Cepat bosan pada tugas rutin
f) Dapat mempertahankan pendapatnya

Landasan Teori Terkait Materi Psikoedukasi :


A. Kejenuhan Pada Pembelajaran
Menurut (Dewi & Yosef, 2017) mengatakan bahwa kejenuhan belajar merupakan
suatu kondisi mental seseorang saat mengalami rasa bosan dan lelah yang amat sangat
sehingga mengakibatkan timbulnya rasa lesu, tidak bersemangat untuk melakukan suatu
aktivitas belajar. Faktor yang menjadi penyebab dalam kejenuhan belajar, yaitu: metode
pembelajaran yang digunakan guru tidak disukai oleh peserta didik, media pembelajaran
yang kurang mendukung dalam proses pembelajaran, terlalu banyak hafalan, tugas-tugas
(PR), dan tekanan dari mata pelajaran dari guru lainnya, serta saat mengajar guru terlalu
monoton kepada peserta didik tanpa adanya relaksasi dalam belajar sehingga peserta didik
cepat merasa bosan dan tidak bersemangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Menurut (Vitasari, 2013) mengatakan bajwa faktor kejenuhan terbagi menjadi dua
bagian, yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar.Kejenuhan yang berasal dari dalam
peserta didik adalah ketika peserta didik bosan dan keletihan.Keletihan yang dialami oleh
peserta didik dapat menyebabkan kebosanan dan peserta didik dapat kehilangan motivasi
serta malas untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan. Sedangkan kejenuhan yang berasal
dari luar peserta didik adalah ketika peserta didik berada pada situasi kompetitif yang
11
ketat dan menuntut kerja intelek yang berat, dalam durasi jam belajar yang cukup panjang
setiap harinya dan dibarengi dengan mata pelajaran yang cukup banyak dan cukup berat
diterima oleh memori peserta didik dapat menyebabkan proses belajar sampai batas
kemampuan peserta didik. Berikut cara mengurangi kejenuhan selama pembelajaran
daring:
1. Pilih tempat belajar yang nyaman
Kamu bisa mencari tempat nyaman dan mengganti suasana belajar kamu di rumah
untuk bisa mengatasi rasa bosan kamu selama belajar daring / online. Kamu bisa
memanfaatkan area teras dan balkon rumah kamu untuk belajar.Kalau kamu lebih
nyaman belajar di dalam kamarmu, kamu bisa mendekor meja belajarmu agar kamu
bisa lebih bersemangat untuk belajar.
2. Menggunakan metode gaya belajar yang disukai
Kamu bisa menggunakan metode belajar seperti melihat rekaman video, membaca
buku, dan juga mendengarkan rekaman suara / voice note. Kamu bisa mencatat
Kembali materi kuliah, melibatkan visual baik dengan gambar, Gerakan, ataupun
suara. Metode ini dapat membuat kamu lebih mudah memahami materi dan juga
terhindar dari rasa bosan.
3. Mengatur waktu sebaik mungkin
Kamu harus bisa mengatur jadwal sebaik mungkin dan jangan sampai terus-menerus
dikejar deadline, karena dengan hal tersebut malah akan merusak mood dan pasti
memicu timbulnya malas untuk belajar. Kamu bisa menggunakan tabel kegiatan yang
akan kamu lakukan dan menyusun skala prioritas mulai dari kegiatan penting, tidak
penting, mendesak, dan tidak mendesak. Kamu juga bisa menentukan durasi waktu
untuk mengerjakan kegiatan tersebut.
4. Menentukan target pencapaian nilai akhir atau IP setiap semesternya
Untuk menambah semangat saat pembelajaran daring, kamu bisa membuat target
nilai akhir per semester.Target nilai ini bisa membuat kamu lebih tertantang dan
termotivasi untuk terus belajar supaya bisa mencapai target tersebut.Nah, kamu juga
bisa memberikan self reward kepada diri kamu sendiri ketika sudah mencapai target
tersebut, misal dengan pergi liburan, membeli barang kesukaan, dan sebagainya.
5. Membuat kelompok kecil untuk belajar bersama teman-teman
Kamu bisa mengatasi rasa bosanmu dengan membuat kelompok belajar kecil
bersama teman-temanmu. Meskipun berkomunikasi melalui daring dan bisa saling
membantu, kelompok belajar ini juga bisa membangkitkan mood serta motivasi
12
belajar kamu, lho! Kamu juga bisa menjaga kesehatan mentalmu dengan
berinteraksi / bersosialisasi bersama teman-teman kamu.
6. Menyediakan waktu untuk melakukan refreshing
Jika belajar terus menerus dan memaksakan diri tentu saja akan mengakibatkan
kejenuhan Nah untuk menghindari itu kita perlu mengambil sedikit waktu untuk
menghibur diri dengan cara kegiatan-kegiatan yang menyenangkan dan bisa
menghibur diri, seperti nongkrong bareng teman dan juga jalan-jalan bareng, atau
hangout bareng teman ke tempat-tempat yang bernuansa alam agar mampu
memberikan ketenangan fikiran dan Kedamaian jiwa.

