Latihan.
1. Pilihlah usia peserta didik yang Anda harapkan bisa mengajarnya suatu hari nanti.
2. Buatlah daftar karakteristik anak tersebut menurut teori:
o Perkembangan kognitif Piaget,
o Teori perkembangan sosial-emosional Bronfenbrenner dan
o Teori perkembangan sosial-emosional Erikson.
3. Kemudian, buatlah daftar karakteristik terkait anak pengalaman masa kecil Anda sendiri.
4. Jika sudah, bandingkanlah kedua daftar yang telah anda buat.
Jawaban :
Sesuai dengan usia peserta didik di kelas III yang usianya kisaran 9 tahun, tahap
perkembangan anak berada tahap operasional konkrit. Pada tahap operasional konkrit di
peroleh karakteristik anak sebagai berikut :
a) Pengurutan : pengurutan adalah kemampuan untuk mengurutkan objek menurut
ukuran, bentuk, atau ciri lainnya. Sebagai contoh, anak diberi benda yang berbeda
ukuran. Ia dapat mengurutkannya dari ukuran paling besar ke benda terkecil.
b) Klasifikasi : klasifikasi adalah kemampuan memberi nama dan mengidentifikasi
serangkaian benda tampilan, ukuran, atau karakteristik lainnya. Klarifikasi juga
termasuk gagasan bahwa serangkaian benda dapat menyertakan benda lainnya ke
dalam rangkaian tersebut. Anak tidak lagi memiliki keterbatasan logika berupa
animism, yakni tanggapan (pemikiran) bahwa semua benda hidup dan memiliki
perasaan. Contohnya, anak sudah mengetahui bentuk kubus, bola, dan silinder. Ia
hendak menyususn tiga benda tersebut dalam suatu rangkaian, tetapi bolanya
kurang satu. Maka, si anak mencari suatu benda berbentuk bulat untuk dimasukkan
ke dalam rangkaian.
c) Decentering : Decentering adalah kemampuan anak dalam mempertimbangkan
beberapa aspek dari suatu permasalahan agar mampu memecahkannya. Contohnya,
anak tidak akan lagi menganggap kelas A lebih lebar dari kelas B. Ia sudah bisa
mengatakan bahwa gelas A dapat lebih banyak menampung air daripada gelas B.
Sebab, gelas A lebih lebar dan tinggi disbanding gelas B.
d) Reversibility : reversibility ialah kemampuan anak untuk memahami bahwa suatu
jumlah atau benda dapat diubah sekaligus dapat dikembangkan pada keadaan
semula. Contohnya, tanah lempung berbentuk bulat dapat diubah menjadi bentuk
kubus, tetapi bisa dikembalikan ke bentuk bola seperti semula. Atau, anak
mengetahui bilangan 4 jika ditambah 4 sama dengan 8. Untuk mengembalikan ke
jumlah sebelumnya, ia akan mengurangi angka 8 dengan 4.
e) Konservasi : konservasi adalah kemampuan mamahami bahwa kuantitas, panjang,
atau jumlah benda-benda tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan.
Sebagai contoh, anak diberi dua gelas seukuran dan berisi air sama banyak. Bila air
digelas pertama dituang ke dalam ember, ia akan tahu bahwa air di dalam ember
sama banyaknya dengan air pada gelas kedua.
f) Penghilangan sifat egosentrisme adalah kemampuan untuk melihat suatu dari sudut
pandang orang lain, bahkan saat orang tersebut berpikir dengan cara yang salah.
Contohnya, Lala menyimpan boneka di dalam kotak, lalu meninggalkan kamar.
Kemudian, Baim masuk ke kamar Lala dan memindahkan boneka itu ke dalam laci.
Beberapa menit kemudian, Lala kembali ke kamarnya. Edi sebagai anak dalam
tahap operasional konkret akan mengatakan bahwa Lala akan menganggap boneka
itu ada di dalam kotak. Padahal, Edi mengetahui bahwa boneka itu sudah
dipindahkan ke dalam laci oleh Baim.
3.