Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PEMBELAJARAN IPA DI SD

MODUL 4

Kegiatan Belajar 2

Ketrampilan Mengkomunikasikan , Menginferensi, Memprediksi, Mengenal Hubungan Ruang


dan Waktu , dan Mengenal hubungan-hubungan Angka

A. KETRAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN

Menurut Abruscato(1988) mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil


pengamatan yang berhasil dikumpulkan atau menyampaikan hasil penyelidikan.komunikasi
yang jelas dan tepat merupakan dasaruntuk semua kegiatan ilmiah.

Kegiatan untuk ketrampilan ini dapat berupa kegiatan membuat dan


menginterpretasikan informasi dari grafik , charta, peta, gambar dan lain lain. Misalkan,
para siswa dilatih untuk mengembangkan ketrampilan ketrampilan mengkomunikasikan
deskripsi benda-benda dan kejadian – kejadian secara rinci.kemampuan
mengkomunikasikan juga dapat dilatih dengan member tugas terhadap kelompok siswa
untuk menyusun data dari suatu eksperimen ke dalam table atau grafik dan menyampaikan
penemuannya kepada siswa lainnya.

Bagaiman mengembangkan suatu kejadian pembelajaran yang melatih ketrampilan


mengkomunikasikan tentang objek atau kejadian ? yaitu dengan mengembangkan salah
satu contoh kegiatan yang ditulis diatas terutama yang berkaitan dengan materi kurikulum
di kelas berapa mengajar.

B. KETRAMPILAN MENGINFERENSI
Menurut Esler dan Esler ketrampilan menginferensi sebagai ketrampilan membuat
kesimpulan sementara. Menurut Abruscato menginferensi adalah menggunakan logika
untuk membuat kesimpulan dari apa yang kita observasi.
Inverensi adalah membuat kesimpulan sementara yang terkait dengan adanya dugaan
dugaan. Para ahli menekankan bahwa perlu memperhatikan kemampuan untuk
membedakan antara observasi dan inferensi. Observasi merupakan suatu pengalaman
yang didapatkan melalui pancaindera, sedangkan inferensi adalah penjelasan dari suatu
hasil observasi.
C. KETRAMPILAN MEMPREDIKSI
Memprediksi adalah meramal secara khusus tentang apa yang akan terjadi pada
observasi yang akan datang atau membuat prakiraan kejadian atau keadaan yang akan
datang yang diharapkan akan terjadi.
Pembelajaran dengan metode inkuiri yang meminta siswa membuat dugaan dugaan dan
menguji dugaan dengan eksperimen akan membantu mengembangkan ketrampilan
proses untuk memprediksi.

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Kegiatn awal
2. Kegiatan Eksplorasi

E. KETRAMPILAN MENGENAL HUBUNGAN RUANG DAN WAKTU


Menurut Esler dan Esler meliputi ketrampilan menjelaskan posisi suatu benda terhadap
benda lainya atau terhadap waktu atau ketrampilan mengubah bentuk dan posisi suatu
benda setelah beberapa waktu. Sedangkan menurut Abruscato menggunakan hubungan
ruang waktu merupakan ketrampilan yang berkaitan dengan penjelasan hubungan
tentang ruang dan waktu beserta perubahan waktu.
Proses ini dapat dipecah kedalam bermacam macam kategori termasuk bentuk, arah
dan susunan yang berkaitan dengan ruang-waktu, gerak dan kecepatan,
kesimetrisandan kecepatan perubahan. Kegiatan untuk melatih ketrampilan ini
termasuk kegiatan menamakan dan mengidentifikasi gambar gambar geometris dua dan
tiga dimensi , mengenal bentuk-bentuk benda tiga dimensi dan bayangannya, membuat
pernyataan tentang simetri dari benda-benda.

