Anda di halaman 1dari 14

PERAN PERAWAT PADA PENGELOLAAN ALAT KONTRASEPSI

KELUARGA BERENCANA

- Keluarga berencana merupakan perencanaan tentang waktu yang tepat untuk memiliki anak.
- Di dalam keluarga berencana terdapat teknik kontrasepsi yang digunakan untuk mengatur
kehamilan.
- Dgn kesuburan baik, 90% pasangan akan hamil dalam satu tahun bila tidak menggunakan alat
kontrasepsi (Cunningham, et al., 1997).
- Untuk pengaturan waktu kehamilan, tidak terlepas dari peran alat kontrasepsi.
- Kehamilan tak terencana dapat menyebabkan gangguan mayor di dalam kehidupan seorang
wanita yang berdampak pada kesehatan ibu dan neonatus.

PERAN PERAWAT DALAM PROGRAM KB

- Peran perawat dalam program keluarga berencana adalah sebagai konselor dan edukator.
- Untuk melaksanakan ini perawat harus memiliki informasi terbaru dan akurat tentang metode
kontrasepsi.
- Hampir sebagian dari kehamilan yang tidak direncanakan terjadi pada wanita yang
menggunakan alat kontrasepsi namun salah dan tidak konsisten dalam penggunaannya.
- Hal ini dapat dicegah bila wanita memiliki pengetahuan yang adekuat terhadap metoda
kontrasepsi yang mereka pilih.
- Maka perawat memiliki peranan penting dalam memberikan pendidikan tentang teknik
kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan, cara penggunaan yang tepat, dan fokus konselingnya
haruslah pada kebutuhan dan kenyamanan pasangan yang akan menggunakan alat kontrasepsi.

PERTIMBANGAN MEMILIH METODE KONTRASEPSI

- Metode kontrasepsi sempurna blm dpt diciptakan oleh manusia.


