Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH ILMU DASAR KEPERAWATAN

“METABOLISME KARBOHIDRAT”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

Arni Nur Hidayah 1711165788 Rais Sholeh 1711165781

Eka Putri Alrasyid 1711165784 Hendra Cipta. Y 1711165782

Maylani Gusda 1711165787 Mutia Sari 1711165714

Rahmadani Fitria 1711165785 R. Meida Wanti 1711165786

Tri Mai Rizki 1711165653 Yulita 1711165780

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2017
METABOLISME KARBOHIDRAT

Di Indonesia bahan makanan pokok yang biasa kita makan antara lain
adalah beras, jagung, sagu, dan singkong. Bahan makan ini berasal dari tumbuhan
dan senyawa yang terkandung di dalamnya sebagian besar adalah karbohidrat.
Molekul karbohidrat terdiri atas unsur karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen dan
perbandingan antara H : O adalah 2 : 1, contohnya rumus molekul dari glukosa
(monosakarida) C6H12O6 dan sukrosa ( disakarida ) C12H22O11.

Ada beberapa senyawa yang mempunyai rumus empiris sama dengan


karbohidrat akan tetapi bukan termasuk golongan karbohidrat misalnya asam asetat
(C2H4O2), formal dehid (CH2O) atau bisa ditulis HCOH, dengan demikian senyawa
yang termasuk karbohidrat tidak hanya ditinjau dari rumus empirisnya saja tetapi
juga yang penting adalah rumus strukturnya. Pada senyawa yang termasuk
karbohidrat terdapat gugus fungsi –OH, gugus aldehid dan gugus keton.

Karbohidrat dapat digolongkan atas 3 golongan yaitu :

1. Polisakarida
Contohnya: Selulosa, Glikogen, dan Amilium. Amilium terdiri dari
amilosa dan amilopektif.

Polisakarida adalah senyawa polimer yang disusun oleh monomer


monosakarida (glukosa, fruktosa, dan galaktosa) terikat satu sama lain
melalui ikatan 1-4 glikosida. Amilosa adalah molekul polisakarida linear
dengan bobot molekul berkisar sampai jutaan, satuan pengulang dasar bagi
amilosa dan amilopektin adalah maltosa.

2
2. Oligosakarida
Senyawa oligosakarida disusun oleh beberapa monosakarida yang berikat
melalui ikatan glikosida. Contoh yang umum dari senyawa ini adalah
disakarida (maltosa, sukrosa, dan laktosa).
3. Monosakarida
Adalah karbohidrat yang sederhana molekulnya hanya terdiri dari atas
beberapa atom carbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis
menjadi senyawa lain.

3
1. Pencernaan Karbohidrat
Pada proses pencernaan makanan yang berupa karbohidrat
mengalami proses hidralisis didalam mulut (amylase) dan usus dengan
bantuan enzim maltase, sukrase dan lactase. Hasil akhir dari hidrolisis
karbohidrat ini adalah glukosa, froktosa dan galatoksa. Senyawa-senyawa
ini diabsorbsi melalui dinding usus halus dan dibawa kehati dan kejaringan
otot oleh darah.

KARBOHIDRAT /POLISAKARIDA/AMILUM


Mulut : pencernan secara mekanik, saliva ( reaksi enzimatis)

POLISAKARIDA/OLIGASARIDA/DISAKARIDA


Lambung : enzim kelenjar lambung ( pepsin, resing). Asamlambung (HCI)

POLISAKARIDA/OLIGOSAKARIDA/DOSAKARIDA


Usus halus : cairan pangreas (amylase), enzim kelenjar usus halus ( sukrase,
maltase, lactase,glukosidase.

MONOSAKARIDA(GLUKOSA,FRUKTOSA,GALATOKSA)


Penyerapan melalui dinding usus halus (dalam aliran darah dan limpa)

METABOLISME DIHATI METABOLISME DI OTOT

Karbohidrat adalah komponen dalam makanan yang merupakan


sumber energy yang utama bagi organisme tubuh. Senyawa karbohidrat ini
dihidrolisis secara sempurna menhasilkan 𝐶𝑂2 + 𝐻2 O melalui lintas
katabolic (degradasi) melalui 3 proses yaitu proses glikolisis, perubahan
piruvat menjadi asetil-KoA dan siklus krebs/ siklus asam sitrat untuk

4
menghasilkan electron berenergi tinggi menuju rantai oksidasi fosforilasi.
Ekeltron tersebut memberikan energy untuk membentuk ATP dan NADPH.

