PENDAHULUAN
PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk adalah industri yang berjalan di bidang
pembuatan sepatu dimana ketika ada suatu proses produksi dalam suatu perusahaan
berikutnya, atau ke lokasi distribusi, atau kepada konsumen akhir. Gudang bahan
baku adalah suatu pondasi untuk dilakukannya suatu produksi karena dengan
adanya gudang, bahan baku yang akan digunakan untuk produksi dapat tetap rapi,
tertata dan terjaga kualitasnya, Seperti menurut Bapak Nana bahwa gudang bahan
baku bukan hanya sebagai tempat untuk penyimpanan suatu material, tetapi juga
sebagai tempat menjaga kualitas material yang masuk kedalam produksi. PT.
Control pada departemen gudang bahan baku. Hal ini ditujukan agar bahan baku
Namun dalam suatu kegiatan adanya masalah atau hambatan sudah biasa
terjadi, begitupun dengan kegiatan gudang bahan baku di PT. Primarindo Asia
Infrastructure, Tbk, hambatan yang sering terjadi dalam kegiatan gudang bahan
baku yaitu terkait dengan sumber daya yang terbatas, mesin dan waktu contohnya
yaitu, Pada perusahaa ketika melakukan aktivitas put away dan picking hanya
1
menggunakan satu mesin yaitu hand pallet meskipun barang yang di taruh memiliki
jangkauan yang tinggi, hal ini dapat membuat kecelakaan yang fatal karena harus
menyimpan atau mengambil material ke tempat yang tinggi harus dengan manual,
karena hand pallet yang dimiliki perusahaan hanya membantu dalam kemudahan
memindahkan saja tidak dalam penyimpanan pada tempat yang tinggi. Seharusnya
mesin yang mendukung contohnya gunakan forklift untuk menyimpan barang yang
macam peralatan atau mesin penanganan bahan material dan faktor-faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam pemilihan diantara berbagai tipe peralatan atau mesin
tersebut.
peralatan pada gudang PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk diatas departemen
gudang, hal ini memiliki ketidaksesuaian dengan teori yang lazimnya di gunakan
untuk kegiatan gudang, dimana biasanya pada kegiatan pergudangan hanya berupa
receiving, put away, storage, picking dan shipping. Namun pada perusahaan
Melihat adanya masalah dan pentingnya gudang bahan baku dalam suatu
perusahaan khususnya PT. Primarindo Asia Infrastructure,Tbk maka dari itu dalam
praktik kerja lapangan ini penulis ingin lebih mendalami pengetahuan mengenai
2
1.2 Maksud dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan
data dan informasi yang relevan mengenai objek penelitian, sebagai bahan untuk
manyusun laporan praktik kerja lapangan guna memenuhi salah satu syarat untuk
Infrastructure, Tbk.
3
1.3 Kegunaan Praktik Kerja Lapangan
Dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan ini, terdapat beberapa manfaat yang
1. Kegunaan Teoritis
2. Kegunaan Praktis
perusahaan.
sebeneranya.
perkuliahan.
4
4. Manfaat Bagi Perguruan Tinggi
perkuliahan.
Praktik kerja lapangan ini dilaksanakan oleh penulis pada PT. Primarindo Asia
Infrastructure, Tbk yang berlokasi di Jalan Raya Ranca Bolang No.98 Gedebage,
Bandung, Jawa Barat. Waktu pelaksanaan praktik kerja lapangan terhitung mulai
tanggal 2 Juli 2018 sampai dengan 3 Agustus 2018. Adapun hari kerja penulis
Tbk yaitu pada hari Senin sampai dengan Jumat mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Manajemen
bahwa seni manajemen meliputi kemampuan untuk melihat totalitas dari bagian
visi, Sedangkan teori yang dikemukakan oleh Abdullah (2014:2) manajemen itu
bantuan sumber daya organisasi (man, money, material, machine dan method)
Selain itu manajemen juga diartikan sebagai seni dalam proses perencanaan,
disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu seni yang mampu mengatur proses
6
2.2 Manajemen Operasi
adalah serangkaian kegiatan dalam memproduksi barang dan jasa melalui proses
bagian operasi yang bertanggung jawab untuk menghasilkan barang atau jasa.