B. Konsentrasi Pada Pembelajaran


Peserta didik hendaknya memiliki kemampuan berkonsentrasi saat proses belajar
berlangsung. Melalui konsentrasi belajar, peserta didik mampu untuk mengikuti proses
belajar sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Konsentrasi
diperlukan dalam proses membaca, mendengar, maupun menulis.
Konsentrasi adalah usaha untuk memusatkan perhatian terhadap objek yang
dibutuhkan dengan mengabaikan stimulus lain yang tidak diperlukan (Sukri & Purwanti,
2016). Terdapat faktor internal dan faktor eksternal yang memengaruhi konsentrasi.
a) Faktor Internal misalnya: keadaan jasmani dan rohani yang sehat, tidak ada gangguan
di dalam panca indera, tubuh dalam kondisi fit, tidak sedang dalam keadaan stress atau
tertekan, dan memiliki ketenangan batin dan emosi.
b) Faktor Ekternal misalnya: suasana lingkungan yang tenang, terbebas dari polusi udara,
penerangan cukup, dan sarana prasarana yang memadai (Ikawati, 2015). Secara
khusus, di dalam kegiatan ini, akan fokus pada konsentrasi pada proses belajar atau
sering disebut konsentrasi belajar.
Mahasiswa yang dapat mengelola konsentrasi belajarnya akan menjadikannya mampu
memahami dan mengaplikasikan segala informasi yang didapatkan. Dengan pemahaman
tentang materi pelajaran yang disampaikan dosen, maka peserta didik akan mendapat nilai
yang tinggi di kelas. Sedangkan peserta didik yang tidak dapat menjaga konsentrasi ketika
sedang belajar maka akan mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas belajar secara
menyeluruh, dan dapat berdampak pada hasil belajar yang kurang optimal. Berikut cara
untuk lebih berkonsentrasi dalam belajar:
1. Pilih tempat yang sesuai untuk belajar

13
Sebelum mulai belajar, kamu bisa pilih tempat belajar yang menurutmu paling
nyaman. Misalnya, kalau kamu merupakan tipe yang gampang terdistraksi, kamu bisa
pilih tempat-tempat yang jauh dari gangguan, seperti di dalam kamar. Selain itu, pilih
juga tempat belajar dengan penerangan atau pencahayaan yang bagus, supaya nggak
mengganggu penglihatan kamu, ya.
2. Rapikan meja atau area belajar
Jangankan untuk berkonsentrasi, mungkin kita akan terlihat badmood untuk belajar
karena tempat belajar atau area belajar kita itu berantakan. Jadi cobalah ketika kita
ingin belajar rapikan dulu segala barang-barang yang ada diatas meja, agar kamu bisa
memiliki ruang atau space yang cukup
3. Pilih metode belajar yang pas untuk kamu
Setiap orang pasti mempunyai metode belajarnya masing-masing, kita bisa mencari
tahu dulu nih metode belajar kita seperti apa sih. Kalau kamu sulit mengingat pada
materi atau point-point yang penting, kamu bisa loh membuat rangkuman di buku atau
binder sekolahmu. Setelah menentukan metode belajar apa yang kamu sukai, kamu
jadi bisa lebih berkonsentrasi dan memahami materi dengan baik.
4. Tentukan batas waktu belajar
Belajar juga ada batasannya loh, jangan karena kamu anaknya ambis dan ingin
mendapatkan nilai sempurna di ujian nanti. Kamu belajarnya tidak kenal waktu, dan
ujung-ujungnya kamu akan kelelahan dan sakit. Kamu harus bisa menentukan batas
waktu belajar kamu, misalkan waktu belajar kamu itu selama 2 jam. Nah dalam waktu
2 jam itu kamu tidak harus terus-terusan belajar tetapi beri jeda istirahat selama 5-10
menit untuk mereganggkan badan dan mengistirahatkan mata. Jangan terlalu lama yaa,
ini hanya istirahat sebentar untuk mengembalikan fokus dan membuat pikiran kamu
menjadi rileks.
5. Buat daftar target belajar
Dalam hal ini target-target belajar yang akan kamu capai nantinya, misalnya hari ini
kamu belajar mata kuliah Biopsikologi. Kamu bisa membuat target belajar bahwa
materi Gangguan Emosi dulu yang akan kamu pelajari, dan kamu harus sudah bisa
paham dengan materi ini. Dengan adanya target ini kamu akan bisa berkonsentrasi
dalam belajar, tetapi usahakan target yang kamu buat itu sesuai dengan kapasitas kamu
yaa.
6. Tidak membuka game atau sosial media saat belajar

14
Hal yang satu ini penting banget untuk berkonsentrasi dalam hal belajar, usahakan
bahwa kamu tidak membuka sosmed atau game saat kamu sedang beristirahat, kenapa?
karena ketika kamu sudah membuka hp kamu akan terus menurut asyik bermain hp
dan melupakan materi yang akan kamu pelajari. Jadi ketika kamu ingin belajar matikan
notif dari hp kamu supaya kamu bisa lebih fokus.
7. Istirahat dan makan yang cukup
Tips yang terakhir adalah istirahat dan makan yang cukup.Dengan beristirahat yang
cukup, otak dan tubuh kamu jadi jauh lebih fresh untuk belajar.Otomatis, kamu jadi
lebih mudah untuk berkonsentrasi selama belajar.Selain itu, kamu juga harus makan
yang cukup.Diusahakan, sebelum belajar, kamu makan terlebih dahulu, ya.Supaya saat
waktunya belajar nanti, kamu nggak kelaparan yang akhirnya mengganggu konsentrasi
belajarmu.Istirahat dan makan yang cukup juga membuat kesehatanmu terjaga,
loh.Apalagi jika momennya ingin ujian seperti sekarang ini.

C. Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar


Kaum humanistik yakin bahwasanya motivasi itu dikontrol dari dalam diri individu
itu sendiri. Kesadaran diri individulah yang membuat individu terdorong untuk belajar,
meskipun awalnya motivasi datang dari luar namun untuk meyakinkan sebuah motivasi,
maka individu sendirilah yang akan bergerak untuk melakukannya. Ada beberapa hal
yang bisa dijadikan sebagai indicator tingkah laku mahasiswa yang memiliki motivasi
yang diarahkan oleh diri sendiri menurut Klausemeler (dalam Elida Prayitno, 1989:88)
dapat dgambarkan sebagai berikut:
1. Mahasiswa mulai mengerjakan tugas-tugas perkuliahan tepat waktu, dan berusaha
menyelesaikannya secara baik dan dikerjakan oleh diri sendiri atau dibahas secara
kelompok.
2. Berkunjung ke rumah teman, kakak tingkat maupun ke rumah dosen atau situasi-
situasi lain dalam rangka mendapatkan bahan masukan untuk menyelesaikan tugas-
tugasnya.
3. Dengan segala senang hati memperbaiki tugas-tugasnya samapi benar-benar sempurna
4. Mahasiswa merasa bertanggung jawab terhadap keberhasilannya dalam belajar.
5. Tetap belajar dikelas seperti membaca buku, diskusi, meskipun dosen tidak ada
dikelas.
6. Selalu sibuk melakukan apa saja yang dapat mengembangkan pengetahuan dan
keterampilannya dengan sarana yang ada di kampusnya.
15
7. Mempunyai interkasi sosial yang harmonis dengan mahasiswa lainnya.
8. Mempunyai interkasi yang harmonis dengan dosen-dosen.
9. Berani mengemukakan pendapatnya di ruangan kelas.

16
BAB III
DESAIN PRODUK

A. Proses Pembuatan Produksi Intervensi


a) Video: Berbentuk animasi yang berdurasi sekitar 15 menit, yang akan di upload di
YouTube dan linknya akan disebarkan di sosial media lainnya, seperti Instagram dan
WhatsApp masing-masing anggota kelompok 6. Video ini berisi materi mengenai
penyebab kejenuhan dan ketidakfokusan terjadi selama belajar serta cara-cara
mengurangi kejenuhan dan ketidakfokusan selama pembelajaran online. Video ini
dibuat melalui aplikasi Canva, PixelLab, SuperMe, Viva Video, dan Kine Master.
Pertama, kami merekam suara untuk mengisi suara karakter animasi. Kedua, untuk
membuat karakter animasi, kami menggunakan aplikasi SuperMe dan juga PixelLab.
Ketiga, membuat animasi berisi materi psikoedukasi dan desain grafis, kami
menggunakan aplikasi Canva. Terakhir, untuk menyatukan video, menambahkan
suara, dan menambahkan backsound, kami menggunakan aplikasi Viva Video dan
Kine Master. Untuk backsound kami mencari di YouTube yang tidak memiliki
copyright dan mendownload melalui savefrom.net.
b) Poster: Berisi poin-poin materi yang ada dalam video dan modul. Poster ini berbentuk
portrait dengan ukuran 4:5 dan rasio 1080 x 1350, menyesuaikan feed Instagram.
Poster ini terdiri dari 2 halaman, dan kami memebuat poster dengan aplikasi Canva.
Halaman pertama membahas tentang cara mengurangi kejenuhan selama pembelajaran
online dan halaman kedua membahas tentang cara mengurangi ketidakfokusan selama
pembelajaran online. Poster ini akan di sebarkan di Instagram story dan feed Instagram
serta WhatsApp story dan WhatsApp group chat masing-masing anggota kelompok 6.
c) Modul: Berisi tentang kejenuhan dan ketidakfokusan selama pembelajaran online serta
cara menguranginya. Modul ini juga berisi tabel aktivitas kegiatan yang dapat diisi
oleh mahasiswa supaya bisa mengatur jadwal kegiatannya secara teratur sehingga tidak
lalai dengan tugasnya. Rencananya tabel aktivitas ini akan ada dalam dua ukuran, yaitu
ukuran A4. Kami membuat modul dengan apalikasi yang sama dengan membuat
poster yaitu Canva yang berisikan 38 halaman, lalu dijadikan PDF dan disebar melalui
Google Drive agar mahasiswa/mahasiswa bisa membaca modul yang sudah kami buat.

17
B. Tujuan Produksi Intervensi
Untuk mengurangi kejenuhan dan meningkatkan konsentrasi belajar selama pembelajaran
online supaya motivasi akademik mahasiswa bisa meningkat.

C. Target Intervensi
Mahasiswa yang motivasi akademiknya menurun karena rasa kejenuhan dan
ketidakfokusan selama online learning.

18
BAB IV
IMPLIKASI & EVALUASI PRODUK

A. Strategi Publikasi
a) Video: Mempublikasikan video tersebut ke Youtube salah satu anggota dan
membagikan linknya ke WhatsApp Group dan Insta Story.
b) Poster: Mempublikasikan poster psikoedukasi ke Feed Instagram salah satu anggota
dengan menandai anggota lainnya dan membagikan linknya ke WhatsApp Group, Insta
Story, serta YouTube.
c) Modul: Mempublikasikan modul psikoedukasi ke Google Drive salah satu anggota dan
membagikan linknya ke WhatsApp Group, Insta Story, serta YouTube.

