Tugas BTM - Asam Tartrat
Tugas BTM - Asam Tartrat
disusun oleh
Asri Subarjati 22030111140084
2.1 Deskripsi
Sebelum menjelaskan tentang asam tartrat, saya akan mengulas sedikit
tentang bahan tambahan pangan (BTP). Bahan tambahan pangan (BTP)
adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan ke dalam pangan untuk
mempengaruhi sifat atau bentuk bahan pangan. BTP ditambahkan untuk
memperbaiki karakter pangan agar kualitasnya meningkat. Pemakaian BTP
merupakan salah satu langkah teknologi yang diterapkan oleh industri pangan
di berbagai skala. Sebagaimana langkah teknologi lain, maka risiko-risiko
kesalahan dan penyalahgunaan tidak dapat dikesampingkan. BTP pada
umumnya merupakan bahan kimia yang telah diteliti dan diuji lama sesuai
dengan kaidah – kaidah ilmiah yang ada. Pemerintah telah mengeluarkan
aturan-aturan pemakaian BTP secara optimal. 1
Dalam kehidupan sehari-hari BTP sudah digunakan secara umum oleh
masyarakat. Kenyataannya masih banyak produsen makanan yang
menggunakan bahan tambahan yang berbahaya bagi kesehatan. Efek dari
bahan tambahan beracun tidak dapat langsung dirasakan, tetapi secara
perlahan dan pasti dapat menyebabkan sakit. Penyimpangan atau pelanggaran
mengenai penggunaan BTP yang sering dilakukan oleh produsen pangan,
antara lain sebagai berikut. 1
1. Menggunakan bahan tambahan yang dilarang penggunaannya untuk
makanan;
2. Menggunakan BTP melebihi dosis yang diizinkan.
Penggunaan bahan tambahan yang beracun atau BTP yang melebihi
batas akan membehayakan kesehatan masyarakat, dan berbahaya bagi
pertumbuhan generasi yang akan datang. Karena itu produsen pangan perlu
mengetahui peraturan-peratun yang telah dikeluarkan oleh pemerintah
mengenai penggunaan BTP. Secara khusus tujuan penggunaan BTP di dalam
pangan adalah untuk : 1
a. Mengawetkan makanan dengan mencegah pertumbuhan mikroba
perusak pangan atau mencegah terjadinya reaksi kimia yang dapat
menurunkan mutu pangan;
b. Membentuk makanan menjadi lebih baik, renyah dan lebih enak di mulut,
c. Memberikan warna dan aroma yang lebih menarik sehingga menambah
selera,
d. Meningkatkan kualitas pangan dan
e. Menghemat biaya.
Produsen produk pangan menambahkan BTP dengan berbagai tujuan,
misalnya membantu proses pengolahan, memperpanjang masa simpan,
memperbaiki penampilan dan cita rasa, serta pengaturan keseimbangan gizi. 1
Berdasarkan fungsinya, menurut peraturan Menkes No. 235 tahun 1979,
BTP dapat dikelompokan menjadi 14 yaitu : Antioksidan; Antikempal;
Pengasam,penetral dan pendapar; Enzim; Pemanis buatan; Pemutih dan
pematang; Penambah gizi; Pengawet; Pengemulsi, pemantap dan pengental;
Peneras; Pewarna sintetis dan alami; Penyedap rasa dan aroma, Sekuestran;
dll. BTP dikelompokan berdasarkan tujuan penggunaanya di dalam pangan.
Pengelompokkan BTP yang diizinkan digunakan pada makanan dapat digo -
longkan sebagai : Pewarna; Pemanis buatan; Pengawet; Antioksidan; Antikem
pal; Penyedap dan penguat rasa serta aroma; Pengatur keasaman; Pemutih
dan pamatang tepung; Pengemulsi; Pemantap dan pengental; Pengeras,
Sekuestran, Humektan, Enzim dan Penambah gizi. 1
Fungsi pengatur keasaman pada makanan adalah untuk membuat
makanan menjadi lebih asam, lebih basa, atau menetralkan makanan. Pengatur
keasaman mungkin ditambahkan langsung ke dalam makanan, tetapi
seringkali terdapat di dalam bahan-bahan yang digunakan untuk membuat
makanan. Beberapa pengatur keasaman yang diizinkan untuk digunakan dalam
makanan, diantaranya adalah aluminium amonim/ kalium/ natrium sulfat, asam
1
laktat, asam sitrat, kalium, asam tartrat dan natrium bikarbonat. Dengan
mengetahui apa itu BTP, maka diharapkan kita dapat mengerti dimana letak
dan peranan asam tartrat sehingga kita menjadi bijaksana dalam
penggunaannya. Demikian penjelasan singkat mengenai BTP, selanjutnya saya
akan mengulas tentang asam tartrat yang merupakan topik utama pada
makalah ini.