Pengertian yang lebih rincinya di kemukakan oleh Heizer & Render (2015:3)
bentuk barang dan jasa dengan mengubah masukan (input) menjadi hasil (output).
Operasi merupakan serangkaian aktivitas yang akan menghasilkan nilai yang berupa
barang dan jasa dengan adanya perubahan dari input menjadi output dalam suatu
proses aktivitas.
Dikemukakan oleh Heizer & Render (2015:6) manajemen operasi atau sering
menentukan batas bawah dari biaya dan batas atas dari kualitas.
7
2. Pengelolaan kualitas
4. Pemilihan lokasi
8. Persediaan
8
9. Penjadwalan
yang secara efektif dan efisien baik karyawan maupun fasilitas, sementara
10. Pemeliharaan
2.3 Gudang
Kusuma, dkk. (2017) gudang adalah tempat yang digunakan untuk mengatur
menyimpanan material yang mendukung guna berjalanya suatu produksi pada suatu
perusahaan.
9
2.3.1 Fungsi Gudang
Tujuan adanya gudang yaitu sebagai tempat penyimpanan suatu barang. Dimana
barang yang diinginkan secara cepat dan dalam kondisi yang baik. Sehingga,
sendiri.
fungsi yaitu :
tempat untuk mengumpulkan barang yang berasal dari beberapa lokasi asal
10
waktu dari suatu lokasi (misalnya pabrik), untuk selanjutnya dikirimkan ke
untuk memecah barang atau produk yang dikirim dalam volume besar
ini dilakukan karena pengiriman dari tempat asal (misalnya pabrik) dalam
Kesimpulan yang penulis dapat dari paparan fungsi gudang menurut para ahli
11
2.3.2 Jenis Gudang
perannya, yaitu :
1. Gudang Umum
adalah untuk menjaga kondisi barang tetap baik sampai saat barang
2. Gudang Distribusi
Gudang yang menerima barang dalam jenis atau jumlah yang beragam (bisa
3. Bonded Warehouse
dari gudang) .
1. Gudang Pribadi
Jenis gudang ini dimiliki dan dioperasikan oleh pemasok dan reseller untuk
jaringan ritel besar menyediakan gudang untuk toko mereka atau grosir
12
mengoperasikan sebuah gudang di mana menerima dan mendistribusikan
produk.
Gudang umum pada dasarnya adalah ruang yang dapat disewakan untuk
alasan tertentu.
diakses 13 Oktober 2018) jenis gudang terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
5. Gudang Penyimpanan Terbuka: tidak ideal untuk produk yang mudah rusak
tetapi dalam keadaan darurat, terkadang satu-satunya alternatif.
13
2.3.3 Kegiatan Pergudangan
Gudang adalah tempat penyimpanan suatu barang atau material yang nantinya
1. Receiving (Penerimaan)
terima, ditolak, atau diterima dengan syarat), dan penanganan barang untuk
disimpan di gudang.
yang berbeda, dalam hal jumlah, ukuran, bentuk, sifat fisik maupu
14
2. Put away
manusia sendiri atau dengan bantuan alat, misalkan forklift. Pemilihan alat
penyimpanan.
3. Storage (Penyimpanan)
khusus terhadap suhu, sifat atau area berdasarkan pemasok, dimensi atau
harga.
4. Picking (Pengambilan)
15
c) Pengambilan barang yang dipesan, pengecekan kondisi fisik dan
pengambilan material yaitu aturan FIFO (First In First Out), order by order,
pencatatan status barang yang diambil, dan aturan lainya. Perlu diperhatikan
operator.
penanganan material .
Tujuan pengemasan :
a) Melindungi barang
16
Setelah dikemas, barang dikirim oleh bagian transportasi. Kegiatan
c) Pemuatan barang;
1. Receiving
harus mengisi jumlah barang yang telah diterima dan membuat kwitansi.
