KAJIAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Industri
yang serupa atau jenis. Sedangkan yang dimaksud dengan produk adalah
suatu barang atau jasa yang ditawarkan oleh suatu usaha atau
ekonomi yang mengelola bahan mentah, bahan baku, bahan setengah jadi
20
Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, (Jakarta :Raja Grafindo Persada,2009), hal.
194
19
20
pengertian luas dan pengertian sempit, industry dalam arti luas adalah
mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi dan atau
barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi lagi
perekayasaan industri23.
21
Ety Rachaety dan Raih Tresnawati, kamus istilah ekonomi, (Jakarta : Bumi aksara, 2005), Cet
Ke-1, hal 159
22
Parlin Sitorus, teori lokasi industry,(Jakarta: Universitas Trisakti press, 1996), Hal.4
23
http://www.materibelajar.id/2015/12/materi-ekonomi-teori-industri-menurut.html# (di unduh
pada kamis 05 april 2018, pkl 19:09.)
21
pendapatan24.
pengertian :
orang.
Di samping kata industry, ada istilah lain yang sering kita temukan
24
Ibid
25
ibid
22
hari esok harus lebih baik daripada hari ini dengan melalui aktivitas
berkarya. Sebagaimana firman Allah dalam At- Taubah [9]: 105 (Dan
orang beriman akan melihat pekerjaan itu, dan kamu akan dikembalikan
kepada Allah yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu
harus direalisasi dalam bentuk ‗karya nyata‘ yang bernilai positif (amal
shalih). Karya, bagi setiap Muslim, adalah ibadah dan ibadah merupakan
26
Tulus Tambunan, Perokonomian Indonesia,(Jakarta: Ghalia Indonesia, 2001), Cet Ke 1. Hal
107.
27
Sayyid Quthb , Tafsir Fi Zhilalil Qur‘an di bawah naungan Al-Qur‘an jilid 6, (Jakarta : Gema
Insani Press, 2003), Hal. 25
23
kamu duduk dan malas mencari rizki, karena langit tidak pernah akan
dan kita dapatkan sesuatu yang halal, dan kita manfaatkan hasil karya
kita pada semua yang halal pula, maka akan kita peroleh ‘barakah‘ Allah
darinya.
Penghargaaan hasil karya dalam lslam kurang lebih setara dengan ‘iman‘
yang tumbuh di dalam hati, bahkan berkarya dapat menjadi jaminan atas
bidang yang ingin ditekuni. Pemilihan bidang usaha ini penting agar kita
menjalankan usaha.
28
Imam Kamaluddin , Perindustrian Dalam Pandangan Islam , Jurnal , Volume 7 Nomor 2,
Sya‘ban 1434/2013
25
berjumlahantara 5-19orang.
karyawan/tenagakerjaberjumlahantara20-99orang.
berkembang,dan berkeadilan;
29
dan
kemiskinan30.
perubahan pasar;
30
ibid
30
Industri Kecil;
bidang usaha tertentu, pengusha industri dari hulu ke hilir oleh industri
31
internasional.31
a. Pengertian Peran
tugas utama yang harus dilakukan. Pemeranan ialah proses cara atau
kedudukan seseorang.
satu dengan yang lain saling tergantung, artinya tidak ada peran tanpa
berasal dari pola pergaulan hidupnya. Hal tersebut berarti pula bahwa
31
ibid
32
orang-orang sekelompoknya.32
b. Cakupan Peran
hal:
pekerjaan itu harus dilakukan dengan cara yang sama oleh siapa saja
32
J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, (Jakarta:
Kencana, 2007), Cet. ke-3, hal. 158-159.
33
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), Cet.
ke-22, h. 269.
33
misalnya peranan teman, istri, orang tua atau orang-orang yang sudah
pensiun.
dengan semangat dan jiwa yang kuat maka mereka secara perlahan-
Ada tiga alasan utama suatu negara harus mendorong usaha kecil
besar.
dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik itu faktor internal maupun
umum yang biasa dihadapi oleh para pelaku usaha yaitu permodalan.
yang baik dan sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditentukan oleh
untuk melindungi diri dari resiko kerugian sebagai akibat dari macet.
