Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN TEORI

Proses Teori
Proses sakit dapat menyebabkan munculnya perubahan pada hidup seseorang, beberapa
perubahan tersebut dapat mempengaruhi berbagai aspek dalam hidup, meliputi fungsi fisiologis,
interaksi sosial, dan konsep diri dari individu. Koping yang muncul pada individu merupakan
suatu respon alami dalam menghadapi munculnya perubahan akibat proses sakit. Koping sendiri
dapat diartikan sebagai sebuah strategi kompensasi yang digunakan oleh individu dalam
menghadapi suatu perubahan dalam dirinya dengan maksud untuk beradaptasi terhadap suatu
kejadian kompleks yang dapat mempengaruhi hidup, nilai, maupun perilaku individu tersebut.
Respon koping pada individu satu dengan yang lain berbeda – beda, hal ini disebabkan karena
masing – masing individu dipengaruhi oleh kondisi sosial dan pandangan hidup yang berbeda,
dengan kata lain koping individu tergantung kepada interaksinya dengan konsep dirinya serta
lingkungan sekitarnya.
Teori Illness Trajectory menggunakan pendekatan sosiologis untuk menggambarkan
pengalaman individu ketika menghadapi proses sakit dalam hubungannya dengan proses
interaksi sosial yang menjadi faktor utama dalam mempengaruhi respon individu terhadap
sakitnya. Konteks interaksi sosial yang dapat mempengaruhi kegiatan klien pada teori illness
trajectory merupakan turunan dari teori yang dipublikasikan oleh Corbin dan Strauss pada tahun
1988.
Dalam teori illness trajectory, disebutkan bahwa mekanisme koping individu bukan hanya
sebuah respon sederhana yang muncul sebagai akibat adanya stimulus dari suatu kejadian,
koping lebih dianggap sebagai sebuah respon kompleks hasil pengalaman hidup individu dalam
kaitannya dengan lingkungannya. Dalam teori ini dikatakan terkait konteks penyakit kronis,
individu mengalami suatu ketidakpastian dalam segala hal, sehingga dalam prosesnya
membutuhkan bantuan perawat dan orang – orang di sekitarnya dalam mencapai kualitas terbaik
dari pengambilan keputusan maupun tindakan.
Secara garis besar terdapat 3 elemen utama dalam konteks biologis (diri) individu, yaitu :
 Temporality (Kesementaraan)
Merupakan persepsi individu terhadap kehidupannya, pandangan/ proyeksi mengenai
hidupnya di masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Temporality merupakan suatu
proses kehidupan yang didalamnya meliputi keadaan sehat – sakit yang dialami individu.
Tugas perawat adalah mengajak individu untuk bersama – sama mereview keadaan di
masa lalu yang berimplikasi ke masa sekarang, apa yang perlu dan seharusnya dilakukan
pada saat sekarang, serta bagaimana rencana individu tersebut untuk mempersiapkan
masa depannya.
 Identity (Identitas)
Merupakan konsep diri yang dimiliki individu, tentang bagaimana individu melihat
berbagai aspek yang terdapat di dalam dirinya sendiri. Tugas perawat adalah untuk
menggali bagaimana perasaan klien terkait dirinya saat ini, bagaimana penyakit ini
mempengaruhi gambaran dirinya, serta ekspektasinya terhadap dirinya di masa
mendatang.
 Body (Tubuh)
Merupakan aktivitas individu tersebut, tentang bagaimana persepsi individu terhadap
penyakit yang mempengaruhi kondisi tubuhnya saat ini. Proses sakit yang menyebabkan
individu tidak dapat melakukan aktivitasnya secara mandiri seperti sebelum sakit dapat
mempengaruhi pola koping yang dimiliki individu. Tugas perawat antara lain
memfokuskan perhatian klien terhadap tindakan medis yang telah dilakukan yang
memiliki implikasi kepada tubuh klien, efektifitas dan efek samping dari pengobatan
yang dilakukan, serta pengaruh penyakit terhadap perubahan kemampuan tubuh klien
dengan tujuan untuk meminimalisasi kondisi stress yang dialami klien.

Gambar. 1. Penjelasan 3 elemen utama teori illness trajectory


Teori Illness Trajectory dikembangkan melalui analisis sekunder dari data kualitatif yang
dikumpulkan dalam sebuah studi longitudinal yang mempelajari koping keluarga dan pasien
dengan penyakit kronis.
Metode yang dipergunakan adalah wawancara terhadap keluarga dan klien secara langsung,
dimana responden diminta untuk mengingat kejadian di masa lalu dan mendiskusikan masalah –
masalah atau kejadian penting yang dihadapi oleh keluarga dan klien ketika mengalami proses
penyakit. Pertanyaan yang ditanyakan meliputi 3 pertanyaan penting, yaitu :
1. Masalah apa yang menjadi hambatan terbesar yang dialami keluarga dan klien ?
2. Sebesar apa stressor yang tercipta oleh masalah yang muncul ?
3. Seberapa besar tingkat kepuasan yang dialami keluarga dan klien terhadap intervensi
yang telah diberikan pada penyakit yang dialami ?
Berdasarkan 3 pertanyaan di atas, perawat dapat menyimpulkan tindakan lanjutan apa yang tepat
diberikan kepada klien.

