Andrean Nggara Imanuel 1604115675 Planktonologi
Andrean Nggara Imanuel 1604115675 Planktonologi
I. PENDAHALUAN
berbagai keperluan, antara lain sebagai alur transportasi, pelabuhan, perikanan dll.
Pemanfaatan Sungai Dumai untuk berbagai kegiatan dari waktu ke waktu terus
telah memberikan dampak negatif terhadap perairan Sungai Dumai. Hal ini
Umumnya penurunan kualitas badan air saat ini sudah mencapai tingkat
pencemaran yang berasal dari limbah industri dan domestik. Menurunnya kualitas
perairan. Plankton juga sering digunakan sebagai tolak ukur kesuburan perairan,
dengan melihat dominansi jenis-jenis atau berkurangnya suatu jenis karena adanya
gangguan terhadap ekosistem perairan, seperti adanya pencemaran. Oleh sebab itu
2.1. Plankton
melayang dalam air dan pergerakannya dipengaruhi oleh arus. Jadi plankton dapat
hewan yang biasa disebut “ ZOOPLANKTON “ dan jumlahnya tentu jauh lebih
banyak dari pada ikan. Banyaknya jumlah plankton tidak terlepas dari perannya
proses fotosintesis ) yang secara langsung atau tidak dibutuhkan semua makhluk
hidup melalui proses rantai makanan dalam ekosistem yang kompleks. Plankton
termasuk kelompok algae, kelompok taksonomi yang dominan berbeda antara air
plankton menyerupai tumbuhan yang bebas melayang dan hanyut dalam perairan
(Gusrina, 2008).
tingkat tinggi, dimana untuk phytoplankton akan terdapat dalam jumlah besar
pada siang hari dan zooplankton pada malam hari. (Fajri, 2013).
Semakin banyak dan beraneka ragam jenis plankton maka makin banyak jenis dan
jumlah ikan. Selain itu keberadaan plankton juga mempengaruhi daya penetrasi
dari permukaan dan menjadi tidak berwarna maka air tersebut mengandung
banyak plankton dan warna akibat plankton ini disebut warna tampak (Prajitno,
2011).
menjadi:
Holoplnkton
Mesoplankton
pada awal dari siklus hidup biota tersebut, yakni pada tahap sebagai telur
saja. Beranjak dewasa ia akan berubah menjadi nekton yakni hewan yang
aktif berenang bebas atau sebagai benthos yang hidup menetap atau
plankton sementara.
Tikoplankton
karena gerak air menyebabkan ia terlepas dari dasar dan terbawa arus
merubah bahan anorganik menjadi organik dan menghasilkan oksigen yang sangat
habitatnya, yaitu :
bersalinitas rendah
(<5% ).
8
Marine Stasiun Dumai pada hari kamis, 5 april 2018 serta waktu penelitian dan
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah petakan kuadran karet ban
berukuran 5x5 cm2, sikat gigi, corong kecil, semprotan, botol sampel berukuran
250 ml, penggaris dan pipet tetes untuk pengambilan sampel plankton epifit.Alat
yang digunakan untuk pengambilan sampel plankton epipelik adalah antara lain
petakan kuadran triplek 5x5 cm2, scrap, corong dan botol sampel berukuran 250
ml.
planktonik adalah planktonnet nomor 25, ember berukuran 10 liter dan botol
sampel berukuran 250 ml. Bahan yang digunakan adalah larutan lugol 4%,
Metode yang dilakukan pada praktikum terpadu ini adalah insitu untuk
melakukan pengukuran kualitas air laut (PKA) serta eksitu untuk pengamatan dan
seperti cuaca, jam pengambilan, kondisi lingkungan, substrat dan lain lain
90% oleh air laut pada saat pasang dengan luas kerikan 5x5 cm.
permukaan sedimen.
Kemudian botol sampel diberi label dengan kode stasiun dan jam
pengambilan sampel.
sebanyak 3 sampai 4 tetes dan disimpan dalam cool box untuk kemudian
diamati dilaboratorium
seperti cuaca, jam pengambilan, kondisi lingkungan, substrat dan lain lain
ml.
