SURAT KEPUTUSAN
No : 8 / Kep-Dir / RSHKL / VI / 2015
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
Pertama : Ketetapan Rumah Sakit Hati Kudus Langgur tentang Pengelolaan Sumber
Daya Manusia di RS. Hati Kudus Langgur.
Kedua : Menetapkan Pengelolaan Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit Hati
Kudus Langgur sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini.
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari ditemukan adanya kekeliruan akan dilaksanakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Langgur
Pada tanggal : 01 Juni 2015
Direktur RS. Hati Kudus Langgur
No.73/KPS/VI/2015 0 1/1
Ditetapkan
Direktur RS. Hati Kudus Langgur
Tanggal terbit
SPO
Tgl. 01 Juni 2015
PENGERTIAN Tata cara yang mengatur pelaksanaan penilaian pekerjaan pegawai tetap (yayasan)
Agar proses pelaksanaan penilaian pegawai tetap bisa terlaksana dengan baik dan sesuai dengan
TUJUAN
kebutuhan yang berlaku.
Sesuai SK Direktur RS. Hati Kudus Langgur nomor : 8/Kep.Dir/RSHKL/VI/2015 Tentang Pola
KEBIJAKAN
Ketenagaan Rumah Sakit Hati Kudus Langgur
KARYAWAN (REMUNIRASI)
No.74/KPS/VI/2015 0 1/1
Ditetapkan
Direktur RS. Hati Kudus Langgur
Tanggal terbit
SPO
Tgl.01 Juni 2015
Agar proses pelaksanaan penilaian kinerja karyawan bisa terlaksana dengan baik dan sesuai dengan
TUJUAN
kebutuhan yang berlaku.
Sesuai SK Direktur RS. Hati Kudus Langgur nomor : 8/Kep.Dir/RSHKL/VI/2015 tentang Pola Ketenagaan
KEBIJAKAN
Rumah Sakit Hati Kudus Langgur.
- Pimpinan
UNIT TERKAIT
- Staf
RS.HATI KUDUS
No.75/KPS/VI/2015 0 1/1
Ditetapkan
Direktur RS. Hati Kudus Langgur
Tanggal terbit
SPO
Tgl.01 Juni 2015
Tata cara proses pemberian penghargaan bakti kerja yang dilakukan oleh staf RS. Hati Kudus Langgur
Agar proses pelaksanaan pemberian penghargaan bakti kerja bisa terlaksana dengan baik sesuai dengan
TUJUAN
ketentuan yang berlaku.
SK Direktur RS. Hati Kudus Langgur nomor : 8/Kep.Dir/RSHKL/VI/2015 Tentang Pola Ketenagaan Rumah
KEBIJAKAN
Sakit Hati Kudus Langgur.
2. Panitia penilaian karyawan teladan menentukan kriteria tata cara dan format penilaian
3. Kriteria penilaian disampaikan pada karyawan 1 tahun sebelum tahun penilaian diadakan ( Bulan
PROSEDUR 4. Penilaian dilakukan sekali dalam setahun, yaitu setiap bulan dalam rangka ulang tahun Rumah
5. Tata cara dan aturan ketentuan yang telah ditetapkan panitia pemilihan.
6. Anugerah penghargaan karyawan teladan diberikan pada saat perayaan ulang tahun Rumah Sakit
No.76/KPS/VI/2015 0 1/1
Ditetapkan
PENGERTIAN
Tata cara pengambilan hak pegawai untuk tidak masuk kerja, yang diberikan untuk kepentingan pegawai.
TUJUAN 2. Agar pelaksanaan pelayanan kepada pasien dapat berjalan dengan baik dan lancar.
1. Pegawai berhak untuk mendapatkan cuti dalam rangka mengoptimalkan hasil kerja dan
KEBIJAKAN kesejahteraannya.
2. Semua ketentuan harus dilengkapi dengan prosedur kerja yang jelas.
1. Pegawai yang sudah berhak mendapat cuti adalah yang sudah bekerja selama ± 2 tahun dan
mengajukan permohonan cuti/izin ke Kabag/Kepala Ruangan. Kabag mempertimbangkan apakah
permohonan cuti diterima, ditunda, ditolak berdasarkan beban kerja yang ada di ruangan/bagian.
2. Apabila permohonan disetujui Kabag/Kepala Ruangan maka selanjutnya yang bersangkutan
melaporkan pada kepala bagian kepegawaian.
Setelah itu mengisi formulir cuti yang sudah disiapkan oleh staf kepegawaian yang disertai dengan
keterangan :
a. Jenis Cuti (tahunan, Luar tanggungan, Sakit dll)
b. Hari / tanggal mulai selesai cuti.
3. Bagian Kepegawaian mempertimbangkan dengan melihat daftar cuti karyawan tersebut dan dapat
menerima, menunda atau menolak permohonan cuti.
4. Apabila permohonan cuti disetujui, karyawan memberitahukan kepada Kabag/Kepala Ruangan dan
dapat memulai cuti sesuai dengan permohonan.
5. Bagian Kepegawaian copy berkas permohonan cuti dan memberitahukan kepada Kabag/Kepala
ruangannya dan dapat melalui cuti sesuai dengan permohonannya.
6. Bagian Kepegawaian melaporkan/meneruskan berkas permohonan cuti ke direktur dan menyiapkan
surat pengantar dan ditandatangani oleh kepala bagian kepegawaian dan direktur kemudian
mengrimkan berkas tersebut ke Yayasan St. Lukas di Ambon.
7. Pegawai yang selesai cuti, harus melaporkan kepada Bagian Kepegawaian dan Kabag/Kepala Ruangan
PROSEDUR untuk dapat melaksanakan tugasnya kembali.
8. Apabila pegawai yang sudah mengambil cuti tahunan dan terlambat masuk kerja sesuai tanggal yang
telah ditentukan maka dinyatakan alpa dan akan dibuatkan surat panggilan tetapi jika masih ada urusan
yang mendesak maka akan diperpanjang masa cuti dari pegawai tersebut sehingga dengan sendirinya
masa cuti untuk tahun berikut sudah dipotong/diambil.
9. Lama cuti tahunan adalah 12 (dua belas) hari kerja tidak terhitung tanggal merah.
10. Permohonan cuti tahunan diajukan 1 (satu) bulan sebelumnya kepada kepala bagian kemudian ke
Direktur.
11. Hak atas cuti tahunan gugur apabila jumlah kekurangan hari kerja secara komulatif dan satu tahun lebih
dari 12 (dua belas) hari kerja.
12. Penundaan pengambilan cuti tahunan paling lambat 3 (tiga) tahun untuk mendapatkan cuti maksimal 6
(enam) minggu (36 hari kerja).
13. Cuti tahunan dapat diganti dengan uang sebesar ½ bulan gaji apabila pegawai yang bersangkutan tidak
dapat mengambil cuti maksimal tiga tahun berhubung kondisi di ruangan sehingga tidak bisa mengambil
cuti.
14. Bagi pegawai yang tidak dapat mengambil cuti karena alasan kebutuhan rumah sakit digantikan dengan
uang.
RS.HATI KUDUS
No.77/KPS/VI/2015 0 1/1
Ditetapkan
Direktur RS. Hati Kudus Langgur
Tanggal terbit
SPO
Tgl.01 Juni 2015
Tata cara perhitungan gaji dan pembayaran gaji pegawai/karyawan yang dilakukan oleh Kepala Bagian
PENGERTIAN
Keuangan setiap bulan.
Sesuai SK Direktur RS. Hati Kudus Langgur nomor : 8/Kep.Dir/RSHKL/VI/2015 Tentang Pola Ketenagaan
KEBIJAKAN
Rumah Sakit Hati Kudus Langgur
- Bagian Keuangan
RUMAH SAKIT HATI KUDUS LANGGUR
JL. JENDERAL SUDIRMAN (0916) 21638 (0916) 21638
E-MAIL : rs_hk.langgur@yahoo.com
LANGGUR – KABUPATEN MALUKU TENGGARA
1. BAGIAN PELAYANAN MEDIS Bidan SPK SMA D-III S-1 JLH P L I II III IV
a. Poliklinik 2 1 3 2 1
b. I G D 5 8 13 12 1
c. K I A 1 1 2 2
d. OK
JUMLAH 18
III. BAGIAN RAWAT INAP
1. DIREKSI 4 2 6 6 -
JUMLAH 6
RUMAH SAKIT HATI KUDUS LANGGUR
JL. JENDERAL SUDIRMAN (0916) 21638 (0916) 21638
E-MAIL : rs_hk.langgur@yahoo.com
LANGGUR – KABUPATEN MALUKU TENGGARA
JUMLAH
No JENIS TENAGA KEBUTUHAN KONDISI RIL KEKURANGAN KETERANGAN
1 Dokter Umum
2 Dokter Gigi/SPBM
3 Dokter Spesialis Dasar
a. Spesialis Kesehatan Anak
b. Spesialis Penyakit Dalam
c. Spesialis Bedah
d. Spesialis Ginekolog
5. Keperawatan (Bidan)
6. Kefarmasian
7. Gizi
8. Keteknesian Medik
9. Petugas Rekam Medis
10. Petugas Pengelola Limbah
JUMLAH
Keterangan : Paramedis
Nonmedis
Jumlah SDM Kesehatan
RS. Hati Kudus Langgur
Standar KPS 1.1.
Tanggung jawab setiap staf dideskripsikan/ditetapkan dalam uraian tugas yang mutakhir.
Maksud dan Tujuan KPS 1.1.
Masing – masing staf yang tidak memiliki izin praktek mandiri mempunyai tanggung jawab yang
ditentukan dalam uraian tugas mutakhirnya. Uraian tugas adalah dasar penugasan mereka, dasar
orientasi terhadap pekerjaan mereka dan dasar evaluasi tentang seberapa baik mereka melaksanakan
tanggung jawab tugasnya.
Uraian tugas juga dibutuhkan bagi profesional kesehatan ketika :
a) Seseorang yang utamanya menjalankan tugas manajerial, dengan tanggung jawab manajerial
yang ditetapkan di dalam uraian tugas ;
b) Seseorang yang memiliki beberapa tanggung jawab klinis, dimana dia tidak diberi kewenangan
untuk berpraktik mandiri, sama seperti seorang praktisi mandiri yang sedang belajar tugas baru
atau ketrampilan baru (kewenangan dalam KPS.10 sebagai alternatif);
c) Seseorang yang sedang dalam program pendidikan dan dibawah supervisi, dan program
akademis menetapkan, untuk setiap tahap dan tingkat penelitian, apa yang dapat dilakukan
secara mandiri dan apa yang harus dibawah supervisi. Dalam hal ini, deskripsi program dapar
berfungsi sebagai uraian tugas; dan
d) Seseorang mendapat izin sementara untuk memberikan pelayanan di Rumah Sakit. (pemberian
kewenangan di KPS. 10, sebagai alternatif)
Bila rumah sakit menggunakan uraian tugas nasional atau generik (contoh uraian tugas bagi
(“perawat”), maka perlu untuk menambah jenis uraian tugas dengan tanggung jawab tugas yang
spesifik sesuai jenis peraat, (misalnya, perawat, perawatn intensif, perawat pediatri atau perawat
kamar bedah dan sebagainya).
Untuk mereka yang diberi izin praktek mandiri sesuai undang – undang, ada proses untuk melakukan
identifikasi dan otorisasi agar individu dapat praktek berdasarkan pendidikan, pelatihan dan
pengalaman.
Proses ini ditetapkan di KPS. 9 untuk staf medis dan di KPS. 12 untuk perawat.
Ketentuan standar ini berlaku bagi seluruh tipe staf yang perlu uraian tugas (misalnya, purna waktu,
paruh waktu, karyawan, sularelawan atau sementara).
Elemen Penilaian KPS 1.1.
1. Setiap anggota staf yang tidak di izinkan praktek mandiri punya uraian tugasnya sendiri. (lihat
juga AP.3,EP 5).
2. Mereka yang termasuk pada a) sampai d) di Maksud dan Tujuan, ketika berada di rumah sakit,
punya uraian tugas sesuai dengan aktifitas dan tanggung jawab mereka atau sudah diberi
kewenangan sebagai alternatif. (lihat juga AP.3,EP 5).
3. Uraian tugas mutakhir sesuai kebijakan rumah sakit.
Regulasi RS : Pedoman pengorganisasian rumah sakit dan unit kerja.
Nama Jabatan
DIREKTUR
Pejabat yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pelayanan kesehatan yang berlangsung
Pengertian di Rumah Sakit agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Rumah Sakit dapat berjalan
sesuai dengan kebijakan dan Visi – Misi Yayasan St. Lukas serta Visi Misi Rumah Sakit.
Dihasilkannya perencanaan, pengorganisasian, pergerakan , pengendalian sumber daya rumah
Tujuan Jabatan
sakit hati kudus langgur dalam rangka pencapaian tujuan secara efektif dan efisien dan
terjaganya mutu pelayanan rumah sakit.
Bertanggung jawab kepada : Badan Pengurus Yayasan Santo Lukas Keuskupan Amboina
Membawakan :
Kepala Bagian Pelayanan Medis
KedudukanDalam
Kepala Bagian Seksi Penunjang Medik
Organisasi Kepala Bagian Umum / Kepegawaian
Kepala Bagian Keuangan
Kepala Sub. Bagian Keperawatan & Kebidanan
Kepala Sub. Bagian Pelayanan Medis
1. Dokter, S2 dalam bidang Manajemen Rumah Sakit.
2. Pengalaman kerja sebagai Direktur Rumah Sakit minimum 3 tahun
Kriteria Jabatan 3. Kategori Jabatan Direktur ( 1 A )
4. Berdisiplin tinggi, tegas, arif bijaksana, berwawasan luas tentang organisasi dan
pengelolaan RS.
1. Menandatangani dan mengesahkan semua surat keluar /masuk yang berhubngan dengan
kegiatan Operasional Rumah Sakit.
2. Membuat laporan pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan di RS
setiap akhir tahun kepada Yayasan.
3. Melaksanakan / mengkoordinir tugas – tugas lain yang dipercayakan Yayasan demi
pengembangan Rumah Sakit.
4. Mengamankan seluruh aset Rsbaik yang bergerak maupun yang tetap melalui para
Kabag/Kepala Sub. Bagian.
5. Menyusun dan memberlakukan uraian tugas bagi masing – masing kepala bagian/kepala
sub. Bagian.
6. Bersama Kepala Bagian/Kepala Sub. Bagian menyusun Program kegiatan Rumah Sakit
untuk diberlakukan.
7. Menyelenggarakan pertemuan berkala bersama para Kabag / Kepala Sub. Bagian.
8. Mengevaluasi kinerja para Kabag / Kepala Sub. Bagian.
Uraian Tugas
9. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pemberian DP2 secara teratur dan berkala
bagi semua karyawan/ti Rumah Sakit
10. Bekerjasama dengan instansi terkait dalam rangka pengembangan dan peningkatan mutu
pelayanan Rumah Sakit.
11. Mengadakan kerjasam dengan pihak – pihak lain demi pengembangan Rumah Sakit.
12. Dalam rangka kerjasama dengan Pemerintah / Pemda mengkoordinir dan mengontrol
pelaksanaan program Pemerintah / Pemda melalui Kabag / Kepala Sub. Bagian sesuai
bidang masing – masing.
13. Memantau anggaran belanja dan pendapatan Operasional tahunan.
14. Menetapkan program kerja dan kegiatan pelayanan serta anggaran operasional.
15. Menetapkan. Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan penerapan standar pelayanan
RS, standar pelayanan medis dan penerapan etika RS.
16. Membuat standar kinerja karyawan.
17. Menetapkan pembentukan ketua komite medik.
1. Terlaksananya pelayanan kesehatan di RS. Hati Kudus Langgur secara tertib, efektif,
efisien dan profesional, sesuai dengan kebijakan, maksud dan tujuan Yayasan Santo
Lukas Keuskupan Amboina.
2. Mengevaluasi praktek keprofesian tenaga medis/para medis dan profesi lainnya di RS.
Tanggung Jawab Hati Kudus Langgur.
3. Menyerahkan dana lebih dengan acuan Rencana Kerja & Anggaran kepada Pengurus
Yayasan Santo Lukas Keuskupan Amboina sesuai prosedur.
4. Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban kinerja rumah sakit dan Keuangan kepada
pengurus Yayasan Santo Lukas Keuskupan Amboina secara periodik.
5. Memastikan tercapainya target dalam RKA tahunan yang telah disetujui.
1. Menetapkan Kebijakan operasional dalam penyelanggaraan pelayanan kesehatan di RS.
Hati Kudus Langgur, antara lain penetapan standar prosedur (SPO), tingkat persediaan
barang dan perlengkapan, sesuai prosedur.
2. Mengusulkan kebijakan, sistem dan prosedur serta hal – hal lain yang berhubungan
dengan pengembangan Rumah Sakit kepada Yayasan.
Wewenang 3. Menetapkan Kebijakan, sistem dan prosedur serta hal – hal lain yang berhubungan
dengan pengembangan Rumah Sakit.
4. Mengevaluasi kinerja seluruh staf direksi.
5. Memantau dan mengevaluasi kinerja seluruh karyawan melalui para kepala bagian dan
kepala sub. Bagian.
6. Mendelegasikan sebagian tugas kepada kepala bagian dan kepala sub. Bagian sesuai
bidang masing – masing.
RS.HATI KUDUS
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN Disahkan Oleh :
LANGGUR
Direktur
URAIAN TUGAS
Nama Jabatan
Kepala Bagian Umum Kepegawaian
Staf yang diberi jabatan untuk bertanggung jawab atas kegiatan administrasi dan kepegawaian
Pengertian Rumah Sakit sehingga dapat berlangsung secara optimal sesuai dengan standar manajemen
yang berlaku demi pengembangan dan kesejahteraan para pegawai yang bekerja di Rumah
Sakit Hati Kudus Langgur.
Dihasilkannya perencanaa, pengorganisasian, penggerakkan, pengendalian dan evaluasi
Tujuan Jabatan
pelaksanaan operasional administrasi umum dan kepagawaian secara efektif dan efisien serta
bermutu.
1. Bertanggung Jawab kepada Direktur
KedudukanDalam 2. Membawahkan :
Organisasi Bagian Diklat
Administrasi Umum
Administrasi Pegawai
1. Pendidikan S1 Sekretaris/Administarsi, D III Administrasi yang berpengalaman.
2. Pengalaman kerja 3 tahun dalam bidang pekerjaan yang relavan.
Kriteria Jabatan 3. Kategori Jabatan 3 A.
4. Berdsiplin tinggi, tegas dan memiliki wawasan tentang organisasi dan manajemen
rumah sakit
Melaksanakan tugas pokok melaksanakan program kerja, pengelolaan administrasi
Tugas Utama kepegawaian dan disiplin, pengelolaan surat menyurat, perlengkapan, pengelolaan dan
pengembangan pendidikan sesuai ruang lingkup tugas satuan organisasi di lingkungan rumah
sakit.
1. Menyusun uraian tugas tanggung jawab dan wewenang setiap bagian
2. Menyusun rencana kegiatan tahunan rumah sakit dari berbagai bagian.
3. Menyiapkan data dan informasi kepegawaian rumah sakit, melaksanakan penyusunan
rencana kebutuhan tenaga dan informasi pegawai pada unit kerja rumah sakit.
4. Melaksanakan penyusunan rencana pengembangan pegawai melalui pendidikan dan
pelatihan (Diklat), menyiapkan bahan bimbingan, pengawasan dan pengendalian
kepegawaian.
5. Menyiapkan bahan mutasi, monitoring dan evaluasi kepegawaian.
6. Melaksanakan koordinasi urusan kepegawaian dengan instansi terkait serta menyusun /
menyampaikan laporan kegiatan kepada atasan / instansi terkait sesuia ketentuan yang
berlaku.
7. Melaksanakan penatausahaan kepustakaan rumah sakit.
8. Melaksanakan kegiatan tata kearsipan dokumen / surat – surat rumah sakit.
9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direktur.
10. Memperhatikan dan memantau pelaksanaan pendidikan / pelatihan bagi tenaga para
Uraian Tugas medis dan non medis.
11. Menyusun jadwal kegiatan pelatihan, pembahasan kasus, baik para medis maupun non
medis.
12. Mendampingi / menguatkan para medis untuk pembahasan kasus.
Nama Jabatan
Kepala Bagian Keuangan
Staf direksi yang diberikan jabatan untuk bertanggungjawab atas kegiatan administrasi
Pengertian keuangan sehingga berlangsung sesuia dengan standar akuntansi Indonesia, serta sesuai
kebijakan yang digariskan oleh Yayasan dan mengacu pada visi dan misi Rumah Sakit Hati
Kudus Langgur.
Tujuan Jabatan Dihasilkannya perencanaa, pengorganisasian, penggerakkan, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan adminitrasi keuangan secara berhasil guna dan berdaya guna .................
1. Bertanggung jawab kepada : Direktur
2. Membawakan :
KedudukanDalam
Kasir Rawat Jalan
Organisasi Kasir Rawat Inap
Akuntansi
Pelayanan BPJS & Jamkesda
1. Pendidikan minimal S1 Akuntansi /Ekonomi
2. Pengalaman kerja 3 tahun dalam bidang yang relavan.
Kriteria Jabatan
3. Kategori jabatan 3 A.
4. Berdisiplin tinggi, tegas dan memilki wawasan cukup tentang organsasi dan manajemen
rumh sakit.
Tugas Utama Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas di bagian keuangan secara berhasil
guna dan berdaya guna untuk tercapainyabtujuan organisasi.
1. Mengelola Manajemen Keuangan :
Mengawasi posisi keuangan dan mengoptimalkan penggunaan uang.
Menyetujui pengeluaran uang sesuai kebijakan yang berlaku ( SPU ).
Melakukan Negosiasi / aktivitas dengan pihak luar, misalnya : Bank, perusahaan, seijin
Direktur.
2. Bersama direktur dan staf direksi menetapkan tarif – tarif pelayanan Rumah Sakit.
3. Menyusun harga / tarif pelayanan RS yang disetujui oleh Direktur RS setiap bulan.
4. Menyusun uraian tugas dan tanggung jawab bagian keuangan.
5. Menyusun dan mengkoordinir pelaksanaan SPO bagian keuangan.
6. Menyusun sistem pengamanan dan pemeliharaan fasilitas ruma sakit di bagian keuangan.
Uraian Tugas 7. Menyusun dan menyelenggarahkan sistem keuangan dan akuntansi.
8. Memeriksa buku kas dan mencocokkannya dengan bukti – bukti pendukung.
9. Menyimpan bikti – bukti pembukuan secara aman dan tertib administrasi.
10. Menyusun rencana kegiatan anggaran belanja rutin dan rencana belanja RS pertahun.
11. Menyusun dan melaporkan keuangan secara berkala kepada direktur dan yayasan.
12. Merencanakan dan mengkoordinasikan melaksanakan penyusunan anggaran,
perbendaharaan, melakukan mobilitas dana serta menyiapkan pelaporan.
13. Menyiapkan perumusan kebijaksanaan tentang penyusunan perubahan dan perhitungan
anggaran pendapatan belanja RS.
14. Menyiapkan sistem kontrol dalam melakukan kegiatan keuangan.
15. Menyusun rencana dan program gaji dan pelaporan pada bagian keuangan.
16. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keuangan RS berhubungan dengan
pelayanan RS.
1. Melaksanakan kebijakan / keputusan direksi yang berhubungan dengan bagian keuangan.
2. Menyiapkan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap penggunaan
Tanggung Jawab anggaran.
3. Menyiapkan data dan informasi keuangan untuk rencana anggaran RS.
4. Menyusun rencana kerja bagian keuangan satu tahun.
1. Mengatur dan melayani pengeluaran rutin.
2. Menyusun dan mengatur sistem dan prosedur yang perlu bagi kelancaran kegiatan di
Wewenang bagian keuangan dan akuntansi
3. Mengevaluasi kinerja seluruh staf di bagian keuangan dan akuntansi
4. Mengusulkan kebijakan, sistim dan prosedur serta hal lain yang perlu bagi perkembangan
bagian keuangan dan akuntansi.
S.HATI KUDUS
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN Disahkan Oleh :
LANGGUR
Direktur
URAIAN TUGAS
Nama Jabatan
Kepala Bagian Keuangan
Staf direksi yang diberikan jabatan untuk bertanggungjawab atas kegiatan administrasi
Pengertian keuangan sehingga berlangsung sesuia dengan standar akuntansi Indonesia, serta sesuai
kebijakan yang digariskan oleh Yayasan dan mengacu pada visi dan misi Rumah Sakit Hati
Kudus Langgur.
Tujuan Jabatan Dihasilkannya perencanaa, pengorganisasian, penggerakkan, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan adminitrasi keuangan secara berhasil guna dan berdaya guna .
1. Bertanggung jawab kepada : Direktur
2. Membawakan :
KedudukanDalam
Kasir Rawat Jalan
Organisasi Kasir Rawat Inap
Akuntansi
Pelayanan BPJS & Jamkesda
1. Pendidikan minimal S1 Akuntansi /Ekonomi
2. Pengalaman kerja 3 tahun dalam bidang yang relavan.
Kriteria Jabatan
3. Kategori jabatan 3 A.
4. Berdisiplin tinggi, tegas dan memilki wawasan cukup tentang organsasi dan manajemen
rumh sakit.
Tugas Utama Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas di bagian keuangan secara berhasil
guna dan berdaya guna untuk tercapainyabtujuan organisasi.
1. Mengelola Manajemen Keuangan :
Mengawasi posisi keuangan dan mengoptimalkan penggunaan uang.
Menyetujui pengeluaran uang sesuai kebijakan yang berlaku ( SPU ).
Melakukan Negosiasi / aktivitas dengan pihak luar, misalnya : Bank, perusahaan, seijin
Direktur.
2. Bersama direktur dan staf direksi menetapkan tarif – tarif pelayanan Rumah Sakit.
3. Menyusun harga / tarif pelayanan RS yang disetujui oleh Direktur RS setiap bulan.
4. Menyusun uraian tugas dan tanggung jawab bagian keuangan.
5. Menyusun dan mengkoordinir pelaksanaan SPO bagian keuangan.
6. Menyusun sistem pengamanan dan pemeliharaan fasilitas ruma sakit di bagian keuangan.
Uraian Tugas 7. Menyusun dan menyelenggarahkan sistem keuangan dan akuntansi.
8. Memeriksa buku kas dan mencocokkannya dengan bukti – bukti pendukung.
9. Menyimpan bikti – bukti pembukuan secara aman dan tertib administrasi.
10. Menyusun rencana kegiatan anggaran belanja rutin dan rencana belanja RS pertahun.
11. Menyusun dan melaporkan keuangan secara berkala kepada direktur dan yayasan.
12. Merencanakan dan mengkoordinasikan melaksanakan penyusunan anggaran,
perbendaharaan, melakukan mobilitas dana serta menyiapkan pelaporan.
13. Menyiapkan perumusan kebijaksanaan tentang penyusunan perubahan dan perhitungan
anggaran pendapatan belanja RS.
14. Menyiapkan sistem kontrol dalam melakukan kegiatan keuangan.
15. Menyusun rencana dan program gaji dan pelaporan pada bagian keuangan.
16. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keuangan RS berhubungan dengan
pelayanan RS.
1. Melaksanakan kebijakan / keputusan direksi yang berhubungan dengan bagian keuangan.
2. Menyiapkan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap penggunaan
Tanggung Jawab anggaran.
3. Menyiapkan data dan informasi keuangan untuk rencana anggaran RS.
4. Menyusun rencana kerja bagian keuangan satu tahun.
1. Mengatur dan melayani pengeluaran rutin.
2. Menyusun dan mengatur sistem dan prosedur yang perlu bagi kelancaran kegiatan di
Wewenang bagian keuangan dan akuntansi
3. Mengevaluasi kinerja seluruh staf di bagian keuangan dan akuntansi
4. Mengusulkan kebijakan, sistim dan prosedur serta hal lain yang perlu bagi perkembangan
bagian keuangan dan akuntansi.
RS.HATI KUDUS
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN Disahkan Oleh :
LANGGUR
Direktur
URAIAN TUGAS
Nama Jabatan
KEPALA BAGIAN PELAYANAN MEDIS
Staf yang diberi jabatan, untuk bertanggung jawab mengkoordinir dan menyelenggarakan pengelolaan
Pengertian kegiatan pelayanan medik, pelayanan keperawatan, fasilitas pelayanan dan pengendalian mutu
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit sesuai standar dan kebijakan yang digariskan
Tujuan Jabatan Dihasilkannya perencanaa, pengorganisasian, penggerakkan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
Pelayanan Medis dalam rangka mencapai efektivitas dan efisiensi pelayanan kesehatan yang bermutu.
1. Bertanggung jawab kepada : Direktur
2. Membawakan :
Instalasi Gawat Darurat (IGD)
KedudukanDalam Organisasi
Bagian Poliklinik
Poli KIA
OK
Rehabilitasi Medik / Fisiotherapi
1. Dokter
2. Mengerti Manajemen RS secara luas, khususnya manajemen medis.
Kriteria Jabatan 3. Pengelama kerja sebagai Staf Direktur RS atau yang relavan minimum 3 tahun.
4. Kategori Jabatan II A.
5. Berdisipiln tinggi, tegas, arif bijaksana, berwawasan luas tentang organisasi RS, dan mengerti
tentang Undang – undang Kesehatan.
Memimpin, menysun kebijakan, membina pelaksanaan, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan
Tugas Utama
tugas di Bagian Pelayanan Medis secara berhasil guna dan berdaya guna untuk tercapainya tujuan
organisasi.
1. Melakukan perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan, medis sesuai kebutuhan di lingkungan
pelayanan medis.
2. Merencanakan dan mengkoordinir inventarisasi peralatan dan bahan yang benar di lingkungan
pelayanan medis.
3. Menyusun uraian tugas dan tanggung jawab di lingkungan pelayanan medis.
4. Menyusun dan mengkoordinir pelaksanaan SOP dilingkungan pelayanan medis.
5. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas pelayanan medik.
6. Menyusun sistem penggunaan dan pemeliharaan fasilitas di lingkungan pelayanan medis.
Uraian Tugas
7. Melaksanakan semua program dan kegiatan sesuai dengan yang telah ditentukan.
8. Menyusun segala kebutuhan pelayanan medis, pelayanan non medis dan penunjang medis.
9. Melaksankan tugas lain yang diberikan oleh Direktur.
10. Menyusun program kegiatan selama setahun dan dikoordinasikan bersama dengan bagian diklat
RS. Hati Kudus Langgur.
11. Menyiapkan perumusan standar pelayanan minimal di bidang pelayanan medik.
12. Menyusun rencana pengadaan obat medik dan instalasi rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat.
13. Menyusun standar pelayanan pengembangan mutu pelayanan medik.
14. Mengkoordinir dan menyiapkan rencanan pengedaan alat medik dan keperawatan.
1. Membantu dan mengawasi penggunaan fasilitas pelayanan medis.
2. Pembinaan dan pengembangan tenaga medis, para medis, non perawat dan non medis.
Tanggung Jawab
3. menyusun rencanaan pengembangan sumber daya manusia tenaga medis berdasarkan standar
kompetensi.
4. Menysun rencana kerja satu tahun bagian pelayanan medik.
1. Menyusun dan mengusulkan sistem dan prosedur yang perlu bagi kelancaran kegiatan perawatan.
2. Mengevaluasi kinerja petugas lingkungan pelayanan medis.
3. Merencanakan dan mengusul pengadaan alkes dan sarana medis dan keperawatan sesuai
Wewenang
kebutuhan.
4. Memberikan teguran atau sanksI kepada para medis dan non medis yang melakukan kesalahan
dalam memberikan pelayanan kepada keluarga pasien.
5. Melakukan pertemuan dengan staf untuk membahas kasus atau masalaha yang penting.
RS.HATI KUDUS ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
Disahkan Oleh :
LANGGUR
Direktur
URAIAN TUGAS
Nama Jabatan
KEPALA RUANGAN POLIKLINIK
Petugas yang diberi tanggung jawab atas kegistsn pelayanan dan pengembangan dibagisn
Pengertian
poliklinik rawat jalan agar dapat berlangsung secara optimal sesuai dengan kebijakan Rumah
Sakit / Yayasan.
Tujuan Jabatan Terselenggarahnya dan terkendalinya perencanaan, pengorganisasian, pengerakan dan
evaluasi pelaksanaan operasioanal Bagian Poliklinik secara efektif, efisien dan bermutu
KedudukanDalam Organisasi
Bertanggung Jawab Kepada : Kepala Bagian Pelayanan Medis dan Kasubag Pelayanan Medis.
Nama Jabatan
KEPALA RUANGAN KIA ( KESEHATAN IBU DAN ANAK )
Pengertian Petugas yang diberi tanggung jawab atas kegiatan pelayanan dan pengembangan di bagian KIA
agar dapat berlangsung secara optimal sesuai dengan kebijakan Rumah Sakit / Yayasan.
Tujuan Jabatan Terselenggarahnya dan terkendalinya perencanaan, pengorganisasian, pengerakan dan
evaluasi pelaksanaan operasioanal Bagian KIA secara efektif, efisien dan bermutu
KedudukanDalam Bertanggung Jawab Kepada : Kepala Bagian Pelayanan Medis dan Kasubag
Organisasi Pelayanan Medis.