F. KETRAMPILAN MENGENAL HUBUNGAN BILANGAN-BILANGAN


Menurut Esler dan Esler meliputi kegiatan menemukan hubungan kuantitatif di antara
data dan menggunakan garis bilangan untuk membuat operasi aritmatika(matematika).
Carin mengemukakan bahwa menggunakan angka adalah mengaplikasikan aturan
aturan atau rumus matematika untuk menghitung jumlah atau menetukan hubungan
dari pengukuran dasar.
Kegiatan yang dapat di gunakan untuk melatih ketrampilan ini adalah menentukan nilai
pi dengan mengukur suatu rangkaian silinder, menggunakan garis bilangan untukoperasi
penambahan dan perkalian.
Contoh kegiatan lainnya , guru dapat mengajarkan perbandingan set (pasangan) dengan
menggunakan benda benda asli , seperti batu. Atau mengajak siswa mencoba
menghitung waktu rata-rata yang diperlukan oleh 10 cc es(10 gram e)untuk mencair.
ABK MODUL 6
Kegiatan Belajar 2
DAMPAK KETUNAGRAHITAAN

A. DAMPAK KETUNAGRAHITAAN SECARA UMUM


Bebarapa dampak ketunagrahitaan sebagai berikut .
1. Dampak Terhadap Kemampuan Akademik
Kapasitas belajar anak tuna grahita sangat terbatas, lebih-lebih kapasitasnya mengenai
hal-hal yang abstrak.mereka lebih banyak belajar dengan membeo (rote learning) dari
pada dengan pengertian.mereka mengalami kesulitan memusatkan perhatian, cepat
lupa, sulit membuat kreasi baruserta rentang perhatiannya pendek.
2. Social/Emosional
Dampak social emosional tunagrahita dapat berasal dari ketidakmampuannya dalam
menerima dan melaksanakan norma social dan pandangan masyarakat yang masih
menyamakan keberadaan anak tunagrahita dengan anggota masyarakat lainnyaatau
masyarakat masih menganggap bahwa anak tunagrahita tidak dapat berbuat sesuatu
karena ketunagrahitaannya.
Dampaknya adalah anak tunagrahita memiliki ketidakmampuan untuk memahami
aturan social dan keluarga, sekolah serta masyarakat.
Kehidupan penghayatannya terbatas. Mereka tidak mampu menyatakan rasa bangga
dan kagum. Mereka mempunyai kepribadian kurang dinamis, mudah goyah, kurang
menawan dan tidak berpandangan luas.
Namun dibalik semua itu mereka menunjukkan ketekunan dan rasa empati yang baik
asalkan mereka mendapatkan layanan /perlakuan dan lingkungan yang kondusif.
3. Fisik/ Kesehatan
Baik struktur maupun fungsi tubuh pada umumnya anak tunagrahita kurang dari anak
normal. Mereka baru dapat berjalan dan berbicara pada usia yang lebih tua dari anak
normal. Sikap dan gerakannya kurang indah, bahkan banyak yang mengalami cacti
bicara. Pendengaran dan penglihatannya banyak yang kurang sempurna. Kelainan ini
bukan pada organ, tetapi pada pusat pengolahan di otak sehingga mereka melihat tetapi
tidak memahami apa yang dilihatnya, mendengar tetapi tidak memahami apa yang di
dengarnya.
Dampak ketunagrahitaannya adalah kurang mampu dalam melaksanakan tata laksana
pribadi.
B. DAMPAK DITINJAU DARI KETUNAGRAHITAAN
1. Tinagrahita Ringan
Anak ini masih mampu melakukan kegiatan bina diri, seperti merawat diri, mengurus
diri, berkomunikasi dansebagainya.mereka tidak tergantung pada oranglain. Dalam
belajar, mereka tidak mampu mempelajari hal-hal yang bersifat abstrak.
2. Tunagrahita Sedang
Anak yang ketunagrahitaannya sedang melakukan kegiatan binadiri khususnya untuk
memenuhi kebutuhannya sendiri. Misalnya dapat makan sendiri, berpakaian sendiri.
Mereka akan sedikit menggantungkan dirinya kepada orangtua atau orang yang
dekat dengannya.mereka dapat melakukan kegiatan yang sifatnya rutin. Dalam hal
akademik mereka hanya mampu melakukan hal-hal yang sifatnya social,seperti
menulis nama, alamat, nama orangtua.
3. Tunagrahita Berat dan Sangat Berat
Tingkat ini lebih berat. Mereka membutuhkan bantuan terus menerus dalam
kehidupannya, namun mereka masih dapat dilatih untuk melakukan sesuatu yang
sifatnya sederhana dan berulang-ulang. (mengamplas)