Asam tartrat pertama kali diisolasi dari kalium tartrat yang dahulu
dikenal sebagai tartar, pada abad ke 8 oleh alkemis Jabir bin Hayyan. 2Proses
modern dikembangkan pada tahun 1769 oleh kimiawan Swedia Carl Wilhelm
Scheele.
Asam tartrat memainkan peran penting dalam penemuan kiralitas
kimia.Properti asam tartrat pertama kali diamati pada 1832 oleh Jean Baptiste
Biot, yang mengamati kemampuannya untuk memutar cahaya
terpolarisasi. Louis Pasteur melanjutkan penelitian ini pada tahun 1847 dengan
menyelidiki bentuk kristal amonium natrium tartrat, yang ditemukannya dalam
bentuk kiral. Dengan cara manual, Louis Pasteur menyortir kristal yang berbeda
bentuknya bawah pembesaran mikroskop untuk menghasilkan sampel murni
asam levotartrat. Hal ini membuatnya menjadi penemu asam levotartrat. 2
Secara kimia atau menurut IUPAC, asam tartrat bernama asam 2,3-
dihidroksibutanadioat dengan rumus kimia C 4H6O6 dan rumus struktur seperti
yang ditunjukkan pada gambar berikut. 2
2.2 Penggunaan
Secara alami, asam tartrat terdapat dalam buah-buahan seperti anggur,
pisang, dan tamarin.3 Dalam produksi makanan, asam tartrat termasuk dalam
asidulan yaitu zat yang berperan sebagai pengasam. 5 Rasa asam pada
makanan yang ditambahakan asidulan berasal dari ion H + atau ion hidrogenum
H3O+. 5
Asidulan memberikan berbagai manfaat lain pada makanan selain
sebagai zat pengasam. Manfaat lain ini diperoleh setelah makanan menjadi
asam setelah penambahan asidulan. Asidulan dapat bertindak sebagai
penegas rasa dan warna atau menyelubungi after taste yang tidak disukai.
Asidulan dapat mengintensifkan penerimaan rasa-rasa lain. Sifat asam
senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak sebagai
bahan pengawet. Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya
mempermudah proses pengolahan. Bahan ini bersifat sinergis terhadap
antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning. 5
Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran
5
yang pH-nya sedang dengan tujuan menurunkan pH sampai di bawah 4,5.
Penurunan pH ini bermanfaat untuk menyesuaikan suhu untuk sterilisasi.
Setelah pH turun, maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga akan lebih rendah
dan kemungkinan tumbuhnya mikroba yang berbahaya akan lebih kecil. 5
Asam tartrat juga digunakan sebagai campuran tepung soda kue yang
merupakan bahan pengembang yang secara umum digunakan dalam
pembuatan roti. Bahan ini terdiri dari NaHCO 3 dan tepung. Soda kue sendiri
terdiri atas dua jenis, yaitu soda kue dengan aktivitas cepat disebut juga
sebagai aktivitas tinggi dan soda kue dengan aktivitas lambat atau disebut juga
sebagai aktivitas ganda. Perbedaan antara keduanya adalah pada mudah
tidaknya komponen asam atau pembentuk asam larut dalam air dingin. 5
Soda kue aktivitas cepat terbuat dari dua macam asam, asam tartrat dan
garam asam K-tartrat yang mudah larut dalam air dingin. Karena itu, kecepatan
pelepasan CO2 lebih cepat pada proses pengembangan kue. Reaksi soda kue
aktivitas cepat adalah sebagai berikut: 5
H O
2NaHCO3 + H2C4H4O6 2 Na2C4H4O6 + 2CO2 + 2H2O
asam tartrat natrium tartrat
H O
NaHCO3 + KHC4H4O6 2 KNaC4H4O6 + CO2 + H2O
a. Mata : Jika mata telah terpapar, maka terlebih dahulu periksa mata bila
menggunakan lensa kontak dan lepaskan lensa. Setelah itu, segera
basuh mata dengan air dingin kurang lebih 15 menit dan segera
periksakan mata ke dokter bila iritasi berlanjut.
