Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KIMIA FARMASI

MAKALAH
“SPEKTORFOMETRI”

NAMA : MEGAWATI AMALIA RAHMAN

NIM : NH0517044

KELAS : A.1

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita sering melihat benda-benda bercahaya seperti matahari
atau benda lainnya atau bola lampu listrik yang dapat memancarkan
spektrum luas yang terdiri dari banyak panjang gelombang. Panjang-
panjang gelombang itu yang berhubungan dengan cahaya tampak
adalah mampu untuk mempengaruhi retina mata manusia dan
karenanya menyebabkan kesan-kesan subyektif dari penglihatan.
Tetapi banyak dari radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda panas
terletak di luar daerah di mana mata peka, dan kita mengatakan
tentang daerah-daerah ultranya (ultra ungu) dan spektrum yang
terletak di kedua sisi sinar tampak.
Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang
berdasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu
lajur larutan berwarna pada panjang gelombang yang spesifik dengan
menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dan detector
vacuum phototube atau tabung foton hampa. Alat yang digunakan
adalah spektrofotometer, yaitu sutu alat yang digunakan untuk
menentukan suatu senyawa baik secara kuantitatif maupun kualitatif
dengan mengukur transmitan ataupun absorban dari suatu cuplikan
sebagai fungsi dari konsentrasi. Spektrometer menghasilkan sinar dari
spectrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah
alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau
absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang.
Sedangkan pengukuran menggunakan spektrofotometer ini, metoda
yang digunakan sering disebut dengan spektrofotometri
Salah satu alat yang digunakan dalam analisis instrumen pada
prakteknya antara lain spektrofotometer. Sesuai dengan namanya,
spektrofotometer terdiri dari spektrometer dan fotometer. Metode
analisis dengan alat ini disebut juga spektrofotometri karena
menggunakan bantuan cahaya dalam pelaksanaannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertiandar iSpektrofotometri?
2. Apa saja komponen-komponen Spektrofotometri?
3. Apakah pengertian hukum Lambeer-bert dalam Spektrofotometri?
4. Apa jenis-jenis Spektrofometri?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari spektofotometri
2. Mengetahui komponen – komponen spektrofotometri
3. Mengettahui penegrtian hokum lambeer-bert dalam
spektrofotometri
4. Mengetahui jenis – jenis spektrofotometri
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori spektrofotometri
Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang
berdasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu
lajur larutan berwarna pada panjang gelombang yang spesifik dengan
menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dan detector
vacuum phototube atau tabung foton hampa. Alat yang digunakan
adalah spektrofotometer, yaitu sutu alat yang digunakan untuk
menentukan suatu senyawa baik secara kuantitatif maupun kualitatif
dengan mengukur transmitan ataupun absorban dari suatu cuplikan
sebagai fungsi dari konsentrasi. Spektrometer menghasilkan sinar dari
spectrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah
alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau
absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang.
Sedangkan pengukuran menggunakan spektrofotometer ini, metoda
yang digunakan sering disebut dengan spektrofotometri
Spektrofotometri sesuai dengan namanya adalah alat yang
terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrofotometer
menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu
dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang
ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi spektrofotometer digunakan
untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut
ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi sebagai
panjang gelombang. Kelebihan spektrofotometer dengan fotometer
adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih dideteksi dan ini
diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating atau celah optis.
Pada fotometer filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi
melewatkan trayek panjang gelombang tertentu.
Spektrum elektromagnetik dibagi dalam beberapa daerah
cahaya. Suatu daerah akan diabsorpsi oleh atom atau molekul, dan
panjang gelombang cahaya yang diabsorpsi dapat menunjukkan
struktur senyawa yang diteliti. Spektruk elektromagnetik meliputi suatu
daerah panjang gelombang yang luas dari sinar gamma gelombang
pendek berenergi tinggi sampai pada pada panjang gelombang mikro
dan panjang gelombang sangat penting
Sinar tampak dari 400 sampai 800 nm dan sinar UV yang
berbatasan sekitar 250 sampai 400 nm akan diabsorpsi oleh elektron
terliar molekul dan atom spektroskopi absorbsi dalam bidang ini
disebut spektroskopi elektron. Pada penentuan fotometer nyala logam
alkali dan alkali tanah, emisi cahaya juga diukur dalam daerah sinar
tampak dan sinar ultraviolet
Spektrum absorbsi dalam daerah-daerah ultra ungu dan sinar
tampak umumnya terdiri dari satu atau beberapa pita absorpsi yang
lebar, semua molekul dapat menyerap radiasi dalam daerah UV-
tampak. Oleh karena itu mereka mengandung elektron, baik yang
dipakai bersama atau tidak, yang dapat dieksitasi ke tingkat yang lebih
tinggi. Panjang gelombang pada waktu absorpsi terjadi tergantung
pada bagaimana erat elektron terikat di dalam molekul. Elektrton dalam
satu ikatan kovalen tunggal erat ikatannya dan radiasi dengan energi
tinggi, atau panjang gelombang pendek, diperlukan untuk eksitasinya.
Suatu zat tertentu pada kadar 1 % diukur dengan
spektrtofotometer dalam kuvet sepanjang 1 cm harganya tetap,
konstanta ini disebut sebagai molar absortivitas 𝐸11%
𝑐𝑚

