Anda di halaman 1dari 13

MASALAH HIV AIDS PADA REMAJA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Promosi


kesehatan

Pengampu :Win kurniawan

Oleh :

Ni’matul maghfiroh

( 4.1.11.091)

FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS SAINS AL QUR’AN

JAWA TENGAH WONOSOBO


PRODI DIII KEBIDANAN
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang maha luas rahmat
dan karunia-Nya, semoga kami termasuk ke dalam orang yang mendapatkannya.
Shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.,
keluarganya, para sahabatnya, dan semoga kita termasuk ke dalam umatnya.
Dalam rangka mengembangkan potensi diri dalam bidang Promosi kesehatan,
sudah sepatutnya jika pengetahuan tentang promosi kesehatan pada remaja. Hal
ini sangat berguna mengingat di masa yang akan datang, sebagai seorang bidan
akan menjadi manusia yang teramat penting dalam sebuah kelahiran. Mengingat
begitu luasnya pembahasan tentang promosi kesehat, maka kami n pada remaja
kita persempit pembahasan hanya pada masalah HIV AIDS pada remaja.
Meskipun makalah ini dibuat dengan segala keterbatasan yang ada pada kami,
baik keterbatasan waktu, dana, terlebih lagi keterbatasan kemampuan kami,
namun kami berharap semoga makalah ini memenuhi syarat sebagai tugas mata
kuliah Promosi Kesehatan.
Jika terdapat kekurangan atau bahkan kesalahan dalam makalah ini, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan guna perbaikan dalam
pembuatan tugas yang sama berikutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami selaku penulis,
dan umumnya bagi pembaca.

Wonosobo, 8 Desember 2012

Penulis
Daftar isi

Kata pengantar

Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2 .Tujuan Umum
3 .Tujuan Khusus

BAB II TINJAUAN TEORI

1. Pengertian HIV AIDS


2 .Cara penularan HIV AIDS
3 .Gejala-gejala HIV AIDS
4 .Yang beresiko tinggi terkena HIV AIDS
5 .Penatalaksanaan
BAB III PENUTUP
1 .Kesimpulan
2 .Saran
Bab 1

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Pemahaman remaja tentang HIV/ AIDS masih sangat minim.


Padahal, remaja termasuk kelompok usia yang rentan dengan perilaku berisiko.

Demikian terungkap dalam jumpa pers, Jumat (26/11) di Kementerian Pendidikan


Nasional, Jakarta, terkait Peringatan Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2012 yang tahun ini
dikoordinasi Kementerian Pendidikan Nasional.

Deputi Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) Bidang


Pengembangan Program Kemal Siregar mengatakan, salah satu indikator kinerja
pengendalian HIV/AIDS ialah pengetahuan. Persentase perempuan dan laki-laki usia
muda (15-24 tahun) yang mampu menjawab dengan benar cara-cara pencegahan
penularan HIV serta menolak pemahaman yang salah mengenai penularan HIV baru 14,3
persen.

Persentase itu antara lain mengindikasikan belum banyak remaja yang menguasai dengan
komprehensif dan benar tentang HIV/AIDS. Edukasi remaja menjadi penting karena
remaja termasuk orang terinfeksi HIV. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah
kasus AIDS (kumulatif) sampai Agustus 2012 dari semua umur 21.770 orang.

Londonon – Dua ilmuwSan yang menemukan HIV berbagi Nobel Kedokteran dengan
ilmuwan yang mengkaitkan HPV dengan kanker rahim. adapun kedua ilmuwan ini
masing-masing Barré-Sinoussi dan Luc Montagnier. Keduanya dinilai berjasa dengan
penelitian mereka dalam nememukan virus penyebab AIDS.
Komite Nobel mengatakan penemuan kedua warga Perancis itu amat vital dalam
membantu para ilmuwan memahami biologi dari virus yang mengancam dunia.
Lebih dari 25 juta orang meninggal akibat HIV/AIDS sejak tahun 1981 dan di seluruh
dunia tercatat 33 juta orang yang mengidap virus HIV.
Temuan Sinoussi dan Montagnier antara lain mendorong metode diagnosa pasien
maupun dalam memeriksa darah, yang membatasi penyebaran wabah HIV/AIDS.
Walau masih belum ditemukan obat untuk HIV, dalam beberapa tahun belakangan
penyakit itu tidak lagi menjadi hukuman mati langsung bagi penderitanya.
Pengobatan saat ini sudah berhasil memperpanjang masa hidup pengidap HIV sampai
puluhan tahun.
Sementara itu Harald zur Hausen, asal Jerman, meraih Nobel Kedokteran karena
jasanya dalam mengkaitkan HPV, atau human papilloma virus, dengan kanker rahim.
HPV bisa dideteksi pada 99,7% yang menderita kanker rahim dan infeksi virus itu
diperkirakan menyebabkan sekitar 5% dari total kanker di seluruh dunia. Hasil temuan
Professor zur Hausen membantu para ilmuwan untuk mengembangkan vaksin bagi HPV.
Vaksin tersebut kini diberikan secara rutin kepada jutaan remaja perempuan di seluruh
dunia untuk mencegah kanker rahim. Sekitar setengah juta kasus baru kanker rahim
didiagnosa setiap

