Technological Pedagogical Content Knowledge
Technological Pedagogical Content Knowledge
TPACK adalah sebuah kerangka yang menggambarkan hubungan dan kompleksitas antara tiga
komponen dasar pengetahuan (teknologi,pedagogi, dan konten) (Koehler & Mishra, 2008;
Mishra & Koehler, 2006). Pada irisan 3 tipe pengetahuan adalah pemahaman intuitif pengajaran
konten dengan metode pedagogi dan teknlogi yang sesuai. tujuh komponen yang termasuk
kedalam kerangka TPACK adalah:
TPACK adalah kerangka yang berguna untuk berpikir tentang pengetahuan apa yang harus guru
miliki untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam pengajaran dan bagaimana mereka dapat
mengembangkan pengetahuan ini. Penggunaaan TPACK sebagai kerangka untuk mengukur
pengetahuan mengajar dapat berdampak pada tipe pelatihan dan pengembangan pengalaman
profesional yang dirancang untuk calon guru dan guru. Oleh karena itu, Hal itu merupakan
kebutuhan kontinu untuk memikirkan kembali praktik persiapan kami di bidang pendidikan guru
dan mengusulkan strategi baru yang lebih mempersiapkan guru untuk mengintegrasikan
teknologi ke dalam pengajaran mereka.
Para peneliti telah membahas akan perlunya mengembangkan penilaian yang reliabel untuk
mengukur TPACK dan komponen-komponennya untuk lebih memahami pendekatan
pengembangan profesional manakah yang melakukan (atau tidak melakukan) perubahan
pengetahuan guru, sebagaimana memperdalam kepekaan kolektif terhadap konteks di mana
pendekatan ini bekerja (atau tidak bekerja) (Koehler & Mishra, 2005; Mishra & Koehler, 2006).
Beberapa penelitian menggunakan metode survei untuk menilai level guru dalam mengintegrasi
teknologi, para peneliti telah mulai bekerja pada pembuatan instrumen survei yang menilai level
TPACK calon guru dan guru. Survei yang telah dilakukan cenderung berfokus pada penilaian-
mandiri guru terhadap level penggunaan teknologi (misalnya, Keller, Bonk, & Hew, 2005;
Knezek & Christiansen, 2004), dan Tabel 1 memberikan sebuah ringkasan yang paling banyak
digunakan dari survei ini. Berikut diberikan gambaran pengembangan kerangka TPACK, peneliti
mulai bekerja pada masalah menilai tingkat TPACK calon guru dan guru. Survei ini menekankan
tingkat pengetahuan penilaian-mandiri guru untuk masing-masing domain TPACK.
Usaha-usaha sebelumnya untuk mengukur TPACK termasuk Koehler dan Mishra (2005), yang
menggunakan sebuah survei untuk melacak perubahan persepsi guru tentang konten, pedagogi,
dan teknologi. Meskipun mereka mampu membangun dan mendokumentasikan perubahan
persepsi guru tentang pemahaman mereka, pendekatan ini mengandalkan survei khusus untuk
pengalaman unik mereka saja, dan dengan demikian tidak digeneralisasikan untuk konteks
lain,untuk tujuan pengembangan profesionalitas. Koehler, Mishra, dan Yahya (2007) juga telah
menggunakan pendekatan berdasarkan analisis wacana (discourse analysis) untuk melacak
perkembangan TPACK. Menganalisis percakapan guru yang bekerja dalam tim, mereka telah
melacak perkembangan masing-masing tujuh komponen TPACK. Namun demikian pendekatan
ini, memakan waktu yang cukup banyak dan membutuhkan metodologi khusus untuk konteks
yang unik di mana itu digunakan.
AngeL dan Valanides (2009) telah meneliti penggunaan penilaian kinerja yang ditanamkan pada
urutan pembelajaran. Para peneliti menggunakan penilaian diri (self-assesment), penilaian
sejawat (peer assesment), dan penilaian ahli (expert assesment) desain-berdasarkan kinerja
(design-based performance) sebagai penilaian formatif dan sumatif dari pemahaman guru. Secara
khusus, penilaian ahli menilai sejauh mana guru melakukan setiap hal berikut selama activitas
pembelajaan yang mereka dessain: (a) mengidentifikasi topik yang cocok untuk diajarkan
dengan teknologi, (b) mengidentifikasi representasi yang tepat untuk mentransformasi konten,
(c) mengidentifikasi strategi mengajar yang sulit dilaksanakan dengan cara tradisional, (d)
memilih alat dan penggunaan metode pedagogik yang sesuai, dan (e) mengidentifikasi strategi
integrasi yang tepat. Sekali lagi, pendekatan ini memakan waktu dan konteks tertentu sejauh
kegiatan desain sesuai daerah dan tentu saja konten konten tertentu. Keyakinan bahwa integrasi
teknologi yang efektif tergantung pada konten dan pedagogi menunjukkan bahwa pengalaman
guru dengan teknologi harus spesifik terhadap konten-konten yang berbeda-beda.