𝐸11%
𝑐𝑚 mempunyai kesalahan kira-kira 10 % sehingga harga yang

tercantum dapat sebagai pengarahan saja. Lagipula, kondisi peralatan


khusus (spektrofotometer, alat ukur) tidak selalu sama,
Dianjurkan untuk meneranya kembali dengan tepat untuk
penentuan kuantitatif, atau sebelumnya ditentukan kembali harga
𝐸11%
𝑐𝑚 :. (4)
Keuntungan utama metode spektrofotometri adalah bahwa
metode ini memberikan cara sederhana untuk menetapkan kuantitas
zat yang sangat kecil. Contoh-contoh spektrofotometer yang biasa
digunakan
1. Spektrofotometer ultraviolet Unicamp SP 600. Spektrofotometer ini
meliputi jangka 220-1000 nm yakni ultraviolet, nampak dan merah
dekat
2. Spektrofotometer Unicamp SP500 Series 2. Ini merupakan
spektrofotometer dengan jangka penerapan yang luas mencakup
mengalurkan kurva absorpsi cairan lewat daerah nampak dan
ultraviolet, menetapkan absorpsi ataupun transmisi pada panjang
gelombang yang telah dipilih sebelumnya
3. Spektrofotometer Ultraviolet dan nampak Beckman DV.
Spektrofotometer ini meliputi jangka pengukuran 320 nm untuk
yang pertama dan yang kedua untuk pengukuran dalam daerah
ultraviolet dibawah 360 nm.

B. Komponen-komponen Spektrofotometri
Komponen-komponen spektrofotometer terdiri dari:
1. Sumber
Sumber energi cahaya yang biasa untuk daerah tampak (dari)
spektrum itu maupun daerah ultraviolet dekat dan inframerah dekat
adalah sebuah lampu pijar dengan kawat rambut terbuat dari
wolfram. Pada kondisi operasi biasa, keluaran lampu wolfram ini
memadai dari sekitar 325 atau 350 nm ke sekitar 3 µm.
2. Monokromator
Monokromator adalah piranti optis untuk memencilkan suatu berkas
radiasi dari suatu sumber berkesinambungan, berkas mana
mempunyai kemurnian spektral yang tinggi dengan panjang
gelombang apa saja yang diinginkan. Komponen yang esensial dari
sebuah monokromator adalah suatu sistem celah dan suatu unsur
dispersif.
3. Wadah sampel
Kebanyakan spektrofotometri melibatkan larutan, dan karenanya
kebanyakan wadah sampel adalah sel untuk menaruh cairan ke
dalam berkas cahaya spektrofotometer. Sel itu haruslah
meneruskan energi cahaya dalam daerah spektral yang diminati.
4. Detektor
Dalam sebuah detektor untuk suatu spektrofotometer, kita
menginginkan kepekaan yang tinggi dalam daerah spektral yang
diminati, respons yang linear terhadap daya radiasi, waktu respons
yang cepat, dapat digandakan, dan kestabilan tinggi. Kepekaan
yang tinggi misalnya, dapat dicapai hanya dengan menerima
bisingan yang meningkat.
5. Read out
Read out merupakan suatu system baca yang menangkap besarnya
isyarat listrik yang berasal dari detektor.
- Sel Absorpsi
Pada pengukuran di daerah tampak kuvet kaca atau kuvet kaca
corex dapat digunakan, tetapi untuk pengukuran pada daerah UV
harus menggunakan sel kuarsa karena gelas tidak tembus
cahaya pada daerah ini. Umumnya tebal kuvet adalah 10 mm,
tetapi yang lebih kecil ataupun yang lebih besar dapat digunakan.
Sel yang biasa digunakan berbentuk persegi, tetapi bentuk
silinder dapat juga digunakan.
Hukum yang mendasari spektrofotometri adalah:
- HukumLambert-Beer
Cahaya yang diserap diukur sebagai absorbansi (A) sedangkan
cahaya yang dihamburkan diukur sebagai transmitansi (T),
dinyatakan dengan hukum lambert beer atau Hukum Beer,
berbunyi:
“Jumlah radiasi cahaya tampak (ultraviolet, inframerah dan
sebagainya) yang diserap atau ditransmisikan oleh suatu larutan
merupakan suatu fungsi eksponen dari konsentrasi zat dan tebal
larutan”.
Berdasarkan hukum Lambert-Beer, rumus yang digunakan untuk
menghitung banyaknya cahaya yang hamburkan:
I I
T =I t atau %T =I t x 100 %
0 0

dan absorbansi dinyatakan dengan rumus:


I
A= - log T = -log I t
0

dimana I0 merupakan intensitas cahaya datang dan It atau I1


adalah intensitas cahaya setelah melewati sampel.

Gambar 7.2.1. Hukum Lambert-Beer


C. Jenis-jenis Spektrofotometri
Spektrofotometri terdiri dari beberapa jenis berdasarkan
sumber cahaya yang digunakan diantaranya sebagai berikut:
1. Spektrometri Visible (spektro Vis)
Padaspektroini yang digunakan sebagai sumber sinar/energy
adalah cahaya tampak (visible). Cahaya visible termasuk spectrum
elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata manusia.
Panjang gelombang sinar tampak adalah 380 sampai 750nm.
Sehingga semua sinar yang dapat dilihat oleh kita, entah itu putih,
merah, biru, hijau, apa pun.
Gambar 7.2.3.Spektrofotometer Visible

2. Spektrometri UV (ultraviolet)
Sinar UV ini memiliki panjang gelombang 190-380 nm. Karenasinar
UV tidak dapat dideteksi oleh mata kita, maka senyawa yang dapat
menyerap sinar ini terkadang merupakan senyawa yang tidak
memiliki warna. Bening dan trans paran.

Gambar 7.2.4.Spektrofotometer UV

3. Spektrofotometri UV-Vis
Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara spektrometri UV
dan Visible. Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-380 nm.
Kemudahan metode ini adalah dapat digunakan baik untuk sampel
berwarna juga untuk sampel tidak berwarna.

Gambar 7.2.5.spektrofotometer UV-Vis


4. Spektrofotometri IR (Infra Red)
Spektrofotometri ini berdasar pada penyerapan panjang
gelombang infra merah. Cahaya infra merahter bagi menjadi infra
merah dekat, pertengahan, dan jauh. Infra merah pada
spektrofotometri adalah infra merah jauh dan pertengahan yang
mempunyai panjang gelombang 2.5-1000 μm. Padaspektro IR
meskipun bias digunakan untuk analisa kuantitatif, namun
biasanya lebih kepada analisakualitatif. Umumnya spektro IR
digunakan untuk mengidentifikasi gugus fungsi pada suatus
enyawa, terutama senyawa organik. Perlu juga diketahui bahwa
sample untuk metode ini harus dalam bentuk murni. Karena bila
tidak, gangguan dari gugus fungsi kontaminan akan mengganggu
signal kurva yang diperoleh.[8]

Gambar 7.2.6.SpektrofotometerIR(Infra Red)

Keuntungan utama metode spektrofotometri adalah bahwa metode


ini memberikan cara sederhana untuk menetapkan kuantitas zat
yang sangat kecil. Selain itu, hasil yang diperoleh cukup akurat,
dimana angka yang terbaca langsung dicatat oleh detector dan
tercetak dalam bentuk angka digital ataupun grafik yang sudah
diregresikan.
Secara sederhana Instrumen spektrofotometri yang disebut
spektrofotometer terdiri dari :
sumber cahaya – monokromator – sel sampel – detektor – read
out (pembaca).
Fungsi masing-masing bagian:
1. Sumber sinar polikromatis berfungsi sebagai sumber sinar
polikromatis dengan berbagai macam rentang panjang
gelombang. Untuk sepktrofotometer
2. Monokromator berfungsi sebagai penyeleksi panjang
gelombang yaitu mengubah cahaya yang berasal dari sumber
sinar polikromatis menjadi cahaya monaokromatis.
Pada gambar di atas disebut sebagai pendispersi atau
penyebar cahaya. dengan adanya pendispersi hanya satu jenis
cahaya atau cahaya dengan panjang gelombang tunggal yang
mengenai sel sampel. Pada gambar di atas hanya cahaya hijau
yang melewati pintu keluar. Proses dispersi atau penyebaran
cahaya seperti yang tertera pada gambar.
3. Sel sampel berfungsi sebagai tempat meletakan sampel
a. UV, VIS dan UV-VIS menggunakan kuvet sebagai tempat
sampel. Kuvet biasanya terbuat dari kuarsa atau gelas,
namun kuvet dari kuarsa yang terbuat dari silika memiliki
kualitas yang lebih baik. Hal ini disebabkan yang terbuat dari
kaca dan plastik dapat menyerap UV sehingga
penggunaannya hanya pada spektrofotometer sinar tampak
(VIS). Cuvet biasanya berbentuk persegi panjang dengan
lebar 1 cm.
b. IR, untuk sampel cair dan padat (dalam bentuk pasta)
biasanya dioleskan pada dua lempeng natrium klorida. Untuk
sampel dalam bentuk larutan dimasukan ke dalam sel
natrium klorida. Sel ini akan dipecahkan untuk mengambil
kembali larutan yang dianalisis, jika sampel yang dimiliki
sangat sedikit dan harganya mahal. (9)
4. Detektor berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan dari
sampel dan mengubahnya menjadi arus listrik. Macam-macam
detector yaitu Detektor foto (Photo detector),Photocell, misalnya
CdS, Phototube, Hantaran foto, Dioda foto, Detektor panas (8)
5. Read out merupakan suatu sistem baca yang menangkap
besarnya isyarat listrik yang berasal dari detektorAdapun hal-hal
yang harus diperhatikan dalam spektrofotometri adalah :
a. Pada saat pengenceran alat alat pengenceran harus betul-
betul bersih tanpa adanya zat pengotor
b. Dalam penggunaan alat-alat harus betul-betul steril
c. Jumlah zat yang dipakai harus sesuai dengan yang telah
ditentukan
d. Dalam penggunaan spektrofotometri uv, sampel harus jernih
dan tidak keruh
e. Dalam penggunaan spektrofotometri uv-vis, sampel harus
berwarna.
Aspek Kualitatif dan Kuantitatif Spektrofotometri UV-Vis (7)
Spektra UV-Vis dapat digunakan untuk informasi kualitatif dan
sekaligus dapat digunakan untuk analisis kuantitatif.
1. Aspek Kualitatif ;
Data spektra UV-Vis bila digunakan secara tersendiri,
tidak dapat digunakan unutk identifikasi kualitatif obat atau
metabolitnya. Akan tetapi, bila digabung dengan cara lain seperti
spektroskopi infra merah, resonansi magnet inti, dan
spektroskoppi massa, maka dapat digunakan untuk maksud
analisis kualitatif suatu senyawa tersebut.
2. Aspek Kuantitatif ;
Suatu berkas radiasi dikenakan pada larutan sampel
(cuplikan) dan intensitas sinar radiasi yang diteruskan diukur
besarnya. Intensitas atau kekuatan radiasi cahaya sebanding
dengan jumlah foton yang melalui satu satuan luas penampang
per detik.
Hukum lambeert-beer : (9)
Cahaya yang diserap diukur sebagai absorbansi (A)
sedangkan cahaya yang hamburkan diukur sebagai transmitansi
(T), dinyatakan dengan hukum lambert-beer atau Hukum Beer,
berbunyi:
“Jumlah radiasi cahaya tampak (ultraviolet, inframerah dan
sebagainya) yang diserap atau ditransmisikan oleh suatu
larutan merupakan suatu fungsi eksponen dari konsentrasi zat
dan tebal larutan”.
Berdasarkan hukum Lambert-Beer, rumus yang digunakan
untuk menghitung banyaknya cahaya yang hamburkan:
𝐼𝑡 𝐼𝑡
T = 𝐼𝑜 atau %T =𝐼𝑜 x 100 %

dan absorbansi dinyatakan dengan rumus:


𝐼𝑡
A= - log T = -log 𝐼𝑜
dimana I0 merupakan intensitas cahaya datang dan It atau I1 adalah
intensitas cahaya setelah melewati sampel.
Rumus yang diturunkan dari Hukum Beer dapat ditulis sebagai:
A= a . b . c atau A = ε . b . c
dimana:
A = absorbansi
b/l = tebal larutan (tebal kuvet diperhitungkan juga umumnya 1
cm)
c = konsentrasi larutan yang diukur
ε = tetapan absorptivitas molar (jika konsentrasi larutan yang
diukur dalam molar)
a = tetapan absorptivitas (jika konsentrasi larutan yang diukur
dalam ppm).
Faktor-faktor yang sering menyebabkan kesalahan dalam
menggunakan spektrofotometer dalam mengukur
konsentrasi suatu analit:
1. Adanya serapan oleh pelarut. Hal ini dapat diatasi dengan
penggunaan blangko, yaitu larutan yang berisi selain komponen
yang akan dianalisis termasuk zat pembentuk warna.
2. Serapan oleh kuvet. Kuvet yang ada biasanya dari bahan gelas
atau kuarsa, namun kuvet dari kuarsa memiliki kualitas yang
lebih baik.
3. Kesalahan fotometrik normal pada pengukuran dengan
absorbansi sangat rendah atau sangat tinggi, hal ini dapat
diatur dengan pengaturan konsentrasi, sesuai dengan kisaran
sensitivitas dari alat yang digunakan (melalui pengenceran atau
pemekatan). (9)
BAB III
PENUTUP
A Kesimpulan
Spektrofotometri adalah salah satu metode dalam kimia
analisis, yang umum digunakan untuk menentukan komposisi suatu
sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada
interaksi antara mater idengan cahaya. Hukum lambert beer atau
Hukum Beer, berbunyi: “Jumlah radiasi cahaya tampak (ultraviolet,
inframerah dan sebagainya) yang diserap atau ditransmisikan oleh
suatu larutan merupakan suatu fungsi eksponen dari konsentrasi zat
dan tebal larutan”.
Jenis-jenis Spektrometri berdasarkan cahaya adalah Visible
(spektro Vis), Spektrometri UV (ultraviolet), Spektrofotometri UV-Vis,
Spektrofotometri IR (Infra Red) sedangkan berdasrakan jenis
instrumenya adalah Spektrofotometer berkas tunggal dan
Spektrofotometri berkas rangkap.
Penerapan Spektrofometri dalam kehidupan sehari-hari adalah
untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan
kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya,
untuk mengukur jumlah atau banyaknya unsur yang diteliti, untuk
menentukan struktur suatu zat dan untuk menentukan kadar sulfat
dalam air.

B Saran
Dengan adanya makalah ini, penulis berharap agar pembaca
dapat memahami tentang spektrofotometri, jenis-jenis
Spektrofotometri dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Basset, J. 1994. Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta: EGC.

Gandjar, Ibnu Gholib. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta : Pustaka


Pelajar

Harjadi. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta: PT. Gramedia

Marzuki, Asnah. 2012. Kimia Analisis Farmasi. Makassar : Dua Satu Press

Wunas, Yeanny dan Susanti. 2011. Analisa Kimia Farmasi Kuantitatif


(revisi kedua). Makassar : Laboratorium Kimia Farmasi Fakultas
Farmasi UNHAS

Sudjadi. 2008. Analisis Kuantitatif Obat. Yogyakarta ; gadjah mada


university press.

Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia, Edisi Ke-III. Jakarta :


Departemen Kesehatan RI

Higuchi, T., (1961), “Pharmaceutical Analysis”, Intersciens Publ, New


York

Hariadi.Arsyad.PRINSIP SPEKTROFOTOMETER-UV-VIS. Diakses


tanggal 8 mei 2013 pukul 20.35.

Yahya.sripatundita. JURNAL SPEKTROFOTOMETER-UV-VIS. Diakses


tanggal 8 mei 2013 pukul 21.00.

Srisuryono.HUKUM-BEER. Diakses tanggal 8 mei 2013 pukul 21.23..

Anda mungkin juga menyukai