Jurnal Ikhsan
Jurnal Ikhsan
ABSTRAK
B. Metode penelitian
Metode penelitian penelitian ini adalah survey analitik dengan
menggunakan Case Control. Populasi seluruh ibu yang bersalin di Ruang
Kebidanan RSUD Argamakmur pada bulan Januari-Desember tahun 2017
yang berjumlah 1.300 orang. Sampel kasus ibu yang mengalami perdarahan
postpartum sebanyak 55 orang. Sampel kontrol ibu bersalin yang tidak
mengalami perdarahan postpartum sebanyak 55 orang. Analisis data dilakukan
secara univariat, bivariat dengan Uji Chi-Square
C. Hasil
1. Analisis Univariat
Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang gambaran
masing-masing variabel yang diteliti, baik variabel independen maupun
variabel dependen.
a. Gambaran kejadian perdarahan postpartum pada ibu bersalin di RSUD
Argamakmur Kabupaten Bengkulu Utara.
Tabel 1
Gambaran kejadian perdarahan postpartum pada ibu bersalin di RSUD
Argamakmur Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2017
Perdarahan
Frekuensi Persentasi (%)
Postpartum
Ya 55 50,0
Tidak 55 50,0
Jumlah 110 100,0
Berdasarkan tabel 1 diatas, tampak bahwa dari 110 orang ibu
bersalin di Ruang Kebidanan RSUD Argamakmur terdapat 55 orang
(50%) dengan perdarahan postpartum dan 55 orang (50%) tidak dengan
perdarahan postpartum
b. Gambaran paritas pada ibu bersalin di RSUD Argamakmur Kabupaten
Bengkulu Utara.
Tabel 2
Gambaran paritas pada ibu bersalin di RSUD Argamakmur Kabupaten
Bengkulu Utara Tahun 2017
E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian perdarahan postpartum pada ibu bersalin di RSUD Argamakmur
Kabupaten Bengkulu Utara, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Dari 110 responden terdapat 50% dengan perdarahan postpartum dan 50%
tidak dengan perdarahan postpartum
2. Dari 110 responden terdapat 42,7% dengan paritas beresiko yaitu
primipara atau grandemultipara dan 57,3% dengan paritas tidak beresiko
yaitu multipara
3. Dari 110 responden terdapat 46,4% ibu mengalami anemia selama
kehamilan dan 59 53,6% tidak mengalami anemia selama kehamilan
4. Dari 110 responden terdapat 48 43,6% dengan usia < 20 tahun atau >35
tahun dan 62 56,4% dengan usia 20-35 tahun
5. Ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan kejadian perdarahan
postpartum pada ibu bersalin di RSUD Argamakmur Kabupaten Bengkulu
Utara dengan kategori hubungan sedang
6. Ibu Primipara atau Grandemultipara memiliki resiko terjadi perdarahan
postpartum 5,231 kali lipat dibandingkan dengan ibu multipara
7. Ada hubungan yang signifikan antara anemia kehamilan dengan kejadian
perdarahan postpartum pada ibu bersalin di RSUD Argamakmur
Kabupaten Bengkulu Utara dengan kategori hubungan sedang
8. Ibu yang mengalami anemia kehamilan memiliki resiko terjadi perdarahan
postpartum 5,053 kali lipat dibandingkan dengan ibu yang tidak
mengalami anemia kehamilan
9. Ada hubungan yang signifikan antara usia dengan kejadian perdarahan
postpartum pada ibu bersalin di RSUD Argamakmur Kabupaten Bengkulu
Utara dengan kategori hubungan sedang
10. Ibu yang mengalami anemia kehamilan memiliki resiko terjadi perdarahan
postpartum 4,741 kali lipat dibandingkan dengan ibu yang tidak
mengalami anemia kehamilan
F. Daftar Pustaka
Fitrani. 2013. Hubungan Paritas Dan Usia Ibu Bersalin Dengan Kejadian
Perdarahan Postpartum di RSUD Panembahan Senopati Bantul
Yogyakarta. Diakses pada tanggal 2 April 2018, dari
http://digilib.unisayogya.ac.id/1255/1/NASKAH%20PUBLIKASI_GOD
HA.pdf
Sunarsih, P. 2015. Hubungan usia dan paritas ibu hamil dengan kejadian
perdarahan antepartum di RSUD Abdoel Moeloek Bandar Lampung
tahun 2013. Diakses pada tanggal 06 Maret 2017, dari http://e-
journal.upp.ac.id/index.php/akbd/article/download/1381/ 1106
Syafrudin. 2014. Penyuluhan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). Jakarta: CV.
Trans Info Media
Varney, H. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi Empat, EGC: Jakarta