Anda di halaman 1dari 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMPN 26 MAKASSAR


Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII / Ganjil
Materi Pokok : Sistem Peredaran Darah
Sub Materi : Gangguan Sistem Peredaran Darah Manusia
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit

A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.7 Menganalisis hubungan antara struktur 3.7.1 Mengidentifikasi gangguan pada sistem
jaringan penyusun organ pada sistem peredaran darah manusia
sirkulasi dan mengaitkannya dengan 3.7.2 Mengidentifikasi upaya mencegah
bioprosesnya sehingga dapat gangguan pada sistem peredaran darah
1 menjelaskan mekanisme peredaran manusia
darah serta gangguan fungsi yang 3.7.3 Mengidentifikasi upaya menanggulangi
mungkin terjadi pada sistem sirkulasi gangguan pada sistem peredaran darah
manusia melalui studi literatur, manusia
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
pengamatan, percobaan, dan simulasi
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mengamati kartu bergambar gangguan pada sistem peredaran darah, siswa
mampu menjelaskan gangguan pada sistem peredaran darah manusia
2. Setelah melakukan diskusi, siswa mampu menjelaskan upaya pencegahan gangguan
pada sistem peredaran darah pada manusia
3. Setelah melakukan diskusi, siswa mampu menjelaskan upaya penanggulangan
gangguan pada sistem peredaran darah pada manusia

D. MATERI PEMBELAJARAN
Gangguan pada Sistem Peredaran Darah Manusia adalah kelainan atau penyakit yang
terjadi pada sistem peredaran atau sirkulasi darah manusia baik yang disebabkan oleh
faktor internal maupun faktor eksternal. Sistem peredaran darah berfungsi mengangkut
makanan dan zat sisa hasil metabolisme. Sistem peredaran darah manusia terdiri dari
darah, jantung, dan pembuluh darah. Sistem peredaran darah dapat mengalami gangguan
(penyakit) dan kelainan bawaan (faktor genetis).Gangguan atau kelainan peredaran darah
manusia dapat dikelompokkan menjadi kelainan pada darah dan kelainan pada pembuluh
darah. Berbagai masalah yang terjadi pada Pembuluh Darah disebabkan oleh pola makan
dan gaya hidup yang tidak sehat. Sistem peredaran darah terdiri atas jaringan dari organ,
darah, dan pembuluh darah. Organ dan pembuluh darah bertanggung jawab untuk
mengalirkan darah yang berisi, nutrisi, oksigen, hormon dan gas-gas lain menuju sel.
Gangguan pada sistem peredaran darah antara lain jantung koroner, stroke, varises,
anemia, hipertensi dan hipotensi.

E. PENDEKATAN, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN


1. Model : Problem Based Learning
2. Pendekatan : Scientific approach
3. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, presentasi

F. MEDIA, ALAT DAN BAHAN


1. Media : Kartu bergambar gangguan sistem pencernaan
2. Alat dan bahan : Alat tulis

G. SUMBER BELAJAR
Siti Zubaidah, dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam kelas VIII SMP/MTs VIII Semester 1.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan
H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Ketiga : 3 JP (3x40 menit)

Langkah Model
Alokasi
Kegiatan Problem Based Deskripsi Kegiatan
Waktu
Learning
Apersepsi dan motivasi:
 Guru mengingatkan kembali kepada siswa materi
sebelumnya yaitu organ pada sistem peredaran
darah dan bertanya kepada siswa :
“pernahkah kalian mendengar
Mengorientasikan seseorang terkena serangan jantung
Pembuka peserta didik atau penyakit stroke? Bagaimana gejala 15 menit
terhadap masalah / tanda-tanda penyakit tersebut?
Bagaimana upaya pencegahannya?
Usaha apa yang dapat dilakukan jika
menjumpai orang yang mengalami
penyakit tersebut?”
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat
pembelajaran.
Mengorganisasi  Guru membimbing siswa membentuk kelompok
peserta didik untuk untuk membahas suatu permasalahan terkait
materi yang akan diajarkan
belajar
Membimbing
 Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan
penyelidikan informasi sebanyak-banyaknya dan berdiskusi
individual maupun terkait permasalahan yang diberikan
Inti kelompok 90 menit
Mengembangkan  Guru memberi tugas membuat rangkuman kepada
dan menyajikan hasil siswa terkait gangguan pada sistem peredaran
darah
karya
Menganalisis dan  Guru membantu peserta didik melakukan refleksi
mengevaluasi proses terhadap proses pemecahan masalah yang
dilakukan terkait materi yang telah dibahas
pemecahan masalah
 Guru membimbing siswa untuk menarik
kesimpulan terkait materi yang telah dibahas
Penutup  Guru memberi motivasi kepada siswa 15 menit
 Guru mengingatkan siswa untuk mempersiapkan
diri pada ulangan harian
A. PENILAIAN
a. Sikap spiritual