Teori Illness Trajectory menyebutkan bahwa proses sakit dapat dianalogikan sebagai sebuah
proses organisasi dimana di dalamnya terdapat hubungan kerja antara para pekerja yang saling
mempengaruhi, adapun yang dimaksud sebagai hubungan kerja adalah hubungan profesional dan
saling tergantung antara klien – lingkungannya (keluarga dan individu di sekitar klien) – tenaga
kesehatan. Teori ini mengatakan bahwa jika klien ingin mencapai kualitas diri sebaik – baiknya,
maka dibutuhkan kerjasama yang baik antara ketiga hal tersebut. Klien yang mengalami kondisi
sakit merupakan pekerja sentral / utama. Hubungan antar berbagai pekerja dalam organisasi
tersebut akan mempengaruhi hasil akhir dari perjalanan penyakit klien.
Sebagai pekerja sentral / utama, klien merupakan pengambil keputusan dalam menentukan target
atau rencana akhir dari proses perjalanan penyakit yang dihadapinya sesuai dengan konteks
biografi (dirinya sendiri) dan sosiologis (lingkungannya). Klien juga yang berhak menentukan
interaksinya dengan “pekerja” lain sehingga koping yang akan muncul sangat bervariasi.
Pada kasus penyakit – penyakit kronis (kanker dan terminal), perubahan yang terjadi pada
individu berdampak luas yang berakibat munculnya banyak masalah, hambatan dalam aktivitas
klien, dan sejumlah tantangan lain yang dapat mengubah kehidupan klien, oleh karena itu proses
wawancara / diskusi kualitatif merupakan metode yang paling baik untuk digunakan pada model
ini.
Dalam “Proses organisasi” yang disebutkan oleh teori ini, terdapat 4 hubungan pekerjaan yang
saling mempengaruhi, yaitu :
1. Pekerjaan yang terkait penyakit klien (illness related work) : tindakan medis, manajemen
pelayanan, penanganan kondisi krisis, dll.
2. Pekerjaan yang terkait kehidupan sehari – hari (everyday life work) :meliputi ADL,
kegiatan rumah tangga, rekreasi, komunikasi antar anggota keluarga, serta
mempertahankan pekerjaan yang dimiliki.
3. Pekerjaan yang terkait klien sendiri (Biographical work) : meliputi proses belajar dan
memperoleh informasi terbaru, bagaimana klien mengekspresikan perasaan, serta
kebutuhan akan interaksi dengan orang lain.
4. Pekerjaan yang terkait ketidakpastian penyakit (Uncertainty abatement work) : meliputi
segala macam aktifitas yang dapat membantu mengurangi dampak munculnya
ketidakpastian pada area temporality, body, dan identity.

PELAKSANAAN DALAM DUNIA KEPERAWATAN


Pelayanan Keperawatan
Teori ini membantu perawat di pelayanan dalam memahami batas koping yang dimiliki pasien –
pasien dengan penyakit kronis semacam kanker ketika menghadapi proses perubahan akibat
sakit. Pemahaman akan teori ini menjadi penting karena perawat akan mampu menentukan
strategi tindakan yang tepat yang dapat membantu klien dalam menjalani hidupnya sebaik
mungkin, selain itu perawat dapat memperkirakan kebutuhan yang perlu difasilitasi oleh perawat
ketika klien dan keluarga (sosial) menghadapi kenyataan penyakit yang dideritanya sehingga
kemungkinan munculnya masalah lanjutan akan berkurang.

Pendidikan Keperawatan
Weiner dan Dodd merupakan perawat akademisi yang aktif mensosialisasikan teorinya dalam
beberapa pertemuan ilmiah maupun berbagai kuliah yang difasilitasi. Teori ini mengalami
beberapa kali perubahan setelah dilakukan diskusi – diskusi bersama dengan akademisi
keperawatan lain saat pertemuan ilmiah. Di bidang pendidikan keperawatan, teori ini dapat
menjadi landasan bagi calon perawat dalam memperhatikan kebutuhan klien dengan penyakit
terminal maupun kronis yang tidak mampu / belum terpenuhi dikarenakan proses penyakit yang
muncul.
Penelitian Keperawatan
Teori ini menjadi salah satu teori yang berfokus kepada penggunaan metode wawancara kepada
klien – klien yang menderita penyakit kronis. Teori ini dapat menjadi landasan bagi peneliti di
bidang keperawatan dalam melakukan penelitian kualitatif bagi penderita penyakit kornis
maupun terminal.

Anda mungkin juga menyukai