Lintas anabolik akan memanfaatkan energy ATP dan NADPH ini


untuk melakukan biosintesis karbohidraat kembali. Hubungan atara lintas
katabolic dan anabolic ini dapat juga disebut proses metabolisme. Semua
sekresi ini didalam jaringan dikatalisis oleh enzim yang kondisinya sesuai
dengan kondisi faal tubuh yaitu pH cairan tubuh kurang 7,4 dan reaksi
terjadi pada keadaan isothermal pada suhu tubuh 370 C

Beberapa prinsip pengaturan dari biosintesis karbohidrat antara lain:

1. Lintas yang di dalam biosintesis suatu molekul biasanya tidak identic


dengan lintas yang dilalui proses degenerasinya (sekurang-kurangnya
satu tahap enzimatiknya tidak sama).
2. Lintas biosintetik dikontrol oleh enzim pengatur yang berbeda dari
enzim-enzimyang mengontrol lintas kataboliknya.
3. Proses biositesis memerlukan energy sebaliknya proses katabolic
menghasilkan energy.
2. GLIKOLISIS
Glikolisis adalah jalur utama dari katabolisme glukosa dari manusia
dan hewan dan sejumlah mikroorganisme. Proses glikolisis dimulai dari
molekul glukosa diakhiri dengan terbentuknya asam laktat, glikolisis ini
disebut juga dengan jalur embden-meyerhof terjadi di dalam sitoplasma.

5
GLUKOSA

Glikolisis (10 reaksi


berurutan)

2 Piruvat
Kundisi anaerobic kondisi
anaerobik

O₂
2 Etanol + 2CO₂ 2 Laktat
kondisi aerobik

2CO₂ Glikosos
anaerobic
didalam otot
2 Asetil - KoA yang
berkontraksi :
fermentasi

Hewan,
tanaman dan
banyak sel
mikribial pada
kondisi
aerobik

O₂ siklus asam

sitrat

4CO₂ + 4H₂O

6
Reaksi di dalam glikolisis dapat dibagi 2 tahap yaitu tahap pertama
glukosa dirubah menjadi triosafosfat dengan fosforilase. Tahap ke dua
dimulai dari oksidasi trisafosfat menjadi piruvat. Tahap pertama
membutuhkan ATP dan tahap ke dua menghasilkan ATP dan NADH. Satu
molekul glukosa diubah menjadi 2 molekul piruvat dan selanjutnya
terbentuk 2 molekul asam laktat.

Sepuluh tahapan reaksi glikolisis katabolisme glukosa


menghasilkan asam laktat.

glukosa

heksokinase ATP

ADP

Glukosa 6 fosfat

Fosfoglukosa

isomerase

fruktosa 6 fosfat

fosfofruk ATP

tokinase ADP

fruktosa 1, 6 difosfat

aldolase

triosafosfat

dihidroksi isomerase gliseraldehida 3 fosfat

asetonfosfat gliseraldehida 3 fosfat NAD + P

dehidrogenase NADH + H

1,3 difosfogliserat

Fosfogliserat kinase ADP

ATP

7
3 fosfogliserat

Fosfogliserat mutase

2 fosfogliserat

enolase H2O

asam laktat + NAD fosfoenolpiruvat

laktat piruvat kinase ADP

dehidrogenase ATP

H + NADH + asam piruvat

2 NAD 2 NADH+H 2 NAD

1 C 1 C 1 CH3 1 CH3
(3) (β)

2 C 2 C 2 C=O 2 HCOH
(2) (α)

3 C 3 C 3 COOH 3 COOH
(1)

4 C 4 C 4 COOH 4 COOH
(1)

5 C 5 C 5 C=O 5 HCOH
(2) (α)

6 C 6 C 6 CH3 6 CH3
(3) (β)

Glukosa triose asam piruvat asam laktat

2 ATP 2 ADP 4 ADP A ATP

digunakan dibentuk

8
Dari reaksi diatas dapat dihitung energi yang dihasilkan dari
glikolisis 1 molekul glukosa yaitu pada tahap 1 dibutuhkan 2 ATP,
sedangkan tahap kedua sampai menghasilkan piruvat dihasilkan energi
sebesar 4 ATP + 2 NADH ( 1 NADH = 3 ATP ) berarti.

1 Glukosa → 2 Piruvat menghasilkan energi 4 ATP + 2ATP- 2ATP = 8 ATP

1 Glukosa → Asam laktat hanya menghasilkan energi 4 ATP – 2 ATP = 2 ATP


karena energi 2 NADH digunakan untuk merubah piruvat → Asam laktat. Proses
glikolisis tidak hanya melibatkan glukosa saja tapi juga melibatkan fruktosa dan
galaktosa.