2. Cross Dock
3. Peletakan
17
4. Pemindahan
5. Pemilihan
6. Pengiriman
tujuan baik konsumen atau proses produksi, pada proses ini cukup mencatat
penerimaan, penyimpanan, dan pengiriman barang atau bahan dari suatu tempat ke
tempat berikutnya.
18
Dari paparan beberapa ahli diatas penulis menyimpulkan bahwa aktivitas atau
penyimpanan barang jadi dan akhirnya dimasukan kedalam truk untuk dikirimkan
kepada pelanggan atau distributor. Selama dalam pabrik material sering sekali
diambil, dipindahkan dan diletakkan. Maka dari itu menurut Akhmad (2013:148-
149) ada berbagai macam peralatan atau mesin dalam penanganan bahan dan
1. Conveyors
horisontal maupun vertikal antara dua tempat tetap. Tipe-tipe peralatan lain
yang dimasukan dalam kategori ini adalah eskalator dan elevator. Ciri
yang tetap. Ciri kedua bahwa conveyor memanfaatkan ruangan secara terus
menerus.
19
2. Fork Truck
Kategori kedua peralatan penanganan bahan meliputi truk- truk industri dan
eguipment, karena dapat bergerak dari suatu lokasi ke setiap lokasi lain
dirintangi.
Jenis peralatan penanganan bahan ketiga terdiri dari berbagai jenis derek
dan kerekan. Peralatan ini bila dalam lokasi tertentu mampu memindahkan
bahan secara vertikal dalam ruangan yang panjang, lebar dan ketinggian
terbatas. Berbagai jenis peralatan ini dapat dipindahkan dari suatu lokasi ke
lokasi lain bila dinaikkan dalam truk atau kendaraan besar lainnya.
1. Lifting Scissors
20
menyelesaikan kegiatan operasional di atas ketinggian, seperti instalasi kaca
2. Hand Pallet
barang-barang yang lebih mudah, efisien, dan hemat waktu. Hand pallet
berupa truk kecil dengan 4 roda kecil, 1 buah kemudi bagian belakang, dan
aktivitas yang memiliki hubungan erat dengan bahan yang memiliki bobot
3. Hand Stacker
atau menata diatas rak-rak dengan ketinggian yang sulit dijangkau agar lebih
mudah, efisien dan hemat waktu dengan sistem kerja hidrolik. Hand Stacker
dapat berfungsi dengan baik apabila digunakan ditempat yang halus, hand
Stacker juga memiliki beberapa jenis roda yang disesuaikan dengan tempat
kegiatan pengangkutan.
4. Forklift
21
termasuk dalam kegiatan bongkar muat barang di pelabuhan, pabrik,
cukup jauh. Kapasitas forklift secara umum berkisar antara 1 ton sampai 10
tipe penanganan bahan yang akan digunakan dan setiap tipe yang diperlukan.
2.4 Prosedur
dalam satu atau beberapa bagian yang ditetapkan untuk menjamin agar suatu
kegiatan usaha atau transaksi dapat terjadi berulang kali dan dilaksanakan secara
membandingkan antara sumber data dengan data pendukung kedua belah pihak
yang terlibat, yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau
lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam yang meliputi:
pedoman yang berisi prosedur operasional yang ada didalam suatu organisasi yang
22
digunakan untuk memastikan bahwa semua keputusan dan tindakan, serta
penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa prosedur adalah suatu urutan atau
beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin
berulang-ulang.
prosedur, diantaranya:
23
berjalan sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan. Selain itu, biaya
mungkin karena kegiatan yang dilakukan sesuai dengan aturan yang telah
ditetapkan.
seragam. Maksudnya, adalah prosedur terdiri dari daftar urutan yang tertata
tersebut
menjalankan prosedur kegiatan yang sudah ada. Selain itu, keputusan atas
dengan ketentuan yang berlaku maka hambatan yang akan dihadapi oleh
24
waktu dalam pelaksanaan kegiatan sehingga tujuan organisasi yang ingin
bagian prosedur dalam pencapaian tujuan organisasi lebih efektif dan efisien
25
BAB III
PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk dididrikan pada tanggal 1 Juli 1988
dengan nama PT. Bintang Kharisma dengan, Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) dan bergerak dalam bidang industri alas kaki khususnya sepatu-sepatu
jenis sport dan casual ke pasar lokal, PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk
merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi sepatu olahraga dan
pabriknya berpusat di Bandung dan Kantor pusatnya berada pada Gedung Dana
Pensiun Bank Mandiri Lt. 3A yang beralamat di jalan Tanjungkarang No. 3-4A,
Jakarta Pusat. Pada tahun 1997 perusahaan mengganti nama menjadi PT.