Bentuk Waktu
No. Teknik Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
1 Observasi Jurnal Saat pembelajaran Penilaian untuk dan pencapaian
berlangsung pembelajaran

b. Sikap sosial
Bentuk
No
Teknik Instrume Waktu Pelaksanaan Keterangan
.
n
1 Observasi Jurnal Saat pembelajaran Penilaian untuk dan
berlangsung pencapaian pembelajaran
2 Penilaian diri Saat pembelajaran Penilaian sebagai
usai pembelajaran
3 Penilaian antar Setelah pembelajaran Penilaian sebagai
teman usai pembelajaran

c. Pengetahuan
Waktu
No. Teknik Bentuk Instrumen Keterangan
Pelaksanaan
1 Lisan Pertanyaan (lisan) Saat pembelajaran Penilaian untuk
dengan jawaban terbuka berlangsung pembelajaran
2 Tertulis Pertanyaan tertulis Saat pembelajaran Penilaian pencapaian
berbentuk esei dan isian. usai pembelajaran

Makassar, November 2017


Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa PPL II

Dra. Hj. Sitti Marliyah Bertha Tandi


NIP. 19671016 199512 2 002 NIM. 1414441003

Dosen Pembimbing Koordinator PPL II

Dr. Adnan, MS H. Abdul Wahab, S.Pd, M. Si


NIP. 19650201198803 1 003 NIP. 19712006 199512 2 002
LKPD
(Lembar Kerja Peserta Didik)

KELOMPOK : .........................................................
ANGGOTA : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
KELAS : ........................................................

A. Kompetensi Dasar
3.7. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem
sirkulasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan
mekanisme peredaran darah serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem
sirkulasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi
B. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengamati kartu bergambar gangguan pada sistem peredaran darah, siswa
mampu menjelaskan gangguan pada sistem peredaran darah manusia
2. Setelah melakukan diskusi, siswa mampu menjelaskan upaya pencegahan gangguan
pada sistem peredaran darah pada manusia
3. Setelah melakukan diskusi, siswa mampu menjelaskan upaya penanggulangan
gangguan pada sistem peredaran darah pada manusia

C. Prosedur Kerja
Perhatikan dan cermati wacana pada setiap bagian dalam LKPD ini.
 Pada bagian I dengan Topik “Jantung koroner” di kerjakan oleh Kelompok 1
 Pada Bagian II dengan Topik “Stroke ” dikerjakan oleh kelompok 2
 Pada Bagian III dengan Topik “Varises ” dikerjakan oleh kelompok 3
 Pada bagian IV dengan Topik “Anemia” dikerjakan oleh kelompok 4
 Pada bagian V dengan Topik “Hipertensi ” dikerjakan oleh kelompok 5
 Pada bagian V dengan Topik “Leukimia ” dikerjakan oleh kelompok 6