C. DAMPAK DILIHAT DARI WAKTU TERJADINYA KETUNAGRAHITAAN


Anak tunagrahita sejak lahir tiak mereaksi dengan baik terhadap rangsangan yang
diperolehnya.dampak ketunagrahitaan pada masa ini akan mempengaruhinya dalam
bermain., reaksi lambat, cepat tetapi tidak tepat. Akibat dari keadaan ini mereka tidak
mengeksplorasi lingkungan dengan baik dan dijauhi teman sebayanya.
Dampak pada masa sekolah kaitannya dengan belajar. Mengalami kesulitan semua mata
pelajaran terutama, mebaca, menulis dan berhitung.
Dampak ketunagrahitaan saat puber adalah pertumbuhan fisik normal tetapi
perkembangan berpikir dan kepribadiannya berada di bawah usianya. Dampak ini
mengalami kesulitan dalam pergaulan dan mengendalikan diri. Setelah tamat sekolah ia
belum siap untuk bekerja,sedangkan ia tidak mungkin melanjutkan pendidikannya.
Akibatnya ia hanya tinggal dirumah
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
MODUL 4 KB 2

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ORANG DEWASA

Aliran Nathivisme berpendapat, bahwa perkembangan orang dewasa itu semata-mata


ditentukan oleh factor-faktor yang di bawa sejak lahir. Perkembangannya bergantung pada
pembawaan(hereditas). Tokoh utama aliran ini Schopenhauer. Aliran ini dijuluki aliran
pesimistis, memandang segala sesuatu dengan kaca mata hitam.

Para ahli empirisme mempunyai pendapat yang bertentangan dengan nativisme,yaitu


perkembangan orang dewasa itu bergantung pada factor lingkungan. Tokoh aliran ini John
Locke,doktrin yang termashur adalah “tabula rasa”yang berarti batu kosong/lembaran kosong.
Memang amat sulit dipungkiri bahwa lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap proses
perkembangan orang dewasa.

Aliran lain berpendapat bahwa perkembangan orang dewasa dipengaruhi oleh factor
keturunan dan lingkunan. Aliran ini disebut aliran konvergensi. Aliran yang menggabungkan
nativisme dan empirisme. Tokoh W. Stren.

Factor-faktor yang mempermudah perkembangan orang dewasa yaitu :

A. KEKUATAN FISIK
Puncak kekuatan fisik dicapai dalam usia pertengahan dua puluhan. Untuk memelihara
kekuatan fisik yang prima perlu dijaga kesehatan. Antara lain sarapan pagi, makan
secara teratur, makan secukupnya, tidak merokok, tidak minum yang mengandung
alcohol, olah raga cukup dan tidur secara teratur. Kekuatan fisik yang prima,
memungkinkan mereka untuk bekerja, berkeluarga, memperoleh keturunan dan
mengelola kehidupan keluarganya.
B. KEMAMPUAN MOTORIK
Kemampuan motorik orang dewasa mencapai puncak kekuatannya antara usia dua
puluhan sampai tiga puluhan. Dalam mempelajari ketrampilan motorik baru, orang yang
berusia dua puluhan menunjukkan hasil yang lebih baik disbanding dengan yang usia
hamper setengah baya. Orang dewasa yang mempunyai kemampuan motorik ang baik
akan dengan cepat menguasai ketrampilan dalam berolahraga dan berkarya. Hal ini
memudahkan untuk bergaul dan berkomunikasi di lingkungan masyarakat maupun
lingkungan pekerjaannya.
C. KEMAMPUAN MENTAL
Kemampuan mental yang diperlukan untuk menyesuaikan diri pada situasi baru adalah
mengingat kembali hal-hal yang dulu pernah dipelajari, penalaran analogisdan berpikir
kreaaif. Kemampuan mental ini mencapai puncaknya pada usia dua puluhan, kemudian
sedikit demi sedikit menurun.
Kemampuan mental seperti penalaran dengan menggunakan analogi, mengingat
kembali informasi yang telah dipelajari, dan berpikir secara kreatif sangat diperlukan
dalam mempelajari dan menyesuaikan diri terhadap ketrampilan dan kecakapan yang
dituntut oleh tugas perkembangan orang dewasa.

D. MOTIVASI UNTUK BERKEMBANG


Motivasi untuk berkembang memiliki peranan yang sangat strategis dalam
perkembangan orang dewasa. Individu terdorong untuk bekerja, memilih pasangan
hidup, mulai membina keluarga, mengasuh anak, dsb.
E. MODEL PERAN
Orang dewasa yang berinteraksi dengan orang dewasa lainnya mereka memperoleh
motivasi untuk mencontoh perilaku sesuai dengan ketentuan yang dianut oleh
masyarakat orang dewasa.

Anda mungkin juga menyukai