Pernah mendengar nama canting? Canting adalah alat yang digunakan untuk mengambil
lilin di dalam wadah untuk membuat motif pada kain. Canting tradisional biasanya terbuat dari
bahan tembaga dan gagangnya berbahan bambu.
3) GAWANGAN
Gawangan merupakan alat yang digunakan untuk menyampirkan atau menjemur kain batik.
4) LILIN
Lilin ini yang digunakan untuk membuat motif pada kain. Lilin ini cara
mengaplikasikannya adalah dengan dicairkan terlebih dahulu, baru kemudian di lukiskan ke kain
menggunakan canting.
5) PANCI DAN KOMPOR
Panci digunakan untuk wadah lilin ketika dicairkan, sedangkan kompor berfungsi untuk
memanaskan lilin agar bentuknya menjadi cairan.
6) LAURTAN PEWARNA
Seperti namanya, larutan pewarna ini akan digunakan untuk mewarnai kain agar nantinya
motif yang sudah kita buat pada kain terlihat dengan jelas.
Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah membuat molani atau bisa disebut
juga desain batik. Kam bisa membuat berbagai macam desain batik sesuai dengan kreatifitasmu.
Tapi, kalau memang mau mengikuti desain yang sudah ada, kamu bisa membuat motif batik
tradisional.
Nah, kalau kamu mau menggunakan motif tradisional yang sudah ada, ada dua jenis yang
bisa kamu gunakan. Pertama adalah motif klasik, biasanya berbentuk simbol-simbol. Kedua
adalah motif pesisiran, motif ini biasanya berbentuk seperti bunga atau kupu-kupu. Membuat
molani ini biasanya menggunakan pensil yang langsung di gambar di atas kain.
2) MELUKIS DI KAIN
Tahap selanjutnya adalah menutupi bagian putih menggunakan lilin. maksud bagian putih
adalah, bagian yang nantinya tidak akan kita warnai dengan pewarna. Canting yang digunakan
pada tahapan ini adalah canting yang halus. Sedangkan untuk bagian yang besar, digunakan
canting kuas. Tujuan dari proses ini adalah agar saat dilakukan pewarnaan menggunakan
pewarna, lapisan yang diberi lilin tidak terkena warnanya.
4) PEWARNAAN KAIN
Proses pewarnaan pertama ini dilakukan pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin.
Celupkan kain yang sudah diberi lilin ke dalam pewarna tertentu. Setelah itu, keringkan dengan
cara dijemur.
5) MELUKIS KEMBALI DENGAN CANTING
Setelah kain kering kembali, langkah selanjutnya adalah melukis kembali kain menggunakan
canting. Tujuan dari tahapan ini adalah agar mempertahankan warna pada tahap pewarnaan
pertama. Setelah itu, celupkan ke pewarna kedua, atau tahap pewarnaan kedua.
6) MENGHILANGKAN LILIN
Setelah pewarnaan kedua selesai, kamu bisa mulai menghilangkan lilin yang menempel pada
kain. Caranya adalah dengan mencelupkan kain pada air yang sudah dipanaskan di atas tungku.
7) MEMBATIK LAGI
Setelah kain bersih dari lilin dan sudah kering, kamu dapat melakukan lagi proses membatik
menggunakan lilin. Tujuannya agar mempertahankan warna pada pewarnaan pertama dan kedua.
Proses melelehkan atau membuka dan menutup lilin ini bisa kamu lakukan berulang kali,
tergantung seberapa banyak warna yang ada di kain batik nantinya.
8) NGLOROT
Langkah selanjutnya yang dapat kamu lakukan adalah nglorot. Tahap nglorot ini adalah
tahap merebus kain yang sudah berubah warnanya menggunakan air panas. Tujuan nglorot ini
adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang sudah dibuat pada kain akan
terlihat dengan jelas.
9) MENCUCI KAIN BATIK
Setelah semua tahapan selesai, kamu dapat mencuci kain batik dan menjemurnya sampai kering.
Setelah kering, baru deh kain batik bisa kamu gunakan.
