Anda di halaman 1dari 4

1.

Apa itu Laminaria

Laminaria adalah rumput laut yang banyak tumbuh dan dibudidayakan di Korea, Cina, dan
Jepang. Hal ini sudah tercatat dalam literatur Cina kuno sejak lebih dari 1000 tahun yang
lalu.
Laminaria digunakan untuk membuka leher rahim guna evakuasi kehamilan misalnya pada
BO atau janin mati. Laminaria bekerja secara hidroskopik yaitu menyerap air dari leher
rahim, lalu mengembang secara perlahan2 membuka leher rahim. Laminaria juga
merangsang pembentukan dan pelepasan prostaglandin yang menyebabkan perubahan lokal
di leher rahim berupa pematangan leher rahim(lunak dan melebar) sehingga lebih mudah
didilatasi dengan alat (dilatator) agar evakuasi isi rahim lebih mudah.
(sumber : buku konsultasi Dr. Didi Kusmarjadi SpOG)

2. Unwanted pregnancy
Merupakan kelahiran yang tidak diinginkan.
(sumber : Tinjauan Pustaka tentang Abortus dalam perspektif Islam oleh Zulfahmi Alwi)

3. Perdarahan pravaginam / perdarahan postpartum

Perdarahan postpartum (PPP) didefinisikan sebagai kehilangan 500 ml atau lebih darah
setelah persalinan pervaginam atau 1000 ml atau lebih setelah seksio sesaria (Leveno,
2009; WHO, 2012).
( sumber : BAB 2 Tinjauan Pustaka Universitas Lampung )

4. Portio adlaah
Bagian cervix yang menonjol ke bagian dalam puncak vagina.
( sumber : Bab 2 Tinjauan Pustaka Universitas Muhammadiyah Semarang )
5. Definisi dan Jenis abortus
Abortus adalah berhentinya kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu yang
mengakibatkan kematian janin. Apabila janin lahir selamat (hidup) sebelum 38 minggu
namun setelah 20 minggu, maka istilahnya adalah kelahiran premature (Norma, 2013)

Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel
sperma) pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram,
sebelum janin dapat hidup diluar kandungan (Nugroho, 2011).

6. Hukum secara Umum dan Hukum Islam tentang Aborsi

Berdasarkan UU Kesehatan RI No. 36 Thn 2009, Pasal 75 bahwa setiap orang dilarang
melakukan aborsi dapat dikecualikan berdasarkan indikasi kedaruratan media yang dideteksi
sejak usia dini kehamilan dan aturan ini diperkuat dengan Pasal 77 yang berisi pemerintah wajib
melindungi dan mencegah perempuan dari aborsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75
mengenai tindakan aborsi yang tidak bermutu, tidak aman, dan tidak bertanggung jawab sera
bertentangan dengan norma agama dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Walaupun ada perbedaan antara KUHP dengan UU Kesehatan No.36 tahun 2009 tentang aborsi,
tetapi dalam Undang-undang kesehatan No.36 tahun 2009 tenaga media Diperbolehkan untuk
melakukan aborsi legal pada perempuan hamil karena alasan medis dengan persetujuan
perempuan yang bersangkutan disertai suami dan keluarganya.
7. Penata laksanaan Terapi Suportif
( sumber : Tesis Pengaruh Terapi Suportif oleh Sri Atun Wahyuningsih FIK UI 2011 )

Anda mungkin juga menyukai