B. Tujuan Umum

Untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan keterampilan penulis dalam

memberikan promosi kesehat dengan masalah HIV AIDS pada remaja

C.Tujuan Khusus

 Untuk mengetahui lebih jauh tentang HIV AIDS pada remaja

 Untuk mengetahui tentang sebab terjadinya HIV AIDS

 Untuk mengetahui penatalaksanaan pada remaja yang terkena HIV AIDS


BAB II

PEMBAHASAN

1.PENGERTIAN HIV AIDS

Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency


Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang
timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV; atau
infeksi virus-virus lain

yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).Virusnya sendiri bernama
Human Immunodeficiency VirusHIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh
manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun
mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju
perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan. (atau disingkat
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan
kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV,
seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi
melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang
terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk
kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
Para ilmuwan umumnya berpendapat bahwa AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara. Kini
AIDS telah menjadi wabah penyakit. AIDS diperkiraan telah menginfeksi 38,6 juta orang di
seluruh dunia. Pada Januari 2006, UNAIDS bekerja sama dengan WHO memperkirakan bahwa
AIDS telah menyebabkan kematian lebih dari 25 juta orang sejak pertama kali diakui pada
tanggal 5 Juni 1981. Dengan demikian, penyakit ini merupakan salah satu wabah paling
mematikan dalam sejarah. AIDS diklaim telah menyebabkan kematian sebanyak 2,4 hingga 3,3
juta jiwa pada tahun 2005 saja, dan lebih dari 570.000 jiwa di antaranya adalah anak-anak.[5]
Sepertiga dari jumlah kematian ini terjadi di Afrika Sub-Sahara, sehingga memperlambat
pertumbuhan ekonomi dan menghancurkan kekuatan sumber daya manusia di sana. Perawatan
antiretrovirus sesungguhnya dapat mengurangi tingkat kematian dan parahnya infeksi HIV,
namun akses terhadap pengobatan tersebut tidak tersedia di semua negara.
Hukuman sosial bagi penderita HIV/AIDS, umumnya lebih berat bila dibandingkan dengan
penderita penyakit mematikan lainnya. Kadang-kadang hukuman sosial tersebut juga turut
tertimpakan kepada petugas kesehatan atau sukarelawan, yang terlibat dalam merawat orang
yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA).

Asal usul
AIDS pertama kali dilaporkan pada tanggal 5 Juni 1981, ketika Centers for Disease Control
and Prevention Amerika Serikat mencatat adanya Pneumonia pneumosistis (sekarang masih
diklasifikasikan sebagai PCP tetapi diketahui disebabkan oleh Pneumocystis jirovecii) pada lima
laki-laki homoseksual di Los Angeles. Dua spesies HIV yang diketahui menginfeksi manusia
adalah HIV-1 dan HIV-2. HIV-1 lebih mematikan dan lebih mudah masuk kedalam tubuh. HIV-
1 adalah sumber dari mayoritas infeksi HIV di dunia, sementara HIV-2 sulit dimasukan dan
kebanyakan berada di Afrika Barat. Baik HIV-1 dan HIV-2 berasal dari primata. Asal HIV-1
berasal dari simpanse Pan troglodytes troglodytes yang ditemukan di Kamerun selatan. HIV-2
berasal dari Sooty Mangabey (Cercocebus atys), monyet dari Guinea Bissau, Gabon, dan
Kamerun. Banyak ahli berpendapat bahwa HIV masuk ke dalam tubuh manusia akibat kontak
dengan primata lainnya, contohnya selama berburu atau pemotongan daging. Teori yang lebih
kontroversial yang dikenal dengan nama hipotesis OPV AIDS, menyatakan bahwa epidemik
AIDS dimulai pada akhir tahun 1950-an di Kongo Belgia sebagai akibat dari penelitian Hilary
Koprowski terhadap vaksin polio. Namun demikian, komunitas ilmiah umumnya berpendapat
bahwa skenario tersebut tidak didukung oleh bukti-bukti yang ada.

