Anda di halaman 1dari 4

PENGERTIAN SIKAP

Sikap berasal dari kata “aptus” yang berarti dalam keadaan sehat dan siap melakukan aksi atau
tindakan atau dapat dianalogikan dengan keadaan seorang gladiator dalam arena laga yang siap
menghadapi singa sebagai lawannya dalam pertarungan. Secara harfiah, sikap dipandang sebagai
kesiapan raga yang dapat diamati (Sarwono, 2009).

Pengertian Sikap Menurut Para Ahli Para ahli juga banyak menyumbangkan pengertian sikap.
Berikut ini pengertian sikap dari beberapa ahli:

 Notoatmodjo S. (1997) sikap adalah reaksi atau respons yang masih tertutup dan seseorang
terhadap suatu stimulasi atau objek.

 Bimo Walgito (2001) sikap adalah organisasi pendapat,, keyakinan seseorang mengenai objek
atau situasi yang relative ajeg, yang disertai adanya perasaan tertentu, dan memberikan dasar pada
orang tersebut untuk membuat respons atau berprilaku dalam cara tertentu yang dipilihnya.

 Sikap merupakan reaksi evaluatif yang disukai atau tidak disukai terhadap sesuatu atau
seseorang, menunjukkan kepercayaan, perasaan, atau kecenderungan perilaku seseorang (Zanna
& Rempel, 1988).

 Sikap merupakan kecenderungan psikologis yang diekspresikan dengan mengevaluasi entitas


tertentu dengan beberapa derajat kesukaan atau ketidaksukaan (Eagly & Chaiken, 1993).

 Sikap merupakan evaluasi terhadap beberapa aspek perkataan sosial (Baron & Byrne, 2006).

 LaPierre (1934) mendefinisikan sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi, atau kesiapan
antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap
adalah respon terhadap stimulus sosial yang telah terkondisikan.

 Secord & Backman (1964) mendefinisikan sikap sebagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan
(afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek
di lingkungan sekitarnya.

Dari definisi-definisi mengenai sikap diatas dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu
kecenderungan dan keyakinan seseorang terhadap suatu hal yang bersifat mendekati (positif) atau
menjauhi (negatif) ditinjau dari aspek afektif dan kognitif serta mengarahkan pada pola perilaku
tertentu. Sedangkan definisi sikap terhadap operasi peneliti simpulkan sebagai kecenderungan dan
keyakinan individu mengenai operasi yang bersifat mendekati (positif) dan menjauhi (negatif)
ditinjau dari aspek afektif dan kognitif dan mengarahkan pada pola perilaku tertentu.

PEMBENTUKAN SIKAP

Sebelum membahas pembentukan sikap, perlu kita pahami struktur sikap beserta komponen-
komponennya.

Struktur Sikap

Dilihat dari strukturnya, sikap terdiri atas tiga komponen yaitu komponen kognitif, komponen
afektif, dan komponen konatif. Komponen kognitif berupa keyakinan seseorang (behavior belief
dan group belief), komponen afektif menyangkut aspek emosional, dan komponen konatif
merupakan aspek kecenderungan bertindak sesuai dengan sikapnya. Komponen afektif atau aspek
emosional biasanya berakar paling dalam sebagai komponen sikap, yang paling bertahan terhadap
pengaruh-pengaruh yang mungkin mengubah sikap (Azwar, 1988:17-18).

1. Komponen Kognitif

Komponen kognitif berisi persepsi, kepercayaan, dan stereotipe yang dimiliki individu mengenai
sesuatu. Persepsi dan kepercayaan seseorang mengenai objek sikap berwujud pandangan (opini)
dan sering kali merupakan stereotipe atau sesuatu yang telah terpolakan dalam pikirannya.
Komponen kognitif dari sikap ini tidak selalu akurat. Kadang-kadang kepercayaan justru timbul
tanpa adanya informasi yang tepat mengenai suatu objek. Kebutuhan emosional bahkan sering
merupakan determinan utama bagi terbentuknya kepercayaan.

2. Komponen Afektif

Komponen afektif melibatkan perasaanatau emosi. Reaksi emosional kita terhadap suatu objek
akan membentuk sikap positif atau negatif terhadap objek tersebut. Reaksi emosional ini
banyak ditentukan oleh kepercayaan terhadap suatu objek, yakni kepercayaan suatu objek baik
atau tidak baik, bermanfaat atau tidak bermanfaat.
3. Komponen Konatif

Komponen konatif atau kecenderungan bertindak (berperilaku) dalam diri seseorang berkaitan
dengan objek sikap. Perilaku seseorang dalam situasi tertentu dan dalam situasi menghadapi
stimulus tertentu, banyak ditentukan oleh kepercayaan dan perasaannya terhadap stimulus
tersebut. Kecenderungan berperilaku secara konsisten, selaras dengan kepercayaan dan
perasaan ini membentuk sikap individual (Azwar, 1988:21).
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifudin. 1998. Sikap Manusia. Yogyakarta: Liberty

Baron, R.A dan Byrne, D. 2004. Psikologi Sosial. Jilid 1. Edisi 10. Alih Bahasa: Ratna Juwita,
dkk. Erlangga: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai