Tugas Sistem Penyanggaan
Tugas Sistem Penyanggaan
PENDAHULUAN
Pada suatu terowongan harus dilakukan penyanggan ketika batuan tidak dapat
untuk menahan atau menopang dirinya sendiri. Oleh karena itu pada makalah ini
akan membahas tentang system penyanggaan.
Maksud dari penulisan makalah ini adalah sebagai tugas dari mata kuliah
Teknik terowongan.
1
BAB II
ISI
2
Tempat berpijak atau lantai para pekerja, terutama untuk stope yang sudah
tinggi.,
Melindungi broken ore sebelum diangkut keluar tambang.,
Memisahkan antara broken ore dan ore insitu terutama untuk endapan-
endapan yang bisa terkonsolidasi (kompaksi) kembali, misalnya untuk
bijih-bijih sulfida.
3
Penyangga Baja
Kualitas yang baik dari penyangga besi baja dibanding penyangga kayu
menyebabkan penyangga kayu diganti dengan penyangga besi baja, terutama pada
lubang-lubang utama. Keuntungan dari penyangga ini antara lain :
Dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan
Mempunyai “modulus elastisitas E” yang besar, sehingga deformasi yang
diakibatkan oleh beban menjadi kecil.
Relatif mudah dalam pelaksanaan.
Sedangkan kerugian dari penggunaan material baja sebagai bahan bangunan
adalah harganya relatif mahal.
Berikut adalah jenis-jenis dari penyangga baja :
Continous Rib Type
Sering dibuat dalam dua bagian untuk memberikan kemudahan dalam
pemasangannya, tetapi kadang-kadang dalam dua atau tiga bagian. Jenis ini sering
dipakai untuk pembuatan terowongan dengan metode “full face”, “side drift” dan
“multiple drift”. Penyangga jenis ini digunakan untuk kondisi batuan yang tidak
rumit.
Rib and Post Type
Digunakan pada batuan yang kondisi berblock dan banyak rekahan yang
berkembang.
Rib and Post Wall Type
Digunakan pada batuan yang mempunyai struktur batuannya rumit dan
banyak hancuran.
Rib Wall Plate and Post Type
Digunakan pada metode “side drift” pada terowongan yang besar dengan
kondisi batuannya yang jelek sedangkan untuk metode “full face” jenis penyangga
ini digunakan untuk batuan yang mudah mengembang.
Full Cyrcle Rib Type
Digunakan pada terowongan dengan metode “full face” dengan kondisi
batuan “squeezing”, “swelling” dan batuan yang hancur.
4
Tabel 2.1 Nilai Kekuatan Baja
5
Gambar 2.2 Kondisi Pemasangan Arches
6
Penyangga Beton
Beton adalah campuran antara semen, pasir dan air yang kadang-kadang
ditambah CaCl2 (Calcium Chlorida) yang berfungsi mempercepat waktu
pengerasan (curing time).
Dalam bidang teknik, beton banyak digunakan karena antara lain :
Mempunyai kuat tekan tinggi
Mudah dalam pelaksanaan kontruksi
Bahan-bahan mudah didapat
Tahan terhadap pengaruh cuaca
Relatif ekonomis
Sedangkan kelemahan dari beton adalah:
Mempunyai kuat tarik rendah
Dapat hancur tiba-tiba, tanpa menunjukkan tanda-tanda lebih dahulu
Hancuran beton tidak dapat digunakan lagi
Penyanggaan beton yang terkenal adalah metode tembak yaitu shotcrete
dengan mekanisme menembakkan material hasil campuran bahan-bahan beton
pada dinding-dinding terowongan. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh beton
tembak adalah :
Shotability ; yaitu kemampuan untuk dapat melekat diatas dengan
kemungkinan kecil untuk dapat lepas.
Kekuatan awal (early strength) harus cukup kuat untuk menyediakan
penyanggaan dalam waktu kurang dari 4 -–8 jam.