2.CARA PENULARAN VIRUS HIV?

HIV menular melalui cairan tubuh seperti darah, semen atau air mani, cairan vagina, air susu ibu
dan
cairan lainnya yang mengandung darah.
Virus tersebut menular melalui:
Melakukan penetrasi seks yang tidak aman dengan seseorang yang telah terinfeksi. Kondom
adalah
satu–satunya cara dimana penularan HIV dapat dicegah.
Melalui darah yang terinfeksi yang diterima selama transfusi darah dimana darah tersebut
belum dideteksi
virusnya atau pengunaan jarum suntik yang tidak steril.
Dengan mengunakan bersama jarum untuk menyuntik obat bius dengan seseorang yang
telah terinfeksi.
Wanita hamil dapat juga menularkan virus ke bayi mereka selama masa kehamilan atau
persalinan dan
juga melalui menyusui.

3.Gejala-Gejala Aids
Sejak pertama seseorang terinfeksi virus HIV, maka virus tersebut akan hidup dalam
tubuhnya, tetapi orang tersebut tidak menunjukkan gejala penyakit namun terlihat betapa sehat, aktif,
produktif seperti biasa. Karena gejala-gejala AIDS tampak setelah + 3 bulan. Adapun gejala-gejala
AIDS itu sendiri adalah :
 Berat badan turun dengan drastis.
 Demam yang berkepanjangan(lebih dari 38 0C)
 Pembesaran kelenjar (dileher), diketiak, dan lipatan paha)yang timbul tanpa sebab.
 Mencret atau diare yang berkepanjangan.
 Timbulnya bercak-bercak merah kebiruan pada kulit (Kanker kulit atau KAPOSI SARKOM).
 Sesak nafas dan batuk yang berkepanjangan.
 Sariawan yang tidak sembuh-sembuh.
Semua itu adalah gejala-gejala yang dapat kita lihat pada penderita AIDS, yang lama-kelamaan akan
berakhir dengan kematian.

3.YANG BERESIKO TINGGI TERKENA HIV


Orang atau kelompok orang yang beresiko tinggi terkena AIDS. Kelompok yang sangat beresiko
tinggi diantaranya adalah para homoseksual dan Heteroseksual yang suka bergonta ganti
pasangan, khususnya yang suka jajan (dalam tanda petik "melalui pelacuran"). Di Amerika
contohnya penularan AIDS yang disebabkan oleh Virus HIV 56-75% adalah kelompok orang
Homoseksual, dan sisanya 26-20% yaitu dari kelompok Heteroseksual. Namun dari berbagi
informasi sekarang ini 86% yang beresiko tertular Virus HIV justru dari hubungan
Heteroseksual, sisanya dari kelompok Homoseksual dan gara-gara transfusi darah, penggunaan
jarum sutik pada pencandu narkoba dan lainnya.

Jika dilhat dari kelompok usia, maka yang sangat beresiko tinggi penularan Virud HIV adalah
kelompok remja atau anak muda yaitu usia sekitar 13-25 tahun. Karena kelompok usia tersebut
pergaulan bebasnya sangat tinggi terlebih di negara-negara yang tidak mengutamakan nilai
moral, etik, dan agama. Sebgai contoh di Amerika serikat, katanya 7 dari 10 wanita dan 8 dari 10
pria melakukan hubungan seksual sebelum umur 20 tahaun atau dibwah 20 tahun. Dan satu dari
6 pelajar wanita yang pergaulannya sangat bebas (sexually active), paling sedikit telah berganti-
ganti psangan dengan 4 pria yang berbeda ( wow sangat mengherankan buat saya). Satu lagi,
setiap tahunya 1-7 remaja tersebut terkena penyakit kelamin (Veneral Disease). Dan masih
banyak lagi penyakit yang disebabakn pergaulan bebas dan seks bebas seperti kecing nanah,
sifilis, PHS (Penyakit Hubungan Seksual) atau PMS ( Penyakit Menular Seksual) dan lain-
lainnya.

