Bivalvia PDF
Bivalvia PDF
Bivalvia
Disusun oleh :
Bivalvia adalah kelas dalam moluska yang mencakup semua kerang-kerangan: memiliki
sepasang cangkang (nama "bivalvia" berarti dua cangkang). Nama lainnya adalah
Lamellibranchia, Pelecypoda, atau bivalva. Ke dalam kelompok ini termasuk berbagai kerang,
kupang, remis, kijing, lokan, simping, tiram, serta kima; meskipun variasi di dalam bivalvia
sebenarnya sangat luas.
Kerang-kerangan banyak bermanfaat dalam kehidupan manusia sejak masa purba. Dagingnya
dimakan sebagai sumber protein. Cangkangnya dimanfaatkan sebagai perhiasan, bahan kerajinan
tangan, bekal kubur, serta alat pembayaran pada masa lampau. Mutiara dihasilkan oleh beberapa
jenis tiram. Pemanfaatan modern juga menjadikan kerang-kerangan sebagai biofilter terhadap
polutan.
Sistematika
Ordo Nuculoida
Praecardioida
Solemyoida
Arcoida
Cyrtodontoida
Mytiloida
Ostreoida – semula termasuk Pterioida
Praecardioida
Pterioida
Trigonioida
Unionoida (jenis-jenis kupang air tawar)
Modiomorpha
Subkelas Heterodonta (mencakup remis, lokan, dan kerang-kerang yang biasa dikenal,
Eulamellibranchia menurut Franc)
Cycloconchidae
Hippuritoida
Lyrodesmatidae
Myoida
Redoniidae
Veneroida
Pholadomyoida
Kelas Bivalvia
Pernahkah anda makan kerang atau remis? Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup
di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia. Hewan Bivalvia bisa hidup di air tawar, dasar laut,
danau, kolam, atau sungai yang lainnya banyak mengandung zat kapur. Zat kapur ini
digunakan untuk membuat cangkoknya.
Hewan ini memiliki dua kutub (bi = dua, valve = kutub) yang dihubungkan oleh semacam
engsel, sehingga disebut Bivalvia. Kelas ini mempunyai dua cangkok yang dapat membuka
dan menutup dengan menggunakan otot aduktor dalam tubuhnya. Cangkok ini berfungsi
untuk melindungi tubuh. Cangkok di bagian dorsal tebal dan di bagian ventral tipis.
Kepalanya tidak nampak dan kakinya berotot. Fungsi kaki untuk merayap dan menggali
lumpur atau pasir.
Untuk lebih memahami kelas Bivalvia atau Pelecypoda, di bawah ini adalah gambar bagian-
bagian tubuh kerang yang dipotong secara melintang. Perhatikan gambar penampang
melintang cangkok dan mantel berikut ini!.
Gambar 29.
(A) Penampang melintang tubuh Pelecypoda; (B) Penampang melintang cangkok dan mantel
Jika Anda memperhatikan kerang yang masih hidup, kaki hewan ini
berbentuk seperti kapak pipih yang dapat dijulurkan ke luar. Hal ini sesuai
dengan arti Pelecypoda (pelekis = kapak kecil; podos = kaki). Kerang
bernafas dengan dua buah insang dan bagian mantel. Insang ini berbentuk
lembaran-lembaran (lamela) yang banyak mengandung batang insang.
Sementara itu antara tubuh dan mantel terdapat rongga mantel. Rongga ini
merupakan jalan masuk keluarnya air.
Dalam kerang air tawar, sel telur yang telah matang akan dikeluarkan dari
ovarium. Kemudian masuk ke dalam ruangan suprabranchial. Di sini terjadi
pembuahan oleh sperma yang dilepaskan oleh hewan jantan. Telur yang
telah dibuahi berkembang menjadi larva glochidium. Larva ini pada
beberapa jenis ada yang memiliki alat kait dan ada pula yang tidak.
Selanjutnya larva akan keluar dari induknya dan menempel pada ikan
sebagai parasit, lalu menjadi kista. Setelah beberapa hari kista tadi akan
membuka dan keluarlah Mollusca muda. Akhirnya Mollusca ini hidup bebas di
alam.
Keanekaragaman Dan Distribusi Bivalvia Serta Kaitannya Dengan Faktor
Fisik – Kimia Di Perairan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang
Deskripsi :
Penelitian mengenai “Keanekaragaman dan Distribusi Bivalvia Serta
Kaitannya dengan Faktor Fisik – Kimia di Perairan Pantai Labu Kabupaten
Deli Serdang” telah dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2008.
Sampel diambil dari tiga stasiun pengamatan dan setiap stasiun dilakukan
30 kali ulangan. Titik pengambilan sampel ditentukan dengan menggunakan
metode Purposive Random Sampling. Sampel diambil dengan menggunakan
cakar dan diidentifikasi dengan menggunakan situs internet. Hasil
pengukuran laboratorium faktor fisik-kimia mengacu pada baku mutu air
laut yang ditetapkan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup dengan Surat
Keputusan No. 51 Tahun 2004. Dari hasil laboratorium didapatkan hasil
bahwa pengukuran faktor fisik – kimia masih berada dalam ambang batas
yang layak untuk kehidupan Bivalvia. Hasil penelitian didapatkan bivalvia
sebanyak 5 jenis‚ terdiri dari 5 famili‚ 3 ordo‚ 1 kelas dan 1 filum yaitu
Anadara granosa, Andrana patagonica, Hecuba scortum, Mactra janeiroensis
dan Tellina exerythra. Jenis yang memiliki nilai kepadatan populasi tertinggi
dari masing-masing stasiun adalah Anadara granosa yaitu 642‚2338 ind/m²
(stasiun III) dan terendah pada jenis Tellina exerythra sebesar 21‚8150
ind/m² (stasiun I). Indeks keanekaragaman bivalvia berkisar antara 0‚5028-
0‚8680‚ berdasarkan perhitungan indeks distribusi bivalvia yang terdapat di
Perairan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang menyatakan distribusi
berkelompok. Hasil analisis korelasi dengan uji Pearson menunjukkan
ortofosfat berkorelasi positif terhadap keanekaragaman bivalvia, artinya
semakin besar orthofosfat maka keanekaragaman bivalvia semakin tinggi di
Perairan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang menunjukkan distribusi
berkelompok.
Referensi :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Bivalvia
- http://www.chebucto.ns.ca/ccn/info/Science/SWCS/ZO
OBENTH/BENTHOS/xxiv.html
- http://tolweb.org/Bivalvia
- http://kamus.landak.com/cari/Bivalvia
- http://www.e-
dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=78&fname=bio111_3
7.htm
- http://id.w3dictionary.org/index.php?q=class%20bivalvi
a
- http://nudyamiftah.blogspot.com/2009/06/artikel-
bivalvia_17.html