Anda di halaman 1dari 9

KONSOLIDASI PADA TANGGAL AKUISISI

Pada dasarnya, laporan keuangan keungan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip
akuntansi yang sama. Akan tetapi, laporan keuangan konsolidasi melaporkan hasil operasi dan
posisi keuangan dua entitas atau lebih yang memliki hubungan istimewa menjadi sebuah laporan
keuangan yang seolah-olah berasal dari satu entitas, tentu saja setelah mengalami proses
eliminasi.
Kertas kerja konsolidasi
Kertas kerja konsolidasi merupakan mekanisme yang efisien untuk menggabungkan akun-akun
dari perusahaan yang terpisah yang akan dikonsolidasi dan untuk menyesuaikan saldo
gabunganmenjadi angka-angka yang akan dilaporkan seakan-akan semua perusahaan yang
dikonsolidasi adalah satu entitas. Penting untuk diketahui bahwa entitas konsolidasi tidak
mempunyai pembukuannya sendiri, tiap-tiap perusahaan yang akan dikonsolidasi mempunyai
pembukuan mereka sendiri-sendiri. Kertas kerja konsolidasi berisi dari empat kolom yaitu:
1. Nama pos, berisi nama pos-pos yang merupakan asset,kewajiban maupun ekuitas entitas.
2. Data neraca, memuat 2 subkolom yaitu data perusahaan induk dan anak . Tiap subkolom
menjelaskan nilai dari pos-pos yang ada disebelah kiri
3. Ayat jurnal eliminasi. Pada kolom ini, total saldo akun perusahaan-perusahaan terpisah yang
akan dikonsolidasi disesuaikan untuk mencerminkan angka yang akan muncul jika entitas
konsolidasi berdiri sendiri sebagai entitas tunggal dan legal . agar tidak bercampur dengan ayat
jurnal umum, ayat jurnal eliminasi diberi tanda “E” pada sudut kiri jurnalnya. Ayat jurnal
eliminasi hanya muncul di kertas kerja konsolidasi dan tidak mempengaruhi pembukuan
perusahaan manapun
4. Terakhir adalah kolom konsolidasi yang memuat hasil akhir dari peyesuaian dari entitas-entitas
yang akan dikonsolidasi. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:
Data neraca percobaan Ayat jurnal eliminasi konsolidasi
Nama pos
Entitas induk Entitas anak Debet Kredit

Penyusunan neraca konsolidasi sesaat setelah akuisisi kepemilikan penuh


Contoh kasus:
Alim corp. membeli seluruh saham deeny company pada tanggal 1 januari dan sesaat setelahnya
langsung menyusun neraca konsolidasi . Berikut disajikan neraca terpisah kedua entitas tersebut
sebelum akuisisi:
Alim corp. Deeny company
Aktiva
Kas 700.000 100.000
Piutang usaha 150.000 100.000
Sediaan 200.000 120.000
Tanah 350.000 80.000
Bangunan dan peralatan 1.600.000 1.200.000
Akumulasi penyusuta (800.000) (600.000)
Total aktiva 2.200.000 1.000.000
Kewajiban dan ekuitas
Utang usaha 200.000 200.000
Utang obligasi 400.000 200.000
Saham biasa 1.000.000 400.000
Laba ditahan 600.000 200.000
Total ekuitas & ekuitas 2.200.000 1.000.000

Selanjutnya, semua ayat jurnal dan ayat jurnal eliminasi dalam materi ini akan diberi nomor
berurut. Ayat jurnal eliminasi yang muncul di kertas kerja akan dibahas dalam teks.
Kepemilikan penuh dibeli pada nilai buku
Dari contoh diatas, alim membeli saham deeny 100% saham biasa beredar seharga $600.000.
pada saat penggabungan usaha, nilai wajar yang masing-masing aktiva dan kewajiban deeny
sama dengan nilai buku yang disajikan dalam tabel diatas. Harga beli saham sebesar
$600.000( 400.000+200.000). alim mencatat akuisisi saham di pembukuannya pada tanggal
penggabungan usaha dengan ayat jurnal sebagai berikut:
1 januari 20X1
Investasi –saham deeny 600.000
Kas 600.000
Berikut neraca kedua entitas sesaat setelah akuisisi:
Alim corp. Deeny company
Aktiva
Kas 100.000 100.000
Piutang usaha 150.000 100.000
Sediaan 200.000 120.000
Tanah 350.000 80.000
Bangunan dan peralatan 1.600.000 1.200.000
Akumulasi penyusutan (800.000) (600.000)
Investasi-saham deeny 600.000
Total aktiva 2.200.000 1.000.000
Kewajiban dan ekuitas
Utang usaha 200.000 200.000
Utang obligasi 400.000 200.000
Saham biasa 1.000.000 400.000
Laba ditahan 600.000 200.000
Total ekuitas & ekuitas 2.200.000 1.000.000