3. Perubahan 2 molekul Piruvat menjadi 2 molekul Asetilkoenzim –A.


Reaksi oksidasi piruvat menjadi asetilkoenzim-A adalah tahapan
reaksi penghubung yang penting antara jalur glikolisis dengan siklus
Kreb (asam trikarboksilat) dan terjadi didalam mitokhonrion, reaksi ini
dikatalisis oleh komplek enzim piruvat dehidrogenase, dihidrolipoil
transasetilase, dan dihidrolipoil dehidrogenase.

Tahap 1 E3 – TPP + CH3 COCOOH E1 – TPP- CHOH-CH3

CO

Tahap 2 E1 – TPP – CH3OH – CH + E E – TPP + E

S S S SH

C-CH

Tahap 3 E2 + CoA-SH E +
CH3CO-C0A

S SH SH SH asetil-
C0A

C CH

9
Tahap 4 : E2 ─

Tahap 5 : E3 – FADH2 + NAD+  E3 – FAD + NADH + H+

Diatas adalah tahap reaksi pembentukan asetil koenzim – A dari piruvat: E1


= piruvat dehidrogenase; E2 = dihidrolipoil transasetilase; E3 = dihidrolipoil
dehidrogenase; TPP = tiamin pirofosfat; FAD = koenzim flavin adenin
dinukleotida; NAD = koenzim nikotinamid adenin dinukleotida; R ─ = koenzim
asam lipoat.

Energi yang dihasilkan dari perubahan 2 piruvat menjadi 2 asetil-


KoA adalah 2 NADH ( 1 NADH ekuivalen dengan 3 ATP ). Selanjutnya
2 molekul asetil-KoA akan masuk ke dalam siklus krebs. ( 2 kali putaran
karena 1 asetil-KoA masuk siklus krebs 1 kali putaran / siklus)

4. Siklus Krebs
Jalur siklus krebs ini terjadi didalam mitokhonrion dan merupakan jalur
utama dari berbagai senyawa hasil metabolisme dari karbohidrat, lemak,
dan protein untuk menghasilkan energi dalam bentuk NADH, FADH, dan
GTP

Lemak Karbohidrat Protein

  

Asam lemak Glukosa Asam Amino

  

Asetil koenzim – A Asetil koenzim – A Asetil koenzim


–A

-
ketoglutarat

Daur Krebs Oksalasetat

+ Fumarat
Rantai Pernafasan

CO2 + H2O ATP

10
Gambar 9.5 Daur TCA Krebs

Energi yang dihasilkan dari 1 molekul asetil-KoA yang masuk


siklus krebs adalah : 3 NADH + 1. FADH + 1 GTP = 12 ATP  ( 1
FADH ekuivalen 2 ATP dan 1 GTP ekuivalen dengan 1 ATP ). Energi
dari 2 molekul Asetil-KoA masuk siklus krebs adalah 2 x 12 ATP = 24 ATP.
Dengan demikian oksidaasi 1 molekul glukosa sampai siklus krebs
adalah 8 ATP + 6 ATP + 24 ATP = 38 ATP.

5. Oksidasi Fosforilasi (Rantai pernafasan)


Oksidasi fosforilasi adalah pengangkutan elektron yang disertai
dengan fosforilasi bersifat oksidasi dan terjadi di dalam membran
mitokondrian. Proses ini merupakan kegiatan sel yang utama untuk
merubah NADH, GTP dan FADH menjadi bentuk ikatan fosfat (ATP).

NAD  . FMN . FeS . Q Cyt b . Cyt a . Cyt a3  O2

11
Pada setiap putaranbs 4 pasang atom hydrogen dipindahkan dari
isositrat, a ketoglutral, suksinat dan malat, Atom hidrohgen ini memberikan
elektodanya pada rantai transport electron dah ino H lepas kedalam
medium cair. Eleltron tersebut bergerak disepanjang rantai transport
electron sampai Cyst a3, selanjutnya electron ini diterima oleh oksigen.
Pada saat setip atom oksigen menerima 2 electron dari rantai trsnsport
elelktron berarti setara dengan 2H+ diambil dari medium cair untuk
membentuk H20.