Harus mampu mencapai kekuatan 28 hari dengan komposisi pemercepat
(accelerator) yang dibutuhkan untuk mendapatkan kekuatan awal.
Tahan lama terhadap pengaruh cuaca.
Ekonomis.
7
Tabel 2.2 Data Pencampuran Untuk Bahan Shotcrete
(a) (b)
Gambar 2.4 (a) Dry Mixing, (b) Wet Mixing
8
Penyangga Kayu
Penyangga kayu adalah 9ystem penyanggan dengan bahan material
sebagai penyangga menggunakan kayu. Umumnya dari penambangan yang masih
bersifat tradisional menggunakan bahan penyangga kayu. Keuntungan dari
penggunaan penyangga kayu ini antara lain :
Ringan, mudah dibawa, dibentuk, dan dipasang.
Akan retak sepanjang seratnya sehingga mudah dideteksi.
Sisa potongan atau patahan dapat digunakan sebagai pasak, material isian,
dan sebagainya.
Kerugian dari penggunaan penyangga kayu ini antara lain :
Kekuatan mekaniknya tergantung struktur serat dan cacat alami.
Kelembaban dapat mempengaruhi kekuatannya.
Mudah lapuk.
Mudah terbakar.
9
Gambar 2.6 Penerapan Cribbing
Untuk penyangga three piece set digunakan pada lubang bukaan yang berbentuk
persegi panjang dan terdiri dari tiga bagian utama, yaitu bagian atas (cap), dan
bagian samping / tiang (post). Untuk five piece set sama seperti three piece set,
hanya saja terdiri dari 5 bagian utama.
(a) (b)
Gambar 2.7 (a)Three Piece Set & (b) Five Piece Set
10
c) Square Set
Penyangga ini umumnya digunakan pada lubang vertikal (raise / winze).
2. Penyangga Aktif
Penyangga aktif ini maksudnya yaitu penyangga yang bersifat
memperkuat batuan secara langsung. Penyangga aktif ini bersifat melakukan
reaksi langsung (yield) dan memperkuat batuan tersebut secara langsung
(reinforcement). Berikut macam-macam penyangga yang merupakan penyangga
secara aktif :
Baut Batuan
Baut batuan termasuk penyangga aktif karena mempunyai sifat
memperkuat massa batuan secara langsung dimana penyangga dipasang
merupakan bagian dari massa batuan. Keuntungan dari penggunaan baut batuan
ini antara lain :
Lebih fleksibel, dapat digunakan dalam bentuk geometri yang bervariasi.
Penghematan biaya material.
Pemasangannya dapat sepenuhnya dengan mekanisasi, sehingga relatif
lebih cepat.
Tahan terhadap korosi.
11
Kerapatannya (jumlah baut batuan per satuan luas) dengan mudah dapat
disesuaikan dengan kondisi batuan lokal.
Dapat dikombinasikan dengan penyangga seperti wire mesh dan
penyangga pasif.
Sedangkan kerugian dari penggunaan baut batuan ini antara lain :
Penyimpanan atau penanganan harus hati-hati, karena dapat
mempengaruhi kehandalan pemasangan baut batuan.
Pemasangan baut batuan memerlukan pemantauan dan pengujian yang
khusus serta prosedur yang baik dan benar. Disamping baut batuan ada
penyangga lain yang dinamakan doweling. Prinsip kerjanya sama dengan
pemasangan baut batuan tetapi sifatnya hanya sementara dan umumnya
digunakan untuk lubang-lubang produksi.
(a) (b)
Gambar 2.9 (a) Slot & Wedge Bolt, (b) Expansion Shell Bolt
12
(a) (b)
Gambar 2.10 (a) Grouted Rockbolt – Dywidag Steel, (b) Split Set
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/307079992/Teknik-Terowongan
https://www.scribd.com/doc/299747900/Tugas-Sistem-Penyanggaan
15