Nama Jabatan
KEPALA RUANGAN FISIOTERAPI
Petugas yang diberi tanggung jawab atas kegiatan pelayanan dan pengembangan dibagian
Pengertian
fisioterapi agar dapat berlangsung secara optimal sesuai dengan kebijakan Rumah Sakit /
Yayasan.
Terselenggarahnya dan terkendalinya perencanaan, pengorganisasian, pengerakan dan
Tujuan Jabatan
evaluasi pelaksanaan operasioanal Bagian Fisioterapi secara efektif, efisien dan
bermutu
KedudukanDalam Bertanggung Jawab Kepada : Kepala Bagian Pelayanan Medis dan Kasubag
Organisasi Pelayanan Medis.
KEPALA RUANGAN
dr. Adrianus Leftungun
INSTALASI GAWAT DARURAT
Nama Jabatan
Kepala Ruangan Instalasi Gawat Darurat
Petugas yang diberi tanggung jawab atas kegiatan pelayanan dan pengembangan di IGD
Pengertian
(Emergency room, kamar resusitasi, kamar tindakan minor surgery) agar dapat berlangsung
secara optimal sesuai dengan kebijakan Rumah Sakit / Yayasan.
Terselenggarahnya dan terkendalinya perencanaan, pengeorganisasian,
Tujuan Jabatan
penggerakan dan evaluasi pelaksanaan operasional Instalasi Gawat Darurat secara
efektif, efisien dan bermutu.
KedudukanDalam Bertanggung jawab kepada : Kepala Bagian Pelayanan Medis / Kasub. Pelayanan
Organisasi Medis.
KEPALA RUANGAN OK
dr. Adrianus Leftungun
Nama Jabatan
Kepala Ruangan OK
Seorang tenaga perawat yang bertanggung jawab dan berwenang dalam mengelola
Pengertian pelayanan dan pengembangan di bagian OK agar dapat berlangsung secara optimal sesuai
dengan kebijakan Rumah Sakit / Yayasan.
Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas di OK, secara berhasil guna dan
Tugas Utama
berdaya guna untuk tercapainya tujuan organisasi.
1. Mengkoordinir dan mengatur semua peralatan dan perlengkapan medis dan non medis
bagian OK.
2. Mengkoordinir dan mengatur pelaksanaan tugas – tugas dan program – program kerja di
Wewenang bagian OK.
3. Mengusulkan hal – hal yang perlu bagi kelancaran tugas dan pengembangan di bagian
OK.
RS.HATI KUDUS
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
LANGGUR Disahkan Oleh :
Direktur
Nama Jabatan
Ketua Program Mata
Pertugas yang diberi tanggung jawab atas penyusunan program pelayanan mata yang sesuai
dengan visi dan misi Yayasan, Rumah Sakit, dan vision 2020 “the right ti sight” dan
Pengertian
bertanggung jawab atas pelaksanaan setiap kegiatan program yang telah disusun agar dapat
berlangsung secara optimal sesuai dengan kebijakan Rumah Sakit / Yayasan.
Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas pelayanan mata, pemeriksaan
Tugas Utama
mata secara berhasil guna dan berdaya guna untuk tercapainya tujuan organisasi.
1. Bertanggung jawab kepada Kabag Pelayanan Medis / Kepala Sub Bagian Pelayanan
Medis dan kepada Direksi RS. Hati Kudus Langgur secara tidak langsung.
2. Bertanggung jawab atas penyusunan program pelayanan mata bersama dengan Kabag
Pelayanan Medis / Kasubag Pelayanan Medis.
3. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan program pelayanan mata yang telah
Tanggung Jawab disusun.
4. Bertanggung jawab atas kelancaran pelayanan poliklinik mata di RS. Hati Kudus
Langgur.
5. Bertanggung jawab atas kesejahteraan SDM yang bekerja di tim pelayanan mata RS.
Hati Kudus Langgur.
1. Mengusulkan dan membuat perencanaan program pelayanan mata bersama – sama
dengan Kabag Pelayanan Medis/Kasubag Pelayanan Medis.
2. Mengkoordinir dan mengatur semua kegiatan program pelayanan mata yang telah
disusun.
3. Mengkoordinir dan mengatur pelayanan poliklinik mata di RS. Hati Kudus Langgur.
4. Mengkoordinir dan mengatur peralatan dan perlengkapan medis dan non medis bagian
Wewenang
poliklinik mata RS. Hati Kudus Langgur.
5. Mengkoordinir dan mengatur jadwal dinas, jadwal libur dan segala sikap perilaku tenaga
SDM di tim pelayanan mata RS. Hati Kudus Langgur.
6. Mengusulkan hal – hal lain tentang pengembangan pelayanan dan bagi kelancaran tugas
dibagian pelayanan kesehatan mata demi kelancaran tugas dan pengembangan kualitas
pelayanan agar pelayanan dapat berjalan dengan optimal.
RS.HATI KUDUS
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
LANGGUR Disahkan Oleh :
Direktur
URAIAN TUGAS
Nama Jabatan
Kepala Bagian Penunjang Medik
Staf Direksi yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk mengatur /
Pengertian
mengkoordinir semua kegiatan pada Instalasi Penunjang Medik secara optimal sesuai dengan
pedoman kerja demi peningkatan mutu pelayanan di Rumah Sakit.
Dihasilkannya perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, pengendalian dan
Tujuan Jabatan
evaluasi pelaksanaan Penunjang Medik dalam rangka mencapai efektivitas dan
efisiensi Pelayanan Kesehatan yang bermutu.
1. Bertanggung jawab kepada : Direktur
2. Membawakan :
a. Kasub. Bagian Penunjang Klinik
Instalasi Central Steril Suplay Departemen (CSSD)
Instalasi Rekam Medik
Haigh Care Unit (HCU)
Instalasi Farmasi
Instalasi Gizi
Instalasi Pelayanan Darah
Instalasi Laboratorium
Instalasi Roentgen
KedudukanDalam
Optik
Organisasi
b. Kasub. Bagian Penunjang Non Klinik
Instalasi Laundry
Instalasi Dapur
Instalasi IPRS
Instalasi Pengelolaan Limbah
Ambulance
Pemadama Kebakaran
Instalasi Gudang
Keamanan
Instalasi Kamar Jenazah
Komunikasi / Informasi
1. Dokter.
2. Mengerti Manajemen RS secara luas, khususnya manajemen medis.
Kriteria Jabatan 3. Pengalaman kerja sebagai Staf Direksi RS atau yang relavan minimum 3 tahun.
4. Kategori Jabatan II A
5. Berdisiplin tinggi, tegas, arif bijaksana, berwawasan luas tentang organisasi RS,
dan mengerti tentang Undang – undang Kesehatan.
Memimpin, menyusun kebijakan, membina pelaksanaan, mengkoordinasikan dan
Tugas Utama mengawasi pelaksanaan tugas di Bagian Penunjang Medik secara berhasil guna dan
berdaya guna untuk tercapainya tujuan organisasi.
1. Membuat rencana kerja Instalasi di lingkup kerjanya.
Uraian Tugas 2. Mengkoordinasikan segala kebutuhan dan mengawasi semua kegiatan pada
Instalasi di lingkup kerja.
3. Melaksanakan tugas khusus yanf diberikan oleh Direktur.
1. Kerjasama dengan Kasub. Bag Penunjang Klinik dan Kasub. Bag Penunjang
Non Klinik dalam bimbingan / pendampingan kepala – kepala ruangan dan
Tanggung Jawab petugas pada masing – masing, serta kegiatan pengembangan bagian
penunjang klinik dan penunjang non klinik.
2. Mengusahakan pengadaan tenaga dan peralatan sesuai kebutuhan guna
keberhasilan kerja pada bagian – bagiannya.
1. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan dibagian Penunjang Klinik dan
Penunjang Non Klinik.
2. Memantau dan mengevaluasi kinerja semua petugas di bagian Penunjang
Medik.
Wewenang 3. Menerima informasi / laporan perkembangan, kebutuhan, hambatan dan kendala
dari Kasub. Bagian Penunjang Klinik dan Kasub. Bagian Penunjang Non Klinik.
4. Melaporkan rencana kegiatan, kebutuhan, hambatan dan kendala pada Bagian
Penunjang Medik kepada Direktur.
5. Mengadakan rapat kerja / pertemuan evaluasi dengan Kasubag / Kepal Ruangan
/ petugas pada instalasi Penunjang Medik.
RS.HATI KUDUS
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
Disahkan Oleh :
LANGGUR
Direktur
URAIAN TUGAS
Nama Jabatan
Kasubag Penunjang Klinik
Petugas yang diberi tanggung jawab mengatur / mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan –
Pengertian
kegiatan dibagian penunjang klinik agar dapat berlangsung secara optimal sesuai dengan
pedoman kerja demi peningkatan mutu pelayanan di Rumah Sakit.
Terselenggarahnya dan terkendalinya perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan
Tujuan Jabatan
dan evaluasi pelaksanaan operasional di bagian penunjang klinik secara efektif,
efisien dan bermutu.
1. Bertanggung jawab kepada : Kepala Bagian Penunjang Medik
2. Membawakan :
Instalasi Central Steril Suplay Departemen (CSSD)
Instalasi Rekam Medik
Haigh Care Unit (HCU)
KedudukanDalam
Instalasi Farmasi
Organisasi
Instalasi Gizi
Instalasi Pelayanan Darah
Instalasi Laboratorium
Instalasi Roentgen
Optik
Direktur
KEPALA RUANGAN
INSTALASI CENTRAL STERIL SUPLAY
DEPARTEMEN (CSSD) dr. Adrianus Leftungun
Nama Jabatan
KEPALA RUANGAN INSTALASI CENTRAL STERIL SUPLAY DEPARTEMENT (CSSD)
Petugas yang diberi tanggung jawab mengatur/mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan –
Pengertian kegiatan di bagian CSSD agar dapat berlangsung secara optimal demi peningkatan
pelayanan di Rumah Sakit.
1. Menyusun program kerja instalasi CSSD.
2. Melaksanakan pengelolaan administrasi dan ketatausahaan instalasi CSSD.
3. Melaksanakan kegiatan pelayanan CSSD pada Rumah Sakit.
Uraian Tugas 4. Melaksanakan usulan kebutuhan linen pada instalasi CSSD.
5. Melaksanakan pengadaan dan pemeliharaan linen.
6. Melaksanakan evaluasi hasil kerja instalasi CSSD
7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direktur.
KEPALA RUANGAN
KEPALA RUANGAN HAIGH CARE UNIT ( HCU )
dr. Adrianus Leftungun
Nama Jabatan
KEPALA RUANGAN HAIGH CARE UNIT ( HCU )
Seseorang tenaga perawat yang berpengalaman yang mempunyai tugas khusus untuk
Pengertian
memberikan pelayanan kepada pasien yang membutuhkan pelayanan.
1. Memperbaiki kondisi kesehatan pasien dengan mendayahgunakan SDM yang kompeten
dengan menggunakan peralatan dan obat – obatan sesuai dengan standart.
2. Meningkatkan mutu dan keselamatan pasien.
3. Meningkatkan efesiensi dan efektifitas pemanfaatan pelayanan HCU bagi pasien kritis
Uraian Tugas yang membutuhkan pelayanan.
4. Meningkatkan dan mengembangkan SDM kesehatan sarana dan prasarana serta
peralatan.
5. Memberikan pelayanan bagi pasien dengan kondisi respirasi, hemodinamik, dan
kesedaran yang tidak stabil yang masih membutuhkan pengobatan perawatan dan
observasi yang ketat.
1. Memantau dan memperhatikan kondisi serta pelayanan di instalasi HCU.
2. Memperhatikan semua peralatan di instalasi HCU.
Tanggung Jawab
3. Melaksanakan tugas – tugas yang ditetapkan oleh Kepala Bagian Penunjang Medik.
4. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diteapka oleh direktur.
1. Memantau dan mengevaluasi semua kegiatan di instalasi HCU.
2. Mengevaluasi kinerja petugas di instalasi HCU.
Wewenang 3. Melaporkan kinerja petugas, ketenagaan, peralatan/inventaris dan kendala – kendala
yang perlu untuk pengembangan di instalasi HCU kepada Kepala Bagian Penunjang
Medik dan atau Kasubag Penunjang Klinik.
RS.HATI KUDUS
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
Disahkan Oleh :
LANGGUR
Direktur
URAIAN TUGAS KEPALA RUANGAN
Nama Jabatan
Kepala Ruangan Instalasi Farmasi
1. Pendidikan Apoteker
2. Penalaman kerja 3 Tahundalam bidang yang relavan.
Kriteria Jabatan
3. Kategori Jabatan 3 A.
4. Berdisiplin tinggi, tegas dan memiliki wawasan cukup tentang organisasi dan
manajemen rumah sakit.
Tugas Utama Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas di Instalasi Farmasi secara
berhasil guna dan berdaya guna untuk tercapainya tujuan organisasi.
1. Melakukan pencatatan dan peaporan pelaksanaan kegiatan farmasi.
2. Mengusulkan kebutuhan obat – obatan, alat kesehatan dan jumlah berdasarkan
permintaan. Dan mengecek stok obat serta memperhatikan tanggal kadaluarsa
obat sebelum enam (6) bulan dan memberikan daftar obatnya kepada dokter
yang membuat resep.
3. Mengeluarkan obat sesuai permintaan dari kamar operasi.
Uraian Tugas 4. Menjaga kondisi gudang agar tetap terjamin mutu/kualitasnya.
5. Melakukan pencatatan dan pelaporan khusus terhadap obat – obat psikotropika
dan narkotika.
6. Pelayanan dan pemberian obat – obatan atas resep yang diterima dari dokter
secara tepat dan cepat.
7. Memberikan informasi kepada pasien tentang cara dan waktu pemakaian /
mengkonsumsi obat dengan jelas, baik dan benar.
8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Direktur.
1. Memastikan tersusunnya program kegiatan di Instalasi Farmasi.
2. Memastikan tersedianya kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana di Instalasi
Farmasi.
3. Memastikan adanya monitoring terhadap pemakaian obat generik.
Tanggung Jawab
4. Memastikan tersusunnya formularium rumah sakit.
5. Tersedianya stok obat dan alat kesehatan untuk melayani bagian rawat inap dan
rawat jalan.
6. Mengawasi penyaluran obat dan alat kesehatan sesuia peraturan dan
perundang – undangan yang berlaku.
1. Meminta informasi dan pengarahan dari Kepala Bagian Penunjang Medik.
2. Memberikan saran dan pertimbangan Kepala Bagian Penunjang Medik.
3. Mengusulkan penambahan / penggantian / penghentian penggunaan peralatan
di Instalasi Farmasi yang tidak layak pakai lagi, sesuai prosedur.
Wewenang 4. Menandatangani surat pesanan obat.
5. Mengusulkan kebutuhan sarana dan prasarana.
6. Menilai kinerja petugas di Instalasi Farmasi.
7. Melaporkan kinerja petugas, ketenagaan, oeralatan / inventaris, kendala –
kendala yang perlu untuk perkembangan di Instalasi Farmasi kepada Kepala
Bagian Penunjang Medik dan atau Kasubag Penunjang Klinik.
RS.HATI KUDUS
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
Disahkan Oleh :
LANGGUR
Direktur
URAIAN TUGAS KEPALA RUANGAN
Nama Jabatan
Kasubag Penunjang Non Klinik
Petugas yang diberi tanggung jawab mengatur / mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan -
Pengertian
kegiatan dibagian penunjang non klinik agar dapat berlangsung secara optimal sesuai dengan
pedoman kerja demi peningkatan mutu pelayanan.
Terselenggarahnya dan terkendalinya perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan
Tujuan Jabatan
dan evaluasi pelaksanaan operasional bagian Penunjang non klinik secara efektif,
efisien dan bermutu.
1. Bertanggung jawab kepada : Kepala Bagian Penunjang Medik
2. Membawakan :
Instalasi Laundry
Instalasi Dapur
Instalasi IPRS
KedudukanDalam Instalasi Pengelolaan Limbah
Organisasi Ambulance
Pemadama Kebakaran
Instalasi Gudang
Keamanan
Instalasi Kamar Jenazah
Komunikasi / Informasi
Nama Jabatan
Kepala Ruangan Instalasi Rekam Medik & Registrasi
Pengertian Seseorang yang diberi tugas pokok untuk mengkoordinir melaksanakan tugas – tugas
dibagian urusan rekam medik pada Rumah Sakit.
Terselenggarahnya dan terkendalinya perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan
Tujuan Jabatan
dan evaluasi pelaksanaan operasional Instalasi Rekam Medik dan Registrasi secara
efektif, efisien dan bermutu.
