Tugas Kwu (Klinik Terapi Stroke)
Tugas Kwu (Klinik Terapi Stroke)
PROPOSAL
Memenuhi tugas matakuliah
Kewirausahaan
yang dibina oleh Ibu Tavip Dwi Wahyuni, S.Kep, Ns., M.Kes
Oleh
Dhian Ndaru Aryanto
NIM. P17211175004
Mencegah depresi
Latihan fisik yang akan diterapkan oleh seorang penderita stroke haruslah
mengikuti beberapa aturan dasar supaya hasilnya optimal. Beberapa hal yang
harus diperhatikan ketika melakukan latihan fisik sebagai berikut :
Menitikberatkan pada latihan kekuatan, koordinasi, keseimbangan, dan
kestabilan
Memulai latihan dengan pemanasan terlebih dahulu supaya otot dan sendi
tidak kaku
Memakai alat bantu dan secara perlahan berlatih untuk melepas alat bantu
tersebut
Latihan fisik secara bertahap bisa dimulai ketika penderita pasca stroke
masih terbaring di tempat tidur namun kondisinya sudah dinyatakan stabil
oleh dokter. Diawali dengan gerakan berbaring miring dengan dibantu orang lain
(keluarga, perawat, ahli fisioterapi) dalam posisi lurus kemudian menekuk. Jika
sudah memungkinkan, latih penderita untuk duduk secara mandiri, tentunya
dengan dibantu terlebih dahulu kemudian lama kelamaan bisa dilepas. Di sela-
sela waktu istirahat, bisa dilakukan latihan pada jari-jari tangan seperti berlatih
menekuk jari, menjepit, dan memegang. Semakin sering dilatih maka
hasilnya akan makin optimal. Diusahakan untuk memaksimalkan peran aktif dari
penderita, sedangkan keluarga/perawat/ahli fisioterapis hanya berperan membantu
dan memberikan dukungan saja.
2. Terapi Okupasi
Terapi okupasi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan rawat diri
penderita dan mengupayakan penderita mampu melakukan aktivitas harian secara
mandiri. Tahap ini bisa dimulai jika penderita sudah mampu melakukan beberapa
gerakan-gerakan aktif seperti berjalan perlahan (meski masih memakai alat
bantu), memegang, dan lain-lain.
3. Terapi Wicara
Terapi wicara biasanya melibatkan ahli atau terapis wicara. Namun
demikian, dukungan keluarga tetap memegang peranan penting. Misalnya dengan
tetap melakukan komunikasi (berbicara) meski penderita belum mampu
meresponnya. Ajarkan kepada seluruh penghuni rumah untuk menghargai
paenderita dan menginformasikan apapun yang dikerjakan, misalnya meminta izin
ketika akan mengganti seprei, memakaikan baju, dan sebagainya.
4. Terapi Psikologis
Terapi psikologis bisa melibatkan stres karena memikirkan kondisi
kesehatannya. Dibutuhkan suasana yang hangat dan kekeluargaan supaya mereka
bahagia dan merasa diperhatikan. Hendaknya kita mendekat ketika berbicara pada
mereka, dan bukan dengan berteriak atau bersuara keras. Jangan sesekali
membentak mereka, karena hal tersebut akan sangat melukai hatinya.
5. Terapi Hobi
Terapi hobi menjadi salah satu penunjang dalam keberhasilan pemulihan
penderita pasca stroke. Dukung dan temani mereka untuk melakukan hobinya,
seperti misalnya berkebun, menyulam, atau membuat kue. Dengan demikian,
penderita akan terhindar dari stres dan bisa mengisi waktu luangnya dengan
kegiatan yang bermanfaat. Selama hobi tersebut tidak membahayakan, maka
berikan dukungan dan tentunya bantuan karena ada kalanya kemampuan fisik
penderita pasca stroke berkurang atau mengalami penurunan.
6. Terapi Spiritual
Kebutuhan spiritual seseorang yang mengalami stroke sangat penting untuk
kita perhatikan. Ingatkan mereka untuk mengerjakan sholat meski tidak dalam
posisi normal (jika tidak mampu berdiri) dan ajak mereka untuk mengikuti
pengajian apabila kondisinya memungkinkan. Jika kita hendak mengingatkan
atau menyampaikan nasehat, maka hendaknya dengan cara yang sopan dan halus.
Jangan sampai penderita berputus asa dengan kondisi kesehatannya. Pompakan
semangat dan ingatkan agar selalu bersabar supaya mendapatkan pahala dari
Allah. Sampaikan bahwa kondisi sakitnya bisa menghapuskan dosa-dosanya
selama ia menerima takdir dengan sabar.
Fasilitas yang ada pada klinik terapi stroke ini sebagai berikut:
1. Tempat terapi yang bernuansa alam
2. Memberikan musik klasik demi kenyamanan
3. Menyediakan tempat konsultasi untuk diet stroke
4. Taman bunga disertai air mancur
2. Weaknesses (Kelemahan)
Belum memiliki banyak biaya untuk membangun klinik
terapi stroke dan hypnotherapy
Perlu latihan rutin untuk tindakan ROM agar terlatih
Perlu memberikan pelatihan kepada terapis
Analisis peluang (opportunity) dan ancaman (threat) suatu organisasi atau
bisnis bertujuan untuk mengidentifikasi factor eksternal/lingkungan yang
mempengaruhi keberlangsungan dari bisnis yang dijalankan. Analisis kekuatan
(stregth) dan kelemahan (weakneses) Klinik Terapi Stroke dan Hypnotherapy
sebagai berikut:
3. Opportunities (Kesempatan)
Banyak pasien stroke di RS yang harus mendapatkan terapi
lanjutan untuk pemulihan keadaan yang lebih baik
Banyak pasien yang membutuhkan tempat terapi yang
nyaman/tidak bernuansa rumah sakit
Banyak pasien dengan gangguan psikis
4. Threats (Ancaman)
Banyak lulusan keperawatan yang bisa saja mendirikan
terapi klinik stroke
Bisa saja banyak yang tertarik dengan hypnotherapy, dan
mendirikan klinik yang sama
Dari analisa SWOT tersebut menunjukkan bahwa poin-poin lebih banyak
terletak pada strength sehingga menjadikan peluang untuk mendirikan usaha
terapi stroke dan hypnotherapy.