Kertas kerja konsolidasinya dapat dibuat sebagai berikut:


Data neraca ayat jurnal eliminasi Konsolidasi
Pos
Alim Deeny Debet kredit
Kas 100.000 100.000 200.000
Piutang usaha 150.000 100.000 250.000
Sediaan 200.000 120.000 320.000
Tanah 350.000 80.000 430.000
Bangunan
dan peralatan 1.600.000 1.200.000 2.800.000
Akumulasi
penyusutan (800.000) (600.000) 1.400.000
Investasi-
saham deeny 600.000 600.000a
Total aktiva 2.200.000 1.000.000 600.000 3.200.000
Kewajiban
dan ekuitas
Utang usaha 200.000 200.000 400.000
Utang
obligasi 400.000 200.000 600.000
Saham biasa 1.000.000 400.000 400.000a 1.000.000
Laba ditahan 600.000 200.000 200.000a 600.000
Total ekuitas
& ekuitas 2.200.000 1.000.000 600.000 3.200.000
Ayat jurnal eliminasi investasi:
E(a) Saham biasa-deeny 400.000
Laba ditahan 200.000
Investasi-saham deeny 600.000
Setelah dieliminasi, neraca konsolidasi dapat disajikan sebagai berikut:
Alim corp. and subdiaries
Neraca konsolidasi
1 januari 20X1
Aktiva Kewajiban
Kas 200.000 Utang usaha 400.000
Piutang usaha 250.000 Utang obligasi 600.000
Sediaan 320.000 Ekuitas pemegang saham
Tanah 430.000
Bangunan dan peralatan 2.800.000 Saham Biasa 1.000.000
Akumulasi penyusutan 1.400.000 Laba ditahan 600.000
Total aktiva Total kewajiban dan
3.200.000 ekuitas 3.200.000

Kepemilikan penuh dibeli diatas nilai buku


Harga saham suatu persahaan biasanya dipengaruhi banyak factor, termasuk didalamnya aktiva
bersih, profitabilitas perusahaan, dan kondisi pasar secara umum. Pada saat membeli saham
perusahaan lain, tidak beralasan akan mengharapkan harga beli sama dengan nilai buku saham
yang diakuisisi. Berikut beberapa alasan mengapa harga beli saham suatu perusahaan lebih tinggi
dari nilai buku saham tersebut:
1. Kesalahan dan penghilangan dari pembukuan anak perusahaan.
Jika pembukuan anak perusahaan diteliti, sangat mungkin kita akan menemukan adanya
kesalahan dan penghapusan yang mengkibatkan timbilnya selisih antara nilai buku dengan nilai
wajar. Ketidaksesuaian itu biasanya disebabkan karena anak perusahaan tidak mengikuti prinsip
akuntansi berlaku umum untu aktivitas pencatatannya. Untuk menghapus ketidaksesuaian itu,
maka anak perusahaan dikoreksi dan setelah anakperusahaan dinyatakan sesuai dengan PABU,
maka tidaka ada lagi bagian diferensial yang disebabkan kesalahan dan penghilangan tersebut.
2. Selisih lebih nilai wajar diatas nilai buku dari aktiva bersih anak perusahaan yang dapat
diidentifikasi
Dalam banyak kasus, nilai wajar suatu aktiva yang diakuisisi lebih tinggi dari nilai bukunya.
Akibatnya, harga beli lebih tinggi dari nilai buku saham yang diakuisisi. Prosedur konsolidasi
mewajibkan menyusu neraca konsolidasi harus berdasakan nilai wajar aktiva tersebut. Untuk
mencapai nilai wajar aktiva dapat digunakan dua cara:(1) aktiva dan kewajiban direvaluasi
langsung dari pembukuan anak perusahaan.(2)dasar akuntansi anak perusahaan dipertahankan
dengan ketentuanrevaluasi dilakukan tiap periode.
Biasanya, perusahaan akan lebih condong untuk melakukan revaluasi aktiva dan kewajiban
karena asas praktisnya, dengan syarat didalam perusahaan tidak ada hak minoritas yang
berpengruh signifikan (karena dari sudut pandang minoritas anak perusahaan berkelanjutan dan
dasar akuntansi tidak boleh berubah). Namun, bila ada hak minoritas, maka diperlukan ayat
jurnal yang merevaluasi aktiva tersebut dan mengalokasikan dierensial dalam kertas kerja
konsolidasi tiap kali laporan keuangan konsolidasi disusun.
3. Keberadaan goodwill
Pada suatu kondisi perusahaan membeli saham diatas harga total nilai wajar aktiva anak
perusahaan yang dapat diidentifikasi, tambahan pembayaran tersebut biasanya diperlakukan
sebagai pembayaran atas kemampuan laba yang tinggi perusahaan yang diakuisisi, karena itu
sisa diferensial debet akan dialokasikan ke sebagai goodwill.
Asumsikan bahwa alim membeli saham biasa dee seharga 680.000 tunai pada tanggal 1 januari
20X1. Dalam pembelian tersebut, dapat kita lihat bahwa alim membayar $80.000 lebih tinggi
dari nilai buku saham tersebut. Terkait hl ini, alim mencatat pembelian tersebut sebagai berikut:
Investasi-saham dee $680.000
Kas $680.000
Dalam suatu penggabungan usaha, harga beli harus dialokasikan ke aktiva dan kewajiban yang
diakuisisi. Karena itu, jumlah tertentu yang dibayar perusahaan tersebut harus dialokasikan ke
aktiva dan kewajiban tertentu dan juga dialokasikan ke goodwill bila ada kelebihan (diferensial
positif) pada nilai buku anak perusahaan.
Prosedur untuk kertas kerja konsolidasi seharusnya memiliki pola yang sama dengan kertas kerja
biasa, hanya saja ada perlakuan khusus pada selisih nilai buku dan harga beli tersebut. Pada saat
harga beli lebih tinggi, maka pembuatan ayat jurnal eliminasi harus mendebet akun diferensial
yang menyamakan posisi jumlah debet dan kredit pembelian tersebut. Lebih jelas, berikut ayat
jurnal eliminasi yang dibuat entitas konsolidasi:
E(b) saham biasa-deeny 400.000
Laba ditahan 200.000
Deferensiasi 80.000
Investasi saham deeny 680.000
Saldo yang dialokasikan ke akun deferensial dalam ayat jurnal eliminasi tersebut selanjutnya
akan dinolkan dengan melalui satu atau lebih ayat jurnal tambahan, tergantung nilai lebih
tersebut akan dialokasikan kemana, apakah ke aktiva( alasan kedua munculnya diferensial
positif) atau ke goodwill(syarat ketiga).
Bila dialokasikan ke aktiva seperti syarat kedua ,tanah misalnya, maka akan muncul ayat jurnal
penyesuaian dan neraca sebagai berikut:
E(c) tanah 80.000
Diferensial 80.000