1. Bertanggung jawab kepada : Kepala Bagian Penunjang Medik
2. Membawakan :
KedudukanDalam
Rekam Medik Rawat Jalan
Organisasi
Rekam Medik Rawat Inap
Coder
Pelaporan
1. Pendidikan minimal D3 Rekam Medik
2. Pengalaman kerja 3 Tahun dalam bidang pekerjaan yang relavan.
Kriteria Jabatan 3. Kategori Jabatan 3 A.
4. Berdisiplin tinggi, dan memiliki wawasan cukup tentang organisasi dan
manajemen rumah sakit.
5. Saat ini disesuaikan.
Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas di Instalasi Rekam Medik dan
Tugas Utama Registrasi secara berhasil guna dan berdaya guna untuk tercapainya tujuan
organisasi.
Nama Jabatan
Kepala Ruangan Instalasi Laboratorium
Pengertian Seseorang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan pelayanan laboratorium
pada rumah sakit.
Nama Jabatan
KEPALA RUANGAN INSTALASI ROENTGEN
Seseorang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan pelayanan roentgen pada
Pengertian
rumah sakit.
1. Menyusun rencana dan program kerja instalasi roentgen.
2. Melaksanakan pengelolaan administrasi dan ketatausahaan instalasi roentgen.
3. Melaksanakan pengelolaan peralatan medis dan non medis.
Uraian Tugas 4. Mengawasi pelaksanaan pemotretan, pendaftaran / pencatatan kamar gelap dan
kebersihan agar dapat diperoleh hasil kerja yang lebih baik.
5. Menandatangani hasil pemeriksaan roentgen.
Nama Jabatan
KEPALA RUANGAN OPTIK
Seseorang tenaga perawat yang diberi tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan
Pengertian
kegiatan teknis di Instalasi Optik di Rumah Sakit.
1. Menyusun rencana kerja dan program pelaksanaan kegiatan instalasi optik.
2. Menyiapkan data usulan kegiatan pelayanan dan anggaran optik.
3. Menyiapkan data usulan prosedur tetap dan standar pelayanan optik.
Uraian Tugas 4. Melaksanakan kegiatan penunjang optik sesuai bidangnya.
5. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan/kinerja optik secara berkala.
6. Melaksanakan kegiatan lain yang diberikan oleh Direktur.
Wewenang 2. Melaporkan kebutuhan dan kendala – kendala yang perlu untuk perkembangan Instalasi
Optik kepada Kepala Bagian Penunjang Medik dan atau Kasubag Penunjang Kinik.
RS.HATI KUDUS
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN Disahkan Oleh :
LANGGUR
Direktur
KASUBAG
PENUNJANG NON KLINIK
dr. Adrianus Leftungun
Nama Jabatan
Kasubag Peninjang Non Klinik
Petugas yang diberi tanggung jawab mengatur / mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan -
Pengertian kegiatan dibagian penunjang non klinik agar dapat berlangsung secara optimal sesuai
dengan pedoman kerja demi peningkatan mutu pelayanan.
Terselenggarahnya dan terkendalinya perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan
Uraian Tugas evaluasi pelaksanaan operasional bagian Penunjang non klinik secara efektif, efisien dan
bermutu.
1. Bertanggung jawab kepada : Kepala Bagian Penunjang Medik
2. Membawakan :
Instalasi Laundry
Instalasi Dapur
Kedudukan Instalasi IPRS
Instalasi Pengelolaan Limbah
Dalam Organisasi Ambulance
Pemadama Kebakaran
Instalasi Gudang Keamanan
Instalasi Kamar Jenazah
Komunikasi / Informasi
Nama Jabatan
Kepala Ruangan Laundry
Petugas yang diberi tanggung jawab mengatur/mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan –
Pengertian kegiatan dibagian Laundry agar dapat berlangsung secara optimal demi peningkatan
pelayanan di Rumah Sakit.
1. Menyusun program kerja instalasi laundry.
2. Melaksanakan pengelolaan administrasi dan ketatausahaan instalasi laundry.
Uraian Tugas 3. Melaksanakan kegiatan pelayanan laundry pada rumah sakit.
4. Melaksanakan usulan kebutuhan linen pada instalasi laundry.
5. Melaksanakan pengadaan dan pemeliharaan linen.
1. Memantau dan memperhatikan kegiatan dibagian Laundry.
Tanggung Jawab 2. Memperhatikan dan mengamankan semua aset rumah sakit dibagian laundry.
3. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Direktur.
1. Memantau dan mengevaluasi kegiatan dibagian Laundry.
2. Mengevaluasi kinerja petugas di bagian Laundry.
Wewenang 3. Melapor kinerja petugas, kebutuhan dan kendala guna perkembangan bagian laundry
kepada Kepala Bagian Penunjang Medik dan atau Kasubag Penunjang Non Klinik
RS.HATI KUDUS
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN Disahkan Oleh :
LANGGUR
Direktur
KEPALA RUANGAN
INSTALASI DAPUR
dr. Adrianus Leftungun
Nama Jabatan
Kepala Ruangan Instalasi Dapur
Petugas yang diberi tanggung jawab mengatur/mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan –
kegiatan dibagian dapur, agar dapat berlangsung secara optimal demi peningkatan
Pengertian
pelayanan di rumah sakit.
1. Memperhatikan dan membuat menu sesuai daftar menu harian dan mingguan.
2. Mengurus dan membuat diet pasien sesuai permintaan bagian rawat inap
3. Memelihara/merawat dan menjaga keutuhan inventaris dapur, baik yang bergerak
maupun yang tidak bergerak.
Tanggung Jawab
4. Melaksanakan dan menjaga kebersihan ruangan dan halaman dapur.
5. Pembersihan kaca, jendela dan got setiap hari jumat.
6. Menyiapkan/memasak air panas untuk kebutuhan minum dan mandi pasien.
Nama Jabatan
Kepala Ruangan Instalasi IPRS
Petugas yang diberi tanggung jawab mengatur / mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan
– kegiatan dibagian IPRS rumah sakit, agar dapat berlangsung secara optimal sesuai
Pengertian
dengan pedoman kerja rumah sakit demi kelancaran peningkatan pelayanan di rumah sakit.
Nama Jabatan
Kepala Ruangan Instalasi Pengelolaan Limbah
Petugas yang diberi tanggung jawab mengatur/mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan –
Pengertian kegiatan dibagian limbah agar dapat berlangsung secara optimal.
AMBULANCE
dr. Adrianus Leftungun
Nama Jabatan
Ambulance
Pengertian Seseorang yang mempunyai tugas pokok menjaga dan mengatur kegiatan transportasi.
1. Mengusulkan pembelian alat dan perbaikan bila ada kerusakan kendaraan milik Rumah
Sakit.
Wewenang 2. Melaporkan kepada Kepala Bagian Penunjang Medik dan atau Kasubag Penunjang Non
Klinik, kebutuhan dan kendala guna pemeliharaan kendaraan Rumah Sakit.
RS.HATI KUDUS
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN Disahkan Oleh :
LANGGUR
Direktur
PEMADAM KEBAKARAN
dr. Adrianus Leftungun
Nama Jabatan
Pemadam Kebakaran
Seorang petugas yang mempunyai tugas pokok untuk menangani situasi yang
Pengertian
menegangkan dan berbahaya.
1. Menetapkan pedoman dan pengerahan terhadap usaha penanggulangan bencana,
penanganan darurat.
Uraian Tugas 2. Menyusun, menetapkan dan menginformasikan peta rawan bencana.
3. Menyusun, menetapkan prosedur tetap penanggulangan bencana.
4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Direktur.
1. Memantau dan memperhatikan situasi kegawatan di rumah sakit.
2. Mengusulkan untuk pembelian alat – alat untuk kegawatan.
Tanggung Jawab
3. Menjaga keutuhan peralatan yang ada di rumah sakit.
1. Memantau dan memperhatikan situasi Rumah Sakit agar tehindar dari bahaya
kebakaran.
Wewenang 2. Melaporkan kebutuhan dan kendala guna pelaksanaan dan perkembangan tugas kepada
Kepala Bagian Peninjang Medik dan atau Kasubag Penunjang Non Klinik.
RS.HATI KUDUS
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN Disahkan Oleh :
LANGGUR
Direktur
Nama Jabatan
Kepala Ruangan Instalasi Gudang
Seseorang yang diberi tugas untuk mengatur dan mengkoordinir kegiatan di instalasi gudang
Pengertian
rumah sakit dan kemudian melaporkan kepada atasan.
1. Menyelenggarakan manajemen logistic / gudang mulai dari pembelian, penyimpanan dan
distribusi.
2. Melakukan perencanaan kebutuhan operasional
Uraian Tugas 3. Menyiapkan peralatan non alkes yang akan digunakan untuk operasional rumah sakit.
4. Melayani permintaan barang untuk operasional rumah sakit sekaligus mencatat dan
melaporkan keluar masuk barang.
5. Memelihara atau memeriksa kondisi peralatan atau sarana yang digunakan.
1. Memperhatikan dan mengamankan semua peralatan dibagian gudang.
2. Mencatat dan mengawasi pengeluaran di gudang.
Tanggung Jawab
3. Mengusulkan pembelian barang di gudang sesuai kepentingan rumah sakit.
1. Menerima, menyimpan, menjaga, mengawasi barang masuk ke gudang dan keluar dari
gudang.
2. Mengevaluasi kinerja petugas di instalasi gudang.
Wewenang
3. Melaporkan kimerja petugas, kebutuhan dan kendala guna perkembangan pelayanan
bagian gudang kepada Kepala Bagian Penunjang Medik dan atau Kasubag Penunjang
Non Klinik
RS.HATI KUDUS
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN Disahkan Oleh :
LANGGUR
Direktur
Nama Jabatan
Kepala Ruangan / Bagian Keamanan
Petugas yang diberi tanggung jawab mengatur/mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan
Pengertian pengamanan lingkungan rumah sakit agar dapat berlangsung secara optimal sesuai pedoman
kerja rumah sakit.
1. Memperhatikan dan menjaga keamanan lingkungan rumah sakit.
2. Menjaga keamanan dan ketertiban rumah sakit termasuk jam berkunjung dan waktu
tenang sesuai dengan aturan yang berlaku.
Uraian Tugas
3. Menjaga dan memperhatikan untuk memadamkan / meyalakan lampu – lampu luar.
4. Membantu dan bekerja sama dengan bagian – bagian lain demi kelancaran tugas.
5. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan Direktur rumah sakit.
1. Memantau, memperhatikan dan menjaga keamanan dan ketertiban rumah sakit.
Tanggung Jawab 2. Memperhatikan dan menjaga keutuhan inventaris rumah sakit di bagian satpam.
KEPALA RUANGAN
INSTALASI KAMAR JENAZAH
dr. Adrianus Leftungun
Nama Jabatan
Kepala Ruangan Instalasi Kamar Jenazah
Petugas yang diberi tanggung jawab mengatur/mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan –
Pengertian
kegiatan dibagian kamar jenasah agar dapat berlangsung secara optimal.
1. Menyusun program kerja instalasi kamar jenasah.
2. Melaksanakan pengelolaan administrasi dan ketatausahaan instalasi kamar jenasah.
Uraian Tugas 3. Melaksanakan kegiatan pelayanan di kamar jenasah.
4. Melaksanakan usulan kebutuhan peralatan dan linen pada instalasi kamar jenasah.
5. Melaksanakan pengadaan dan pemeliharaan peralatan di kamar jenasah.
1. Memperhatikan dan memantau kegiatan dibagian kamar jenasah.
Tanggung Jawab 2. Memperhatikan / merawat dan menjaga keutuhan inventaris di bagian kamar jenasah.
3. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Direktur.
1. Memantau dan mengevaluasi kegiatan dibagian kamar jenasah.
2. Melaporkan kendala – kendala / hal – hal yang perlu untuk perkembangan di bagian
kamar jenasah.
Wewenang
3. Melaporkan kinerja petugas, kebutuhan dan kendala guna perkembangan bagian kamr
jenasah kepada Kepala Bagian Penunjang Medik dan atau Kasubag Penunjang Klinik.
RS.HATI KUDUS
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN Disahkan Oleh :
LANGGUR
Direktur
KEPALA RUANGAN
KOMUNIKASI / INFORMASI
dr. Adrianus Leftungun
Nama Jabatan
Kepala Ruangan Komunikasi / Informasi
Seseorang yang diberi tugas pokok untuk melaksanakan kegiatan dibagian komunikasi
Pengertian
informasi di rumah sakit.
1. Melaksanakan kegiatan komunikasi yang dibutuhkan rumah sakit dengan Instalasi atau
bagian lain untuk kepentingan rumah sakit.
Uraian Tugas
2. Melaksanakan kegiatan komunikasi di rumah sakit.
3. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Direktur.
1. Memperhatikan dan menjalin kerjasama dengan bagian lain.
Tanggung Jawab 2. Menjaga dan memperhatikan komunikasi yang baik dan benar.
3. Menyampaikan informasi yang benar.
1. Memantau dan mengevaluasi kegiatan dibagian komunikasi.
2. Melaporkan kinerja petugas, kebutuhan dan kendala guna perkembangan bagian
Wewenang komunikasi/informasi kepada Kepala Bagian Penunjang Medik dan atau Kasubag
Penunjang Non Klinik.
RS.HATI KUDUS
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN Disahkan Oleh :
LANGGUR
Direktur
KASUB. BAGIAN KEPERAWATAN &
KEBIDANAN
dr. Adrianus Leftungun
Nama Jabatan
Kasub. Bagian Keperawatan & Kebidanan
Seorang tenaga perawat profesional yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam
melaksanakan pembinaan penerapan asuhan keperawatan pembinaan, peningkatan
Pengertian
pelayanan keperawatan dan bimbingan mutu keperawatan serta pengawasan penerapan
etika keperawatan.
Dihasilkannya perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, pengendalian dan evaluasi
Tujuan Jabatan pelaksanaan operasional keperawatan Pasien Rawat Inap dan Operasi secara efektif dan
efisien serta bermutu.
1. Bertanggung Jawab kepada : Direktur
Kedudukan Dalam 2. Membawakan :
Organisasi Kepala Ruangan Rawat Inap
Kepala Ruangan Kebidanan
1. Pendidikan S1 Keperawatan, DIII Keperawatan, DIII Kebidanan berpengallaman.
2. Pengalaman kerja 3 Tahun dalam bidang pekerjaan yang relavan.
Kriteria Jabatan
3. Kategori Jabatan II A.
4. Berdisiplin tinggi, tegas dan memiliki wawasan cukup tentang organisasi dan manajemen
Memimpin, menyusun program, membina pelaksanaan, mengkoordinasikan dan mengawasi
pelaksanaan pelayanan keperawatan terhadap pasien rawata inap di Bagian Ranap, Bagian
Tugas Utama
kebidanan dan Kamar Operasi untuk mencapai misi organisasi.
1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Bagian Keperawatan, sesuai dengan kebijakan
1. Terlaksananya sistem asuhan keperawatanpada pasien rawat inap di RS. Hati Kudus
Langgur.
2. Terciptanya kerjasam antar fungsi dalam pelayanan keperawatan di RS. Hati Kduus
Tanggung Jawab
Langgur.
3. Mewakili Direktur dalam memelihara dan mengembangkan kerja sama sesama fungsi
keperawatan dengan RS lain.
1. Meminta informasi dan petunjuk dari Dokter.
2. Memberikan saran dan mempertimbangkan kepada Direktur.
3. Memberikan tugas dan petunjuk kepada bawahan.
4. Memberikan teguran / peringatan dan pujian kepada bawahan.
5. Memutuskan penggantian / pengehentian / penambahan penggunaan peralatan di
Wewenang
Bagian Keperawatan yang tidak layak pakai lagi, sesuai prosedur.
6. Menyetujui cuti dan lembur karyawan di Bagian Keperawatan, (diusulkan ke bag
Kepegawaian / Personalia) sesuai prosedur.
7. Menyetujui Permohonan Kebutuhan Barang sampai jumlah tertentu, sesuai prosedur.
RS.HATI KUDUS
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN Disahkan Oleh :
LANGGUR
Direktur
KEPALA RUANGAN
RAWAT INAP
dr. Adrianus Leftungun
Nama Jabatan
Kepala Ruangan Rawat Inap
Petugas yang diberi tanggung jawab mengatur / mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan –
kegiatan keperawatan dibagian rawat inap agar dapat berlangsung secara optimal sesuai
Pengertian
dengan standar profesi keperawatan dan pedoman kerja demi peningkatan mutu pelayanan.
1. Terlaksananya sistem asuhan keperawatan atas pasien rawat inap di Ruang Ranap
Tanggung Jawab 2. Terpeliharahnya tertib pelayanan dan iklim keperawatan yang baik untuk pasien rawat
inap di Ruang Ranap.
1. Meminta informasi dan pengarahan dari Sub Bagian Keperawatan
2. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Sub Bagian Keperawatan
Wewenang 3. Mengusulkan penambahan/ penggantian/ penghentian penggunaan peralatan di Ranap
yang tidak layak pakai lagi, sesuai prosedur.
