Kasus 1 2 Wal Mart Docx 160610014835
Kasus 1 2 Wal Mart Docx 160610014835
A. PROFIL PERUSAHAAN
Sejarah bisnis Wal-Mart Inc tidak lepas dari kejeniusan Sam Walton. Sebab, di tangan
alumnus Universitas Missouri, Columbia, inilah gurita ritel global betul-betul meraksasa.
Didirikan pertama kali oleh Sam Walton dan toko pertamanya berada di Roger, Arkansas
tahun 1962. Tujuh belas tahun kemudian pendapatan dari penjualan mencapai $ 1 Miliar. Di
akhir bulan Januari 2002, Toko Wal-Mart menjadi toko retail terbesar dengan penjualan $218
Miliar ( Achtmeyer, 2002 : 1)
Bermula dari pengalamannya bekerja bertahun-tahun pada perusahaan ritel Sears
Robuck dan JC Penney, Walton memulai langkah bisnisnya. Dia membeli sebuah waralaba
dan penyewaan di kawasan Pelabuhan Ben Franklin, Arkansas, yakni jaringan penjualan dari
peritel lokal Butler Brother pada 1945.
Hanya butuh tiga tahun, Walton mampu meningkatkan penjualan tahunan dari
USD80.000 menjadi USD225.000. Naluri bisnis yang jenius telah memotivasi Walton untuk
semakin mengembangkan jaringan bisnisnya. Hal itu dilakukannya saat membeli pusat
perbelanjaan milik peritel Luther E Harrison di kawasan Bentonville, Arkansas, lima tahun
kemudian (1950).
Sejak itulah, Walton mulai menamai jaringan pusat perbelanjaannya dengan sebutan
Walton’s 5&10. Sebagai pebisnis berbakat, Walton betul-betul mampu membuktikan
kapasitasnya dalam mengambil putusan bisnis yang menentukan. Dengan begitu, Walton
dapat meningkatkan daya ekspansi roda bisnisnya. Hal ini dibuktikan Walton ketika tepat
pada 1962, mampu mendirikan 11 jejaring bisnis ritelnya dengan pembukaan toko diskon
Walmart pertama di Rogers, Arkansas.
Jumlah jejaring bisnisnya semakin bertambah pada 1967, yakni menjadi 24 pusat
perbelanjaan di seluruh negara bagian Arkansas. Perluasan ini menyumbangkan tingkat
penjualan tahunan Walton’s 5&10 menjadi USD12,6 juta. Untuk lebih memperkuat citra
jejaring bisnisnya, Walton mengubah nama Walton’s 5&10 menjadi Wal-Mart pada 1967,
tepatnya 31 Oktober 1969.
Perubahan ini tidak terlepas dari peran Bob Gogle, sang tangan kanan kepercayaan
Walton dalam menjalankan bisnis ritelnya. Gogle mengusulkan penamaan dengan keyakinan
bahwa ritel Walton akan mampu menjadi jaringan bisnis ritel yang kukuh. Ekspansi bisnis
Walton semakin masif ketika pada 1968, Wal-Mart memperluas jejaring bisnisnya di luar
wilayah negara bagian Arkansas, yakni Sikeston, Missouri, dan Claremore dalam wilayah
negara bagian Oklahoma. Saham Perusahaan mulai diperdagangkan di pasar OTC pada tahun
1970 dan terdaftar pada New York Stock Exchange dua tahun kemudian.
Ekspansi ke luar wilayah negara bagian Arkansas ini menambah jejaring bisnis pusat
perbelanjaannya hingga 78 pusat perbelanjaan terhitung tahun 1974. Perkembangan teknologi
selanjutnya cukup membantu perluasan bisnis Wal-Mart. Sebab dengan komputerisasi di
berbagai pusat perbelanjaannya, tingkat penjualan Wal-Mart naik dari USD167,5 juta menjadi
USD479 juta.
Selain itu, jumlah pusat perbelanjaannya juga bertambah banyak menjadi 153 buah.
Bahkan, jumlahnya terus melonjak pesat menjadi 330 pusat belanja dengan tingkat penjualan
USD1,2 miliar pada 1980. Lonjakan jumlah pusat perbelanjaan Wal-Mart meningkat lebih
pesat lagi pada 1985 dan 1990. Walmart menjadi sebuah perusahaan internasional pada tahun
1991 ketika pertama kali membuka Sam’s Club di dekat Mexico City.
Pada masing-masing tahun, pusat perbelanjaan Wal-Mart tercatat mencapai 1.114
pusat perbelanjaan dengan nilai penjualan USD6,4 miliar dan 1.528 pusat pertokoan dengan
nilai penjualan USD25,8 miliar. Namun,sejarah bisnis Wal-Mart tidak selalu bertumpu pada
sistem pertumbuhan organik,sebab langkah bisnis nonorganik seperti mengakuisisi menjadi
bagian sejarah pertumbuhannya.