D. Topik Permasalahan
“JANTUNG KORONER”

Tahukah Anda, penyakit jantung koroner (PJK) adalah salah satu penyebab utama
kematian di Indonesia?
Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2014 menyebutkan bahwa penyakit
kardiovaskuler berkontribusi sebanyak 37 persen kematian akibat penyakit tidak menular.
Hal ini karena gejala pertama PJK biasanya berupa serangan jantung atau kematian
mendadak. Gejala ini terjadi pada 62 persen pria dan 45 persen perempuan.
Dr dr Antonia Anna Lukito, menjelaskan bahwa PJK adalah masalah di dalam pembuluh
darah yang berada di permukaan jantung. “Koroner ini terdiri dari tiga utas pembuluh
darah terletak di kanan, kiri depan, dan kiri belakang yang diameternya hanya 2-4
milimeter (mm). Ini menghidupi jantung dari kita lahir,” ujarnya.
Sebagai ilustrasi, bayangkan pembuluh darah sebagai pipa yang dialiri darah dan
kolesterol. Pada orang yang tidak memiliki faktor risiko sama sekali, dinding pipa akan
mulus dan tanpa celah yang dapat dimasuki oleh kolesterol.
Masalah biasanya dimulai sejak usia belasan tahun ketika plak tertimbun di antara dinding
dalam dan tengah pembuluh darah. Berbagai faktor risiko, seperti usia, kencing manis,
kolesterol, riwayat keluarga, tekanan darah tinggi, kegemukan, dan merokok, merusak
dinding pembuluh darah.
“Kalau kita merokok, kita merusak dindingnya ini sehingga ada celahnya dan lengket.
Akibatnya, kolesterol akan mulai menelusup bersama dengan sel radang dan membentuk
plak,” kata Antonia
Plak kemudian menjadi semakin besar, dinding semakin menipis, dan saluran pembuluh
darah menyempit. Antonia mengatakan, bayangkan saja, pembuluh darah hanya tiga mm
tapi dilingkari plak satu mm. Tersisa untuk lubangnya hanya satu mm.
“Cek kesehatan rutin, hindarkan asap rokok, wajib beraktivitas fisik, diet sehat dan
seimbang serta istirahat yang cukup,” tukasnya
Sebagai bentuk pencegahan penyakit jantung di usia muda, sudah saatnya generasi muda
menerapkan hidup sehat. Gaya hidup yang aktif dan rutin berolahraga, menerapkan pola
makan seimbang rendah lemak jenuh dan kolesterol serta kebiasaan sehat tanpa rokok
dan minuman beralkohol.
“Kolesterol jahat jadi faktor utama pengerasan pembuluh darah jantung, leher, otak,
ginjal. Sehingga semua pembuluh darah bisa kena dan menjadi penyebab kematian
mendadak dan cacat permanen,” dia menjelaskan.
“STROKE”

Setiap tahun hampir 800 ribu orang mengalami stroke baru atau berulang. Setidaknya
dalam waktu empat menit, penyakit ini merenggut kehidupan satu orang. Di
Indonesia, prevalensi stroke berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan (nakes) tertinggi
berada di Sulawesi Utara sebanyak 10,8‰ (per seribu) dan diikuti DI Yogyakarta
sebanyak 10,3‰.
Prevalensi penyakit stroke meningkat seiring dengan bertambahnya umur, paling
tinggi berada pada umur di atas 75 tahun yakni 43,1‰ hingga 67,0‰. Sementara,
risikonya juga semakin meningkat pada masyarakat dengan pendidikan rendah, dari
16,5‰ hingga 32,8‰. Lalu, pada masyarakat kota 8,2‰ hingga 12,7‰, dan
masyarakat yang tidak bekerja 11,4‰ hingga 18‰.
Stroke terjadi ketika suplai darah ke bagian otak terputus atau sangat berkurang,
sehingga sel otak kekurangan oksigen dan mati. Kematian sel akan menghilangkan
kemampuan otak mengontrol memori dan otot. Jika suplai oksigen terputus dalam
waktu panjang, maka bagian otak yang mengalami kerusakan akan semakin besar.
Sehingga kemungkinan kematian akan semakin tinggi.
Kerusakan sel otak dapat terjadi dalam hitungan menit, perlu penanganan cepat guna
meminimalkan kerusakan otak dan komplikasi potensial, meski gejalanya mereda.
Beragam faktor dapat menjadi pemicu terjadinya stoke, salah satu faktor risikonya
adalah gaya hidup tak sehat. Di antaranya adalah kelebihan berat badan atau obesitas,
jarang berolahraga, minum minuman beralkohol, dan menggunakan narkotika. Ada
juga faktor risiko lain, yakni keluarga dengan riwayat stroke, usia telah berada di atas
55 tahun.
Karena salah satu faktor pemicunya adalah gaya hidup tak sehat, penting bagi kita
untuk menerapkan gaya hidup sehat jika ingin mencegah stroke. Hal-hal yang dapat
dilakukan adalah mengontrol tekanan darah tinggi (hipertensi), berolahraga,
mengelola stres, menjaga berat badan, menurunkan jumlah kolesterol dan lemak
jenuh dalam makanan. Lalu, berhenti merokok, membatasi konsumsi gula, dan
membiasakan konsumsi buah serta sayuran.
“VARISES”