CARA MEMBORDIR
CARA MENENUN
1. MENGHANI
Menghani adalah tahapan awal pada proses pertenunan, yaitu proses pembuatan helaian-helaian
benang untuk di jadikan lungsi pada alat yang dinamai alat hani. Teknik pengerjaan menghani
sebagai berikut:
o Membuat pola ukuran panjang lungsi pada alat hani, dengan mengikuti pola kemudian
benang diurai menjadi helaian-helaian.
o Membuat benang lungsi sesuai dengan panjang pola ukuran jumlah benang lungsi, jangan
lupa silangan pada benang lungsi
o Setiap 10 benang lungsi atau sesuai keinginan, benang lungsi diikat, untuk memudahkan
penghitungan benang lungsi
o Apabila benang lungsinya panjang, maka harus digulung dulu dengan cara menjalin
menjadi jalinan rantai agar tidak kusut kemudian lepaskan benang lungsi dari alat hani
o Mengatur benang lungsi pada posisi kemudian membagi benang lungsi menjadi dua
bagian dengan jumlah yang sama masing-masing bagian.
o Kemudian siapkan BUM BENANG LUNGSI, putarlah engkelnya sampai semua tali
terurai, kemudian tariklah ke atas dan letakkan kayu bentangan yang ada pada rangkaian
BUM BENANG LUNGSI dan letakkan pada rangka ATBM
o Masukkan benang lungsi dari bagian tengah ke kanan, kemudian bagian tengah ke kiri,
jangan lupa diselingi tali-tali yang ada pada bentangan kayu, untuk memilah-milah
benang lungsi, sehingga posisi benang lungsi lebih rata
o Jangan lupa, pasang dua buah kayu, untuk membuat silangan benang lungsinya, jangan
sampai terlepas, posisi ini sangat menentukan dalam pencucukan atau memasukkan
benang lungsi pada mata gun dan sisir
o Rapikan benang lungsi, kemudian pisah-pisahkan benang lungsi melewati raddle sesuai
lebar tenunan
o Gulunglah benang lungsi pada BUM benang lungsi, sisakan panjang benang lungsi
sampai batas sisir (sisa benang lungsi dapat diikatkan pada kayu bentang yang ada pada
rangkaian BUM kain)
6. PENYETELAN
o Berilah nomor GUN 1,2,3,4 dan INJAKAN juga 1,2,3,4 untuk memudahkan dalan
penenunan
o Cermati hasil pencucukan, apakah sudah benar
o Atur posisi Gun dan injakan, Gun 1 dengan injakan 1, gun 2 dengan injakan 2, gun 3
dengan injakan 3, gun 4 dengan injakan 4
o Aturlah ketegangan ikatan benang lungsi, usahakan sama ketegangannya
o Siap menenun
7. MENENUN
o Awali dengan tenun sebagai bantuan saja, sampai posisi susunan benang lungsi sudah rata
o Ketika menenun usahan jarak gunung-gunung sama, sehingga hasil lebar tenunan dapat
rata kanan dan kiri
o Sambungan benang usakahan maju dari tepi tenunan kira-kira 2-3 cm
o Memadatkan tenunan dengan sisir juga harus sama, kalau 2 kali ketukan juga sebaiknya
semua 2 kali ketukan, sehingga hasil kerapatan tenunan juga rata
o Tenun sesuai motif dan ukuran produk yang akan dibuat
8. MELEPAS TENUNAN
o Kendorkan tenunan terlebih dahulu
o Potong benang lungsi, kalau bisa, sisakan benang lungsi pada cucukan GUN, dengan
cucukan sisa, masih dapat digunakan lagi
o Lepaskan hasil tenunan, dengan membuka ikatan-ikatan benang lungsi
o Rapikan hasil tenunan, bagian rumbai dapat disimpul
CARA MENYULAM
CARA MELUKIS
1. Memunculkan Gagasan
Seorang pelukis dapat menemukan ide atau gagasan ialah bisa dengan mempelajari atau
membaca buku, melihat film-film dokumenter tentang lukisan, mengunjungi kegiatan pameran
atau museum, melihat objek secara langsung, dan mengembangan imajinasi.
2. Memilih Bahan
Tentunya setelah mendapatkan ide atau gagasan, yang dilakukan berikutnya adalah memilih
bahan diantaranya ialah:
3. Menentukan Teknik
5. Teknik timbul.
6. Teknik kolase
7. Teknik mozaik
8. Teknik Basah
9. Teknik Kering
4. Membuat Sketsa
Sketsa ialah gambar awal dalam membuat sebuah lukisan. Sketsa inilah nanti yang akan
disempurnakan hingga menghasilkan karya seni yang sempurna.
5. Menyempurnakan Lukisan
Ini merupakan tahap lukisan yang terakhir, sebuah lukisan perlu disempurnakan.
1. Mewarnai sketsa dengan goresan tipis pada objek pokok dan latar belakangnya.