- Setiap metoda kontrasepsi memiliki keuntungan dan kerugian masing- masing.
- Terkadang seorang wanita mencoba berbagai macam alat kontrasepsi sebelum menemukan
metoda kontrasepsi yang cocok dan memuaskan.
- Perawat perlu memberikan pertimbangan-pertimbangan yang membantu seorang wanita
memilih metoda yang paling memenuhi kebutuhan mereka. Pertimbangan tersebut a.l:
1. KEAMANAN
- Keamanan metode kontrasepsi merupakan pertimbangan utama dalam penggunaanya.
- Status kesehatan yang berbeda beda terkadang menyebabkan beberapa alat kontrasepsi
tidak aman digunakan.
- Contohnya oral kontrasepsi tidak dianjurkan pada wanita dengan tromboplebitis atau
stroke karena hormon yang dikandungnya dapat meningkatkan resiko keparahan penyakit
tersebut
2. PERLINDUNGAN TERHADAP PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
- Tidak ada kontrasepsi yang 100% efektif mencegah Penyakit Menular Seksual.
- Resiko paparan terhadap Penyakit Menular Seksual harus dipertimbangkan dalam
memberikan konseling tentang pilihan alat kontrasepsi.
- Kondom pria memberikan perlindungan yang baik terhadap penularan Penyakit Menular
Seksual. Kondom ini harus dipakai jika salah satu pasangan mengidap Penyakit Menular
Seksual meskipun pasangan tersebut telah menggunakan alat kontrasepsi lain.
3. EFEKTIFITAS
- Efektifitas suatu alat kontrasepsi ditentukan oleh keberhasilan atau kegagalan alat
kontrasepsi tersebut melindungi seseorang wanita dari kehamilan.
- Metoda sterilisasi dianggap yang paling efektif namun tidak dapat digunakan pada
pasangan yang ingin anak lagi dikemudian hari.
- IUD juga merupakan metoda yang efektif tapi terkadang tidak menjadi pilihan karena efek
samping atau kepercayaan yang dianut oleh pasangan.
4. PILIHAN PRIBADI DAN KENCENDERUNGAN
- Pilihan pribadi dan kecendrungan juga merupakan hal penting dalam memilih metode
kontrasepsi. Jika seorang wanita berasumsi bahwa kontrasepsi yang dipilih terlalu sulit
digunakan, menghabiskan banyak waktu atau terlalu banyak aturan akan menurunkan
motivasi dan kekonsistenan pasangan tersebut untuk menggunakannya.
- Pendidikan yang diterima tentang metode kontrasepsi akan mempengaruhi persepsi
pasangan terhadap kontrasepsi.
5. EDUCATION NEEDED
- Beberapa metoda kontrasepsi membutuhkan pendidikan khusus, seperti kondom. Namun
ada beberapa metode yang membutuhkan informasi sederhana agar metode tersebut
menjadi efektif.
6. EFEK SAMPING
- Efek samping penggunaan metoda kontrasepsi harus dijabarkan dengan lengkap kepada
pasangan.
- Jika pasangan sudah mengetahui efek sampingnya lalu kemudian tetap memilih
kontrasepsi tersebut, mereka akan lebih dapat bertoleransi pada efek samping yang
ditimbulkan daripada pasangan yang tidak mengetahui efek samping sama sekali.
7. PENGARUH PADA KEPUASAN SEKSUAL
- Metode coitus related contraceptive, seperti spermisida dan metodabarrier, harus
digunakan sebelum berhubungan seksual.
- Hal ini dapat menurunkan kepuasan seksual dan meningkatkan resiko penurunan minat
terhadap metoda tersebut.
8. KETERSEDIAAN
- Kondom dan spermisida dapat diperoleh tanpa resep dokter.
- Pasangan dapat memiliki bahan ini tanpa harus berkonsultasi terlebih dahulu. Hal ini
penting dipertimbangkan pada pasangan yang tidak dapat terbuka pada tenaga
kesehatan tentang aktivitas seksual.
9. BIAYA
- Pada pasangan berpenghasilan rendah, faktor biaya menjadi hal penting dalam pemilihan
metoda kontrasepsi.
- Pasangan tersebut mungkin akan lebih suka memilih menggunakan kondom daripada
metoda sterilisasi yang relatif lebih mahal.
10. AGAMA DAN KEPERCAYAAN
- Agama dan kepercayaan akan mempengaruhi pilihan. Penganut katolik roma tidak
memperkenankan metoda kontrasepsi apapun selain metoda alamiah.
11. BUDAYA
- Budaya juga mempengaruhi pemilihan metoda kontrasepsi.
- Keturunan afrika-amerika banyak memilih sterilisasi pada wanita daripada sterilisasi pria,
sedangkan pria latin tidak berminat tehadap penggunaan kondom dan menganut
kebudayaan memiliki banyak keturunan.
- Pada beberapa daerah, kontrasepsi tidak akan pernah digunakan sampai pasangan
tersebut berhasil memperoleh anak laki-laki.

INFORMED CONSENT

Beberapa meroda kontrasepsi memiliki efek yang berbahaya. Oleh karena itu, informed consent perlu
disertakan untuk menyatakan bahwa pasangan mengerti resiko dan keuntungan dari metoda yang
mereka pilih sehingga dapat menjadi aspek legal perawat.

METODA KONTRASEPSI

Tujuan penggunaan kontrasepsi

Dalam keluarga berencana, penggunaan metoda kontrasepsi menjadi sangat penting dengan tujuan :

