Jurnal : Lesson Study in Teacher Education: Learning from a Challenging Case
ITEM SUBITEM KETERANGAN
Nama Jurnal Teaching and Teacher Education Indeksasi Scopus H-index 78 Quartile Q1 JURNAL Impact Factor 2,665 The First Year Indexed by 1999 Scopus Country and Publisher United Kingdom and Pergamon Press Ltd. ISSN/ESSN 0742051X Lesson Study in Teacher Education: Learning from a Challenging Case Judul Artikel (Lesson Study dalam Pendidikan Guru: Pembelajaran dari Kasus Menantang) Obat Pembelajaran dari kasus menantang JUDUL Penyakit Lesson Study dalam pendidikan guru Volume 52 Tanggal Diterima 25 Mei 2015 Tanggal Direvisi 17 Agustus 2015 Tanggal Disetujui 6 September 2015 Halaman 83-90 First Author Raymond Bjuland Corresponding Author Raymond Bjuland Affiliation Main Author Raymond Bjuland Co-Author Reidar Mosvold Address University of Stavanger, Stavanger, Norway Kebanyakan Lesson Study dalam pendidikan guru melaporkan bahwa Lesson Study Introduction berjalan sukses, artikel ini menyelidiki kasus yang menantang. Data dikumpulkan dari wawancara grup, sesi Method mentoring, dan pengajaran. Hasil analisis data menunjukkan bahwa Abstract beberapa aspek penting dari Lesson Study ada yang hilang. Para guru tidak merumuskan pertanyaan untuk penelitian Result mereka, guru tidak fokus untuk mengamati proses pembelajaran pada siswa, dan pelajaran yang disampaikan tidak dirancang untuk membuat siswa belajar. Discussion - Lesson Study, Pendidikan Guru, Keywords Keywords Matematika, Kasus Menantang Analysis Keywords sudah tepat, tidak perlu ditambah atau dikurangi Ball dan Cohen (1999) berpendapat bahwa ruang kelas merupakan hal yang kompleks dan tak terduga, dan pengetahuan dibutuhkan untuk mengajar harus dipelajari di dan dari praktek. Lesson Study berpotensi untuk melayani sebagai model untuk meningkatkan pengetahuan guru dalam mengajar (Cerbin & Kropp, 2006; Murata & Pothen, 2011; Stigler & Hiebert, 1999) Nampaknya studi tentang Lesson Study sebagian besar melaporkan hal yang sukses (seperti, Dudley,2013), bahkan studi tentang Rasional (Background) Lesson Study yang dalam diskusi kritis terjadi kekacauan melaporkan bahwa pelaksanaannya terlihat sukses (seperti, Parks,2008). Penelitian yang dilakukan Helgevold, Nasheim-Bjorkvik, dan Ostrem (2015) menemukan bahwa kelompok guru intervensi lebih terlibat aktif dalam diskusi dibandingkan dengan kelompok control, dan menurut mereka bagaimanapun matematika bisa dipandang sebagai kasus yang Introduction menantang yang mewakili gambaran yang berbeda dari mata pelajaran lain. Tujuan artikel ini adalah untuk menyelidiki kasus menantang dalam Lesson Study. Dengan harapan bahwa pelaksanaan Lesson Study tidak akan berhasil dan untuk mengidentifikasi indikator yang Tujuan menyebabkan mengapa pelaksanaanya tidak berhasil. Hipotesis dari penelitian ini yaitu analisis yang cermat pada data dari kasus menantang dapat memberikan informasi implementasi pembelajaran pada pendidikan guru. Bagaimana pelaksanaa Lesson Study dalam Rumusan Masalah pendidikan guru untuk kasus yang menantang? Beberapa studi yang berfokus pada Lesson Studi telah muncul. Beberapa artikel termasuk diskusi-diskusi kritis tentang pelaksanaan Lesson Study, kebanyakan Previous Result artikel berfokus pada apa yang terlaksana, dua artikel memiliki fokus yang lebih luas pada apa yang tidak terlaksana (Adamson & Walker, 2011; Parks, 2008). Beberapa pelaksanaan Lesson Study menunjukkan bahwa peneliti memiliki peran ganda dalam studi mereka, mereka tidak hanya menyelidiki namun juga melayani sebagai pendidik dimana Lesson Study dilakukan. Menurut Murata (2011) pelajaran direncanakan untuk membuat siswa belajar, guru dan mentor telah mengabaikan fokus pengamatan mereka, mereka mengungkapkan bahwa mereka tidak banyak melakukan pengamatan terhadap siswa meskipun telah ditekankan dalam Handbook Lesson Study. Dudley (2013) menuliskan bahwa Lesson Study tidak hanya berfokus pada pembelajaran siswa, namun juga pembelajaran guru. Analisis kasus Covering Statement menantang pada penelitian ini menunjukkan bahwa guru tidak berhasil untuk mengalihkan fokus pembelajaran ke siswa (Saito,dkk 2006), namun guru juga mengalami kegagalan untuk mengarahkan perhatian ke pembelajaran mereka sendiri. Park (2008) menekankan pengamatan dalam pemberian tugas kepada siswa dalam proyek Lesson Studynya, namun temuan peneliti ini menunjukkan bahwa perhatian terhadap seluruh aspek penting dalam dalam Lesson Study sangat penting ketika menerapkan LS dalam pendidikan guru. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang lebih besar dari proyek lintas disiplin di Norwegia yang menggunakan metode experiment. Dua kelompok (kelompok kontrol dan kelompok intervensi) calon guru dari 4 bidang studi yang berbeda yaitu matematika, ilmu pengetahuan, ilmu olahraga, dan bahasa Inggris berpartisipasi pada kedua periode pengumpulan data. Pengumpulan data meliputi pengamatan Method video percakapan calon guru dan mentor selama perencanaan pembelajaran, selama pembelajaran, dan percakapan calon guru dan mentor setelah melakukan pembelajaran. Selain itu juga dari wawancara pada masing- masing kelompok sebelum dan setelah melakukan pengajaran. Pada penelitian ini diselidiki satu kelompok calon guru yang berasal dari mahasiswa ditahun kedua mereka dari program diploma yang terdiri dari tiga orang. Result Temuan dari penelitian ini yaitu - Kurangnya pengajaran tentang pengetahuan konten pedagogi (Pedagogical Content Knowledge)perlu pengajaran lebih tentang pengetahuan konten pedagogi dikampus. - Kurangnya pertanyaan yang berfokus pada penelitian yaitu untuk menyelidiki siswa - Kurangnya fokus guru dalam mengamati pembelajaran siswa - Tugas-tugas dikerjakan secara individu, sulit untuk melakukan pengamatan Guru siswa perlu mengembangkan pengetahuan profesional untuk mengajar, dan pengetahuan ini sangat tertanam dalam praktek (Ball & Cohen, 1999). Sebuah komponen penting dari pendidikan guru adalah bahwa guru mengembangkan kemampuan untuk belajar dari mengajar, dan lesson study memiliki potensi untuk Discussion melayani sebagai kerangka kerja di mana ini bisa terjadi (Sims & Walsh, 2009). Berdasarkan pelajaran dari kasus menantang ini, peneliti berpendapat bahwa komponen tertentu sangat penting untuk keberhasilan pelaksanaan lesson study dalam pendidikan guru. Kebaharuan Challenging case of lesson study Kesimpulan dari penelitian ini yaitu peneliti ingin menegaskan kembali tentang aspek penting pembelajaran guru untuk Lesson Study. Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan yaitu menyiapkan pertanyaan untuk penelitian agar target yang diinginkan dalam pembelajaran guru dapat tercapai. Berdasarkan pelajaran dari kasus menantang Positif statement ini menunjukkan bahwa ada beberapa komponen penunjang keberhasilan pelaksanaan Lesson Study dalam pendidikan Conclution guru yaitu harus menyiapkan pertanyaan untuk target pembelajaran guru, pengamatan terstruktur harus dirancang dan dilaksanakan dengan memperhatikan proses belajar siswa, serta harus mempertimbangkan struktur pelajaran yang cocok untuk Lesson Study. Masalah yang belum selesai - Menerapkan Lesson Study dalam pendidikan Suggestion (rekomendasi calon guru bagaimanapun tidak akan berjalan penelitian untuk peneliti lancar, penelitian dari kasus menantang selanjutnya) seperti ini akan sangat berguna untuk membuat pelaksanaan pembelajaran masa depan yang lebih sukses. Norwegia Research Council, reviewer dan Acknowledgements editor Fuji, T. (2014). Implementing Japanese Lesson Study in Foreign Countries: Miscoceptions Revealed. Mathematics Teacher Education and Development, 16(1), 65-83. (tidak terindex di scopus) Helgevold, N., Naesheim-Bjorkvik, G., and Ostrem, S. (2015). Key Focus Areas and Use of Tools in Mentoring Conversation During References Internship in Initial Teacher Education. Teaching and Teacher Education, 49, 128- 137. (scopus, H-Index 78, Q1) Kaarstein, H. (2014). A Comparison of Three Frameworks for Measuring Knowledge for Teaching Mathematics. Nordic Studies in Mathematics Education, 19(1), 23-52. (tidak terindex di scopus)