Anda di halaman 1dari 7

5 kunci keamanan pangan

Berdasarkan uu no 12 tahun 2018, pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber
hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan dan air,
baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman
bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan
lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan
atau minuman.

Apakah keamanan pangan itu?

Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari
kemungkinan cemaran mikroba, kimia dan benda asing yang dapat mengganggu, merugikan
dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan,
dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi.

Bagaimana syarat pangan yang aman?

Pangan yang aman adalah pangan yang bebas dari bahaya mikroba, kimia dan benda asing.
Pangan bisa tercemar dari 3 jenis bahaya tersebut, yang bila terkonsumsi dapat
menyebabkan sakit. Agar pangan yang kita makan dapat bermanfaat bagi tubuh dan tidak
menyebabkan penyakit, maka kita harus memilih pangan yang aman.

Keamanan pangan sangat penting untuk diperhatikan. karena menjamin konsumen


memperoleh pangan yang aman untuk kesehatan.

Apa dampak/ akibat dari kurangnya perhatian terhadap keamanan pangan?

Yaitu dapat menyebabkan penurunan kesehatan, seperti: keracunan bahkan yang lebih
parah adalah beresiko menyebabkan kanker.

KUNCI 1 : KENALI PANGAN YANG AMAN

Pangan yang aman:

1. Aman dari bahaya mikroba:


Contoh sumber bahaya mikroba:
 Air tercemar
 Debu
 Serangga (lalat, kecoa)
 Hewan pengerat
 Hewan peliharaan
 Peralatan kotor
 Tangan yang kotor
 Pengan mentah, dll

Bagaimana kita memilih pangan yang aman dari bahaya mikroba?


 pangan terlihat bersih
 kemasan pangan tidak rusak
 pangan tidak basi
 jangan sayang membuang pangan dengan rasa menyimpang

Bagaimana mencegah bahaya mikroba?

 Pilih pangan olahan


 Masak dengan baik
 Segera konsumsi makanan matang ( >70’ c )
 Simpan makanan matang ( <10’ C atau >60’ c )
 Pemanasan kembali harus seksama
 Cuci tangan berulang ulang
 Jaga perlengkapan & peralatan dapur selalu bersih
 Lindungi pangan dari cemaran hewan
 Gunakan air bersih

2. Aman dari bahaya kimia:


Contoh bahan kimia berbahaya:
 Pestisida
 Bahan pembersih
 Cat
 Minyak pelumas
 Logam berat
 Racum alami
 Bahan berbahaya yang dilarang untuk pangan ( formalin, boraks, pewarna
tekstil)

Bagaimana kita memilih pangan yang aman dari bahaya kimia?


 Pangan tidak terlalu kenyal, keras atau gosong
(Jika produk terlalu kenyal maka kemungkinan produk tersebut mengandung
boraks, jika produk terlalu renyah maka kemungkinan juga produk tersebut
mengandung boraks, jika produk sangat awet, maka kemungkinan produk
tersebut mengandung formalin)
 Pangan tidak berwarna terlalu mencolok
(jika produk berwarna mencolok dan sangat cerah maka produk tersebut
mungkin bukan mengandung pewarna makanan melainkan pewarna tekstil.
Pewarna tekstil yang sering disalahgunakan adalah pewarna tekstil merah
(rhodamin B) dan kuning (methanyl yellow)
 Pangan tidak dibungkus dengan kertas bekas atau kertas koran
 Pangan tidak mengandung bahan tambahan pangan (BTP) berlebih
(bila timbul rasa pahit misalnya setelah mengkonsumsi minuman, maka
produk tersebut mungkin mengandung pemanis buatan yang berlebih)
Bagaimana mencegah bahaya kimia?
 Selalu memilih bahan pangan yang baik untuk dikonsumsi
 Mencuci sayuran dan buah-buahan denngan bersih sebelum diolah atau
dimakan
 Menggunakan air bersih (tidak tercemar) untuk mengolah pangan
 Tidak menggunakan bahan tambahan yang dilarang digunakan untuk pangan
(pewarna, pengawet, dll)

3. Aman dari bahaya benda asing


Contoh benda asing yang berbahaya:
 Potongan kayu
 Pecahan kaca
 Potongan logam
 Potongan bagian tubuh serangga
 Kerikil/pasir
 Plastik
 Rambut
 Dll

Bagaimana kita memilih pangan yang aman dari bahaya benda asing?