1. Menunda Kehamilan
Pasangan dengan istri berusia dibawah 20 tahun dianjurkan menunda kehamilannya karena alat
reproduksi wanita belum berkembang dengan baik dan belum siap untuk memulai proses
kelahiran.
Alasan menunda kehamilan adalah:
 Usia dibawah 20 tahun adalah usia resiko tinggi kehamilan karena kematangan alat
reproduksi belum sempurna
 Prioritas penggunaan pil karena akseptor masih muda
 Penggunaan kondom kurang menguntungkan karena pasangan muda sering melakukan
hubungan seksual ( frekuensi tinggi ) sehingga akan mempunyai angka kegagalan yang
tinggi
 Penggunaan AKDR dapat digunakan karena efektif dan bersifat sementara namun tidak
dianjurkan pada pasangan yang belum memiliki anak.
2. Menjarangkan Kehamilan
Masa saat istri berusia 20-30 tahun adalah masa yang paling baik untuk melahirkan 2 orang anak
dengan jarakkehamilan 3-4 tahun.
Banyak pilihan metode kontrasepsi yang bisa digunakan
Alasan Penjarangan kehamilan:
 Usia 20-30 tahun merupakan usia emas untuk mengandung dan melahirkan
 Segera setelah anak lahir, dianjurkan menggunakan AKDR sbg pilihan utama
 Kegagalan yg mybbkn kehamilan cukup tinggi namun tdk/krg berbahaya karena akseptor
berada pada usia yang baik untuk melahirkan
Kontrasepsi yang digunakan sebaiknya harus memiliki kriteria berikut:
a. Reversibility cukup tinggi
b. Efektifitas cukup tinggi
c. Dapat dipakai 3-4 tahun
d. Tidak menghambat produksi asi
* Kotrasepsi yang dianjurkan adalah AKDR, Pil, Suntik,
* Metoda alamiah
3. Meniadakan Kehamilan
Saat usia istri di atas 35 tahun, dianjurkan untuk mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2
anak karena usia tersebut memasuki usia rentan dan komplikasi kehamilan tinggi.
Kontrasepsi yang digunakan harus memenuhi kriteria berikut:
a. Efektivitas sangat tinggi karena kegagalan dapat menyebabkan kehamilan resiko tinggi
terhadap ibu dan anak
b. Reversibilitas rendah
c. Dapat dipakai untuk jangka panjang
d. Tidak menambah kelainan yang sudah ada
Anjuran kontrasepsi yang dipakai adalah kontap (tubektomi/vasektomi), susuk, AKDR, suntikan,
dan metoda alamiah.

KONTRASEPSI

Pengertian

 Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan.

Usaha itu dapat

 Semetara
 Permanen : Tubektomi (wanita), Vasektomi(pria)

Syarat-syarat kontrasepsi ideal:

 Dapat dipercaya
 Tidak menimbulkan efek yang mengganggu kesehatan
 Daya kerjanya dapat diatur menurut kebutuhan
 Tidak menimbulkan gangguan sewaktu melakukan koitus

KONTRASEPSI SECARA MEKANIS

METODE BARIER

A. KONDOM
Efektifitas 12 – 14 hamil / 100 / tahun

Awas alergi terhadap karet

Kondom adalah suatu alat kontrasepsi berupa sarung dari karet yang diselubungkan ke organ
intim lelaki, yang bekerja dengan cara mencegah sperma bertemu dengan sel telur sehingga tidak
terjadi pembuahan. Kondom merupakan salah satu metode pencegahan kehamilan yang sering
di-gunakan. Kondom juga bisa digunakan untuk melindungi pasangan dan diri sendiri dari virus
HIV dan penyakit menular seksual. Tapi apakah pemakaian kondom cukup aman dan efektif
untuk melindungi Anda dari kehamilan yang tidak diinginkan dan penyakit?

Aman atau efektifnya pemakaian kondom sebagai alat pencegah kehamilan dan pencegah
penyebaran penyakit ternyata tergantung pada cara pemakaiannya. Jika kondom dipakai secara
tepat dan benar, maka kondom akan dapat melindungi Anda dan pasangan dari hal-hal tersebut.
Jika dipakai secara asal-asalan, ada kemungkinan kegagalan penggunaan kondom, yakni meski
sudah digunakan, tetap saja Anda dapat hamil atau terinfeksi penyakit menular seksual.

Penggunaan kondom yang benar adalah memakaikannya pada organ intim pria yang ereksi.
Sisakan ruangan di bagian paling ujung kondom untuk menampung sperma, caranya dengan
menjepit bagian paling ujung kondom dengan jari saat memakai kondom tersebut. Setelah terjadi
ejakulasi dan sperma keluar dan ditampung oleh kondom tersebut, segera tarik penis dari vagina
selama penis masih ereksi. Karena kalau penis sudah tidak dalam keadaan ereksi, kondom akan
menjadi longgar dan sperma yang sudah tertampung tadi bisa merembes keluar dan dapat
membuahi.