RS.HATI KUDUS
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN Disahkan Oleh :
LANGGUR
Direktur
KEPALA RUANGAN
KEBIDANAN & PERINATOLGI
dr. Adrianus Leftungun
Nama Jabatan
Kepala Ruangan Kebidanan & Perinatologi
Seorang tenaga bidan profesional yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam
Pengertian
kegiatan pelayanan keperawatan di Ruangan Bersalin / Kebidanan.
Terselenggarhanya dan terkendalinya perencanaan, pengorganisasia, penggerakkan dan
Tujuan Jabatan evaluasi pelaksanaan operasional Ruangan Kebidanan & Perinatologi secara efektif, efisien
dan bermutu.
Kedudukan Dalam
Organisasi Bertanggung jawab kepada : Sub Bagian Keperawatan.
KEPALA RUANGAN
JACOBUS & ANDREAS ( VIP )
dr. Adrianus Leftungun
Nama Jabatan
Kepala Ruangan Jacobus & Andreas (VIP)
Seorang tenaga perawat yang diberi tanggung jawab mengatur / mengkoordinir dan
melaksanakan kegiatan – kegiatan keperawatan dibagian rawat inap agar dapat
Pengertian
berlangsung secara optimal sesuai dengan standar profesi keperawatan dan pedoman kerja
demi peningkatan mutu pelayanan.
1. Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas dan asuhan keperawatan, serta
etika keperawatan untuk mencapai misi organisasi.
2. Merencanakan dan mengkordinir ASKEP diruangan.
3. Menyusun jadwal kegiatan rutin ruangan.
Uraian Tugas
4. Mengontrol semua kegiatan diruangan serta mengevaluasi kinerja kerja di ruangan.
5. Membuat laporan bulanan kepada Kasubag Keperawatan & Kebidanan.
6. Mengontrol inventaris ruangan sebulan sekali dan melaporkan kepada Kasubag
Keperawatan & Kebidanan.
1. Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas dan asuhan keperawatan, serta
etika keperawatan untuk mencapai misi organisasi.
2. Merencanakan dan mengkordinir ASKEP diruangan.
3. Menyusun jadwal kegiatan rutin ruangan.
Tanggung Jawab
4. Mengontrol semua kegiatan diruangan serta mengevaluasi kinerja kerja di ruangan.
5. Membuat laporan bulanan kepada Kasubag Keperawatan & Kebidanan.
6. Mengontrol inventaris ruangan sebulan sekali dan melaporkan kepada Kasubag
Keperawatan & Kebidanan.
1. Bertanggung jawab kepada Kasubag Keperawatan.
2. Bertanggung jawab atas semua tindakan keperawatan ruangannya.
Wewenang 3. Bertanggung jawab atas semua peralatan dan perlengkapan baik medis maupun non
medis yang ada di ruangannya.
RS.HATI KUDUS
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN Disahkan Oleh :
LANGGUR
Direktur
KEPALA RUANGAN
THERESIA ( KP + Isolasi )
dr. Adrianus Leftungun
Nama Jabatan
Kepala Ruangan Theresia ( KP + Isolasi )
Seorang tenaga perawat yang diberi tanggung jawab mengatur / mengkoordinir dan
melasanakan kegiatan – kegiatan keperawatan dibagian rawat inap agar dapat berlangsung
Pengertian
secara optimal sesuai dengan standar profesi keperawatan dan pedoman kerja demi
peningkatan mutu pelayanan.
1. Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas dan asuhan keperawatan, serta
etika keperawatan untuk mencapai misi organisasi.
2. Merencanakan dan mengkoordinir ASKEP diruangan.
3. Menyusun jadwal kegiatan rutin ruangan.
Uraian Tugas 4. Menyelesaikan masalah yang ada diruangan.
5. Mengontrol semua kegiatan diruangan serta mengevaluasi kinerja kerja di ruangan.
6. Membuat laporan bulanan kepada Kasubag Keperawatan & Kebidanan.
7. Mengontrol inventaris ruangan sebulan sekali dan melaporkan kepada Kasubag
Keperawatan & Kebidanan.
1. Bertanggung jawab kepada Kasubag Keperawatan.
2. Bertanggung jawab atas semua tindakan keperawatan ruangannya.
Tanggung Jawab
3. Bertanggung jawab atas semua peralatan dan perlengkapan baik medis maupun non
medis yang ada di ruangannya.
1. Mengkoordinir kegiatan keperawatan rutin pada ruangannya.
2. Mengusulkan mengemukakan ide / pendapat demi peningkatan / perkembangan
Wewenang pelayanan pada ruangannya.
3. Melaporkan setiap masalah di ruangannya pada Kasubag Keperawatan.
RS.HATI KUDUS
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN Disahkan Oleh :
LANGGUR
Direktur
Nama Jabatan
Kepala Ruangan Johanes ( Pria )
Seorang tenaga perawat yang diberi tanggung jawab mengatur / mengkoordinir dan
melasanakan kegiatan – kegiatan keperawatan dibagian rawat inap agar dapat berlangsung
Pengertian secara optimal sesuai dengan standar profesi keperawatan dan pedoman kerja demi
peningkatan mutu pelayanan.
Nama Jabatan
Kepala Ruangan Reinarda ( Wanita )
Seorang tenaga perawat yang diberi tanggung jawab mengatur / mengkoordinir dan
melasanakan kegiatan – kegiatan keperawatan dibagian rawat inap agar dapat berlangsung
Pengertian
secara optimal sesuai dengan standar profesi keperawatan dan pedoman kerja demi
peningkatan mutu pelayanan.
1. Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas dan asuhan keperawatan, serta
etika keperawatan untuk mencapai misi organisasi.
2. Merencanakan dan mengkoordinir ASKEP diruangan.
3. Menyusun jadwal kegiatan rutin ruangan.
Uraian Tugas 4. Menyelesaikan masalah yang ada diruangan.
5. Mengontrol semua kegiatan diruangan serta mengevaluasi kinerja kerja di ruangan.
6. Membuat laporan bulanan kepada Kasubag Keperawatan & Kebidanan.
7. Mengontrol inventaris ruangan sebulan sekali dan melaporkan kepada Kasubag
Keperawatan & Kebidanan.
1. Bertanggung jawab kepada Kasubag Keperawatan.
2. Bertanggung jawab atas semua tindakan keperawatan ruangannya.
Tanggung Jawab
3. Bertanggung jawab atas semua peralatan dan perlengkapan baik medis maupun non
medis yang ada di ruangannya.
1. Mengkoordinir kegiatan keperawatan rutin pada ruangannya.
2. Mengusulkan mengemukakan ide / pendapat demi peningkatan / perkembangan
Wewenang
pelayanan pada ruangannya.
3. Melaporkan setiap masalah di ruangannya pada Kasubag Keperawatan
RS.HATI KUDUS
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN Disahkan Oleh :
LANGGUR
Direktur
Nama Jabatan
Kepala Ruangan Antonius ( RAA )
Seorang tenaga perawat yang diberi tanggung jawab mengatur / mengkoordinir dan
melaksanakan kegiatan – kegiatan keperawatan dibagian rawat inap agar dapat
Pengertian berlangsung secara optimal sesuai dengan standar profesi keperawatan dan pedoman kerja
demi peningkatan mutu pelayanan.
PERAWAT
dr. Adrianus Leftungun
Nama Jabatan
Perawat
Perawat adalah : Petugas yang melaksanakan semua kegiatan asuhan keperawatan pada
Pengertian ruangannya secara optimal sesuai standar profesi keperawatan.
1. Menerima laporan perkembangan pasien dari dinas pagi, dinas siang, dinas malam dengan cara
pengovoran bed to bed.
2. Mengadakan kunjungan langsung / observasi pada setiap pasien khusus bagi perawat dinas
siang dan malam, kunjungan dilaksanakan setiap 2 jam.
3. Menindaklanjuti hasil kunjungan pasien.
4. Menyiapkan dan melengkapi data pada status pasien.
5. Menyiapkan RM pasien pada buku vicite serta perlengkapan vicite lainnya (senter, hamer).
6. Menyiapkan pasien untuk kunjungan atau pemeriksaan dokter (wajib memandikan pasien).
7. Mendampingi Dokter untuk pemeriksaan pasien sekaligus membantu pasien dalam proses
pemeriksaan.
8. Mengecek kembali RM apakah instruksi yang lalu sudah dilaksanakan atau belum.
9. Mencatat intruksi Dokter saat vicite berjalan.
Uraian Tugas 10. Melaksanakan seluruh instruksi Dokter yang ada pada RM
11. Melaksanakan asuhan keperawatan sesuai protap (pengajian, diagnosa, keperawatan, intervensi,
omplementasi dan evaluasi).
12. Segera melaporkan kepada Kepala Ruangan atau Kepala Dokter bila menemukan :
Tanda – tanda kegawatan pada pasien.
Hasil laboratorium diatas batas normal.
13. Menulis laporan ruangan pada saat menyelesaikan jam dinas sekaligus pengovoran instrumen
dan perlengkapan ruangan pada petugas selanjutnya.
14. Menginventaris instrumen / perlengkapan ruangan sebulan sekali .
15. Melaporkan pasien baru ke bagian Rekam Medik untuk mendapatkan nomor rekam medik pasien.
16. Mengecek inventaris ruang perawatan sebelum dan saat pasien akan meninggalkan ruanga
perawatan.
RS.HATI KUDUS
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN Disahkan Oleh :
LANGGUR
Direktur
BIDAN
Nama Jabatan
Bidan
Bidan adalah : Petugas yang bertanggung jawab melaksanakan kegiatan asuhan kebidanan pada
Pengertian
ruangannya secara optimal sesuai standar profesi kebidanan.
1. Mengikuti pertemuan rutin perawat/bidan dalam pengovoran dinas setiap pagi.
2. Mengadakan kunjungan langsung /observasi pada setiap pasien, khususnya bagi dinas siang dan
malam, kunjungan dilaksanakan setiap 2 jam.
3. Memberikan pelayanan kepada pasien yang mempunyai keluhan / masalah dalam bidang
kesehatan antara lain ibu masa hamil, masa persalinan, masa nifas bayi serta keluarga
berencana.
4. Mengobservasi pasien dalam keadaan patologis setiap jam, dan melaporkan ke dokter ruangan
atau dokter jaga apabila terjadi kegawatan.
5. Menyiapkan dan melengkapi data pada status pasien.
6. Menyiapkan status pasien dan buku visite untuk kunjungan dokter.
7. Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan dokter.
8. Mendampingi dokter untuk pemeriksaan pasien sekaligus membantu pasien dalam proses
pemeriksaan.
9. Mencatat instruksi dokter termasuk pengobatan pada buku visite.
10. Melaksanakan instruksi dokter.
Uraian Tugas
11. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai protap.
12. Segera membuat laporan setelah melakukan suatu tindakan kebidanan.
13. Segera melaporkan kepada kepala ruangan atau dokter bila menemukan :
Tanda – tanda kegawatan pasien.
Hasil laboratorium diatas batas normal
14. Melaksanakan tindakan kebidanan antara lain : mengobservasi pasien inpartum dengan
menggunakan partograf.
15. Mengobservasi bayi yang baru lahir aspeksia atau bermasalahdi kamar bayi.
16. Melaksanakan pengoforan instrument / perlengkapan ruangan dengan menggunakan buku
inventaris.
17. Menginventaris instrumen/perlengkapan sebulan sekali.
18. Mengevaluasi segala tindakan yang dilaksanakan oleh petugas dinas pagi, siaang dan malam.
19. Melaporkan pasien baru ke bagian Rekam Medik untuk mendapatkan nomor rekam medis pasien.
20. Mengecek inventaris ruang perawatan sebelum dan saat pasien akan meninggalkan ruang
perawatan.
1. Bertanggung jawab kepada Kebidanan
2. Bertanggung jawab atas asuhan kebidanan yang dilaksanakan.
Tanggung Jawab
3. Bertanggung jawab dalam mengikuti perkembangan proses persalinan, nifas, neonatus dll.
4. Bertanggung jawab melaksanakan program atau intruksi dokter yaitu obat dan tindakan
1. Mengemukakan ide / pendapat demi pengembangan asuhan kebidanan pada ruangannya.
Wewenang 2. Menyampaikan setiap masalah yang terjadi pada ruangannya kepada Kepala Kebidanan.
RS.HATI KUDUS
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN Disahkan Oleh :
LANGGUR
Direktur
Nama Jabatan
Supervisor Siang Dan Malam
Seorang tenaga perawat yang diberi tanggung jawab untuk menjalankan suatu aktifitas pembinaan
Pengertian
yang direncanakan untuk membantu para tenaga keperawatan dan staf lainnya
1. Supervisor dilakukan langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung. Pada supervisor modern
diharapkan supervisor terlibat dalam kegiatan agar pengarahan dan pemberian petunjuk tidak
dirasakan sebagai perintah. Cara memberikan pengarahan yang efektif adalah :
Pengarahan harus dilengkapi.
Mudah dipahami
Meggunakan kata – kata yang tepat.
Berbicara dengan jelas dan lambat
Cara Supervisor Berikan arahan yang logis.
Hindari memberikan banyak arahan pada satu saat.
Pastikan bahwa arahan dipahami.
Yakinkan bahwa arahan anda dilaksanakan atau perlu tindak lanjut.
2. Tidak langsung :
Supervisor dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan. Supervisor tidak melihat langsung
kejadian di lapangan, sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan
secara tertulis.
Tugas – tugas rutin yang harus dilakukan oleh supervisor setiap harinya adalah sebagai berikut :
1. Sebelum pertukaran shift (15-30 menit)
Mengecek kecukupan fasilitas/peralatan/sarana untuk hari itu.
Mengecek jadwal kerja.
2. Pada waktu mulai shift (15-30 menit)
Mengecek personil yang ada
Menganalisa keseimbangan personil dan pekerjaan.
Mengatur pekerjaan.
Mengidentifikasi kendala yang muncul.
Mencari jalan supaya pekerjaan dapat diselesaikan.
3. Sepanjang hari dinas (6-7 jam) :
Mengecek pekerjaan setiap personil, dapat mengarahkan, intruksi, mengoreksi atau
memberikan latihan sesuai kebutuhannya.
Mengecek kemajuan pekerjaan dari personil sehingga dapat segera membantu apabila
diperlukan.
Mengecek pekerjaan rumah tangga.
Mengecek kembali pekerjaan personil dan kenyamanan kerja, terutama untuk personil
baru.
Berjaga – jaga ditempat apabila ada pertanyaan, permintaan bantuan atau hal – hal
yang terkait.
Kegiatan Rutin Supervisor Mengatur jam istirahat personil.
Mendeteksi dan mencatat problem yang muncul pada saat itu dan mencari cara
memudahkannya.
Mengecek kembali kecukupan alat/fasilitas/sarana sesuai kondisi operasional.
Mencatat fasilitas/sarana yang rusak kemudian melaporkannya.
Mengecek adanya kejadian kecelakaan kerja.
Menyiapkan dan melaporkan secara rutin mengenai pekerjaan.
4. Sekali dalam sehari (15-30 menit)
Mengobservasi satu personil atau area kerja secara kontinu untuk 15 menit. Melihat dengan
seksama hal – hal yang mungkin terjadi seperti : Keterlambatan pekerjaan, lamanya mengambil
barang, kesulitan pekerjaan dan lain sebagainya.
5. Sebelum pulang
Membuat daftar masalah yang belum terselesaikan dan berusaha untuk memecahkan
persoalan tersebut keesokan harinya.
Pikirkanlah pekerjaan yang telah dilakukan sepanjang hari dengan mengecek hasilnya,
kecukupan material dan peralatannya.
Lengkapi laporan harian sebelum pulang.
Membuat Daftar pekerjaan untuk harinya, membawa pulang mempelajari dirumah pergi
bekerja kembali.
RS.HATI KUDUS
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN Disahkan Oleh :
LANGGUR
Direktur
Nama Jabatan
Petugas Non Medis Ruangan Rawat Inap
1. Membaca laporan dan menerima oforan dinas.
2. Mengontrol pasien dan menyiapkan spesimen ( urine, sputum, darah ) bahan laboratorium sesuai
prosedur dan mengantar ke laboratorium.
3. Mengumpulkan alat – alat makan pasien : piring, gelas, sendok dll dibawah ke tempat cuci piring
dan dicuci.
