SK Kebijakan Pelayanan Farmasi (Siap)
SK Kebijakan Pelayanan Farmasi (Siap)
Menimbang:
a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Putri Bidadari
Langkat maka diperlukan penyelenggaraan Pelayanan Farmasi yang bermutu tinggi;
b. bahwa agar pelayanan Farmasi di Rumah Sakit Umum Putri Bidadari Langkat dapat terlaksana
dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum Putri Bidadari Langkat
sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan Farmasi di Rumah Sakit Umum Putri
Bidadari Langkat;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b,perlu ditetapkan
dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Putri Bidadari Langkat.
Mengingat:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tentang Pekerjaan Kefarmasian
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1197 /Menkes/SK/X/2004 tentang
Standar Pelayanan Farmasi Di Rumah Sakit
M E M U T U S K A N:
Menetapkan :
Kedua : Kebijakan Pelayanan Farmasi Rumah Sakit Umum Putri Bidadari Langkat
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya
Ditetapkan di Langkat
Pada tanggal 31 Januari 2017
Rumah Sakit Umum Putri Bidadari Langkat
Direktur
Lampiran :
Keputusan Direktur Nomor : 34/SK/DIR/RSUPB/I/2017
Tentang : Kebijakan Pelayanan Farmasi
14. Besarnya persediaan obat/alkes di logistik farmasi ditentukan maksimum untuk pemakaian satu
bulan, kecuali untuk obat-obat yang dikategorikan “fast moving” persediaan dapat ditingkatkan
sampai dengan maksimum untuk tiga bulan.
15. Formulir pemakaian obat pengganti resep harus ditandatangani oleh Kepala Unit farmasi.
16. Jumlah persediaan obat/alkes ditentukan maksimum untuk penjualan satu minggu.
17. Penerimaan obat/alkes dari logistik farmasi dengan kadaluarsa paling lambat satu tahun hanya
untuk obat-obat yang digolongkan “ cito “ dan segera pakai.
18. Untuk penagihan resep pasien rekanan dan pasien karyawan diperlukan selain foto cofy resep juga
tanda tangan asli dari cetakan slip pembelian obat (SPO) atau dari kuitansi manual.
19. Untuk resep pasien umum atau asuransi perlu persetujuan dari pasien/keluarga pasien dengan
menandatangani di Surat Perintah Kerja (SPK) bahwa obat tidak dapat dikembalikan.
20. Untuk menjaga kualitas, semua obat atau alkes dari pedagang besar farmasi (PBF) yang resmi.
21. Permintaan narkotika di tulis dokter atau dokter yang berwenang dengan mencantumkan nomor
Surat Izin Praktek (SIP) dan alamat lengkap.
22. Tidak menyediakan alkohol 70% dijual bebas.
23. Memberikan pelayanan selama 24 jam terus menerus ke seluruh unit kerja terkait seperti IGD,
rawat inap, rawat jalan, dan rawat intensif.