Selain ke 4 pasang hydrogen ysng dihasilkan dari siklus krebs, atom


hydrogen lain berasal dari dehidrogenesa yang terjadi pada poruvat, asan
lemak dan asam amino selama proses degrasimenjadi asetil KoA dan
prouksi lainnya. Rantai respirasi terdiri dariserangkaian protein dan guguds
protetik yang terikat kuat dan mampumenerima dan memberikan electron
(reaksi oksidasi reduksi)

Electron yang masuk ke dalam rantai transport electron mepunyai


energy yang tinggi tetapi saat electron bergeralk panjang sepanjang rantai
secara bertsahap electron tersebut kehilangan energy bebasnya, dan banyak
energy tersebut di simpan dalam bentuk ATP oleh mekanisme molekul oleh
membrane mitokondria bagian dalam. Pada saat pasangan elekron dari
NADH ini menuju terbentuk 3 molekul ATP dari ADP dan prostat(Pi).
Pembentukan ATP melalui fosforilasi oksidatifini disebut sisi penyimpanan
energy.

NADH + H+ + 1/2 O2 + 3 Pi + 3 ADP -> NAD+ + 3 ATP + 4 H20

Peranan utama transport electron adalah memberikan energy untuk


menghasilkan ATP. Energi ini dapat digunakan antara lain: menghasilkan
pada bayi mamalia yang dilahirkan tampa buli, untuk mempertahankan suhu
tubuh hewan kecil. Guardian H+ yang dihasilkan oleh transport electron
selain untuk panas juga digunakan untuk transport Ca+2, transporfosfat,
ADP dan ATP.

12
Rantai transport ini merupakan pompa H+ energy yang di bebaskan
selama transport electron digunakan untuk memindahkan H+ dari dalam sel
keluar sel menghasilkan gradien elektro kimia H+ (Asam). Proses ini juga
menimbulkan suatu potensial elektrik disepanjang membrane yang
bermuatan + di bagian luar. Ion H+ dari luar bergerak kembali sel melalui
ATPase mengahasilkan ATP dengan memanfaatkan energy bebas yang
dilepas saat H+ bergerak kedaerah konsentrasi yang lebih rendah.

13
Piruvat
Asam Lemak
Asam Amino

CO2
NH3 2H 2H
CO2

Asetil-KoA
2H

Oksaloasetat Sitrat

2H Malat Siklus Isositrat

Asam
Fumarat
Sitrat CO2
a-Ketoglutarat
2H

Suksinil- CO2
Suksinat
KoA

2H
GTP
2H

NADH

2e- ADP + Pi

NADH
dehidrogenase
ATP
2e-
ubikuinon
2e-

Sitokrom b
Transport
elektron dan 2e-
fosforilasi
Sitokrom c1
oksidatif
2e-
Sitokrom c

14
2e-
Sitokrom
oksidas

2e-

1
2H1+ 2 O2 H2O

6. Anabolisme Karbohidrat
Anabolisme karbohidrat adalah proses sintetis senyawa polisakrida
dari senyawa monosakarida (glukosa). Sebahagian besar monosakarida
dibawa oleh aliran darah ke hati dan dihari dirubah menjadi glikogen
(polisakarida). Hati akan mengatur kadar glukosa dalam darah dengan
bantuan hormon insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pangkreas. Bila kadar
glukosa dalam darah meningkat dari proses pencernaan maka sintesis
glikogen dihati juga akan meningkat. Sebaliknya apabila glukosa dalam
darah menurun misalnya saat berolah raga maka glukogen akan dirombak
menjadi glukosa. Glukosa kemudian berubah manjadi piruvat Acetil-
Koa. Selanjutnya Acetil-Koa masuk siklus kreb untuk menghasilkan energy
yang dibutuhkan untuk kegiatan berolahraga tersebut.

15
Dalam tubuh manusia, karbohidrat mengalami berbagai reaksi kimia
yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Sebagai contoh apabila
banyak glukosa yang teroksidasiuntuk memproduksi energy, maka glikogen
dalam hati akan dihidrolisis untuk menghasilkan glukosa. Sebaliknya
apabila suatu reaksi tertentu menghasilkan produk yang berlebihan, maka
ada reaksi lain yang dapat menghambat produksi tersebut.

Ca+2 bebas merupakan senyawa pembawa pesan intraselular dalam


mengawasi banyak fungsi sel antara lain kontraksi otot, penguraian
glikogen, oksidasi piruvat. Kontraksi dan relaksasi otot kerangka diatur
olehkonsentrasi Ca+2.