Data neraca ayat jurnal eliminasi Konsolidasi


Pos
Alim Deeny Debet kredit
Kas 20.000 100.000 120.000
Piutang usaha 150.000 100.000 250.000
Sediaan 200.000 120.000 320.000
Tanah 350.000 80.000 80.000c 430.000
Bangunan
dan peralatan 1.600.000 1.200.000 2.800.000
Akumulasi
penyusutan (800.000) (600.000) 1.400.000
Investasi-
saham deeny 680.000 680.000a
a
diferensial 80.000 80.000c
Total aset 2.200.000 1.000.000 3.200.000
Kewajiban
dan ekuitas
Utang usaha 200.000 200.000 400.000
Utang
obligasi 400.000 200.000 600.000
a
Saham biasa 1.000.000 400.000 400.000 1.000.000
Laba ditahan 600.000 200.000 200.000a 600.000
Total pasiva 2.200.000 1000.000 760.000 760.000 3.200.000

Ilustrasi Perlakuan diferensial debet


Asumsikan bahwa alim membeli saham deeny seharga $800.000 pada tanggal 1 januari 20X1
dengan menerbitkan obligasi dengan tingkat bunga 9% dan nilai nominal $200.000 serta
membayar tunai sebesar $600.000. untuk mencatat pembelian tersebut, alim melakukannya
sebagai berikut:
1 jan 20X1
Investasi-saham deeny 800.000
Utang obligasi 200.000
Kas 600.000

Berikut neraca deeny pada 1 jan 20X1


Nilai buku Nilai wajar Perbedaan nilai wajar
dan nilai buku
Kas 100.000 100.000
Piutang usaha 100.000 100.000
Sediaan 120.000 150.000 30.000
Tanah 80.000 200.000 120.000
Bangunan dan
peralatan 1.200.000
Akumulasi penyusutan (600.000) 580.000 (20.000)
1.000.000 1.130.000
Utang usaha 200.000 200.000
Utang obligasi 200.000 270.000 (70.000)
Saham biasa 400.000
Laba ditahan 200.000
Total ekuitas & ekuitas 1.000.000 470.000 60.000

Total harga beli sebesar $800.000 lebih tinggi 200.000 dibandingnilai buku aktiva bersih deeny
(nilai total aktiva dikurangi kwajiban) sehingga terdapat difernsial sebesar itu. Total nilai wajar
dari aktiva bersih dan dapat didentifikasi adalah $ 660.000. jumlah selisih lebih total harga beli
dengan nilai wajar aktiva bersih adalah $140.000 . jumlah tersebut kemudian dialokasikan ke
goodwill dalam neraca konsolidasi.