Kemudian botol sampel diberi label dengan kode stasiun dan jam
pengambilan sampel.
sebanyak 3 sampai 4 tetes dan disimpan dalam cool box untuk kemudian
diamati dilaboratorium.
seperti cuaca, jam pengambilan, kondisi lingkungan, substrat dan lain lain
Pengambilan sampel dengan cara menyaring air laut sebanyak 100 liter
100 ml.
Air hasil saringan kemudian dimasukkan kedalam botol sampel dan diberi
Botol sampel kemudian diberi label sesuai dengan waktu pengambilan dan
lokasi stasiun dan disimpan dalam ice box untuk kemudian dianalisis di
laboratorium.
11
10x10 (untuk mencari plankton) dan perbesaran 10x40 (untok memfoto plankton).
(1976) dan Davis. Untuk menghitung kelimpahan plankton epifit dan epipelik
1992):
𝟑𝑶𝒊 𝑽𝒓 𝟏 𝒏
𝐍= 𝒙 𝒙 𝐱
𝑶𝒑 𝟑𝑽𝒐 𝑨 𝟑𝒑
Keterangan :
mm2)
𝑻 𝑽𝟎 𝟏 𝟏
𝐣𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐢𝐧𝐝𝐢𝐯𝐢𝐝𝐮/𝐋𝐢𝐭𝐞𝐫 = 𝒙 𝒙 𝐱 𝒙𝑵
𝑰 𝑽𝟏 𝑷 𝑾
Keterangan :
H’ = -∑ Pi log2 Pi
Keterangan :
Pi = n/N
Dengan kriteria :
H’ < 1 = Komunitas biota tidak seimbang atau kualitas air tercemar berat.
tercemar sedang.
H’ > 3 = Keseimbangan biota dalam kondisi baik dan kualitas air baik.
13
𝒏𝒊
𝑫 = ∑( )𝟐
𝑵
𝒊
Keterangan :
D = Indeks dominasi
𝑯′
E=
𝑯 𝒎𝒂𝒙
Keterangan :
H max = Log S
4.1. Hasil
yaitu :
Stasiun :X
Sedimen : Lumpur
Cuaca : Cerah
Vegetasi : Mangrove
dihitung dari tepi hutan yang berada dibatas daratan. Kesamping sekitar 200 m.
Pengambilan sampel di Stasiun I-V berada disebelah kiri dan VI-X disebelah
kanan.
MaM
1. Redup
dipermukaan
yaitu;
Stasiun :I
Sedimen : Lumpur
Vegetasi :-
4.1.2. PKA
Adapun data PKA yang terdapat di Selart Rupat adalah sebagai berikut;
Tabel 1. PKA
Waktu PKA
Stasiun Pengambil Titik Koordinat Suhu Salinitas Kedalaman Kecepatan
an (○c) (ppt) (m) Arus (m/s)
N 01○41.685’
1 08:45 WIB 29,7 27 9,1 11,1
E 101○ 25.618’
N 01○41.685’
2 08:45 WIB 29,7 27 9,1 11.6
E 101○ 25.618’
N 01○41.778’
3 29,7 27 7,8 11,5
E 101○ 25.302’
N 01○41.778’
4 29,7 27 7,8 11,3
E 101○ 25.302’
N 01○41.681’
5 29,8 27 10,6 11,5
E 101○ 25.616’
N 01○41.681’
6 29,8 27 10,6 11,5
E 101○ 25.616’
N 01○41.681’
7 10:00 Wib 29,8 27 10,6 11,8
E 101○ 25.616’
N 01○41.681’
8 29,8 27 10,6 11,8
E 101○ 25.616’
N 01○41.681’
9 29,9 27 13,2 11,4
E 101○ 25.616’
N 01○41.681’
10 29,9 27 13,2 11,4
E 101○ 25.616’
2 Coconcois pediculus *
3 Rhizosolenia castroconci * * *
4 Synedra sp *
5 Rhizosolenia sp *
6 Gyrosigma sp *
7 Planktoniella sp *
8 Pinnularia sp *
9 Grammathopora marina *
10 Eulinilannus lusus undae *
11 Stepahonopyris palmeriana *
12 Climascophenia moniligera *
13 Pleurosigma *
14 Pleurotaenium *
15 Hemialus *
16 Navicula *