Dalam hal ini peran dan fungsi home industri sangat besar dalam
35
ibid
36
tenaga kerja.
oleh perajin industri kecil yang lain. Dalam hal ini perajin industri kecil
telah berijin, biasanya mempunyai omzet produksi yang tinggi dan berani
dalam menyerap sumber daya yang ada. Usaha kecil sangat fleksibel
karena dapat menyerap tenaga kerja dan sumber daya lokal serta
38
yang tangguh.
7. Idustri Rumahan
perusahaan kecil.
9 Tahun 1995, bahwa usaha kecil adalah usaha dengan kekayaan bersih
maksimal Rp. 200 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan) dengan
36
Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses, (Jakarta: Salemba
Empat, 2006), Cet. ke-1, h. 77
39
dalam anggota keluarga itu. Kebutuhan keluarga ini akan terasa ringan
umumnya berawal dari usaha keluarga yang turun menurun dan pada
penduduk kampung.
relatif rendah.
hukum;
a. Definisi Produksi
37
Saifudin Zuhri, ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA KECIL HOME INDUSTRI SANGKAR
AYAM DALAM RANGKA PENGENTASAN KEMISKINAN, Jurnal Manajemen dan Akuntansi, Volume
2, Nomor 3, Desember 2013
38
Mawardi, Ekonomi Islam, (Pekanbaru: Alaf Riau,2007), hal. 64
41
untuk segelintir orang yang memiliki uang banyak 40. Selain itu
39
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam UIN Yogyakarta, Ekonomi Islam,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), h. 230-231.
40
Mustafa Edwin Nasution,M.Sc.,PENGENALAN EKSKLUSIF EKONOMI ISLAM, (Jakarta :
Kencana, 2006), hal. 104-107.
41
Djaslim Saladin, Konsep Dasar Ekonomi dan Lembaga Keuangan Islam, (Bandung: Linda
Karya, 2000), hal.2
43
menambah nilai guna barang atau jasa ini, dikenal lima jenis
kegunaan, yaitu42:
a. Guna bentuk
b. Guna jasa
pelayanan jasa.
c. Guna tempat
d. Guna waktu
waktu tertentu.
e. Guna milik
modal yang di miliki untuk dikelola orang lain dan dari tersebut
ia mendapatkan keuntungan.
42
Nur Rianto Al Arif dan Euis Amalia, Teori Mikro Ekonomi, (Jakarta: Kencana, 2010), Cer. Ke-
1, hal. 149-150.
44
b. Prinsip-prinsip Produksi
dengan alam44.
output. Segala jenis input yang masuk dalam proses produksi untuk
43
J.Soedarsono, Pengantar Ekonomi Perusahaan, (Jakarta: PT Prenhallindo, 2002), hal.122.
44
Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, (Jakarta: PT Dana Bakti Wakaf, 1995), h.al. 230-231.
45
Mustafa Edwin Nasution,M.Sc.,PENGENALAN EKSKLUSIF EKONOMI ISLAM, (Jakarta :
Kencana, 2006), hal. 108.
46
Adiwarman Azwar Karim, Ekonomi Mikro Islami, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007),
hal 65-67.
45
terhadap konsumen.
meningkatnya produksi, yang dapat diukur dari segi uang, tetapi juga
46
adalah48:
diproduksi itu berakibat baik atau buruk, etis atau tidak etis. Islam
produk konkrit, tetapi justru lebih banyak dalam bentuk jasa atau
47
Abdul Mannan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, (Yogyakarta: PT Dana Bhakti Prima Yasa,
1997), hal. 54.
48
Djaslim Saladin, Konsep Dasar Ekonomi dan Lembaga Keuangan Islam, (Bandung: Linda
Karya, 2000), hal.26
47
hiburan seperti film, sinetron, iklan dan hal lain yang berdampak
produksi:
4) Keuangan stabil
5) Stabilitas moneter
daripada impor
produksi.
49
Mustafa Edwin Nasution et al, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana, 2010),
cet. Ke-3, hal. 111-112.
48
material.
9. Tujuan Produksi
kreatif, proaktif dan inovatif dalam menemukan barang dan jasa apa
kebutuhan tersebut.
50
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam UIN Yogyakarta, Ekonomi Islam,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), hal. 233.
