Anda di halaman 1dari 3

TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (TPACK)

TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (TPACK)


The Development and Validation of an Assessment Instrument for Preservice Teachers

Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) dikenal didalam bidang penelitian


pendidikan sebagai kerangka teoritis untuk memahami pengetahuan yang dibutuhkan oleh guru
untuk mengintegrasikan tiga domain pengetahuan teknologi, pedagogi, dan konten (Mishra &
Koehler, 2006). Pada perkembangannnya akronim TPCK diubah menjadi TPACK untuk
mempermudah mengingatnya dan untuk membentuk integrasi antara tiga jenis pengetahuan yaitu
teknologi, pedagogi, dan konten (Thomson dan Mishra, 2007-2008). kerangka TPACK diadopsi
dari konstruksi Schulman tentang PCK dengan memasukkan pengetahuan teknologi yang
ditempatkan bersama dengan pengetahuan konten dan pedagogi.

TPACK adalah sebuah kerangka yang menggambarkan hubungan dan kompleksitas antara tiga
komponen dasar pengetahuan (teknologi,pedagogi, dan konten) (Koehler & Mishra, 2008;
Mishra & Koehler, 2006). Pada irisan 3 tipe pengetahuan adalah pemahaman intuitif pengajaran
konten dengan metode pedagogi dan teknlogi yang sesuai. tujuh komponen yang termasuk
kedalam kerangka TPACK adalah:

 Technology knowlegde (TK): TK merupakan pengetahuan tentang berbagai teknologi


dari mulai teknologi rendah (low tech) seperti pensil dan kertas ke teknologi digital
seperti internet, videO, interactive whiteboard, dan program software.
 Content knowlegde (CK): CK adalah pengetahuan tentang materi keilmiah yangakan
dibelajarkan atau diajarkan (Mishra & Koehler, 2006, p. 1026). Seorang guru harus
mengetahui tentang konten pengetahuan yang akan mereka ajarkan.
 Pedagogical knowledge (PK): PK berhubungan dengan metode dan proses mengajar dan
termasuk pengetahuan dalam manajemen kelas, penilaian, pengembangan rencana
pembelajaran (RPP), dan belajar siswa.
 Pedagogical content knowledge (PCK): PCK berhubungan dengan pengetahuan konten
yang berhubungan dengan proses mengajar (Shulman,1986). PCK berbeda dengan
berbagai jenis konten, karena PCK merupakan perpaduan antara konten dan pedagogi
dengan tujuan untuk mengembangkan praktek mengajar suatu konten yang lebih baik.
 Technological content knowledge (TCK): TCK merupakan pengetahuan tentang
bagaimana teknologi bisa mencipkan representasi yang baru untuk konten yang spesifik.
Dengan menggunakan teknologi yang spesifik, guru bisa mengubah cara guru berlatih
dan memahami konsep di dalam konten spesifik.
 Technological pedagogical knowledge (TPK): TPK merupakan pengetahuan tentang
bagaimana berbagai teknologi bisa digunakan dalam mengajar dan untuk memahami
bahwa penggunaan teknologi dapat merubah cara guru mengajar.
 Technological pedagogical content knowledge (TPACK): TPACK berhubungan dengan
pengetahuan yang dibutuhkan oleh guru untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam
pengajaran konten tertentu. Guru memiliki pemahaman intuitif mengenai interaksi
kompleks antara tiga komponen dasar pengetahuan (konten, pedagogi, teknologi) dengan
mengajarkan konten menggunakan metode pedagogik dan teknologi yang sesuai.

TPACK adalah kerangka yang berguna untuk berpikir tentang pengetahuan apa yang harus guru
miliki untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam pengajaran dan bagaimana mereka dapat
mengembangkan pengetahuan ini. Penggunaaan TPACK sebagai kerangka untuk mengukur
pengetahuan mengajar dapat berdampak pada tipe pelatihan dan pengembangan pengalaman
profesional yang dirancang untuk calon guru dan guru. Oleh karena itu, Hal itu merupakan
kebutuhan kontinu untuk memikirkan kembali praktik persiapan kami di bidang pendidikan guru
dan mengusulkan strategi baru yang lebih mempersiapkan guru untuk mengintegrasikan
teknologi ke dalam pengajaran mereka.