17 Striatella *
18 Thallasiothrix *
19 Leptocylindrus mediteranaeus *
20 Hemphonema exignium *
21 Coscorediscus oculus *
22 Slapingella sp *
23 Nitzchia pungens grunolis *
24 Lyngbya conferuoicles *
25 Eury temora hidrundoides *
26 Valvox aures *
27 Cocconcies placanula *
28 Fragilaria striatura *
29 Cumocospheniamo moniligera *
30 Thalassiosira sp *
7 Nelosira moliniformis *
8 Thalasiiothrix sp * *
9 Prorocentum sp 8
10 Cocconeis *
11 Navicula *
12 Gloetrichia echilunata *
13 Mesocyclops leucinarti *
14 Nitzchia delicatissima *
15 Rhizosolenia slyliformes *
16 Rhizosolenia alala *
17 Ceratium fusus *
18 Ceratium fusca *
19 Lyngbya conferuoides *
20 Thalssionema nitzsechiones *
21 Fragilaria islandica *
Klasifikasi
No Nama spesies
Phylum Kelas Ordo Famili Genus
1 Fragilaria striatula Ochrophyta Fragilariales Fragilariaceae Fragilaria
Bacillariophyc
eae
4.2. Pembahasan
Lokasi pertama terletak di hutang mangrove Marine station. Pada lokai tersebut
dibuat 10 stasiun, dimana stasiun 1-5 terletak disebelah kiri dan statsiun 6-10
terletak di sebelah kanan. Stasiun 10 terletak pada titik koordinat LU 01o 42’ 52.
9”, BT 101o 23’ 18. 0”. Stasiun ini mempunyai sedimen berupa lumpur dengan
sampel cuaca cerah di sore hari dan air sedang surut. Kelebihan yang didapatkan
dari stasiun ini yaitu redup, dekat dengan camp penginapan dan terdapat substrat
dimana jenis sampel ingin diambil. Sedangkan kekurangan dari lokasi ini yaitu
tempat yang redup, sehingga plankton yang mempunyai pototaksis positif tidak
22
berada di permukaan, apalagi waktu pengambilan sampel pada sore hari yang
stasiun. Statsiun 10 berada pada koordinat N 01o 41.685’, E 101o 25.618’. Lumpur
menjadi substrat dasar sehingga air di lokasi ini keruh. Cuaca cerah sangat tepat
untuk waktu pengambilan sampel. Karena di laut, maka tidak ada vegetasi di
lokasi ini. Kelebihan pengambilan sampe ini yaitu karena tempat yang tepat yaitu
laut dengan cuaca cerah dan waktu sinar matahari sedang terik, sehingga
ini yaitu air keruh, banyak lalu lintas dan disekitar perairan terdapat industri yang
4.2.2. PKA
Waktu pengambilan sampel yaitu jam 08:45 WIB terletak pada titik
koordinat N 01o 41.685’ E 101o 25.618’. Suhu pada lokasi dan waktu tersebut
29,9oC, kecepatan arus 2,967 m/s, salinitas 28 ppt dan kecerahan 62,5 cm.
Sedangkan untuk pH, kedalaman dan ecepatan angin diukur di stasiun yang
ditetapkan pada praktikum Oseanografi Fisika. Nilai pH pada perairan selat rupat
Stasiun VII 2 plankton, Stasiun VIII 3 plankton Stasiun IX 5 plankton dan Stasiun
X 5 palnkton.