Selain itu permasalahan lain yang berdampak resiko tertular Virus HIV adalah orang yang pergi
dari rumah dan bisanya terjadi pada usaia remaja juga yang berusia sekitar 12-17 tahun yang
terctat sekarang ini 85% wanita maupun pria yang pergi dari rumah termasuk golongan seksual
aktif dan juga termasuk golongan pencadu narkoba atau narkotika. Remaja putri yang pergi dari
rumah 34% biasanya hamil dan sangat beresiko tinggi tertular virus HIV.
5. PENATALAKSANAAN

1.Pendidikan seks sejak dini

Pendidikan seks sejak dini sebetulnya bukan hal baru lagi,sejak dulu sudah banyak orang
mengkampanyekan agar orang tua dan dunia pendidikan mengenalkan anak sejak usia dini
tentang seks. Tetapi sepertinya belum berhasil,sebab masih saja orang tua kita menggangap
pendidikan seks bagi anak hal yang tabu. Sehingga ketika anak tidak mendapat ajaran yang baik
tentang seks. Maka Sang anak pun dimasa pubernya akan terus mencari tahu rasa penasaran
tentang apa seks itu.

Hal yang paling mengkhwatirkan Di era keterbukaan informasi seperti saat ini, informasi seks
bisa dengan mudah diperoleh seorang anak, seperti dari internet, televisi atau pengetahuan dari
teman sebayanya. Bisa saja saat remaja, mereka telah mengetahui lebih banyak tentang seks dan
kemungkinan besar dari sudut pandang yang salah.

Otak remaja akan merekam sensasi yang pernah dilihat dan menjadikannya memori yang
permanen karena adanya sebuah ransangan yang menyenangkan terhadap momen tersebut.
Dengan adanya momen yang telah tertanam ini,maka pikiran seorang wanita remaja akan bisa
secara acak memunculkan momen tersebut. Ketika momen itu datang,maka birahi juga akan
terdorong untuk dipuaskan.

Ketika naluri seks anak di usia remaja ini tidak diarahkan dengan baik dan benar maka seks
bebas dan hamil di luar nikah sebagai akibatnya. Itulah mengapa pendidikan seks pada anak
sejak dini itu penting. Karena dengan memberikan Pemahaman dan pendidikan seks sejak usia
dini ini diharapkan agar anak memperoleh informasi yang tepat soal seks.

Mengajarkan masalah seks pada anak-anak memang tidaklah mudah. Jika salah paham bisa-bisa
anak malah takut, bukannya mengerti bahkan salah mengerti. Tetapi Pendidikan seks tidak harus
bicara tentang anggota tubuh, melainkan lebih terfokus pada bagaimana mereka mengenal
dirinya, punya konsep diri yang positif dan matang.

Mengajari anak nama-nama anggota tubuh termasuk alat kelamin mereka Pada saat anak berusia
2-3 tahun, mengajari anak mengenai fungsi alat kelamin mereka pada usia memasuki usia
prasekolah sampai lulus sekolah dan ketika memasuki usia remaja, mengajari mereka bagaimana
mereka mengalami pubertas, seperti berubahnya bentuk tubuh dan organ-organ vital mereka,
terjadinya menstruasi pada anak perempuan dan mimpi basah pada anak laki-laki. Merupakan
tahapan usia-usia anak saat memberikan pendidikan seks yang benar.

Jika sang anak mendapat pendidikan seks yang baik dan benar dari orang tua,bukan tidak
mungkin seks bebas dikalangan remaja bisa diatasi dan tingkat penderita HIV/AIDS bisa
dikurangi. Sehingga kampanye pemakaian kondom saat ini bisa diperuntukkan bagi kalangan
remaja yang sudah terlanjur terkena penyakit ini dan pekerja seks komersial yang berisiko lebih
besar terkena penyakit HIV/AIDS.
Kampanye penggunaan kondom merupakan sebuah solusi mencegah penularan penyakit
HIV/AIDS tetapi solusi untuk mencegah semakin banyaknya korban yang terkena penyakit
HIV/AIDS adalah memberikan pendidikan seks sejak usia Dini agar anak-anak kita di usia
remaja tidak menjadi korban. 1. Melakukan program pencegahan dengan melalui KIE
(komunikasi, edukasi & informasi) misalnya dengan melalui ceramah, seminar, media seperti
booklet, leaflet, poster, sticker, bulletin ataupun majalah/koran.