4. Membersihkan meja / lemari makan pasien dan merapihkan tempat tidur.
5. Mengeluarkan/membawa pot dan urinal ke slobsink untuk dicuci dan dijemur.
6. Mengganti alat tenun yang kotor.
7. Memandikan pasien yang tidak mampu mandi sendiri/tertentu yang perlu bantuan.
8. Menyapu dan mengepel ruangan/kamar setiap hari dengan menggunakan antiseptik.
9. Menyiapkan minum jam 10.00 pagi bagi pasien, isi jumbo dan termos air minum.
10. Mencuci piring dan peralatan jam 10.00 dan menyiapkan peralatan makan siang pasien.
11. Melaporkan jenis diet pasien ke petugas.
12. Bersama perawat menyelesaikan tugas keperawatan.
Dinas Pagi
13. Membagi dan mengatar makanan pasien.
14. Membantu menyuapi pasien yang tidak mampu makan sendiri.
15. Mengumpulkan peralatan makan pasien dan mengantar ke tempat cuci piring lalu dibersihkan.
16. Mengumpulkan dan merapihkan alat – alat perawatan pada tempatnya :
Tiang Infus
Slang O2, alat nebulizer, alat suction, tensi, dll.
Kasur, bantal
Stock, ember, kain pel.
17. Segera membersihkan tempat tidur pasien yang keluar RS :
Kasur, bantal dijemur.
Alat tenun yang kotor dibawah ke gudang.
18. Semua alat tenun yang ada digudang diantar ke was.
19. Menulis laporan (bila perawat sedang sibuk dengan pasien) dengan mengofor tugas dinas siang
dan pamitan dengan pasien.
1. Membuat laporan dan menerima oforan dinas.
2. Mengontrol pasien.
3. Memperhatikan kebersihan dan kerapian ruangan / halaman :
Mengumpulkan alat – alat yang masih ada dan membawa ke tempat cuci piring dan dicuci.
Menyapu
Ruangan dan lingkungan
Membersihkan kamar pasien yang telah keluar rumah sakit.
Menyiapkan tempat tidur ruangan dan kamar untuk pasien baru.
Dinas Siang
4. Mengukur suhu, nadi, tensi, pernapasan dan mengisi pada buku catatan / status.
5. Menyiapkan dan mengantar minum jam 16.00 pada pasien VIP, kelas I dan kelas II.
6. Mengobservasi pasien :
Mengontrol jam pemberian injeksi / infuse.
Keadaan umum dan keluhan pasien.
7. Bagian ruangan KP/Isolasi : cuci topi, masker, baju pelindung.
8. Bagi makanan dan obat kepada pasien.
9. Mencuci peralatan makan dan dikembalikan ke lemari masing – masing.
10. Menulis laporan jika perawat ruangan tidak ada dan oforan dinas.
SURAT KEPUTUSAN
No : 7 / Kep-Dir / RSHKL / VI / 2015
TENTANG
PENERIMAAN STAF
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Direktur RS. Hati Kudus Langgur,
MENIMBANG : 1. Bahwa untuk mendukung terwujudnya pelayanan di Rumah Sakit Hati
Kudus Langgur yang optimal perlu dibuat ketentuan tentang
Pengelolaan Sumber Daya Manusia.
2. Bahwa penunjukan sebagaimana dimaksud pada point diatas maka
dipandang perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan.
MENGINGAT : Undang-undan Nomor : 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
Undang-undan Nomor : 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
Pertama : Ketetapan Rumah Sakit Hati Kudus Langgur - tentang Pengelolaan
Sumber Daya Manusia di RS Hati Kudus Langgur.
Kedua : Menetapkan Pengelolaan Sumber Daya manusia di Rumah Sakit Hati
Kudus Langgur sebagaimana terlampir surat ketetapan ini
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di
kemudian hari ditemukan adanya kekeliruan akan dilaksanakan perbaikan
sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Langgur
Pada tanggal : 01 Juni 2015
Direktur RS. Hati Kudus Langgur
No.60/KPS/VI/2015 0 1/1
Ditetapkan
Direktur RS. Hati Kudus Langgur
Tanggal terbit
SPO
Tgl.01 Juni 2015
Tata cara serangkaian aktivitas untuk mencari dan mengikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian
dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian.
PENGERTIAN
TUJUAN
Agar menemukan pelamar – pelamar berkualitas sesuai kebutuhan rumah sakit.
Sesuai Surat Keputusan Direktur RS. Hati Kudus Langgur dengan nomor : 9/Kep-Dir/RSL/VI/2015 tentang
KEBIJAKAN
Penerimaan Staf.
2. Memberikan tes tertulis kepada calon pegawai baru sesuai dengan tingkat pendidikan masing – masing.
3. Mengadakan wawancara dengan Direktur dan Kepala bagian yang sudah ditentukan oleh Kabag
Umum/Kepegawaian.
PROSEDUR 4. Melakukan orientasi atau pengenalan lingkungan rumah sakit sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
6. Setelah melakukan training selanjutnya diterima sebagai pegawai baru dengan masa percobaan pertama
No.59/KPS/VI/2015 0 1/1
Ditetapkan
Direktur RS. Hati Kudus Langgur
Tanggal terbit
SPO
Tgl. 01 Juni 2015
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan kesehatan pegawai baru yang dilakukan oleh tenaga medis rumah sakit utuk
1. Agar mengetahui kondisi kesehatan calon pegawai sehingga dapat dipakai sebagai bahan
pertimbangan penerimaan dan penempatan.
TUJUAN
2. Agar terlaksana administrasi kepegawaian sebagai bahan pertimbangan penerimaan / penempatan
3. Agar terlaksana administasi kepegawaian dapat berjalan tertib dan lancar.
Sesuai Surat Keputusan Direktur RS. Hati Kudus Langgur dengan nomor : 9/Kep-Dir/RSL/VI/2015 tentang
KEBIJAKAN Penerimaan Staf.
3. Dokter melakukan pemeriksaan kesehatan (fisik) dan mengirim ke laboratorium dan mencatat
semua hasil pemeriksaan dan formulir pemeriksaan kesehatan, dan menentukan diagnosa dan
PROSEDUR
memberikan rekomendasi tentang kelayakan pegawai yang bersangkutan untuk bekerja di Rumah
4. Selanjutnya dokter pemeriksa menyerahkan formulir hasil pemeriksaan kepada kepala bagian
kepegawaian.
Ditetapkan
Direktur RS. Hati Kudus Langgur
Tanggal terbit
SPO
Tgl. 01 Juni 2015
Bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarahkan secara terpadu antara pelatihan di rumah sakit
PENGERTIAN
dengan bekerja secara langsung dibawah pengawasan instruktur atau pekerja yang lebih berpengalaman.
1. Melengkapi Akademik.
TUJUAN 2. Melengkapi data – data yang diminta pada saat tugas terakhir.
3. Menambah wawasan dan pengetahuan yang ada.
Sesuai Surat Keputusan Direktur RS. Hati Kudus Langgur dengan nomor : 9/Kep-Dir/RSHKL/VI/2015
KEBIJAKAN
tentang Penerimaan Staf.
1. Mahasiswa menyerahkan permohonan magang resmi dari Universitas atau Lembaga terkait (Surat
Izin) dilengkapi proposal rencana kerja.
2. Proposal yang diserahkan harus meliputi :
a. Tujuan magang
b. Manfaat bagi mahasiswa, Universitas dan Lembaga.
c. Rencana yang dilakukan di dalam rumah sakit selama magang.
3. Arahan dari Direktur, Kabag Umum/Kepegawaian dan Kasubag Keperawatan/ Kebidanan.
4. Kepegawaian berkoordinasi dengan divisi yang dituju, juga untuk menentukan Clinic Instruction (CI)
Rumah Sakit.
5. Supervisor akan menetukan berdasarkan kesepakatan bersama yang dituju tugas supervisor
adalah :
a. Membantu mahasiswa/i magang melakukan tugas magangnya dan mencapai tujuan
PROSEDUR
magangnya sesuai dengan yang telah disepakati bersama.
b. Mereview mahasiswa/i magang disetiap akhir minggu dan akhir masa magang bersama
dengan kepegawaian.
6. Mahasiswa wajib mengikuti peraturan mahasiswa/i selama magang di RS. Hati Kudus Langgur.
7. Mahasiswa magang selanjutnya mengikuti proses magang sesuai dengan perencanaan yang telah
disepakati antara Pihak Rumah Sakit dan Mahasiswa/i (Kampus).
8. Mahasiswa wajib melaporkan kegiatan yang telah dilakukan selama 1 (satu) minggu kepada Clinic
Instruction (CI) dan Kepegawaian.
9. Mahasiswa/i wajib melaporkan laporan yang sudah dipertanggungjawabkan selambat – lambatnya
1 (satu) bulan setelah masa magang selesai.
10. Minimal melakukan magang 2 (dua) bulan dengan beberapa kondisi dimana waktu 2 (dua) bulan
tidak memungkinkan.
- Personalia
UNIT TERKAIT - Unit Terkait
- Lembaga / Kampus
RS.HATI KUDUS
No.62/KPS/VI/2015 0 1/1
Ditetapkan
Tata cara mengatur pengisian, penggunaan dan penyimpanan data karyawan yang merupakan dokumen
PENGERTIAN
penting rumah sakit.
TUJUAN Agar file karyawan terpelihara dengan baik dan terjaga kerahasiaannya guna kepentingan pegawai dan
rumah sakit.
KEBIJAKAN Sesuai Surat Keputusan Direktur RS. Hati Kudus Langgur dengan nomor : 9/Kep-Dir/RSL/VI/2015 tentang
Penerimaan Staf.
1. Pengisian/Pengelolaan
a. Kelengkapan dokumen file kepegawaian dikelola oleh direktur atau staf yang diberi wewenang,
yaitu :
a) Surat Kontrak Kerja
b) Surat Tugas / Penempatan
c) Rekap daftar hadir
d) Catatan ijin, sakit, alpa dan libur
e) DP2
f) Daftar riwayat hidup
g) Berkas lamaran dan referensi-referensinya
h) Surat-surat kepegawaian
b. Daftar isi file kepegawaian diperoleh dari : Kepala Bagian Kepegawaian.
c. Direktur atau pejabat yang diberi wewenang mengelola dan menyajikan/memasukan pada file
kepegawaian sesuai dengan yang dibutuhkan.
PROSEDUR
2. Penyimpanan
a. File kepegawaian disimpan dan ditata pada lemari kepegawaian yang terkunci.
b. Kunci lemari kepegawaian dipegang oleh direktur atau pejabat yang diberi wewenang.
c. Penyimpanan dan penyusunan file kepegawaian berdasarkan nomor urut/index yang telah
ditentukan.
3. Penggunaan
a. Yang dapat menggunakan file kepegawaian adalah :
a) Direktur / pimpinan unit kerja
b) Kepala bagian kepegawaian
c) Kepala unit kerja yang bersangkutan dengan izin direktur atau pejabat yang diberi
wewenang.
b. Waktu penggunaan file kepegawaian adalah :
a) Jangka waktu peminjaman minimal 7 jam kerja kantor kepegawaian.
Peminjam segera mengembalikan file kepegawaian sesuai dengan ketentuan yang ada.
- Pimpinan RS
- Personalia
UNIT TERKAIT
- Diklat
- Unit Kerja
Standar KPS. 3
Rumah Sakit menggunakan proses yang ditetapkan untuk memastikan bahwa pengetahuan dan
ketrampilan staf klinis dengan kebutuhan pasien.
Elemen Penilaian KPS. 3
1. Rumah Sakit menggunakan proses yang ditetapkan untuk mencocokkan pengetahuan dan
ketrampilan staf klinis dengan kebutuhan pasien.
2. Anggota staf klinis baru dievaluasi saat mereka mulai menjalankan tanggung jawab pekerjaan.
3. Departement / unit kerja atau pelayanan, dimana individu ditempatkan, melakukan evaluasi.
4. Rumah Sakit menetapkan frekuensi evaluasi berkelanjutan terhadap staf klinis tersebut.
5. Sekurang – kurangnya ada satu evaluasi yang didokumentasikan terhadap setiap staf klinis yang
bekerja berdasarkan uraian tugas, atau lebih sering sebagaimana ditetapkan rumah sakit.
Dokumen
Regulasi Rumah Sakit : Peraturan Internal Staf Medis
Dokumen : Bukti Evaluasi
Standar KPS. 4
Rumah Sakit menggunakan proses yang ditetapkan untuk memastikan bahwa pengetahuan dan
ketrampilan staf non klinis konsisten dengan kebutuhan rumah sakit serta persyaratan jabatan.
Elemen Penilaian KPS. 4
1. Rumah Sakit menggunakan proses yang ditetapkan untuk mencocokkan pengetahuan dan
ketrampilan staf non klinis dengan persyaratan jabatannya.
2. Staf non klinis yang baru dievaluasi pada saat mulai menjalankan tugas tanggung jawab
pekerjaannya.
3. Departemen / unit kerja atau pelayanan dimana individu ditugaskan melakukan evaluasi.
4. Rumah Sakit menetapkan frekuensi dari evaluasi terhadap staf non klinis.
5. Sekurang – kurangnya ada satu evaluasi yang didokumentasikan setiap tahun, terhadap staf non
klinis, atau lebih sering, sebagaimana ditetapkan rumah sakit.
Dokumen
Regulasi Rumah Sakit : Peraturan Internal Staf Medis
Dokumen : Bukti Evaluasi
RUMAH SAKIT HATI KUDUS LANGGUR
JL. JENDERAL SUDIRMAN (0916) 21638 (0916) 21638
E-MAIL : rs_hk.langgur@yahoo.com
LANGGUR – KABUPATEN MALUKU TENGGARA
SURAT KEPUTUSAN
No : 10 / Kep-Dir / RSHKL / VI / 2015
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Direktur RS Hati Kudus Langgur,
MENIMBANG : 1. Bahwa yang dimaksud orientasi seluruh staf klinis maupun nonklinis
adalah peninjauan yang diberikan kepada seluruh staf Rumah Sakit Hati
Kudus Langgur apapun status kepegawainnya sehingga mereka lebih
mengenal tentang RS Hati Kudus Langgur serta tugas dan tanggung
jawab mereka.
2. Perlunya orientasi kepada staf baru baik klinis atau non klinis, agar
kinerja baik dan bagaimana tanggung jawabnya yang spesifik pada misi
Rumah Sakit Hati Kudus Langgur.
MENGINGAT : 1. UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
Pertama : Anggota staf klinis dan non klinis baru diberikan orientasi tentang rumah
sakit, tentang unit kerja atau unit dimana mereka ditugaskan dan tentang
tanggung jawab pekerjaan serta setiap penugasan khusus.
Kedua : Orientasi bagi staf klinis atau non klinis tersebut termasuk pelaporan
medical error, pencegahan dan pengendalian infeksi, perintah medikasi
melalui telepon dan sebagainya.
Ketiga : Pekerja kontrak dan mahasiswa diberikan orientasi tentang rumah sakit,
tentang unit kerja atau unit dimana mereka ditugaskan dan tentang
tanggung jawab pekerjaan serta setiap penugasan khusus mereka, seperti
keselamatan pasien serta pencegahan dan pengendalian infeksi.
Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di
kemudian hari ditemukan adanya kekeliruan akan dilaksanakan perbaikan
sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Langgur
Pada tanggal : 01 Juni 2015
Direktur RS. Hati Kudus Langgur
No.60/KPS/VI/2015 0 1/1
Ditetapkan
Direktur RS. Hati Kudus Langgur
SPO Tanggal terbit
Tata cara pelaksanaan pengenalan pegawai baru terhadap Rumah Sakit Hati Kudus Langgur secara
umum serta pengenalan terhadap unit kerja dimana pegawai baru tersebut ditempatkan dan pengenalan
PENGERTIAN Rumah Sakit dan Unit Kerja terhadap yang bersangkutan.
1. Agar karyawan baru dapat mengenal Rumah Sakit dan unit kerja secara jelas/nyata.
TUJUAN
2. Agar Rumah Sakit dan unit kerja terkait dapat mengenal karyawan baru.
Sesuai Surat Keputusan Direktur RS. Hati Kudus Langgur dengan nomor : 10/Kep-Dir/RSL/VI/2015
KEBIJAKAN
tentang Orientasi Seluruh Staf.
No.64/KPS/VI/2015 0 1/1
Ditetapkan
Direktur RS. Hati Kudus Langgur
Tanggal terbit
SPO
Tgl. 01 Juni 2015
PENGERTIAN Tata cara untuk mengatur sebuah Pelatihan yang diadakan di rumah sakit atau di luar rumah
sakit untuk mengembangkan pengetahuan para pegawai.
Agar peserta memahami lebih luas tentang diklat dan kualitasnya dengan pengelolaan SDM,
TUJUAN serta peserta diharapkan akan dapat menyelenggarkan pelatihan dan organisasinya secara
baik.
Sesuai Surat Keputusan Dirkektur RS. Hati Kudus Langgur nomor : 10/Kep-Dir/RSHKL/VI2015
KEBIJAKAN
tentang Orientasi Seluruh Staf Klinis dan Non Klinis.