 Pada pangan tidak terlihat ada benda asing, misalnya rambut,serpihan kayu,
kerikil, staples
 Pangan tidak dibungkus dengan pembungkus yang di stapler

Bagaimana mencegah bahaya benda asing?

 Jangan biarkan pangan berada di tempat terbukadalam kondisi tanpa


penutup atau tanpa kemasan
 Jangan menggunakan perhiasan (terutama yang berpeluang untuk jatuh
kedalam pangan) sewaktu mengolah bahan pangan
 Tutup rambut agar tidak jatuh dan masuk ke dalam pangan
 Jangan membungkus pangan dengan cara di stapler

KUNCI 2 : BELI PANGAN YANG AMAN

Bagaimana membeli pangan yang aman?

Untuk membeli pangan kita harus memilih dengan tepat. Makanan yang kita beli harus
aman dari bahaya mikroba, kimia dan benda asing.

1. Beli pangan di tempat yang bersih


 Lokasi penjualan bersih dan terlindung dari sinar matahari, debu, hujan, dan
angin
 Jangan membeli pangan yang dijual di tempat kotor atau ada sampah
 Pangan diletakkan di atas meja, tidak hanya dialasi plastik di lantai atau di tanah
 Meja untuk makan dan penyajian pangan harus selalu bersih
 Pangan yang disajikan harus tertutup untuk melindunginya dari pencemaran
 Kantin atau alat penjualan dari pedagang keliling bersih, tidak ada serangga dan
binatang disekitarnya
 Peralatan makan selalu bersih
 Air pencuci peralatan bersih dan selalu diganti
 Memiliki fasilitas cuci tangan

2. Beli dari penjual yang sehat dan bersih


 Penjual tidak sakit
 Baju penjual dan perlengkapan lainnya bersih (celemek, tutup kepala, dll)
 Kuku dan tangan penjual bersih dan bila ada luka sudah ditutup dengan plester
 Penjual selalu mencuci tangan dengan baik
 Penjual memegang pangan dengan alat bantu yang bersih (tidak dengan tangan)
 Penjual tidak melakukan tindakan meroko, meludah, makan, memegang rambut,
hidung, wajah, atau yang lain

3. Pilih makanan yang telah dimasak


 Hindari mengkonsumsi pangan yang terlihat kurang matang
 Pilih makanan berkuah yang disajikan panas

4. Beli pangan yang dipajang, disimpan, dan disajikan dengan baik


 Wadah penyimpanannya bersih
 Jika memilih sendiri gunakan alat seperti sendok atau penjepit
 Pangan yang sudah dipegang-pegang oleh orang lain jangan dibeli

5. Konsumsi pangan secara benar


 Buah dan sayuran yang akan dimakan mentah harus dicuci bersih terlebih dahulu
 Belilah makanan yang masih panas dan langsung dimakan setelah panasnya
hilang
 Jangan membeli minuman yang dibuat dengan menggunakan air mentah
 Jangan membeli minuman yang dicampur dengan es yang kotor
 Jangan membeli pangan yang bau dan basi atau berlendir

KUNCI 3 : BACA LABEL DENGAN SEKSAMA

Label pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan,
kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan kedalam,
ditempelkan atau merupakan bagian dari kemasan pangan

Mengapa harus membaca label?


Penting untuk memperhatikan/membaca/memahami informasi pada label yang tercantum
di kemasan agar kita dapat memilih/membeli pangan yang sesuai dengan keinginan kita.

Apa saja informasi pada label yang harus dibaca dan dimengerti?