Langkah ini misalnya, dilakukan pertama kali oleh Wal-Mart ketika mengakuisisi
jejaring perbelanjaan ritel Mohr-Value yang berlokasi di kawasan Michigan dan Illinois.
Setahun kemudian, perusahaan ritel Hutcheson Shoe Company juga diakuisisinya. Kebijakan
akuisisi terus dijalankan Wal-Mart seiring ekspansi secara organik.
Pada tahun 1980 misalnya, Wal-Mart kembali mengakuisisi Kuhn’s Big K, yang
memiliki 92 pusat perbelanjaan di dua negara bagian, Georgia dan South Carolina. Namun
pada saat yang sama, Wal- Mart juga berekspansi ke pasar Florida dan Nebraska.
Selain itu, selain menyediakan barang-barang kebutuhan pokok konsumen,Wal-Mart
juga telah melakukan berbagai inovasi penyediaan produk- produk kebutuhan pokok
konsumen. Pada 1978 misalnya, Wal-Mart membidik pasar penjualan obat-obatan, pusat
layanan mobil, dan barang-barang perhiasan.
Inovasi ini terus berlanjut ketika Wal-Mart juga untuk pertama kalinya
memperkenalkan konsep Wal-Mart Supercenter di Washington, Missouri. Konsep ini
memadukan antara layanan belanja berdiskon, pusat penjualan bahan bakar minyak, pusat
optik, studio lukis, pemotretan, layanan perbankan, telepon seluler, salon perawatan rambut
dan kuku, penyewaan video film, bahkan layanan gerai makanan ringan.
Pertumbuhan Wal-Mart makin hari makin luar biasa. Pada 1989, Wal-Mart telah cukup
mendominasi pasar penjualan kebutuhan konsumen di hampir 26 negara bagian AS, termasuk
Michigan, West Virginia, dan Wyoming. Bahkan menginjak 1990, Wal-Mart juga merangsek
pasar California, Nevada, North Dakota, Pennsylvania, South Dakota, dan Utah. Pasar luar
negeri juga dibidik Wal-Mart.
Dimulai dengan dimasukinya pasar Mexico dengan membuka pertokoan Wal-Mart di
kawasan Mexico City pada 1991. Hal ini terus berlanjut dengan dibukanya pertokoan Wal-
Mart di Hong Kong dan Kanada pada 1994. Bahkan, untuk mengukuhkan jejaring bisnisnya,
Wal-Mart mengakuisisi 122 pertokoan Woolco dan PACE yang memiliki 91 gudang
penyimpanan barang dari Kmart di Kanada.
Ekspansi bisnis ke luar negeri semakin intensif dilakukan Wal-Mart. Pada 1995, Wal-
Mart kembali membuka jaring pertokoannya di negara Argentina dan Brasil. Begitu juga di
Asia dengan membentuk perusahaan patungan dengan perusahaan ritel lokal pada 1998,
setelah dua tahun sebelumnya Wal-Mart gagal memasuki pasar ritel Korea akibat ketatnya
persaingan sesama perusahaan ritel.
Bahkan ketika memasuki Inggris pada 1999,Wal-Mart cukup luar biasa untuk segera
menguasai pasar dengan mengakuisisi ASDA Group Plc yang memiliki 229 pusat
perbelanjaan. Pelan tapi pasti, dengan kinerja bisnis yang luar biasa, Wal-Mart terus
merangkak menjadi perusahaan yang benar-benar menggurita.
Pada tahun 2001, majalah Fortune menyebut Walmart sebagai perusahaan ketiga yang
paling mengagumkan di Amerika, dan Financial Times dan Pricewaterhouse Coopers
menempatkannya pada peringkat delapan sebagai perusahaan yang paling mengagumkan di
dunia. Pada tahun berikutnya, Walmart disebut sebagai nomor satu pada daftar Fortune 500
dan disajikan dengan Ron Brown Award for Corporate Leadership, suatu penghargaan
presiden yang mengakui perusahaan-perusahaan atas pencapaian dalam hubungan masyarakat
dan karyawan Seorang pemimpin dalam kesinambungan, filantropi perusahaan dan
kesempatan kerja.
Pengakuan atas dominasinya terus mengalir dari berbagai institusi, bahkan para
kompetitornya sendiri. Pada tahun 2005 misalnya, majalah pemeringkat Fortune
menempatkan Wal-Mart dalam posisi kelima dari seluruh perusahaan terkemuka global.