1. Komite dilkat memberikan materi pilihan kegiatan kepada semua unit kerja.
2. Unit kerja mengajukan materi, jadwal peserta dan biaya komite diklat.
3. Dokumen diklat.
4. Diadakan les bagi perawat setiap bulan berjalan di masing – masing ruangan.
PROSEDUR 5. Diadakan pesta tahunan.
6. Menerima calon pegawai baru.
7. Diadakan training serta orientasi bagi calon pegawai baru.
8. Harus mempunyai sertifikat pelatihan.
9. Mengambil bahan pelatihan yang diberikan oleh pembawa materi.
- Pimpinan
UNIT TERKAIT - Staf
- Unit Kerja
RS.HATI KUDUS
Ditetapkan
Direktur RS. Hati Kudus Langgur
Tanggal terbit
SPO
Tgl. 01 Juni 2015
Suatu perubahan posisi / jabatan / tempat / pekerjaan yang dilakukan baik secara horisontal
PENGERTIAN
maupun vertikal di dalam suatu organisasi di RS. Hati Kudus Langgur.
Sesuai Pedoman Kerja RS. Hati Kudus Langgur, 01 Maret 2015 pasal 10 (1) : Setiap pegawai
KEBIJAKAN
dapat dipindahkan ke bagian dalam Rumah Sakit sesuai kebutuhan.
1. Rotasi Pegawai Umum sekali dalam setahun dan berkala setiap 3 (tiga) bulan (Khusus di
a. Bila terdapat kekurangan pegawai disalah satu unit kerja dan dapat diisi oleh
rumah sakit.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum
a. Dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Hati Kudus Langgur
berupaya untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan bagi peserta orientasi.
b. Pelaksanaan Kegiatan Orientasi Pegawai / Staf Baru dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan. Dalam setiap kegiatan Orientasi Pegawai / Staf Baru akan adanya pembahasan semua
aspek kegiatan kinerja Rumah Sakit dalam rangka upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan
pelayana Rumah Sakit Hati kudus Langgur.
2. Maksud dan Tujuan
Maksudnya adalah sebagai bahan laporan kepada Pimpinan atas penyelenggaraan Orientasi
Pegawai/Staf Baru di Rumah Sakit Hati Kudus Langgur.
Tujuannya diharapkan dapat meningkatkan kemampuan setiap Individu personel yang mengikuti
Orientasi dan dapat menerapkan dalam pelaksanaan tugasnya.
3. Ruang Lingkup
a. Pendahuluan
b. Pelaksanaan Kegiatan
c. Tindak Lanjut
d. Evaluasi
e. Kesimpulan
f. Saran
g. Penutup
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
Dalam pelaksanaan kegiatan orientasi Calon Pegawai Baru telah disusun sebagai berikut :
1. Tim Pemberi Materi yang terdiri dari :
Penanggung Jawab : Direktur RS. Hati Kudus Langgur
Ketua Tim : Kabag Umum/Kepegawaian
Tim : dr. Wildia Lapalelo
Nn. Marta. K. Ohoiledwarin, A.Md.Kep
Nn. Claudia Savsavubun, S.Kep
Nn. Maria. F. Ohoiwutun
2. Peserta Orientasi :
Novita. D. Hanoatubun, A.Md. Kep
Fredi. R. Rahawarin, A.Md.Kep
Meltina Lakburlawal, A.Md.Kep
Maria. J. Renmeuw, A. Md.Kep
Victor. H. Rahantali, A.Md.Kep
Apolonia Rahawarin
Saramita Notanubun, A.Md.Kep
Zelin Naraha, A.Md.Keb
Petronela Renyaan
3. Waktu Pelaksanaan
Hari : Senin s/d Sabtu
Tempat : 23 s/d 28 Februari 2015
Tempat : Ruang Pertemuan
4. Materi Pelajaran :
Psicotes ( Tes Tertulis )
Pengumuman Hasil Tes
Wawancara
Pengumuman Hasil Wawancara
Pengisian Kartu Absen
Disiplin
Peraturan Yayasan
Pengenalan Lingkungan & Orientasi
BAB IV
TINDAK LANJUT
Pelaksanaan kegiatan Orientasi pegawai / staf baru di Rumah sakit Hati Kudus Langgur sudah selesai
dilaksanakan dengan hasil yang baik, dan tindak lanjut hasil Orientasi para peserta agar di dalam pelaksanaan
tugasnya dapat mengaharapkan materi – materi yang telah disampaikan dan dapat mengamalkannya dalam
melayani pasien di Rumah Sakit. Dalam proses pelaksanaan tugas Pegawai/staf Baru agar bisa beradaptasi
dan selalu bertanya kepada seniornya untuk menghindari kesalahan – kesalahan.
BAB V
EVALUASI
1. Hasil yang dicapai
Para peserta Orientasi yang mengikuti merasa mendapat tambahan ilmu serta memahami aturan – aturan
yang ada di Rumah Sakit sebagai bekal untuk menjalankan pekerjaannya.
2. Hal – hal yang mempengaruhi
Para peserta Orientasi yang terdiri dari berbagai macam lulusan akan berbeda penerapan ilmunya di
dalam pelaksanaan tugasnya.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SASARAN
1. Kesimpulan
a. Pelaksanaan kegiatan Orientasi Karyawan Baru agar selalu dipergunakan untk menciptakan
Karyawan yang handal, terampil dan berhasil dalam pelaksanaan tugasnya, dalam rangka
meningkatkan mutu pelayana rumah sakit.
b. Materi yang disampaikan diterima dengan baik.
2. Saran
a. Kegiatan Orientasi Karyawan Baru pada setiap penerimaan harus tetap dilaksankan berguna untuk
bahan awal bekerja.
b. Disarankan agar seluruh anggota dapat melaksanakannya berdasarkan dengan apa yang telah
dijadwalkan.
BAB VII
PENUTUP
Demikian laporan ini dibuat sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan Orientasi Karyawan Baru di
Rumah Sakit sebagai bahan pertimbangan Pimpinan.
SELASA, 07.30 Apel dan Absensi Nn. Claudia Savsavubun, S.Kep Bag. Diklat
24/02/2015 08.30 – 09.00 Pengumuman Hasil Tes Ibu. M. F. Kasihiuw, AM.Keb Kabag.
Umum/Kepegawaian
09.00 – 12.00 Tes Kesehatan Bagian Poliklinik & Dokter dr. Wildia Lapalelo
RSHKL
12.00 Absensi Nn. Claudia Savsavubun, S.Kep Bag. Diklat
Mengetahui
Direktur RS. Hati Kudus Langgur Kabag Umum / Kepegawaian
Standar KPS. 7
Seluruh staf, baik klinis maupun non klinis diberikan orientasi tentang rumah sakit, departemen/unit
kerja atau unit dimana mereka ditugaskan dan tentang tugas tanggung jawab mereka yang spesifik saat
mereka diangkat sebagai staf.
Elemen Penilaian KPS. 7
1. Anggota staf klinis dan non klinis baru diberikan orientasi tentang rumah sakit, tentang unit kerja
atauunit dimana mereka ditugaskan dan tentang tanggung jawab pekerjaan serta setiap penugasan
khusus.
2. Pekerja Kontrak diberikan orientasi tentang rumah sakit, tentang unit kerja atau unit dimana mereka
ditugaskan dan tentang tanggung jawab pekerjaan serta setiap penugasan khusus mereka.
3. Tenaga sukarela diberikan orientasi tentang rumah sakit dan tanggung jawab yang diberikan.
4. Mahasiswa/trainee dilakukan orientasi pada rumah sakit dan tanggung jawab yang diberikan.
Regulasi RS
1. Orientasi umum rumah sakit.
2. Orientasi Khusus pada masing – masing unit kerja.
RUMAH SAKIT HATI KUDUS LANGGUR
JL. JENDERAL SUDIRMAN (0916) 21638 (0916) 21638
E-MAIL : rs_hk.langgur@yahoo.com
LANGGUR – KABUPATEN MALUKU TENGGARA
SURAT KEPUTUSAN
No : 11 / Kep-Dir / RSHKL / VI / 2015
TENTANG
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Direktur Rumah Sakit Hati Kudus Langgur,
MENIMBANG : Bahwa yang dimaksud dengan proses pemberian surat penugasan klinis
dengan rincian kewenangan klinis pada penugasan pertama dan penugasan
ulang adalah merupakan suatu bentuk cara yang dilakukan pada staf medis
dimana uraian tugas dibuat secara tersrtuktur oleh rumah sakit baik
penugasan pertama maupun penugasan ulang
MENGINGAT : 1. Undang-undang RI nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Undang – undang RI nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3. PMK 1796/2011 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
Pertama : Rumah sakit menggunakan proses terstandar yang didokumentasikan dalam
kebijakan resmi rumah sakit untuk memberikan kewenangan klinis bagi
setiap anggota staf medis dalam memberikan pelayanan pada penugasan
pertama dan pada penugasan ulang.
Kedua : Keputusan memberikan penugasan ulang untuk memberikan pelayanan
kepada pasien berpedoman pada :
a. Asuhan pasien-praktisi memberikan asuhan pasien dengan kasih, tepat
dan efektif untuk promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan
penyakit dan pelayanan sampai akhir hayat.
a. Pengetahuan medis/klinis-dalam ilmu-ilmu biomedis, klinis dan sosial
serta penerapan pengetahuan ke dalam asuhan pasien dan pendidikan
orang-orang lainnya
b. Pembelajaran dan peningkatan berbasis praktik menggunakan bukti dan
metode ilmiah untuk investigasi, evaluasi dan meningkatkan praktik
asuhan pasien
c. Ketrampilan hubungan antar manusia dan komunikasi yang akan
memampukan dan menjaga hubungan profesional dengan pasien,
keluarga dan anggota tim kesehatan lain
d. Profesionalisme terpancar dalam komitmen untuk secara terus menerus
mengembangkan professionalitas, praktik-praktik etika, pemahaman
dan kepekaan terhadap keragaman dan sikap tanggungjawab terhadap
pasien, profesinya dan masyarakat
e. Praktik berbasis sistem melalui pemahaman terhadap konteks dan
sistem dimana pelayanan kesehatan diberikan.
Ketiga : Pelayanan pasien yang diberikan oleh setiap anggota staf medis dirinci
secara jelas dan dikomunikasikan oleh pimpinan rumah sakit ke seluruh
rumah sakit maupun ke anggota staf medis.
Keempat : Setiap staf medis hanya memberikan pelayanan medis yang secara spesifik
diizinkan oleh rumah sakit.
Kelima : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di
kemudian hari ditemukan adanya kekeliruan akan dilaksanakan perbaikan
sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Langgur
Pada tanggal : 01 Juni 2015
Direktur RS. Hati Kudus Langgur
No.66/KPS/VI/2015 0 1/1
Ditetapkan
Direktur RS. Hati Kudus Langgur
Tanggal terbit
SPO
Tgl. 01 Juni 2015
Pedoman yang harus diikuti oleh dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarahkan praktik
PENGERTIAN
kedokteran.
1. Undang – Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedoteran (Lembaga Negara
Republik Indonesia Tahun2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4431);
2. Undang – Undang Nomor : 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang
– Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
3. Undang – Undang Negara Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
KEBIJAKAN
4. Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Kesehatan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 439/Menkes/Per/VI/2009 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Depertemen Kesehatan.
UNIT TERKAIT
RS.HATI KUDUS
No.67/KPS/VI/2015 0 1/1
Ditetapkan
Direktur RS. Hati Kudus Langgur
Tanggal terbit
SPO
Tgl. 01 Juni 2015
Tindakan mempercayakan tugas (yang pasti dan elas), kewenangan, hak, tanggung jawab, kewajiban,
dan pertanggung jawaban kepada bawahan secara individu dalam setiap posisi tugas. Pendelegasian
PENGERTIAN
dilakukan dengan cara membagi tugas, kewenangan, hak, tanggung jawab, kewajiban, serta pertanggung
jawaban, yang ditetapkan dalam suatu penjabaran / deskripsi tugas formil dalam organisasi.
1. Memberi tugas, wewenang dan tanggung jawab kepada pegawai secara profesional.
2. Memberi kesempatan kepada pegawai untuk mengembangkan diri.
TUJUAN
3. Menigkatkan mekanisme kerja organisasi
4. Mendorong pegawai untuk berorientasi pada target dan sekaligus kualitas.
Sesuai Surat Keputusan Direktur RS. Hati Kudus Langgur dengan nomor : 11/Kep-Dir/RSHKL/VI/2015
KEBIJAKAN
tentang Penugasan Klinik.
1. Kepala Ruangan / kepala bagian berhalangan atau mendapatkan tugas keluar daerah/kota
2. Kepala ruangan/kepala bagian mempercayakan salah satu petugas ruangan yang punya
kemampuan
PROSEDUR
3. Petugas ruangan yang telah dipercayakan akan bertanggung jawab atas semua yang terjadi di
ruangan / bagiannya.
- Staf
STAF MEDIS FUNGSIONAL
Menentukan keanggotaan staf medis fungsional
Standar KPS. 9
Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan, memverifikasi, mengevaluasi kredensial/
bukti-bukti keahlian/ kelulusan (izin/ lisensi, pendidikan, pelatihan, kompetens dan pengalaman) dari staf
medis yang diizinkan untuk memberikan asuhan pasien tanpa supervise
Elemen Penilaian KPS. 9
1. Mereka yang memperoleh izin berdasarkan peraturan perundangan dan dari rumah sakit untuk
melakukan asuhan pasien tanpa supervise diidentifikasi
2. Kredensial yang diperlukan (antara lain : pendidikan, surat izin, registrasi) sesuai peraturan dan
kebijakan rumah sakit bagi setiap anggota staf medis dicopy oleh rumah sakit dan disimpan dalam
file kepegawaian atau dalam file kredensial terpisah bagi setiap anggota staf medis
3. Semua kredensial (antara lain : pendidikan, surat izin, registrasi) diverifikasi dengan sumber yang
mengeluarkan kredensial sebelum individu tersebut mulai memberikan pelayanan kepada pasien
4. Semua kredensial dalama file (antara lain : pendidikan, surat izin, registrasi) terkini dan terupdate
sesuai persyaratan
5. Pada penugasan awal, dibuat pengumuman tentang ketentuan kualifikasi terkini dari seseorang untuk
memberikan pelayanan asuhan pasien
Dokumen :
1. Penetapan staf rumah sakit yang dapat melakukan asuhan pasien secara mandiri (yang dimaksud
dengan staf rumah sakit yang dapat melakukan asuhan pasien secara mandiri yaitu dokter, perawat
dan Bidan)
2. Proses dan data kredensial (data kredensial nanti dibuat dalam sebuah dokumen berisi semua
sertifikasi dari staf medis di dalam rumah sakit)
Standar KPS 9.1
Pimpinan membuat keputusan yang diinformasikan tentang pembaharuan izin bagi setiap anggota staf medis
dapat melanjutkan memberikan pelayanan asuhan pasien sekurang-kurangnya setiap tiga tahun
SURAT KEPUTUSAN
No : 12/Kep-Dir/RSHL/VI/2015
TENTANG
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Direktur Rumah Sakit Hati Kudus Langgur,
MENIMBANG : Bahwa yang dimaksud dengan proses kredensial staf tenaga kesehatan adalah
salah satu cara profesi keperawatan mempertahankan standar praktik dan
akuntabilitas persiapan pendidikan anggotanya.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
Pertama : Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk mengumpulkan kredensial
dari setiap staf professional kesehatan
Kedua : Izin,pendidikan,pelatihan dan pengalaman didokumentasi,bila relevan
Ketiga : Informasi tersebut diverifikasi dari sumber aslinya sesuai parameter yang
ditentukan dalam maksud dan tujuan kps 9
Keempat :
Ada catatan yang dipelihara untuk setiap staf professional kesehatan lainnya
Kelima : Catatan tersebut berisi salinan izin, sertifikasi atau registrasi yang wajib
Keenam : Rumah sakit mempunyai proses untuk memastikan bahwa staf lainnya yang
bukan pegawai rumah sakit tetapi mendampingi dokter praktik pribadi dan
memberikan pelayanan kepada pasien rumah sakit memiliki kredensial yang
salih dan sebanding dengan persyaratan kredensial rumah sakit
Ketujuh : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian
hari ditemukan adanya kekeliruan akan dilaksanakan perbaikan sebagaimana
mestinya
Ditetapkan di : Langgur
Pada tanggal : 01 Juni 2015
Direktur RS. Hati Kudus Langgur
LANGGUR
PROSEDUR KREDENSIAL KEPERAWATAN
No.68/KPS/VI/2015 0 1/1
Ditetapkan
Direktur RS. Hati Kudus Langgur
Tanggal terbit
SPO
Tgl.01 Juni 2015
Kredensial merupakan proses evaluasi terhadap tenaga keperawatan untuk menentukan kelayakan
pemberian kewenangan klinis.