Kesalahan pemakaian kondom yang lain adalah membuat kondom robek, misalnya karena kena
kuku atau ikut robek saat membuka plastiknya. Kondom yang sobek tidak akan melindungi
dengan sempurna, karena itu Anda dan pasangan harus memperhatikan dengan baik instruksi
pemakaiannya. Selain itu ada kemungkinan juga kondom yang Anda gunakan bersama pasangan
memiliki cacat produksi, maka perhatikan dengan seksama sebelum digunakan. Kondom yang
sudah digunakan harus segera dibuang dan tidak boleh dipakai lagi. Perhatikan juga tanggal
kadaluarsanya, karena berkaitan dengan elastisitas kondom tersebut. Yang terakhir adalah Anda
lebih baik memilih kondom yang terbuat dari bahan lateks karena dapat melindungi lebih baik
dari bahan-bahan yang lain.

Menurut penelitian, kondom terbukti memiliki kemungkinan kegagalan sebesar 2-3%. Berarti
dari 100 wanita yang pasangan yang menggunakan kondom saat bercinta, 2-3 wanitanya terbukti
hamil. Karena itu, untuk meningkatkan efektifitas kondom, lebih baik gunakan bersama-sama
dengan alat kontrasepsi lain, misalnya spermisida. Spermisida adalah senyawa kimia yang
berfungsi membunuh sperma, bentuknya bisa berupa jeli, krem, sampai busa atau tablet yang
harus dimasukkan ke dalam vagina.

Saat ini terdapat banyak kondom dengan bentuk, tekstur, dan rasa yang bervariasi yang
dirancang untuk menambah kepuasan dan kenyamanan dalam bercinta. Silakan bereksperimen
dengan aneka kondom tersebut, namun tetap perhatikan cara pemakaiannya, agar Anda dan
pasangan terlindungi dengan maksimal.

Cara pakai yang benar

Digunakan saat penis ereksi

Ujung kondom dipijat sampai tidak ada udara sambil tetap memegang ujung kondom, lepaskan gulungan
kondom sd pangkal penis

Kondom: efektif kalau dikombinasikan dengan pantang berkala

- Bisa menghindari IMS, termasuk HIV/AIDS


- Bagi yang mempunyai kelemahan ejakulasi dini, dpt berfungsi sbg penghambat orgasme
- U/ lebih menjamin keberhasilan, kondom diberi pelican yang mengadung spermisida

Pada pria (kondom)

- Tujuan awal perlindungan terhadap penyakit kelamin


- Tujuan untuk kontrasepsi pd abad 18 terbuat dari usus biri-biri kmd karet
- Prinsip kerja kondom : sebagai perisai dari penis sewaktu melakukan koitus dan mencegah
penggumpalan sperma dalam vagina.
- Keuntungan kondom :perlindungan thd infeksi dan kontrasepsi
- Kekurangan : Selaput karet menghalangi pada saat koitus, Asosiasi
- Kegagalan kondom : bocor
- Efek samping tdk ada kecuali alergi

Diafragma

Efektifitas 6 -18 hamil/100/tahun

Dipasang < 24 jam pasca senggama


Type Diafragma

To Select Type and Size

The Diaphragm

Insertion and removal


Position For Insertion

KONTRASEPSI MANTAP

 Tubektomi
 Vasektomi
D. Metode Operasi Wanita (MOW) dan Metode Operasi Pria (MOP) atau Kontap (kontrasepsi
mantap)
Tubektomi (memotong atau mengikat tuba falopii) dan
Vasektomi (memotong atau mengikat vas deferens) melalui operasi kecil.
A. STERILISASI PEREMPUAN

Pengikatan tuba falopi

Efektifitas0,05 – 4 hamil / 100 / tahun

Dilakukan pada:

* Perempuan dengan usia lebih dari 26 th

* Paritas > 2

* Resiko kesehatan yang bila hamil

Saat tindakan:

* Pasca persalinan

* Pasca Keguguran

Rekanalisasi tidak dilakukan pada:

*Usia > 37 tahun, tidak ada Ovulasi

*Suami Oligo/Azoosperma
*Pelekatan Organ…

*Panjang sisa Tu…..

