IDEAL
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan informasi, ulasan
mengenai lemak serta tips-tips mendapatkan tubuh yang ideal
Disusun oleh :
Dosen :
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat, hidayah-
Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Cara Efektif Untuk
Mendapatkan Tubuh Ideal”. Atas dukungan moral, informasi dan materi yang diberikan
dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu
Prof. Dr.Halimahtuddahliana, S.T., M.Sc selaku dosen pengajar Kimia Organik, dan yang
memberikan tugas ini.
Makalah ini ditulis bertujuan untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan
Hidrokarbon dan Plastik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharap saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan untuk memperbaiki
makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Lemak adalah garam yang terbentuk dari penyatuan asam lemak dengan akohor yang
di sebut gliserol atau gliserin. Peranan lemak dalam bahan pangan,yang utama adalah sebagai
sumber energi.Lemak merupakan sumber energi yang dapat menyediakan energi sekitar 2,25
kali lebih banyak dari pada yang di berikan oleh karbohidrat ( pati,gula ) atau protein.Istilah
lemak atau minyak lebih umum di gunakan dari pada lipida.Lemak bersifat pada suhu
ruagan,sedangkan minyak bersifat cair. Lemak adalah bentuk energi berlebih yang disimpan
oleh hewan,sehingga jumlah lemak dalam hewan yang dijadikan bahan pangan ditentukan
oleh keseimbangan energi hewan tersebut secara praktis. Semua bahan pangan hewani
mengandung lemak,bahkan daging sapi rendah lemak ( lean meat ) mengandung 28% lemak,
yang memberikan kontribusi 77% dari kalori makanan, sedangkan 51% lemak dalam
“Cheddar cheese” memberikan 73% dari kalori makanan (Kimbal, 1983)
Perhimpuanan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (Pergizi Pangan) menilai anak
Indonesia masih mengalami permasalahan beban ganda gizi di semua kelompok umur.
Artinya, masih banyak yang mengalami masalah kekurangan gizi, di sisi lain terdapat pula
yang kelebihan gizi sehingga mengalami masalah kegemukan.
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan beban ganda gizi di Indonesia. Faktor utama
tentu saja adalah persoalan kemiskinan dan rendahnya pengetahuan selain itu masalah
kekurangan vitamin dan mineral serta masalah keamanan pangan terutama pangan jajanan
anak sekolah (Media Indonesia, 2016).
Jumlah penduduk dewasa (usia di atas 18 tahun) di Indonesia yang mengalami obesitas
mengalami peningkatan. Berdasarkan Pemantauan Status Gizi (PSG) Kementerian
Kesehatan, sekitar 25,8 persen penduduk dewasa tergolong obesitas pada 2017. Jumlah itu
melonjak dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 10,6 persen.
Untuk menghindari banyaknya lemak dalam tubuh kita harus banyak makan yang
mengandung karbohidrat seperti sayur, buah, kacang-kacangan, protein seperti telur, yoghurt,
sayur-sayuran dan buah-buahan. Selain dengan metode alami tersebut, untuk menghindari
lemak yang berlebih pada tubuh juga bisa dilakukan dengan metode operasi sedot lemak yang
saat ini lagi marak-maraknya.
Untuk menghindari obesitas, harus berhenti makan sebelum kenyang, Makanan yang
tidak tercerna sempurna ini kemudian masuk ke usus dan menyebabkan fermentasi, salah
cerna, dan menimbulkan gas. Hindari mengkonsumsi makanan ringan,tetapi ganti dengan
memakan buah banyak penelitian telah menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara ngemil
depan televisi dengan kenaikan berat badan atau kegemukan. Penelitian oleh Pearson tahun
2011 menunjukkan bahwa makan sambil menonton tv dapat menyebabkan individu membuat
pilihan makan yang buruk dan makan berlebihan. Remaja yang menonton tv lebih dari 2 jam
sehari lebih banyak mengonsumsi makanan ringan yang tinggi kalori, seperti keripik dan
minuman soda, serta lebih sedikit mengonsumsi makanan ringan yang rendah kalori, seperti
buah dan air putih, dibandingkan dengan remaja yang lebih sedikit menonton televisi.