Glukoneogenesis

Biosintesis glukosa dari piruvat dikenal juga dengan proses


glukoneogenesis sedangkan penguraian glukosa disebut dengan
glukolisis. Biosintesis dan penguraian ini tidak melalu jalur yang sama
walaupun ada beberapa tahap melalui jalur yang sama.

16
17
Membentuk oksaloasetat, proses ini dibantu oleh enzim piruvat
karboksilase (enzim ini diaktifkan oleh acetil CoA). Oksalo asetat kemudian
direduksi menjadi malat oleh NADH dengan bantuan malat dihidrogenase.
Malat kemudian dibawa keluar dari mitokhonrion masuk ke sitosol. Malat
selanjutnya dioksidasi oleh malat dehidrogenase menjadi oksalo asetat.
Selanjutnya oksalo asetat ini di katalisis oleh fosfoenolpiruvat
karboksikinase menjadi fosfoenol piruvat dan CO

Tahap perubahan fruktosa 1,6 difosfat menjadi fruktosa 6-fosfat


yang dikalisis oleh enzim fosfofruktokinase. Enzim ini diaktifkan oleh ATP
dan dapat dihambat oleh ADP. Tahap 3 perubahan glukosa 6-fosfat menjadi
glukosa. Reaksi pembentukan glukosa merupakan reaksi difosforilasi
glukosa 6-fosfat menjadi glukosa b7.

7. Regulasi Glukoneogenesis dan Glikolisis


Regulasi biosintesis dan penguraian glukiosa ini dapat kita pelajari
melalui jalur glukoneogenesis dan jalur glikolisis Pada jalur ini ada dua
regulasi atau 2 kontrol yang dapat kita amati.

Kontrol 1
Enzim piruvat karboksilase adalah enzim yang mengkatalisis
perubahan piruvat menjadi oksaloasetat. Enzi mini diaktifkan oleh senyawa
asetil-KokA, di mana apabila asetil-CoA di dalam mitokhonrion sudah
melebihi asetil-KoA ini akan menghambat enzim piruvat dehidrogenase
yang bertugas untuk merubah piruvat menjadi asetil-KoA, sekaligus
mengaktifkan enzim piruvat karboksilase, sehingga piruvat segera dirubah
menjadi oksalo asetat. Selanjutnya oksalo asetat dapat dirubah menjadi
fruktosa di fosfat.

Kontrol2
Kelebihan ATP akan merangsang enzim fruktosa difosfatase untk
merubah fruktosa difosfat menjadi fruktosa 6-fosfat. Sedangkan pada proses
glikolisis kelebihan ATP akan menghambat kerja enzim fosfofruktokinase
sehingga perubahan fruktosa 6-fosfat menjadi frkosa difosfat tidak

18
berlangsung. Laju biosistesis glukosa meningkat, selanjutnya glukosa ini
akan disimpan di hati sebagai glikogen.
Apabila konsentrasi ATP berkurang karena telah berubah menjadi
AMP dan ADP maka keberadaan AMP akan menghambat kerja enzim
fruktosa difosfatase sebaliknya akan merangsang kerja enzim
fosfofruktokinase, artinya proses glikolisis berjalan sedangkan proses
glkoneogenesis terhambat begitu juga sebaliknya.

8. Hubungan antara Glikogenesis dengan Glikogenolisis


Biosintesis glikogen dikenal dengan istilah Glikogenesis, sedangkan
proses penguraian glikogen adalah proses glikogenolisis.

A. Glikogenesis
Jalur dari glikogenesis ini dimulai dari perubahan glukosa dengan
bantuan ATP (Adenosis trifosfat) dan enzim glukokinase (E4) menjadi
glukos 6-fosfat dan ADP. Glukosa 6-fosfat kemudian dirubah menjadi
glukosa 1-fosfat oleh enzim fosfoglukomutase (E2). Selanjutnya,
glukosa 1-fosfat dengan bantuan UTP (uridin trifosfat dan enzim

19
pirofosforilase (E5) menghasilkan UDP-glukosa dan PPi (asam
pirofosfat).
Selanjutnya terjadi reaksi kondensasi antara UDP-glukosa dengan
unit glukosa no 1 dalam rantai glikogen primer menghasilkan rantai
glikogen baru dengan tambahan satu unit glukosa. Terjadi ikatan α (1-
4) glikosida antara glukosa yang dilepaskan oleh UDP-glukosa dengan
unit glukosa no 1 pada rantai glikogen primer.
Reaksi glikogenesis ini mrupakan jalur metabolism umum untuk
biosintesis disakarida dan polisakarida. Untuk disakarida misalnya
sukrosa, dihasilkan dari glukosa ditambah fruktosa. Melalui mekanisme
di atas yaitu UDP glukosa ditambah dengan fruktosa 6-fosfat debgab
bantuan enzim sukrosa fosfat sintetase akan terbentuk sukrosa 6-fosfat.
Kemudian sukrosa 6-fosfat ini oleh enzim sukrosa fosfatase akan
dihidrolisis menjadi sukrosa.

