Anda di halaman 1dari 1

Tim surveyor akreditasi puskesmas melakukan akreditasi pada dua puskesmas di

Bukittinggi, yakni Puskesmas Tigobaleh dan Puskesmas Plus Mandiangin


Bukittinggi. Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias menerima Tim Surveior
Akreditasi Puskesmas tersebut pada opening meeting di Hotel Rocky Bukittinggi,
Selasa malam (25/9).

Tim surveyor yang berasal dari berbagai daerah itu, kata Ramlan, sesuai
Permenkes RI Nomor 46 Tahun 2015, di mana pada tahun 2019 semua puskesmas
harus terakreditasi, dan di Bukittinggi dengan diakreditasinya dua puskesmas ini,
maka semua puskesmas di Bukittinggi telah terakreditasi.

Sebelumnya, dua puskesmas telah dikreditasi pada tahun 2016 dan tiga puskesmas
di tahun 2017. ”Tujuan akreditasi ini adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan
dan keselamatan kepada pasien agar semua puskesmas sama standarnya, kemudian
meningkatkan perlindungan pasien yang berobat ke puskesmas maupun tenaga
puskesmas dalam melaksanakan tugas,” kata Ramlan.

Mengingat Bukittinggi kota kesehatan, karenanya pemerintah selalu fokus untuk


itu termasuk penganggaran. ”Tahun ini, kita menganggarkan Rp 12 miliar lebih
dari APBD, baik itu rehab puskesmas, pengadaan alat-alat kesehatan dan lainnya.
Tahun ini juga akan dilakukan pembelian tanah untuk pembangunan Puskesmas
Tigobaleh yang lebih representatif, dan hal ini adalah juga dalam rangka
peningkatan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Ramlan.

Dikatakannya, karena kesehatan sebagai salah satu visi kota untuk


mewujudkannya, saat ini sedang dibangun rumah sakit daerah tipe C, tetapi dengan
bangunannya tipe A, dan tentunya pelayanan yang diinginkan nantinya harus
sesuai standar pelayanan di bidang kesehatan, akreditasi ini merupakan salah satu
motivasi untuk perbaikan ke depan.

Tim surveyor yang diwakili dr Andi Pada menilai, pemko terlihat konsentrasi
dengan masalah kesehatan. Di samping itu, Andi juga menyampaikan bahwa
dalam upaya peningkatan dan kinerja, tidak hanya saat dilakukan akreditasi, tetapi
juga secara berkesinambungan.

”Tujuan akreditasi ini, bagaimana peningkatan mutu dan kinerja puskesmas tentu
yang kita harapkan standar. Ini harus dijalankan seterusnya, tidak sekadar pada saat
kita mempersiapkan akreditasi saja, lalu penilaian akreditasi. Tapi, diharapkan
akan selalu berkesinambungan dan terus menerus,” sebut Andi.

Anda mungkin juga menyukai