Selanjutnya yaitu diet kurangi konsumsi makanan cepat saji dan banyak mengandung lemak
terutama asam lemak tak jenuh dan mengurangi makanan yang manis-manis. Terapi
psikologis hal ini terutama ditujukan jika penyebab obesitas adalah masalah psikologis
seperti perceraian orang tua, ketidak harmonisan dalam keluarga maupun rendahnya tingkat
percaya diri anak. Selain itu kegemukan juga menyebabkan anak menjadi minder dan
cenderung mengasingkan diri dari teman-teman sebayanya.
Semua orang pasti mendamba dambakan tubuh yang ideal, untuk membuat tubuh ideal
secara alami yaitu : Mengunyah makanan pelan-pelan, Makan pakai piring kecil, Konsumsi
banyak protein, Konsumsi makanan yang banyak mengandung serat, Porsi makan lebih
sedikit, Hindari makan sambil nonton tv atau main Hp, Atur pola makan, Minum air putih
secara teratur, Tidur cukup, Aktif bergerak.
1. 2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara Menghilangkan Kulit Yang Mengendur Pada Bagian Tubuh Setelah
Di Operasi Sedot Lemak Bagaimana proses pengolahan minyak bumi?
2. Bagaimana Dampak Sedot Lemak Untuk Kesehatan?
3. Berapa Batasan Usia Untuk Melakukan Metode Sedot Lemak?
4. Aldakah alternatif lain untuk menghilangkan lemak selain sedot lemak dengan cara
cepat?
5. Apakah Obesitas Hanya bisa dilihat Dari Bentuk Tubuh? Bukan Berat Normal?
1. 3 Tujuan
1. Agar mengetahui cara menghilangkan kulit yang mengendur pada bagian tubuh
setelah di operasi sedot lemak
2. Agar mengetahui dampak apa saja yang dirasakan tubuh sebagai akibat dari sedot
lemak
3. Agar mengetahui berapa batasan usia yang dilakukan untuk sedot lemak
4. Agar mengetahui alternatif lain selain sedot lemak
5. Agar mengetahui apakah seseorang tersebut mengalami obesitas atau tidak
BAB II
ISI
Sedot lemak juga sebenarnya bisa dilakukan disemua rentang usia, mulai dari remaja
hingga sudah lanjut usia asalkan mereka dalam keadaan sehat. Meskipun begitu hasil terbaik
akan diperoleh mereka yang masih memiliki kulit yang elastis seperti yang dimiliki mereka
yang masih muda. Karena jika kulit sudah tidak elastis seperti yang dimiliki lanjut usia, ada
kemungkinan kulit tidak akan kencang kembali sehingga perlu dilakukan operasi
pengencangan kulit.
Misalnya penyedotan lemak dilakukan pada daerah wajah. Dr Donna Savitri Spesialis
Bedah Plastik (SpBP) mengungkapkan, wajah memiliki banyak saraf, dan ketebalan jaringan
lunak di area tersebut tidak sama seperti di tempat lain, misalnya perut. Ketebalan di bagian
wajah cukup tipis (Surya, 2018).
Menurut Donna dikutip Grid.ID dari Kompas Lifestyle, “sedot lemak di wajah tidak
lazim dilakukan, (tapi) bukan tidak bisa ya. Ini meyangkut risiko lebih besar saja.”. Risiko
tersebut, kata Donna, adalah hasil akhir yang tidak sempurna, seperti bentuk wajah miring.
Hal ini terjadi karena menyenggol saraf tertentu pada wajah saat proses penyedotan. Jika
memang dilakukan, proses sedot lemak sendiri biasanya dilakukan pada pasien dengan usia
muda. Sebab, saat usia tersebut, lemak di pipi masih tergolong banyak. Hal ini terjadi,
menurut Donna, karena semakin bertambah usia, lemak pipi kian sedikit dan akan tampak
peyot. prosedur sedot lemak bekerja paling baik pada wanita di bawah usia 40 tahun. Karena
kulit mereka lebih elastis dan mudah kembali ke bentuk semula. Jika sedot lemak dilakukan
pada pasien yang lebih tua, hasilnya bisa berupa lipatan kulit yang kendur (Surya, 2018).
2. 4 Alternatif lain untuk menghilangkan lemak selain sedot lemak dengan cara cepat
Aqualyx bukan suntikan untuk menurunkan berat badan. Terapi itu digunakan untuk
membentuk tubuh dan melangsingkan area-area berlemak bandel. Jika dikombinasikan
dengan diet sehat dan olahraga, lemak tidak akan muncul lagi. Dengan semua kemudahan
dan keajaiban yang ditawarkan, benarkah suntik peluruh lemak tersebut aman? (hana, 2015).