B. Target Sasaran
Mahasiswa yang universitasnya masih menerapkan online learning.

C. Ketercapaian Target
Kami tidak menentukan seberapa banyak target yang akan dicapai. Namun, kami
berusaha semaksimal mungkin untuk terus menyebarkan produk psikoedukasi kita kepada
masyarakat, terutama mahasiswa.Sejauh ini, yang sudah video psikoedukasi kita sudah
ditonton sebanyak 130 kali dan poster kita sudah di like oleh 130 orang.Sebenarnya
produk psikoedukasi kita juga berguna bagi semua pelajar, baik jenjang SMP, SMA,
SMK, maupun perguruan tinggi yang masih menerapkan online learning.Alasannya,
karena setiap pelajar, bukan hanya mahasiswa tapi juga siswa pasti mengalami kejenuhan
dan tidak konsentrasi selama online learning.Psikoedukasi yang diberikan berdampak
pada berkurangnya tingkat kejenuhan dan meningkatnya konsentrasi dalam belajar.Hal
ini, terlihat dari komen di postingan Youtube dan Instagram produk psikoedukasi, serta
diliat dari kritik dan saran yang diberikan. Rencana perbaikan untuk produk di masa yang
mendatang, kita akan menambahkan tabel kegiatan dalam modul. Kita akan memperbaiki
modul kita supaya lebih menarik. Kita juga akan memperbaiki poster dengan mengurangi
tulisan dan menambahkan beberapa desain grafis.

19
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Produk psikoedukasi yang terdiri dari video, poster, dan modul berisi mengenai cara
mengurangi kejenuhan dan meningkatkan konsentrasi selama pembelajaran online.
Produk psikoedukasi kita berguna bagi semua pelajar, baik jenjang SMP, SMA, SMK,
maupun perguruan tinggi yang masih menerapkan online learning.Alasannya, karena
setiap pelajar, bukan hanya mahasiswa tapi juga siswa pasti mengalami kejenuhan dan
tidak konsentrasi selama online learning.Psikoedukasi yang diberikan berdampak pada
berkurangnya tingkat kejenuhan dan meningkatnya konsentrasi dalam belajar.

B. Saran
A) Bagi Universitas
Dalam upaya mengurangi kejenuhan dan meningkatkan konsentrasi belajar
mahasiswa selama pembelajaran online, maka pihak universitas selaku pelaksana
tempat pembelajaran yang bertanggung jawab atas keberhasilan pendidikan pada
mahasiswanya hendaknya dapat mempertimbangkan hal-hal berikut ini :
a) Meningkatkan kepedulian dan perhatian Universitas terhadap mahasiswanya,
terutama menyangkut hal-hal yang erat kaitannya dengan proses pembelajaran
daring.
b) Membuat program pelatihan pengajaran yang kreatif bagi dosen untuk menerapkan
metode pembelajaran yang bervariasi dan disukai oleh mahasiswanya supaya tidak
bosan.
c) Menumbuhkan motivasi dosen untuk lebih kreatif lagi dalam melaksanakan
pembelajaran dan adaptasi teknologi selama pembelajaran online.

B) Bagi Mahasiswa
Mahasiswa karena statusnya sebagai pelajar yang mempunyai kewajiban dan
tanggungjawab untuk belajar, maka hendaknya dapat mempertimbngkan hal-hal
sebagai berikut:
a) Tetaplah aktif dan semangat dalam mengikuti jalannya perkuliahan online dengan
niat untuk mendapat ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat.

20
b) Lebih produktif untuk meraup ilmu dan mengembangkan kompetensi akademiknya
semasa pandemi. Jangan pernah bosan untuk bertanya dan mempelajari hal-hal
baru.
c) Menerapkan cara yang diberikan dalam materi psikoedukasi untuk mengurangi
kejenuhan dan meningkatkan konsentrasi belajar, dimulai dari cara yang mudah
dilakukan seperti membuat tabel kegiatan.

C) Bagi Peneliti
Kepada peneliti, khususnya peneliti bidang pendidikan disarankan untuk dapat
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a) Subjek penelitian diharapkan dapat diperluas dan tidak terbatas pada mahasiswa
saja, tetapi kepada seluruh pelajar, mulai dari siswa SD, SMP dan SMA.
b) Penelitian selanjutnya juga diharapkan untuk menggunakan lebih banyak sumber
jurnal yang berkaitan dengan motivasi belajar, kejenuhan belajar, dan konsentrasi
belajar.
c) Meneliti faktor-faktor lain yang diduga mempunyai hubungan dengan motivasi
akademik mahasiswa pembelajaran. Ini penting untuk mendapatkan gambaran
yang lebih lengkap tentang faktor-faktor yang perlu mendapat perhatian dalam
usaha meningkatkan motivasi akademik mahasiswa selama pembelajaran online.