23
terdiri dari 4 ekor plankton, Stasiun II 3 ekor plankton, Stasiun III 10 ekor
palnkton, Stasiun VII 2 ekor plankton, Stasiun VIII 2 ekor plankton, Stasiun IX 4
plankton, Stasiun V dan VI 4 ekor plankton, Stasiun VII 2 ekor plankton, Stasiun
Rhizosolenia.
Data kelimpahan plankton yang didapat pada stasiun 10 berupa yakni pada
plankton epifit didapat 2 jenis spesies yakni : Cocconeis dan Navicula yang
24
0,6646.
25
5.1. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa
kondisi perairan di sekitar Purnama Dumai memiliki kondisi yang stabil dan
planktonik 14 spesies yang didapat dari 10 lokasi stasiun yang berbeda. Hal ini
Indeks keseragaman (E) serta kelimpahan plankton yang ada di perairan tersebut
5.2. Saran
dapat dilakukan pada waktu yang lebih tepat agar sampel yang diperoleh dapat
lebih maksimal lagi. Dan juga dalam pelaksanaan praktikum yang berlokasi di
laboratorium biologi laut agar alat dan prasarana lebih dilengkapi lagi agar
DAFTAR PUSTAKA
Diponegoro : Semarang.
Fajri, Nur El dan Agustina. 2013. Penuntun Praktikum dan Lembar Kerja
Pekanbaru.
Rifqi, Arif. 2009. Hubungan Ekologi Dengan Ilmu Lain, Populasi Dan
LAMPIRAN
29
Kelimpahan :
𝟑𝑶𝒊 𝑽𝒓 𝟏 𝒏
𝐍= 𝒙 𝒙 𝐱
𝑶𝒑 𝟑𝑽𝒐 𝑨 𝟑𝒑
3(625) 100 1 4
N= 𝑥 𝑥 x
1,306 3(0,06) 25 3(12)
750.000
N=
211.572
N = 3,5448
H’ = -∑ Pi log2 Pi
H’ = - (-6,9711)
H’ = 6,9711
𝒏𝒊
𝑫 = ∑( )𝟐
𝑵
𝒊
D = 0,28
30
𝑯′
E=
𝑯 𝒎𝒂𝒙
6,9711
E=
3,3219𝑥4
E = 0,5246
Kelimpahan
𝟑𝑶𝒊 𝑽𝒓 𝟏 𝒏
𝐍= 𝒙 𝒙 𝐱
𝑶𝒑 𝟑𝑽𝒐 𝑨 𝟑𝒑
3(625) 100 1 2
N= 𝑥 𝑥 x
1,306 3(0,06) 25 3(12)
N = 1,7724
H’ = -∑ Pi log2 Pi
H’ = - (-0,7972) = 0,7972
𝒏𝒊
𝑫 = ∑( )𝟐
𝑵
𝒊
D = 0,5552
31
𝑯′
E=
𝑯 𝒎𝒂𝒙
0,7972
E= = 0,1199
3,3219𝑥2
Kelimpahan :
𝑻 𝑽𝟎 𝟏 𝟏
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐢𝐧𝐝𝐢𝐯𝐢𝐝𝐮/𝐋𝐢𝐭𝐞𝐫 = 𝒙 𝒙 𝐱 𝒙𝑵
𝑰 𝑽𝟏 𝑷 𝑾
625 100 1 1
Jumlah individu/Liter = 𝑥 𝑥 x 𝑥1
1306 0,06 12 100
62.500
Jumlah individu/Liter = = 0,6646
94.032
32
Corong Semprotan
OLEH :
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, berkat
Purnama Dumai”. Laporan praktikum ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
dapat menyelesaikan mata kuliah Planktonologi Laut pada Fakultas Perikanan dan
praktikum ini. Oleh sebab itu, jika terdapat kesalahan kritik dan saran yang
untuk kedepannya.
DAFTAR ISI
Isi Halaman
I. PENDAHULAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2 Tujuan dan Manfaat ............................................................. 2
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
39
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. PKA.................................................................................................... 16
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
3. Dokumentasi Lapangan...................................................................... 34