Keuntungan

 dilakukan 1 kali saja


 efektifitas sangat tinggi,
 tdk dipengaruhi libido seksualitas,
 kegagalan dr pihak pasien tdk ada.

Vasektomi

 Vasdeferens ad/ tindakan yg dilakukan pd kedua vas deferens


 Indikasi : pasangan suami istri tdk menghendaki kehamilan
 Keuntungan : tidak menimbulkan kelainan fisik maupun mental, tdk mengganggu libido
seksualitas, dpt dikerjakan secara poliklinis.
Efektifitas 0,15/100/tahun

Efektifitas penuh setelah 20 ejakulasi atau 3 bulan

KONTRASEPSI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT/OBAT

OBAT-OBAT SPERMATIDA

Walter Rendell memperkenalkan suppositorium terdiri dari sulfas kinii dalam oleum kakao, sulfas kinin
diganti dgn hidrokuinon yg mempunyai daya spermatida yg kuat

Spermiside adalah zat kimia yang dapat melumpuhkan sampai mematikan spermatozoa yang digunakan
menjelang hubungan seks.

Setelah pemasangan sekitar 5 sampai 10 mnt, hubungan seks dapat dilakukan agar spermaside dapat
berfungsi

Obat-obat spermatida dalam bentuk:

ASuppositorium ; Lorofin suppositoria, Rendel pessaries. Suppositorium dimasukan sejauh mungkin


kedalam vagina sebelum koitus. Obat ini mulai aktif setelah 5 mnt. Lama kerjanya kurang lebih 20 mnt –
1 jam.

Jelly / crème, jeli lebih encer daripada crem. Obat ini disemprotkan kedalam vagina dengan
menggunakan suatu alat. Lama kerjanya kerang lebih 20 mnt – 1 jam.

Tablet busa : Sampoon, Volpar, Syn-A-Gen. Sebelum digunakan tablet terlebih dahulu dicelupkan ke
dalam air kemudian dimasukan kedalam vagina sejauh mungkin. Lama kerjanya 30 – 60 mnt.

C-film, yang merupakan benda tipis, dpt dilipat dan larut dalam air. Dalam vagina obat ini merupakan gel
dgn tingkat dispersi yang tinggi dan menyebar pada portio uteri dan vagina. Obat ini mulai aktif stlh 30
mnt.

Kekurangan spermiside
 Merepotkan menjelang hubungan senggama
 Nilai kepuasan berkurang
 Dapat menimbulkan iritasi atau alergi
 Kejadian hamil tinggi sekitar 30% - 50% karena pemasangan tidak sempurna atau terlalu cepat
melakukan senggama.

HORMONAL

Pil Kontrasepsi

 Dibawah pengaruh hipotalamus, hipofise yg mengeluarkan FSH dan LH, merangsang ovarium u/
membuat estrogen dan progresteron
 Estrogen dan progresteron dapat mencegah ovulasi
 Membuat pil terdiri atas yg mengandung estogen dan progresteon
 Penggunaan yang lama dapat menyebabkan kanker payudara
 Pil kontrasepsi selain dpt mencegah kontrasepsi juga dapat menyebabkan lendir serviks menjadi
kurang banyak dan kental
 Efek sampng : krn kelebihan estrogen (mual, retensi cairan, sakit kepala, nyeri pd mamae, flour
albus). Krn kelebihan progresteron (perdarahan tdk teratur, penambahan napsu makan,
akne,alopesia) efek samping yang berat (trombo emboli, oedema paru dan trombosis otak, hal
ini mungkin lbh besar terjadi jika disertai penyakit lain)
 Kontraindikasi mutlak : tumor yg dipengaruhi estrogen, penyakit hati yg aktif, pernah mengalami
trombo flebitis, DM, Kehamilan
 Kontraindikasi relatif : defresi, migrain, mioma uteri,hipertensi, oligomenore dan amenore
 Kelebihannya : efektifitas cukup tinggi, koitus tidak perlu diatur, siklus haid jd teratur, keluhan
dismenor berkurang.
 Kekuangan : Pil harus diminum tiap hari, motivasi harus kuat, adanya efek samping, setelah
berhenti timbul amenore, harganya cukup mahal.
 Sistem kemasan pil
o Sistem 28 : peserta KB pil terus minum pil tanpa pernah berhenti
o Sistem 22/21 : peserta KB pil berhenti minum selama 7 – 8 hari dengan mendapat
kesempatan menstruasi
 Petunjuk pemakaian pil KB
o Minum pil KB dengan teratur
o Bila lupa, maka pil KB yang harus diminum menjadi 2 buah
o Bila perdarahan, tidak memerlukan perhatian karena belum beradaptasi
o Gangguan ringan dalam bentuk ; mual-muntah, sebaiknya diatasi