Dr Arun Ghosh dari Rumah Sakit Spire di Liverpool mengatakan bahwa suntikan itu
memiliki risiko kesehatan. "Berbahaya menyerap kembali lemak ke dalam aliran darah.
Pasalnya jika lemak tersebut terlarut bersama garam, kadar kolesterol tubuh akan melangit,"
ujarnya(hana, 2015).
Suntikan itu termasuk baru dan bukti keberhasilan atau efisiensinya masih sedikit.
Meski harga yang ditawarkan memang lebih murah, kita harus mempertimbangkan pilihan
lain yang lebih terpercaya (hana, 2015).
2. 5 Apakah Obesitas Hanya bisa dilihat Dari Bentuk Tubuh? Bukan Berat Normal
Obesitas merupakan kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak
tubuh yang berlebihan. Obesitas atau kegemukan adalah ketidakseimbangan jumlah makanan
yang masuk dibanding dengan pengeluaran energi oleh tubuh. Obesitas dapat menimbulkan
berbagai penyakit serius, antara lain diabetes mellitus, hipertensi dan jantung. Obesitas sering
dikaitkan dengan banyaknya lemak dalam tubuh (Maria,2010).
Lemak adalah kawan sekaligus lawan. Lemak sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk
menyimpan energi, sebagai penyekat panas, sebagai penyerap guncangan, dan lain-lainnya.
Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria. Perbandingan
yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan pada wanita adalah sekitar 25-30% dan
pada pria sekitar 18-23% (Maria,2010).
Untuk membedakan kedua gambaran tersebut, telah ditemukan suatu cara untuk
menentukan apakah seseorang berbentuk seperti buah apel atau seperti buah pir, yaitu dengan
menghitung rasio pinggang dengan pinggul. Pinggang diukur pada titik yang tersempit,
sedangkan pinggul diukur pada titik yang terlebar; lalu ukuran pinggang dibagi dengan ukura
pinggul. Seorang wanita dengan ukuran pinggang 87,5 cm dan ukuran pinggul 115 cm,
memiliki rasio pinggang-pinggul sebesar 0.76. Wanita dengan rasio pinggang : pinggul lebih
dari 0,8 atau pria dengan rasio Klasifikasi Obesitas Menurut WHO (1998) (Maria,2010).
KATEGORI
30 - 34,9 Obesitas I
35 - 39,9 Obesitas II
Berat badan (Kg) Indeks Masa Tubuh ÷ ——————– Tinggi Badan (m2)
Contoh: Berat Badan 74.8 kg, Tinggi badan 167 cm (1,67 m) 74.8 kg ÷ 1.67 kuadrat = 26.8
Keterangan = Berat Badan lebih
3. Obesitas berat : kelebihan berat badan > 100 %. Obesitas berat ditemukan sebanyak 5%
dari antara orang-orang yang gemuk. pinggang : pinggul lebih dari 1, dikatakan berbentuk
apel (Maria,2010).
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Tubuh yang sehat adalah tubuh yang di rawat dan di jaga pola makanannya. Makanan
yang kita makan akan berdampak langsung oleh tubuh. Jika makanan yang kita makan
banyak mengandung lemak tinggi tak menutup kemungkinan lemak tersebut semakin lama
akan semakin menumpuk dan hingga akhirnya kita merasa minder akan lemak yang ada pada
bagian tubuh tersebut.
Makanan seperti junk food, dan sejenisnya adalah makanan yang mengandung lemak
tinggi yang bisa mengakibatkan obesitas. Obesitas berkaitan erat dengan penyakit diabetes.
Orang dengan obesitas yang berlebih pasti akan banyak lipatan yang ada pada tubuhnya.
Sehingga untuk membuatnya mengecil kembali sangat sulit. Ada beberapa cara yaitu dengan
diet, metode sedot lemak atau dengan suntikan untuk menghilangkan lemak secara permanen.
3. 2 Saran
Jagalah pola makan supaya tubuh tetap sehat dan ideal. Makan makanan yang
mengandung karbohidrat, protein, buah-buahan, sayur-sayuran.
DAFTAR PUSTAKA
Nur Dewi Wijayanti. 2013. “Analisis Faktor Penyebab Obesitas Dan Cara Mengatasi
Obesitas Pada Remaja Putri (Studi Kasus Pada Siswi Sma Negeri 3 Temanggung)”. Skripsi.
Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang