Anda di halaman 1dari 8

PALEONTOLOGI

Bivalvia

Disusun oleh :

MOHAN HILMAN 140710080006


MOHAMAD REZA WIDIATMO 140710080010
YUSI AISA LARASATI 140710080012
GAMMA ABDUL JABBAR 140710080022
SULAEMAN 140710080030

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI


UNIVERSITAS PADJDJARAN
2009
BIVALVIA

Bivalvia adalah kelas dalam moluska yang mencakup semua kerang-kerangan: memiliki
sepasang cangkang (nama "bivalvia" berarti dua cangkang). Nama lainnya adalah
Lamellibranchia, Pelecypoda, atau bivalva. Ke dalam kelompok ini termasuk berbagai kerang,
kupang, remis, kijing, lokan, simping, tiram, serta kima; meskipun variasi di dalam bivalvia
sebenarnya sangat luas.

Kerang-kerangan banyak bermanfaat dalam kehidupan manusia sejak masa purba. Dagingnya
dimakan sebagai sumber protein. Cangkangnya dimanfaatkan sebagai perhiasan, bahan kerajinan
tangan, bekal kubur, serta alat pembayaran pada masa lampau. Mutiara dihasilkan oleh beberapa
jenis tiram. Pemanfaatan modern juga menjadikan kerang-kerangan sebagai biofilter terhadap
polutan.

Rentang fosil: Cambrian - Recent

Sistematika

Klasifikasi berikut adalah berdasarkan klasifikasi Newel (1965)


yang didasarkan pada morfologi. Hingga sekarang belum
tersedia filogeni yang dapat sepenuhnya dipercaya. Beberapa
kelompok diketahui parafiletik, terutama Anomalodesmata.
Terdapat pula sistematika alternatif berdasarkan morfologi
insang dari Franc (1960) dan disebutkan bila perlu pada daftar di
bawah. Franc memisahkan Septibranchia dalam kelompok
tersendiri, meskipun secara molekular malah membuat
Eulamellibranchia menjadi parafiletik.
Subkelas Palaeotaxodonta (Protobranchia menurut Franc)

 Ordo Nuculoida

Subkelas Cryptodonta (Protobranchia menurut Franc)

 Praecardioida
 Solemyoida

Subkelas Pteriomorphia (tiram, kupang, dll., Filibranchia menurut Franc)

 Arcoida
 Cyrtodontoida
 Mytiloida
 Ostreoida – semula termasuk Pterioida
 Praecardioida
 Pterioida

Subkelas Paleoheterodonta (Eulamellibranchia menurut Franc)

 Trigonioida
 Unionoida (jenis-jenis kupang air tawar)
 Modiomorpha

Subkelas Heterodonta (mencakup remis, lokan, dan kerang-kerang yang biasa dikenal,
Eulamellibranchia menurut Franc)

 Cycloconchidae
 Hippuritoida
 Lyrodesmatidae
 Myoida
 Redoniidae
 Veneroida

Subkelas Anomalodesmata ((Eulamellibranchia menurut Franc)

 Pholadomyoida
Kelas Bivalvia

n: oysters, clams, scallops; mussels [syn: (Bivalvia), (Lamellibranchia),


(kelas Lamellibranchia), (kelas Pelecypoda)]

Kelas Bivalvia atau Pelecypoda

Pernahkah anda makan kerang atau remis? Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup
di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia. Hewan Bivalvia bisa hidup di air tawar, dasar laut,
danau, kolam, atau sungai yang lainnya banyak mengandung zat kapur. Zat kapur ini
digunakan untuk membuat cangkoknya.

Gambar 28. Struktur luar kerang air tawar

Hewan ini memiliki dua kutub (bi = dua, valve = kutub) yang dihubungkan oleh semacam
engsel, sehingga disebut Bivalvia. Kelas ini mempunyai dua cangkok yang dapat membuka
dan menutup dengan menggunakan otot aduktor dalam tubuhnya. Cangkok ini berfungsi
untuk melindungi tubuh. Cangkok di bagian dorsal tebal dan di bagian ventral tipis.
Kepalanya tidak nampak dan kakinya berotot. Fungsi kaki untuk merayap dan menggali
lumpur atau pasir.

Cangkok ini terdiri dari tiga lapisan, yaitu :


a. Periostrakum adalah lapisan terluar dari zat kitin yang berfungsi sebagai pelindung.
b. Lapisan prismatik, tersusun dari kristal-kristal kapur yang berbentuk prisma.
c. Lapisan nakreas atau sering disebut lapisan induk mutiara, tersusun dari lapisan kalsit
(karbonat) yang tipis dan paralel.

