Ultrasonografi dalam Estimasi Volume Efusi Pleura

Heltara’s Notes

POSISI PASIEN DUDUK/ TEGAK

1. Goecke dan Schwerk, 1990
Goecke W, Schwerk W.B.: Die Real-Time-Sonographie in der Diagnostik von Pleuraergüssen, In:
Gebhardt J., Hackelöer B.J., v. Klinggräff G., Seitz K. (Hrsg). Ultraschalldiagnostik 89., Springer Verlag
Berlin 1990; 385-387.

Formula :
Volume Efusi (mL) = LH (Lateral Height, cm) x 90
Koefisien korelasi (r)= 0.68

Volume Efusi (mL) = [LH (Lateral Height, cm) + SH (Subpulmonary Height, cm)] x 70
Koefisien korelasi (r) = 0.87 (korelasi lebih tinggi dibandingkan formula sebelumnya)

Keterangan :

LH (Lateral Height) : Ketinggian efusi pada sisi lateral (garis No.1) dalam cm

SH (Subpulmonary effusion height) : Median ketinggian efusi pada subpulmonum (garis No.5)
dalam cm

2. Lorenz, Borner, Nicolaus, 1988

Sonographische Volumetrie von Pleuraergüssen. Ultraschall in Med 1988; 9(5): 212-215. DOI:
10.1055/s-2007-1011628.

1
 Subjek : 17 pasien

Formula :
Volume Efusi (mL) = LSF (cm2) x U(cm) x 0.89

Keterangan :

LSF : Median dari luas bidang potongan longitudinal effusi dalam 6 posisi dalam
cm2

U (Circumference) : Sirkumferensi hemithoraks dalam cm

Mengalikan median dari luas bidang potongan longitudinal pada 6 posisi dari parasternal ke
paravertebral, dikalikan sirkumferensi hemithoraks dan faktor 0.89.

3. Kelbel et al, 1990

C. Kelbel, N. Borner, S. Schadmand und L.S. Weilemann. Diagnostik von Pleuraergiissen bei
intensivpflichtigen Patienten: Sonographie und Radiologie im Vergleich. In : Gebhardt J., Hackelöer
B.J., v. Klinggräff G., Seitz K. (Hrsg). Ultraschalldiagnostik 89., Springer Verlag Berlin 1990; 38-384.

Formula :
Volume Efusi (mL) = QSF (cm2) x H (cm) x 0.66

Keterangan :

QSF : Luas bidang horizontal efusi (planimetri) dalam cm2

H : Tinggi maksimum efusi dalam cm

Mengalikan luas bidang horizontal (secara planimetri) dikalikan tinggi efusi maksimal dan faktor
0.66.

2
4. Usta, Mustafi, dan Ziemer, 2009
Usta E, Mustafi M, Ziemer G. Ultrasound estimation of volume of postoperative pleural effusion in
cardiac surgery patients. Interact Cardiovasc Thorac Surg. 2010 Feb;10(2):204-7. doi:
10.1510/icvts.2009.222273. Epub 2009 Nov 10.
Subjek : 135 pasien.

Formula :
Volume Efusi (mL) = [ 15.06 x D (mm) ] + 21.45
Koefisien korelasi (r)= 0.89

Simplified formula (for practical purpose) :

Simplified formula :
Volume Efusi (mL) = 16 x D (mm)

(Longitudinal view)

Keterangan :

D : Jarak maksimum antara mid-didafragma dan pleura viseral dalam mm

 Posisi pasien duduk.

 Transduser dengan orientasi longitudinal digerakkan ke arah kranial pada linea mid-
skapularis.
 Jarak maksimum antara mid-diafragma dan pleura viseral (D) diambil saat end-expiratory.

5. Hassan dan Rizk, 2016

Maged Hassan; Rana Rizk. Pleural Effusion Volume Estimation by Thoracic Ultrasound. Chest.
2016;149(4_S):A439. doi:10.1016/j.chest.2016.02.457

3
 Subjek : 38 pasien.

Formula :
Volume Efusi (mL) = [ H (Effusion Height, cm) x 106.7 ] + 65
Koefisien korelasi (r)= 0.73

Volume Efusi (mL) = [ (H + D) x 82.2 ] - 51

Koefisien korelasi (r) = 0.81 (korelasi lebih tinggi dibandingkan formula sebelumnya)

Keterangan :

H : Ketinggian efusi (dari batas bawah ke batas atas efusi)

D : Jarak antara dasar paru dengan mid-diafragma

 Posisi pasien tegak.

 Transduser digerakkan pada linea aksilaris posterior dengan arah orientasi cephalocaudal.
 Gambar diambil saat end-expiratory : Jarak antara dasar paru dan mid-diafragma (D)
 Tranduser diputar 90 derajat, untuk mencari dan menandai titik terbawah dan teratas
efusi, sehigga bisa didapatkan tinggi efusi (H)

POSISI PASIEN BERBARING (SUPINE)

1. Eibenberger et al, 1994
Eibenberger KL, Dock WI, Ammann ME, Dorffner R, Hörmann MF, Grabenwöger F. Quantification of
pleural effusions: sonography versus radiography. Radiology 1994;191:681-4.
Subjek : 51 pasien

Formula :
Volume Efusi (mL) = [D (thickness of effusion layer, mm) x 47.6] - 837
Koefisien korelasi (r)= 0.80

Keterangan :

D : Ketebalan maksimum cairan efusi area dorsal / posterobasal (dalam mm) posisi supine,
pada end-expiratory.