Olahraga merupakan salah satu cara menjaga agara tubuh tetap bugar dan sehat. Banyak
orang menyukai olahraga. Olahraga juga bervariasi jenisnya, intensitas dan frekuensinya
pun berbeda-beda. Ada olahraga ringan, sedang, hingga berat.
Rutin berolahraga memang bisa membuat tubuh kita sehat dan tidak mudah terserang
penyakit. Tapi olahraga juga bisa memberikan dampak negatif bagi tubuh kita loh.
Sebagai contoh, olahraga yang berlebihan bisa menyebabkan varises.
Varises merupakan pelebaran dan pembesaran pembuluh darah balik vena yang biasanya
terjadi pada bagian kaki. Pembuluh darah yang ke daerah sana (kaki) harus terjamin dan
cukup suplainya. Karena kalau kita olahraga berarti melatih otot-otot kita kita untuk
melakukan yang kita perintahkan.
Aktivitas yang berat mampu memicu peningkatan suplai darah ke pembuluh darah vena.
Sedangkan varises diakibatkan oleh inkompetensi vena itu sendiri. Hal ini menyebabkan
vena tidak mengalirkan darah kembali ke jantung sehingga pembuluh darah yang
mengalami penumpukan akan melebar dan membesar.
Ketika seseorang terkena varises, maka akan terjadi pelebaran pembuluh darah yang
letaknya di sekitar permukaan kulit. Penyebab dari varises cukup beragam. Selain
olahraga yang berlebihan, beberapa penyebab lain di antaranya adalah jarang bergerak,
kegemukan, terlalu sering duduk maupun berdiri, dan sebagainya termasuk asupan
makanan yang memicu terjadinya varises.
Varises umumnya muncul pada kaki. Seringkali penyebab utamanya adalah terjadi
peradangan kronis di bagian yang mengalami varises, dan peredaran darah yang kurang
lancar. Varises juga membuat penampilan fisik mungkin agak terganggu. Sebagian orang
menjadi tidak percaya diri lantaran ada pembengkakan kecil memanjang di area kakinya
lalu.
Salah satu gejala varises adalah timbulnya tonjolan yang warnanya biru-biru dan juga
berbelok-belok membentuk seperti sarang laba-laba pada permukaan kulit betis.
Apabila varises tidak ditanggani dapat menyebabkan rasa sakit yang menyiksa pada betis ,
juga dapat memicu dari adanya penyumbatan darah serta meningkatkan resiko terjadinya
gagal jantung. Untuk dapat menghilangkan varises ada beberapa cara tindakan alami yang
dapat anda lakukan sendiri. Pengobatan medis konvensional biasanya menangani varises
dengan suntikan obat tertentu atau mungkin bedah minor. Namun jika ingin mengatasi
varises secara alami, bisa menggunakan ramuan bawang putih untuk mengobatinya.
Dikutip dari laman Merdeka, cukup siapkan bahan berupa bawang putih, jeruk nipis dan
minyak zaitun.
“ANEMIA”

Sekitar tujuh persen pelajar putri tingkatan SMP dan SMA di Kota Sukabumi mengalami
kurang darah atau anemia. Hal ini didasarkan penjaringan ke sekolah yang dilakukan
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi pada 2016.
Anemia pada remaja dapat menyebabkan kondisi tubuh menjadi mudah lelah, konsentrasi
belajar menurun, serta menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terkena infeksi.
Kondisi tersebut terjadi karena kekurangan kadar oksigen dalam darah terutama yang
disebabkan oleh asupan zat besi yang diperlukan untuk pembentukkan hemoglobin.
Faktor utama penyebab anemia ialah karena asupan zat besi yang kurang, serta faktor
lainnya ialah gaya hidup yang tidak sehat, keturunan, pendarahan, melakukan diet ketat.
Remaja lelaki maupun perempuan dalam masa pertumbuhan membutuhkan energi,
protein dan zat-zat gizi yang harus berkecukupan. Akan tetapi, remaja perempuan
membutuhkan zat besi lebih tinggi dibanding remaja lelaki, karena dibutuhkan untuk
mengganti zat besi yang hilang pada saat menstruasi.
"Remaja putri rentan terkena kurang darah atau anemia," terang Kepala Seksi Kesehatan
Keluarga dan Gizi Dinkes Kota Sukabumi Wiwi Edi Yulaviani kepada wartawan.
Pasalnya terang dia remaja putri mengalami perubahan seperti menstruasi dan pola
makan.
Wiwi menerangkan, berdasarkan hasil penjariangan 2016 lalu menyebutkan ada sekitar
tujuh persen remaja putri di SMP dan SMA yang alami kurang darah. Total jumlah remaja
putri di Kota Sukabumi sekitar 13 ribu orang.
Ditambahkan Wiwi, gejala kurang darah yang dialami seseorang khususnya remaja putri
berdampak pada 5L yakni lesu, lunglai, lemah, lalai, dan lupa. Dampaknya kata dia
pelajar tidak bisa konsentrasi dalam belajar dan tidak bisa beraktivitas olahraga dengan
baik.
Menurut Wiwi, remaja putri dikatakan kurang darah ketika dilakukan pemeriksaan
hemoglobin (HB) darahnya di bawah 12. Anak yang kurang darah ini kata dia harus
diberikan tablet tambah darah. Untuk mencegah kasus kurang darah ini lanjut dia
pemerintah menggulirkan program pemberian tablet tambah darah kepada pelajar putri di
SMP. Tablet ini ungkap Wiwi bukan bukan obat melainkan suplemen. Sehingga lanjut dia
kekurangan darah atau zat besi bisa dipenuhi dari tablet tersebut.
Wiwi juga menyarankan siswa untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti halnya
mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi dan asam folat seperti pada sayuran
hijau, kacang-kacangan, buah-buahan dan daging segar. Terapkan pola hidup teratur,
hindari stress dan lakukan olahraga secara teratur.
“HIPERTENSI DAN HIPOTENSI”