PENGERTIAN
Re- kredensial adalah prosese re-evaluasi terhadap tenaga keperawatan yang telah memiliki
kewenangan klinis untuk menentukan kelayakan pemberian kewenangan klinis tersebut
Untuk memahami bagaimana proses kredensial dalam keperawatan profesional agar nantinya memenuhi
TUJUAN
standar keperawatannya yang telah ditentukan.
Sesuai Surat Keputusan Direktur RS. Hati Kudus Langgur nomor : 12/Kep-Dir/RSHKL/VI/2015 tentang
KEBIJAKAN
Proses Kredensial Tenaga Keperawatan.
1. Perawat / bidan mengajukan permohonan kepada Ketua Komite Keperawatan untuk memperoleh
Kewenangan Klinis.
2. Ketua Komite Keperawatan menugaskan kepada Sub Komite Kredensial untuk melakukan proses
krednsial.
3. Sub Komite Kredensial membentuk panitia adhoc untuk melakukan revie, verifikasi dan evaluasi
dengan metode yang telah disepakati.
PROSEDUR
4. Sub Komite memberikan laporan kepada Ketua Komite Keperawatan hasil kredensial sebagai bahan
rapat menentukan kewenangan klinins.
5. Seluruh proses kredensial dan hasil rapat penentuan klinis selanjutnya dilaporkan secara tertulis
oleh Sub Komite Kredensial kepada Ketua Komite Keperawatan untuk diteruskan kepada Direktur
dan dijadikan bahan rekomenadsi kepada Direktur.
6. Direktur mengeluarkan penugasan klinis terhadap perawat / bidan. Bersangkutan.
- Komite Keperawatan
UNIT TERKAIT - Komite Kredensial
- Panitia Adhoc
RS.HATI KUDUS
LANGGUR
PROSEDUR KREDENSIAL STAF BIDAN
No.69/KPS/VI/2015 0 1/1
Ditetapkan
Direktur RS. Hati Kudus Langgur
Tanggal terbit
SPO
Tgl. 01 Juni 2015
Untuk memahami bagaimana proses kredensial dalam kebidanan profesional agar nantinya
TUJUAN memenuhi standar kebidanannya yang telah ditentukan.
Sesuai Surat Keputusan Direktur RS. Hati Kudus Langgur nomor : 12/Kep-Dir/RSHKL/VI/2015
KEBIJAKAN
tentang Proses Kredensial Tenaga Kesehatan.
LANGGUR
PROSEDUR KREDENSIAL STAF FISIOTHERAPI
No.70/KPS/VI/2015 0 1/1
Ditetapkan
Direktur RS. Hati Kudus Langgur
Tanggal terbit
SPO
Tgl.01 Juni 2015
Kredensial adalah proses evaluasi terhadap tenaga fisiotherapis untuk menentukan kelayakan pemberian
kewenangan klinis sedangkan Re- kredensial adalah prosese re-evaluasi terhadap tenaga fisiotherapis
PENGERTIAN
yang telah memiliki kewenangan klinis untuk menentukan kelayakan pemberian kewenangan klinis
tersebut
Untuk memahami bagaimana proses kredensial dalam fisiotherapis profesional agar nantinya memenuhi
TUJUAN
standar fisiotherapinya yang telah ditentukan.
Sesuai Surat Keputusan Direktur RS. Hati Kudus Langgur nomor : 12/Kep-Dir/RSHKL/VI/2015 tentang
KEBIJAKAN
Proses Kredensial Tenaga Kesehatan.
1. Tenaga fisiotherapis mengajukan permohonan kepada Ketua Kabag Pelayanan Medis untuk
memperoleh kewenangan klinis.
2. Kepala Bagian Pelayanan Medis menugaskan kepada Subkomite Kredensial untuk melakukan
proses kredensial.
3. Subkomite Kredensial membentuk panitia adhoc untuk melakukan review, verifikasi dan evaluasi
dengan metode yang telah disepakati.
PROSEDUR 4. Subkomite memberikan laporan kepada Kabag Pelayanan Medis hasil kredensial sebagai bahan
rapat menentukan kewenangan klinis.
5. Seluruh proses kredensial dan hasil rapat penentuan kewenangan klinis selanjutnya dilaporkan
secara tertulis oleh subkomite kredensial kepada Kabag Pelayanan Medis untuk diteruskan kepada
direktur dan dijadikan bahan rekomendasi kepada direktur.
6. Direktur mengeluarkan Penugasan Klinis terhadap bidan bersangkutan.
LANGGUR
PROSEDUR KREDENSIAL STAF PEREKAM MEDIS
No.71/KPS/VI/2015 0 1/1
Ditetapkan
Direktur RS. Hati Kudus Langgur
Tanggal terbit
SPO
Tgl.01 Juni 2015
Kredensial adalah proses evaluasi terhadap tenaga perekam Medis untuk menentukan
kelayakan pemberian kewenangan klinis sedangkan Re- kredensial adalah prosese re-evaluasi
PENGERTIAN
terhadap tenaga Perekam Medis yang telah memiliki kewenangan klinis untuk menentukan
kelayakan pemberian kewenangan klinis tersebut.
Untuk memahami bagaimana proses kredensial dalam Perekam Medis profesional agar
TUJUAN nantinya memenuhi standar Rekam Medisnya yang telah ditentukan.
Sesuai Surat Keputusan Direktur RS. Hati Kudus Langgur nomor : 12/Kep-Dir/RSHKL/VI/2015
KEBIJAKAN
tentang Proses Kredensial Tenaga Kesehatan.
- Penunjang Medik
UNIT TERKAIT - Komite Kredensial
- Panitia Adhoc
RS.HATI KUDUS
LANGGUR
PROSEDUR KREDENSIAL STAF ANALIS KESEHATAN
No.72/KPS/VI/2015 0 1/1
Ditetapkan
Direktur RS. Hati Kudus Langgur
Tanggal terbit
SPO
Tgl. 01 Juni 2015
Kredensial adalah proses evaluasi terhadap tenaga analis kesehatan untuk menentukan
kelayakan pemberian kewenangan klinis sedangkan Re- kredensial adalah prosese re-evaluasi
PENGERTIAN
terhadap tenaga analis kesehatan yang telah memiliki kewenangan klinis untuk menentukan
kelayakan pemberian kewenangan klinis tersebut
Untuk memahami bagaimana proses kredensial dalam analis kesehatan profesional agar
TUJUAN nantinya memenuhi standar analis kesehatannya yang telah ditentukan.
Sesuai Surat Keputusan Direktur RS. Hati Kudus Langgur nomor : 12/Kep-Dir/RSHKL/VI/2015
KEBIJAKAN tentang Proses Kredensial Tenaga Kesehatan.
- Penunjang Medik
UNIT TERKAIT - Komite Kredensial
- Panitia Adhoc
Standar KPS. 10
Rumah sakit mempunyai tujuan yang terstandar, prosedur berbasis bukti untuk memberi wewenang kepada
semua anggota staf medis untuk menerima pasien dan memberikan pelayanan klinis lainnya konsisten/sesuai
dengan kualifikasi.
Elemen penialain KPS. 10
1. Rumah sakit menggunakan proses terstandar yang di dokumentasikan dalam kebijakan resmi rumah
sakit untuk memberikan kewenangan klinis bagi setiap anggota staf medis dalam memberikan
pelayanan pada penugasan pertama dan pada penugasan ulang. (lihat juga AP.3, EP 5, dan MPO.4.2,
EP 2)
2. Keputusan memberikan penugasan ulang untuk memberikan pelayanan kepada pasien berpedoman
pada item a) sampai f) pada Maksud dan Tujuan dan pada review kinerja tahunan dari para praktisi.
3. Pelayanan pasien yang diberikan oleh setiap anggota staf medis dirinci secara jelas dan
dikomunikasikan oleh pimpinan rumah sakit ke seluruh rumah sakit maupun ke anggota staf medis.
4. Setiap staf medis hanya memberikan pelayanan medis yang secara spesifik diizinkan oleh rumah
sakit.
Regulasi RS:
1. Kebijakan dan proses pemberian surat penugasan klinis dengan rincian kewenangan klinis pada
penugasan pertama dan penugasan ulang
2. Pedoman keputusan untuk penugasan ulang (kriteria a sd f sebagai review kinerja) belum dibuat
RUMAH SAKIT HATI KUDUS LANGGUR
JL. JENDERAL SUDIRMAN (0916) 21638 (0916) 21638
E-MAIL : rs_hk.langgur@yahoo.com
LANGGUR – KABUPATEN MALUKU TENGGARA
A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan suatu seni yang berorientasikan kepada manusia, perasaan untuk menghargai
sesama individu, dan suatu naluri kesusilaan dan tindakan apa yang harusdikerjakan. Berdasarkan Peraturan
menteri kesehatan Republik Indonesia NomorHK.02.02/Menkes/148/I/2010 tentang izin dan
penyelenggaraan praktik perawat bahwa perawatadalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik
di dalam maupun di luar negeri sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Perawat dituntut untuk bertanggung jawab dalam setiap tindakannya khususnyaselama melaksanakan
tugas di rumah sakit, puskesmas, panti, klinik atau masyarakat.Meskipun tidak dalam rangka tugas atau tidak
sedang meklaksanakan dinas, perawat dituntutuntuk bertangung jawab dalam tugas-tugas yang melekat
dalam diri perawat. Perawat memilikiperan dan fungsi yang sudah disepakati. Perawat sudah berjanji dengan
sumpah perawat bahwaia akan senantiasa melaksanakan tugas-tugasnya.
Kredensial merupakan proses untuk menentukan dan mempertahankan kompetensipraktik keperawatan.
Proses kredensial terdiri dari beberapa kegiatan diantaranya lisensi,registrasi, sertifikasi, dan akreditasi.
Proses kredensial di Indonesia, masih belum tertata secarasempurna dikarenakan oleh banyak factor. Salah
satu factor utama yang menyebabkan hambatan proses kredensial adalah belum disahkannya RUU Praktik
Keperawatan. Untuk mendapatkan izin praktik maka seorang lulusan dari pendidikan professional
keperawatan harus mendaftarkan diri pada dewan keperawatan yang ada di setiap provinsi untuk mengikuti
ujian (Kozier, 1990).
Perkembangan ilmu keperawatan di Amerika telah berkembang sejak lama dan proses kredensial
khususnya lisensi untuk perawat telah lahir pada tahun 1923 di negara tersebut.Sehingga perkembangan
keperawatan di Amerika jauh lebih maju di bandingkan negaraindonesia. Di Amerika Serikat misalnya, izin
praktik keperawatan diberikan pada perawatprofessional mulai pada tahun 1903 tepatnya di Negara bagian
North Carolina, kemudian padatahun 1923 semua Negara bagian telah mempunyai izin praktik bagi para
perawat (Kozier,1990).
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Definisi Credential
Credentialing adalah review dari kualifikasi individu atau organisasi. Jadi, kredensialdapat diartikan
sebagai bukti tertulis dari organisasi profesi dalam upaya mempertahankanstandar praktik dan
akuntabilitas anggotanya. Credentialing merupakan suatu bentuk keberhasilan seseorang untuk
memperoleh nilai dari suatu badan kredensial. Credentialing merupakan keseragaman proses yang telah
disetujui oleh semua anggota. Hal ini berarti badan tersebut dapat menerapkan standar yang sama pada
setiap aplikasi kredensial.
Menurut Kozier Erb (2004), credentialing merupakan salah satu cara profesikeperawatan
mempertahankan standar praktik dan akuntabilitas persiapan pendidikan anggotanya.
Definisi lain menurut (Guido, 2006) adalah suatu bukti pengakuan yang biasanyadalam bentuk tertulis
yang menyatakan bahwa individu atau organisasi mempunyai standar praktek yang spesifik.
B. Credensial Dalam Keperawatan.
Kozier Erb (2004) menjelaskan bahwa credentialing merupakan salah satu cara profesikeperawatan
mempertahankan standar praktik dan akuntabilitas persiapan pendidikan anggotanya. Kredensial
merupakan proses untuk menentukan dan mempertahankan kompetensi keperawatan. Proses kredensial
merupakan salah satu cara profesi keperawatan mempertahankan standar praktik dan akuntabilitas
persiapan pendidikan anggotanya.
Kredensial meliputi pemberian izin praktik (lisensi), registrasi (pendaftaran), pemberiansertifikat
(sertifikasi) dan akreditasi. Di lingkungan Oxford dan United Health Care, kredensial diberikan
dengan beberapa kriteria, antara lain :
a. Secara umum mempunyai izin sah dari pemerintah.
b. Secara umum mempunyai DEA atau sejenisnya.
c. Lulus Pendidikan Keperawatan dan mempunyai sertifikat keperawatan
Standar KPS. 13
Rumah Sakit mempunyai standar prosedur untuk mengidentifikasi tanggung jawab pekerjaan dan untuk
membuat penugasan kerja klinis berdasarkan asas kredensial staf perawat dan peraturan perundangan.
Elemen Penilaian KPS 13
1. Izin pendidikan, pelatihan dan pengalaman anggota staf keperawatan digunakan untuk membuat
penugasan kerja klinis.
2. Proses memperhatiakan peraturan perundangan yang relevan.
Dokumen
Acuan
1. PMK 1796/2011 tetang Registrasi Tenaga Kesehatan.
2. KMK 369/2007 tentang Standar Profesi Bidan.
3. KMK 378/2007 tentang Standar Profesi Perawat Gigi
4. Acuan dilampirkan
Standar KPS. 14
Rs mempunyai standar prosedur untuk staf keperawatan berpartisispasi dalam kegiatan mutu Rs, termasuk
mengevaluasi kinerja individu, bila dibutuhkan.
Elemen Penilaian KPS. 14
1. Staf keperawatan berpastisipasi dalam kegiatan peningkatan mutuRs (lihat juga PMKP.1.1, EP 1)
2. Kinerja masing – masing anggota staf keperawatan direwview bila ada indikasi akibat temuan pada
kegiatan peningkatan mutu.
3. Informasi yang tepat dari proses review tersebut didokumentasikan dala file kredensial perawat
tersebut atau file lainnya
Dokumen
1. Bukti keterlibatan staf keperawatan dalam kegiatan peningkatan mutu Rs.
2. Review kinerja staf keperawatan.
Standar KPS. 15
Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk mengumpulkan ,memverifikasi dan mengevaluasi
kredensial staf kesehatan professional lainnya (izin,pendidikan,pelatihan dan pengalaman)
Elemen penilain KPS 15
1. Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk mengumpulkan kredensial dari setiap staf
professional kesehatan
2. Izin,pendidikan,pelatihan dan pengalaman didokumentasi,bila relevan
3. Informasi tersebut diverifikasi dari sumber aslinya sesuai parameter yang ditentukan dalam maksud
dan tujuan kps 9
4. Ada catatan yang dipelihara untuk setiap staf professional kesehatan lainnya
5. Catatan tersebut berisi salinan izin, sertifikasi atau registrasi yang wajib
6. Rumah sakit mempunyai proses untuk memastikan bahwa staf lainnya yang bukan pegawai rumah
sakit tetapi mendampingi dokter praktik pribadi dan memberikan pelayanan kepada pasien rumah
sakit memiliki kredensial yang salih dan sebanding dengan persyaratan kredensial rumah sakit
Acuan
1. PMK 1796/2001 tentang registrasi tenaga kesehatan
2. Standar profesi
Regulasi RS :
1. Kebijakan /panduan/SPO proses kredensial staf tenaga kesehatan
Dokumen
1. Bukti proses kredensial
2. Berkas kepegawaian
Standar KPS.16
Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk mengidentifikasi tanggungjawab kerja dan menyusun
penugasan kerja klinis bedasarkan pada kredensial anggota staf professional kesehatan lainnya dan
setiap ketentuan peraturan perundangan
Elemen KPS. 16
1. Izin ,pendidikan,pelatihan dan pengalaman, dari staf profesinal kesehatan lainnya digunakan untuk
menyusun penugasan kerja klinis
2. Proses mengindahkan peraturan perundangan yang relevan
Acuan : Standar profesi
Dokumen : Dokumen penugasan
Standar KPS. 17
Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk anggota staf professional kesehatan lain
berpartisipasi dalam kegiatan peningakatan mutu rumah sakit
Elemen penilaian KPS
1. Staf professional kesehatan lainnya berpartisipasi dalam kegiatan peningkatan mutu rumah sakit
(lihat juga KPS 1.1,EP 1)
2. Kinerja anggota staf professional kesehatan lainnya direview bila ada indikasi akibat temuan pada
kegiatan peningktan mutu
3. Informasi yang benar dari proses review didokumentasikan dalam file staf professional kesehatan
tersebut
Dokumen
1. Bukti partisipasi dalam kegiatan peningkatan mutu RS
2. Review staf bila ada indikasi terkait temuan pada upaya peningkatan mutu RS