21
DAFTAR PUSTAKA

Admin IBIK. 2021. "Cara Mengatasi Kejenuhan Belajar Daring",


https://www.ibik.ac.id/tips-mengatasi-kejenuhan-ketika-belajar-daring-di-masa-pandemi/,
diakses pada 8 Juni 2022.
Ammariah, Hani. 2021. "7 Tips Agar Kamu Lebih Berkonsentrasi dalam Belajar",
https://www.ruangguru.com/blog/7-tips-agar-kamu-lebih-konsentrasi-dalam-belajar ,diakses
pada 8 Juni 2022
Putri, Amanda. 2022. "Susah Konsentrasi? Ini 10 Tips Ampuh untuk
Kamu!",https://lingkaran.co/blog/10-tips-untuk-yang-susah-konsentrasi/?
utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=10-tips-untuk-yang-susah-
konsentrasi ,diakses pada 8 Juni 2022.da 8 Juni 2022.
Asih.2015. Motivasi Belajar Siswa Di Smp Negeri 15 Yogyakarta. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta. Diakses pada 23 Mei 2022 dari
https://eprints.uny.ac.id/29452/1/Asih_08101244020.pdf.
Cahyani, Adhetya, Iin Diah Listiana, dan Sari Puteri Deta Larasati. 2020. Motivasi
Belajar Siswa SMA pada Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal
Pendidikan Islam, 3 (1), 123-140. Diakses pada 23Mei 2022 dari
https://journal.ptiq.ac.id/index.php/iq/article/download/57/47/.
Damayanti, Anita, Agus Suradika, dan Tasyfi Barkidzki Asmas. 2020. Strategi
Mengurangi Kejenuhan Anak dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melaui Aplikasi
ICANDO pada Siswa Kelas I SDN Pondok Pinang 8 Pagi.Seminar Nasional Penelitian
LPPM UMJ. Diakses pada 8 Juni 2022 melalui http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit
Fridaram, Olivia, dkk. 2020. Meningkatkan Konsentrasi Belajar Peserta Didik dengan
Bimbingan Klasikal Metode Cooperative Learning Tipe Jigsaw. Magistrorum Et Scholarium:
Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1 (2), 161-170.
Masni, Harbeng. 2015. Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar. Dikdaya, 5 (1), 34-45.
Pahamify. 2021. "Susah Konsentrasi saat Belajar? Lakukan 9 Cara Ini",
https://www.google.com/amp/s/pahamify.com/blog/pahami-tips/buat-belajar/cara-
meningkatkan-konsentrasi-belajar-yang-wajib-dicoba/amp/ ,diakses pada 8 Juni 2022.
Suharni dan Purwanti. 2018. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. G-COUNS:
Jurnal Bimbingan dan Konseling, 3 (1), 131-145. Diakses pada 23Mei 2022 dari
https://journal.upy.ac.id/index.php/bk/article/view/89/82.

22
Sur, Widiya Astuti Alam, Minhatul Hasanah, dan Muhammad Rochmat Mustofa. Analisis
Motivasi Belajar dengan Sistem Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19.
Jurnal Equation, 3 (2), 171. Diakses pada 23 Mei 2022 darihttps://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/equation/
article/download/
3464/2895&ved=2ahUKEwjvuqeoh_j3AhX9S2wGHSUwAXQQFnoECAwQAQ&usg=AOv
Vaw0fkdKSTNNgk7izIuOD964f

23
LAMPIRAN
A. Rancangan Asesmen
A) Latar Belakang Masalah
Pada tahun 2020 dunia sedang dilanda wabah penyakit, yaitu corona virus (COVID-
19).Virus ini pertama kali muncul di Wuhan, China pada Desember 2019.Gejala yang
muncul seperti gejala flu, yaitu demam, batuk, lemas, dan sesak nafas.COVID-19 dapat
menular dengan mudah melalui batuk atau napas yang dikeluarkan oleh penderita
COVID-19.Penularan COVID-19 sangatlah cepat sehingga Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) menetapkan COVID-19 sebagai epidemi global pada 11 Maret 2020.
COVID-19 telah menjadi pandemi, sehingga pemerintah di berbagai negara
menetapkan aturan lockdown atau karantina.Pemerintah Indonesia sendiri telah
menetapkan aturan Penetapan Sosial Berskala Besar (PSBB), yaitu membatasi kegiatan
di luar rumah seperti kegiatan pembelajaran jarak jauh yang dilakukan secara
online.Pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan melalui media, baik
media cetak (modul) maupun non-cetak menggunakan
komputer/laptop/tablet/smartphone, internet, siaran radio dan televisi.
Pembelajaran online ini tentunya memiliki beberapa gangguan yang berdampak
kepada mahasiswa, yaitu mengalami kejenuhan dalam belajar yang dapat
mengakibatkan motivasi belajar menurun.Motivasi belajar dangat berpengaruh terhadap
hasil prestasi belajar mahasiswa.Motivasi belajar yang rendah dapat menyebabkan
menurunnya hasil prestasi belajar mahasiswa.Oleh karena itu, motivasi dalam belajar
sangat diperlukan oleh mahasiwa.
B) Sub Tema
Pengaruh Pembelajaran Online terhadap Motivasi Akademik Mahasiswa
C) Target Riset
Mahasiswa di universitas yang masih menerapkan pembelajaran online
D) Tujuan Riset
1. Mengetahui tingkat motivasi belajar mahasiswa selama pembelajaran online.
2. Mengetahui seberapa besar pengaruh pembelajaran online terhadap motivasi
akademik mahasiswa.
E) Landasan Teori
Pembelajaran Online/ E-Learning

24
Pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran yang dilakukan dengan tidak
bertatap muka langsung, tetapi menggunakan platform yang dapat membantu proses
belajar mengajar yang dilakukan meskipun jarak jauh. Tujuan dari adanya
pembelajaran daring ialah memberikan layanan pembelajaran bermutu dalam jaringan
yang bersifat masif dan terbuka untuk menjangkau peminat ruang belajar agar lebih
banyak dan lebih luas (Sofyana & Abdul, 2019:82 dalam
https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpap/article/download/8503/4094).
Menurut Dabbagh dan Ritland (2005:15 dalam Novita Arnesi dan Abdul Hamid K.)
pembelajaran online adalah sistem belajar yang terbuka dan tersebar dengan
menggunakan perangkat pedagogi (alat bantu pendidikan), yang dimungkinkan melalui
internet dan teknologi berbasis jaringan untuk memfasilitasi pembentukan proses
belajar dan pengetahuan melalui aksi dan interaksi yang berarti. Pembelajaran daring
adalah pembelajaran yang mampu mempertemukan mahasiswa dan dosen untuk
melaksanakan interaksi pembelajaran dengan bantuan internet (Kuntarto, E., 2017,
dalam Ali Sadikin dan Afreni Hamidah 2020:214-224).
Ada beberapa aplikasi juga dapat membantu kegiatan belajar mengajar, misalnya
WhatsApp, Zoom Meeting, Google Meet, Google Classroom, Web Blog, Edmodo dan
lain-lain. Pemerintah juga mengambil peran dalam menangani ketimpangan kegiatan
belajar selama pandemi covid 19 ini. Melansir laman resmi Kemendikbud RI, ada 12
platform atau aplikasi yang bisa diakses pelajar untuk belajar di rumah yaitu (1) Rumah
Belajar; (2) Meja Kita; (3) Icando; (4) Indonesiax; (5) Google For Education; (6) Kelas
Pintar; (7) Microsoft Office 365; (8) Quipper School (9) Ruang Guru; (10) Sekolahmu;
(11) Zenius; (12) Cisco Webex.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran online/e-
learning pembelajaran yang dilakukan dengan tidak bertatap muka secara langsung,
melainkan dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan media internet ataupun
jaringan komputer lain dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilan dalam penggunaan teknologi internet.

Pengertian Motivasi Belajar


Menurut Hamzah B. Uno (2011: 23 dalam Asih 2015:9) “motivasi belajar adalah
dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan
tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur-unsur yang
mendukung. Indikator-indikator tersebut, antara lain: adanya hasrat dan keinginan
25
berhasil, dorongan dan kebutuhan dalam belajar, harapan dan cita-cita masa depan,
penghargaan dalam belajar, dan lingkungan belajar yang kondusif.”
Selain itu, Winkel (2005: 160 dalam Asih 2015:9), menyebutkan motivasi belajar
adalah keseluruhan daya penggerak psikis didalam siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Sejalan dengan pendapat di atas, Sardiman A.
M (2007: 75 dalam Asih 2015:9), menjelaskan motivasi belajar adalah seluruh daya
penggerak didalam diri siswayang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar yang memberikan arah pada kegiatan belajar
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat dicapai.”
Motivasi belajar juga merupakan kebutuhan untuk mengembangkan diri secara
optimum sehingga mampu berbuat yang lebih baik, berprestasi dan kreatif (Abraham
Maslow dalam Asih 2015:9).Menurut Clayton Alderfer (dalam Asih 2015:9), motivasi
Belajar adalah dorongan eksternal dan internal yang menyababkan seseorang (individu)
bertindak dan berbuat mencapai tujuan, sehingga perubahan tingkah laku pada diri
siswa diharapkan terjadi.
Jadi, motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal yang ada pada diri
siswa Yang menimbulkan kegiatan belajar demi mencapai suatu tujuan untuk berpretasi
dan kreatif.

Aspek-Aspek Motivasi Belajar


Menurut Marilyn K. Gowing (dalam Adhetya Cahyani, dkk. 2020:127) ada empat
poin aspek-aspek motivasi belajar, adapun penjelasannya sebagai berikut:
a) Dorongan Mencapai Sesuatu
Peserta didik merasa terdorong untuk berjuang demi mewujudkan keinginan dan
harapan-harapannya.
b) Komitmen
Komitmen adalah salah satu aspek yang cukup penting dalam proses belajar. Dengan
memiliki komitmen yang tinggi, peserta didik memiliki kesadaran untuk belajar,
mampu mengerjakan tugas dan mampu menyeimbangkan tugas.
c) Inisiatif
Peserta didik dituntut untuk memunculkan inisiatif-inisiatif atau ide-ide baru yang
akan menunjang keberhasilan dan kesuksesannya dalam menyelesaikan proses
pendidikannya, karena ia telah mengerti dan bahkan memahami dirinya sendiri,

26
sehingga ia dapat menuntun dirinya sendiri untuk melakukan hal-hal yang
bermanfaat bagi dirinya dan juga orang di sekitarnya.
d) Optimis
Sikap gigih, tidak menyerah dalam mengejar tujuan dan selalu percaya bahwa
tantangan selalu ada, tetapi setiap dari kita memiliki potensi untuk berkembang dan
bertumbuh lebih baik lagi.
Kemudian aspek-aspek motivasi belajar menurut Frandsen (dalam Adhetya Cahyani,
dkk. 2020:127),yaitu :
1. Memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap hal baru. Oleh karena itu, selalu
terdorong untuk belajar, demi mengejar cita-citanya.
2. Kreatif, peserta didik terus berpikir dan menciptakan sesuatu yang baru, sehingga
membuat dirinya berbeda dengan yang lainnya.
3. Menginginkan simpati dari orang tua, guru dan teman-temannya. Sebagai manusia
biasa, kita menginginkan suatu pujian sebagai bentuk penghargaan terhadap apa
yang telah kita lakukan maupun kita capai.
4. Memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru. Tidak menutup
kemungkinan, ketika kegagalan menghampiri kita, pasti terbesik rasa kecewa, tetapi
bukan berarti membuat kita putus asa dan menyerah, melainkan harus terus
berjuang demi menjemput kesuksesan kita.
5. Merasa aman ketika telah menguasai materi pelajaran.
6. Memberlakukan ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari belajar. Setiap dari kita
pasti telah mengetahui dan percaya bahwa ketika melakukan hal yang baik, akan
mendapatkan hasil yang baik pula, begitu pun sebaliknya. Dengan memiliki
pemikiran seperti ini, akan memicu peserta didik untuk terus semangat dalam
belajar.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar


Menurut Dimyati dan Mudjiono (1994:89-92 dalam Asih 2015:10) ada beberapa
faktor yang mempengaruhi motivasi belajar,yaitu:
1. Cita-Cita dan Aspirasi
Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu sangat lama, bahkan sepanjang hayat. Cita-
cita untuk ”menjadi seseorang” akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan
pelaku belajar. Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar intrinsik maupun
ektrinsik sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri.
27
2. Kemampuan Belajar
Dalam belajar dibutuhkan berbagai kemampuan.Kemampuan ini meliputi beberapa
aspek psikis yang terdapat dalam diri peserta didik.Misalnya pengamatan, perhatian,
ingatan, daya pikir dan fantasi.Di dalam kemampuan belajar ini, sehingga
perkembangan berfikir peserta didik menjadi ukuran. Peserta didik yang taraf
perkembangan berfikirnya konkrit (nyata) tidak sama dengan peserta didik yang
berfikir secara operasional (berdasarkan pengamatan yang dikaitkan dengan
kemampuan daya nalarnya). Jadi siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi
biasanya akan memperoleh kesuksesan yang lebih.
3. Kondisi Jasmanani dan Rohani Peserta Didik
Peserta didik adalah makhluk yang terdiri dari kesatuan psikofisik.Jadi kondisi
peserta didik mempengaruhi motivasi belajarnya. Ketika peserta didik memiliki
kesehatan dan panca inderanya dapat bekerja secara maksimal, peserta didik
memiliki peluang untuk mencapai keberhasilan dalam proses pendidikannya.
4. Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan merupakan unsur-unsur yang datangnya dari luar diri peserta
didik.Lingkungan peserta didik juga sebagaimana lingkungan individu pada
umumnya ada tiga yaitu lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.Jadi
lingkungan yang menghambat atau mendukung berasal dari ketiga lingkungan
tersebut.Hal ini dapat dilakukan misalnya dosen dengan mengelola kelas,
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, menampilkan diri yang menarik
agar peserta didik termotivasi dalam belajar.
5. Unsur-unsur Dinamis dalam Belajar
Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya dalam
proses belajar mengajar tidak stabil kadang lemah,bahkan kadang tidak sama sekali.
Perasaan, ingatan, keinginan, dan pengalaman yang dimiliki peserta didik turut
mempengaruhi motivasi belaja, baik langsung maupun tidak langsung.
6. Upaya Dosen dalam Mempelajarkan Peserta Didik
Upaya yang dimaksud disini adalah bagaimana dosen membelajarkan peserta
didiknya dalam memahami materi yang diberikan.

Indikator Tingkat Motivasi Belajar


Menurut Handoko (1992: 59 dalam Suharni dan Purwanti 2018:138), untuk
mengetahui kekuatan motivasi belajar peserta didik, dapat dilihat dari beberapa
28
indikator sebagai berikut:
1. Kuatnya kemauan untuk berbuat
2. Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar
3. Kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas yang lain
4. Ketekunan dalam mengerjakan tugas.
Sedangkan menurut Sardiman (2001:81 dalam Suharni dan Purwanti (2018:139)
motivasi belajar memiliki indikator sebagai berikut:
a) Tekun menghadapi tugas.
b) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)
c) Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah orang dewasa.
d) Lebih senang bekerja mandiri
e) Cepat bosan pada tugas rutin
f) Dapat mempertahankan pendapatnya

F) Metode Penelitian
a. Observasi
Nama Observie
Waktu
Tempat
Teknik Observasi  Sistematik, yaitu ada kerangka observasi yang
memuat beberapa faktor/aspek/hal (guide).
 Non partisipan, yaitu observer tidak turut serta
secara langsung dalam pengamatan.
 Natural, yaitu mengamati peristiwa/perilaku
observie tanpa usaha mengendalikan, bersifat
alamiah.
Tipe Pencatatan Observasi Anecdotal, yaitu mencatat semua hal yang penting
secara teliti dan sesegera mungkin (apa dan bagaimana
kejadian terjadi).
Aspek Yang Diamati a) Penampilan, meliputi pakaian dan aksesoris yang
dipakai
b) Gerakan-gerakan tubuh yang sering muncul
c) Ekspresi wajah

29
d) Cara bicara, terutama dalam menjawab pertanyaan
e) Reaksi-reaksi emosional
f) Gerak-gerik yang tiba-tiba muncul

b. Wawancara
Nama Interviewee
Waktu
Tempat
Teknik Wawancara Semi terstruktur, yaitu adanya arahan/daftar
pertanyaan yang sudah dibuat sebelumnya/ dengan
pedoman wawancara tersebut arah pembicaraannya
lebih pasti, sehingga tidak menyimpang ke masalah
lain.
Jenis Pertanyaan Wawancara Open questions (pertanyaan terbuka), biasanya
diawali dengan pertanyaan-pertanyaan why
(mengapa) atau how (bagaimana), mendorong
interviewee atau orang yang diwawancara untuk
bisa berbicara panjang atau banyak yang dibicaran
atau memberikan penjelasan secara banyak.
Tipe Pencatatan Wawancara Pencatatan tidak langsung, yaitu pencatatan yang
dilakukan setelah berlangsungnya wawancara, jadi
setelah proses wawancara itu selesai.