2.4 Denah Tempat Usaha
Ket:
A. Pendaftaran dan ruang tunggu pasien
B. Tempat santai pasien
C. Ruang Terapi Stroke
D. Ruang Terapi Hypnotherapy
E. Ruang Karyawan
F. Kantor
G. Dapur
2.5 Strategi Produksi/Pelayanan Jasa
Kapasitas Produksi
Klinik terapi stroke dan hypnotherapy adalah klinik pertama yang hadir di
Kota Blitar, membantu para penderita stroke yang pulang dari rumah sakit untuk
melanjutkan terapi untuk pemulihan pasca stroke dengan berbagai terapi seperti
terapi fisik, okupasi, wicara, psikologis, hobi, dan spiritual.
Klinik terapi stroke dan hypnotherapy berlokasi di daerah yang nyaman dan
tenang dilengkapi dengan desain ruangan nuansa alam, diberikan musik klasik,
dan disertai taman bunga dan air mancur yang membuat suasana menjadi tenang
dan nyaman sehingga pasien stroke maupun pasien hypnotherapy mempunyai
semangat untuk sembuh.
Klinik terapi stroke dan hypnotherapy memiliki pengurus harian terdiri dari
lulusan perawat, dan psikolog yang sudah terlatih sebelum pendirian klinik ini.
Pola jasa perawatan bisa dilakukan per kunjungan pasien atau sistem
paket, seperti ini daftar harganya:
A. Terapi Stroke Per Program sesuai 6 Program yang ada
1. Per Program Rp. 75.000 Selama 35 Menit Terapi terbagi 1
Sesi.
2. Paket A Mencakup 3 Program Rp. 200.000 Selama 100
Menit Terapi Terbagi Selama 3 Sesi, Include konsultasi
gratis + Snack.
3. Paket B Mencakup 6 Program Rp. 425.000 Selama 200
Menit terbagi 6 sesi, include konsultasi gratis + snack +
hypnotherapy.
c. Pembukuan
Apapun bentuk transaksi (pemasukan, pengeluaran, serta utang
piutang) segera dicatat di dalam sebuah buku khusus sesuai dengan
bentuk transaksi.
d. Mempertahankan arus kas
Mempertahankan agar tetap untung. Kami akan mengupayakan
dalam aspek kualitas jasa.
e. Menyiapkan dana cadangan (emergency fund)
Mengantisipasi jika ada hal yang tidak diinginkan, misalnya bila
dalam beberapa hari atau bulan tidak mendapatkan order, ada
karyawan yang masuk rumah sakit karena kecelakaan, atau ada order
yang cukup besar. Hal ini telah kami siapkan dalam cadangan kas
usaha sebanyak 20%.
f. Proteksi Jiwa dan Usaha
Ada dua macam, yaitu: proteksi pribadi (pekerja) dan tempat usaha.
Proteksi pribadi misalnya kecelakaan dan cacat bahkan kematian,
sedangkan proteksi tempat usaha misalnya jika terjadi pencurian,
kebakaran, dan huru hara.
9. SDM : Evaluasi Kinerja, Rekruitmen, Reward dan Punishment
a. Evaluasi Kinerja
Salah satu cara memberikan penilaian kinerja yang diguanakan dalam
usaha kami adalah menilai kinerja yang dihasilkan tenaga kerja
berdasarkan deskripsi pekerjaan yang telah ditetapkan pada saat
melaksanakan kegiatan. Evaluasi kinerja akan dilakukan setiap
minggu, bulan dan tahunan.
b. Rekruitmen
Ada tiga tahapan dalam hal rekruitmen yang akan dilakukan usaha
kami, meliputi:
• Seleksi administrasi
Jenjang pendidikan minimal SMA untuk petugas administrasi;
jenjang pendidikan minimal Diploma III untuk perawat; jenjang
pendidikan minimal Sarjana untuk psikolog; Usia antara 18-30
tahun; mampu mengoperasikan aplikasi MS Office; mampu
bekerja dalam tim.
• Seleksi kualifikasi
Setelah lulus seleksi administrasi, tahap selanjutnya adalah tes
pengetahuan umum dan atau psikologi pada pelamar.
• Seleksi sikap dan perilaku
Seleksi ini akan dilakukan langsung oleh bagian HRD. Pada tahap
ini pelamar yang telah lulus tahap 1 dan 2 akan
diwawancarai/interview.
c. Reward dan Punishment
Pemberian reward dalam bentuk finansial dan non finansial. Finansial
lebih diutamakan pada karyawan dan non finansial diberikan kepada
pimpinan. Bentuk reward meliputi: posisi jabatan, masa kerja dan
mencapai target tertentu. Sedangkan untuk punishment terbagi
menjadi tiga kategori, yaitu: sanksi berat, sedang dan ringan.
PENUTUP
Demikian proposal ini saya buat, semoga menjadi bahan pertimbangan dan
sebagai pegangan bagi pihak yang berkepentingan, juga sebagai bukti tugas yang
diberikan kepada saya.
Semoga proposal ini menjadi acuan kegiatan dan kiranya dapat menarik
perhatian semua pihak,dan semoga saya bisa mengemban dan menjalankan tugas
dengan baik dan benar.