Bahkan pada 2003-2004, berturutturut Wal-Mart menempati posisi teratas dari seluruh
perusahaan di AS yang ratarata memiliki pasar luas di seluruh dunia.
Wallmart adalah saah satu perusahaan terbesar di dunia dan jelas peritel terbesar di
dunia. Pada tahun 2007, mereka tercatat memiliki 1,9 juta Tenaga Pegawai di Seluruh Dunia,
menjadikannya sebagai salah satu perusahaan terbesar di dunia.
Penjualan wallmart dalam 1 (satu) hari melebihi PDB (pendapatan domestik bruto)
dari 36 negara. Wall mart menjual apa saja, dari makanan, bahan makanan, dvd, tv, eletronik,
komputer, gadget, dari peralatan rumah tangga HINGGA SENJATA API.
Total kerugian karena Pengutilan (pencurian) lebih besar daripada laba yang diraih
oleh PORSCHE. Wall mart adalah mitra dagang China yang ke-delapan. Para ekonom
mengatakan harga – harga walmart yang murah adalah alasan kenapa Amerika bisa
mengendalikan inflasi tetap rendah.
Namun, tidak seperti Banyak perusahaan DotCom (IT, misalnya Yahoo, Google,
Facebook, Kaskus juga), yang membuat pendirinya menjadi miliarder dalam waktu yang
relatif singkat, Sam walton, pendiri Walmart Membuka toko ke-2 nya setelah 7 tahun, dan
setelah 25 tahun baru membuka 38 Toko. Mr. Sam / Sam Walton, tidak seperti miliader yang
lain, merupakan seorang yang menikmati status tidak dikenalnya, dan menikmati mengadakan
piknik bagi karyawannya di depan rumahnya, datang pagi – pagi dan minum teh di belakang
toko seperti karyawan biasa.
Di balik tampilannya yang seperti itu, walmart merupakan inovator dalam teknologi,
Sistem komputer walmart adalah yang KEDUA terbesar di Amerika Setelah Pentagon
(bayangin aja sistem komputer mereka).
Saat ini WalMart mengoperasikan sekitar 6400 Toko secara global dan pada tahun
2007 penjualan global Walmart adalah 384 Miliar Dollar. Atau Dengan kurs Rp.10 Ribu per
dollar sama dengan 3.840 Triliun.
B. ANALISIS
Menurut Byrnes, (2003 : 1) Kunci untuk menyediakan barang bagus, pelayanan yang
konsisten dan harga yang terjangkau adalah diferensiasi. Diferensiasi disini merupakan proses
dimana perusahaan menetapkan kebijakan pelayanan yang erbeda, seperti pelayanan interval,
waktu pengiriman, untuk kelompok-kelompok yang berbeda. Perusahaan harus selalu dapat
menepati janji, tetapi setiap pelanggan mendapatkan kelompok janji yang berbeda-beda sesuai
segmennya. Diferensiasi pelayanan juga baik untuk pembeli. Dan dalam hal ini Wal Mart
menempatkan diferensiasi dalam saluran distribusi
Wal-Mart merupakan perusahaan Amerika terbesar di dunia yang didirikan di Bentoville,
Arkansas, Amerika Serikat oleh Sam Walton pada tahun 1962. Pada tahun 1969 Wal-Mart
telah membuka 18 toko dan melaporkan penjualan tahunannya sebesar $44 juta. Hal ini tidak
mungkin dapat tercapai jika tanpa adanya strategi yang jitu yang dilakukan oleh Wal-Mart.
Wal-Mart juga telah merajai berbagai pelosok dunia sebagai perusahaan global dengan toko
sebanyak 3.700 dan sekitar 2 juta karyawannya.
Strategi Inovasi dan Saturation. Wal-Mart melakukan proses bisnis dengan IT dan
mendukung para pemasoknya untuk menggunakan IT pula. Hal ini akan memangkas biaya,
meningkatkan kualitas, efisiensi, layanan pelanggan dan memangkas waktu ke pasar atau ke
tempat pemasok. Wal-Mart memiliki pusat distribusi dan jaraknya sekitar satu hari perjalanan
(paling jauh) dari toko-toko yang mereka layani, dan Wal-Mart akan mengawasi setiap barang
yang dikirim dari gudang.
Wal-Mart menyimpan lebih dari 80.000 barang di toko-toko dan gudang secara langsung
melengkapinya dengan 85% dari inventori, dibandingkan dengan pesaing mereka yang hanya
50%-65%. Hasilnya, Wal-Mart hanya membutuhkan waktu dua hari dari waktu pemesanan
lewat komputer sampai ke tangan pengelola toko dibandingkan dengan para pesaingnya yang
membutuhkan waktu 5-6 hari. Hal ini akan menghemat waktu dan fleksibelitas sistem
sehingga menghemat biaya yang merupakan investasi tersendiri bagi Wal-Mart.