Data neraca ayat jurnal eliminasi


Pos Konsolidasi
Alim Deeny Debet kredit
Kas 100.000 100.000 200.000
Piutang usaha 150.000 100.000 250.000
c
Sediaan 200.000 120.000 30.000 350.000
Tanah 350.000 80.000 120.000c 550.000
Bangunan dan
peralatan 1.600.000 1.200.000 20.000c 2.780.000
Goodwill 140.000c 140.000
Investasi-sahan
deeny 800.000 800.000d
Diferensial 200.000d 200.000c
Total debet 3.200.000 1.600.000 4.270.000
Akumulasi
penyusutan 800.000 600.000 1.400.000
Utang usaha 200.000 200.000 400.000
Utang obligasi 600.000 200.000 800.000
Premi utang obligasi 70.000c 70.000
Saham biasa 1.000.000 400.000 400.000d 1.000.000
Laba ditahan 600.000 200.000 200.000d 600.000
Total kredit 3.200.000 1.600.000 1.090.000 1.090.000 4.270.000

Kepemilikan penuh dibeli dibawah nilai buku


Ada beberapa factor yang bias menyebabkan saham dibeli dibawah nilai buku antara lain:
1. Kesalahan pembukuan dari anak perusahaan,yang untuk perlakuan akuntansinya ama
dengan pembelian diatas nilai buku yaitu dibuatkan koreksi.
2. Selisih lebih nilai buku dengan nilai wajar aktiva yang dapat didentifikasi. Jika terjadi
seperti ini,standar akuntansi mewajibkan adanya pengakuan penurunan nilai.
3. Berkurangnya nilai goodwill, jika ini terjadi, maka goodwill harus dihapusbukukan.
4. Pembelian murah karena goodwill negative. Jika terdapat goodwill negative, maka goodwill
negatif tersebut harus dialokasikan kesemua aktiva yang diakuisisi kecuali kas dan setara kas.

Nilai buku Nilai wajar Perbedaan nilai wajar


dan nilai buku
Kas 100.000 100.000
Piutang usaha 100.000 100.000
Sediaan 120.000 120.000
Tanah 80.000 90.000 10.000
Bangunan dan
peralatan 1.200.000
Akumulasi penyusutan (600.000) 560.000 (40.000)
1.000.000 970.000
Utang usaha 200.000 200.000
Utang obligasi 200.000 200.000
Saham biasa 400.000
Laba ditahan 200.000
Total ekuitas & ekuitas 1.000.000 970.000 (30.000)
Penyusunan neraca konsolidasi sesaat setelah akuisisi kepemilikan pengendali
Yang lebih umum terjadi, sebuah perusaahn tidak diakuisisi sepenuhnya oleh investor. Selalu ada
bagian dari hak minoritas. Maka untuk memunculkan klaim atas kepemilkan minoritas tersebut,
perusahaan kemudian melaporkannya sebagai kewajiban. Jika kepemilikan pengendali kurang
dari 100% dibeli lebih tinggi dari nilai buku, maka akan timbul difernsiasi. Diferensial tersebut
kemudian kita debet di kertas kerja dan selanujtnya dialokasikan ke aktiva dan kewajiban anak
perusahaan dengan cara yang sama dengan yang digunakan dalam kondisi akuisisi kepemilikan
penuh.
Utang dan piutang antarperusahaan
Semua utang dan piutang antar entitas yang akan dikonsolidasi harus dieliminasi pada saat
penyusunan laporan keuangan konsolidasi. Dari sudut pandang entitas tunggal, suatu perusahaan
tidak dapat berutang pada dirinya sendiri.
PERTIMBANGAN TAMBAHAN
Akun penilaian aktiva dan kewajiban pada saat akuisisi:
1. Akumulasi penyusutan pada tanggal akuisisi
Secara teoritis, perlakuan akuntansi yang tepat pada akumulasi penyusutan adalah anak
perusahaan adalah merevaluasinya menjadi nilai wajar pada tanggal penggbungan melalui
alokasi diferensial. Akan tetapi dalam praktiknya, eliminasi penyusutan jaran dilakukan karena
tidak mempunyai pengaruh nilai bersih aktiva dan hanya mengeliminasi akun aktiva dan kontra
aktiva yang lebih tinggi.

2. Penyisihan piutang tak tertagih


Piutang dinilai berbeda dari aktiva nonmoneter. Piutang umumnya dicerminkan sebesar nilai
legal aktiva dan dibuatkan estimasi penyisihan dalam akun kontra aktiva. Jika akun aktiva dan
akun kontra aktiva dinyatakan secara tepat dalam pembukuan anak perusahaan, kedua angka
tersebut akan dibawa pada neraca konsolidasi.

Anda mungkin juga menyukai