Anda di halaman 1dari 1

1.

Kedokteran nuklir: pelayanan kedokteran yang menggunakan sumber radioaktif dari reaksi
inti berupa radioisotop ataupun radiofarmaka yang digunakan untuk diagnosis, terapi,
maupun penelitian medik berdasar proses metabolis, fosiologis, dan patologis.
Potensi bahaya: bahaya radiasi dan terjadinya kontaminasi.
2. Efek deterministik: dampak radiasi terhadap tubuh dimana kerusakan yang terjadi semakin
besar dengan dosis radiasi yang diterima. Contoh: Kerusakan sel.
Efek stokastik: Efek dari radiasi dimana dampaknya bersifat probabilistik dan peningkatan
dosis yang diterima meningkatkan probabilitasnya. Contoh: Kanker.
3. Nilai dosis terbesar yang diizinkan oleh BAPETEN yang dapat diterima oleh masyarakat
maupun pekerja nuklir dalam rentang waktu tertentu tanpa menyebabkan dampak genetik
dan somatik.
4.
a. Radiofarmasi: ilmu yang mempelajari pembuatan senyawa yang memiliki sediaan
farmasi dan digunakan dalam kedokteran nuklir untuk terapi maupun diagnosis.
Radiofarmaka: sediaan yang mengandung zat radioaktif yang digunakan dalam
kedokteran nuklir untuk diagnosis maupun terapi.
b. Radioisotope: suatu unsur yang memiliki massa yang berbeda-beda dan tidak stabil
sehingga memancarkan energi berupa pancaran radiasi.
c. I-131
d. Tc-99m DTPA
5.
a. Merupakan pemancar beta dengan energi maksimum 606 keV dan gamma dengan
energi 364 keV dengan waktu paro 8.04 hari
b. Digunakan dalam terapi maupun diagnosis. Dalam terapi, digunakan dalam terapi
kelenjar tiroid dari yang jinak (hipertiroid) maupun ganas (kanker tiroid)

Anda mungkin juga menyukai