50
ajaran Islam. Tujuan ini akan membawa implikasi yang sangat luas,
gangguan lainnya.
produksi.
bangun secara bersama oleh dua kelompok intelektual, yaitu ahli hukum
diolah dan tidak dapat dipisahkan dari proses produksi. Faktor alam
53
Heri Sudarsono, Konsep Ekonomi Islam Suatu Pengantar, (Yogyakarta:EKONISIA, 2007), cet.
Ke-5, hal. 191
54
Muhd, Said, … hal. 65.
55
Mawardi, …. hal. 69-72.
52
e. Teknologi.
B. Penelitian Terdahulu
harapan mulya. Dalam pemasaran ada beberapa cara yaitu dengan adanya
yang bagus. Permodalan yang didapatkan pedagang selain dari modal sendiri
system simpan pinjam. Dalam hal ini paguyuban sangat membantu para
yang diadakan paguyuban untuk para pedagang kripik belut. (2) hasil dari
Persamaannya ialah terdapat pada object nya yang menuju pada industry
56
Oktaviani Rahmawati, Upaya Peningkatan Kesejahteraan Perekonomian Masyarakat Melalui
Usaha Kripik Belut Di Kelurahan Sidoagung Kecamatan Godean, Skripsi, Jurusan Pengembangan
Masyarakat Islam, Fakultas Dajwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,
Yogyakarta, 2014.
54
serat alam sebanyak 672 orang (400 orang tenaga kerja yang bekerja di
industri kerajinan serat alam dan mampu melibatkan tenaga kerja keluarga
penelitian tersebut ialah terletak pada objek yaitu peran industry dalam
data yang digunakan ialah teknik analisis statistik deskriptif dengan table
sementara dari pengadaan bahan baku juga masih terbatas. Di samping itu
produk yang mereka hasilkan. Adapun peran home industri ini adalah
Islam bahwa usaha yang dilakukan oleh pengusaha home industri di desa
Mengkirau dilakukan dengan baik dan sejalan dengan syariat Islam, baik
pada bahan baku, modal, proses produksi dan pemasaran, hanya saja masih
56
meningkatkan kesejahteraan58.
ialah pada objek nya yaitu home industry. Sedangkan perbedaannya ialah
pengrajin kayu dan ayu awetan cukup besar dalam menciptakan output di
58
Siti Susana, Peranan Home Industri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Menurut
Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Desa Mengkirau Kecamatan Merbau), Skripsi, Fakultas Syariah
Dan Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau 2012.
59
Indartik Dan Elvida Yosefi Suryandari, Peranan Industri Berbasis Kayu Dalam Perekonomian
Propinsi Kalimantan Tengah, Jurnal Penelitian Sosial Dan Ekonomi Kehutanan Vol. 5 No. 2 Juni 2008.
57
pemilik home industri sudah baik, dengan melakukan pencatatan yang teliti
dan meningkatkan eksistensi tenaga kerja sudah benar. Hanya saja dari segi
ialah terdapat pada teknis analisis data dalam penelitian ini adalah
data terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu,
60
Riski Ananda, Peran Home Industri Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga (Studi Kasus
Home Industry Keripik Di Kelurahan Kubu Gadang), Jpm Fisip Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016.
58
Perekonomian Jawa Tengah Tahun 2000 Dan Tahun 2004 (Analisis Input
cukup dominan dalam perekonomian Jawa Tengah di tahun ini 2000 dan
memberi prioritas untuk sektor industri yang menjadi sektor utama di Jawa
perbedaan tersebut terletak pada analisis data yang digunakan ialah analisis
input output.
61
Didit Purnomo, ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI TERHADAP
PEREKONOMIAN JAWA TENGAH TAHUN 2000 DAN TAHUN 2004 (ANALISIS INPUT
OUTPUT), Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 9, No. 2, Desember 2008, Hal. 137 - 155
59
C. Kerangka Konseptual
Faktor Pendukung :
Membuka lapangan
kerja
Sumber wirausaha baru
Memiliki potensi untuk
berkembang
Faktor Penghambat :
Terbatasnya kemampuan
SDM
Modal sendiri yang
terbilang kecil
Konsumen belum percaya
mutu produk industry kecil
Keterangan :