Sistem IT Wal-Mart juga berguna untuk mengubah data mentah menjadi data berguna.
Wal-Mart dapat mengkonsolidasi rincian penjualan dari 3.700 toko dan memprediksi
penjualan untuk setiap produk di masing-masing toko dengan keakuratan yang tinggi. Hal ini
akan menghasilkan penghematan dalam persediaaan. Wal-Mart juga mengembangkan sistem
RFID (Radio Frequency Identify) pada tahun 2005 yang dapat memberikan informasi kepada
retailer maupun supplier.
Strategi Pertumbuhan. Strategi pertumbuan yang digunakan Wal-Mart adalah
menggunakan IT untuk mengelola perluasan bisnis secara regional dan global. Dengan IT,
Wal-Mart bisa mendapatkan informasi secara cepat dan setiap waktu.
Strategi Barriers to Entry. Wal-Mart telah menginvestasikan cukup banyak pada bidang
IT nya. Karena IT inilah yang banyak membantu para manajer Wal-Mart dalam melaukan
pekerjaannya, dan hal inilah yang menjadi penghalang bagi para kompetitor yang ingin masuk
ke industri ini, karena harus bersaing dengna Wal-Mart.
Merchandising Focus. Wal-mart lebih fokus untuk menjual produk dengan harga murah
dan melakukan seleksi produk. Wal-Mart juga berfokus pada barang-barang bermerk namun
dengan harga yang murah yang pasti diminati oleh konsumen/pelanggannya.
Keramahan Pelayanan.
Wal-Mart memberikan keterampilan para karyawannya untuk melayani pelanggan. Sam
Walton selalu mengingatkan bahwa penghasilan mereka berasal dari konsumen. Para
karyawannya juga selalu menyambut pelanggan dengan senyuman di pintu masuk.
Wal-Mart sangat unggul dan menonjol mengenai harga yang rendah dan pilihan
barang yang banyak dan merupakan merek dari perusahaan terkenal. Selain itu, Wal-Mart
juga mempunyai label privat yang mengungguli produk nasional seperti makanan anjing
Ol’Roy yang mengungguli merek Nestle dan produk-produk Sam Choice yang mengungguli
produk nasional lainnya.
Menurut data base Global Fortune-US (Chandran, 2003:1), wal mart menduduki
peringkat pertama dalam earning revenues of financial dengan pendapatan sebesar $ 219,91
billion (Tabel 3.1). Wal Mart adalah perusahaan retail terbesar didunia. Bahkan perusahaan
Wal mart lebih besar dibandingkan dengan pesaingnya di US yaitu Sears Roebuck, K -Mart,
JC Penney dan Nordstrom.Wal-Mart mengoperasikan sebanyak 3.500 toko diskon. Wal-Mart
juga menjual produknya di internet melalui website walmart.com
Sistem Pengendalian
People Greater. Penyapaan pelanggan saat memasuki toko yang dilakukan oleh
karyawan, selain bertujuan untuk membuat pelanggan nyaman, juga dapat mengurangi kasus
pencurian.
Seleksi Barang. Wal-Mart sangat ketat mengenai harga yana ditawarkan pemasoknya
seperti yang sudah dijelaskan di atas. Wal-Mart hanya akan melakukan transaksi apabila telah
pasti bahwa barang tersebut tidak ada di pasaran dengan harga yang lebih rendah. Hal ini
untuk menjaga keunggulan Wal-Mart untuk barang dengan harga jual rendah. Bahkan harga
jual barang di Wal-Mart bisa 15% lebih rendah dari para pesaingnya.
Dengan strategi distribusi yang terarah untuk mencapai tujuan dan sistem
pengendalian yang terperinci dan baik dalam penerapannya, membuat Wal-Mart menjadi
perusahaan retail besar di dunia. Walaupun pada tahun 2009 Wal-Mart menduduki peringkat
kedua sebagai perusahaan terbesar di dunia
IT yang dimiliki Wal-Mart juga membantu dalam kinerja dan operasional perusahaan.
Wal-Mart benar-benar mengembangkan teknologi informasinya tidak hanya pada
perusahaannya tetapi juga mengajak perusahaan supplier untuk menggunakan IT agar mudah
dalam transaksi.
Strategi harga rendah dengan menekan biaya operasional dan selektif barang membuat
pendapatan dan laba Wal-Mart meningkat meskipun di saat perekonomian Amerika melemah
akibat krisis. Pendapatan meningkat 10.2% menjadi $94.1 milyar dan laba meningkat 6.9%
menjadi $2.8 milyar.