b. Kulit : Segera basuh bagian kulit yang terpapar dengan banyak air
dingin. Oles bagian yang terpapar dengan salep pelembut. Lepaskan
pakaian dan sepatu yang terkontaminasi. Cucilah secara menyeluruh
pakaian dan sepatu sebelum digunakan kembali. Periksakan diri ke
dokter. Pada kasus yang parah, bersihkan kulit yang terpapar dengan
sabun desinfektan dan oleskan salep anti bakteri lalu segera minta
bantuan medis.
c. Terhirup : Bila asam tartrat terhirup, segera menghirup udara segar. Bila
terjadi berhenti bernapas, berikan bantuan pernapasan. Bila sulit
bernapas, berikan oksigen segera lalu meminta bantuan medis.
2.4 Regulasi
Asam tartrat merupakan senyawa kimia yang dapat disintesis sehingga
dapat berupa bahan kimia buatan. Bahan kimia buatan bisa dikatakan selalu
memiliki efek samping, karena itu, penggunaan asam ini harus dibatasi. Dalam
buku yang berjudul Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan
disebutkan bahwa ADI (Acceptable Daily Intake) atau batasan konsumsi yang
diperbolehkan per hari untuk asam tartrat adalah 0-30 mg/kg berat badan. 7
Pada buku yang sama juga disebutkan bahwa dalam penambahannya pada
bahan pangan harus ada batasnya. Hal ini dikenal sebagai BMP (Batas
Maksimum Penggunaan) yang merupakan takaran atau batasan penggunaan
senyawa kimia yang ditambahkan pada bahan pangan dengan ukuran gram
tiap kilogram bahan pangan. Berikut ini merupakan tabel BMP dari beberapa
bahan pangan yang ditambahkan asam tartrat. 7
Tabel BMP Beberapa Bahan Pangan yang Ditambahkan Asam Tartrat
Jenis Bahan Pangan BMP
Jam dan jeli, marmalade 3 g/kg tunggal atau campuran dengan asam
fumarat dan garamnya, dihitung sebagai
asam untuk mengatur pH antara 2,8 dan 3,5.
Cokelat, cokelat bubuk, dan 5 g/kg tunggal atau campuran dengan asam
campuran cokelat dengan gula sitrat.
Kaldu 250 g/kg, produk siap dikonsumsi.
Es krim 1 g/kg
Sayuran dan buahkalengan Secukupnya
Margarin Secukupnya
3.1 Kesimpulan
Asam tartrat merupakan senyawa kimia yang secara alami terdapat
dalam anggur, pisang, dan tamarin.3 Asam tartrat berfungsi sebagai zat
asidulan yaitu pengatur keasaman.5 Selain itu, asidulan juga dapat bertindak
sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi after taste yang tidak
disukai. Asidulan dapat mengintensifkan penerimaan rasa-rasa lain. Sifat asam
senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak sebagai
bahan pengawet. Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya
mempermudah proses pengolahan. Bahan ini bersifat sinergis terhadap
antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning. 5
Asam tartrat beracun bagi otot sehingga dapat menyebabkan penyakit
seperti fibromyalgia, penyakit celiac, nyeri otot, dan beberapa penyakit lainnya.
Bila dosis berlebihan dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. Oleh
sebab itu, penggunaan asam ini harus memenuhi ADI yang dianjurkan. Dalam
peraturan yang dikeluarkan oleh Codex Alimentarius, asam ini digunakan pada
dosis maksimal 4000 mg/kg bahan makanan. Dosis ini digunakan dalam
penambahannya pada jus buah, sari jus buah, fruit nectar, dan concentrates
fruit nectar. Peraturan penggunaan ini harus diperhatikan agar terhindar dari
overdosis yang berakibat membahayakan nyawa konsumen.
3.2 Saran
Setelah mengetahui adanya efek samping dari penggunaan asam tartrat,
penulis menyarankan agar dosis penggunaan asam ini harus sesuai aturan
atau standar yang telah ditetapkan, digunakan pada bahan makanan yang
sesuai, dan dalam pengawasan ahli bila diperlukan. Gunakanlah bahan
tambahan pangan ini secara bijaksana agar manfaat dapat diperoleh secara
maksimal.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca tentang
bahan tambahan pangan sehingga dapat berhati-hati sebelum menggunakan.
DAFTAR PUSTAKA