Dalam istilah kesehatan dikenal dua masalah tekanan darah yakni tekanan darah tinggi
(Hipertensi) dan tekanan darah rendah (hipotensi). Kedua kondisi tersebut memiliki
gejala dan risiko yang berbeda juga.
Jadi mana yang lebih memiliki dampak yang mengerikan? Hipertensi atau hipotensi?
Menurut dr. Yuda Turana, Sp.S, hipertensi justru lebih banyak menyebabkan kematian
Penyakit yang terjadi di Tabanan mulai bergeser ke penyakit non infeksi. Hal ini bisa
dilihat dari data kunjungan di 20 puskesmas yang ada di Tabanan. Dari data tahun 2016
berdasarkan 10 penyakit terbanyak, hipertensi menduduki peringkat pertama.
Menurut Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Tabanan, I Made
Supardiyadnya, mulai bergesernya penyakit yang didominasi oleh masyarakat diiringi
oleh bergesernya gaya hidup. Hal ini menyebabkan tema peringatan Hari Kesehatan
Nasional (HKN) ke 53 menekankan masyarakat untuk melakukan olah rohai, olah
pikiran dan olah tubuh, katanya Jumat (10/11).
Selain itu, pemerintah saat ini menggalakan gerakan masyarakat sehat (germas) yang
mengajak masyarakat untuk lebih banyak bergerak, memakan sayur dan buah serta
memeriksa kesehatan secara rutin.
Mengenai hipertensi, lanjut Supardiyadnya, kebanyakan penyebabnya adalah gaya
hidup yang tidak sehat mulai dari malas bergerak, kurang makan buah dan sayur
sehingga kekurangan vitamin, mineral dan serat serta merokok dan kurang istirahat.
Usia penderitanya pun saat ini menjadi lebih muda yaitu diusia 30 tahun.
Seseorang kata dia lebih berpotensi terkena hipertensi jika memiliki riwayat keturunan
hipertensi, riwayat keturunan penyakit jantung maupun diabetes atau mengalami
obesitas. Ia melanjutkan tekanan darah normal berada di batasan 110 hingga 120.
Seseorang bisa mulai waspada jika tekanan darahnya di atas 120.
Untuk mendeteksi dini hipertensi, kata Supardiyadnya seharusnya masyarakat rutin
melakukan pemeriksaan tensi dan cek darah. Hal inilah yang terus menerus digalakkan
melalui germas. ‘’Kebanyakan masyarakat masih belum rutin untuk melakuka
pemeriksaan kesehatan baik itu tensi maupun pemeriksaan darah sederhana seperti
untuk mengetahui kolesterol, gula darah dan asam urat. Alasannya kebanyakan karena
takut mengetahui ada penyakit dalam tubuhnya,’’ jelasnya.
Padahal jika dideteksi dini, penyakit non infeksi seperti hipertensi ini bisa dicegah
hanya dengan menerapkan gaya hidup sehat. Akan lebih banyak mengeluarkan biaya,
jika penyakit ini benar-benar diderita bahkan jika sampai menyebabkan komplikasi.
‘’Pencegahannya gampang. Hanya penerapan hidup sehat. Hal ini yang ditekankan
dalam germas,’’ ujar Supardiyadnya.
“LEUKIMIA”
LEUKIMIA merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak dialami anak-anak.
Tanpa tahu sebabnya, anak dari usia bayi pun dapat menderita penyakit yang juga
dikenal dengan istilah kanker darah ini.
Dilansir Thesun, Rabu (15/2/2017), penderita leukimia akan mengalami gangguan sel-
sel di sumsum tulang yang mengganggu sistem kekebalan tubuh. Penderitanya juga
memproduksi lebih banyak sel darah putih abnormal. Selain juga, tubuhnya sulit
melawan infeksi. Sel darah putih yang diproduksi melonjak tak normal dan justru
berbalik menyerang sel-sel darah sehat
Namun, tak semua sel darah ini tidak dikembangkan menjadi sel kanker. Tetap saja
klasifikasinya sangat memengaruhi limfatik, apabila kondisinya semakin kronis.
Adapun gejala awalnya, penderita akan mengalami banyak hal. Mulai sistem kekebalan
tubuhnya menurun, sehingga memicu demam, lemas, hilang nafsu makan, nyeri tulang,
dan gangguan kondisi fisik lainnya.
Sementara bila segera dideteksi dini, penderita leukimia bisa sembuh dari penyakitnya
secara bertahap. Ikuti saran pengobatan medis yang lebih diutamakan untuk melakukan
kemoterapi.
Di samping itu, penderitanya juga menjalani serangkaian tahap pengobatan radiasi
sesuai anjuran dokter. Adapula beberapa teknik pengobatan lainnya yang membantu
pasien sembuh.
Perlu Anda tahu, di Indonesia, leukimia menjadi penyakit kanker nomor satu paling
banyak dialami anak-anak. Tingkat kesembuhannya pun cukup besar, sehingga taraf
hidup anak-anak tetap terjamin di kemudian hari
Dokter Irawan menyarankan agar para orang tua mulai memperhatikan makanan yang
diasup buah hatinya. Diantaranya jangan memberi makanan yang mengandung bahan
kimia atau sudah terpapar zat kimia. “Seperti makanan instan yang menggunakan
bahan pengawet,” jelasnya.
Bagi orang tua yang perokok juga sebaiknya mencoba untuk menghindari merokok di
depan anak-anaknya. Sebab efek asap rokok, sangat berbahaya. Tidak hanya anak
rentan terkena Leukemia, tetapi rentan mengidap penyakit kanker sejenis.
Tahap 1 Identifikasi Masalah