2. Melakukan program penurunan resiko.

Selain pencegahan, maka perlu juga dilakukan program-program yang secara langsung ditujukan
pada para IDU's misalnya dengan penyediaan jarum suntik steril, memberikan penyuluhan
kepada mereka dan partner seks mereka agar mereka menyadari resiko-resiko perilakunya dalarn
kaitannya dengan HIV/AIDS, menyediakan pelayanan konseling bagi para IDU's maupun bagi
IDU's yang sudah hidup dengan HIV/AIDS, menyediakan pelayanan kesehatan dan juga
menyediakan kondom. Memang program penurunan resiko ini cukup dilematis, di satu pihak itu
memberikan kesan bahwa program ini justru melegalkan penyalahgunaan napza ataupun
hubungan seks, namun di pihak lain ini merupakan sebuah strategi yang cukup efektif khususnya
bagi remaja yang sudah aktif menggunakan napza, maupun yang sudah seksual aktif. Hal yang
perlu diingat adalah bahwa kondisi remaja itu berbeda-beda, ada yang perilakunya tidak / kurang
beresiko namun ada pula remaja yang perilakunya beresiko tinggi, dan tentu saja hal ini harus
disikapi dengan metode yang berbeda sesuai dengan karakteristiknya.

3. Melakukan program outreach dan pendidik teman sebaya.

Remaja biasanya lebih dekat dengan teman sebayanya dibandingkan dengan orang tua ataupun
gurunya sehingga apabila ada permasalahan maka mereka lebih suka untuk datang ke temannya
baik untuk menceritakan maupun meminta solusi atas permasalah yang dialaminya. Dengan
adanya program pendidik teman sebaya ini maka remaja akan menjadi nara sumber bagi remaja
lainnya.

4. Melalui rehabilitasi.

Bagi remaja yang sudah ketagihan dan pengkonsumsi berat narkoba maka tidak ada jalan lagi
kecuali 'disembuhkan' dengan cara rehabilitasi baik secara medis, psikis (spiritual) dan cara-cara
yang lainnya. Masa remaja memanglah masa yang indah, penuh dengan petualangan, sekaligus
penuh dengan resiko, termasuk ketagihan obat-obat terlarang. Hai remaja akankah kamu menyia-
nyiakan masa mudamu dengan hal yang akan mengubur masa depanmu dan cita-citamu?
bab III

Penutup
Simpulan.
Kesimpulan dari makalah di atas itu, bawasannya kita harus Waspada terhadap Virus
HIV AIDS. Di atas juga menjelaskan tentang pengertian HIV AIDS, asal usul-nya, cara
penularannya, masa inkubasinya, gejalanya hingga yang beriso tinggi terkena HIV AIDS.
Anda bisa membacanya dengan lebih lengkap lagi di atas yang telah saya susun dengan
rapi. Kita sebagai orang yang sehat harus waspada terhadap virus tersebut, kalau bisa kita
juga jangan sampai terlibat/terkena virus HIV AIDS.

Saran
Saran saya kepada pembaca jangan mendekatlah dengan virus HIV AIDS agar kita tidak
terjerumus ke dalam virus tersebut, biasanya orang yang terkena virus HIV itu gara-gara
orang itu psiko tinggi (heteroseksual) biasanya banyak terjadi pada kaum perempuan yang
selalu gonta ganti pasangan. Itulah saran dari saya, terutama kepada kaum perempuan
yang suka gonta ganti pasangan.
DAFTAR PUSTAKA

“MISTERI PENDEMI HIV /AIDS” Oleh PAUL F. MATULESSY MD. MN.


BUKU PANDUAN BELAJAR SPK, KURIKULUM 1994 Penerbit. DEPDIKBUD/DEPKES, tahun
1997
Brosur AIDS, yang diedarkan oleh Exposa bekerjasama dengan DEPKES, tahun 1999

Anda mungkin juga menyukai