Pada tahu 2001, perusahaan memproduksi hanya satu branded buyer yaitu
dari REEBOK bahwa pesanan sepatu hanya sampai bulan Juli 2002, sehingga bulan
Selama ini produksi PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk didasarkan atas
pesanan dari pelanggan yang berasal dari luar negeri. Dengan demikian hampir
seluruh sepatu olahraga hasil perusahaan adalah untuk ekspor dan harus memenuhi
standar mutu yang telah ditetapkan oleh pembeli dengan desain yang dibuat
26
PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk telah dipercaya memproduksi merek
dan AVIA. Pada tahun 1996 dari dua buyer besar, yaitu REEBOK dan FILA. Pada
Sampai sekarang PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk masih berjalan dan
memproduksi alas kaki dengan merek lokal atau merek sendiri yaitu “TOMKINS”,
Krisis Industri Nasional Sepatu” yang berati adalah doa dan menjadi dorongan
motivasi untuk perusahaan agar sepatu TOMKINS dapat bersaing dengan sepatu
merek lokal lainya, yang menjadi alasan merek TOMKINS ini keluar karena pada
saat itu perusahaan sedang mengalami krisis karena buyer yang mempercayakan
perusahaan.
Adapun jam kerja pada PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk yaitu untuk
bagian manajemen perusahaan yaitu pukul 07.30 WIB sampai 16.30 WIB dengan
jam istirahat 12.00 WIB sampai 13.00 WIB untuk hari senin sampai kamis,
sedangkan untuk hari jumat yaitu pukul 07.30 WIB sampai 17.00 WIB dengan jam
istirahat pukul 11.30 WIB sampai 13.00 WIB, untuk bagian pabrikasi adanya jam
tambahan khusus yaitu hari sabtu mulai pukul 07.30 WIB sampai 16.30 WIB.
Dengan jumlah karyawan 812 orang yang terdiri dari 638 tenaga kerja tetap dan
27
3.2 Logo Perusahaan
Visi merupakan tujuan masa depan sebuah instansi, organisasi, atau perusahaan.
Visi juga adalah pikiran-pikiran yang ada di dalam benak para pendiri. Pikiran-
pikiran tersebut adalah gambaran tentang masa depan yang ingin dicapai. Adapun
visi PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk yaitu “Menjadi pemimpin dalam
pelanggan.
3. Menjadi mitra usaha terpercaya dalam menghadapi tantangan saat ini dan
dimasa depan.
4. Mempunyai sepatu merek sendiri yang menjadi merek nomor satu di pasar
dalam negeri.
28
3.4 Departemen Gudang bahan baku
Departemen gudang bahan baku atau gudang bahan mentah adalah tempat
penyimpanan bahan baku atau bahan mentah yang akan dipergunakan untuk proses
produksi dalam pabrik oleh perusahaan. Banyaknya jumlah gudang bahan baku
dalam masing-masing pabrik akan dipengaruhi oleh dua hal, yang pertama adalah
banyaknya jenis bahan baku yang gunakan oleh perusahaan untuk keperluan proses
produksinya, yang kedua adalah apakah masing-masing bahan baku dapat disimpan
secara bersama-sama didalam gudang atau tidak, Pada PT. Primarindo Asia
Gudang bahan baku yaitu gudang yang menerima dan menyimpan material
dari pemasok berupa material inti seperti material untuk upper (mesh, kulit,
produksi di bagian rubber yaitu karet, karet yang di pakai TOMKINS disini
Banyak sedikitnya jumlah bahan baku yang akan disimpan di dalam gudang
perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tingkat penggunaan bahan baku
29
untuk proses produksi, jumlah persediaan (safety stock) yang dipergunakan
DIREKSI
SEKERTARIS
Kepala Departemen
Gudang Bahan
Baku
STAF Quality
STAF Material 1
STAF Pengeluaran Control
STAF Material 2
Berikut ini adalah tanggung jawab dari beberapa jabatan yang terdapat pada
struktur organisasi gudang bahan baku di PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk:
1. Direksi
30
2. Sekretaris
3. Divisi Produksi
bahan jadi.