OBAT SUNTIK

Mekanisme kerja

 Menghalangi ovelasi dengan menekan pembentukan Realising factor dari hipotalamus


 Lendir serviks bertambah kental
 Implantasi ovum dalam endometrium dihalangi
 Kecepatan transfor ovum mll tuba berubah

Keuntungan

 Efektifitas tinggi
 Pemberiannya sederhana setiap 8 – 12 mg
 Hubungan seks bebas
 Tidak mengganggu laktasi

Kekurangannya : perdarahan yg tdk teratur, timbul amenore

Suntik KB dapat diberikan :

* Pasca persalinan : segera ketika masih di RS, jadwal suntikan berikutnya

* Pasca abortus ; Segera setelah perawatan, jadwal waktu suntikan diperhitungkan

* Interval : hari ke-5 mentruasi, jadwal waktu diperhitungkan

Jadwal waktu suntikan : Dopoprovera (interval 12 mg), Norigest (interval 8 mg), Cyclofem (interval 4 mg)

Disuntikan dalam dosis 150 mg/cc sekali 3 bulan. Dgn Im

AKDR

Memasukan benda alat alat kedalam uterus u/ mencegah kehamilan.

Mekanisme kerjanya :

 AKDR merupakan benda asing dalam rahim sehingga menimbulkan reaksi benda asing dengan
timbunan leukosit, makrofag, dan limfosit
 Menyebabkan peradangan leukosit yg dapat menghancurkan blastokista, menyebabkan
kontraksi uterus yg

AKDR menimbulkan perubahan pengeluaran cairan

Pemadatan endometrium oleh leokosit, makrofag, dan limfosit menyebabkan blastosit dirusak oleh
Makrofag dan blastosit tidak mampu melakukan nidasi

Ion Cu yang dikeluarkan AKDR menyebabkan gangguan gerak spermatozoa sehingga mengurangi
kemampuan untuk melaksanakan konsepsi. Mekanisme kerja yang pasti belum diketahui dan masih
dalam penelitian.

Jenis AKDR
Keuntungan :

 Hanya 1 kali pemasangan,


 Diterima masyarakat
 Reversibility baik
 Ekonomis dan cocok u/ penggunaan scr masal,
 Efektifitas cukup tinggi,

Kerugian

 Perdarahan : Spotting dan menometroragia


 Masih terjadi kehamilan dengan AKDR in situ
 Rasa nyeri dan kejang perut, gangguan pada suami, eksfulsi/pengeluaran sendiri (dipengaruhi
umur/paritas, lama pemakaian,eksfulsi sebelumny, jenis dan ukuran, factor psikis)
 Leokorea, sehingga vagina lbh lembab
 Tali AKDR dapat menimbulkan perlukaan pada portio uteri

Komplikasi : Infeksi, Perporasi, kehamilan

Kontraindikasi: mioma, kehamilan, infekstraktus genitalis, adanya tumor ganas, metroragia.

Pemasangan AKDR : Sewaktu haid sedang berlangsung, sewaktu post partum, post abortum, beberapa
hari stlh haid terahir, Bersamaan dengan SC, tiga bulan post persalinan.

Anda mungkin juga menyukai