20 mm berkorelasi dengan rata-rata Volume : 380 mL +/- 130 (SD)

40 mm berkorelasi dengan rata-rata Volume : 1000 mL +/- 330 (SD)

Koefisien korelasi = 0.8

Simplified formula :

4
 Ruess J. The pleura. In: Chest Sonography. G.Mathis (Ed). Springer Verlag BerlinHeidelberg-New
York 2008;24-45
Simplified formula :
Volume Efusi (mL) = [D (thickness of effusion layer, mm) x 50] - 800

Resitasi dari Ferreira et al. The role of ultrasound in the assessment of pleural effusion.
Radiol Bras vol.39 no.2 São Paulo Mar/Apr. 2006.
http://dx.doi.org/10.1590/S0100-39842006000200014

2. Balik et al, 2006

Balik M, Plasil P, Waldauf P, Pazout J, Fric M, Otahal M, Pachl J. Ultrasound estimation of volume of
pleural fluid in mechanically ventilated patients. Intensive Care Med. 2006 Feb;32(2):318-21. Epub
2006 Jan 24.
Subjek : 81 pasien

Formula :
Volume Efusi (mL) = 20 x Sep (mm)
Koefisien korelasi (r)= 0.72

5
 Keterangan :

Sep : Jarak maksimal antara pleura parietal dan pleura viseral saat end-expiratory dalam mm

 Posisi pasien supine dengan elevasi ringan 15 derajat.

 Transduser digerakkan pada linea aksilaris posterior ke arah kranial
 Tranduser dengan arah bidang transversal, tegak lurus dari aksis tubuh

3. Vignon et al, 2006

Vignon P, Chastagner C, Berkane V, Chardac E, François B, Normand S, Bonnivard M, Clavel M,
Pichon N, Preux PM, Maubon A, Gastinne H. Quantitative assessment of pleural effusion in critically
ill patients by means of ultrasonography. Crit Care Med. 2005 Aug;33(8):1757-63.
Subjek : 97 pasien

Volume Efusi pleura kanan (mL) = [ 31.4 x IPL (Interpleural distance ,mm) ] - 552
Koefisien korelasi (r)= 0.88

Volume Efusi pleura kiri (mL) = [ 16.7 x IPL (Interpleural distance ,mm) ] + 37
Koefisien korelasi (r)= 0.72

Kedua formula di atas diambil pada ketinggian thoracic base. Korelasi pada formula efusi di cavum
pleura kanan lebih tinggi dibandingkan kiri, dikarenakan adanya jantung di hemithoraks kiri dengan
ukuran yang bervariasi pada setiap pasien sehingga korelasi formula lebih rendah dibandingkan
kanan.

6
 Volume Efusi (mL) > 800 mL, bila :

Interpleural distance thoracic base kanan > 45 mm

(Sensitivitas 94%, Specificitas 76%)
ATAU
Interpleural distance thoracic base kiri > 50 mm
(Sensitivitas 100%, Specificitas 67%)

Keterangan :

IPL (Interpleural distance ) : Jarak maksimal secara tegak lurus dari permukaan posterior paru
yang kolaps ke dinding thoraks posterior, pada thoracic base.

 Posisi pasien supine

 Tranduser dengan orientasi transversal diletakkan pada dinding hemithorax dorsolateral.
 Transduser dalam posisi transversal diletakkan pada thoracic base.
 Batas thoracic base adalah saat diafragma terlihat sudah menghilang pertama kali pada
layar.
 Jarak interpleura maksimal diukur secara tegak lurus dari permukaan posterior paru yang
kolaps ke dinding thoraks posterior (panah dua kepala), dikuur pada end expiratory.

ESTIMASI KUALITATIF
Coenraad F.N. Koegelenberg. Andreas H. Diacon. Chris T. Bolliger. Transthoracic Ultrasound for Chest
Wall, Pleura, and the Peripheral Lung. In: Bolliger CT, Herth FJF, Mayo PH, Miyazawa T, Beamis JF (eds):
Clinical Chest Ultrasound: From the ICU to the Bronchoscopy Suite. Prog Respir Res. Basel, Karger, 2009, vol
37, pp 22–33.

7
 Minimal
Echo-free space terbatas pada sinus kostofrenikus

Small
Echo-free space lebih besar dari sinus kostofrenikus namun masih dalam jangkauan 1
transduser curve 3,5 MHz

Moderate
Echo-free space lebih besar dari jangkauan 1 transduser, namun masih dalam
jangkauan 2 transduser

Large
Echo-free space lebih besar dari jangkauan 2 transduser

Alhamdulillah