produksi.
c. Menjaga dan mengawasi agar mutu bahan baku dalam proses dan mutu
departemen gudang bahan baku dan laporan yang akan diajukan kepada
atasan.
5. Staf Penerimaan
pemasok.
6. Staf Pengeluaran
7. Staf Aksesoris
Pengeluaran aksesoris berupa alat tulis kantor, spare part alat bantu,
Labeling Assembly.
31
8. Kepala Seksi Material
9. Staf Material 1
32
BAB IV
Tbk
departemen gudang bahan baku PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk mengenai
berikut :
1. Receiving
gudang bahan baku dengan menunjukan surat jalan yang telah di buat ke
bagian pengecekan surat jalan (bagian penerimaan barang). Hal ini guna
melihat keselarasan antara surat jalan dengan barang yang di pesan dan yang
di bawa oleh truk tersebut. Bila adanya kekeliruan atas barang yang dibawa
seperti warna ataupun jumlah maka barang tersebut tidak di terima terlebih
33
Bila surat jalan tersebut telah selaras dengan apa yang di pesan oleh
Terima Barang).
2. Put away
Setelah melakukan pengecekan surat jalan dan dan pembuatan BTB (Bukti
Terima Barang), lalu barang di turunkan oleh 3 sampai 4 orang yang berada
tebagi menjadi dua yaitu untuk barang yang akan dilakukan pengecekan di
Quality control seperti material bahan baku kulit, upper, Eva dan outsole dan
barang yang tidak melewati Quality control seperti tissue dan inner box.
3. QC (Quality control)
gudang bahan baku, hal ini guna menjaga kualitas sepatu TOMKINS agar
tetap dapat memberikan yang terbaik bagi para konsumen, terdapat dua
proses Quality control pada PT. Primarindo Asia Infrastructure, yaitu sebagai
berikut :
1. QC Fisik
yang sama).
34
2. QC Laboratoruim
outsole (minimal 3,5 kg) dan upper ke midsole (minimal 2,5 kg)
jam 3 sore.
akan diberi label warna hijau yang bertuliskan “pass” untuk barang yang
lolos pengecekan dan untuk label warna merah yang bertuliskan “reject”
35
Gambar 4.1 Detail Pemakaian Color
4. Storage
laboratorium dan telah di nyatakan lolos maka material akan dikirim atau
mesin atau peralatan pembantu yaitu berupa satu buah hand pallet.
Sementara untuk material yang tidak lolos Quality control baik fisik ataupun
barang tersebut akan di kirimkan kepada departemen lain atas permintaan dari
Sewing, Laminating, Rubber dan Sablon, barang akan dikirim sesuai apa yang
36
yang berada di gudang bahan baku atau saling memberikan informasi kepada
RECEIVING
PUT AWAY
QC
Laborat
orium
STORAGE
37
4.1.2 Hambatan dan Solusi Prosedur Kegiatan Pergudangan PT. Primarindo
Hambatan yang terjadi pada aktivitas gudang bahan baku saat penulis
dari segi sumber daya manusia yang kurang dalam melakukan pengecekan material
(Quality control).