Untuk lebih memahami kelas Bivalvia atau Pelecypoda, di bawah ini adalah gambar bagian-
bagian tubuh kerang yang dipotong secara melintang. Perhatikan gambar penampang
melintang cangkok dan mantel berikut ini!.
Gambar 29.
(A) Penampang melintang tubuh Pelecypoda; (B) Penampang melintang cangkok dan mantel

Jika Anda memperhatikan kerang yang masih hidup, kaki hewan ini
berbentuk seperti kapak pipih yang dapat dijulurkan ke luar. Hal ini sesuai
dengan arti Pelecypoda (pelekis = kapak kecil; podos = kaki). Kerang
bernafas dengan dua buah insang dan bagian mantel. Insang ini berbentuk
lembaran-lembaran (lamela) yang banyak mengandung batang insang.
Sementara itu antara tubuh dan mantel terdapat rongga mantel. Rongga ini
merupakan jalan masuk keluarnya air.

Sistem pencernaan dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus dan


akhirnya bermuara pada anus. Anus ini terdapat di saluran yang sama
dengan saluran untuk keluarnya air. Sedangkan makanan golongan hewan
kerang ini adalah hewan-hewan kecil yang terdapat dalam perairan berupa
protozoa diatom, dll. Makanan ini dicerna di lambung dengan bantuan getah
pencernaan dan hati. Sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui anus.
Perhatikan baik-baik, struktur dalam kerang air tawar pada gambar berikut!

Gambar 30. Struktur dalam kerang air tawar


Hewan seperti kerang air tawar ini memiliki kelamin terpisah atau berumah
dua. Umumnya pembuahan dilakukan secara eksternal. Untuk memudahkan
memahami daur hidup Bivalvia dapat digambarkan melalui contoh daur
hidup kerang air tawar pada gambar 31.

Gambar 31. Diagram daur hidup kerang air tawar

Dalam kerang air tawar, sel telur yang telah matang akan dikeluarkan dari
ovarium. Kemudian masuk ke dalam ruangan suprabranchial. Di sini terjadi
pembuahan oleh sperma yang dilepaskan oleh hewan jantan. Telur yang
telah dibuahi berkembang menjadi larva glochidium. Larva ini pada
beberapa jenis ada yang memiliki alat kait dan ada pula yang tidak.
Selanjutnya larva akan keluar dari induknya dan menempel pada ikan
sebagai parasit, lalu menjadi kista. Setelah beberapa hari kista tadi akan
membuka dan keluarlah Mollusca muda. Akhirnya Mollusca ini hidup bebas di
alam.
Keanekaragaman Dan Distribusi Bivalvia Serta Kaitannya Dengan Faktor
Fisik – Kimia Di Perairan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang

Deskripsi :
Penelitian mengenai “Keanekaragaman dan Distribusi Bivalvia Serta
Kaitannya dengan Faktor Fisik – Kimia di Perairan Pantai Labu Kabupaten
Deli Serdang” telah dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2008.
Sampel diambil dari tiga stasiun pengamatan dan setiap stasiun dilakukan
30 kali ulangan. Titik pengambilan sampel ditentukan dengan menggunakan
metode Purposive Random Sampling. Sampel diambil dengan menggunakan
cakar dan diidentifikasi dengan menggunakan situs internet. Hasil
pengukuran laboratorium faktor fisik-kimia mengacu pada baku mutu air
laut yang ditetapkan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup dengan Surat
Keputusan No. 51 Tahun 2004. Dari hasil laboratorium didapatkan hasil
bahwa pengukuran faktor fisik – kimia masih berada dalam ambang batas
yang layak untuk kehidupan Bivalvia. Hasil penelitian didapatkan bivalvia
sebanyak 5 jenis‚ terdiri dari 5 famili‚ 3 ordo‚ 1 kelas dan 1 filum yaitu
Anadara granosa, Andrana patagonica, Hecuba scortum, Mactra janeiroensis
dan Tellina exerythra. Jenis yang memiliki nilai kepadatan populasi tertinggi
dari masing-masing stasiun adalah Anadara granosa yaitu 642‚2338 ind/m²
(stasiun III) dan terendah pada jenis Tellina exerythra sebesar 21‚8150
ind/m² (stasiun I). Indeks keanekaragaman bivalvia berkisar antara 0‚5028-
0‚8680‚ berdasarkan perhitungan indeks distribusi bivalvia yang terdapat di
Perairan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang menyatakan distribusi
berkelompok. Hasil analisis korelasi dengan uji Pearson menunjukkan
ortofosfat berkorelasi positif terhadap keanekaragaman bivalvia, artinya
semakin besar orthofosfat maka keanekaragaman bivalvia semakin tinggi di
Perairan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang menunjukkan distribusi
berkelompok.
Referensi :

- http://id.wikipedia.org/wiki/Bivalvia
- http://www.chebucto.ns.ca/ccn/info/Science/SWCS/ZO
OBENTH/BENTHOS/xxiv.html
- http://tolweb.org/Bivalvia
- http://kamus.landak.com/cari/Bivalvia
- http://www.e-
dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=78&fname=bio111_3
7.htm
- http://id.w3dictionary.org/index.php?q=class%20bivalvi
a
- http://nudyamiftah.blogspot.com/2009/06/artikel-
bivalvia_17.html

Anda mungkin juga menyukai