KELOMPOK A9
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
TAHUN 2017
1
LEMBAR PENGESAHAN
Telah disetujui dan disahkan laporan Field Lab yang berjudul Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat di Puskesmas Nogosari, Boyolali dengan keterangan
sebagai berikut:
Nama Penyusun :
Mengetahui,
2
NIP. 19770917 200501 2 006 NIP. 198002282006042013
3
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI iii
BAB I. PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang............................................................................. 4
B. Tujuan Pembelajaran ................................................................... 5
BAB II. KEGIATAN YANG DILAKUKAN 6
A. Persiapan Kegiatan ....................................................................... 6
B. Hari I ............................................................................................ 6
C. Hari II .......................................................................................... 7
D. Hari III ......................................................................................... 7
BAB III. PEMBAHASAN 8
BAB IV. PENUTUP 20
A. Simpulan ...................................................................................... 20
B. Saran ............................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA 24
LAMPIRAN 25
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku hidup bersih dan sehat penting sekali dilakukan oleh setiap orang,
mulai dari anak-anak, remaja hingga usia dewasa dan orangtua (Jababeka, 2017).
Hal ini dikarenakan PHBS memiliki hubungan yang erat dengan kesehatan
seseorang (Oktama, 2011). Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan perilaku
yang dilakukan seseorang untuk selalu memperhatikan kebersihan, kesehatan, dan
berperilaku sehat (Nonik, 2015). Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun
1996 oleh Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat yang saat ini disebut Pusat
Promosi Kesehatan. Program PHBS dilaksanakan dalam berbagai tatanan, seperti
tatanan rumah tangga (Erwidodo, 2017).
Upaya peningkatan perilaku sehat di masyarakat belum menunjukkan hasil
optimal. Dari hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2014
menunjukkan bahwa di Indonesia sebanyak 38.5% masyarakat masih merokok di
dalam rumah ketika bersama anggota keluarga yang lain. Perokok laki-laki lebih
tinggi dari perempuan (72% dibanding 28%). Selanjutnya 77.3% penduduk usia
15 tahun ke atas kurang melakukan aktivitas fisik, dengan kategori 82% kurang
bergerak dan 11% tidak terbiasa melakukan aktivitas fisik. Berdasarkan hasil
pendataan untuk PHBS tatanan rumah tangga provinsi Jawa Tengah sebanyak
68% keluarga belum menjadi peserta dana sehat dan sebesar 72% keluarga belum
bebas asap rokok (Maryunani, 2013).
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Rumah Tangga adalah upaya
untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau, dan mampu
mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan di masyarakat (Departemen Kesehatan RI, 2008). PHBS di
rumah tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga berperilaku hidup bersih
dan sehat. Perilaku hidup bersih dan sehat seseorang berhubungan dengan
5
peningkatan kesehatan individu, keluarga, masyarakat dan lingkungannya
(Sinaga, 2003).
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, diharapakan mahasiswa mampu
melakukan KIE PHBS. Adapun learning outcome pembelajaran ini adalah
diharapkan mahasiswa:
1. Mampu menjelaskan tentang dasar pelaksanaan KIE PHBS di masing-
masing wilayah kerja puskesmas masing-masing kelompok mahasiswa.
2. Mampu menjelaskan indikator penilaian PHBS dalam tatanan rumah
tangga, sekolah, tempat kerja, sarana kesehatan, dan tempat umum.
3. Mampu merinci manajemen program dan prosedur KIE PHBS keluarga
yang memiliki bayi dan balita.
4. Mampu merinci manajemen program dan prosedur KIE PHBS keluarga
yang tidak memiliki bayi dan balita di wilayah kerja masing-masing
puskesmas.
6
BAB II
KEGIATAN YANG DILAKUKAN
Kegiatan Field Lab topik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) telah
dilaksanakan Kelompok A9 angkatan 2015 yang bertempat di Puskesmas
Nogosari, Boyolali dengan 3 kali pertemuan tatap muka untuk pelaksanaan Field
Lab dan 1 kali pertemuan untuk Koordinasi. Rincian kegiatan yang telah kami
laksanakan adalah sebagai berikut :
A. Persiapan Kegiatan
B. Hari I
7
konsultasi terkait BRK dan kami diberi data hasil penilaian PHBS Desa Bendo
2015 untuk di analisis pada pertemuan ketiga.