Keterbatasan yang dimaksud disini hanya terdapat satu buah alat yang dapat
pemindahan barang dari satu tempat ke tempat lainya, dalam hal ini hand
kecelakaan yang fatal. Selain itu dengan hanya adanya satu hand pallet ini
38
melakukan aktivitas pengecekan dengan material yang harus di cek sangat
tidak seimbang, hal ini merupakan hambatan yang serius karena dengan
Solusi yang penulis dapatkan saat melakukan praktik kerja lapangan terkait
kecelakaan pada saat bekerja serta agar dapat mempercepat aktivitas yang
untuk di produksi. Akan tetapi pada kenyataanya saat penulis melakukan praktik
39
kerja lapangan pada PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk, akivitas dalam
aktivitas lainya yaitu melakukan Quality control atau pengecekan fisik dan
labratorium agar material yang akan dikirim kepada tujuan baik konsumen maupun
proses produksi dapat terjaga kualitasnya. Seperti yang di katakan oleh Bapak Nana
“Gudang bahan baku bukan hanya tempat untuk menyimpan barang saja namun
juga bisa digunakan sebagai tempat untuk melakukan pengecekan material
agar material yang akan di produksi dapat lebih terjamin kualitasnya”.
Kesimpulan yang penulis dapat yaitu bahwa gudang bahan baku di PT.
Primarindo Asia Infrasructure, Tbk sudah sesuai teori aktivitas gudang bahan baku
bahkan dapat dikatakan lebih baik daripada teori karena dalam pelaksanaan
aktivitasnya, gudang bahan baku pada PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk
Pelaksanaan
a. Hambatan yang terjadi pada saat penulis melakukan praktik kerja lapangan
40
dalam hal put away dan pemindahan material ke dalam inventori, dimana
berbagai tipe peralatan atau mesin tersebut. Seperti ketika akan menyimpan
dengan tugas atau pekerjaan yang di bebankan. Beban kerja yang berlebih
(Ajitia, 2017).
41
Adapun solusi untuk hambatan-hambatan diatas dan padukan dengan teori yang
secara tepat. Hal ini guna meningkatkan kinerja logistik perusahaan, maka
dari itu untuk perusahaan diharap dapat menyediakan alat bantu forklift
dapat menempatkan sejumlah orang yang tepat, di tempat yang tepat, waktu
yang tepat, melakukan hal yang benar untuk pencapaian tujuan organisasi
diakibatkan rasa cemburu antar SDM atas beban kerja yang diterima,
manpower planning agar pembagian antara beban kerja dan SDM dapat
seimbang.
42
4.3 Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
yang dimulai pada tanggal 02 Juli - 03 Agustus 2018 di PT. Primarindo Asia
Infrastructure, Tbk Bandung, yang bertempat di Jl. Raya Ranca Bolang No. 98
Gedebage Bandung, Jawa Barat. Kegiatan dimulai dari pukul 08.00 hingga 16.00
dengan hari kerja Senin sampai Jumat. Dalam pelaksanaanya, penulis ditempatkan
1. Receiving
2. Put away
3. Quality control
4. Storage
untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu untuk dikirimkan kepada bagian produksi
tugasnya sehari-hari selama praktik kerja lapangan ini. Penulis diajarkan dari mulai
kegiatan pertama yaitu saat penerimaan material sampai dengan pengambilan dan
43
BAB V
5.1 Kesimpulan
Aktivitas yang terdapat pada departemen gudang bahan baku PT. Primarindo
lanjutkan dengan pengambilan (put away) dengan dua opsi yaitu bahan yang di
lakukan pengecekan (Quality control) terlebih dahulu dan bahan yang langsung di
simpan pada inventori (storage). Setelah itu bahan yang telah dilakukan
departemen lain maka gudang bahan baku melakukan aktivitas berupa picking dan
shipping.
Hambatan yang ada pada aktivitas gudang bahan baku pada saat penulis
melakukan praktik kerja lapangan yaitu keterbatasan mesin serta kurangnya sumber
daya manusia pada departemen gudang khususnya pada bagian Quality control agar
dapat menyeimbangkan antara jumlah SDM dan beban pada setiap pekerjaan. Serta
mesin forklift kegiatan gudang akan lebih efektif dan dapat mengurangi potensi
44
5.2 Saran
(kebutuhan SDM selama setahun yang akan datang) dengan tepat. Sehingga
45