Para peneliti telah membahas akan perlunya mengembangkan penilaian yang reliabel untuk
mengukur TPACK dan komponen-komponennya untuk lebih memahami pendekatan
pengembangan profesional manakah yang melakukan (atau tidak melakukan) perubahan
pengetahuan guru, sebagaimana memperdalam kepekaan kolektif terhadap konteks di mana
pendekatan ini bekerja (atau tidak bekerja) (Koehler & Mishra, 2005; Mishra & Koehler, 2006).

Beberapa penelitian menggunakan metode survei untuk menilai level guru dalam mengintegrasi
teknologi, para peneliti telah mulai bekerja pada pembuatan instrumen survei yang menilai level
TPACK calon guru dan guru. Survei yang telah dilakukan cenderung berfokus pada penilaian-
mandiri guru terhadap level penggunaan teknologi (misalnya, Keller, Bonk, & Hew, 2005;
Knezek & Christiansen, 2004), dan Tabel 1 memberikan sebuah ringkasan yang paling banyak
digunakan dari survei ini. Berikut diberikan gambaran pengembangan kerangka TPACK, peneliti
mulai bekerja pada masalah menilai tingkat TPACK calon guru dan guru. Survei ini menekankan
tingkat pengetahuan penilaian-mandiri guru untuk masing-masing domain TPACK.

Usaha-usaha sebelumnya untuk mengukur TPACK termasuk Koehler dan Mishra (2005), yang
menggunakan sebuah survei untuk melacak perubahan persepsi guru tentang konten, pedagogi,
dan teknologi. Meskipun mereka mampu membangun dan mendokumentasikan perubahan
persepsi guru tentang pemahaman mereka, pendekatan ini mengandalkan survei khusus untuk
pengalaman unik mereka saja, dan dengan demikian tidak digeneralisasikan untuk konteks
lain,untuk tujuan pengembangan profesionalitas. Koehler, Mishra, dan Yahya (2007) juga telah
menggunakan pendekatan berdasarkan analisis wacana (discourse analysis) untuk melacak
perkembangan TPACK. Menganalisis percakapan guru yang bekerja dalam tim, mereka telah
melacak perkembangan masing-masing tujuh komponen TPACK. Namun demikian pendekatan
ini, memakan waktu yang cukup banyak dan membutuhkan metodologi khusus untuk konteks
yang unik di mana itu digunakan.

AngeL dan Valanides (2009) telah meneliti penggunaan penilaian kinerja yang ditanamkan pada
urutan pembelajaran. Para peneliti menggunakan penilaian diri (self-assesment), penilaian
sejawat (peer assesment), dan penilaian ahli (expert assesment) desain-berdasarkan kinerja
(design-based performance) sebagai penilaian formatif dan sumatif dari pemahaman guru. Secara
khusus, penilaian ahli menilai sejauh mana guru melakukan setiap hal berikut selama activitas
pembelajaan yang mereka dessain: (a) mengidentifikasi topik yang cocok untuk diajarkan
dengan teknologi, (b) mengidentifikasi representasi yang tepat untuk mentransformasi konten,
(c) mengidentifikasi strategi mengajar yang sulit dilaksanakan dengan cara tradisional, (d)
memilih alat dan penggunaan metode pedagogik yang sesuai, dan (e) mengidentifikasi strategi
integrasi yang tepat. Sekali lagi, pendekatan ini memakan waktu dan konteks tertentu sejauh
kegiatan desain sesuai daerah dan tentu saja konten konten tertentu. Keyakinan bahwa integrasi
teknologi yang efektif tergantung pada konten dan pedagogi menunjukkan bahwa pengalaman
guru dengan teknologi harus spesifik terhadap konten-konten yang berbeda-beda.

Anda mungkin juga menyukai