Setelah kalian membaca kasus …………………………………………………………………


tentang kelainan system
pencernaan tersebut, tuliskan …………………………………………………………………
pokok–pokok permasalahan dari …………………………………………………………………
kasus tersebut!
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………

Tahap 2 Mengeksplore
Permasalahan

Tuliskan apa saja yang kalian ketahui


tentang gangguan tersebut!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………..............
………………………………………………………………………………………
…………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………........
………………………………………………………………………………………
…………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Tahap 3
Mari kita melakukan rencana
Penyelidikan kegiatan yang telah kalian rancang
Ilmiah supaya memperoleh informasi
sebanyak mungkin untuk menjawab
pertanyaan yang telah kalian buat

Pengolahan
Informasi
Bersama

Mari kita diskusikan data/informasi


Mari kita tuliskan hasil yang telah kalian temukan dengan
diskusi/jawaban dari pernyataan menggunakan sumber pendukung
yang telah kalian buat pada tahap 1 untuk menjawab pertanyaan yang
sebagai hasil dari diskusi pemecahan telah kalian buat
masalah!

Jawab:
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………...………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………...………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Tahap 4
Kesimpulan

……………………………………………………………………
Buatlah kesimpulan
dari hasil diskusi ……………………………………………………………………
kelompokmu tentang
……………………………………………………………………
penyebab terjadinya
masalah tersebut! ……………………………………………………………………
…………………………........……………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
…………………………........……………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Penyajian
Tahap 5 Setelah berhasil
memecahkan masalah,
selanjutnya mari kita
presentasikan hasil diskusi
kelompokmu.

Anda mungkin juga menyukai