20
21
B. Glikogenolisis
Proses Glikogenolisis dimulai dari penguraian glikogen menjadi
glukosa 1-fosfat dengan bantuan enzim fosforilase (E1), kemudian
dengan bantuan fosfoglukomulase (E2) akan dirubah menjadi glukosa
6-fosfat. Selanjutnya glukosa 6-fosfat dengan bantuan enzim fosfatase
(E3) akan melepaskan gugus fosfat berubah menjadi glukosa.
9. Regulasi Glikogenesis dan Glikogenolisis
Enzim untuk biosintesis dan penguraian glikogen adalah glikogen
sintetase dan glikogen fosforilase. Kerja ke dua enzim ini diatur oleh enzim
lain secara bertahap dan terkoordinir sehingga ke dua enzim ini berada
dalam bentuk aktif dan bentuk tidak aktif.
Pada saat glikogen sintetase aktif maka glikogen fosforilase dalam
keadaan tidak aktif, atau glikogen sintetase I dalam bentuk aktif sedangkan
glikogen sintetase D dalam keadaan tidak aktif. Glikogen fosforilase-a
adalah bentuk aktifnya sedangkan bentuk tidak aktifnya adalah fosforilase-
b. Perubahan glikogen sintetase dari bentuk aktif menjadi tidak aktif dibantu
oleh enzim sintetase fosfatase dengan cara melepaskan Pi. Sebaliknya dapat
dirubah kembali menjadi aktif oleh enzim sintetase kinase dengan bantuan
ATP. Kerja enzim ini dapat dihambat oleh hormon insulin.
Perubahan glikogen fosforilase dari bentuk aktif ke bentuk tidak
aktif dibantu oleh enzim fosforilasefosfatase dengan cara melepaskan Pi.
Sebaliknyadari tidak aktif dengan bantuan ATP dan enzim fosforilase
kinase aktif dirubah menjadi aktif. Fosforilase kinase aktif ini dapat dirubah
menjadi tidak aktif oleh enzim fosforilase kinase fosfatase dan dapat
diaktifkan kembali oleh protein kinase aktif. Protein Kinase Aktif ini berasal
dari protein kinase tidak aktif dengan adanya AMP siklik dan Ppi akan
dirubah menjadi aktif. Sedangkan AMP siklik berasal dari ATP oleh enzim
adenil siklase (enzim yang dikeluarkan oleh hormon epinefrin).
 Kadar Glukosa dalam darah rendah
Apabila kadar dalam darah rendah, kondisi ini akan merangsang
kelenjar anak ginjal untuk mengeluarkan hormon Glukagon dan epinefrin,
dimana hormon ini akan segera merubah ATP menjadi AMP siklik dan Ppi

22
dengan cara mengaktifkan adenil siklase. AMP siklik akan mendorong
terjadinya perubahan protein kinase tidak aktif menjadi aktif.
Protein kinase aktif akan segera merubah fosforilase kinase tidak
aktif menjadi aktif dan pada saat bersamaan fosforilase fosfatase
dihambatnya. Fosforilase kinase aktif dengan bantuan energi dari ATP
dengan jalan memasukkan gugus fosfat (Pi) kedalam fosforilase-b (tidak
aktif) menjadi aktif, sehingga penguraian glikogen akan segera berlangsung
menghasilkan glukosa 1-fosfat. Dapat juga dikatakan bahwa proses
glikogenolisis meningkat.
 Kadar Glukosa dalam darah tinggi
Glukosa tinggi akan merangsang kelenjar pankreas untuk
mengeluarkan hormon insulin. Hormon insulin akan menghambat kerja
enzim sintetase kinase, karena hormon ini dapat merubah glikogen sintase
aktif menjadi tidak aktif. Pada saat yang bersamaan enzim sintetase
fosfatase tetap bekerja untuk merubah glikogen sintetase tidak aktif menjadi
aktif sehingga pembentukan glikogen dari glukosa 1-fosfat tetap berlanjut
atau proses glikogenesis akan meningkat.

23

Anda mungkin juga menyukai