Panduan Wawancara
A. Pendahuluan
1. Memperkenalkan diri.
2. Menjelaskan maksud dan tujuan wawancara disertai dengan manfaat penelitian
dan menjelaskan bahwa kerahasiaan responden terjamin.
3. Meminta kesediaan responden untuk melakukan wawancara.
4. Melakukan kontrak wawancara, menawarkan waktu wawancara 30 menit.
B. Pedoman Pertanyaan Wawancara
No. Variabel Indikator Pertanyaan Jawaban
Dorongan mencapai Dorongan untuk berjuang Dorongan apa yang

30
sesuatu (aspek demi mewujudkan keinginan membuat Anda ingin
motivasi menurut dan harapan. belajar?
Marilyn K.)
Komitmen (aspek Kesadaran untuk belajar. Bagaimana cara Anda
motivasi menurut menetapkan komitmen
Marilyn K.) dalam belajar?
Inisiatif (aspek Ide baru untuk menunjang Apakah Anda akan
motivasi menurut keberhasilan dalam proses mempelajari materi
Marilyn K.) pembelajaran. kembali di luar jam
kuliah?
Optimis (aspek Sikap tidak mudah menyerah Apa yang Anda lakukan
motivasi menurut dalam mengejar tujuan. jika mendapatkan nilai
Marilyn K.) yang kurang
memuaskan dari salah
satu mata kuliah?
Memiliki rasa ingin Keinginan yang mendorong Apakah Anda akan
tahu yang tinggi peserta didik untuk bertanya kepada dosen
(aspek motivasi menambah pengetahuan. ketika tidak memahami
menurut Frandsen) materi kuliah?
Memiliki rasa ingin Keinginan yang mendorong Bagaimana tanggapan
tahu yang tinggi peserta didik untuk Anda mengenai
(aspek motivasi menambah pengetahuan. penyampaian materi
menurut Frandsen) yang diberikan oleh
dosen Anda saat proses
belajar di rumah?
Kreatif (aspek Kegiatan berpikir untuk hal Apa yang membuat
motivasi menurut baru sehingga membuat Anda berbeda dari
Frandsen) dirinya berbeda dari yang teman-teman Anda yang
lain. lain dalam hal belajar?
Memiliki rasa aman Perasaan aman peserta didik Apakah Anda merasa
(aspek motivasi ketika menguasai materi aman ketika telah
menurut Frandsen) pelajaran. menguasai materi
kuliah?

31
Faktor yang Kondisi lingkungan keluarga, Bagaimana bentuk
memengaruhi motivasi seperti dukungan orangtua. penghargaan / dukungan
belajar dari orang tua Anda
selama pembelajaran
online?
Faktor yang Bagaimanakah motivasi
memengaruhi motivasi belajar Anda selama
belajar pembelajaran online?
Apakah meningkat atau
menurun?
Faktor yang Cita-cita, kemampuan belajar, Hal-hal apa saja yang
memengaruhi motivasi kondisi peserta didik, kondisi memengaruhi motivasi
belajar lingkungan, unsur-unsur belajar Anda selama
dinamis dalam belajar, dan pembelajaran online?
upaya dosen dalam mengajar.
- - Bagaimana cara Anda
meningkatkan motivasi
belajar Anda selama
pembelajaran online?

C. Penutup
1. Menyimpulkan hasil wawancara.
2. Menyampaikan terimakasih.
3. Mengakhiri wawancara.

B. Link Produk dan Screenshot Produk


A) Link Instagram: https://www.instagram.com/p/Ce1VZrQpyn/?
igshid=YmMyMTA2M2Y=%E2%9C%A8

32
B) Link Modul: https://drive.google.com/folderview?
id=1lrUWgySUEZlsUQ01KWeLhx7zzpR-55VX

C) Link Youtube:
https://youtu.be/pf9UeR5T3PQ%E2%9C%A8

C. Bentuk Evaluasi & Hasil Evaluasi


A) Bentuk Evaluasi
Evaluasi psikoedukasi dalam bentuk video, modul, dan poster yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah evaluasi reaksi, pengetahuan dan perilaku. Evaluasi reaksi,
pengetahuan dan perilaku dalam psikoedukasi ini dilakukan setelah link video, modul,
dan poster diberikan dengan menggunakan survei evaluasi psikoedukasi berupa
33
Google Form berbentuk isian. Evaluasi reaksi berupa kritik dan saran terhadap produk
psikoedukasi kami. Evaluasi pengetahuan dalam psikoedukasi ini berupa wawasan
baru apa yang didapatkan setelah melihat, membaca, dan memahami materi pada
produk psikoedukasi kami. Evaluasi perilaku dalam psikoedukasi ini berupa
pertanyaan mengenai apakah cara meningurangi kejenuhan dan meningkatkan
konsentrasi belajar, mereka terapkan?, lalu apakah setelah menerapkan cara tersebut
motivasi belajar mereka meningkat?
B) Hasil Evaluasi
Berdasarkan hasil evaluasi, produk kami sudah cukup membantu mahasiswa untuk
mengurangi kejenuhan dan meningkatkan konsentrasi belajar selama pembelajaran
online. Mahasiswa telah menerapkan beberapa cara mengurangi kejenuhan dan
meningkatkan konsentrasi belajar sesuai dengan yang kami berikan dalam materi
psikoedukasi. Cara-cara yang sudah diterapkan ini seperti memilih tempat belajar
yang nyaman, menentukan waktu belajar, dan melakukan refreshing.Namun, karena
banyak yang belum menerapkan membuat tabel kegiatan dan tabel prioritas,
kelompok kami pun menambahkan tabel kegiatan dan tabel prioritas pada link
modul.Harapan kami, mahasiswa dapat menggunakannya supaya bisa menyusun skala
prioritas dan supaya kegiatan yang dilakukan mahasiswa bisa lebih terorganisir.
Berikut tabel kegiatan dan tabel prioritas yang kami tambahkan:
Jadwal Kegiatan Seminggu Jadwal Kegiatan Perhari

Tabel Prioritas

34
D. Absensi
Diskusi pada tanggal 6 Juni 2022

Diskusi pada tanggal 8 Juni 2022

Diskusi pada tanggal 18 Juni 2022

Diskusi pada tanggal 21 Juni 2022

35

Anda mungkin juga menyukai