C. Hari II
D. Hari III
8
BAB III
PEMBAHASAN
9
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Pelaksanaan PHBS di Dukuh Pilang dan Dukuh Sambu maupun Desa
Bendo secara keseluruhan telah berjalan cukup baik. Hal ini dibuktikan dari data
PHBS dari 25 KK di Dukuh Pilang dan Sambu didapatkan 1 KK masuk ke Strata
Madya, 22 termasuk Strata Utama, dan 2 KK telah masuk ke Strata Paripurna,.
Sedangkan di Desa Bendo didapatkan 42 KK memiliki Starta Sehat Madya, 632
KK memiliki Strata Sehat Utama, dan 57 KK telah memiliki Strata Sehat
Paripurna.
B. Saran
Pada survey PHBS ini didapatkan bahwa strata kesehatan kelompok warga
Dukuh Pilang dan Sambu maupun Desa Bendo secara umum adalah Sehat
Paripurna yang merupakan strata tertinggi menunjukkan bahwa PHBS di desa ini
sudah baik, walaupum masih ditemukan beberapa indikator yang nilainya masih
rendah. Kelompok masyarakat ini telah mencapai strata paripurna maka yang
10
harus dilakukan oleh puskesmas bukanlah tatalaksana melainkan lebih kepada
kegiatan penyuluhan untuk semakin meningkatkan PHBS di kelompok
masyarakat ini.
Untuk membuat warga lebih peduli terhadap masalah ini, penyuluhan juga
bisa dilakukan saat ada pertemuan warga, dengan mengundang warga
yang pernah sakit/ menjadi pasien karena merokok sebagai narasumber
untuk berbagi pengalaman sakitnya karena merokok.
Penyuluhan juga dapat dilakukan kepada para ibu rumah tangga yang
tergabung dalam PKK atau kepada anak-anak di sekolah sekaligus
meyakinkan mereka supaya berani memberi tahu/ menegur anggota
keluarganya yang merokok supaya berhenti.
Program ini diadaptasi dari salah satu program bernama “Bronkus” yang
diadakan oleh salah satu UKM (SCOPH CIMSA) di Fakultas Kedokteran
11
UNS yang telah berhasil menurunkan jumlah perokok di beberapa desa di
sekitar UNS.
Untuk meningkatkan nilai indikator lantai rumah kedap air/ bukan tanah
kami mengusulkan saran supaya dilakukan penyuluhan mengenai kondisi rumah
yang baik, kalau bisa lantai rumah diberi ubin atau dicor supaya tidak lembab dan
tidak beralaskan tanah langsung karena bisa menjadi sumber kuman. Selain itu
dapat dilakukan upaya preventif dengan pemberian obat cacing terhadap keluarga
yang rentan terinfeksi cacing.
12
keuntungan, mekanisme pendaftaran, dan apa yang harus dilakukan apabila sudah
menjadi anggota jaminan. Hal ini dapat dilakukan ketika ada warga yang berobat
ke puskesmas dan ternyata belum memiliki jaminan kesehatan, promosi dalam
acara-acara pertemuan warga seperti PKK atau posyandu lansia maupun balita.
Selain itu dapat juga dilakukan pendaftaran peserta jaminan kesehatan secara
kolektif dalam satu RT atau RW sehingga lebih mempermudah warga yang
terkadang enggan untuk mengurus sendiri ke kantor jaminan kesehatan.
Dari berbagai kegiatan di atas, dapat dijadikan sebuah event besar yang
dapat dilakukan secara lintas sektoral di setiap tanggal 12 November dimana
bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional. Mungkin dapat diadakan lomba
desa/RT/RW sehat yang dimulai dari awal bulan November. Kemudian puncak
acara (12 November) digunakan untuk mengumumkan pemenang dari lomba
tersebut dan juga penyuluhan-penyuluhan tentang kesehatan lainnya seperti :
BPJS, merokok, NAPZA, kesehatan lingkungan, dan lain sebagainya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. (2008). Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan
Sehat. Jakarta: Depkes RI.
Jababeka. (2017). Poin Penting dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta:
Liputan 6.
Maryunani, A. (2013). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta: Trans Info
Media.
Nonik. (2015). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Diakses October 23, 2017, dari
https://www.scribd.com/doc/283163200/Perilaku-Hidup-Bersih-Dan-Sehat
14
Tabel 1.1. Hasil Pemetaan PHBS Tatanan Rumah Tangga
LAMPIRAN
Desa Rembun
LAMPIRAN
15
Gambar 3. Survei PHBS Tatanan Rumah Tangga di Dukuh Pilang
16
Gambar 5. Foto Bersama Kader Posyandu Kinantisaras 5
17