1. Nama pangan olahan


2. Berat/isi bersih
3. Nama dan alamat yang memproduksi atau memasukkan pangan kedalam wilayah
indonesia
4. Daftar bahan yang digunakan
Keterangan tentang komposisi atau daftar bahan yang digunakan dalam kegiatan
atau proses produksi pangan dicantumkan pada label secara lengkap dan berurutan
mulai dari jumlah terbanyak.
5. Nomor pendaftaran pangan
Nomor pendaftaran yang dikeluarkan oleh Badan POM RI, yaitu: BPOM RI MD
(produksi dalam negeri) dan BPOM RI ML (produksi luar negeri). Nomor
pendaftarannya terdiri dari 12 angka. Sedangkan Dinas Kesehatan kabupaten/kota
mengeluarkan nomor pendaftaran P-IRT (pangan industri rumah tangga) terdiri dari
15 angka.
6. Keterangan kadaluarsa
Keterangan kadaluarsa merupakan batas akhir suatu pangan olahan dijamin mutunya
sepanjang penyimpanannya mengikuti petunjuk yang diberikan produsen.
Keretangan kadaluarsa dicantumkan pada label dengan didahului tulisan ‘Baik
digunakan sebelum’.
7. Kode produksi
Kode produksi merupakan kode yang dapat memberikan penjelasan mengenai
riwayat suatu produksi pangan olahan yang diproses pada kondisi dan waktu yang
sama.
8. Informasi lain yang perlu diperhatikan:
 Keterangan kandungan zat gizi
Informasi nilai gizi sehingga dapat menyesuaikan kebutuhan gizinya
 Pangan halal
Hanya dapat dicantumkan pada pangan olahan yang mempunyai sertifikat
halal dari lembaga yang berwenang di Indonesia dan mendapat persetujuan
pencantuman tulisan halal dari Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan
 Keterangan tentang petunjuk penyimpanan
 Peringatan
Misal pada produk susu kental manis mencantumkan: Perhatikan! Tidak
cocok untuk bayi!

KUNCI 4 : JAGA KEBERSIHAN

Mikroba berbahaya/kuman banyak ditemukan pada tanah, air,hewan, dan manusia. Kuman
dapat terbawa oleh udara atau melalui tangan, lap, dan peralatan makan.
Mencuci tangan dengan baik: kita harus mencuci tangan karena tangan kita mungkin
tercemar kuman atau bahan berbahaya. Kuman atau bahan berbahaya dapat berasal dari
udara, peralatan atau sumber-sumber lainnya. Mencuci peralatan dapat menghilangkan
sebagian kotoran yang membawa kuman, namun untuk membunuhnya perlu digunakan
bahan pensanitasi. Mencuci tangan yang palling baik menggunakan sabun dan air yang
mengalir.

Bagaimana cara mencuci tangan yang baik?

 Basahi tangan
 Tuang sabun ketelapak tangan
 Gosok telapak tangan dari mulai telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari,
ujung kuku, sampai pergelangan tangan dengan sikat yang lembut
 Bilas tangan dengan air bersih
 Keringkan tangan dengan lap bersih yang kering atau diangin-anginkan

Kapan kita harus mencuci tangan?

 Setalah menggunakan toilet


 Sebelum dan sesudah makan
 Setelah menutup mulut pada saat batuk atau bersih
 Setelah menyentuh binatang
 Setelah membersihkan dan membuang sampah
 Setelah memegang uang dan benda kotor lainnya

KUNCI 5 : CATAT APA YANG DITEMUI

Apa itu klub pompi?

Klub Pompi adalah sarana kita berbagi informasi dan ide tentang isu-isu makanan. Baik
tentang gizi, mutu, pencemaran, makanan aman dan tidak aman, pengawet, pewarna,
jajanan pinggir jalan, dll. Dengan berbagi isu tersebut, semoga kita dapat memberikan yang
terbaik bagi keluarga.

Apa itu e-notifikasi?

E-notifikasi adalah sistem informasi antara komunitas sekolah dengan klub pompi untuk
menginformasikan secara cepat berbagai hal terkait keamanan pangan jajanan anak sekolah
baik yang sifatnya positif maupun negatif

Bagiamana cara menggunakan e-notifikasi?

 Bukaklubpompi.pom.go.id
 Pilih menu edukasi
 Pilih sub menu e-notifikasi
 Klik sub sub menu e-notifikasi keamanan PJAS, untuk mengisi formulir Keamanan
PJAS, atau Klik sub sub menu e-notifikasi Aksi Nasional PJAS, untuk mengisi formulir
Aksi Nasional PJAS
 Pastikan formulir terisi lengkap hingga selesai
 Klik tombol kirim

Anda mungkin juga menyukai